ABSTRAK
Kawasan bundaran Dolog yang terletak di Jalan Ahmad Yani merupakan jalan utama pendukung perekonomian Jawa Timur khususnya Surabaya. Kawasan Bunderan Dolog menjadi salah satu penyebab kemacetan yang terjadi di Jalan Ahmad Yani. Kemacetan yang terjadi ini harus ditanggulangi, ada beberapa cara dan usaha untuk mengatasinya. Pengkajian rekayasa lalu lintas, atau pembuatan infrasturktur lainnya yang mampu menanggulangi masalah kemacetan. Pembuatan infrasturktur yang bisa dilakukan pada Bundaran Dolog di Jalan Ahmad Yani ini antara lain simpang tidak sebidang, seperti overpass atau underpass. Namun lebih dipilih underpass, berdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan terdahulu.
Perencanaan underpass dibagi menjadi dua, yaitu underpass tertutup dan terbuka. Underpass akan dibangun sepanjang 700 meter, dengan pembagian 245 meter underpass tertutup dan 455 meter underpass terbuka. Lebar Jalan yang akan digali selebar 9,5 meter, diperuntukan 2 lajur. Akan ada sepanjang +/- 10 meter underpass tertutup yang berada dibawah sungai. Dengan adanya sungai maka diperlukan penggalian sampai elevasi -9 m, untuk memberikan tinggi bebas sebesar 5,5 meter. Pembangunan underpass Jemursari memiliki 3 alternatif yaitu Secant Pile , Dinding Diafragma , Sheet Pile.
Dengan direncanakannya ketiga alternatif, didapatkan kesimpulan perencanaan menggunakan kombinasi desain secant pile dan dinding diafragma. Kombinasi perencanaan ini yang paling ekonomis berdasarkan kebutuhan material. Dari hasil perhitungan didapatkan total biaya Rp. 42.481.920.085,78 dengan kombinasi secant pile untuk underpass tertutup dan dinding diafragma untuk underpass terbuka.
Kata
Kunci
:
Underpass,
Dinding
Penahan Tanah, Dinding Diafragma ,
Secant Pile, Sheet Pile
I. PENDAHULUAN
Surabaya dengan luas wilayah 374,36 km2 atau
0,79 % luas wilayah Jawa Timur merupakan kota terbesar ke 2 di Indonesia. Berdasarkan data Pemerintah Kotamadya Surabaya tahun 2012 jumlah penduduk kota Surabaya sebanyak 3.110.187 jiwa,
pada siang hari jumlahnya akan bertambah
.
Tingginya aktifitas warga perkotaan, khususnya kota Surabaya yang menjadi pusat dari Indonesia bagian timur. Hal tersebut menjadikan kebutuhan atau ketergantungan warga kota Surabaya akan kendaraan bermotor untuk menunjang aktifitas sangat besar dan hal itu menyebabkan kemacetan di Kota Surabaya. Kawasan bundaran Dolog yang terletak di Jalan Ahmad Yani merupakan jalan utama pendukung perekonomian Jawa Timur khususnya Surabaya. Kawasan Bunderan Dolog menjadi salah satu penyebab kemacetan yang terjadi di Jalan Ahmad Yani.
Kemacetan yang terjadi ini harus ditanggulangi, ada beberapa cara dan usaha untuk mengatasinya. Pengkajian rekayasa lalu lintas, atau pembuatan infrasturktur lainnya yang mampu menanggulangi masalah kemacetan. Pembuatan infrasturktur yang bisa dilakukan pada Bundaran Dolog di Jalan Ahmad Yani ini antara lain simpang tidak sebidang, seperti overpass atau underpass. Namun lebih dipilih underpass, berdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan terdahulu.
Perencanaan underpass dibagi menjadi dua, yaitu underpass tertutup dan terbuka. Underpass akan dibangun sepanjang 700 meter, dengan pembagian 245 meter underpass tertutup dan 455 meter underpass terbuka. Lebar Jalan yang akan digali selebar 9,5 meter, diperuntukan 2 lajur.
Sehingga dalam Tugas Akhir ini dibahas beberapa alternatif dinding penahan tanah pada
underpass Jemursari. Serta mencoba
membandingkan 3 alternatif dinding penahan tanah yang paling stabil, kokoh dan ekonomis.
