• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DAN BERPRESTASI ( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DAN BERPRESTASI ( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang )"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA PENERIMA BEASISWA KURANG MAMPU DAN BERPRESTASI

( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang ) Sary Fatimah1, Afriyudi2, Edi Supratman3

Dosen Universitas Bina Darma2.3, Mahasiswa Universitas Bina Darma1 Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 12 Palembang

e-mail : saryfatimah44@yahoo.co.id1, afriyudi@binadarma.ac.id2 edi_supratman@binadarma.ac.id3

Abstract: SMK Negeri 2 Palembang is a government agency that stir in the field of education. SMK Negeri 2 Palembang who already has a scholarship program for underprivileged students and achievement. Scholarships are barupa granting financial assistance granted to individuals who intended to be used for the continuation of education in the travel. Scholarship Program was held to ease the burden of students and especially for older people who carried out selectively according to the type of scholarship held. One method used to search the applicants is the application of the Profile Matching for being able to select the best alternative from a number of alternatives, in this case is an alternative that is entitled to receive scholarships based on criteria - the criteria specified. The results of this study is to determine the acceptance of scholarship disadvantaged and achievement into perangkingan from the calculation Profile Matching methods that have been applied. From the results perangkingan that there would have rated Profile Matching highest on scholarships and application methods Profile Matching into the application, on ranking students according to predefined criteria.

Keywords: Scholarship, Profile Matching

Abstrak : SMK Negeri 2 Palembang merupakan instansi pemerintah yang begerak di bidang

pendidikan. Di SMK Negeri 2 Palembang yang telah memiliki program beasiswa bagi siswa yang kurang mampu dan berprestasi. Beasiswa adalah pemberian barupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang di tempuh. Program Beasiswa diadakan untuk meringankan beban siswa dan terutama bagi orang tua yang dilakukan secara selektif sesuai dengan jenis beasiswa yang diadakan. Salah satu metode yang digunakan untuk pencarian calon penerima beasiswa adalah penerapan Profile Matching karena mampu menyeleksi alternatif terbaik yang dari sejumlah alternatif, dalam hal ini yang dimaksud alternatif yaitu yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria – kriteria yang ditentukan. Hasil dari penelitian ini adalah penentuan penerimaan beasiswa kurang mampu dan berprestasi ke dalam perangkingan dari hasil perhitungan metode Profile Matching yang telah diterapkan. Dari hasil perangkingan yang ada akan memiliki nilai Profile Matching tertinggi yang mendapatkan beasiswa serta penerapan metode Profile Matching kedalam aplikasi, perangkingan siswa sesuai kriteria yang telah ditentukan.

Kata Kunci : Beasiswa, Profile Matching 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

SMK Negeri 2 Palembang merupakan instansi pemerintah yang begerak di bidang

pendidikan. Di SMK Negeri 2 Palembang yang telah memiliki program beasiswa bagi siswa yang kurang mampu dan berprestasi. Pada SMK Negeri 2 khususnya bagian

(2)

kesiswaan sering merasa kesulitan dalam pencarian siswa penerima beasiswa, karena banyaknya siswa yang berhak mendapatkan beasiswa dan banyaknya sub aspek atau faktor aspek yang digunakan untuk menentukan keputusan penerimaan beasiswa yang sesuai yang diharapkan. Untuk dapat mengolah data dan pencarian siswa penerima beasiswa yang lebih objektif maka perlu dibangun sistem pendukung keputusan yang dapat mencari siapa yang berhak mendapatkan beasiswa kurang mampu dan berprestasi, sekaligus membantu mempermudah proses pencarian siswa penerima beasiswa.

Profile Matching atau pencocokan profil

adalah metode yang sering digunakan sebagai mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan mengansumsikan bahwa terdapat tingkatan variable predicator yang ideal yang harus dipenuhi oleh subjek yang di teliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewatkan, Menurut Kusrini (2007). Metode Profile Matching merupakan proses membandingkan antara nilai data actual dengan suatu profil yang akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan, sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (GAP), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar.

Pencarian siswa penerima beasiswa sudah pernah dilakukan oleh peneliti dengan metode yang berbeda yaitu metode Simple

Additive Weighting Method (SAW) yang

sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot, metode Analytical

Herarchy Process (AHP) merupakan

metode penyelesaian problem kriteria ganda, metode Weighted Product (WP) adalah metode menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dan metode

Profile Matching secara garis besar

merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (GAP).

