• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BANTU PERHITUNGAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) Menggunakan VISUAL BASIC 6.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROGRAM BANTU PERHITUNGAN KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) Menggunakan VISUAL BASIC 6.0"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM BANTU PERHITUNGAN KONSTRUKSI

DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL)

Menggunakan VISUAL BASIC 6.0

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

OLEH :

JAKA PRAMANA

NIM ; 995314111

NIRM : 990051123113120111

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

FINAL PROJECT

SOIL RETAINING WALL CONSTRUCTION CALCULATION

ASSISTANCE PROGRAM USING VISUAL BASIC 6.0

Presented ac Partial Fulfillment of the Requirments To Obtain the Sarjana Technic Degree

In Information Engineering

By :

Jaka Pramana

Student Number : 995314111

Information Engineering Study Program

Information Engineering Departement

(3)
(4)
(5)

MOTTO

Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya akan masuk

ke dalam lubang.

Persahabatan adalah hal tersulit untuk dijelaskan, maka belajarlah

untuk mengetahui makna persahabatan.

Orang bijaksana akan menyalahkan dirinya sendiri, namun orang

bodoh lebih suka menyalahkan orang lain.

Nilai manusia bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia

hidup. Bukan apa yang diperoleh, melainkan apa yang telah

diberikan.

Mengapa harus bersedih karena putus cinta, lebih baik bersedih

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahakan kepada :

™

Tuhan Yesus Kristus……..

™

Almarhum Bapakku yang telah memberikan segalanya yang

terbaik buatku ( Terimakasih Ya Pak ).

™

Ibukku yang telah memberikan segalanya yang terbaik buatku.

™

Istriku yang selalu menemani dan memberikan semangat buatku.

™

Kakakku Romo Eko O’carm, Keluarga Gandono, Keluarga Edi,

Alm. Yulius Wuryanto, Harjanto, terimakasih untuk semangat

yang telah diberikan untukku

(7)
(8)

ABSTAKSI

Retaining Wall merupakan struktur bangunan yang menahan tanah atau memberikan kestabilan tanah atau bahan lain yang memiliki beda ketinggian dan tidak memperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor lebih dari kemiringan alaminya. Supaya dapat menahan tanah yang memiliki kondisi khusus tersebut, kontruksi ini harus mampu memberikan kestabilan terhadap pengaruh gaya eksternal maupun gaya-gaya internal. Sampai saat ini metode yang sering digunakan untuk menghitung kontruksi tersebut adalah metode coba-coba. Dengan metode cocba-coba ini diperlukan waktu yang lama terutama bagi mereka yang belum berpengalaman. Oleh karena itu, sangatlah perlu untuk dikembangkan suatu program komputer yang dapat membantu proses perhitungan struktur ini, dengan harapan waktu dan tenaga yang diperlukan akan lebih efisien dan tetntu saja menghasilakan tingkat akurasi atau ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan secara manual dengan metode coba-coba.

Retaining Wall atau Dinding Penahan Tanah ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan sebagai media penyimpannya menggunakan Access 2000.

(9)

ABSTRACT

Retaining wall is structure of building that both retain and give stability to land or other material prossessing different height. It doesn’t allow land to have greater land slide slant than its natural alant. In order to retain the land that has such specific condition, the construction itself has to be able to give atability against both external and internal force influences. To day a method which is often used to calculate the construction is trial method. By using this method, it will take a long time for those who are inexperienced in it. Therefor, it is very necessary to develop a computer program that can assist calculation prosses on structure, with a hope that it will be efficient for both time and energy, and of course it should give higher accuracy level compared with the manual calculation in the same method.

Retaining wall is built using language program called Visual Basic 6.0, and Acces 2000 as media of saving.

The obtained result is that a Land Retaining Wall Construction calculation

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Bapa di Surga yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses menyelesaikan studi dan skripsi dari awal sampai akhir, tidak sedikit bantuan dari berbagai pihak. Ooleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang dalam dan tulus kepada :

1. Romo Ir.Greg. Heliarko, S.J.,S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Agnes Maria Polina S.Kom., M. Sc, selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Merry, S.T, selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

4. Para pengarang dan penerbit yang telah menyediakan buku referensi sebagai pendukung.

(11)

6. Kakakku Romo Eko O’carm, V.Gandono sekeluarga, C. Miming W sekeluarga, Al. Harjanto, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual.

7. Istriku yang selalu dengan setia memberikan dukungan lewat doa dan selalu menemaniku.

8. Bapak Fx. Suaris yang selalu memberikan semangat.

9. Teman – temanku Indrug, Vicky ( Pak Ndut), Nurtoto (senter), Nunung (Gogon), Wisnu (Jongos), Wisnu ( Celeng ), Heri (Push), Dimas (Sapi), Arif, Aan, Mitha dan teman – temanku yang tidak bisa penulis sebutkan teriamakasih banyak atas pertemanan selama ini.

10.Teman Karibku TD, Andri, Tetaq (UAJY), terimakasih atas segala bantuannya sehingga terselesaiknnya skripsi ini.

11.Teman teman Kost Gerandong dan Kost 99 B dan pak Kost 99 B terimakasih atas tumpangannya selama ini.

12.Pak Dar terimakasih atas restunya.

13.Pak Bele, Mas Danang terimakasih atas semua bantuannya selama kuliah. Penulis menyadari sepenuhnya akan segala kelemahan dan kekurangan yang ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan informasi serupa

Yogyakarta, Januari 2007

(12)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………1

1.2 Rumusan Masalah ………2

1.3 Batasan Masalah ………2

1.4 Tujuan ………3

1.5 Metodologi Penelitian ………3

1.5 Sistematika Penulisan ………4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Jenis Retaining Wall ………6

2.1.2. Tekanan Tanah Lateral ………7

2.1.3. Pengaruh Terhadap Beban Merata ………..11

2.1.4. Pengertian Air Tanah ………..12

2.1.5. Pengaruh Tanah Dengan Karakteristik Fisik yang Berbeda …12 2.1.6. Pengaruh Kohesi Terhadap Tekanan Tanah ………12

2.1.7. Analisis Stabilitas Konstruksi ……….13

2.1.8. Stabilitas Terhadap Bahaya Guling ………14

2.1.9. Stabilitas Terahadap Bahaya Geser ………15

2.1.10. Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah ………..16

(13)

2.2 Contoh Perhitungan Retaining Wall………...17

2.3 Visual Basic ………21

2.3.1. Variabel ………..22

2.3.2. Tipe Data ………22

2.3.3. Operator ………..23

2.3.4. Struktur Keputusan ……….24

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Secara Umum ………28

3.1.1. Perangkat ………28

3.2 Perancangan Secara Rinci ………28

3.2.1. Antar Muka ..………29

3.2.1.1. Desain Menu Utama ………29

3.2.1.2. Desain Pilih Jenis……….... . ………..30

3.2.1.3. Desain Tampilan Input Dat………..31

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Gambaran Sistem Secara Umum ………35

4.2 Implementasi Program ………36

4.2.1 Koneksi Database ………36

4.2.2 Antar-Muka ……….37

(14)

4.2.2.1.2 FormInput Data ……….………..39

BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI

5.1 Kelemahan dan Kelebihan..………..…..49 5.1.1 Kelebihan ………..….49 5.1.2 Kelemahan………. ..…49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ……….51

6.2 Saran ……… ..51

(15)

DAFTAR TABEL

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tampilan Form Utama ……… 29

Gambar 3.2 Tampilan Form Pilih Jenis …..………. 30

Gambar 3.3 Tampilan Form Retaining Wall I ….………. 31

Gambar 3.4 Tampilan Form Retaining Wall II ………. 31

Gambar 3.5 Tampilan Form Retaining Wall III ……. ………. 32

Gambar 3.6 Tampilan Form Retaining Wall IV ……… ………. 32

Gambar 3.7 Tampilan Form Retaining Wall V ………. 33

Gambar 3.8 Tampilan Form Retaining Wall VI ………. 33

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di zaman sekarang ini pembangunan sarana dan prasarana fisik

berkembang hampir disemua tempat dan segala bidang. Dalam pembangunan

tersebut, ada beberapa keadaan yang memiliki kondisi khusus sehingga

membutuhkan suatu struktur untuk menahan tanah. Untuk itu diperlukan suatu

bangunan untuk menahan tanah yang sering disebut retaining wall (dinding

penahan tanah). Retaining wall adalah suatu kontruksi yang digunakan untuk

memberikan stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisinya memiliki beda

ketinggian dan tidak memperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor lebih

besar dari pada kemiringan alaminya. Mengingat retaining wall semakin banyak

dibutuhkan, maka dirasa sangatlah perlu untuk adanya program bantu guna

mendapatkan hasil perhitungan struktur retaining wall secara mudah dan cepat.