Permasalahan yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah :
1. Perencanaan dimensi dinding penahan tanah dengan tipe secant pile,
Perencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah
pada Underpass Jemursari, Surabaya
Gagah Triambodo ,Ir. Suwarno, M.Eng , Putu Tantri Kumalasari, ST., MT
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail :
[email protected]
2. Perencanaan dimensi dinding penahan tanah dengan tipe dinding diafragma,
3. Perencanaan dimensi dinding penahan tanah dengan tipe sheet pile,
4. Bagaimana analisa Rencana Anggaran Biaya untuk metode alternatif perencanaan dinding penahan tanah berdasarkan kebutuhan material. Tujuan perencanaan adalah untuk menentukan desain struktur penahan tanah paling kuat dan stabil, selain itu juga diperhitungkan ke ekonomisannya
II.
METODOLOGI
Berikut ini adalah diagram alir dalam penulisan Tugas Akhir Pemilihan Alternatif Dinding Penahan Tanah pada Perencanaan Underpass Jemursari.
Gambar 1. Diagram Alir
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Analisa Parameter Tanah
Dalam perencanaan dinding penahan tanah data utama adalah data tanah sehingga tanah harus dianalisa terlebih dahulu untuk mengetahui sifat fisik dan mekanisnya . Parameter-parameter dari hasil analisa data tanah akan sangat berpengaruh pada struktur dinding penahan tanah yang akan direncanakan.
Data tanah yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah data hasil penyelidikan tanah pada lokasi Jalan Ahmad Yani Surabaya yang dilakukan oleh PT. ASIA HARDA Surabaya. Data-data yang didapatkan berupa hasil tes bor dalam dan SPT. Pada gambar dibawah ini merupakan grafik hasil boring yang dilakukan. Hasil pengolahan dan perhitungan data tanah dapat dilihat pada Tabel 1. START
Pengum pulan Data S ekunder Pr oyek P er encanaan U nderpas s
Jemur sari, Sur abaya : 1. D ata Penyelidikan T anah 2. Layout Lokas i
3. D ata Preliminar y Des ign 4. D ata Beban Lalu Lintas
Studi Lite ratur :
1. Perhitungan Struktur Dinding Penahan Tanah 2. Pengopera sian Plaxis, Xstabl, dan Geoslope
Metode Alternatif Pere ncanaan Dinding Pena han Ta nah
Underpass
A
A
Sheet Pile Secant Pile Dinding
Diafragma Pemilihan Tipe Sheet Pile Desain Dimensi Tiang Bor untuk Secant Pile Desain Dimensi Dinding Diafragma Analisa Stabilitas Sheet Pile Analisa Stabilitas Secant Pile Analisa Stabilitas Dinding Diafragma
Memenuhi ? Memenuhi ? Memenuhi ?
Aspek Biaya Pemilihan Metode Alternatif Kesimpulan Selesai Ok ok Ok
Depth ɣ C Ø (m) (t/m3) (t/m2) (˚) 1,5 3 Very Soft 1 3 2 Very Soft 1 4,5 1 Very Soft 1 6 0 Very Soft 1 7,5 0 Very Soft 1 9 0 Very Soft 1 10,5 0 Very Soft 1 12 2 Very Soft 1 13,5 1 Very Soft 1 15 1 Very Soft 1 16,5 1 Very Soft 1 18 2 Very Soft 1 19,5 3 Very Soft 1 21 8 Medium 2 22,5 8 Medium 2 24 9 Medium 2 25,5 9 Medium 2 27 10 Medium 2 28,5 15 Medium 2 30 27 Hard 3 31,5 26 Hard 3 33 17 Stiff 4 34,5 19 Stiff 4 36 24 Stiff 4 37,5 26 Hard 5 39 27 Hard 5 40 30 Hard 5
Nspt Jenis Tanah Lapisan
BH 2 1,55 1,68 2 1,95 2 0,124 0,337 0,883 0,667 0,923 0 0 0 0 0 Tabel 1.
A. Perencanaan Underpass Terbuka 1. Spesifikasi Sheet Pile
Spesifikasi profil sheet pile yang digunakan dalam perencanaan dinding penahan tanah digunakan profil sheet pile beton W-600 A
1000untuk kedalaman galian 6m .