Dalam metode – metode yang pernah digunakan oleh peneliti sebelumnya penulis tertarik menerapkan metode Profile Matching atau pencocokan profil, yang

diharapkan agar kedepannya proses seleksi pemberian beasiswa akan dapat dilakukan secara selektif sesuai dengan kriteria serta memberikan efisiensi bagi para staff yang memberikan pelayanan dalam suatu lembaga pendidikan. Penelitian dilakukan dengan menentukan aspek dan sub aspek beserta mencari nilai bobot untuk setiap sub aspek, mencari GAP (selisih) antara profil dengan keadaan data dari para siswa. Hasil penelitian ini adalah menghasilkan proses penyeleksian kriteria dan dapat merangkingkan siswa yang berhak mendapatkan beasiswa .

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengangkat judul “Penerapan Metode Profile Matching untuk Pencarian

(3)

Siswa Penerima Beasiswa Kurang Mampu dan Berprestasi ( Studi Kasus : SMK Negeri 2 Palembang )”

1.2. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini masalah yang dapat dirumuskan yaitu : Bagaimana proses menerapkan metode Profile Matching pada penentuan siswa kurang mampu dan berprestasi yang selama ini dilakukan secara manual kedalam sebuah sistem pendukung keputusan yang diharapkan mempermudah pihak pengambil keputusan (bagian kesiswaan SMK Negeri 2 Palembang) dalam menentukan siswa yang berhak menerima beasiswa

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah yang akan di bahas pada penelitian skripsi ini ialah :

1. Penerapan Sistem Pendukung Keputusan dalam proses pencarian siswa SMK penerima beasiswa.

2. Aspek pokok yang ada meliputi aspek prestasi dan aspek keluarga yang meliputi ekonomi keluarga.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dilakukannya penerapan Profile

Matching adalah untuk membantu,

mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan dalam pencarian siswa penerima beasiswa yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Manfaat penelitian ini bagi sekolah dapat lebih cepat dan mudah dalam mengambil

keputusan atau pencarian siswa penerima beasiswa yang kurang mampu dan berprestasi sehingga dapat memberikan efisiensi bagian kesiswaan.

II. METODE PENELITAIN 2.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode peneliatian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain Sugiyono (2012:13). 2.1.1 Profile Matching

Menurut Kusrini (2007), Metode

Profile Matching atau pencocokan profil

adalah metode yang sering digunakan sebagai mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan mengansumsikan bahwa terdapat tingkatan variabel predikator yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. Dalam proses

profile matching secara garis besar

merupakan proses membandingkan antara nilai aktual dari suatu profile yang akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan, sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar berarti memiliki peluang besar untuk siswa mendapatkan beasiswa tersebut.

(4)

Langkah-langkah pada metode profil matching yaitu

1. Menentukan variable-variabel pemetaan Gap kompetensi Menentukan aspek-aspek yang akan

digunakan dalam memproses nilai karyawan.

2. Menghitung hasil pemetaan Gap kompetensi Yang dimaksud dengan Gap disini adalah beda antara profil siswa dengan profil Ideal yang diharapkan atau dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini

1.) Pemetaan GAP Kompetensi

GAP yang dimaksud disini adalah perbedaan antara profil siswa dengan profil ideal atau bisa ditunjukan pada rumusan dibawah ini:

2.) Pembobotan

Setelah diperoleh gap pada masing-masing siswa, setiap profil siswa diberi

bobot nilai dengan patokan table bobot nilai gap yang terihat dalam table dibawah ini Table 1.1 Table Bobot Nilai GAP Sumber : Kusrini(2007)

3.) Perhitungan dan Pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor

Kemudian setiap aspek dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok Core

Factor dan Secondary Factor. Perhitungan core factor dapat menggunakan rumus

dibawah ini:

NCF = nilai rata-rata core factor NC = Jumlah total nilai core factor IC = Jumlah item core fator

Sementara untuk perhitungan secondary

factor dapat menggunakan rumus di bawah

ini :

NSF = nilai rata-rata secondary factor NS = Jumlah total nilai Secondary factor IS = Jumlah item Secondary fator

4.) Perhitungan Nilai Total

Setelah perhitungan Core factor dan

Secondary factor, kemudian menghitung

Nilai total berdasarkan dari persentase dari

core factor dan secondary factor yang

diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Contoh perhitungan dapat dilihat pada rumus dibawah ini

Keterangan :

