BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian disusun tidak terlepas dengan metode penelitian yang akan
digunakan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah sistematis. Metode penelitian adalah cara atau
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan dalam suatu penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu:
“ metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan obyek
sesuai dengan apa adanya” (Sukardi, 2003:57). Penelitian ini menggunakan metode
survai penjelasan (explanatory survey method), sesuai dengan tujuan penelitian ini
yang akan menjelaskan hubungan antar variabel, yaitu hubungan antara efektivitas
manajemen pembelajaran dan etos kerja anggota MGMP terhadap profesionalitas
guru SMP di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif secara sederhana lebih merujuk pada pengumpulan data
dilaksanakan dengan metode penggunaan instrumen yaitu metode survai dengan
memberikan angket kepada responden. Dalam penelitian ini, data yang digunakan dan
diolah ialah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data
kualitatif yang diangkakan.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik angket. Penggunaan teknik
angket dinilai lebih efektif karena dalam proses pengumpulan data dapat dilaksanakan
dalam waktu yang relatif singkat untuk responden yang cukup banyak serta jawaban
Dengan desain korelasional dari penelitian ini, akan dapat diketahui hubungan
atau hubungan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y
korelasional bertujuan mengungkapkan bentuk hubungan antara variabel yang akan
diteliti.
Adapun desain penelitiannya dibuat sebagai berikut:
Variabel efektivitas manajemen pembelajaran (X1) Menurut Abdul Majid (2008:7):
a. Menyusun rencana pembelajaran b. Melaksanakan proses belajar mengajar
c. Menerapkan metode pembelajaran yang aktif, k d. Menilai/mengevaluasi prestasi belajar anak didik e. Menganalisis hasil evaluasi
f. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik
Variabel etos kerja (X2)
Menurut Jansen H Sinamo (2009:27) a. Bekerja tulus penuh syukur
b. Bekerja benar penuh tanggung jawab c. Bekerja tuntas penuh integritas d. Bekerja keras penuh semangat e. Bekerja serius penuh kecintaan f. Bekerja cerdas penuh kreativitas g. Bekerja tekun penuh keunggulan
h. Bekerja paripurna penuh kerendahan hati
Variabel profesionalitas guru (Y) Menurut PP 19 tahun 2009
a. Mempunyai kompetensi
b. Mempunai kompetensi pedagogik c. Mempunyai kompetensi profesional d. Mempunyai kompetensi sosial.
Dengan desain korelasional dari penelitian ini, akan dapat diketahui hubungan
atau hubungan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y yang akan diteliti.
nal bertujuan mengungkapkan bentuk hubungan antara variabel yang akan
Adapun desain penelitiannya dibuat sebagai berikut:
manajemen pembelajaran (X1) (2008:7):
Menyusun rencana pembelajaran Melaksanakan proses belajar mengajar
Menerapkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan Menilai/mengevaluasi prestasi belajar anak didik
Menganalisis hasil evaluasi
Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik
Variabel etos kerja (X2)
Menurut Jansen H Sinamo (2009:27): a. Bekerja tulus penuh syukur
rja benar penuh tanggung jawab c. Bekerja tuntas penuh integritas
penuh semangat e. Bekerja serius penuh kecintaan f. Bekerja cerdas penuh kreativitas g. Bekerja tekun penuh keunggulan
paripurna penuh kerendahan hati
Variabel profesionalitas guru (Y) Menurut PP 19 tahun 2009:
a. Mempunyai kompetensi kepribadian b. Mempunai kompetensi pedagogik c. Mempunyai kompetensi profesional d. Mempunyai kompetensi sosial.
Dengan desain korelasional dari penelitian ini, akan dapat diketahui hubungan
yang akan diteliti. Penelitian
nal bertujuan mengungkapkan bentuk hubungan antara variabel yang akan
reatif, efektif dan menyenangkan
Peneliti menggunakan disain penelitian tersebut karena tidak hanya
menggambarkan dan menjelaskan fakta empirik yang ditemui di lapangan, tetapi
juga melakukan analisis pengaruh baik secara persial maupun secara simultan antara
variabel satu dengan variabel yang lainnya.