Dengan adanya program bantu untuk menghitung konstruksi ini akanlah

menghemat waktu dan tenaga karena segala perhitungannya dilakukan oleh

komputer dan ketelitian hasilnya lebih tinggi dari pada perhitungan manual. Maka

di skripsi ini akan dicoba untuk membuat program bantu guna menghitung

dimensi retaining wall yang aman dan relative ekonomis sehingga dapat

menghemat waktu untuk mendapatkan suatu dimensi yang aman dan relative

ekonomis dari retaning wall yang diinginkannya, sesuai dengan data tanah letak

(18)

teknik pemrograman dengan menggunakan Visual Basic 6.0, di mana dasar dari

teknik pemrograman hampir sama dengan konsep-konsep dalam bahasa BASIC.

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan, yaitu : bagaimana membuat perangkat lunak yang dapat digunakan

untuk menghitung suatu kontruksi yaitu retaining wall dengan tepat serta

menghemat waktu dan tenaga.

1.3 Batasan Masalah

Program yang akan dibuat adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang

akan digunakan untuk menghitung suatu kontruksi yaitu retaining wall ( dinding

penahan tanah). Dengan menggunakan metode Gravity Wall, karena metode

gravity wall tersebut merupakan metode paling sederhana dari jenis dinding

penahan tanah (retaining wall). Serta aplikasi perangkat lunak ini di buat dengan

menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Adapun batasan-batasan

lain sebagai berikut :

a. Program ini hanya khusus untuk retaining wall jenis dinding

gravitasi.

b. Jenis lapisan tanah di belakang dinding retaining wall hanya terdiri

satu lapis.

c. Tidak ada kemiringan tanah di atas tanah timbunan.

(19)

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir adalah sebagai berikut :

1. Membantu para kontraktor atau pemborong untuk perhitungan kontruksi

retaining wall dengan lebih teliti dan efisien.

2. Menggantikan metode coba-coba (manual) dengan aplikasi perangkat lunak

( terkomputerisasi ).

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian

dengan langkah-lngkah sebagai berikut :

a. Identifikasi masalah

Menemukan dan mengidentifikasikan suatu permasalahan yang dapat

dijadikan bahan tugas akhir.

b. Studi Pendahuluan

Mencari bahan-bahan atau data-data yang berhubungan dengan

permasalahan yang ada, yang akan digunakan sebagai dasar teori maupun

dalam perancangan dan pembuatan program.

c. Analisis dan Perancanagan Sistem

Menganalisa dan merancang sistem perhitungan dinding penahan tanah (

retaining wall ) yang akan digunakan untuk membantu perhitungan

kontruksi dinding penahan tanah.

d. Implementasi Sistem

Mengimplementasikan hasil perancangan sistem ke dalam bahasa

(20)

e. Analisa

Menganalisa dari hasil program yang telah dibuat.

f. Kesimpulan

Membuat kesimpulan dari hasil analisis.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULAUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, metode yang diguanakan dalam

pembuatan perangkat lunak dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teori, penjelasan teori-teori yang

mendukung pembuatan perangkat lunak ini dan sumber-sumber

lain yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang perancangan sistem dan juga berisi tentang

desain rancangan perangkat lunak.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Bab ini berisi tentang implementasi hasil rancangan sistem ke

dalam bahasa pemrograman dan juga pengujian dari perangkat

(21)

BAB V Bab ini berisi tentang analisis permasalahan yang ada dan program yang telah dibuat.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Jenis Retaining Wall

Retaining Wall adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk memberikan

stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisinya memiliki beda ketinggian dan

tidak diperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor (slope) lebih besar dari

kemiringan alaminya. Biasanya konstruksi ini digunakan untuk menahan atau

menopang peninggian tanah. Retaining wall dibedakan menjadi beberapa jenis

menurut cara mencapai stabilitasnya, yakni :

Gravity Wall (dinding gravitas)

Gravity wall merupakan tipe sederhana dari retaining wall. Bahan

dari kontruksi ini dapat dibuat dari beton atau pasangan batu.

Stabilitasnya konstruksi jenis ini bergantung kepada beratnya.

Cantilever Wall ( dinding konsol)

Cantilever Wall merupakan konstruksi penahan yang

menggunakan aksi konsol untuk menahan massa yang ada

dibelakang dinding dari kemiringsn alami yang dianggap. Desain

untuk retaining wall jenis ini harus memenuhi dua persyaratan

yang menentukan yakni memiliki stabilitas yang cukup untuk

melawan gaya eksternal dan mempunyai kekuatan konstruksi yang

cukup untuk menahan gaya internal yang ada.

(23)

Counterford Retaining Wall merupakan konstruksi yang serupa

dengan cantilever wall, tetapi konstruksi ini digunakan di mana

konsol adalah panjang dan untuk tekanan yang sangat tinggi di

belakang dinding serta mempunyai pertebalan belakang yang

mengikat dinding dan basis bersama-sama. Pertebalan belakang

berada di belakang dinding dan dipengaruhi gaya tentang.

Buttressed Retaining Wall (dinding pertebalan depan)

Buttressed Retaining Wall merupakan konstruksi yang aman

dengan counterford retaining wall, tetapi dalam hal ini buttressed

ditempatkan di depan dinding.

Semi Gravity Wall ( dinding semi gravitas )

Semi Gravity Wall merupakan dinding yang terletak antara sebuah

dinding gravitas sebenarnya dan dinding konsol.

Crib Wall (dinding tahan kisi)

Crib Wall merupakan anggota-anggota yang dibangun dari

potongan beton pracor, logam atau kayu dan didukung oleh

potongan-potongan angkur yan ditanamkan di dalam tanah untuk

mencapai stabilitas.

2.1.2 Tekanan Tanah Lateral

Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan

(24)

dipengaruhi oleh perubahan letak dari dinding penahan dan sifat tanahnya.

Tekanan lateral yang terjadi dibedakan menjadi 3 keadaan, yaitu :

1. Tekanan tanah dalam keadaan diam.

Tekanan tanah diam akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining

wall apabila retaining wall tersebut sama sekali tidak bergerak di

dalam tanah. Hal ini dinyatakan dalam persamaan :

P0 = K0 x γ x H ……… (1)

Di mana :

H = Tinggi dinding (m)

γ = Berat volume tanah (t/m2)

K0 = Koefisien tekanan tanah pada keadaan diam.

2. Tekanan tanah aktif.

Tekanan tanah aktif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining

wall apabila retaining wall tersebut harus menahan longsornya

tanah. Dengan istilah lain tekanan tanah aktif dapat terjadi bila

retaining wall bergerak menjauhi tanah. Hal ini dinyatakan dalam

persamaan :

Pa = Ka x γ x H ………..(2)

Di mana :

γ = Berat volume tanah (t\m3)

Ka = Koefisien tekanan tanah aktif.

H = Tinggi dinding (m)

(25)

3. Tekanan tanah pasif

Tekanan tanah pasif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining

wall apabila tanah tersebut harus menahan bergeraknya retaining

wall, atau dengan kata lain tekanan tanah pasif akan terjadi apabila

dinding didorong menuju tanah. Hal ini dinyatakan dalam

persamaan :

Pp = Kp x γ x H ……….(3)

Di mana :

Kp = Koefisien tekanan pasif.

Pp = Tekanan pasif (t\m)

γ = Berat volume tanah (t\m3)

H = Tinggi dinding (m)

Untuk menganalisis besarnya tekanan-tekanan tanah lateral tersebut, ada

beberapa teori yang dapat digunakan, antara lain teori Rankine dan teori Coulomb.

Menurut teori Rankine, analisis tekanan tanah lateral ditinjau pada kondisi

keseimbangan plastis, yaitu saat massa tanah pada kondisi tepat akan runtuh.

Dalam teori ini, tanah dianggap sebagai tanah yang tidak berkohesi yang homogen

dan isitropis yang terbentuk pada ruangan semi tak terhingga dengan permukaan

horisontal dan dinding vertikal berupa dinding yang licin dan sempurna. Untuk

mengevaluasi tekanan tanah aktif dari tahanan tanah pasif, ditinjau dari kondisi

(26)

permukaan yang horisontal dan tidak ada tegangan geser pada kedua bidang

vertikal maupun horisontalnya.

