• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Judul Upaya Pemberdayaan Pengemis dengan Berbagai Pelatihan Kerja di Kampung Pengemis Sri Rahayu Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Judul Upaya Pemberdayaan Pengemis dengan Berbagai Pelatihan Kerja di Kampung Pengemis Sri Rahayu Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. Judul

Upaya Pemberdayaan Pengemis dengan Berbagai Pelatihan Kerja di Kampung Pengemis Sri Rahayu Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas

B. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan adalah masalah utama yang ada di Negara kita. Himpitan ekonomi yang semakin mencekik golongan menengah kebawah di Indonesia tidak hanya dirasakan oleh rakyat pinggiran di ibu kota. Kota Satria yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Banyumas ternyata ikut merasakan juga himpitan ekonomi tersebut. Tingkat kemiskinan dan rumah tidak layak huni setiap tahunnya semakin bertambah. Data Badan Pusat Statistik BPS menunjukkan tahun 2010 kemiskinan di Kabupaten Banyumas mencapai angka 27,4% dari total penduduk 1,8 juta jiwa. Hal itu tergambar pada sebuah kampung di Purwokerto Kabupaten Banyumas, bernama Kampung Sri Rahayu.

Kampung Sri rahayu hanya terdiri dari 155 kepala keluarga, dengan pendapatan rata – rata dibawah Upah Minimum Rakyat (UMR) merupakan sebuah potret kehidupan bahwa kemiskinan tidak hanya melanda kota besar saja. Berdasarkan data penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Kabupaten / Kota Banyumas tahun 2011, jumlah keluarga fakir miskin mencapai 94.451 KK dan baru 1.250 yang ditangani. Sedangkan untuk keluarga berumah tak layak huni mencapai 22.408 KK dan baru 30 rumah yang sudah ditangani. Ada lebih dari 60 KK yang dikategorikan miskin dalam satu RT di kampung Sri rahayu. Jika dalam sebuah kecamatan terdapat 5 RT, maka sudah 300 KK yang miskin.

Kurangnya penanganan dari pemerintah Kabupaten Banyumas terhadap tingginya angka kemiskinan yang ada, serta rendahnya pendidikan, dan minimnya lapangan kerja, membuat warga dari kampung ini hanya mengandalkan kemampuannya yang terbatas. Menurut ketua Rw. 10 Desa Kampung Sri rahayu Desa Karangklesem, 80% dari masyarakatnya bekerja sebagai pengemis yang setiap hari menjadi pengemis di pasar, terminal, bahkan sampai ke luar kota seperti Banjarnegara, Purbalingga, dan Cilacap. Menjadi pengemis merupakan alternatif pekerjaan yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan merupakan penyakit masyarakat yang berkembangbiak di kampung Sri Rahayu Desa Karangklesem. Hal ini disebabkan menjadi pengemis adalah penyakit menular dan

(2)

turun- temurun setiap tahunnya, yang disebabkan adanya perjodohan antara anak pengemis dengan anak pengemis, sehingga mereka mengikuti pekerjaan orang tuanya menjadi pengemis. Menjadi pengemis juga tidak membutuhkan SDM yang tinggi, pekerjaannya juga sangat mudah untuk dilakukan oleh siapa saja dan tidak membutuhkan modal.

Melihat kehidupan di kampung pengemis Sri Rahayu ini, tentunya kita sangat prihatin, padahal sebenarnya banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingginya angka pengemis di kampung sri Rahayu. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, kami berupaya untuk mengadakan pendampingan pelatihan kerja secara intensif dan pemberian modal terhadap komunitas pengemis di Kampung Pengemis Sri rahayu, salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan budidaya bebek dan pemberian modal itik untuk dibudidayakan dan telur bebek untuk dibuat telur asin yang hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta untuk mengurangi banyaknya pengemis yang ada saat ini dan menciptakan pekerjaan baru bagi komunitas pengemis, terutama di kampung pengemis Sri Rahayu Purwokerto.

C. Rumusan Masalah

a. Bagaiamana memberdayakan pengemis di kampung Sri Rahayu agar memiliki pekerjaan baru?

b. Bagaimana pelatihan kerja yang dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi komunitas pengemis di kampung Sri Rahayu?

c. Bagaimana kemandirian usaha masyarakat kampung pengemis dapat mengurangi angka kemiskinan di kabupaten Banyumas?

