• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SINGAPURA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Singapura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SINGAPURA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Singapura"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SINGAPURA

PERIODE : JANUARI – MEI 2015

A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Singapura

1. Total perdagangan Singapura dengan Dunia bulan Mei 2015 sebesar S$ 71,91 miliar,

turun sebesar 7,57% dibanding bulan April 2015 yang tercatat sebesar S$ 77,87 miliar.

Sementara itu, total perdagangan Singapura pada periode Januari-Mei 2015 mencapai

S$ 369,67 miliar, turun 11,6% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun

2014, yang tercatat sebesar S$ 418,18 miliar.

2. Total ekspor Singapura pada bulan Mei 2015 adalah S$ 39,26 miliar, turun 6,16%

dibandingkan April 2015, yang mencapai S$ 41,84 miliar. Sementara itu, ekspor

Singapura pada periode Januari-Mei 2015 adalah S$ 201,19 miliar, turun 7,18%

dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Total impor Singapura pada

bulan Mei 2015 adalah S$ 32,65 miliar, atau turun sebesar 9,21% apabila

dibandingkan dengan bulan April tahun 2015. Sementara itu, impor Singapura untuk

periode Januari-Mei 2015 mencapai S$ 167,48 miliar, turun sebesar 16,41%

dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014.

3. Neraca perdagangan Singapura pada bulan Mei 2015 mencatat surplus S$ 6,61 miliar,

atau turun sebesar 12,41% dibanding bulan April tahun 2015, dan pada periode

Januari-Mei 2015 mencatat surplus sebesar S$ 33,71 miliar, atau juga meningkat

sebesar 351,88%.

4. Pada bulan Mei 2015 ekspor Singapura terbesar ditujukan ke China dengan nilai

sebesar S$ 5,67 miliar, atau sebesar 14,44% dari total ekspor Singapura ke Dunia.

Secara berurutan, negara tujuan ekspor Singapura adalah Hongkong S$ 4,58 miliar,

(pangsanya sebesar 11,67%); Malaysia S$ 4,23 miliar, (pangsanya sebesar

10,79%); Indonesia S$ 3,28 miliar, (pangsanya sebesar 8,35%), dan Amerika Serikat

S$ 2,44 miliar, (pangsanya sebesar 6,21%).

Dari ke-5 negara utama tujuan ekspor Singapura, hanya ekspor ke China yang mengalami kenaikan. Sedangkan, ekspor ke-4 negara utama lainnya, mengalami penurunan.

5. Negara asal impor Singapura terbesar bulan Mei 2015 adalah China, yang nilainya

mencapai S$ 4,55 miliar, atau 13,94% dari total impor Singapura dari Dunia. Negara

asal terbesar kedua, adalah Malaysia dengan nilai impor S$ 3,61 miliar, atau 11,06%

(2)

dari total impor Singapura dari Dunia. Impor dari Amerika Serikat sebesar

S$ 3,48 miliar, atau 10,66% dari total impor Singapura dari Dunia; Taiwan sebesar

S$ 3,01 miliar, atau 9,22% dari total impor Singapura dari Dunia, serta Korea Selatan

S$ 2,14 miliar, atau 6,55% dari total impor Singapura dari Dunia.

B. Perkembangan perdagangan bilateral Indonesia dengan Singapura

1. Total perdagangan Indonesia dengan Singapura pada Mei 2015 sebesar S$ 4,87 miliar,

turun sebesar 7,59% dibanding April 2015, yang tercatat S$ 5,27 miliar. Untuk

periode Januari-Mei 2015 sebesar S$ 25,12 miliar, turun 18,55% dibanding periode

yang sama tahun 2014, yang tercatat S$ 30,84 miliar.

2. Neraca perdagangan Indonesia-Singapura periode Januari-Mei 2015 tercatat defisit

bagi Indonesia sebesar S$ 8,66 miliar, turun 20,33% dibanding defisit pada periode

yang sama tahun 2014. Defisit neraca perdagangan, disebabkan impor Indonesia dari

Singapura mencapai S$ 16,89 miliar, sedangkan ekspor Indonesia ke Singapura hanya

sebesar S$ 8,23 miliar. Pada bulan Mei 2015, Indonesia merupakan negara tujuan

ekspor terbesar ke-4 bagi Singapura, dengan pangsa 8,35%, juga merupakan negara

asal impor terbesar ke-7 dengan pangsa 4,90%.

C. Lain-lain

1. Kinerja ekonomi Singapura kuartal pertama tahun 2015.

Perekonomian Singapura meningkat sebesar 2,6% y-o-y pada kuartal pertama 2015, meningkat dari 2,1% pada kuartal sebelumnya, dimana perdagangan grosir dan eceran meningkat dan sektor konstruksi membantu memperbaiki penurunan di sektor manufaktur dan melambatnya peningkatan di sektor keuangan & asuransi.