Pada kondisi aktif tanah dianggap tanah ditahan dalam arah horizontalnya

sehingga sembarang elemen tanah akan sama seperti benda uji dalam alat triaxial

yang diuji dengan penerapan tekanan sel yang dikurangi, sedangkan tekanan

aksial tetap konstan. Ketika tekanan horizontal dikurangi sampai nilai tertentu,

kuat geser tanah akan sepenuhnya berkembang dan tanah akan mengalami

keruntuhan. Gaya horizontal menyebabkan yang menyebabkan keruntuhan

merupakan tekanan aktif dan nilai banding tekanan horizontal dan vertikal dalam

kondisi ini merupakan koefisien tekanan aktif atau Ka. Persamaannya adalah :

Ka = tan2 (45-f/2) ,β = 0 ……….( 4 )

f = sudut geser tanah dalam timbunan (derajat)

Untuk kondisi pasif, dianggap bahwa tanah ditekan dalam arah horizontal,

maka sembarang elemen tanah akan sama kondisinya seperti keadaan benda diuji

dalam alat triaxial yang dibebani sampai runtuh melalui penambahan tekanan sel

sedang tekanan aksial tetap. Nilai banding tegangan horizontal dan vertikal pada

kondisi ini merupakan koefisien tekanan pasif atau Kp. Persamaannya adalah :

Kp = tan2 (45 +Ф/2) ;β = 0 ……….( 6 )

Pplb = 0.5 (γ x H2 x Kp ) ………( 7 )

Keterangan :

Ka : koefisien tekanan aktif

Kp : Koefisien tekanan pasif

(27)

Pplb : Tekanan horisontal pasif (t/m)

β = 0 : kemiringan tanah di atas

H : Tinggi dinding (m)

Ф : Sudut geser dalam tanah fondasi (derajat )

γ : Berat volume tanah (t/m2)

Setelah diperoleh tekanan tanah maka selanjutnya, cek stabilitas dinding

penahan tersebut dari bahaya geser, guling dan daya dukung tanah yang

bersangkutan supaya jangan sampai terlampaui.

2.1.3 Pengaruh Terhadap Beban Merata

Jika di atas muka tanah terdapat beban merata (q), maka tekanan tanah

vertikal akan bertambah pada setiap kedalaman (H) dan akan mengakibatkan

horizontal bertambah pula. Persamaannya sebagai berikut :

Palb = ( Ka x q x H ) + (

2 1

Ka x γ x H2 ) ...( 8 )

Di mana :

Palb : Tekanan horizontal aktif (t/m)

q : Beban merata (t/m2)

Ka : Koefisien takanan aktif

γ : Berat volume tanah (t/m2)

(28)

2.1.4 Pengaruh Air Tanah

Air tanah akan mengakibatkan tanah di belakang dinding panahan tanah

berubah karakteristik fisiknya (g dan f dari tanah akan berubah ).

2.1.5 PengaruhTanah Dengan Karakteristik Fisik yang Berbeda

Jika dijumpai suatu kondisi tanah di belakang dinding penahan tanah

terdiri dari bebarapa lapis tanah dengan keadaan karakteristik fisik yang berbeda

(g dan f berbeda ) maka besarnya tekanan tanah di tiap lapis akan berbeda. Maka

persamaannya adalah :

• Palb 1 → Pengaruh tanah lapis 1 di belakang dinding setinggi H1

Palb1 =

2 1

Ka1 x γ1 x H1

• Palb 2 → Sebagai beban terbagi rata dengan q = H1 x γ1

Palb 2 = q x Ka2 x H2

• Palb 3 → Pengaruh tanah lapis 2 dibelakang dinding setinggi H2

Palb 3 =

2 1

Ka2 x γ2 x Ha2 2

2.1.6 Pengaruh Kohesi Terhadap Tekanan Tanah

Kohesi akan mengurangi tekanan tanah aktif dan menambah tekanan pasif

(menambah stabilitas), dan persamaannya sebagai berikut :

• Tanpa Kohesi

Pa ` =

2 1

(29)

Pa` = tambahan tekanan tanah aktif akibat beban terbagi

merata.

• Dengan Kohesi

Pa = Pa` - Pa``

Pa`` = tambahan tekanan aktif total akibat timbunan tanah.

Di mana :

Pa`` = 2 x H x c x Ka

Jadi kohesi akan mengurangi tekanan tanah aktif sebesar :

2 x H x c x Ka

2.1.7 Analisis Stabilitas Konstruksi

Dalam teori retaining wall dikenal dua macam kestabilan konstruksi, yaitu

kestabilan terhadap gaya eksternal dan kestabilan terhadap gaya internal. Maka

dalam perhitungan stabilitas konstruksi retaining wall ditinjau dari dua macam

gaya tersebut.

Gaya eksternal merupakan gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi

retaining wall secara keseluruhan. Maka bila gaya-gaya eksternal yang bekerja

melampaui kesetabilan retaining wall yang dijinkan maka akan menyebabkan

keruntuhan konstruksi secara keseluruhan. Analisis stabilitas gaya-gaya eksternal

ini meliputi stabilitas terhadap bahaya guling, geser dan kuat dukung tanah yang

(30)

2.1.8 Stabilitas Terhadap Bahaya Guling.

Akibat gaya-gaya yang bekerja, konstruksi akan terguling dan berputar

melalui sebuah titik putar bila tidak mampu melawan gaya-gaya yang bekerja.

Momen guling akibat gaya aktif sebesar Ma = Palb x H. Sedangkan momen

perlawanan akibat berat sendiri konstruksi sebesar Mp = V x a. Bila kondisi

seimbang maka ∑M = 0 (momen guling = momen perlawanan ). Pada umumnya

diambil angka keamanannya adalah :

SF =

a p

M M

Di mana :

SF ≥ 1,5 : Digunakan untuk jenis tanah non cohesif misal tanah pasir

SF ≥ 2 : Digunakan untuk jenis tanah cohesif misal tanah lempung

Bila tekanan tanah pasif dapat diandalkan keberadaannya maka akan

memperbesar momen perlawanaan ataupun mengurangi besarnya momen guling.

Besarnya momen akibat tekanan tanah pasif :

Mpasif = Pp . hp

Beberapa usaha untuk memperbesar angka keamanan adalah sebagi berikut :

• Menambahkan momen akibat tekanan tanah pasif pada momen

perlawanan.

• Mengurangi momen guling dengan momen akibat tekanan tanah

pasif

• Memperpendek lengan gaya aktif atau memperpanjang kaki atau

(31)

2.1.9 Stabilitas Terhadap Bahaya Geser.

Tekanan tabah aktif (Palb) menimbulkan gaya dorong sehingga dinding

akan bergeser. Bila dinding penahan tanah stabil, maka gaya-gaya yang bekerja

dalam keadaan seimbang (∑F = 0 dan ∑M = 0 ).

Kemampuan untuk menahan gaya horizontal akibat tekanan tanah aktif

tersebut sangat tergantung oleh gaya perlawanan yang terjadi pada bidang kontak

antara konstruksi tersebut dengan tanah dasar fondasi. Ada dua kemungkinan gaya

perlawanan ini di dasarkan pada jenis tanahnya, yaitu

• Tanah daar pondasi berupa tanah non kohesif

Dengan f; Koefisien gesek antara dinding beton dan tanah dasar

fondasi, bila alas fondasi relative kasar maka f = tg Ф, di mana Ф

merupakan sudut geser dalam tanah. Sebaliknya bila alas fondasi

relative halus permukaanya maka diambil nilai f = tg (0.7 Ф)

sehingga dalam hitungan didapat; Vf = Gtotal x f, dan dalam

hitungan angka keamanan yang diambil adalah

SF =

Pah P

Vf + p

≥ 1.5

• Tanah dasar fondasi berupa tanah cohesif

Momen tahan yang terjadi merupakan lekatan antara tanah dasar

fondasi dengan alas fondasi dinding penahan tanah. Besarnya

lekatan antara alas fondasi dinding penahan tanah dengan tanah

dasar fondasi adalah (0.5 – 0.75)C, di mana C adalah kohesi tanah

dan biasanya diambil 2/3 x C. Besarnya gaya lekat adalah luas alas

(32)

diperoleh gaya lawan = 2/3.C(b x 1) bila diambil panjang dinding

adalah 1 m. jadi akan diperoleh angka kemanan :

SF =

b Pa

xCxb

1 3 / 2

2.1.10 Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah

Besarnya daya dukung tanah yang dijinkan berbeda-beda tergantung jenis

tanah fondasi yang dapat berupa tanah lempung, pasir atau campuran lempung

pasir dan jenis tanah keras berupa cadas, batu dan lain-lain. Analisis stabilitas

terhadap daya dukung tanah inipun dibedakan terhadap jenis tanah tersebut :

• Jenis tanah berupa tanah lempung, tanah pasir, atau tanah

campuran.

• Jenis tanah berupa tanah keras.