Tipe : W-600 A 1000
Cracking momen : 50,6 tm 2. Spesifikasi Secant Pile
Perencanaan Bored Pile yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Diameter : 0.8 meter - Tulangan Utama :12D25 - Tulangan Geser : D19 - Mutu Beton (fc’) : 30 Mpa 3. Spesifikasi Dinding Diafragma.
Direncanakan dinding dengan desain sebagai berikut:
- Tebal : 0,6 meter - Tulangan Utama :D25 - Tulangan Bagi : D19 - Tulangan Geser : D16 - Mutu Beton (fc’) :30 Mpa
1
. Perencanaan Secant Pilea. Penetuan titik jepit secant pile
dengan cara berikut
Zf = 1.4R E= 29725.41001 N/mm2 I= 2.011x1010 mm4 K= 0.018 N/mm3 B= 800 mm 𝑅 = √(𝐸𝐼)/(𝐾𝐵)4 R = 2538.19 mm ≈ 2.54 m Zf = 1.4 X 2.54 m Zf = 3.55 m Tabel 2.
Rekap nilai hasil takanan tekanan tanah aktif dan pasif pada galian 6 meter.
Perhitungan kedalaman secant pile bisa didapatkan dengan mengambil Sigma momen dititik A sama dengan nol dapat dilihat pada perhitungan tabel 2. Untuk mencari panjang yang tertanam ke dalam tanah (d) dapat dilakukan persamaan ∑M = 0
∑M = ∑MP - ∑MA
∑M = - 7,068D2 + 57,574D – 235,918
Setelah menggunakan rumus abc
didapatkan nilai d = 8,17 m. Direncanankan
dengan SF = 1.3, maka kedalaman
penanaman sheet pile : 8,17 x 1.3 = 10,621 m, dengan demikian panjang total kebutuhan sheet pile (H) adalah kedalaman galian + kedalaman penanaman : 6 + 10,621 = 16,621 m 17 m.
b. Perhitungan Momen.
Hasil dari perhitungan tegangan didapat Mmax 57,917 tm , displacement 0.425 cm , Geser 111,97 t.
c. Penulangan secant pile
Untuk perencanaan bore pile direncanakan berdasarkan momen maksimum yang terjadi Mmax = 57,917 tm, maka direncanakan tulangan bore pile:
- Mutu baja (fy) = 320 Mpa
- Mmax = 57,917 tm
- Diameter bore pile = 800 mm
- Diameter tulangan utama = 25 mm
- Diameter tulangan geser = 19 mm
d. Kontrol PCACOL
Karena dari hasil kontrol PCACOL rencana 8D25 tidak memenuhi luas tulangan ≥ 1% maka jumlah tulangan di rubah menjadi 12D25 dengan kekuatan tulangan 585kNm
Gambar 2. Penulangan Secant Pile
2. Perencanaan Sheet Pile pada galian 6 m
Gambar 3. Diagram Tegangan Sheet
pile
Persamaan untuk mencari nilai D sebagai berikut :
Maka : (2,94) D2 – 2(9.836)D -
9.836(9.836+12.1,24.2,67) 2.43+2.1,24
: 2,94D2 – 19.672 D – 79,589
Dari persamaan diatas maka dihasilkan D = 9,53 m
Untuk desain kedalaman, panjang sheet pile perlu dikalikan dengan safety factor sebesar 1,4 Panjang total sheet pile = H + (D x 1,5)
= 6 + (9,53 x 1,4)
= 19.342 m ≈ 19,5 m. Maka,panjangsheet pile yang digunakan adalah 20 meter.
Mencari Mmax pada sheet pile
z1 = Patotal/d = 9,836/2,53 = 3,89 m Mmax = Patotal (z+z1) - 𝑑.𝑧12 2 Mmax = 9.836 (2,67+3,89) – 2,53.3,892 2 = 45,38 tm
kontrol dan pemilihan type sheet pile Berdasarkan Brosur Dari WIKA Beton didapatkan spesifikasi untuk sebagai berikut :
M beban = 45.38 tm
Jadi :
type turap beton = W-600 A 1000
Cracking Moment = 50,6 tm
Maka, Mbeban < Cracking Moment (ok). 3. Perencanaan Diafragma Wall
a.