B. Definisi Operasional Variabel
Manajemen pembelajaran adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
guru dalam menjalankan profesinya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan refleksi atau tindak lanjut untuk perbaikan pembelajaran.
Menurut Abdul Majid (2008:7), “Manajemen pembelajaran meliputi
kemampuan menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan proses belajar
mengajar, menilai/mengevaluasi prestasi belajar anak didik, dan melaksanakan
tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik.”
Jadi indikator manajemen pembelajaran yang harus dimiliki oleh seorang guru
adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana pembelajaran, yang meliputi pembuatan program tahunan,
program semester, silabus yang dijabarkan pada rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Melaksanakan proses belajar mengajar
3. Menerapkan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
4. Menilai/mengevaluasi prestasi belajar anak didik
5. Menganalisis hasil evaluasi
6. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik
Etos kerja guru adalah semangat yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
tinggi dalam bekerja, maka hasil kerjanyapun akan semakin baik dan tujuan
pembelajaran yang diprogramkan akan tercapai.
Menurut Jansen H Sinamo (2009:27), etos kerja meliputi:
Kerja adalah Rahmat (bekerja tulus penuh syukur), kerja adalah Amanah (bekerja benar penuh tanggung jawab), kerja adalah Panggilan (bekerja tuntas penuh integritas), kerja adalah Aktualisasi (bekerja keras penuh semangat), kerja adalah Ibadah (bekerja serius penuh kecintaan), kerja adalah Seni (bekerja cerdas penuh kreativitas), kerja adalah Kehormatan (bekerja tekun penuh keunggulan), dan kerja adalah Pelayanan (bekerja paripurna penuh kerendahan hati).
Jadi indikator etos kerja harus dimiliki oleh seorang guru, adalah sebagai
berikut:
1. Bekerja dengan tulus dan selalu syukur nikmat
2. Bekerja dengan benar dan bertanggung jawab
3. Bekerja dengan tuntas dan penuh integritas
4. Bekerja keras dan penuh semangat
5. Bekerja dengan serius mencintai pekerjaan
6. Bekerja dengan cerdas dan penuh kreativitas
7. Bekerja dengan tekun dan penuh keunggulan
8. Bekerja dengan paripurna dan rendah hati
Profesionalitas guru adalah sikap positif terhadap profesi guru dan derajat
pengetahuan terhadap profesi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Derajat
pengetahuan terhadap profesi guru berhubungan erat dengan kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang guru, yang meliputi kompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogic, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.
Seorang guru yang professional, harus memiliki 4 kompetensi sebagaimana
oleh seorang guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik,
kompetensi professional, dan kompetensi social.”
Jadi indikator profesionalitas yang harus dimiliki oleh seorang guru, adalah
sebagai berikut:
1. Mempunyai kompetensi kepribadian
2. Mempunai kompetensi pedagogik
3. Mempunyai kompetensi profesional
4. Mempunyai kompetensi social
C. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian dalam pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan angket dengan kisi-kisi berdasarkan variabel penelitian. Instrumen
utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disusun sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Kuesioner penelitian dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
bagian pertama tentang tata cara pengisian kuesioner, bagian kedua variabel yang
diteliti, dan ketiga penutup.
Instrumen penelitian terdiri dari variabel independent dan variabel dependen
disusun dengan menggunakan skala ordinal yang berbentuk model skala likert. Data
masing-masing variabel dan skala pengukuran disederhakanan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Variabel Penelitian Jenis
Variabel Variabel Penelitian
Skala
Pengukuran Instrumen Independent
1. Efektivitas Manajemen Pembelajaran
2. Etos Kerja Anggota MGMP
Ordinal
Ordinal
Kuesioner
Kuesioner Dependent Profesionalitas Guru Ordinal Kuesioner
Kuesioner setiap variabel (independent dan dependent) dijabarkan dari konsep
teoretis ke dalam konsep empiris dan operasional. Tahap penyusunan kisi-kisi
kuesioner dimulai dari:
1. Menentukan definisi konsep teoretis masing-masing variabel
2. Menentukan konsep empiris sesuai dengan dimensi yang akan diteliti
3. Menentukan konsep operasional yang dinyatakan dalam indikator yang
menggambarkan perilaku dan karakterisrik responden yang diukur
4. Menentukan elemen, yaitu penjabaran lebih lanjut menjadi item-item pernyataan
yang dapat diukur.
