PROGRAM BANTU PERHITUNGAN KONSTRUKSI
DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL)
Menggunakan VISUAL BASIC 6.0
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika
OLEH :
JAKA PRAMANA
NIM ; 995314111
NIRM : 990051123113120111
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FINAL PROJECT
SOIL RETAINING WALL CONSTRUCTION CALCULATION
ASSISTANCE PROGRAM USING VISUAL BASIC 6.0
Presented ac Partial Fulfillment of the Requirments To Obtain the Sarjana Technic Degree
In Information Engineering
By :
Jaka Pramana
Student Number : 995314111
Information Engineering Study Program
Information Engineering Departement
MOTTO
•
Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya akan masuk
ke dalam lubang.
•
Persahabatan adalah hal tersulit untuk dijelaskan, maka belajarlah
untuk mengetahui makna persahabatan.
•
Orang bijaksana akan menyalahkan dirinya sendiri, namun orang
bodoh lebih suka menyalahkan orang lain.
•
Nilai manusia bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia
hidup. Bukan apa yang diperoleh, melainkan apa yang telah
diberikan.
•
Mengapa harus bersedih karena putus cinta, lebih baik bersedih
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahakan kepada :
Tuhan Yesus Kristus……..
Almarhum Bapakku yang telah memberikan segalanya yang
terbaik buatku ( Terimakasih Ya Pak ).
Ibukku yang telah memberikan segalanya yang terbaik buatku.
Istriku yang selalu menemani dan memberikan semangat buatku.
Kakakku Romo Eko O’carm, Keluarga Gandono, Keluarga Edi,
Alm. Yulius Wuryanto, Harjanto, terimakasih untuk semangat
yang telah diberikan untukku
ABSTAKSI
Retaining Wall merupakan struktur bangunan yang menahan tanah atau memberikan kestabilan tanah atau bahan lain yang memiliki beda ketinggian dan tidak memperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor lebih dari kemiringan alaminya. Supaya dapat menahan tanah yang memiliki kondisi khusus tersebut, kontruksi ini harus mampu memberikan kestabilan terhadap pengaruh gaya eksternal maupun gaya-gaya internal. Sampai saat ini metode yang sering digunakan untuk menghitung kontruksi tersebut adalah metode coba-coba. Dengan metode cocba-coba ini diperlukan waktu yang lama terutama bagi mereka yang belum berpengalaman. Oleh karena itu, sangatlah perlu untuk dikembangkan suatu program komputer yang dapat membantu proses perhitungan struktur ini, dengan harapan waktu dan tenaga yang diperlukan akan lebih efisien dan tetntu saja menghasilakan tingkat akurasi atau ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan secara manual dengan metode coba-coba.
Retaining Wall atau Dinding Penahan Tanah ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan sebagai media penyimpannya menggunakan Access 2000.
ABSTRACT
Retaining wall is structure of building that both retain and give stability to land or other material prossessing different height. It doesn’t allow land to have greater land slide slant than its natural alant. In order to retain the land that has such specific condition, the construction itself has to be able to give atability against both external and internal force influences. To day a method which is often used to calculate the construction is trial method. By using this method, it will take a long time for those who are inexperienced in it. Therefor, it is very necessary to develop a computer program that can assist calculation prosses on structure, with a hope that it will be efficient for both time and energy, and of course it should give higher accuracy level compared with the manual calculation in the same method.
Retaining wall is built using language program called Visual Basic 6.0, and Acces 2000 as media of saving.
The obtained result is that a Land Retaining Wall Construction calculation
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Bapa di Surga yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses menyelesaikan studi dan skripsi dari awal sampai akhir, tidak sedikit bantuan dari berbagai pihak. Ooleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang dalam dan tulus kepada :
1. Romo Ir.Greg. Heliarko, S.J.,S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Agnes Maria Polina S.Kom., M. Sc, selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Merry, S.T, selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
4. Para pengarang dan penerbit yang telah menyediakan buku referensi sebagai pendukung.
6. Kakakku Romo Eko O’carm, V.Gandono sekeluarga, C. Miming W sekeluarga, Al. Harjanto, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual.
7. Istriku yang selalu dengan setia memberikan dukungan lewat doa dan selalu menemaniku.
8. Bapak Fx. Suaris yang selalu memberikan semangat.
9. Teman – temanku Indrug, Vicky ( Pak Ndut), Nurtoto (senter), Nunung (Gogon), Wisnu (Jongos), Wisnu ( Celeng ), Heri (Push), Dimas (Sapi), Arif, Aan, Mitha dan teman – temanku yang tidak bisa penulis sebutkan teriamakasih banyak atas pertemanan selama ini.
10.Teman Karibku TD, Andri, Tetaq (UAJY), terimakasih atas segala bantuannya sehingga terselesaiknnya skripsi ini.
11.Teman teman Kost Gerandong dan Kost 99 B dan pak Kost 99 B terimakasih atas tumpangannya selama ini.
12.Pak Dar terimakasih atas restunya.
13.Pak Bele, Mas Danang terimakasih atas semua bantuannya selama kuliah. Penulis menyadari sepenuhnya akan segala kelemahan dan kekurangan yang ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan informasi serupa
Yogyakarta, Januari 2007
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………1
1.2 Rumusan Masalah ………2
1.3 Batasan Masalah ………2
1.4 Tujuan ………3
1.5 Metodologi Penelitian ………3
1.5 Sistematika Penulisan ………4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Jenis Retaining Wall ………6
2.1.2. Tekanan Tanah Lateral ………7
2.1.3. Pengaruh Terhadap Beban Merata ………..11
2.1.4. Pengertian Air Tanah ………..12
2.1.5. Pengaruh Tanah Dengan Karakteristik Fisik yang Berbeda …12 2.1.6. Pengaruh Kohesi Terhadap Tekanan Tanah ………12
2.1.7. Analisis Stabilitas Konstruksi ……….13
2.1.8. Stabilitas Terhadap Bahaya Guling ………14
2.1.9. Stabilitas Terahadap Bahaya Geser ………15
2.1.10. Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah ………..16
2.2 Contoh Perhitungan Retaining Wall………...17
2.3 Visual Basic ………21
2.3.1. Variabel ………..22
2.3.2. Tipe Data ………22
2.3.3. Operator ………..23
2.3.4. Struktur Keputusan ……….24
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Secara Umum ………28
3.1.1. Perangkat ………28
3.2 Perancangan Secara Rinci ………28
3.2.1. Antar Muka ..………29
3.2.1.1. Desain Menu Utama ………29
3.2.1.2. Desain Pilih Jenis……….... . ………..30
3.2.1.3. Desain Tampilan Input Dat………..31
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Gambaran Sistem Secara Umum ………35
4.2 Implementasi Program ………36
4.2.1 Koneksi Database ………36
4.2.2 Antar-Muka ……….37
4.2.2.1.2 FormInput Data ……….………..39
BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI
5.1 Kelemahan dan Kelebihan..………..…..49 5.1.1 Kelebihan ………..….49 5.1.2 Kelemahan………. ..…49
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ……….51
6.2 Saran ……… ..51
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tampilan Form Utama ……… 29
Gambar 3.2 Tampilan Form Pilih Jenis …..………. 30
Gambar 3.3 Tampilan Form Retaining Wall I ….………. 31
Gambar 3.4 Tampilan Form Retaining Wall II ………. 31
Gambar 3.5 Tampilan Form Retaining Wall III ……. ………. 32
Gambar 3.6 Tampilan Form Retaining Wall IV ……… ………. 32
Gambar 3.7 Tampilan Form Retaining Wall V ………. 33
Gambar 3.8 Tampilan Form Retaining Wall VI ………. 33
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di zaman sekarang ini pembangunan sarana dan prasarana fisik
berkembang hampir disemua tempat dan segala bidang. Dalam pembangunan
tersebut, ada beberapa keadaan yang memiliki kondisi khusus sehingga
membutuhkan suatu struktur untuk menahan tanah. Untuk itu diperlukan suatu
bangunan untuk menahan tanah yang sering disebut retaining wall (dinding
penahan tanah). Retaining wall adalah suatu kontruksi yang digunakan untuk
memberikan stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisinya memiliki beda
ketinggian dan tidak memperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor lebih
besar dari pada kemiringan alaminya. Mengingat retaining wall semakin banyak
dibutuhkan, maka dirasa sangatlah perlu untuk adanya program bantu guna
mendapatkan hasil perhitungan struktur retaining wall secara mudah dan cepat.
