27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Malang Jawa Timur pada Desember 2020. Peneliti memilih lokasi karena Kota Malang merupakan salah satu kota besar yang ada di Jawa Timur yang memiliki banyak UMKM dan terus bertambah setiap tahunnya.
B. Jenis Penelitan
Jenis penelitian yang digunaan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang didasari oleh filsafat positivisme yang didasari untuk meneliti sebuah sampel dan populasi tertentu, lalu pengumpulan data dengan instrument-instrument penelitian dengan tujuan untuk menganalis dan menguji hipotesis yang sudah dirumuskan (Sugiyono,2019). Pengumpulan data primer menggunakan kuisoner yang disebarkan dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan variabel penelitian, diantaranta payment gateway, peer to peer landing, dan kinerja keuangan.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah semua sifat atau karakteristik yang ada pada suatu objek atau subyek (Sugiyono, 2019). Populasi pada penelitian ini sebanyak 7000 UMKM yang ada di Kota Malang Jawa Timur.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari total sifat yang ada pada suatu populasi. Ardiansyah, 2019 pada penelitiannya mengatakan bahwa pada saat ini UMKM yang ada di Kota Malang sebanyak 7000 UMKM. Maka penetapan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Yamane yaitu :
n = N / 1 + ne2 Dimana:
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Berdasarkan dari penjelasan diatas maka dengan menggunakan Yamane sampel dapat dihitung sabagai berikut:
n = N / 1 + ne2
n = 7000 / 1 + 7000 (0.1)2 n = 7000 / 71
n = 98, 59
Jadi apabila jumlah populasi 7.000 dan sampling error 10%, maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 98,59 yang kemudian dibulatkan menjadi 100 responden.
D. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Variabel Operasional dan Indikator No. Variabel Definisi Operasional Indikator
1. Payment Gateway
Payment gateway
merupakan pembayaran yang dilakukan oleh konsumen kepada penjual tanpa menggunakan uang tunai atau dilakukan secara
online dengan
menggunalan emoney atau menggunakan platform pembayaran online
a. Penggunaan kartu pembayaran (payment card) untuk transaksi keuangan.
b. Penggunaan uang elektronik (electronic money) untuk transaksi keuangan , dan
Penggunaan uang digital (digital money) untuk transaksi keuangan
2. Peer to peer landing
Peer to peer landing adalah pinjaman yang dilakukan oleh pelaku usaha tanpa melalui bank dan dilakukan secara online dimana pertemuan antara penyedia dana dengan peminjam dana dilakukan dalam sebuah platform online
a. Pembiayaan sesuai dengan kebutuhan nasabah b. Prosedur pembiayaan yang mudah
c. Ketentuan jaminan yang sesuai dengan kemampuan nasabah
d. Margin pinjaman yang tidak memberatkan nasabah e. Proses pencairan yang cepat
3. Kinerja keuangan
Kinerja keungan adalah gambaran keberhasilan keuangan pada UMKM berkat akvitas yang dilakukan pada suatu periode tertentu.
a. Jumlah pendapatan meningkat.
b. Dapat membayar pinjaman modal.
E. Sumber dan Jenis Data
Sumber data dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung kepada pengumpul data (Sugiono, 2019). Data primer diperoleh dari kuisoner yang dibagikan
langsung kepada responden, lalu responden menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan indicator dari varibel penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuisoner kepada responden yaitu UMKM yang ada di kota Malang Jawa Timur. Kuisoner adalah teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan memberikan beberapa pernyataan atau pertanyaan untuk responden (Sugiyono, 2019). Pertanyaan yang diajukan dalam kuisoner menyangkut beberapa masalah yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan financial technology dalam kegiatan operasioanal terhadap kinerja keuangan UMKM.
Penelitian ini menggunakan skala likert, menurut (Sugiono, 2017) skala likert digunakan untuk mengukur pendapat, sikap dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social. Berikut ini penilaian dalam indeks skala likert dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Teknik Penskalaan Data
Kategori Skor/ Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
G. Analisis data 1. Uji Validitas
Ghozali (2009) mengatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisoner yang akan digunakan untuk mengukur suatu penelitian. Suatu kuisoner dapat dikatakan valid apabila pernyataan atau pertanyaan yang ada didalam kuisioner tersebut dapat menjawab dan mengungkapkan sesuatu dari topik yang sedang diteliti.
Suatu kuisoner dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apa bila menunjukkan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan penelitian. Validitas suatu kuisoner dapat diakui apabila memliki nilai indeks validnya lebih dari sama dengan 0,3. Apabila suatu kuisoner nilai indeks validitasnya kurang dari 0,3 harus diperbaiki karena dianggap tidak sah (Sugiyono, 2019)
2. Uji Reliabilitas
Ghozali (2009) mengatakan uji reabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuisoner yang merupakan indikator dari sebuah kontrsruk. Kuisioner yang dapat dikatakan reliabel apabila jawaban pada kuisoner stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Reabilitas pada suatu kuisoner merujuk pada suatu suatu akurasi, daya prediksi, konsistensi, derajat dan stabilitas.