Penetuan titik jepit diafragma wall
dengan cara berikut:
Zf = 1.4R E= 29725.41001 N/mm2 I= 1.8x1010 mm4 K= 0.018 N/mm3 B= 1000 mm 𝑅 = √(𝐸𝐼)/(𝐾𝐵)4 R = 2334.97 mm ≈ 2.335 m Zf = 1.4 X 2.335 m Zf = 3.27 m Tabel 3
Rekap nilai hasil takanan tekanan tanah aktif dan pasif pada galian 6 meter .
Perhitungan kedalaman secant pile bisa didapatkan dengan mengambil Sigma momen
No. Ea (ton) Jarak Terhadap O (m) Momen Terhadap O (t.m)
1 19.404 -1.05 -20.3742 2 38.453 3.218 123.756 3 1.2(d-10.5) 0.5(d-10.5)+7.2 0.74d2-4.44d-34.965 4 2.355(d-10.5) 0.5(d-10.5)+7.2 1.18d2-7.065d-55.64 5 0.34d2-10.51d+72.87 2/3(d-10.5)+7.2 0.227d3-6.84d2+43.33d+36.435 6 0.5d2+6d+18 (2/3(d+6))-9.3 0.333d3-3.42d2+13.82d-26.82
No. Ep (ton) Jarak Terhadap O (m) Momen Terhadap O (t.m)
1 26.299 -1.95 -51.283 2 30.925 -3.7 -114.423 3 12.515(d-10.5) (-(0.5(d-10.5)+7.2)) (-6.2575d2+37.545+65.704) 4 0.34d2-4.79d+2.7 (-(2/3(d-10.5)+7.2) (-0.227d3-0.037d2+0.1d) 5 0.5d2 (-2/3d) (-0.333d3) (-6.943d2+55.404d-190.197) ΣM =
dD
2-2DP
atotal -𝑃𝑎𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙(𝑃𝑎𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙+12.𝐶.𝑍) 𝛿ℎ +2𝐶dititik A sama dengan nol dapat dilihat pada perhitungan tabel 3. Untuk mencari panjang yang tertanam ke dalam tanah (d) dapat dilakukan persamaan ∑M = 0
∑M = ∑MP - ∑MA
∑M = - 6.943D2 + 55,404D – 190,197
Setelah menggunakan rumus abc didapatkan nilai d = 8,17 m. Direncanankan dengan SF = 1.3, maka kedalaman penanaman sheet pile : 7,38 x 1.3 = 9,594 m, dengan demikian panjang total kebutuhan sheet pile (H) adalah kedalaman galian + kedalaman penanaman : 6 + 9,594 = 15,594 m 16 m.
b. Perhitungan Momen.
Hasil dari perhitungan tegangan didapat Mmax 47,079 tm , displacement 0.467 cm , Geser 118,825 t.
c. Kontrol Uplift
Fu = γw x hw x Apelat
Wdinding = γbeton x hdinding x Ldinding x tdinding x n
Wpelat bawah = γbeton x tpelat bawah x Apelat bawah
𝑆𝐹 = 𝑊
𝐹𝑈=
675,6𝑘𝑁
570𝑘𝑁 = 1.21 > 1.2 … . 𝑂𝐾
d
.Penulangan dinding diafragmaUntuk perencanaan dinding diafragma direncanakan berdasarkan momen maksimum yang terjadi Mmax = 47.079 tm, maka direncanakan tulangan dinding:
- Mutu beton (f’c) = 30 Mpa
- Mutu baja (fy) = 400 Mpa
- Mmax = 47.079 tm
- Tebal dinding diafragma = 600 mm
- Diameter tulangan utama = 25 mm
- Diameter tulangan bagi = 19 mm
- Diameter tulangan geser = 16 mm
- Selimut beton = 50 mm
4. Kontrol kedalaman underpass terbuka
berdasarkan Hydrodynamic.
Kedalaman yang aman terhadap
hydrodynamic berarti konstruksi dinding aman pada saat proses penggalian, sehingga nantinya aliran air tanah tidak akan menjadi masalah yang serius dan penggalian aman dilakukan.