Dengan adanya program bantu untuk menghitung konstruksi ini akanlah
menghemat waktu dan tenaga karena segala perhitungannya dilakukan oleh
komputer dan ketelitian hasilnya lebih tinggi dari pada perhitungan manual. Maka
di skripsi ini akan dicoba untuk membuat program bantu guna menghitung
dimensi retaining wall yang aman dan relative ekonomis sehingga dapat
menghemat waktu untuk mendapatkan suatu dimensi yang aman dan relative
ekonomis dari retaning wall yang diinginkannya, sesuai dengan data tanah letak
teknik pemrograman dengan menggunakan Visual Basic 6.0, di mana dasar dari
teknik pemrograman hampir sama dengan konsep-konsep dalam bahasa BASIC.
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan, yaitu : bagaimana membuat perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk menghitung suatu kontruksi yaitu retaining wall dengan tepat serta
menghemat waktu dan tenaga.
1.3 Batasan Masalah
Program yang akan dibuat adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang
akan digunakan untuk menghitung suatu kontruksi yaitu retaining wall ( dinding
penahan tanah). Dengan menggunakan metode Gravity Wall, karena metode
gravity wall tersebut merupakan metode paling sederhana dari jenis dinding
penahan tanah (retaining wall). Serta aplikasi perangkat lunak ini di buat dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Adapun batasan-batasan
lain sebagai berikut :
a. Program ini hanya khusus untuk retaining wall jenis dinding
gravitasi.
b. Jenis lapisan tanah di belakang dinding retaining wall hanya terdiri
satu lapis.
c. Tidak ada kemiringan tanah di atas tanah timbunan.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir adalah sebagai berikut :
1. Membantu para kontraktor atau pemborong untuk perhitungan kontruksi
retaining wall dengan lebih teliti dan efisien.
2. Menggantikan metode coba-coba (manual) dengan aplikasi perangkat lunak
( terkomputerisasi ).
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian
dengan langkah-lngkah sebagai berikut :
a. Identifikasi masalah
Menemukan dan mengidentifikasikan suatu permasalahan yang dapat
dijadikan bahan tugas akhir.
b. Studi Pendahuluan
Mencari bahan-bahan atau data-data yang berhubungan dengan
permasalahan yang ada, yang akan digunakan sebagai dasar teori maupun
dalam perancangan dan pembuatan program.
c. Analisis dan Perancanagan Sistem
Menganalisa dan merancang sistem perhitungan dinding penahan tanah (
retaining wall ) yang akan digunakan untuk membantu perhitungan
kontruksi dinding penahan tanah.
d. Implementasi Sistem
Mengimplementasikan hasil perancangan sistem ke dalam bahasa
e. Analisa
Menganalisa dari hasil program yang telah dibuat.
f. Kesimpulan
Membuat kesimpulan dari hasil analisis.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULAUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, metode yang diguanakan dalam
pembuatan perangkat lunak dan sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang landasan teori, penjelasan teori-teori yang
mendukung pembuatan perangkat lunak ini dan sumber-sumber
lain yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang perancangan sistem dan juga berisi tentang
desain rancangan perangkat lunak.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI
Bab ini berisi tentang implementasi hasil rancangan sistem ke
dalam bahasa pemrograman dan juga pengujian dari perangkat
BAB V Bab ini berisi tentang analisis permasalahan yang ada dan program yang telah dibuat.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian dan Jenis Retaining Wall
Retaining Wall adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk memberikan
stabilitas tanah atau bahan lain yang kondisinya memiliki beda ketinggian dan
tidak diperbolehkan tanah memiliki kemiringan longsor (slope) lebih besar dari
kemiringan alaminya. Biasanya konstruksi ini digunakan untuk menahan atau
menopang peninggian tanah. Retaining wall dibedakan menjadi beberapa jenis
menurut cara mencapai stabilitasnya, yakni :
• Gravity Wall (dinding gravitas)
Gravity wall merupakan tipe sederhana dari retaining wall. Bahan
dari kontruksi ini dapat dibuat dari beton atau pasangan batu.
Stabilitasnya konstruksi jenis ini bergantung kepada beratnya.
• Cantilever Wall ( dinding konsol)
Cantilever Wall merupakan konstruksi penahan yang
menggunakan aksi konsol untuk menahan massa yang ada
dibelakang dinding dari kemiringsn alami yang dianggap. Desain
untuk retaining wall jenis ini harus memenuhi dua persyaratan
yang menentukan yakni memiliki stabilitas yang cukup untuk
melawan gaya eksternal dan mempunyai kekuatan konstruksi yang
cukup untuk menahan gaya internal yang ada.
Counterford Retaining Wall merupakan konstruksi yang serupa
dengan cantilever wall, tetapi konstruksi ini digunakan di mana
konsol adalah panjang dan untuk tekanan yang sangat tinggi di
belakang dinding serta mempunyai pertebalan belakang yang
mengikat dinding dan basis bersama-sama. Pertebalan belakang
berada di belakang dinding dan dipengaruhi gaya tentang.
• Buttressed Retaining Wall (dinding pertebalan depan)
Buttressed Retaining Wall merupakan konstruksi yang aman
dengan counterford retaining wall, tetapi dalam hal ini buttressed
ditempatkan di depan dinding.
• Semi Gravity Wall ( dinding semi gravitas )
Semi Gravity Wall merupakan dinding yang terletak antara sebuah
dinding gravitas sebenarnya dan dinding konsol.
• Crib Wall (dinding tahan kisi)
Crib Wall merupakan anggota-anggota yang dibangun dari
potongan beton pracor, logam atau kayu dan didukung oleh
potongan-potongan angkur yan ditanamkan di dalam tanah untuk
mencapai stabilitas.
2.1.2 Tekanan Tanah Lateral
Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan
dipengaruhi oleh perubahan letak dari dinding penahan dan sifat tanahnya.
Tekanan lateral yang terjadi dibedakan menjadi 3 keadaan, yaitu :
1. Tekanan tanah dalam keadaan diam.
Tekanan tanah diam akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining
wall apabila retaining wall tersebut sama sekali tidak bergerak di
dalam tanah. Hal ini dinyatakan dalam persamaan :
P0 = K0 x γ x H ……… (1)
Di mana :
H = Tinggi dinding (m)
γ = Berat volume tanah (t/m2)
K0 = Koefisien tekanan tanah pada keadaan diam.
2. Tekanan tanah aktif.
Tekanan tanah aktif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining
wall apabila retaining wall tersebut harus menahan longsornya
tanah. Dengan istilah lain tekanan tanah aktif dapat terjadi bila
retaining wall bergerak menjauhi tanah. Hal ini dinyatakan dalam
persamaan :
Pa = Ka x γ x H ………..(2)
Di mana :
γ = Berat volume tanah (t\m3)
Ka = Koefisien tekanan tanah aktif.
H = Tinggi dinding (m)
3. Tekanan tanah pasif
Tekanan tanah pasif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining
wall apabila tanah tersebut harus menahan bergeraknya retaining
wall, atau dengan kata lain tekanan tanah pasif akan terjadi apabila
dinding didorong menuju tanah. Hal ini dinyatakan dalam
persamaan :
Pp = Kp x γ x H ……….(3)
Di mana :
Kp = Koefisien tekanan pasif.
Pp = Tekanan pasif (t\m)
γ = Berat volume tanah (t\m3)
H = Tinggi dinding (m)
Untuk menganalisis besarnya tekanan-tekanan tanah lateral tersebut, ada
beberapa teori yang dapat digunakan, antara lain teori Rankine dan teori Coulomb.
Menurut teori Rankine, analisis tekanan tanah lateral ditinjau pada kondisi
keseimbangan plastis, yaitu saat massa tanah pada kondisi tepat akan runtuh.
Dalam teori ini, tanah dianggap sebagai tanah yang tidak berkohesi yang homogen
dan isitropis yang terbentuk pada ruangan semi tak terhingga dengan permukaan
horisontal dan dinding vertikal berupa dinding yang licin dan sempurna. Untuk
mengevaluasi tekanan tanah aktif dari tahanan tanah pasif, ditinjau dari kondisi
permukaan yang horisontal dan tidak ada tegangan geser pada kedua bidang
vertikal maupun horisontalnya.