No Selisih Bobot Nilai Keterangan

1 0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan) 2 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1

tingkat/level

3 -1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level

4 2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level

5 -2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level

6 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level

7 -3 2 Kompetensi individu kekurangan 3tingkat/level

8 4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level

9 -4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat/level

Gap = Profil Siswa - Profil Beasiswa...(1)

𝑁𝐶𝐹= …….(2) NSF= ………(3) NSF= Σ Σ ………(3) NSF= Σ Σ ………(3)

(x)%NCF(Nilai Rata-rata core factor) + (x)%NSF(Nilai Rata-rata secondary

(5)

(x)% : Nilai Persen yang Diinputkan 5.) Perhitungan Penentuan Rangking

Terakhir perhitungan Ranking, perhitungan tersebut dapat menggunakan rumus dibawah ini

Keterangan :

N1,N2,N3 : Nilai aspek yang sudah

dihitung total

(x)% : Nilai persen yang diinputkan. III. ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Rancangan Sistem

Pada proses rancangan sistem ini akan digambarkan secara garis besar tentang Sistem Pendukung Keputusan Siswa Penerima dengan menggambarkan UML (Unified Modeling Language) sebagai pemodelan sistem. Ada beberapa diagram yang digunakan untuk menjelaskan proses rancangan sistem ini yaitu dengan mengimplementasikan pengguna user case

diagram, activity diagram dan class

diagram dalam membantu pembuatan

rancangan sistem ini. Untu memperjelas bagaimana sistem yang akan dibuat dari mana saja data – data akan di inputkan serta siapa saja yang terlihat didalamnya.

1. Use Case Diagram

Diagram use case bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor – aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

Diagram use case ini menggambarkan user

atau pengguna yang akan menggunakan

aplikasi ini. Dibawah ini diagram use case penentuan siswa penerima beasiswa.

3.2 Langkah – Langkah Perhitungan Manual

Berikut ini adalah contoh perhitungan

profile matching yang mana terdapat 2 aspek

penilaian yaitu :

1. Aspek Keluarga

a. Pekerjaan Orang Tua b. Penghasilan Orang Tua c. Tanggungan Orang Tua d. Status Anak

2. Aspek Prestasi a. Non- Akademik b. Mata Pelajaran Kimia c. Mata Pelajaran Fisika d. Mata Pelajaran Kejurusan e. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia f. Mata Pelajaran Bahasa Inggris g. Mata Pelajaran Matematika 3.2.1 Pemetaan GAP Kompetensi

Pada tahap ini setiap profil siswa yang dinilai akan diproses dengan cara pengurangan dengan rumus :

Ranking = (x)%N1 + (x)%N2+ (x)%N3…..(5)

NSF= Σ Σ ………(3)

NSF= Σ Σ ………(3)

(6)

Keterangan : Gap : Perbedaan / selisih value masing - masing aspek / atribut dengan value target

Table Pemetaan GAP Aspek Keluarga

Table Pemetaan GAP Aspek Prestasi

No Nama Prestasi a B c d E f g 1 Ana 3 8 7 7 8 9 8 2 Ani 4 7 7 8 7 8 8 Profil Ideal 4 7 7 8 8 8 8 1 Ana -1 1 0 -1 0 1 0 2 Ani 0 0 0 0 -1 0 0 3.2.2 Pembobotan

Setelah diperoleh gap siswa, setiap profil siswa diberi bobot nilai sesuai ketentuan pada table bobot nilai gap. seperti yang terlihat pada table.

Table Hasil Pembobotan Aspek Keluarga

Table Hasil Pembobotan Aspek Prestasi

No Nama Prestasi a B c d e f g 1 Ana 3 8 7 7 8 9 8 2 Ani 4 7 7 8 7 8 8 Profil Ideal 4 7 7 8 8 8 8 1 Ana -1 1 0 -1 0 1 0 2 Ani 0 0 0 0 -1 0 0 Hasil Pembobotan 1 Ana 4 4,5 5 4 5 4,5 5 2 Ani 5 5 5 5 4 5 5

Keterangan : Core Factor Secondary Factor

3.2.3 Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor

Setelah menentukan bobot nilai gap untuk setiap aspek yang di nilai maka aspek

tersebut dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Core Factor dan Secondary

Factor. Perhitungan Core Factor yang ditunjukan menggunakan rumus dibawah ini :

Keterangan :

NCF : Nilai rata – rata core factor NC : Jumlah total nilai core factor IC : Jumlah item core factor