3. Uji Asumsi Klasik
data yang digunakan didalam penelitian (Ghozali, 2009). Hal tersebut dilakukan agar peneliti memperoleh model analisis yang tepat, uji asumsi klasik ini sendiri meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini mempunyai tujuan untuk menguji apakah didalam regresi, variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila membentuk distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, serta ploting dari data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Terdapat 3 uji normalitas yang dapat dijadikan dasar keputusan diantaranya yaitu, yang pertama dengan melihat kenormalan data ditunjukkan melalui terdapatnya penyebaran titik yang dekat atau disekitar garis miring pada diagram Normal Probability Plot. Kedua, jika pada grafik histogram menunjukkan kurva yang tidak melenceng ke kanan atau ke kiri dapat dikatakan berdistribusi normal. Ketiga, uji normalitas menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Dasar penentuan dari normal atau tidaknya penelitian diukur dari nilai probabilitas signifikan. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka penelitian tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal. Namun jika nilai probabilitas signifikan > 0,05 maka penelitian tersebut dikatakan tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2016). Namun dalam penelitian ini menggunakan uji
normal dengan metode grafik histogram dan diagram Normal Probability Plot.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskesdasitas digunakan untuk menguji apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak dengan melakukan analisis pada grafik scatterplot. Pada analisis grafik scatterplot menggunakan variabel dependen (SRESID) dan variabel residualnya (ZPRED). Dasar pengambilan hasil dalam analisis grafik dengan melihat jika pola titik – titik yang ada pada grafik membentuk pola yang tertata atau teratur maka dapat dinyatakan terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika pola yang terbentuk tidak jelas serta titik – titik menyebar ke atas dan kebawah hingga mencapai angka 0 pada sumbu Y maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedatisitas (Ghozali, 2018).
c. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah sebuah situasi yang menunjukkan adanya korelasi atau hubungan kuat antara dua variabel bebas atau lebih dalam sebuah model regresi berganda. Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah didalam model regresi terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel bebas penelitian (Ghozali, 2018). Untuk menunjukkan nilai multikolenearitas pada uji ini adalah apabila VIF < 10 makan artinya tidak terdapat multikolonieritas, dan apabila VIF
> 10 artinya terdapat multikolonierita e. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara serial data atau antara data sebelum dengan data sesudahnya dalam data yang disusun berdasarkan urutan waktu (time series) hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh waktu terhadap variabel respon. Autokorelasi digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara error confounding periode t dengan error cofounding periode t-1 pada model regresi linier (sebelumnya). Pengujian ini menggunakn uji durbin watson dengan membandingkan hasil dubin watson hitung (d) dengan hasil durbin watson tabel, yaitu batas atas (du) dan batas bawah (dl) (Ghozali, 2018), dengan kriteria pengujian sebagia berikut :
Apabila 0 < d < dl, maka dinyatakan adanya autokorelasi positif. Apabila dl < d < du maka dinyatakan tidak adanya kepastian terjadinya autokorelasi atau tidak.
Apabila d-dl < d< 4 maka dinyatakan adanya autokorelasi negatif Apabila 4-du < d < 4-dl maka dinyatakan tidak adanya kepastian terjadinya autokorelasi atau tidak.
Apabila du < d < 4-du maka dinyatakan tidak terjadinya autoorelasi baik positif maupun negatif.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan teknik yang digunakan peneliti guna meramalkan bagaimana kondisi suatu variabel (naik turunnya) variabel terikat, apabila ≥ 2 variabel bebas sebagai factor prediksi dimanipulasi (diturun naikkan nilainnya). Jadi analisis regresi linear berganda ini dilakukan apabila memiliki jumlah variabel bebas :
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja Keuangan a = Konstanta
b = Koefesien Regresi X1 = Peer to peer Landing X2 = Payment Gateway e = error
5. Koefisien Determinasi
Ghozali (2016)mengatakan bahwa uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel. Nilai koefisien determinaso antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukan bahwa kemampuan variabel – variabel dependen amat tarbatas. Klasifikasi koefisien determinasi tanpa mempertimbangkan arah adalah sebagai berikut:
0 : Tidak ada korelasi 0 – 0,49 : Korelasi lemah 0,50 : Korelasi Moderat 0,51 – 0,99 : Korelasi kuat 1,00 : Korelasi sempurna 6. Uji Hipotesis a. Uji t
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t, yang dilakukan untuk menguji apakah pengaruh payment gateway (X1) dan peer to peer lending (X2) terhadap kinerja keuangan UMKM secara parsial dapat signifikan atau berpengaruh positif. Pengujian dilakukan dengan uji t pada tingkat signifikasi 0,05 dengan ketentuan: hipotesis diterima jika signifikasi nilai t < 0,05 (Ghozali, 2016) dan hipotesis ditolak apabila nilai t > 0,05
b. Uji F
Ghozali (2012) mengatakan uji F digunakan untuk apakah semua variabel independent yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel depenpen. Uji simultan atau uji F ini dilakukan untuk menguji apakah peer to peer landing dan payment gateway secara bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja keuangan UMKM. Untuk menguji hipotesis ini
digunakan statistika F dengan kriteria pengambilan keputusan, jika nilai F lebih besar dari 4 maka hipotesis diterima.
c. Uji Dominan
Uji dominan digunakan untuk mengetahui variabel mana antara payment gateway dan peer to peer landing yang memiliki pengaruh terbesar terhadap kinerja keuangan UMKM. Danang (2011) mengatakan untuk uji hipotesis ini hanya melihat thitung mana yang memiliki pengaruh paling besar
secara koefesien beta antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dapat dilihat besarnya thitung dari
variabel independent (X), apabila thitung lebih besar maka