Pada kondisi aktif tanah dianggap tanah ditahan dalam arah horizontalnya
sehingga sembarang elemen tanah akan sama seperti benda uji dalam alat triaxial
yang diuji dengan penerapan tekanan sel yang dikurangi, sedangkan tekanan
aksial tetap konstan. Ketika tekanan horizontal dikurangi sampai nilai tertentu,
kuat geser tanah akan sepenuhnya berkembang dan tanah akan mengalami
keruntuhan. Gaya horizontal menyebabkan yang menyebabkan keruntuhan
merupakan tekanan aktif dan nilai banding tekanan horizontal dan vertikal dalam
kondisi ini merupakan koefisien tekanan aktif atau Ka. Persamaannya adalah :
Ka = tan2 (45-f/2) ,β = 0 ……….( 4 )
f = sudut geser tanah dalam timbunan (derajat)
Untuk kondisi pasif, dianggap bahwa tanah ditekan dalam arah horizontal,
maka sembarang elemen tanah akan sama kondisinya seperti keadaan benda diuji
dalam alat triaxial yang dibebani sampai runtuh melalui penambahan tekanan sel
sedang tekanan aksial tetap. Nilai banding tegangan horizontal dan vertikal pada
kondisi ini merupakan koefisien tekanan pasif atau Kp. Persamaannya adalah :
Kp = tan2 (45 +Ф/2) ;β = 0 ……….( 6 )
Pplb = 0.5 (γ x H2 x Kp ) ………( 7 )
Keterangan :
Ka : koefisien tekanan aktif
Kp : Koefisien tekanan pasif
Pplb : Tekanan horisontal pasif (t/m)
β = 0 : kemiringan tanah di atas
H : Tinggi dinding (m)
Ф : Sudut geser dalam tanah fondasi (derajat )
γ : Berat volume tanah (t/m2)
Setelah diperoleh tekanan tanah maka selanjutnya, cek stabilitas dinding
penahan tersebut dari bahaya geser, guling dan daya dukung tanah yang
bersangkutan supaya jangan sampai terlampaui.
2.1.3 Pengaruh Terhadap Beban Merata
Jika di atas muka tanah terdapat beban merata (q), maka tekanan tanah
vertikal akan bertambah pada setiap kedalaman (H) dan akan mengakibatkan
horizontal bertambah pula. Persamaannya sebagai berikut :
Palb = ( Ka x q x H ) + (
2 1
Ka x γ x H2 ) ...( 8 )
Di mana :
Palb : Tekanan horizontal aktif (t/m)
q : Beban merata (t/m2)
Ka : Koefisien takanan aktif
γ : Berat volume tanah (t/m2)
2.1.4 Pengaruh Air Tanah
Air tanah akan mengakibatkan tanah di belakang dinding panahan tanah
berubah karakteristik fisiknya (g dan f dari tanah akan berubah ).
2.1.5 PengaruhTanah Dengan Karakteristik Fisik yang Berbeda
Jika dijumpai suatu kondisi tanah di belakang dinding penahan tanah
terdiri dari bebarapa lapis tanah dengan keadaan karakteristik fisik yang berbeda
(g dan f berbeda ) maka besarnya tekanan tanah di tiap lapis akan berbeda. Maka
persamaannya adalah :
• Palb 1 → Pengaruh tanah lapis 1 di belakang dinding setinggi H1
Palb1 =
2 1
Ka1 x γ1 x H1
• Palb 2 → Sebagai beban terbagi rata dengan q = H1 x γ1
Palb 2 = q x Ka2 x H2
• Palb 3 → Pengaruh tanah lapis 2 dibelakang dinding setinggi H2
Palb 3 =
2 1
Ka2 x γ2 x Ha2 2
2.1.6 Pengaruh Kohesi Terhadap Tekanan Tanah
Kohesi akan mengurangi tekanan tanah aktif dan menambah tekanan pasif
(menambah stabilitas), dan persamaannya sebagai berikut :
• Tanpa Kohesi
Pa ` =
2 1
Pa` = tambahan tekanan tanah aktif akibat beban terbagi
merata.
• Dengan Kohesi
Pa = Pa` - Pa``
Pa`` = tambahan tekanan aktif total akibat timbunan tanah.
Di mana :
Pa`` = 2 x H x c x Ka
Jadi kohesi akan mengurangi tekanan tanah aktif sebesar :
2 x H x c x Ka
2.1.7 Analisis Stabilitas Konstruksi
Dalam teori retaining wall dikenal dua macam kestabilan konstruksi, yaitu
kestabilan terhadap gaya eksternal dan kestabilan terhadap gaya internal. Maka
dalam perhitungan stabilitas konstruksi retaining wall ditinjau dari dua macam
gaya tersebut.
Gaya eksternal merupakan gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi
retaining wall secara keseluruhan. Maka bila gaya-gaya eksternal yang bekerja
melampaui kesetabilan retaining wall yang dijinkan maka akan menyebabkan
keruntuhan konstruksi secara keseluruhan. Analisis stabilitas gaya-gaya eksternal
ini meliputi stabilitas terhadap bahaya guling, geser dan kuat dukung tanah yang
2.1.8 Stabilitas Terhadap Bahaya Guling.
Akibat gaya-gaya yang bekerja, konstruksi akan terguling dan berputar
melalui sebuah titik putar bila tidak mampu melawan gaya-gaya yang bekerja.
Momen guling akibat gaya aktif sebesar Ma = Palb x H. Sedangkan momen
perlawanan akibat berat sendiri konstruksi sebesar Mp = V x a. Bila kondisi
seimbang maka ∑M = 0 (momen guling = momen perlawanan ). Pada umumnya
diambil angka keamanannya adalah :
SF =
∑
∑
a p
M M
Di mana :
SF ≥ 1,5 : Digunakan untuk jenis tanah non cohesif misal tanah pasir
SF ≥ 2 : Digunakan untuk jenis tanah cohesif misal tanah lempung
Bila tekanan tanah pasif dapat diandalkan keberadaannya maka akan
memperbesar momen perlawanaan ataupun mengurangi besarnya momen guling.
Besarnya momen akibat tekanan tanah pasif :
Mpasif = Pp . hp
Beberapa usaha untuk memperbesar angka keamanan adalah sebagi berikut :
• Menambahkan momen akibat tekanan tanah pasif pada momen
perlawanan.
• Mengurangi momen guling dengan momen akibat tekanan tanah
pasif
• Memperpendek lengan gaya aktif atau memperpanjang kaki atau
2.1.9 Stabilitas Terhadap Bahaya Geser.
Tekanan tabah aktif (Palb) menimbulkan gaya dorong sehingga dinding
akan bergeser. Bila dinding penahan tanah stabil, maka gaya-gaya yang bekerja
dalam keadaan seimbang (∑F = 0 dan ∑M = 0 ).
Kemampuan untuk menahan gaya horizontal akibat tekanan tanah aktif
tersebut sangat tergantung oleh gaya perlawanan yang terjadi pada bidang kontak
antara konstruksi tersebut dengan tanah dasar fondasi. Ada dua kemungkinan gaya
perlawanan ini di dasarkan pada jenis tanahnya, yaitu
• Tanah daar pondasi berupa tanah non kohesif
Dengan f; Koefisien gesek antara dinding beton dan tanah dasar
fondasi, bila alas fondasi relative kasar maka f = tg Ф, di mana Ф
merupakan sudut geser dalam tanah. Sebaliknya bila alas fondasi
relative halus permukaanya maka diambil nilai f = tg (0.7 Ф)
sehingga dalam hitungan didapat; Vf = Gtotal x f, dan dalam
hitungan angka keamanan yang diambil adalah
SF =
Pah P
Vf + p
≥ 1.5
• Tanah dasar fondasi berupa tanah cohesif
Momen tahan yang terjadi merupakan lekatan antara tanah dasar
fondasi dengan alas fondasi dinding penahan tanah. Besarnya
lekatan antara alas fondasi dinding penahan tanah dengan tanah
dasar fondasi adalah (0.5 – 0.75)C, di mana C adalah kohesi tanah
dan biasanya diambil 2/3 x C. Besarnya gaya lekat adalah luas alas
diperoleh gaya lawan = 2/3.C(b x 1) bila diambil panjang dinding
adalah 1 m. jadi akan diperoleh angka kemanan :
SF =
b Pa
xCxb
1 3 / 2
2.1.10 Stabilitas Terhadap Daya Dukung Tanah
Besarnya daya dukung tanah yang dijinkan berbeda-beda tergantung jenis
tanah fondasi yang dapat berupa tanah lempung, pasir atau campuran lempung
pasir dan jenis tanah keras berupa cadas, batu dan lain-lain. Analisis stabilitas
terhadap daya dukung tanah inipun dibedakan terhadap jenis tanah tersebut :
• Jenis tanah berupa tanah lempung, tanah pasir, atau tanah
campuran.