Bila beban bangunan melebihi besarnya daya dukung tanah yang dijinkan

maka akan terjadi keruntuhan gaya dukung tanah. Untuk mengatasi peristiwa ini

biasanya luas penampang fondasi diperbesar karena semakin luas penampang

fondasi, beban yang didukung oleh tanah semakin kecil.

2.1.11 Stabilitas Terhadap Gaya Internal Pada Konstruksi Badan

Dalam perencanaan suatu konstruksi bangunan, bahan yang digunakan

sangat menentukan kualitas konstruksi bangunan tersebut. Gaya-gaya internal

merupakan gaya-gay yang bekerja pada konstruksi retaining wall per segmen,

(33)

Gaya-gya ini sangat berbahaya, karena bila besarnya melebihi mutu bahan pada

suatu segmen konstruksi dapat menyebabkan konstruksi retaining wall pecah atau

retak pada segmen tersebut.

2.2 Contoh Perhitungan Retaining Wall Model VI Data-data Retaining Wall

Data Dimensi

Lebar Dimensi A = 0 m

Lebar Dimensi B = 0.7 m

Lebar Dimensi C = 1.4 m

Lebar Dimensi D = 0 m

Lebar Dimensi E = 0 m

Lebar pondasi (L) = 2.1 m

Tinggi Badan/Stem (T1) = 3 m

Tinggi pondasi/Footing (T2) = 0.5 m

Tinggi Retaining Wall (H) = 3.5 m

Data Tanah

Sudut Geser dalam Timbunan (Ф1) = 33 derajat

Berat Jenis Tanah Timbunan (γ1) = 1.7 t/m3

Kohesi Tanah Timbunan (c1) = 0 t/m2

Sudut Geser Tanah Dalam Pondasi (Ф2) = 30 derajat

Berat Jenis Tanah Pondasi (γ2) = 1.65 t/m3

(34)

Data Umum

Beban merata (q) = 0.59 t/m2

Berat Jenis Bahan = 1.89 t/m3 (pasangan batu kali)

Menghitung KA dan KP

Ka = tan2 (45 - Ф1/2) = tan2 (45-33/2) = 0.294

Kp = tan2 (45 + Ф2/2) = tan2 (45+30/2) = 33.383

Menghitung gaya dan beban yang bekerja Akibat Gaya berat

G1 = C x T1 x γpas = 7.938 ton per pias 1m

G2 = L x T 2 x γpas = 1.985 ton per pias 1m

G3 = D/2 x T1 x γpas = 0 ton per pias 1m

G4 = D/2 x T1 x γ1 = 0 ton per pias 1m

G5 = B/2 x T1 x γpas = 1.985 ton per pias 1m

G6 = E x T1 x γ1 = o ton per pias 1m

Tekanan Tanah Aktif dan Pasif

Pa1 = H x γ1 x Ka x H/2 = 3.066 ton per pias 1m

Pa2 = q x Ka x H = 0.608 ton per pias 1m

Pp = T2 x γ2 x Kp x T2 /2 = 0.719 ton per pias 1m

Pah = Pa1 +Pa2 = 3.674 ton per pias 1m

Menghitung Besar Moment Terhadap Pelat Ujung

Ma1 = Pa1 x H/3 = 3.577 tm per pias 1m

Ma2 = Pa2 x H/2 = 1.064 tm per pias 1m

(35)

Mg1 = G1 x (A+B+(C/2)) = 11.113 tm per pias 1m

Mg2 = G2 x (L/2) = 2.084 tm per pias 1m

Mg3 = G3 x (A+B+C+(D/3)) = 0 tm per pias 1m

Mg4 = G4 x (A+B+C+(2D/3)) = 0 tm per pias 1m

Mg5 = G5 x (A+(2B/3)) =0.926 tm per pias

Mg6 = G6 x (A+B+C+D+(E/2)) = 0 tm per pias

Manganalisis Stabilitas Guling

Mguling = Ma1 +…+Ma2 = 4.641 tm per pias 1m

Mtahan = Mg1 +… +Mg6 + Mp = 14.243 tm per pias 1m

S.F. thd guling =

guling tahan M M = 641 . 4 243 . 14

= 3.069 > 1.5

SF >1.5 → AMAN

Menganalisa Stabilitas Geser

Vf = Gtotal x tan (Ф2) = 11.907 x tan (35º) = 7.728 tm per pias 1m

S.F. thd geser =

Pah P

Vf + p

= 674 . 3 719 . 0 728 . 7 +

= 2.299 > 1.5

SF >1.5→ AMAN

Menghitung Eksentrisitas

eks = 2

L

-Gtotal M Mtahanguling

= 2 1 . 2 -907 . 11 641 . 4 243 . 14 −

(36)

Menganalisa Daya Dukung Besar daya dukung tanah

Nq = ( )

[

]

) 2 / 45 ( 2 cos 2 2 2 tan 360 / 2 75 . 0 2 Φ + Φ Φ − π e = 22.456 Nc = Φ − Tan Nq 1 = 577 . 0 1 456 . 22 − = 37.162

Nγ =

(

)

) 4 sin( 4 . 0 ( 1 tan 1 2 2 2 Φ + Φ + x Nq = 20.116

Qu = [c2 x Nc]+[γ2 x T2 x (Nq-1)]+[½ x γ2 x L xNγ]

= [0 x 37.162]+[1.65 x 0.5 x (22.456-1)]+[½1.65 x2.1 x 20.116]

= 52.552 t/m2

Qijin = Qu/5 = 52.552/5 = 10.510 t/m2

Qmax = [Gtotal/L] x [1 + (6 x eks/L) = 9.616 ≤ Qijin →Aman

Qmin = [Gtotal/L] x [1 - (6 x eks/L) = 1.724 > 0 → Aman

Menganalisa Gaya Internal pada Konstruksi Badan Dinding

Ph1 = γ1 x T1 x (T1/2) x Ka = 2.2525 ton per pias1m

Ph2 = q x T1 x Ka = 0.521 ton per pias 1m

Mh1 = Ph1 x (T1/3) = 2.2525 tm per pias 1m

Mh2 = Ph1 x (T1/2) = 0.7817 tm per pias 1m

Mh = Mh1 + Mh2 = 3.0343 tm per pias 1m

Gdlm = G1 + G3 + G4 + G5 = 9.923 ton per pias 1m

Mgh1 = G1 x (B + (C/2) = 11.1132 tm per pias 1m

Mgh3 = G3 x (B +C+ (D/3)) = 0 tm per pias 1m

(37)

Mgh5 = G5 x (2B/3) = 0.9261 tm per pias 1m

• Mv = Mgh1 +Mgh3 +Mgh4 + Mgh5

= 12.0393 tm per pias 1 m

Lh = B + C + D = 2.1 m

eksdlm = 2 Lh - Gdlm Mh Mv− = 2 1 . 2 - 923 . 9 034 . 3 0393 . 12 −

= 0.14246 m < Lh/6 (= 0.35 m) → AMAN

Qijin = Qu/5 = 52.552/5 = 10.51 t/m2

•Qmaxdlm = [Gdl/Lh] x [1 +(6 eksdlm/Lh)]

= 6.648 ≤ Qijin → AMAN

•Qmindlm = [Gdlm/Lh] x [1-(6 x eksdlm/Lh)]

= 2.801 ≥ 0 → AMAN

Data tersebut merupakan contoh perhitungan dengan menggunakan data

fiktif ataupun hanya sekedar asumsi (hanya contoh). Bila dalam keadaan

sebenarnya, data-data tersebut di atas harus berdasarkan tes tanah dari

laboratorium mekanika tanah atau berdasarkan sumber yang benar-benar dapat

dipercaya kebenarannya.

2.3 Visual Basic

Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis

windows yang memiliki fasilitas Object Oriented Programming (OOP) yang

menyediakan objek-objek yang sangat kuat, powerfull, dan mudah digunakan

(38)

2.3.1 Variabel

Variabel adalah lokasi penyimpanan sementara untuk data dalam

program yang dibuat. Variabel dapat mengandung kata-kata, angka, tanggal, atau

properti. Variabel bisa menyimpan informasi yang dimasukkan oleh pemakai pada

saat program dijalankan, hasil dari perhitungan tertentu, atau data yang ingin

ditampilkan pada form yang dibuat. Untuk mendeklarasikan variabel digunakan

statemen Dim disertai dengan nama varibelnya.

Berikut ini tata cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel:

• Jika mendeklarasikan sebuah variabel dalam bagian declarations pada

sebuah form, modul standart atau modul kelas membuat variabel tersebut

dapat digunakan pada semua prosedur dalam modul.