D. Tujuan

a. Memberikan Pelatihan kerja untuk masyarakat kampung pengemis Sri Rahayu b. Memberikan pelatihan kerja pembudidayaan bebek dan pembuatan telur asin

bagi masyarakat kampung pengemis Sri Rahayu

c. Meningkatkan kemandirian usaha masyarakat kampung pengemis Sri Rahayu untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Banyumas

E. Luaran Yang Diharapkan

(3)

ilmiah.

b. Terciptanya Pembudidayaan bebek di kampung pengemis Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas

c. Menghasilkan bebek siap jual dan telur bebek untuk ditetaskan dan dibuat telur asin

F. Kegunaan a. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentang permasalahan yang ada di masayarakat kampung pengemis serta dapat mengatasinya dengan mengadakan pelatihan keterampilan tersebut.

b. Bagi Masyarakat Sasaran

Bagi masyarakat sasaran pelatihan kerja dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada di kampung pengemis. Sedangkan dalam bidang ekonomi dapat mengurangi banyaknya pengemis dan dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia.

G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Kampung pengemis Sri rahayu terletak di Desa Karangklesem Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Rumah – rumah tak layak meghiasasi setiap lekukan jalan, tumpukan kayu bakar tersusun asal disetiap lorong rumah merupakan gambaran Kampung Sri Rahayu, Purwokerto Selatan. Terbatasnya lahan pekerjaan membuat warga di kampung pengemis Sri Rahayu terpaksa harus mengais rejeki di luar kota menjadi pengemis. Karena tidak di bekali keahlian yang memadai ataupun keterampilan lain yang dimiliki mayoritas warga kampung pengemis Sri Rahayu.

Sekarang ini tidak menjadi rahasia umum jika desa ini dikenal sebagai desa penghasil pengemis di Jawa Tengah. Hal ini pun sudah dibenarkan oleh ketua Rw. 10 Kampung Sri Rahayu, bahwasannya 80% warga kampung Sri Rahayu mengantungkan hidup dengan menjadi pengemis, sebagian sisanya menjadi pengamen, pemulung, WTS, dan waria. Kampung ini terbentuk oleh sekumpulan pendatang dari Wonosobo, Banjarnegara, Tegal, Brebes, Cilacap, dan Indramayu yang akan mengadu nasib di Purwokerto, tetapi mereka tidak mempunyai tempat tinggal, kemudian mereka mengontrak tanah warga yang sekarang menjadi kampung

(4)

Sri Rahayu. Warga kampung Sri Rahayu lebih senang menjadi pengemis karena tidak ada pekerjaan yang menjanjikan dikampungnya. Setiap pagi masyarakat kampung pengemis Sri Rahayu berangkat dari rumah dengan naik angkutan umum menuju kota tujuan untuk meminta- minta, salah satunya di kota Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap.

Warga kampung pengemis Sri Rahayu seolah tidak merasa malu dengan profesinya sebagai pengemis karena sejak puluhan tahun lalu secara turun-temurun mayoritas warga mengadu nasib menjadi pengemis, serta tidak ada alternatif pekerjaan lain yang layak yang dapat dilakukan warga kampung pengemis Sri Rahayu. Oleh karena itu, sangatlah tepat apabila pendampingan dilakukan terhadap pengemis di kampung pengemis Sri Rahayu Purwokerto Banyumas untuk meningkatakan kemandirian pengemis agar dapat bekerja dengan pekerjaan yang layak, yaitu dengan pelatihan budidaya bebek dan pembuatan telur asin. Budidaya bebek dan pembuatan telur asin sangat efektif untuk dilakukan dan hasilnya dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat kampung pengemis, serta pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang layak. Sehingga upaya ini dapat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Banyumas.