• Jenis tanah berupa tanah keras.
Bila beban bangunan melebihi besarnya daya dukung tanah yang dijinkan
maka akan terjadi keruntuhan gaya dukung tanah. Untuk mengatasi peristiwa ini
biasanya luas penampang fondasi diperbesar karena semakin luas penampang
fondasi, beban yang didukung oleh tanah semakin kecil.
2.1.11 Stabilitas Terhadap Gaya Internal Pada Konstruksi Badan
Dalam perencanaan suatu konstruksi bangunan, bahan yang digunakan
sangat menentukan kualitas konstruksi bangunan tersebut. Gaya-gaya internal
merupakan gaya-gay yang bekerja pada konstruksi retaining wall per segmen,
Gaya-gya ini sangat berbahaya, karena bila besarnya melebihi mutu bahan pada
suatu segmen konstruksi dapat menyebabkan konstruksi retaining wall pecah atau
retak pada segmen tersebut.
2.2 Contoh Perhitungan Retaining Wall Model VI Data-data Retaining Wall
Data Dimensi
Lebar Dimensi A = 0 m
Lebar Dimensi B = 0.7 m
Lebar Dimensi C = 1.4 m
Lebar Dimensi D = 0 m
Lebar Dimensi E = 0 m
Lebar pondasi (L) = 2.1 m
Tinggi Badan/Stem (T1) = 3 m
Tinggi pondasi/Footing (T2) = 0.5 m
Tinggi Retaining Wall (H) = 3.5 m
Data Tanah
Sudut Geser dalam Timbunan (Ф1) = 33 derajat
Berat Jenis Tanah Timbunan (γ1) = 1.7 t/m3
Kohesi Tanah Timbunan (c1) = 0 t/m2
Sudut Geser Tanah Dalam Pondasi (Ф2) = 30 derajat
Berat Jenis Tanah Pondasi (γ2) = 1.65 t/m3
Data Umum
Beban merata (q) = 0.59 t/m2
Berat Jenis Bahan = 1.89 t/m3 (pasangan batu kali)
Menghitung KA dan KP
Ka = tan2 (45 - Ф1/2) = tan2 (45-33/2) = 0.294
Kp = tan2 (45 + Ф2/2) = tan2 (45+30/2) = 33.383
Menghitung gaya dan beban yang bekerja • Akibat Gaya berat
G1 = C x T1 x γpas = 7.938 ton per pias 1m
G2 = L x T 2 x γpas = 1.985 ton per pias 1m
G3 = D/2 x T1 x γpas = 0 ton per pias 1m
G4 = D/2 x T1 x γ1 = 0 ton per pias 1m
G5 = B/2 x T1 x γpas = 1.985 ton per pias 1m
G6 = E x T1 x γ1 = o ton per pias 1m
• Tekanan Tanah Aktif dan Pasif
Pa1 = H x γ1 x Ka x H/2 = 3.066 ton per pias 1m
Pa2 = q x Ka x H = 0.608 ton per pias 1m
Pp = T2 x γ2 x Kp x T2 /2 = 0.719 ton per pias 1m
Pah = Pa1 +Pa2 = 3.674 ton per pias 1m
Menghitung Besar Moment Terhadap Pelat Ujung
Ma1 = Pa1 x H/3 = 3.577 tm per pias 1m
Ma2 = Pa2 x H/2 = 1.064 tm per pias 1m
Mg1 = G1 x (A+B+(C/2)) = 11.113 tm per pias 1m
Mg2 = G2 x (L/2) = 2.084 tm per pias 1m
Mg3 = G3 x (A+B+C+(D/3)) = 0 tm per pias 1m
Mg4 = G4 x (A+B+C+(2D/3)) = 0 tm per pias 1m
Mg5 = G5 x (A+(2B/3)) =0.926 tm per pias
Mg6 = G6 x (A+B+C+D+(E/2)) = 0 tm per pias
Manganalisis Stabilitas Guling
Mguling = Ma1 +…+Ma2 = 4.641 tm per pias 1m
Mtahan = Mg1 +… +Mg6 + Mp = 14.243 tm per pias 1m
S.F. thd guling =
guling tahan M M = 641 . 4 243 . 14
= 3.069 > 1.5
SF >1.5 → AMAN
Menganalisa Stabilitas Geser
Vf = Gtotal x tan (Ф2) = 11.907 x tan (35º) = 7.728 tm per pias 1m
S.F. thd geser =
Pah P
Vf + p
= 674 . 3 719 . 0 728 . 7 +
= 2.299 > 1.5
SF >1.5→ AMAN
Menghitung Eksentrisitas
eks = 2
L
-Gtotal M Mtahan− guling
= 2 1 . 2 -907 . 11 641 . 4 243 . 14 −
Menganalisa Daya Dukung • Besar daya dukung tanah
Nq = ( )
[
]
) 2 / 45 ( 2 cos 2 2 2 tan 360 / 2 75 . 0 2 Φ + Φ Φ − π e = 22.456 Nc = Φ − Tan Nq 1 = 577 . 0 1 456 . 22 − = 37.162Nγ =
(
)
) 4 sin( 4 . 0 ( 1 tan 1 2 2 2 Φ + Φ + x Nq = 20.116
Qu = [c2 x Nc]+[γ2 x T2 x (Nq-1)]+[½ x γ2 x L xNγ]
= [0 x 37.162]+[1.65 x 0.5 x (22.456-1)]+[½1.65 x2.1 x 20.116]
= 52.552 t/m2
Qijin = Qu/5 = 52.552/5 = 10.510 t/m2
Qmax = [Gtotal/L] x [1 + (6 x eks/L) = 9.616 ≤ Qijin →Aman
Qmin = [Gtotal/L] x [1 - (6 x eks/L) = 1.724 > 0 → Aman
Menganalisa Gaya Internal pada Konstruksi Badan Dinding
Ph1 = γ1 x T1 x (T1/2) x Ka = 2.2525 ton per pias1m
Ph2 = q x T1 x Ka = 0.521 ton per pias 1m
Mh1 = Ph1 x (T1/3) = 2.2525 tm per pias 1m
Mh2 = Ph1 x (T1/2) = 0.7817 tm per pias 1m
Mh = Mh1 + Mh2 = 3.0343 tm per pias 1m
Gdlm = G1 + G3 + G4 + G5 = 9.923 ton per pias 1m
Mgh1 = G1 x (B + (C/2) = 11.1132 tm per pias 1m
Mgh3 = G3 x (B +C+ (D/3)) = 0 tm per pias 1m
Mgh5 = G5 x (2B/3) = 0.9261 tm per pias 1m
• Mv = Mgh1 +Mgh3 +Mgh4 + Mgh5
= 12.0393 tm per pias 1 m
Lh = B + C + D = 2.1 m
eksdlm = 2 Lh - Gdlm Mh Mv− = 2 1 . 2 - 923 . 9 034 . 3 0393 . 12 −
= 0.14246 m < Lh/6 (= 0.35 m) → AMAN
Qijin = Qu/5 = 52.552/5 = 10.51 t/m2
•Qmaxdlm = [Gdl/Lh] x [1 +(6 eksdlm/Lh)]
= 6.648 ≤ Qijin → AMAN
•Qmindlm = [Gdlm/Lh] x [1-(6 x eksdlm/Lh)]
= 2.801 ≥ 0 → AMAN
Data tersebut merupakan contoh perhitungan dengan menggunakan data
fiktif ataupun hanya sekedar asumsi (hanya contoh). Bila dalam keadaan
sebenarnya, data-data tersebut di atas harus berdasarkan tes tanah dari
laboratorium mekanika tanah atau berdasarkan sumber yang benar-benar dapat
dipercaya kebenarannya.
2.3 Visual Basic
Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis
windows yang memiliki fasilitas Object Oriented Programming (OOP) yang
menyediakan objek-objek yang sangat kuat, powerfull, dan mudah digunakan
2.3.1 Variabel
Variabel adalah lokasi penyimpanan sementara untuk data dalam
program yang dibuat. Variabel dapat mengandung kata-kata, angka, tanggal, atau
properti. Variabel bisa menyimpan informasi yang dimasukkan oleh pemakai pada
saat program dijalankan, hasil dari perhitungan tertentu, atau data yang ingin
ditampilkan pada form yang dibuat. Untuk mendeklarasikan variabel digunakan
statemen Dim disertai dengan nama varibelnya.