Berikut ini adalah tabel kisi-kisi angket penelitian yang terdiri dari:
1. Variabel efektivitas manajemen pembelajaran
2. variabel etos kerja
3. variabel profesionalitas guru.
Tiap-tiap variabel mempunyai sub variabel/aspek, tiap-tiap sub variabel
mempunyai indicator-indikator, dan tiap-tiap indicator dijabarkan dalam
pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Berikut ini kisi-kisi angket secara lengkap:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket
Variabel Efektivitas Manajemen Pembelajaran , Etos Kerja dan Profesionalitas Guru VARI-ABEL SUB VARIABEL/ASPEK INDIKATOR ITEM NO. Efekti-vitas Manajemen Pembelajaran (X1) a.Menyusun rencana pembelajaran
1. Membuat program tahunan dan
program semester
2. Membuat silabus dan RPP
1
2,3,4,5
b.Melaksanakan proses pembelajaran
1. Mampu membuka dan menyajikan materi pelajaran dengan baik
2. Mampu menggunakan media dan alat peraga.
6
3. Mampu berinteraksi dan menggunakan bahasa yang komunikatif
4. Mampu memotivasi peserta didik untuk belajar
5. Mampu menggunakan waktu.
9 10 11,12 c.Menilai/ mengevaluasi hasil belajar
1. Mengevaluasi/menilai hasil belajar 2. Membuat rubrik penilaian
3. Menganalisis hasil penilaian
4. Melaksanakan program remedial dan pengayaan. 13,14,15, 16 17,18 19,20 21,22,23 d. Membuat
rencana tindak lanjut hasil belajar siswa
1.Melaksanakan refleksi
2.Melaksanakan program tindak lanjut 3. Mengevaluasi program tindak lanjut
24,25,26 27,28,29
30
Etos Kerja (X2) a. Kerja adalah
rahmat
1. Bekerja dengan tulus dan ikhlas 2. Bekerja dengan semangat
1 2 b. Kerja adalah
amanah
1. Bekerja penuh syukur 2. Bekerja memegang amanah
3,4 5,6,7 c. Kerja adalah
panggilan
1. Bekerja dengan tutur kata yang santun 2. Bekerja dengan efisien
3. Produktivitas dalam bekerja
4. Kualitas, dan mengutamakan pelayanan pelanggan
6. Kreatif , imajinatif dan inovatif 7. Memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya 8 9,10,11,1 2 13,14 15,16 17,18 19,20,21, 22,23 d. Kerja adalah aktualisasi
1.Mengaktualisasikan kemampuan peserta didik
2. Membimbing dan mendidk untuk meningkatkatkan prestasi belajar peserta didik
24
25,26
e. Kerja adalah ibadah
f. Kerja adalah seni 1. Bekerja dengan senang dan bisa memuaskan peserta didik
28 g. Kerja adalah
kehormatan
1.Bekerja tekun penuh keunggulan 29
h. Kerja adalah pelayanan
1. Bekerja penuh kerendahan hati 30
Profesionalitas Guru (Y)
a.Kompetensi kepribidian
1.Mempunyai kepribadian yang mantap dan stabil
2. Mempunyai kepribadian yang dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia
1,2
3,4,5,6,7
b.Kompetensi Pedagogik
1.Pemahaman terhadap kondisi peserta didik.