H. Metode Pelaksanaan a. Rancangan Kegiatan

1) Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan meliputi pengurusan perijinan dan birokrasi, survey lokasi, publikasi rencana pelaksanaan kegiatan, pendataan peserta pelatihan, penyusunan jadwal, penyiapan sarana dan prasarana, pelaksanaan pelatihanya. 2) Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan pembekalan motivasi kepada pengemis di kampung Sri Rahayu dan pelatihan ternak unggas (bebek) mulai dari bagaimana cara beternak unggas (bebek), pemberian itik yang siap untuk dibudidayakan sebanyak 150 ekor, dan telur bebek 300 untuk dijadikan telur asin. Pengemis yang akan diberikan pelatihan sebanyak 30 orang, yang akan dibagi menjadi 3 kelompok. Masing- masing kelompok

3) Monitoring Kegiatan

Monitoring kegiatan dilaksanakan setelah empat bulan usaha ternak unggas (bebek) dan pembuatan telur asin meliputi hasil yang diperoleh warga

(5)

kampung pengemis Sri Rahayu, yang berupa peningkatan keterampilan mengelola peternakan unggas (bebek) dan pembuatan telur asin tersebut. b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelatihan ternak unggas (bebek) diantaranya :

1) Tenaga ahli

Tenaga ahli digunakan untuk memberikan pelatihan guna mendidik dan meningkatkan keterampilan dalam beternak unggas (bebek) bagi warga kampung pengemis Sri Rahayu, Kecamatan Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Yang akan dilaksanakan oleh Seorang dari Dinas Peternakan Kota Purwokerto.

2) Tempat Pelatihan

Pelatihan usaha bagi komunitas pengemis di Kampung pengemis Sri Rahayu akan dilaksanakan di Balai Desa Karangklesem. Selanjutnya Praktik akan dilakukan di halaman rumah warga.

I. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Penanggung

Jawab VIC Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 1 Persiapan a. Mengurus perijinan dan birokrasi Tim Pelaksana PKM Rafiq, Herli, Zila, Wahyu b. Orientasi lapangan Tim Pelaksana PKM Zila, Rafiq, Herli, Wahyu

(6)

c. Persiapan sarana dan prasarana Tim Pelaksana PKM dan mitra Rafiq , Zila, Bp. Rudjito d. Menyusun rencana kerja lapangan Tim Pelaksana PKM dan mitra Wahyu, Herli, Bp. Rudjito 2 Pelaksanaan a. Pendirian Usaha Ternak unggas (bebek) dan Usaha pembuatan telor asin Tim Pelaksana PKM dan mitra Mitra dan Semua Anggota b. Pelatihan keterampilan masyarakat Tim pelaksana PKM dan mitra Mitra dan Semua anggota c. Publikasi hasil usaha ternak unggas (bebek) dan usaha pembuatan telor asin di masyarakat Tim pelaksana PKM dan mitra Mitra dan Semua Anggota 3 Monitoring Tim Pelaksana PKM dan mitra Mitra dan Semua Anggota

(7)

4 Laporan a. Pembuatan Laporan Tim Pelaksana PKM

Herli dan Rafiq

b. Perbaikan Laporan Tim Pelaksana PKM Zila c. Pengiriman Laporan Tim Pelaksana PKM Wahyu 5 Publikasi Hasil PKM a. Presentasi dan seminar Tim Pelaksana PKM Rafiq dan Wahyu b. Diterbitkan di UMY news Tim Pelaksana PKM dan UMY Zila

J. Rencana Anggaran Pembiayaan N o Kegiatan Jenis Pembiayaan Satuan (Rp) Pembiayaan (Rp) Volume Total 1 Bahan habis pakai a. Pendirian home industri  Alat alat produksi  Telur bebek 500.000 1.500 3 bulan 300 biji 1.500.000 450.000

(8)

ternak ungags (bebek)  Itik (empat bulan)  Pakan ternak 10000 3000 200 100kg 2.000.000 300.000 b. Perlengkap an pelatihan  Konsumsi pelatihan 30 Orang   Pesangon 30 orang  Bambu (kandang)  Alat Pembuatan 18000 30000 10.000 30.000 4 kali 1kali 30 biji 20 buah 2.160.000 900.000 300.000 600.000 2 Peralatan penunjang  Publikasi ke pasaran  HVS  Alat tulis 200000 35.000 15.000 1 kali 1 rim 1 pak bolpoint 200.000 35.000 15.000 3 Perjalanan  Transportasi tenaga ahli ternak dan telor asin  Transportasi mengurus perijinan  Tansportasi tim pelaksana PKM dan mitra ke lokasi 200.000 150.000 150.000 2orangx2 kali pelatihan 2 orang x1 kali 1 kali X 3 bulan 400.000 300.000 1.800.000