• Jika mendeklarasikan sebuah variabel dengan menggunakan keyword

Public, maka variabel ini akan dapat digunakan dalam lingkup aplikasi.

• Jika anda mendeklarasikan sebuah variabel lokal dengan keyword static,

maka variabel tersebut dapat menjaga nilainya, prosedur tempat

mendeklarasikannya sudah berakhir (Halvorson, M., 2000).

2.3.2 Tipe data

Tipe data pada variabel mendefinisikan nilai apa yang dimasukkan dalam

memori. Semua variabel telah memiliki tipe data yang mendefinisikan berbagai

data yang bisa dimasukkan. Jika sudah mengetahui tipe data yang akan

dimasukkan ke dalam variabel, maka variabel dapat dideklarasikan sendiri dan

(39)

untuk memasukkan sebuah nama, akan lebih baik jika dideklarasikan dengan

menggunakan dengan tipe data string, karena nama merupakan gabungan dari

karakter. Tabel di bawah ini menampilkan jenis tipe data dasar pada visual basic.

Tabel 2.1 tabel jenis tipe data pada visual basic.

Tipe Data Ukuran Range Integer 2 byte -32,768 sampai 32,767

Long Integer 4 byte -2,147,483,648 sampai 2,147,483,647

Single-prescision

floating point 4 byte -3.402823E38 sampai 3.402823E38 Doble-prescision

floating point 8 byte

-1.79769313486232D308 sampai 1.79769313486232D308

Currency 8 byte -922337203685477.5808 sampai 922337203685477.5807

String 1 byte per karakter 0 sampai 65,535

Boolean 2 byte True atau false

Date 8 byte 1 januari 100 sampai 31 desember 9999

Variant

16 byte (untuk angka); 22 byte + 1 byte per karakter (untuk string)

2.3.3 Operator

Rumus atau formula adalah pernyataan yang menggabungkan angka,

variabel, operator, dan kata kunci untuk membuat suatu nilai baru. Visual basic

mengandung beberapa elemen bahasa yang dirancang untuk digunakan dalam

rumus-rumus. Berikut ini operator-operator yang disediakan oleh visual basic:

Tabel 2.2 tabel operator yang disediakan visual basic.

Operator Operasi Matematika

(40)

/ Pembagian

\ Pembagian Integer (angka bulat) Mod Sisa pembagian

^ Pangkat

& Penggabungan string

2.3.4 Struktur Keputusan

Struktur keputusan merupakan ekspresi berkondisi pada blok pernyataan

khusus yang digunakan untuk mengendalikan apakah program akan djalankan

atau tidak.

1. Struktur keputusan If ... Then

Struktur keputusan If ... Then mengizinkan untuk mengevaluasi sebuah

kondisi program dan melakukan tindakan berdasarkan hasilnya. Dalam

bentuk yang paling sederhana, struktur keputusan If ... Then ditulis dalam

satu baris tunggal:

If condition Then Statement

Di mana condition adalah ekspresi berkondisi dan Statement adalah

pernyataan program Visual Basic yang valid. Visual basic juga mendukung

struktur keputusan If ...Then dimana anda bisa menyertakan beberapa

ekspresi berkondisi. Blok pernyataan ini panjangnya bisa beberapa baris dan

mengandung kata-kata kunci yang penting seperti elseIf, else dan end If.

2. Struktur keputusan select case

Struktur select case serupa dengan If...Then...ElseIf, tetapi lebih efisien

(41)

Berikut ini sintaks penulisan struktur keputusan select case adalah sebagai

berikut:

Select Case variable

Case value 1

Program statements executed if value1 matches variable

Case value 2

Program statements executed if value1 matches variable

Case value 3

Program statements executed if value1 matches variable

. .

End select

Struktur Perulangan

Struktur perulangan (loop) memberikan kesempatan pada program untuk

mengulang proses eksekusi terhadap satu baris atau beberapa baris kode.

1. Do … loop.

Struktur do…loop digunakan untuk mengeksekusi sebuah block statemen

sebanyak angka yang didefinisikan didalamnya. Dalam do…loop, bagian

statemens akan dieksekusi sebanyak condition yang bernilai true. Format

penulisan perintah ini adalah sebagai berikut:

Do while condition

Statemens

Loop

2. For … next.

Struktur pengulangan for..next juga menggunakan variabel yang

dihubungkan dengan sebuah counter yang akan menaikkan atau menurunkan

(42)

digunakan jika diketahui jumlah statemen yang harus dieksekusi. Format

penulisan perintah ini adalah sebagai berikut:

For counter = start To end [step increment]

Statemens

Next [counter]

Argumen increment dapat bernilai positif atau negatif. Jika increment

bernilai positif maka argumen start harus lebih kecil atau sama dengan nilai

argumen end, jika tidak demikian, maka statemen loop tidak akan

dieksekusi. Jika argumen Step tidak anda set, nilai argumen increment secara

otomatis di set ke nilai default yaitu 1.

3. For each … next.

Struktur pengulangan ini mengulang sebuah group statemen dalam setiap

elemen dalam sekelompok objek atau dalam array, yang diharapkan

mengulang statemen sebanyak angka yang dispesifikasikan. Format dari

statemen ini, adalah sebagai berikut:

For Each elemen In group

Statemens

Next elemen

Untuk keluar dari kontrol struktur perulangan sebelum proses tersebut

selesai dikerjakan dapat digunakan perintah Exit For dan Exit Do.

Objek Timer

Dalam visual Basic terdapat fasilitas yang mengijinkan pemrogram untuk

mengeksekusi sekelompok pernyataan dalam jangka waktu tertentu menggunakan

(43)

yang memberikan akses ke dalam waktu sistem dari program yang dibuat. Objek

timer memiliki keakuratan hingga 1 milidetik atau 1/1000 detik. Walaupun timer

tidak kelihatan saat program berjalan, setiap timer berhubungan dengan event

procedure yang akan berjalan setiap kali waktu interval timer berakhir.

Larik (Array)

Larik adalah sekumpulan variabel yang memiliki nama dan tipe data yang

sama. Karena merupakan kumpulan maka larik memiliki anggota atau yang sering

disebut dengan elemen. Elemen larik dapat diakses dengan menentukan sebuah

index integer yang akan digunakan untuk memilih atau menunjuk elemen larik

tersebut. Untuk mendeklarasikan sebuah larik, dapat digunakan perintah Dim.

Perintah ini tidak hanya untuk mendeklarasikan larik dimensi tunggal, tetapi dapat

juga untuk mendeklarasikan larik multi dimensi.

Tipe data yang dapat digunakan dalam larik adalah Boolean, Integer,

Long, Curency, Single, Double, Date, String, Objek, Variant, Objek yang

didefinisikan oleh pengguna, atau tipe objek. Jika tipe data ini tidak dituliskan

(44)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan perancangan dari sistem

yang akan dibuat.

3.1 Rancangan seacara Umum

Pada bagian perancangan tidak dibahas program secara rinci tetapi akan

dibahas tentang hubungan antara modul-modul yang merupakan modul penting

dan pokok dalam program yang akan dirancang. Modul perancangan program

terbentuk dalam sebuah tampilan.

3.1.1 Perangkat

Hardware (Perangkat Keras)

• Komputer dengan processor minimal 486

• Memori minimal 32 Mb.

Hard disk.

• Monitor minimal VGA

Software (Perangkat Lunak) • Windows 95 atau versi di atasnya

• Microsoft Visual Basic 6.0

3.2 Perancangan Secara Rinci

(45)

3.2.1 Antar Muka (Interface)

Rancangan antara muka yang dimaksud adalah rancangan bentuk

tampilan pada layar monitor untuk menvisualisasikan dan menampilkan informasi

yang diperlukan agar pengguna dapat memahami bagaimana menjalankan

program. Antarmuka ini dipisahkan mejadi beberapa tampilan berdasarkan

kategori informasi. Jadi rancangan antarmuka merupakan bagian yang tidak dapat

diabaikan dalam membuat suatu program yang interaktif. Karena antarmuka

merupakan jembatan antara pengguna dengan program yang digunakan.

3.2.1.1 Desain Menu Utama

Gambar 3.1 Tampilan form menu utama

Pada tampilan awal ini terdapat tiga tombol ( button) aksi antara lain :

tombol ” Pilih Jenis ”menginstruksikan untuk menampilkan beberapa jenis atau

model dari dinding penahan tanah atau retaining wall yang akan digunakan

(46)

informasi yang beisi petunjuk penggunaan program bantu ini.Tombol ”Keluar”

menginstruksikan penutupan program.

3.2.1.2 Desain Pilihan Jenis Retaining Wall

Gambar 3.2 Tampilan Form Pilih Jenis.