2. Merancang dan melaksanakan pembelajaran.
3. Menguasai perkembangan IPTEK 4. Mampu mengeksplorasi dan mengelaborasi potensi peserta didik
8 9,10 11 12,13,14 c.Kompetensi Profesional
1. Mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai,
2. Mengembangkan kompetesi yang menunjang profesi
3. Menguasai materi kurikulum 2. Menguasai substansi keilmuan yang menaungi materinya.
3.Menguasai struktur dan metodologi keilmuannya. 15 16,17 18,19,20 21,22 23
d. Kompetensi Sosial 1.Mempunyai kemampuan untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif
2.Mengikuti kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
24,25,26 27,28,29,
30
D. Penentuan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan guru SMP Negeri dan SMP
Swasta yang berada di kecamatan Ciampel yang terdiri dari 3 SMP. Seperti pada
Tabel 3.3 Populasi Penelitian
Untuk menentukan jumlah sampelnya digunakan Simple Random
Sampling. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan rumus dari Taro Yamane
yang dikutip oleh Akdon (2008:107), sebagai berikut:
= ࡺ
ࡺ. ࢊ+
dengan n = Jumlah sampel, N = Jumlah populasi, dan d = presisi yang ditetapkan.
Dari data populasi di atas, N = 120, dan presisi yang ditetapkan sebesar
10%, didapat jumlah sampel sebagai berikut:
=
(, )+ = , ≈ ࢘ࢋ࢙ࢊࢋ
Tabel 3.4 Sampel Penelitian
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat pengukur yang diperlukan
dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa angka-No. Nama Sekolah Jumlah
Rombel Jumlah Guru PNS Non PNS Jumlah 1 SMP Negeri 1 Ciampel 33 40 34 74 2 SMP Negeri 2 Ciampel 10 20 8 28 3 SMP KIC 7 3 15 18 Jumlah 50 63 57 120
No. Nama Sekolah Jumlah Rombel
Jumlah Guru
PNS Non PNS Jumlah Jumlah Responden
1 SMP Negeri 1 Ciampel 33 40 34 74 35
2 SMP Negeri 2 Ciampel 10 20 8 28 12
3 SMP KIC 7 3 15 8 8
angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan
dengan fokus penelitian yang diteliti.
Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data
diperlukan adanya instrument yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan berjalan
dengan baik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian adalah koesioner (angket).
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Pemilihan teknik pengumpulan data dengan angket,
didasarkan atas alasan bahwa responden memiliki waktu untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
Adapun keuntungan-keuntungan dengan menggunakan angket adalah:
1. Setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas
pertanyaan yang diajukan,
2. Responden mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan
3. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari banyak
responden dan dalam waktu yang tepat.
Melalui angket ini akan dikumpulkan data yang berupa jawaban tertulis dari
responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan di dalam angket tersebut.
Indikator-indikator pertanyaan merupakan penjabaran dari variabel-variabel pengaruh
efektivitas manajemen pembelajaran dan etos kerja anggota MGMP terhadap
profesionalitas guru SMP di Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.
Data yang dihasilkan dari penyebaran kuesioner ini berskala pengukuran
ordinal mengingat kuisioner yang disebarkan menggunakan skala likert dengan
Tabel 3.5
Penilaian Jawaban Responden
Alternatif jawaban Nilai
A 4
B 3
C 2
D 1
Penggunaan skala ordinal tidak memungkinkan untuk memperolehnya nilai
mutlak (absolute) dari obyek yang diteliti, tetapi hanya kecenderungan. Kuesioner
yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini perlu diuji kendalanya. Pengujian
kendala ini bertujuan untuk mendapatkan petunjuk mengenai mutu penelitian.
Keandalan menunjukkan ketepatan, kemantapan dan homogenitas alat ukur yang
dipakai.
F. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data
Sebelum instrumen dipakai sebagai alat penelitian maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini melibatkan 25 responden diluar sampel yang akan dijadikan responden.
1. Pengujian Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah. Menurut Arikunto (2006:170), “Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih
dahulu dicari harga hubungan antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan
dengan cara menghubungankan setiap butir alat ukur dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor butir.”