Table Perhitungan Core Factor Aspek Keluarga

No Nama

Keluarga Nilai Core Factor

1 Ana NCF =

2 Ani NCF =

Sementara itu, perhitungan secondary

factor bisa di tunjukan dengan rumus berikut :

Keterangan :

NSF : Nilai rata – rata secondary factor NC : Jumlah total nilai secondary factor IC : Jumlah item secondary factor Table Perhitungan Secondary Factor Aspek Keluarga

No Nama Keluarga

Nilai Secondary Factor

1 Ana NSF =

2 Ani NSF =

Table Perhitungan Core Factor Aspek Prestasi

No Nama Prestasi

Nilai Core Factor

1 Ana NCF = No Nama Keluarga a b C d 1 Ana 4 3 4 3 2 Ani 3 3 5 3 Profil Ideal 5 4 4 3 1 Ana -1 -1 0 0 2 Ani -2 -1 1 0 No Nama Keluarga a b c d 1 Ana 4 3 4 3 2 Ani 3 3 5 3 Profil Ideal 5 4 4 3 1 Ana -1 -1 0 0 2 Ani -2 -1 1 0 Hasil Pembobotan 1 Ana 4 4 5 5 2 Ani 3 4 4,5 5 𝑁𝐶𝐹= NSF= NSF= Σ Σ ………(3) NSF= Σ Σ ………(3)

(7)

2 Ani NCF = Table Perhitungan Secondary Factor Aspek Prestasi

No Nama Prestasi

Nilai Secondary Factor

1 Ana NSF =

2 Ani NSF =

3.2.4 Perhitungan Nilai Total

Dari hasil perhitungan setiap aspek, berikut dihitung nilai total berdasarkan persentase dari core dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh. Dengan perhitungan rumus seperti berikut :

Keterangan (x)% : Nilai Persen yang diinputkan Perhitungan nilai total yaitu dengan persen Core Factor 70% dan Secondary Factor 30% seperti berikut :

Table Perhitungan Nilai Total Aspek Keluarga

No Nama Siswa CF SF N1

1 Ana 4,5 4,5 (70% x 4,5) + (30% x 4,5) = 4,5

2 Ani 4,25 4 (70% x 4,25) + (30% x 4) = 4,175

Table Perhitungan Nilai Total Aspek Prestasi

No Nama Siswa CF SF N2

1 Ana 4,625 4,5 (70% x 4,625) + (30% x 4,5) = 4,5875 2 Ani 4,75 5 (70% x 4,75) + (30% x

5) = 4,825

3.2.5 Perhitungan Penentuan Rangking Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking, yaitu dengan rumus di bawah ini :

Keterangan :

N1,N2, : Nilai aspek yang sudah dihitung

total (x)% : Nilai persen yang diinputkan.

No Nama N1 N2 Rumus Rangking

1 Ana 4,5 4,5875 (70% x 4,5) + (30% x 4,5875) 4,52625 2 Ani 4,175 4,825 (70% x 4,175) + (30 x 4,825) 4,37

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada SMK Negeri 2 Palembang adalah sebuah Sistem Pendukung Keputusan pencarian siswa penerima beasiswa Kurang mampu dan berprestasi menggunakan metode Profile Matching. Sistem pendukung keputusan pencarian siswa penerima beasiswa meliputi pencarian siswa penerima beasiswa kurang mampu dan berprestasi yaitu dengan penilaian terhadap calon siswa penerima beasiswa yang mana penilaian meliputi aspek-aspek atau kriteria – kriteria yang telah ditentukan, hasil akhir dari penilaian calon siswa berupa rangking yang didapat dari aspek penilaian. Calon siswa yang mempunyai rangking terbaik mempunyai peluang terbesar untuk menerima beasiswa baik itu beasiswa kurang mampu ataupun berprestasi.

4.2 Pembahasan

Pada pembahasan ini, penulis akan menguraikan tampilan dari hasil sistem pendukung keputusan pencarian siswa penerima beasiswa kurang mampu dan berprestasi pada SMK Negeri 2 Palembang 4.2.1 Halaman Menu Login

(x)%NCF(Nilai Rata-rata core factor) + (x)%NSF(Nilai Rata-rata secondary factor)=N(Total dari

aspek)………….(4)

Ranking = (x)%N1 + (x)%N2 …..(5)

NSF= Σ Σ ………(3)

(8)

Menu login adalah yang telah dibuat untuk menjalankan program lebih lanjut, pengguna harus memasukkan username dan password untuk masuk ke menu utama, bila username atau password yang dimasukkan salah maka akan mengulang memasukkan username dan password. Daftar untuk siswa yang ingin mendaftar beasiswa baik itu beasiswa berprestasi atau kurang mampu yang akan di validaasi oleh admin. Tampilan menu login dapat dilihat dibawah ini .