Kedalaman Dc aman dapat dihitung dengan mengontrol rasio antara nilai gradien hidrolis i dengan gradien hidrolis kritis.
i (gradien hidrolis) X SF < icr (gradien hidrolis kritis) iexit x 1.2 < icritical ∆ℎ 𝐷𝑐 𝑥 1.2 < 𝛾′ 𝛾𝑤 6 𝐷𝑐 𝑥 1.2 < 0.55 1 7,2 < 0.55 Dc Dc > 13,09 m 13,5 m
Kedalaman secant pile kontrol
Hydrodynamic> kedalaman rencana awal , sehingga dipakai dalam pemancangan 13,5 m + 6 m galian = 19,5 m
B.
Perencanaan Underpass Tertutup1
. Perencanaan Secant Pilea. Penetuan titik jepit secant pile
dengan cara berikut
Zf = 1.4R E= 29725.41001 N/mm2 I= 2.011x1010 mm4 K= 0.018 N/mm3 B= 800 mm 𝑅 = √(𝐸𝐼)/(𝐾𝐵)4 R = 2538.19 mm ≈ 2.54 m Zf = 1.4 X 2.54 m Zf = 3.55 m Tabel 4
Rekap nilai hasil takanan tekanan tanah
aktif dan pasif pada galian 9 meter.
Perhitungan kedalaman secant pile bisa
didapatkan dengan mengambil Sigma momen dititik A sama dengan nol dapat dilihat pada perhitungan
tabel 2.
Untuk mencari panjang yang tertanam ke dalam tanah (d) dapat dilakukan persamaan ∑M = 0
∑M = ∑MP - ∑MA
∑M = - 4,368D2 + 38,404D – 445,822
Setelah menggunakan rumus abc didapatkan nilai d = 13,492 m. Direncanankan dengan SF = 1.3, maka kedalaman penanaman sheet pile : 13,492 x 1.3 = 17,54 m, dengan demikian panjang total kebutuhan sheet pile (H) adalah kedalaman galian +
kedalaman penanaman : 6 + 17,54 = 23,54 m 24 m.
b. Perhitungan Momen.
Hasil dari perhitungan tegangan didapat Mmax 74,485 tm , displacement 0.638 cm , Geser 169,382 t.
c. Penulangan secant pile
Untuk perencanaan bore pile direncanakan berdasarkan momen maksimum yang terjadi Mmax = 74,485 tm, maka direncanakan tulangan bore pile:
- Mutu beton (f’c) = 40 Mpa
- Mutu baja (fy) = 320 Mpa
- Mmax = 74,485 tm
- Diameter bore pile = 800 mm
- Diameter tulangan utama = 25 mm
- Diameter tulangan geser = 19 mm
d. Kontrol PCACOL
Karena dari hasil kontrol PCACOL rencana 10D25 tidak memenuhi luas tulangan ≥ 1% maka jumlah tulangan di rubah menjadi 16D25 dengan kekuatan tulangan 805kNm
2. Perencanaan Diafragma Wall
a. Penetuan titik jepit diafragma wall dengan cara berikut: Zf = 1.4R E= 29725.41001 N/mm2 I= 1.8x1010 mm4 K= 0.018 N/mm3 B= 1000 mm 𝑅 = √(𝐸𝐼)/(𝐾𝐵)4 R = 2334.97 mm ≈ 2.335 m Zf = 1.4 X 2.335 m Zf = 3.27 m Tabel 5
Rekap nilai hasil takanan tekanan tanah
aktif dan pasif pada galian 9 meter .
Perhitungan kedalaman secant pile bisa didapatkan dengan mengambil Sigma momen dititik A sama dengan nol dapat dilihat pada perhitungan tabel 5.
Untuk mencari panjang yang tertanam ke dalam tanah (d) dapat dilakukan persamaan ∑M = 0
∑M = ∑MP - ∑MA
∑M = - 4,243D2 + 37,584 D – 392,446
Setelah menggunakan rumus abc
didapatkan nilai d = 12,97 m. Direncanankan dengan SF = 1.3, maka kedalaman penanaman sheet pile : 12,97 x 1.3 = 16,856 m, dengan demikian panjang total kebutuhan sheet pile (H) adalah kedalaman galian + kedalaman penanaman : 6 +
16,856 = 22,856 m 23 m.
b. Perhitungan Momen.