Rumus yang digunakan adalah Pearson Product Moment yaitu:
r
hitung ={
∑
∑
}{
∑
∑
}
∑
∑
∑
− − − 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY NKeterangan : N = jumlah responden
X = jumlah skor jawaban responden pada tiap item pertanyaan Y = jumlah skor jawaban responden seluruh pertanyaan
rhitung = koefisien hubungan antara variable X dan variabel Y Selanjutnya dihitung dengan Uji - t Statistik. Uji - t statistik digunakan untuk menguji apakah variabel independent efektivitas manajemen pembelajaran (X1), etos kerja anggota MGMP (X2), secara parsial berdampak terhadap variabel dependent Profesionalitas Guru (Y). Pengujian ini dilakukan dengan asumsi bahwa variabel-variabel lain adalah nol.
t
hitung = 2 1 2 r n r − −Keterangan :
t
hitung = Nilait
hitungr
= koefisien hubungan hasilr
hitungn = jumlah responden
Dilanjutkan dengan mencari nilai ttabel dari daftar t dengan (dk = n – 2) pada α
= 0.5. Sebagai tolok ukur untuk menentukan derajat validitas digunakan kriteria
sebagai berikut : thitung > ttabel berarti data valid, dan jika thitung < ttabel berarti data
tidak valid.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Suatu kuisioner disebut reliable atau handal jika jawaban-jawaban seseorang
konsisten. Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha ( α) dari Cronbach (Umar, 2003: 106) sebagai berikut:
α = − −
∑
∑
2 2 1 1 t b k kσ
σ
Keterangan : α (
r
) = reliabilitas instrumen (reliabilitas yang dicari)k = Banyaknya butir pertanyaan
∑
2b
σ
= Jumlah varian butir (variasi skor tiap item pertanyaan)∑
2t
σ
= Varian skor totalDilanjutkan dengan mencari nilai tabel r product moment dengan (dk = n – 1) pada
α = 0.5. Kemudian bandingkan rhitung dengan rtabel , dengan kriteria sebagai
berikut:
jika rhitung < rtabel berarti instrumen penelitian tidak reliabel.
3. Uji Hipotesis
Setelah instrument dinyatakan valid dan reliabel langkah selanjutnya adalah
menyebarkan angket ke responden yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian.
Tentunya angket yang dipakai harus terlebih dahulu dikonsultasikan ke pakar atau
ahli, dalam hal ini adalah pembimbing penelitian.
Setelah data diperoleh kemudian diuji hipotesispenelitian. Sebelum hipotesis
diuji, peneliti akan melakukan pengolahan data hasil penelitian dengan
menggunakan analisis kecenderungan distribusi data (deskripsi data), uji
normalitas analisis hubungan, yang dilanjutkan dengan analisis jalur.
Dalam pengujian hipotesis, pertama : peneliti akan melakukan analisis
dengan menggunakan Hubungan Product Moment, kedua : uji hipotesis
menggunakan Uji Statistik dengan Analisis Statistik Inferensial Parametrik dengan
Analisis Ganda dan Analisis Varian (atau Uji – F Test), untuk menguji hubungan
Variable Bebas terhadap Variable terikat. Serta, Analisis deskriptif berupa
Prosentase, yang juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar
Kontribusi efektivitas manajemen pembelajaran (X1) dan etos kerja anggota
MGMP (X2) terhadap profesionalitas guru (Y).
Langkah-langkahnya adalah: a. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi. Dari tabulasi kemudian dicari harga : rata²,
simpangan baku, mean, modus, dan median.
b. Uji Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini, peneliti
triangulasi, kecukupan referensi, konsultasi bersama dosen pembimbing dan
melakukan uji normalitas data serta uji linear.
Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji persyaratan analisis
terlebih dahulu. Uji Keabsahan Data itu meliputi:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data mengikuti
sebaran baku normal atau tidak. Normalitas data hanya dikenakan terhadap
variabel terikat (Y). Uji normalitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
(1)Menentukan mean dan standar deviasi.