Gambar 4.1 Halaman Menu Login 4.2.2 Halaman Menu Utama Kesiswaan

Menu utama adalah halaman pertama yang menampilkan seluruh kegiatan yang terjadi pada sistem pendukung keputusan pencarian siswa penerima beasiswa kurang mampu dan berprestasi yang telah dibuat. Menu utama ini sendiri terdapat 11 menu yang terdiri dari home, pengguna, aspek, sub aspek, bobot, beasiswa, profil, siswa, kualifikasi, pemilihan, dan laporan. Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.3 Halaman Menu Utama Kesiswaan

4.2.3 Halaman Menu Pengguna

Pada menu input pengguna ini admin dapat menambah pengguna yang dapat mengakses sistem pendukung keputusan dengan menginput id pengguna, nama pengguna, kata sandi dan hak akses, kemudian untuk menyimpan data pengguna klik tombol simpan . Di menu pengguna ini dapat menambah pengguna ,mengedit pengguna dan menghapus pengguna. Tampilan menu input data pengguna dapat dilihat digambar berikut ini :

Gambar 4.4 Halaman Menu Data Pengguna 4.2.4 Halaman Menu Aspek

Pada menu aspek ini yaitu untuk masukkan aspek-aspek penilaian, menetapkan Core Factor Persen dan Secondary Factor Persen yang nantinya pada

(9)

menu sub aspek dapat memilih aspek untuk sub aspek yang dimasukkan, pada menu ini juga bisa melakukan perubahan nama aspek dengan memilih tanda edit lalu simpan, dan untuk menhapus nama aspek pilih menu tanda hapus maka aspek akan terhapus. Tampilan menu aspek dapat dilihat di gambar berikut ini:

Gambar 4.5 Halaman Menu Aspek 4.2.5 Halaman Menu Sub Aspek

Pada menu sub aspek ini yaitu menambah sub aspek, tipe faktor atau sub aspek yaitu core factor dan secondary factor, menambah pilihan sub aspek, menambah nilai pilihan. Pada m eni ini juga melakukan proses edit dan hapus. Tampilan menu input sub aspek dapat dilihat digambar berikut ini:

Gambar 4.6 Halaman Menu Sub Aspek

4.2.6 Halaman Menu Bobot

Menu input bobot yaitu admin dapat melakukan proses tambah data bobot yaitu nilai selisih dan nilai bobot. Tampilan menu input bobot dapat dilihat digambar berikut :

Gambar 4.7 Halaman Menu Bobot 4.2.7 Halaman Menu Data Beasiswa

Pada menu beasiswa ini merupakan menetapkan data beasiswa per periode pencarian siswa beasiswa yang nantinya dapat melihat hasil penyeleksi dari periode – periode . Tampilan menu input data beasiswa dapat dilihat digambar berikut:

Gambar 4.8 Halaman Menu Data Beasiswa 4.2.8 Halaman Menu Data Profil

Beasiswa

Pada menu profil terdapat pilihan data profil beasiswa perperiode yang dapat melakukan tambah dan hapus. pada menu ini dapat menambah faktor aspek dan nilai.

(10)

Tampilan menu input data profil beasiswa dapat dilihat digambar berikut :

Gambar 4.9 Halaman Menu Data Profil Beasiswa

4.2.9 Halaman Menu Siswa

Pada menu input data siswa penerima beasiswa ini admin memasukkan data siswa penerima beasiswa yaitu, NISN, Nama Siswa, Jenis Kelamin, Alamat, Tempat Tanggal Lahir, No Telp, dan Beasiswa kemudian untuk menyimoan data siswa dapat kilk tombol simpan jika ingin membatalkan data pilih tomnol tutup. Tampilan menu input data siswa dapat dilihat digambar berikut ini :

Gambar 4.10 Halaman Menu Siswa 4.2.10 Halaman Menu Kualifikasi

Pada menu kualifikasi ini merupakan menu input penilaian siswa yang akan menerima beasiswa kurang mampu atau berprestasi. Tampilan input data penilaian siswa dapat dilihat di gambar beriut ini :

Gambar 4.11 Halaman Menu Kualifikasi 4.2.11 Halaman Menu Pemilihan

Pada menu pemilihan ini menampilkan perhitungan GAP dari nama- nama siswa yang telah dilakukan penilaian disini akan terlihat gap antar siswa jika ingin dengan cara memasukan persentase kepentingan baik itu prestasi atau keluarga. Tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.12 Halaman Menu Pemilihan 4.2.12 Halaman Laporan

Pada halaman laporan terdapat NISN, Nama Siswa, Nilai Gap dan Beasiswa yang dapat dilihat oleh siswa setelah

(11)

melakukan pendaftaran dan di validasi pada bagian kesiswaan berikut halaman laporan.