Pada Tampilan pilih jenis ini terdapat beberapa model atau jenis

retaining wall yang akan dipakai di dalam perhitungan konstruksi didning

penahan tanah tersebut.Dan masing-masing jenis atau model mempunyai tombol

aksi (button). Dan bila tombol tersebut di tekan atua diklik maka akan

menampilkan menu utama. Dan bila tombol ”INFO” ditekan maka akan

menampilkan form info yang berisi petunjuk menjalankan program bantu

perhitungan konstruksi tersebut. Dan bila tombol ”KELUAR” ditekan maka akan

(47)

3.2.1.3 Desain Tampilan Input Data

Gambar 3.3 Tampilan Retaining Wall I

(48)

Gambar 3.5 Tampilan Retaining Wall III

(49)

Gambar 3.7 Tampilan Retaining Wall V

Gambar 3.8 Tampilan Retaining Wall VI

Pada masing-masing input data yang berdasarkan dari model atau jenis

media penyimpan data memakai data base Access dengan satu tabel dengan

(50)

data tersebut terdapat beberapa jenis inputan berdasarkan jenis datanya yaitu

Data Dimensi, Data Umum, Data Umum. Dimana data tanah tersebut itulah yang

didapat dari Laboratorium Mekanika Tanah. Tampilan Input data ini yang

membedakan beberapa jenis retaining wall lainnya adalah pada input data dimensi

(51)

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Gambaran Sistem Secara Umum.

Gambar 4.1 Gambaran Sistem Secara Umum

Program Bantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah ini di buat

untuk para pemborong atau bisa juga dipergunankan oleh kaum awam yang sudah

mengerti kurang lebih tentang perhitungan kontruksi khususnya tentang retaining

wall atau dinding penahan tanah.

Program ini kiranya dapat membantu bagi pemborong atau kaum awam

(52)

4.2 Implemtasi Program

Program ini di buat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual

Basic 6.0 d0engan database Microsoft Access 2000. Berikut akan dijelaskan

bagaimana ini dibuat, berdasarkan tampilan form yang ada.

4.2.1 Koneksi Database

Program Bantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah atau

retaining wall ini bersifat single user. Pertama kali yang dilakukan dalam

pembuatan program bantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah ini adalah

menghubungkan database (Access 2000) dengan system (Visual Basic 6.0).

Aplikasi Visual Basic tidak secara langsung berinteraksi dengan database karena

ada dua komponen yaitu proses simpan data dengan engine database. Proses

simpan data adalah objek Visual Basic yang menghubungkan aplikasi dengan

database melalui engine database. Engine database merupakan inti dari system

manajemen database Visual Basic adalah program yang mengelola informasi

dalam database. Engine database yang digunakan Visual Basic dan juga

Microsoft Access adalah Joint Engine Technology (JET). Dalam Visual Basic

terdapat tiga antarmuka akses data. Antarmuka yang dipakai untuk membuka

program bantu perhitungan konstruksi dinding penahan tanah ini adalah Data

(53)

4.2.2 Antar-Muka

Tampilan dari program Bantu perhitungan konstruksi dinding penahan

tanah (retaining wall) dapat dilihat pada gambar 4.1. Adapun tampilan menu

utama ini terdiri dari Judul Program, Gambar salah satu bentuk retaining wall,

tombol Pilih Jenis (untuk melajutkan akses program yaitu memilih daripada

bentuk retaining wall), tombol INFO (untuk melanjutkan akses program yaitu

petunjuk pemakaian) dan tombol Keluar (untuk keluar dari program).

Pada form Menu Utama ini untuk menampilkan dari bentuk atau jenis

retaining wall maka akan dilakukan pemanggilan bentuk atau jenis menggunakan

sintaks program sebagai berikut :

frmJenis.Show

contoh penggunaan dalam program dapat dilihat sebagai berikut :

Private Sub Command1_Click() frmJenis.Show

(54)

Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama

4.2.2.1 Form Menu Pilih Jenis

Pada form pilih jenis ini pengguna dapat memilih model atau jenis

retaining wall tersebut dengan bebas sesuai dengan kondisi tanahnya serta hasil t

(55)

Pada form pilih jenis tersebut terdapat enam tipe daripada bentuk-bentuk

dinding penahan tanah, bila data-data sudah akan mulai dimasukan untuk dihitung

maka pemanggilan akan dilakukan berdasarkan tipe yang akan dipakai, proses

pemanggilan tipe menggunkan sintaks program sebagai berikut :

modRW.tipe = 1

Contoh penggunaan dalam program dapat dilihat sebagai berikut :

Private Sub Command1_Click() modRW.tipe = 1

frmRW.Show

End Sub

Listing program tersebut di atas untuk proses pemanggilan untuk tipe1, dan untuk

proses pemanggilan untuk tipe selanjutnya di dalam program modRW.tipe = 1

angka satu diganti angka 2 begitu seterusnya sampai tipe yang ke 6.

4.2.2.1.1 Form Input Data

Setelah tampilan form pilih jenis retaining wall,maka di dalam form

tesebut masing-masing jenis terdapat tombol untuk memilih jenis atau bentuk

yang akan dipergunakan. Misalnya saja klik Retaining Wall_1 maka proses akan

memanggil form input data untuk perhitungan retaining wall jenis , seperti pada

gambar 4.3. Untuk form input data jenis pertama tersebut bila mana data dimensi

diketahui yaitu A,B,C,D,E. Pemanggilan untuk form retaining wall_1

(56)

modRW.tipe = 1

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 1"

strSQL = "SELECT A, B, C, D, E, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2,

C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '1' ORDER BY ID DESC"

Gambar 4.3 Form Retaining Wall I

Dan bila di form jenis dipilih retaining wall_2 maka proses akan

memanggil jenis yang ke 2, seperti gambar 4.4. Pemanggilan untuk form retaining

(57)

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 2"

strSQL = "SELECT B, C, D, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '2' ORDER BY ID DESC"

Me.TA.Visible = False

Me.TA.Text = "0"

Me.LMA.Visible = False

Me.LA.Visible = False

Me.TE.Visible = False

Me.TE.Text = "0"

Me.LME.Visible = False

Me.LE.Visible = False

Gambar 4.4 Form Retaining Waal_II

Yang membedakan anatara jenis 1 dan jenis yang ke 2 adalah masukan

data dimensinya yaitu pada jenis yang ke 2 data dimensi yang diketahui atau yang

(58)

Bila pada form jenis dipilih retaing wall_III maka akan tampak seperti

pada gambar 4.5 merupakan jenis atau model ketiga dari retaining wall, pada

retaining wall jenis ketiga ini Data Dimensi yang diketahui hanya A, C, D, E saja,

serta tampilan obyek gambarnya. Pemanggilan untuk form retaining wall_III

menggunakan sintaks sebagai berikut :

modRW.tipe = 3

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 3"

strSQL = "SELECT A, C, D, E, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '3' ORDER BY ID DESC"

Me.TB.Visible = False

Me.TB.Text = "0"

Me.LMB.Visible = False

Me.LB.Visible = False

(59)

Bila pada form jenis yang dipilih jenis retaining wall_IV maka proses kan

memaggil retaining wall yang ke IV dan tampilannya seperti pada gambar 4.6

Pemanggilan untuk form retaining wall_IV menggunakan sintaks sebagai berikut :

modRW.tipe = 4

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 4"

strSQL = "SELECT C, D, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '4' ORDER BY ID DESC"

(60)

Gambar 4.6 Form Retaining Wall IV

Untuk masukan data yang diketahui yaitu data dimensi C, D, maka jenis

yang ke 4 ini berbeda dengan jenis yang ke 1, ke 2, ke 3.

Bila pada form jenis dipilih jenis retaining wall_V, maka proses akan

memanggil jenis retaining wall yang ke 5, maka tampilannya form inputannya

seperti tampak pada gambar 4.7. Pemanggilan untuk form retaining wall_V

(61)

modRW.tipe = 4

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 4"

strSQL = "SELECT C, D, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '4' ORDER BY ID DESC"

Me.TA.Visible = False

Me.TA.Text = "0"

Me.LMA.Visible = False

Me.LA.Visible = False

Me.TB.Visible = False

Me.TB.Text = "0"

Me.LMB.Visible = False

Me.LB.Visible = False

Me.TE.Visible = False

Me.TE.Text = "0"

Me.LME.Visible = False

Me.LE.Visible = False

modRW.tipe = 5

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 5"

strSQL = "SELECT A, B, C, E, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2,

G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '5' ORDER BY ID DESC"

Me.TD.Visible = False

Me.TD.Text = "0"

Me.LMD.Visible = False

(62)

Gambar 4.7 Form Reaining Wall_V

Begitu juga untuk jenis yang ke 5 ini data dimensi yang dimasukan yaitu

dta dimensi A, B, C, E, jenis yang ke 5 juga berbeda dengan jenis yang pertama,

kedua, ketiga, keempat dan keenam.