(2) Menentukan simpangan baku.
(3) Menentukan daftar distribusi frekwensi observasi dan frekwensi
ekspektasi:
(a) Nilai Tertinggi
(b) Nilai Terendah
(c) Jumlah responden
(d) Range = Data terbesar – data terkecil
(e) Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
(f) Panjang kelas (p) =
elas BanyaknyaK
Range
(4) Menghitung nilai χ² (Chi – Square atau Chi - Kuadrat)
Untuk melihat hubungan antar variabel di analisa secara statistic non
parametrik dengan menggunakan analisis hubungan ( Chi - Square ) dengan
menggunakan pendekatan teoritik dan pendekatan logika secara manual.
Untuk data kuantitatif diolah dengan cara pengkatagorian data – data yang
dengan teori - teori untuk mendapatkan interprestasi - interprestasi alternative ( Yin
R, 2002 ). Interprestasi alternative ini akan dikombinasikan dengan hasil analisis
statistik untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Rumus umum analisis hubungan Chi – Square, adalah :
χ² hitung =
∑
− EiEi Oi )² (
dengan χ² = Nilai Chi Square
Oi = Frekuensi Observasi (banyaknya kasus yang diobservasi)
Ei = Frekuensi Ekspansi (banyaknya kasus yang diharapkan)
(dimana, Ei = ² ) 2 . 1 ( n X X ).
Pengambilan keputusan dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai χ² hitung dengan nilai χ² tabel dengan taraf signifikansi
0,05.
(5) Menentukan Derajat Kebebasan (Db), Db = K – 3.
Pengujian normalitas masing-masing variabel dilakukan dengan maksud
untuk mengetahui apakah persebaran data tiap variabel tidak menyimpang dari
ciri-ciri data yang akan berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan
menggunakan program komputer SPSS Versi 15.
c. Analisis Deskriptif
Tiap Item Variabel akan dilakukan analisis deskriptif, sebagai berikut :
1). Rata-rata
2). Total skor
3). Jumlah item
4). Skor ideal untuk item tertinggi
5). Skor ideal untuk item terendah
7). Angka presentase
d. Analisis Parametrik
1). Menghitung angka hubungan
Teknik analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran hipotesis penelitian. Langkah pertama menghitung hubungan antar masing-masing variabel dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Tingkat Hubungan Antar Variabel
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0.00 – 0,199 Sangat kuat Kuat Sedang Rendah Sangat rendah
Untuk menghitung koefisien hubungan X1 terhadap X2 digunakan rumus berikut:
r
X1.X2 ={
∑
∑
}{
∑
∑
}
∑
∑
− − − 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 ) ( ) ( ) ( ) ( ) )( ( ) . ( X X N X X N X X X X NRumus ini dipakai juga untuk menghitung hubungan antar variabel yang lainnya.
2). Determinasi
Selanjutnya untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel X1
terhadap X2 dihitung koefisien determinasi, dengan rumus sebagai berikut :
KP = r² x 100%
Dengan KP = nilai koefisien determinasi, dan r = nilai koefisien hubungan
Kemudian menghitung tingkat signifikan variabel X1 terhadap X2 dengan rumus:
t hitung = ² 1 2 r n r − −
Tentukan t tabel dengan melihat tabel t pada α = 0.05, dengan dk = n – 2. Dengan kriteria hasil pengujian hipotesis, sebagai berikut :
jika thitung ≤ ttabel berarti Ho diterima, artinya penelitian tidak signifikan. 3)Menghitung Hubungan Ganda
(1) Keeratan Hubungan
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara beberapa variable (X1,X2, dan Y),
digunakan rumus koefisien variasi ganda, sebagai berikut :
r
X1.X2.Y = 2 2 1 2 1 2 1 2 . 2 2 . 1 1 ) )( )( ( 2 X X X X Y X Y X Y X Y X r r r r r r − − + (2) DeterminasiKP = r² x 100%,
dengan KP = nilai koefisien determinasi, dan r = nilai koefisien hubungan.