Berikut ini tata cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel:
• Jika mendeklarasikan sebuah variabel dalam bagian declarations pada
sebuah form, modul standart atau modul kelas membuat variabel tersebut
dapat digunakan pada semua prosedur dalam modul.
• Jika mendeklarasikan sebuah variabel dengan menggunakan keyword
Public, maka variabel ini akan dapat digunakan dalam lingkup aplikasi.
• Jika anda mendeklarasikan sebuah variabel lokal dengan keyword static,
maka variabel tersebut dapat menjaga nilainya, prosedur tempat
mendeklarasikannya sudah berakhir (Halvorson, M., 2000).
2.3.2 Tipe data
Tipe data pada variabel mendefinisikan nilai apa yang dimasukkan dalam
memori. Semua variabel telah memiliki tipe data yang mendefinisikan berbagai
data yang bisa dimasukkan. Jika sudah mengetahui tipe data yang akan
dimasukkan ke dalam variabel, maka variabel dapat dideklarasikan sendiri dan
untuk memasukkan sebuah nama, akan lebih baik jika dideklarasikan dengan
menggunakan dengan tipe data string, karena nama merupakan gabungan dari
karakter. Tabel di bawah ini menampilkan jenis tipe data dasar pada visual basic.
Tabel 2.1 tabel jenis tipe data pada visual basic.
Tipe Data Ukuran Range Integer 2 byte -32,768 sampai 32,767
Long Integer 4 byte -2,147,483,648 sampai 2,147,483,647
Single-prescision
floating point 4 byte -3.402823E38 sampai 3.402823E38 Doble-prescision
floating point 8 byte
-1.79769313486232D308 sampai 1.79769313486232D308
Currency 8 byte -922337203685477.5808 sampai 922337203685477.5807
String 1 byte per karakter 0 sampai 65,535
Boolean 2 byte True atau false
Date 8 byte 1 januari 100 sampai 31 desember 9999
Variant
16 byte (untuk angka); 22 byte + 1 byte per karakter (untuk string)
2.3.3 Operator
Rumus atau formula adalah pernyataan yang menggabungkan angka,
variabel, operator, dan kata kunci untuk membuat suatu nilai baru. Visual basic
mengandung beberapa elemen bahasa yang dirancang untuk digunakan dalam
rumus-rumus. Berikut ini operator-operator yang disediakan oleh visual basic:
Tabel 2.2 tabel operator yang disediakan visual basic.
Operator Operasi Matematika
/ Pembagian
\ Pembagian Integer (angka bulat) Mod Sisa pembagian
^ Pangkat
& Penggabungan string
2.3.4 Struktur Keputusan
Struktur keputusan merupakan ekspresi berkondisi pada blok pernyataan
khusus yang digunakan untuk mengendalikan apakah program akan djalankan
atau tidak.
1. Struktur keputusan If ... Then
Struktur keputusan If ... Then mengizinkan untuk mengevaluasi sebuah
kondisi program dan melakukan tindakan berdasarkan hasilnya. Dalam
bentuk yang paling sederhana, struktur keputusan If ... Then ditulis dalam
satu baris tunggal:
If condition Then Statement
Di mana condition adalah ekspresi berkondisi dan Statement adalah
pernyataan program Visual Basic yang valid. Visual basic juga mendukung
struktur keputusan If ...Then dimana anda bisa menyertakan beberapa
ekspresi berkondisi. Blok pernyataan ini panjangnya bisa beberapa baris dan
mengandung kata-kata kunci yang penting seperti elseIf, else dan end If.
2. Struktur keputusan select case
Struktur select case serupa dengan If...Then...ElseIf, tetapi lebih efisien
Berikut ini sintaks penulisan struktur keputusan select case adalah sebagai
berikut:
Select Case variable
Case value 1
Program statements executed if value1 matches variable
Case value 2
Program statements executed if value1 matches variable
Case value 3
Program statements executed if value1 matches variable
. .
End select
Struktur Perulangan
Struktur perulangan (loop) memberikan kesempatan pada program untuk
mengulang proses eksekusi terhadap satu baris atau beberapa baris kode.
1. Do … loop.
Struktur do…loop digunakan untuk mengeksekusi sebuah block statemen
sebanyak angka yang didefinisikan didalamnya. Dalam do…loop, bagian
statemens akan dieksekusi sebanyak condition yang bernilai true. Format
penulisan perintah ini adalah sebagai berikut:
Do while condition
Statemens
Loop
2. For … next.
Struktur pengulangan for..next juga menggunakan variabel yang
dihubungkan dengan sebuah counter yang akan menaikkan atau menurunkan
digunakan jika diketahui jumlah statemen yang harus dieksekusi. Format
penulisan perintah ini adalah sebagai berikut:
For counter = start To end [step increment]
Statemens
Next [counter]
Argumen increment dapat bernilai positif atau negatif. Jika increment
bernilai positif maka argumen start harus lebih kecil atau sama dengan nilai
argumen end, jika tidak demikian, maka statemen loop tidak akan
dieksekusi. Jika argumen Step tidak anda set, nilai argumen increment secara
otomatis di set ke nilai default yaitu 1.
3. For each … next.
Struktur pengulangan ini mengulang sebuah group statemen dalam setiap
elemen dalam sekelompok objek atau dalam array, yang diharapkan
mengulang statemen sebanyak angka yang dispesifikasikan. Format dari
statemen ini, adalah sebagai berikut:
For Each elemen In group
Statemens
Next elemen
Untuk keluar dari kontrol struktur perulangan sebelum proses tersebut
selesai dikerjakan dapat digunakan perintah Exit For dan Exit Do.
Objek Timer
Dalam visual Basic terdapat fasilitas yang mengijinkan pemrogram untuk
mengeksekusi sekelompok pernyataan dalam jangka waktu tertentu menggunakan
yang memberikan akses ke dalam waktu sistem dari program yang dibuat. Objek
timer memiliki keakuratan hingga 1 milidetik atau 1/1000 detik. Walaupun timer
tidak kelihatan saat program berjalan, setiap timer berhubungan dengan event
procedure yang akan berjalan setiap kali waktu interval timer berakhir.
Larik (Array)
Larik adalah sekumpulan variabel yang memiliki nama dan tipe data yang
sama. Karena merupakan kumpulan maka larik memiliki anggota atau yang sering
disebut dengan elemen. Elemen larik dapat diakses dengan menentukan sebuah
index integer yang akan digunakan untuk memilih atau menunjuk elemen larik
tersebut. Untuk mendeklarasikan sebuah larik, dapat digunakan perintah Dim.
Perintah ini tidak hanya untuk mendeklarasikan larik dimensi tunggal, tetapi dapat
juga untuk mendeklarasikan larik multi dimensi.
Tipe data yang dapat digunakan dalam larik adalah Boolean, Integer,
Long, Curency, Single, Double, Date, String, Objek, Variant, Objek yang
didefinisikan oleh pengguna, atau tipe objek. Jika tipe data ini tidak dituliskan
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan perancangan dari sistem
yang akan dibuat.
3.1 Rancangan seacara Umum
Pada bagian perancangan tidak dibahas program secara rinci tetapi akan
dibahas tentang hubungan antara modul-modul yang merupakan modul penting
dan pokok dalam program yang akan dirancang. Modul perancangan program
terbentuk dalam sebuah tampilan.
3.1.1 Perangkat
Hardware (Perangkat Keras)
• Komputer dengan processor minimal 486
• Memori minimal 32 Mb.
• Hard disk.
• Monitor minimal VGA
Software (Perangkat Lunak) • Windows 95 atau versi di atasnya
• Microsoft Visual Basic 6.0
3.2 Perancangan Secara Rinci
3.2.1 Antar Muka (Interface)
Rancangan antara muka yang dimaksud adalah rancangan bentuk
tampilan pada layar monitor untuk menvisualisasikan dan menampilkan informasi
yang diperlukan agar pengguna dapat memahami bagaimana menjalankan
program. Antarmuka ini dipisahkan mejadi beberapa tampilan berdasarkan
kategori informasi. Jadi rancangan antarmuka merupakan bagian yang tidak dapat
diabaikan dalam membuat suatu program yang interaktif. Karena antarmuka
merupakan jembatan antara pengguna dengan program yang digunakan.