Bila pada form jenis dipilih dari pada jenis retaining wall_VI atau yang

terakhir, maka tampilan formnya akan tampak sepeti pada gambar 4.8.

Pemanggilan untuk form retaining wall_VI menggunakan sintaks sebagai berikut :

modRW.tipe = 6 Then

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 6"

strSQL = "SELECT B, C, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '6' ORDER BY ID DESC"

Me.TA.Visible = False

(63)

Me.LMA.Visible = False

Me.LA.Visible = False

Me.TD.Visible = False

Me.TD.Text = "0"

Me.LMD.Visible = False

Me.LD.Visible = False

Me.TE.Visible = False

Me.TE.Text = "0"

Me.LME.Visible = False

Me.LE.Visible = False

Gambar 4.8 Form Retaining Wall_VI

Begitu juga untuk jenis retaing wall yang keenam data dimensi yang

diketahui yaitu B, C, untuk jenis yang keenam ini juga berbeda dengan yang

pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima. Dari keenam jenis tersebut yang

membedakan yaitu masukan data dimensi, gambar objeknya dan table

(64)

Pada gambar 4.9 merupakan Form yang berisi petunjuk penggunaan dari

program Bantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah.

(65)

BAB V

ANALISA HASIL IMPLEMENTASI

Program Bantu Perhitungan Konstruksi Dinding Penahan Tanah (retaining

wall) pada dasarnya sama dengan perhitungan secara manual, tetapi bila dilihat

dari segi waktu lebih cepat dan ketepatan dari hasil perhitungan lebih akurat asal

rumus-rumus yang dimasukan ke dalam program tidak salah. Karena bila terjadi

kesalahan dalam pemasukkan rumus maka program yang dibuat kurang maksimal

dalam perhitungan bahkan program tersebut tidak dapat dipakai.

5.1 Kelemahan dan Kelebihan 5.1.1 Kelebihan

• Bahwa progam Bantu perhitungan kontruksi dinding

penahan tanah (Rteaining Wall) dapat berjalan.

• Perhitungan dari Retaining Wall model ke-1 sampai dengan

yang ke-6 dapat dihitung dengan program tesebut.

• Hanya dapat dipakai untuk perhitungan stabilitas atau untuk

mengecek stabilitas saja.

• Hasil perhitungan sama dengan perhitungan manual.

• Waktunya lebig singkat.

5.1.2. Kelemahan

• Program ini hanya dapat dipakai sebagai alat hitung saja.

(66)

• Program ini hanya dipakai untuk menghitung stabilitas atau

(67)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil perbandingan perhitungan konstruksi dinding penahan tanah

secara manual dengan menggunakan program yang telah dibuat, maka dapat

ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut :

6.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, adalah :

• Program dapat digunakan untuk menghitung stabilitas konstruksi

dinding penahan tanah ( retaining wall).

• Program Bantu tersebut dapat menghitung secara otomatis.

• Hasil perhitungan sama dengan hasil perhitungan secara manual.

6.2 Saran

Program Bantu Perhitungan Konstruksi Dinding Penahan Tanah

(Retaining Wall) yang telah dibangun ini sangatlah kurang, maka perlu

dikembangkan lagi menjadi sebuah Program Bantu yang dapat menghitung serta

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Alam, M. Agus J., 2000, Belajar Sendiri Manajemen Database dengan

Microsoft Visual Basic Versi 6.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

Kusumo, Ario Surya, 2000, Buku Latihan Microsoft Visual Basic 6.0,

PT. Elex Komputindo, Jakarta.

Donald P.Corduto : Pile Foundasion – Method and Aplication

Aplikasi Konstruksi retaining Wall dengan Visual Basic 6.0, Salemba

Infotek

Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., & Drs. Jong Jek Siang, M.Sc., Kiat

Jitu Menyusun Skripsi : Jurusan Informatika / Komputer, Andi,

Yogyakarta, 2005.

(69)
(70)

( Listing Form Menu Utama)

Private Sub Command1_Click() frmJenis.Show

End Sub

Private Sub Command2_Click() Help.Show

End Sub

Private Sub Command3_Click() End

End Sub

(Listing Jenis)

Private Sub Command1_Click() modRW.tipe = 1

frmRW.Show End Sub

Private Sub Command2_Click() modRW.tipe = 2

frmRW.Show End Sub

Private Sub Command3_Click() modRW.tipe = 3

frmRW.Show End Sub

Private Sub Command4_Click() modRW.tipe = 4

frmRW.Show End Sub

Private Sub Command5_Click() modRW.tipe = 5

(71)

Private Sub Command6_Click() modRW.tipe = 6

frmRW.Show End Sub

Private Sub Command7_Click() Help.Show

End Sub

Private Sub Command8_Click() Form1.Show

End Sub

(listing frm Help)

Private Sub Exit_Click() End

End Sub

(Listing Modul)

Public conn As New ADODB.Connection Public Rs As New ADODB.Recordset Public StrConnect As String

Public judul As String Public tipe As Integer

Public Sub konek()

StrConnect = "Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=" + App.Path + "\data.mdb"

If conn.State = adStateOpen Then conn.Close

Set conn = New ADODB.Connection conn.Open StrConnect Else conn.Open StrConnect End If End Sub (Listing Frm_RW)

(72)

Public Sub HideTextBox() If modRW.tipe = 1 Then

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 1"

strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '1' ORDER BY ID DESC" ElseIf modRW.tipe = 2 Then

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 2"

strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '2' ORDER BY ID DESC" Me.TA.Visible = False

Me.TA.Text = "0" Me.LMA.Visible = False Me.LA.Visible = False Me.TE.Visible = False Me.TE.Text = "0" Me.LME.Visible = False Me.LE.Visible = False ElseIf modRW.tipe = 3 Then

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 3"

strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '3' ORDER BY ID DESC" Me.TB.Visible = False

Me.TB.Text = "0" Me.LMB.Visible = False Me.LB.Visible = False ElseIf modRW.tipe = 4 Then

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 4"

strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '4' ORDER BY ID DESC" Me.TA.Visible = False

Me.TA.Text = "0" Me.LMA.Visible = False Me.LA.Visible = False Me.TB.Visible = False Me.TB.Text = "0" Me.LMB.Visible = False Me.LB.Visible = False Me.TE.Visible = False Me.TE.Text = "0" Me.LME.Visible = False Me.LE.Visible = False ElseIf modRW.tipe = 5 Then

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 5"

strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '5' ORDER BY ID DESC" Me.TD.Visible = False

(73)

Me.LD.Visible = False ElseIf modRW.tipe = 6 Then

Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 6"

strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '6' ORDER BY ID DESC" Me.TA.Visible = False

Me.TA.Text = "0" Me.LMA.Visible = False Me.LA.Visible = False Me.TD.Visible = False Me.TD.Text = "0" Me.LMD.Visible = False Me.LD.Visible = False Me.TE.Visible = False Me.TE.Text = "0" Me.LME.Visible = False Me.LE.Visible = False End If

End Sub

Private Sub Form_Load() HideTextBox

modRW.konek

Adodc1.ConnectionString = modRW.StrConnect Adodc1.RecordSource = strSQL

Adodc1.Refresh

Set DataGrid1.DataSource = Adodc1 End Sub

Private Sub DataGrid1_DblClick()

If Adodc1.Recordset.BOF Or Adodc1.Recordset.EOF Then MsgBox " Sudah tidak ada data "

Else

(74)

Tc1.Text = .Fields("t1") Tphi2.Text = .Fields("p2") Tgamma2.Text = .Fields("g2") Tc2.Text = .Fields("c2") Tq.Text = .Fields("q") If .Fields("gp") = 1.89 Then cmbGamma.ListIndex = 0 Else

cmbGamma.ListIndex = 1 End If

End With End If End Sub

Private Sub cmdSimpan_Click() Dim t1 As Single

Dim t2 As Single Dim H As Single Dim a As Single Dim b As Single Dim c As Single Dim D As Single Dim e As Single Dim l As Single Dim q As Single

Dim gamma1 As Single Dim gamma2 As Single Dim phi1 As Single Dim phi2 As Single Dim c1 As Single Dim c2 As Single