Gambar 4.13 Halaman Laporan

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai pengembangan sistem pendukung keputusan dengan penerapan metode Profile Matching dalam pencarian siswa penerima beasiswa kurang mampu dan berprestasi ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dihasilkan adalah Sistem Pendukung Keputusan pencarian siswa penerima beasiswa kurang mampu dan berprestasi di SMK Negeri 2 Palembang

2. Dengan adanya sistem pendukung keputusan pencarian siswa penerima beasiswa di SMK dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk pencarian siswa dengan cepat dan

akurat dalam hal penilaian siswa yang dibutuhkan oleh sekolah. 3. Aplikasi sistem pendukung

keputusan dengan penerapan metode

Profile Matching dalam pencarian

siswa penerima beasiswa untuk siswa kurang mampu dan berprestasi ini memiliki 11 faktor dari 2 aspek dengan bobot nilai yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Atmawati, Kartika Wahyu Dwi. 2016.

Sistem Rekomendasi Penerimaan

Beasiswa Prestasi dan Miskin

Menggunakan Profile Matching,

tersedia:

http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa /. diunduh 22 Oktober 2016. Jurnal rekomendasi

Darmawan, Arief Soma. 2012. Pemilihan

Beasiswa Bagi Mahasiswa Stmik Widya Pratama Dengan Metode

Profile Matching, tersedia:

http://jurnal.stmik-wp.ac.id/, diunduh 17 Oktober 2016.

Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika Bandung

Madcoms. 2011. Aplikasi Web Database

dengan Dreamweaver dan PHP- MySql. Yogyakarta:Andi

Marwiyah, S.R., Sunoto, Akwan., & Yani Herti.2016. Analisis dan

Pengembangan Sistem Pendukung

Keputusan Penerima Beasiswa

menggunakan Metode Profile

Matching pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Kab.Tebo, tersedia:

http://mediasisfo.stikom-db.ac.id, diunduh 10 November 2016

(12)

Rosa A.S., & M.Shalahuddin. (2014). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika

Gambar

Diagram use case bersifat statis, diagram  ini  memperlihatkan  himpunan  use  case  dan  aktor – aktor (suatu jenis khusus dari kelas)
Table Pemetaan GAP Aspek Prestasi
Table Perhitungan Secondary Factor Aspek  Prestasi
Gambar 4.1 Halaman Menu Login  4.2.2 Halaman Menu Utama Kesiswaan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan Metode Profile Matching untuk merancang aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Multi kriteria pada kasus yang

Citraan  adalah  kata  atau  susunan  kata‐kata  yang  dapat  memperjelas  atau  memperkonkret  apa  yang  dinyatakan  oleh  penyair  melalui  pencitraan,  apa 

262 Tati Suryati Syamsudin SITH JASA EKOSISTEM TANAH PADA AGROFORESTRI PINUS‐KOPI Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Baru SITH 263 YOOCE YUSTIANA

Jadual 2 menunjukkan kadar pernafasan dan kadar denyut jantung seorang pelajar semasa berehat dan semasa melakukan aktiviti

Hasil studi ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara karakteristik (usia, jenis kelamin, memiliki hewan peliharaan, ada tidaknya kucing liar di sekitar

Di sini sel-sel otak yang mati akan digantikan oleh jaringan glial, sedangkan pada organ tubuh yang lain yakni jantung, paru-paru, hati, ginjal dan yang lainnya perubahan

Jika nilai CR telah layak maka dapat dilanjutkan ke tahap pencarian solusi dengan metode Profile Matching (PM) untuk menyeleksi calon penerima beasiswa. Nilai

9 Pada penelitian lain membandingkan pemberian premedikasi per rektal klonidin dosis 2,5 µg/kgBB dan 5 µg/kgBB dengan midazolam 0,5 mg/kgBB, ternyata klonidin 5 µg/kgBB