3.2.1.1 Desain Menu Utama
Gambar 3.1 Tampilan form menu utama
Pada tampilan awal ini terdapat tiga tombol ( button) aksi antara lain :
tombol ” Pilih Jenis ”menginstruksikan untuk menampilkan beberapa jenis atau
model dari dinding penahan tanah atau retaining wall yang akan digunakan
informasi yang beisi petunjuk penggunaan program bantu ini.Tombol ”Keluar”
menginstruksikan penutupan program.
3.2.1.2 Desain Pilihan Jenis Retaining Wall
Gambar 3.2 Tampilan Form Pilih Jenis.
Pada Tampilan pilih jenis ini terdapat beberapa model atau jenis
retaining wall yang akan dipakai di dalam perhitungan konstruksi didning
penahan tanah tersebut.Dan masing-masing jenis atau model mempunyai tombol
aksi (button). Dan bila tombol tersebut di tekan atua diklik maka akan
menampilkan menu utama. Dan bila tombol ”INFO” ditekan maka akan
menampilkan form info yang berisi petunjuk menjalankan program bantu
perhitungan konstruksi tersebut. Dan bila tombol ”KELUAR” ditekan maka akan
3.2.1.3 Desain Tampilan Input Data
Gambar 3.3 Tampilan Retaining Wall I
Gambar 3.5 Tampilan Retaining Wall III
Gambar 3.7 Tampilan Retaining Wall V
Gambar 3.8 Tampilan Retaining Wall VI
Pada masing-masing input data yang berdasarkan dari model atau jenis
media penyimpan data memakai data base Access dengan satu tabel dengan
data tersebut terdapat beberapa jenis inputan berdasarkan jenis datanya yaitu
Data Dimensi, Data Umum, Data Umum. Dimana data tanah tersebut itulah yang
didapat dari Laboratorium Mekanika Tanah. Tampilan Input data ini yang
membedakan beberapa jenis retaining wall lainnya adalah pada input data dimensi
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1. Gambaran Sistem Secara Umum.
Gambar 4.1 Gambaran Sistem Secara Umum
Program Bantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah ini di buat
untuk para pemborong atau bisa juga dipergunankan oleh kaum awam yang sudah
mengerti kurang lebih tentang perhitungan kontruksi khususnya tentang retaining
wall atau dinding penahan tanah.
Program ini kiranya dapat membantu bagi pemborong atau kaum awam
4.2 Implemtasi Program
Program ini di buat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual
Basic 6.0 d0engan database Microsoft Access 2000. Berikut akan dijelaskan
bagaimana ini dibuat, berdasarkan tampilan form yang ada.
4.2.1 Koneksi Database
Program Bantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah atau
retaining wall ini bersifat single user. Pertama kali yang dilakukan dalam
pembuatan program bantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah ini adalah
menghubungkan database (Access 2000) dengan system (Visual Basic 6.0).
Aplikasi Visual Basic tidak secara langsung berinteraksi dengan database karena
ada dua komponen yaitu proses simpan data dengan engine database. Proses
simpan data adalah objek Visual Basic yang menghubungkan aplikasi dengan
database melalui engine database. Engine database merupakan inti dari system
manajemen database Visual Basic adalah program yang mengelola informasi
dalam database. Engine database yang digunakan Visual Basic dan juga
Microsoft Access adalah Joint Engine Technology (JET). Dalam Visual Basic
terdapat tiga antarmuka akses data. Antarmuka yang dipakai untuk membuka
program bantu perhitungan konstruksi dinding penahan tanah ini adalah Data
4.2.2 Antar-Muka
Tampilan dari program Bantu perhitungan konstruksi dinding penahan
tanah (retaining wall) dapat dilihat pada gambar 4.1. Adapun tampilan menu
utama ini terdiri dari Judul Program, Gambar salah satu bentuk retaining wall,
tombol Pilih Jenis (untuk melajutkan akses program yaitu memilih daripada
bentuk retaining wall), tombol INFO (untuk melanjutkan akses program yaitu
petunjuk pemakaian) dan tombol Keluar (untuk keluar dari program).
Pada form Menu Utama ini untuk menampilkan dari bentuk atau jenis
retaining wall maka akan dilakukan pemanggilan bentuk atau jenis menggunakan
sintaks program sebagai berikut :
frmJenis.Show
contoh penggunaan dalam program dapat dilihat sebagai berikut :
Private Sub Command1_Click() frmJenis.Show
Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama
4.2.2.1 Form Menu Pilih Jenis
Pada form pilih jenis ini pengguna dapat memilih model atau jenis
retaining wall tersebut dengan bebas sesuai dengan kondisi tanahnya serta hasil t
Pada form pilih jenis tersebut terdapat enam tipe daripada bentuk-bentuk
dinding penahan tanah, bila data-data sudah akan mulai dimasukan untuk dihitung
maka pemanggilan akan dilakukan berdasarkan tipe yang akan dipakai, proses
pemanggilan tipe menggunkan sintaks program sebagai berikut :
modRW.tipe = 1
Contoh penggunaan dalam program dapat dilihat sebagai berikut :
Private Sub Command1_Click() modRW.tipe = 1
frmRW.Show
End Sub
Listing program tersebut di atas untuk proses pemanggilan untuk tipe1, dan untuk
proses pemanggilan untuk tipe selanjutnya di dalam program modRW.tipe = 1
angka satu diganti angka 2 begitu seterusnya sampai tipe yang ke 6.
4.2.2.1.1 Form Input Data
Setelah tampilan form pilih jenis retaining wall,maka di dalam form
tesebut masing-masing jenis terdapat tombol untuk memilih jenis atau bentuk
yang akan dipergunakan. Misalnya saja klik Retaining Wall_1 maka proses akan
memanggil form input data untuk perhitungan retaining wall jenis , seperti pada
gambar 4.3. Untuk form input data jenis pertama tersebut bila mana data dimensi
diketahui yaitu A,B,C,D,E. Pemanggilan untuk form retaining wall_1
modRW.tipe = 1
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 1"
strSQL = "SELECT A, B, C, D, E, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2,
C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '1' ORDER BY ID DESC"
Gambar 4.3 Form Retaining Wall I
Dan bila di form jenis dipilih retaining wall_2 maka proses akan
memanggil jenis yang ke 2, seperti gambar 4.4. Pemanggilan untuk form retaining
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 2"
strSQL = "SELECT B, C, D, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '2' ORDER BY ID DESC"
Me.TA.Visible = False
Me.TA.Text = "0"
Me.LMA.Visible = False
Me.LA.Visible = False
Me.TE.Visible = False
Me.TE.Text = "0"
Me.LME.Visible = False
Me.LE.Visible = False
Gambar 4.4 Form Retaining Waal_II
Yang membedakan anatara jenis 1 dan jenis yang ke 2 adalah masukan
data dimensinya yaitu pada jenis yang ke 2 data dimensi yang diketahui atau yang
Bila pada form jenis dipilih retaing wall_III maka akan tampak seperti
pada gambar 4.5 merupakan jenis atau model ketiga dari retaining wall, pada
retaining wall jenis ketiga ini Data Dimensi yang diketahui hanya A, C, D, E saja,
serta tampilan obyek gambarnya. Pemanggilan untuk form retaining wall_III
menggunakan sintaks sebagai berikut :
modRW.tipe = 3
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 3"
strSQL = "SELECT A, C, D, E, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '3' ORDER BY ID DESC"
Me.TB.Visible = False
Me.TB.Text = "0"
Me.LMB.Visible = False
Me.LB.Visible = False
Bila pada form jenis yang dipilih jenis retaining wall_IV maka proses kan
memaggil retaining wall yang ke IV dan tampilannya seperti pada gambar 4.6
Pemanggilan untuk form retaining wall_IV menggunakan sintaks sebagai berikut :
modRW.tipe = 4
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 4"
strSQL = "SELECT C, D, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '4' ORDER BY ID DESC"
Gambar 4.6 Form Retaining Wall IV
Untuk masukan data yang diketahui yaitu data dimensi C, D, maka jenis
yang ke 4 ini berbeda dengan jenis yang ke 1, ke 2, ke 3.