Kemudian, hitung Uji F Statistik, uji F Statistik digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independent Manajemen Pembelajaran (X1), Etos Kerja Anggota
MGMP (X2), secara parsial berdampak terhadap variabel dependent Profesionalitas
Guru (Y).
Rumus Uji F yang digunakan adalah sebagai berikut :
Fhitung = 1 ²) 1 ( ² − − − k n R k R
Dengan n = banyak sampel, k = banyak prediktor, dan R = koefisien hubungan
antara kriterium dengan predictor.
Kemudian lihat Tabel, untuk menentukan F tabel gunakan rumus :
Ftabel = F{(1 – α ).(dk = k).(dk = n – k – 1)} Lalu dapat disimpulkan, dengan kriteria sebagai berikut :
Jika Fhitung > Ftabel maka tolak Ho terima Ha, dan
jika Fhitung < Ftabel maka tolak Ha terima Ho.
∑
∑
+∑
= ² . . ) ( 1 2 1 1 2 2 Y Y X b Y X b RX X Y(4) Mencari Kontribusi Hubungan Ganda, dengan rumus, sebagai berikut :
KP =
(RX1X2Y)².100%(5) Menguji Signifikan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel , dengan rumus :
F
hitung = ²) 1 .( ) 1 ²( R m m n R − − − , danF
tabel =F
{(1 – α ).(dk = m).(dk = n – m – 1)} 4) Interprestasi DataInterpretasi Data yaitu pengambilan keputusan berdasarkan hasil penelitian.
Interpretasi data dilakukan setelah data-data yang terkumpul dianalisis, sehingga
dapat diambil suatu kesimpulan. Pengambilan Kesimpulan atau keputusan
berdasarkan Uji Hipotesis, yang didasarkan pada pedoman, sebagai berikut :
(1) Jika Fhitung > Ftabel maka tolak Ho terima Ha, artinya terdapat
kontribusi yang signifikan antara efektivitas manajemen pembelajaran dan etos kerja
anggota MGMP terhadap profesionalitas Guru SMP di Kecamatan Ciampel,
Kabupaten Karawang.
(2) Jika Fhitung < Ftabel maka tolak Ha terima Ho, maka artinya tidak
terdapat kontribusi yang signifikan antara efektivitas manajemen pembelajaran dan
etos kerja anggota MGMP terhadap profesionalitas guru SMP di Kecamatan Ciampel,
Kabupaten Karawang.
G. Tempat dan Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan
Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Bulan Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 . Observasi lapangan √ 2 . Penyusunan Rancangan Tesis √ √ √
3 . Seminar Rancangan Tesis √
4 . Penyusunan Instrumen √ √
5 . Validasi Instrumen √
6 . Penentuan Sampel √
7 . Pengumpulan Data √
8 . Analisis Data √ √
9 . Pembuatan Draf Tesis √
10 . Progres Tesis √
11 . Penyempurnaan Tesis √
12 . Tahap 1 Tesis (sidang 1) √
13 . Penyempurnaan Tesis √
14 . Tahap 2 Tesis (sidang 2) √
15 . Perbaikan Tesis √
Tabel 3.8
Jadwal Penyusunan Penelitian
No.(1) Kegiatan (2) Feb(3) Mrt(4) Apr(5) Mei(6)
1 .
Tahap Pertama : Penyusunan Usulan Penelitian
a. Menyusun Usulan Penelitian √
b. Sidang Usulan Penelitian √
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 .
Tahap Kedua : Penulisan Tesis
a. Penyusunan Kuesioner √
b. Menyebarkan kuesioner √
c. Analisis dan pengolahan data √
d. Penulisan Laporan Tesis √
e. Bimbingan Tesis √ √ √
3 .
Tahap Ketiga : Sidang Tesis
a. Bimbingan akhir tesis √
b. Perbaikan tesis √