(9)

pelatihan  Transportasi pemasaran  Konsumsi Pelaksana 50.000 25000 3 kali 4 orang 4x4orang 300.000 400.000

4 Lain - lain  Analisis data  Pembuatan dan setting laporan  Penggandaan dan penjilidan laporan  Publikasi hasil pengabdian 55.000 50.000 35.000 150.000 1 kali 5 buah 5 buah 2 kali 55.000 250.000 175.000 300.000 Jumlah 12.440.000 K. LAMPIRAN

Biodata Dosen Pendamping

Nama : Hilman Latief, MA, Ph.D NIDN : 0512097502

Tempat, Tgl lahir : Tasikmalaya, 12 September 1975 Jenis Kelamin : Laki- laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Nanas, Sumadaran, Banyuraden, Yogyakarta No. Hp : 082126010203

(10)

Biodata Ketua

a. Nama : Rafiq Ridho

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) NIM : 20100720072

Tempat, Tgl lahir : Purworejo, 10 Maret 1992 Jenis Kelamin : Laki- laki

Agama : Islam

Alamat : Tegalsari Rt. 06 Rw. 04, Bruno, Purworejo, Jawa Tengah No. Hp : 085228246755

E- mail : rafiq.ridhomochab@yahoo.com

Biodata Anggota

a. Nama : Herli Septiawan

Jurusan : Ekonomi Perbankan Islam (EPI) NIM : 20100730099

Tempat, Tgl lahir : Wonogiri, 24 September 1991 Jenis Kelamin : Laki- laki

Agama :Islam

Alamat : Gedong Rt. 02, Rw. 07, Eromoko, Wonogiri, Jawa Tengah No. Hp : 085326882037

E-mail : herly.sanova91@ymail.com

b. Nama : Tanzilatul Inayah

Jurusan : Ekonomi Perbankan Islam NIM : 20100730002

Tempat, Tgl lahir : Rembang, 25 Juli 1992 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Ngemplak Rt. 01 Rw. 04 Lasem, Rembang, Jawa Tengah No. Hp : 085225374840

(11)

E-mail : zizi_luphh@ymail.com

c. Nama : Wahyu Budi Nugroho

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) NIM : 20100720008

Tempat, Tgl lahir : Magelang, 27 Juni 1992 Jenis Kelamin : Laki- laki

Agama : Islam

Alamat : Kradenan Utara RT 01/ RW 02, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah

No. Hp : 085228675616

(12)

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Yang bertanda tangan di bawah ini:

I . NAMA : RAFIQ RIDHO

JABATAN : KETUA PELAKSANA PKM

ALAMAT : UIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TELEPHONE/ HP : 085228246755

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Ketua Pelaksana PKM dengan judul ” Upaya Pemberdayaan Pengemis dengan Berbagai Pelatihan Kerja di Kampung Pengemis Sri Rahayu Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas” selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. II . NAMA : RUDJITO

JABATAN : KETUA RW. 10 DESA KARANGKLESEM PURWOKERTO ALAMAT : JL. SRI RAHAYU NO. 2 PURWOKERTO SELATAN

TELEPHONE/ HP : 02817649780

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Ketua Pendampingan pelatihan Kerja di Kampung Pengemis Sri Rahayu Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas ” selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam Pelatihan kerja di kampung pengemis Sri Rahayu kota Purwokerto Kabupaten Banyumas pada waktu yang ditentukan.

Demikian surat perjanjian ini dibuat.

PURWOKERTO, 20 OKTOBER 2012

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Alloh SWT serta atas segala rahmat dan karunia-nya pada penulis, akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan Tesis

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

In the Nunspeet experiment more professional ground markers were used with a yellow/black International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and

Oleh karena itu curahkan dan limpahkanlah kasih sayang dan ridho-mu kepada para pahlawan dan pejuang bangsa kami, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal, Kiranya

Standard DEM generation algorithms suffer from typical errors obtained by GPS/INS devices, especially in the position mea- surements associated to each acquired image.. In this work

Rekomendasi yang diberikan NALCO untuk pemakaian bahan kimia adalah sebanyak 1,7 ton NaOH hingga 4 ton, sehingga dapat dilihat bahwa hanya dengan pemakaian 1,7

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyususn dan meneyelesaikan skripsi dengan

4.2 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait maksud,