Bila pada form jenis dipilih jenis retaining wall_V, maka proses akan
memanggil jenis retaining wall yang ke 5, maka tampilannya form inputannya
seperti tampak pada gambar 4.7. Pemanggilan untuk form retaining wall_V
modRW.tipe = 4
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 4"
strSQL = "SELECT C, D, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '4' ORDER BY ID DESC"
Me.TA.Visible = False
Me.TA.Text = "0"
Me.LMA.Visible = False
Me.LA.Visible = False
Me.TB.Visible = False
Me.TB.Text = "0"
Me.LMB.Visible = False
Me.LB.Visible = False
Me.TE.Visible = False
Me.TE.Text = "0"
Me.LME.Visible = False
Me.LE.Visible = False
modRW.tipe = 5
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 5"
strSQL = "SELECT A, B, C, E, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2,
G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '5' ORDER BY ID DESC"
Me.TD.Visible = False
Me.TD.Text = "0"
Me.LMD.Visible = False
Gambar 4.7 Form Reaining Wall_V
Begitu juga untuk jenis yang ke 5 ini data dimensi yang dimasukan yaitu
dta dimensi A, B, C, E, jenis yang ke 5 juga berbeda dengan jenis yang pertama,
kedua, ketiga, keempat dan keenam.
Bila pada form jenis dipilih dari pada jenis retaining wall_VI atau yang
terakhir, maka tampilan formnya akan tampak sepeti pada gambar 4.8.
Pemanggilan untuk form retaining wall_VI menggunakan sintaks sebagai berikut :
modRW.tipe = 6 Then
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 6"
strSQL = "SELECT B, C, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP FROM RW WHERE TIPE = '6' ORDER BY ID DESC"
Me.TA.Visible = False
Me.LMA.Visible = False
Me.LA.Visible = False
Me.TD.Visible = False
Me.TD.Text = "0"
Me.LMD.Visible = False
Me.LD.Visible = False
Me.TE.Visible = False
Me.TE.Text = "0"
Me.LME.Visible = False
Me.LE.Visible = False
Gambar 4.8 Form Retaining Wall_VI
Begitu juga untuk jenis retaing wall yang keenam data dimensi yang
diketahui yaitu B, C, untuk jenis yang keenam ini juga berbeda dengan yang
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima. Dari keenam jenis tersebut yang
membedakan yaitu masukan data dimensi, gambar objeknya dan table
Pada gambar 4.9 merupakan Form yang berisi petunjuk penggunaan dari
program Bantu perhitungan kontruksi dinding penahan tanah.
BAB V
ANALISA HASIL IMPLEMENTASI
Program Bantu Perhitungan Konstruksi Dinding Penahan Tanah (retaining
wall) pada dasarnya sama dengan perhitungan secara manual, tetapi bila dilihat
dari segi waktu lebih cepat dan ketepatan dari hasil perhitungan lebih akurat asal
rumus-rumus yang dimasukan ke dalam program tidak salah. Karena bila terjadi
kesalahan dalam pemasukkan rumus maka program yang dibuat kurang maksimal
dalam perhitungan bahkan program tersebut tidak dapat dipakai.
5.1 Kelemahan dan Kelebihan 5.1.1 Kelebihan
• Bahwa progam Bantu perhitungan kontruksi dinding
penahan tanah (Rteaining Wall) dapat berjalan.
• Perhitungan dari Retaining Wall model ke-1 sampai dengan
yang ke-6 dapat dihitung dengan program tesebut.
• Hanya dapat dipakai untuk perhitungan stabilitas atau untuk
mengecek stabilitas saja.
• Hasil perhitungan sama dengan perhitungan manual.
• Waktunya lebig singkat.
5.1.2. Kelemahan
• Program ini hanya dapat dipakai sebagai alat hitung saja.
• Program ini hanya dipakai untuk menghitung stabilitas atau
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil perbandingan perhitungan konstruksi dinding penahan tanah
secara manual dengan menggunakan program yang telah dibuat, maka dapat
ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut :
6.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, adalah :
• Program dapat digunakan untuk menghitung stabilitas konstruksi
dinding penahan tanah ( retaining wall).
• Program Bantu tersebut dapat menghitung secara otomatis.
• Hasil perhitungan sama dengan hasil perhitungan secara manual.
6.2 Saran
Program Bantu Perhitungan Konstruksi Dinding Penahan Tanah
(Retaining Wall) yang telah dibangun ini sangatlah kurang, maka perlu
dikembangkan lagi menjadi sebuah Program Bantu yang dapat menghitung serta
DAFTAR PUSTAKA
Alam, M. Agus J., 2000, Belajar Sendiri Manajemen Database dengan
Microsoft Visual Basic Versi 6.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Kusumo, Ario Surya, 2000, Buku Latihan Microsoft Visual Basic 6.0,
PT. Elex Komputindo, Jakarta.
Donald P.Corduto : Pile Foundasion – Method and Aplication
Aplikasi Konstruksi retaining Wall dengan Visual Basic 6.0, Salemba
Infotek
Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc., & Drs. Jong Jek Siang, M.Sc., Kiat
Jitu Menyusun Skripsi : Jurusan Informatika / Komputer, Andi,
Yogyakarta, 2005.
( Listing Form Menu Utama)
Private Sub Command1_Click() frmJenis.Show
End Sub
Private Sub Command2_Click() Help.Show
End Sub
Private Sub Command3_Click() End
End Sub
(Listing Jenis)
Private Sub Command1_Click() modRW.tipe = 1
frmRW.Show End Sub
Private Sub Command2_Click() modRW.tipe = 2
frmRW.Show End Sub
Private Sub Command3_Click() modRW.tipe = 3
frmRW.Show End Sub
Private Sub Command4_Click() modRW.tipe = 4
frmRW.Show End Sub
Private Sub Command5_Click() modRW.tipe = 5
Private Sub Command6_Click() modRW.tipe = 6
frmRW.Show End Sub
Private Sub Command7_Click() Help.Show
End Sub
Private Sub Command8_Click() Form1.Show
End Sub
(listing frm Help)
Private Sub Exit_Click() End
End Sub
(Listing Modul)
Public conn As New ADODB.Connection Public Rs As New ADODB.Recordset Public StrConnect As String
Public judul As String Public tipe As Integer
Public Sub konek()
StrConnect = "Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=" + App.Path + "\data.mdb"
If conn.State = adStateOpen Then conn.Close
Set conn = New ADODB.Connection conn.Open StrConnect Else conn.Open StrConnect End If End Sub (Listing Frm_RW)
Public Sub HideTextBox() If modRW.tipe = 1 Then
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 1"
strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '1' ORDER BY ID DESC" ElseIf modRW.tipe = 2 Then
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 2"
strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '2' ORDER BY ID DESC" Me.TA.Visible = False
Me.TA.Text = "0" Me.LMA.Visible = False Me.LA.Visible = False Me.TE.Visible = False Me.TE.Text = "0" Me.LME.Visible = False Me.LE.Visible = False ElseIf modRW.tipe = 3 Then
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 3"
strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '3' ORDER BY ID DESC" Me.TB.Visible = False
Me.TB.Text = "0" Me.LMB.Visible = False Me.LB.Visible = False ElseIf modRW.tipe = 4 Then