Hasil dari perhitungan tegangan didapat Mmax 72,445 tm , displacement 0.623 cm , Geser 170,973 t.
c. Kontrol Uplift
Fu = γw x hw x Apelat
Wdindingn = γbeton x hdinding x Ldinding x tdinding x n
Wpelat atap = γbeton x tpelat atap x Apelat atap Wpelat bawah = γbeton x tpelat bawah x Apelat
bawah
𝑆𝐹 = 𝑊
𝐹𝑈=
890,4𝑘𝑁
570𝑘𝑁 = 1.56 > 1.2 … . 𝑂𝐾
3. Perhitungan kedalaman underpass tertutup
berdasarkan Hydrodynamic.
Kedalaman yang aman terhadap hydrodynamic berarti konstruksi dinding aman pada saat proses penggalian, sehingga nantinya aliran air tanah tidak akan menjadi masalah yang serius dan penggalian aman dilakukan. Kedalaman Dc aman dapat dihitung dengan
mengontrol rasio antara nilai gradien hidrolis i dengan gradien hidrolis kritis.
i (gradien hidrolis) X SF < icr (gradien hidrolis kritis) iexit x 1.2 < icritical ∆ℎ 𝐷𝑐 𝑥 1.2 < 𝛾′ 𝛾𝑤 6 𝐷𝑐 𝑥 1.2 < 0.59 1 7,2 < 0.59 Dc Dc > 12,2 m 12,5 m
C. Rencana Anggaran Material
Tabel 6
Total biaya struktur underpass Terbuka
No. Ea (ton) Jarak Terhadap O (m) Momen Terhadap O (t.m)
1 106.722 -1.05 -112.0581 2 38.453 3.218 123.756 3 6.6(d-10.5) 0.5(d-10.5)+7.2 3.3d2-21.78d-135.135 4 2.355(d-10.5) 0.5(d-10.5)+7.2 1.18d2-7.065d-55.64 5 0.34d2-10.51d+72.87 2/3(d-10.5)+7.2 0.227d3-6.84d2+43.33d+36.435 6 0.5d2+6d+18 (2/3(d+6))-9.3 0.333d3-3.42d2+13.82d-26.82 No. Ep (ton) Jarak Terhadap O (m) Momen Terhadap O (t.m)
1 26.299 -1.95 -51.283 2 30.925 -3.7 -114.423 3 12.515(d-10.5) (-(0.5(d-10.5)+7.2)) (-6.2575d2+37.545+65.704) 4 0.34d2-4.79d+2.7 (-(2/3(d-10.5)+7.2) (-0.227d3-0.037d2+0.1d) 5 0.5d2 (-2/3d) (-0.333d3) (-4.243d2+37.584d-392.446) ΣM =
No Metode Harga Kebutuhan Material 1 Sheet Pile Rp26,665,271,169.60 2 Secant Pile Rp35,187,401,226.29 3 Dinding Diafragma Rp23,907,915,158.40
Tabel 7
Total biaya struktur underpass Tertutup
IV. KESIMPULAN
Dari perhitungan rencana dinding perkuatan tanah didapatkan hasil yang ekonomis pada perencanaan dinding untuk underpass Jemursari :
Berdasarkan perhitungan kebutuhan material, maka dipilih alternatif dinding diafragma untuk underpass tertutup sebesar Rp 23.907.915.158,40 dan untuk underpass tertutup dipilih alternatif secant pile sebesar Rp
29.730.971.088,00. Total biaya underpass Jemursari berdasarkan kebutuhan material
sebesar Rp 42.481.920.085,78
.
.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Xanthakos, P. P. 1970. Slurry Walls. Michigan: McGraw-Hill.
[2] Budhu, M. 2007. Foundations and Earth Retaining Structures. California: John Wiley & Sons
[3] Das, B. M., Endah, N., & Mochtar, I. B. 1996. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). Jakarta: Erlangga.
[4] Hadihardaja, J. 1997. Rekayasa Pondasi I-Konstruksi Penahan Tanah. Jakarta: Gunadarma [5] Hajnal, I., Marton, J., & Regele, Z. 1984. Construction of Diaphragm Walls. New York: Wiley.
[6] Das, B. M 2006. Princeples Of Foundation Engineering Sixth Edition.
[7] Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dalam. Surabaya. Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS.
No Metode Harga Kebutuhan Material 1 Secant Pile Rp18,574,004,927.38 2 Dinding Diafragma Rp29,730,971,088.00