Dim gammaair As Single Dim gammapas As Single t1 = TT1.Text

(75)

gamma1 = Tgamma1.Text c1 = Tc1.Text

phi2 = Tphi2.Text

gamma2 = Tgamma2.Text c2 = Tc2.Text

q = Tq.Text

gammapas = cmbGamma.List(cmbGamma.ListIndex) strTipe = Trim(Str(modRW.tipe))

strADD = "INSERT INTO RW (TIPE, A, B, C, D, E, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP) values ('" & strTipe & "' , '" & a & "' , '" & b & "' , '" & c & "' , '" & D & "' , '" & e & "' , '" & t1 & "' , '" & t2 & "' , '" & H & "' , '" & phi1 & "' , '" & gamma1 & "' , '" & c1 & "' , '" & phi2 & "' , '" & gamma2 & "' , '" & c2 & "' , '" & q & "' , '" & gammapas & "')"

conn.Execute (strADD) ClearForm

modRW.konek

Adodc1.ConnectionString = modRW.StrConnect Adodc1.RecordSource = strSQL

Adodc1.Refresh

Set DataGrid1.DataSource = Adodc1 End Sub

Private Sub ClearForm() TA.Text = "0"

(76)

Tc1.Text = "" Tphi2.Text = "" Tgamma2.Text = "" Tc2.Text = "" Tq.Text = ""

cmbGamma.ListIndex = 0 End Sub

Private Sub Baru_Click() ClearForm

End Sub

Private Sub Analisa_Click() Dim t1 As Single

Dim t2 As Single Dim H As Single Dim a As Single Dim b As Single Dim c As Single Dim D As Single Dim D As Single Dim e As Single Dim l As Single Dim q As Single

Dim gamma1 As Single Dim gamma2 As Single Dim phi1 As Single Dim phi2 As Single Dim c1 As Single Dim c2 As Single

Dim gammaair As Single Dim gammapas As Single

gammapas = cmbGamma.List(cmbGamma.ListIndex) If cmbGamma.ListIndex = 0 Then

Label9.Caption = "BAHAN : PASANGAN BATU KALI" ElseIf cmbGamma.ListIndex = 1 Then

Label9.Caption = "BAHAN : PASANGAN BETON" End If

(77)
(78)

t2 = TT2.Text H = t1 + t2 TH.Caption = H a = TA.Text b = TB.Text c = TC.Text D = TD.Text e = TE.Text

l = a + b + c + D + e

phi1 = Tphi1.Text

gamma1 = Tgamma1.Text c1 = Tc1.Text

phi2 = Tphi2.Text

gamma2 = Tgamma2.Text c2 = Tc2.Text

q = Tq.Text

ka = (Tan((45 - (phi1 / 2)) / (180 * 7 / 22))) ^ 2 kp = (Tan((45 + (phi2 / 2)) / (180 * 7 / 22))) ^ 2 g1 = c1 * t1 * gammapas

g2 = l * t2 * gammapas g3 = D / 2 * t1 * gammapas g4 = D / 2 * t1 * gamma1 g5 = b / 2 * t1 * gammapas g6 = e * t1 * gamma1

gtotal = g1 + g2 + g3 + g4 + g5 + g6 pa1 = gamma1 * H * (H / 2) * ka pa2 = q * H * ka

pp = gamma2 * 12 * 12 * kp / 2 If c1 = 0 Then

pa1 = pa1 pa2 = pa2 pp = pp Else

pa1 = pa1 - (2 * H * c1 * (ka ^ 0.5)) pa2 = pa2 - (2 * H * c1 * (ka ^ 0.5)) pp = pp

(79)

ma1 = pa1 * (H / 3) ma2 = pa2 * (H / 2) mp = pp * t2 / 3

mg1 = g1 * (a + b + (c / 2)) mg2 = g2 * l / 2

mg3 = g3 * (a + b + c + (D / 3)) mg4 = g4 * (a + b + c + (2 * D / 3)) mg5 = g5 * (a + (2 * b / 3))

mg6 = g6 * (a + b + c + D + (e / 2)) mguling = ma1 + ma2

mtahan = mg1 + mg2 + mg3 + mg4 + mg5 + mg6 + mp If guling = 0 Then

guling = 0 Else

guling = mtahan / mguling End If

vf = gtotal * Tan(phi / (180 * 7 / 22)) If (pa1 + pa2) = 0 Then

geser = 0 Else

geser = (vt + pp) / (pa1 + pa2) End If

eks = (1 / 2) - ((mtahan - mguling) / gtotal) qmax = (gtotal / l) * (1 + (6 * eks / l)) qmin = (gtotal / l) * (1 - (6 * eks / l)) If phi2 > 0 Then

nq = ((2.718 ^ ((22 / 7) * (0.75 - (phi2 / 360)) * Tan(phi2 / (180 * 7 / 22))) ^ 2) / (2 * (Cos((45 + (phi2 / 2)) / (180 * 7 / 22))) ^ 2))

nc = (nq - 1) / Tan(phi2 / (180 * 7 / 22))

ny = (2 * (nq - 1) * Tan(phi2 / 2 / (180 * 7 / 22))) / (1 + (0.4 * Sin((4 * phi2) / (190 * 7 / 22))))

Else nq = 1 nc = 5.7 ny = 0 End If

(80)

quijin = qu / 5

'Timer1.Interval = 300 'Imageseru.Visible = False If guling > 1.5 Then

Guling1.Caption = "STABILITAS GULING AMAN"

Guling2.Caption = "Faktor Keamanan Terhadap Bahaya Guling(=" & guling & ") > 1.5 "

Else

Guling1.Caption = "STABILITAS GULING TIDAK AMAN"

Guling2.Caption = "Faktor Keamanan Terhadap Bahaya Guling(=" & guling & ") < 1.5 "

End If

If geser > 1.5 Then

Geser1.Caption = "STABILITAS GESER AMAN"

Geser2.Caption = "Faktor Keamanan Terhadap Bahaya geser (=" & geser & ") > 1.5 " Else

Geser1.Caption = "STABILITAS GESER TIDAK AMAN"

Geser2.Caption = "Faktor Keamanan Terhadap Bahaya geser (=" & geser & ") < 1.5 " End If

If qmin >= 0 Then

Dukung1.Caption = "STABILITAS DAYA DUKUNG AMAN"

Dukung2.Caption = "Daya Dukung Yang dibutuhkan (=" & qmax & ") < Daya Dukung ijin(=" & quijin & ")"

Else

Dukung1.Caption = "STABILITAS DAYA DUKUNG TIDAK AMAN" Dukung2.Caption = "terjadi keruntuhan daya dukung"

End If

If qmax < quijin Then

Dukung1.Caption = "STABILITAS DAYA DUKUNG AMAN"

Dukung2.Caption = "Daya Dukung Yang dibutuhkan (=" & qmax & ") < Daya Dukung ijin(=" & quijin & ")"

Else

(81)

Dukung2.Caption = "Daya dukung yang dibutuhkan(=" & qmax & ") > Daya Dukung ijin(=" & quijin & ")"

End If

ph1 = gamma1 * t1 * (t1 / 2) * ka ph2 = q * t1 * ka

If c1 = 0 Then ph1 = ph1 ph2 = ph2 Else

ph1 = ph1 - (2 * t1 * c1 * (ka ^ 0.5)) ph1 = ph2 - (2 * t1 * c1 * (ka ^ 0.5)) End If

mh1 = ph1 * (t1 / 3) mh2 = ph2 * (t1 / 2) mh = mh1 + mh2 lh = b + c + D

Gambar

Tabel 2.1 tabel jenis tipe data pada visual basic.
Gambar 3.1 Tampilan form menu utama
Gambar 3.3 Tampilan Retaining Wall I
Gambar 3.5 Tampilan Retaining Wall III
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan-bahan penelitian yang digunakan yaitu Peta lokasi penelitian yang bersumber dari Peta Topografi Lembar Air Batumbuk skala 1 : 50.000 RTRW Pesisir Selatan,

Lonsum tersebut dapat membuat masyarakat sekitar mendapat nilai tambah dalam perekonomiannya artinya masyarakat merasa diberdayakan oleh perusahaan lewat dengan kegiatan CSR

Supervisi klinis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan peningkatan mutu proses belajar mengajar di sekolah. Supervisi dipandang sebagai bantuan yang

Tujuan khusus penelitian ini adalah membuat dan mengkarakterisasi karbon aktif dari batang tanaman gumitir yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai adsorben ion Cu(II) dan

Beberapa tambahan pengertian misalnya bersumber dari hasil konferensi yang dilakukan oleh Michigan State University, Amerika Serikat, tentang modal sosial

Penelitian ini juga ditemui hasil bahwa pemain memiliki identifikasi tinggi pada kondisi avatar yang masih terbatas dengan seting asli (default) pada avatar bergender laki-laki

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan limpahan hidayah-Nya, skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Prototipe E-Reporting