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 4"
strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '4' ORDER BY ID DESC" Me.TA.Visible = False
Me.TA.Text = "0" Me.LMA.Visible = False Me.LA.Visible = False Me.TB.Visible = False Me.TB.Text = "0" Me.LMB.Visible = False Me.LB.Visible = False Me.TE.Visible = False Me.TE.Text = "0" Me.LME.Visible = False Me.LE.Visible = False ElseIf modRW.tipe = 5 Then
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 5"
strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '5' ORDER BY ID DESC" Me.TD.Visible = False
Me.LD.Visible = False ElseIf modRW.tipe = 6 Then
Me.LJudul.Caption = "PERHITUNGAN RETAINING WALL 6"
strSQL = "SELECT * FROM RW WHERE TIPE = '6' ORDER BY ID DESC" Me.TA.Visible = False
Me.TA.Text = "0" Me.LMA.Visible = False Me.LA.Visible = False Me.TD.Visible = False Me.TD.Text = "0" Me.LMD.Visible = False Me.LD.Visible = False Me.TE.Visible = False Me.TE.Text = "0" Me.LME.Visible = False Me.LE.Visible = False End If
End Sub
Private Sub Form_Load() HideTextBox
modRW.konek
Adodc1.ConnectionString = modRW.StrConnect Adodc1.RecordSource = strSQL
Adodc1.Refresh
Set DataGrid1.DataSource = Adodc1 End Sub
Private Sub DataGrid1_DblClick()
If Adodc1.Recordset.BOF Or Adodc1.Recordset.EOF Then MsgBox " Sudah tidak ada data "
Else
Tc1.Text = .Fields("t1") Tphi2.Text = .Fields("p2") Tgamma2.Text = .Fields("g2") Tc2.Text = .Fields("c2") Tq.Text = .Fields("q") If .Fields("gp") = 1.89 Then cmbGamma.ListIndex = 0 Else
cmbGamma.ListIndex = 1 End If
End With End If End Sub
Private Sub cmdSimpan_Click() Dim t1 As Single
Dim t2 As Single Dim H As Single Dim a As Single Dim b As Single Dim c As Single Dim D As Single Dim e As Single Dim l As Single Dim q As Single
Dim gamma1 As Single Dim gamma2 As Single Dim phi1 As Single Dim phi2 As Single Dim c1 As Single Dim c2 As Single
Dim gammaair As Single Dim gammapas As Single t1 = TT1.Text
gamma1 = Tgamma1.Text c1 = Tc1.Text
phi2 = Tphi2.Text
gamma2 = Tgamma2.Text c2 = Tc2.Text
q = Tq.Text
gammapas = cmbGamma.List(cmbGamma.ListIndex) strTipe = Trim(Str(modRW.tipe))
strADD = "INSERT INTO RW (TIPE, A, B, C, D, E, T1, T2, H, P1, G1, C1, P2, G2, C2, Q, GP) values ('" & strTipe & "' , '" & a & "' , '" & b & "' , '" & c & "' , '" & D & "' , '" & e & "' , '" & t1 & "' , '" & t2 & "' , '" & H & "' , '" & phi1 & "' , '" & gamma1 & "' , '" & c1 & "' , '" & phi2 & "' , '" & gamma2 & "' , '" & c2 & "' , '" & q & "' , '" & gammapas & "')"
conn.Execute (strADD) ClearForm
modRW.konek
Adodc1.ConnectionString = modRW.StrConnect Adodc1.RecordSource = strSQL
Adodc1.Refresh
Set DataGrid1.DataSource = Adodc1 End Sub
Private Sub ClearForm() TA.Text = "0"
Tc1.Text = "" Tphi2.Text = "" Tgamma2.Text = "" Tc2.Text = "" Tq.Text = ""
cmbGamma.ListIndex = 0 End Sub
Private Sub Baru_Click() ClearForm
End Sub
Private Sub Analisa_Click() Dim t1 As Single
Dim t2 As Single Dim H As Single Dim a As Single Dim b As Single Dim c As Single Dim D As Single Dim D As Single Dim e As Single Dim l As Single Dim q As Single
Dim gamma1 As Single Dim gamma2 As Single Dim phi1 As Single Dim phi2 As Single Dim c1 As Single Dim c2 As Single
Dim gammaair As Single Dim gammapas As Single
gammapas = cmbGamma.List(cmbGamma.ListIndex) If cmbGamma.ListIndex = 0 Then
Label9.Caption = "BAHAN : PASANGAN BATU KALI" ElseIf cmbGamma.ListIndex = 1 Then
Label9.Caption = "BAHAN : PASANGAN BETON" End If
t2 = TT2.Text H = t1 + t2 TH.Caption = H a = TA.Text b = TB.Text c = TC.Text D = TD.Text e = TE.Text
l = a + b + c + D + e
phi1 = Tphi1.Text
gamma1 = Tgamma1.Text c1 = Tc1.Text
phi2 = Tphi2.Text
gamma2 = Tgamma2.Text c2 = Tc2.Text
q = Tq.Text
ka = (Tan((45 - (phi1 / 2)) / (180 * 7 / 22))) ^ 2 kp = (Tan((45 + (phi2 / 2)) / (180 * 7 / 22))) ^ 2 g1 = c1 * t1 * gammapas
g2 = l * t2 * gammapas g3 = D / 2 * t1 * gammapas g4 = D / 2 * t1 * gamma1 g5 = b / 2 * t1 * gammapas g6 = e * t1 * gamma1
gtotal = g1 + g2 + g3 + g4 + g5 + g6 pa1 = gamma1 * H * (H / 2) * ka pa2 = q * H * ka
pp = gamma2 * 12 * 12 * kp / 2 If c1 = 0 Then
pa1 = pa1 pa2 = pa2 pp = pp Else
pa1 = pa1 - (2 * H * c1 * (ka ^ 0.5)) pa2 = pa2 - (2 * H * c1 * (ka ^ 0.5)) pp = pp
ma1 = pa1 * (H / 3) ma2 = pa2 * (H / 2) mp = pp * t2 / 3
mg1 = g1 * (a + b + (c / 2)) mg2 = g2 * l / 2
mg3 = g3 * (a + b + c + (D / 3)) mg4 = g4 * (a + b + c + (2 * D / 3)) mg5 = g5 * (a + (2 * b / 3))
mg6 = g6 * (a + b + c + D + (e / 2)) mguling = ma1 + ma2
mtahan = mg1 + mg2 + mg3 + mg4 + mg5 + mg6 + mp If guling = 0 Then
guling = 0 Else
guling = mtahan / mguling End If
vf = gtotal * Tan(phi / (180 * 7 / 22)) If (pa1 + pa2) = 0 Then
geser = 0 Else
geser = (vt + pp) / (pa1 + pa2) End If
eks = (1 / 2) - ((mtahan - mguling) / gtotal) qmax = (gtotal / l) * (1 + (6 * eks / l)) qmin = (gtotal / l) * (1 - (6 * eks / l)) If phi2 > 0 Then
nq = ((2.718 ^ ((22 / 7) * (0.75 - (phi2 / 360)) * Tan(phi2 / (180 * 7 / 22))) ^ 2) / (2 * (Cos((45 + (phi2 / 2)) / (180 * 7 / 22))) ^ 2))
nc = (nq - 1) / Tan(phi2 / (180 * 7 / 22))
ny = (2 * (nq - 1) * Tan(phi2 / 2 / (180 * 7 / 22))) / (1 + (0.4 * Sin((4 * phi2) / (190 * 7 / 22))))
Else nq = 1 nc = 5.7 ny = 0 End If
quijin = qu / 5
'Timer1.Interval = 300 'Imageseru.Visible = False If guling > 1.5 Then
Guling1.Caption = "STABILITAS GULING AMAN"
Guling2.Caption = "Faktor Keamanan Terhadap Bahaya Guling(=" & guling & ") > 1.5 "
Else
Guling1.Caption = "STABILITAS GULING TIDAK AMAN"
Guling2.Caption = "Faktor Keamanan Terhadap Bahaya Guling(=" & guling & ") < 1.5 "
End If
If geser > 1.5 Then
Geser1.Caption = "STABILITAS GESER AMAN"
Geser2.Caption = "Faktor Keamanan Terhadap Bahaya geser (=" & geser & ") > 1.5 " Else
Geser1.Caption = "STABILITAS GESER TIDAK AMAN"
Geser2.Caption = "Faktor Keamanan Terhadap Bahaya geser (=" & geser & ") < 1.5 " End If
If qmin >= 0 Then
Dukung1.Caption = "STABILITAS DAYA DUKUNG AMAN"
Dukung2.Caption = "Daya Dukung Yang dibutuhkan (=" & qmax & ") < Daya Dukung ijin(=" & quijin & ")"
Else
Dukung1.Caption = "STABILITAS DAYA DUKUNG TIDAK AMAN" Dukung2.Caption = "terjadi keruntuhan daya dukung"
End If
If qmax < quijin Then
Dukung1.Caption = "STABILITAS DAYA DUKUNG AMAN"
Dukung2.Caption = "Daya Dukung Yang dibutuhkan (=" & qmax & ") < Daya Dukung ijin(=" & quijin & ")"
Else
Dukung2.Caption = "Daya dukung yang dibutuhkan(=" & qmax & ") > Daya Dukung ijin(=" & quijin & ")"
End If
ph1 = gamma1 * t1 * (t1 / 2) * ka ph2 = q * t1 * ka
If c1 = 0 Then ph1 = ph1 ph2 = ph2 Else
ph1 = ph1 - (2 * t1 * c1 * (ka ^ 0.5)) ph1 = ph2 - (2 * t1 * c1 * (ka ^ 0.5)) End If
mh1 = ph1 * (t1 / 3) mh2 = ph2 * (t1 / 2) mh = mh1 + mh2 lh = b + c + D