Berdasarkan y-o-y, sektor perdagangan grosir dan eceran pada kuartal pertama 2015, meningkat sebesar 4,1% lebih tinggi dibandingkan peningkatan sebesar 0,6% pada kuartal terakhir 2014, didorong peningkatan di segmen perdagangan grosir re-export non-migas. Sektor konstruksi pada kuartal pertama 2015, meningkat 3,31% setelah kenaikan sebesar 0,7% pada kuartal keempat tahun 2014, didukung peningkatan aktifitas di sektor konstruksi swasta. Sektor manufaktur turun sebesar 2,7%, setelah penurunan sebesar 1,3% pada kuartal sebelumnya, terutama disebabkan jatuhnya ouput transport engineering, elektronik dan biomedical manufacturing clusters.

(3)

Sektor keuangan & asuransi meningkat 7,9%, atau turun dibanding kenaikan sebesar 10,3% pada kuartal keempat 2014. Peningkatan di sektor tersebut terutama didukung oleh sektor perbankan, karena bertambahnya pinjaman dan margin bunga yang lebih tinggi.

Sektor transportasi dan penyimpanan meningkat 1,5%, lebih tinggi dibanding penurunan sebesar 0,4% pada kuartal sebelumnya, yang terutama disebabkan oleh segmen transportasi air, khususnya penanganan kargo laut.

Untuk sektor akomodasi dan jasa makanan, menurun 0,4%, turun dibanding peningkatan sebesar 1,3% pada kuartal ke empat 2014, yang disebabkan penurunan jumlah pengunjung ke Singapura sebesar 6,1%.

Informasi dan komunikasi meningkat 4,6%, dimana terjadi peningkatan sebesar 4,4% pada kuartal sebelumnya, kenaikan didorong segmen IT dan jasa tekonologi.

Sektor bisnis meningkat 2,8%, dibanding dengan kenaikan 2,9% pada kuartal sebelumnya, terutama disebabkan penyewaan, bidang professional lainnya, jasa scientific dan teknis, serta segmen administrasi dan jasa lainnya.

Industri jasa lainnya meningkat 2,0%, turun dibandingkan kenaikan sebesar 2,4% di kuartal Desember. Kenaikan disebabkan oleh segmen kesenian, hiburan & rekreasi.

Sementara itu, harga konsumen di Singapura turun sebesar 0,4% y-o-y pada Mei 2015 dari penuruan sebesar 0,5% di bulan April 2015. Penurunan ini, terutama disebabkan penurunan harga perumahan dan utilities serta perabotan rumah tangga dan jasa.

Berdasarkan basis y-o-y, penurunan harga-harga tersebut disebabkan oleh: perumahan & utilities (-3,8% di bulan Mei dari -3,7% di bulan April, terutama disebabkan penurunan bahan bakar & utilities (-12,4%), dan akomodasi (-2,5%); perabotan rumah & jasa (-2,0%, terutama disebabkan penurunan jasa perumahan dan suplai (-2,9%) serta perabotan rumah tangga (- 0,5%); kesehatan (-0,2%, terutama disebabkan penurunan pelayanan medis dan dental (- 0,5%); rekreasi (-0,1%, disebabkan turunnya biaya berlibur sebesar 0,7% serta barang & jasa lainnya (-0,3%, terutama disebabkan penurunan efek personal (-2,1%), pelayanan personal (-0,5%), dan penurunan minuman beralkohol & tembakau (-0,4%).

Kebalikannya, harga-harga yang naik berasal dari transportasi (+0,9% dari -1,4%, terutama disebabkan kenaikan transportasi umum (+2,1%) serta transportasi pribadi (+1,0%).

Harga-harga turun untuk: komunikasi (+0,3% dari +2,1%) dan edukasi (+3,1% from +3,2%). Inflasi bahan makanan tercatat 1,8% di bulan Mei 2015, setelah naik 2,1% bulan April. Industri panganan (tidak termasuk jasa pelayanan makanan) meningkat 1,1% dari peningkatan 1,7% di bulan April serta jasa pelayanan panganan meningkat 2,3% setelah naik 2,2% bulan April 2015. Makanan yang meningkat diantaranya, harga-harga untuk roti-rotian dan sereal (+1,2%) ; daging (+1,1%); ikan & makanan laut (+1,5%); susu, keju & telur (+1,3%); minyak & lemak (+1,4%); sayuran (+1,6%); minuman non-alkohol (+0,5%) dan bahan makanan lainnya (+2,5%). Sedangkan, harga - harga yang turun adalah buah-buahan (-0,4%); dan

(4)

gula, pengawet & makanan ringan (-0,1%). Diantara jasa pelayanan panganan, jasa katering turun 0,1%, namun harga-harga komponen lainnya meningkat seperti: rumah makan (+3,3%), restoran cepat saji (+1,7%) dan hawker food & food courts (+1,7%).

Core inflation, dimana tidak termasuk harga akomodasi dan trasportasi pribadi, tercatat pada 0,1% y-o-y, melambat dibandingkan 0,4% pada bulan April 2015.

Berdasarkan basis m-o-m, harga konsumen meningkat 0,5% bulan Mei 2015, setelah turun 0,6% bulan April. Harga-harga meningkat terutama untuk perumahan & utilities (+2,0%), panganan (+0,2%), transportasi (+0,7%), pakaian & sepatu (+0,6%) dan kesehatan (+0,4%). Namun, harga - harga turun untuk perabotan rumah tangga dan jasa (-2,8%); komunikasi (-1,8%), rekreasi & budaya (-0,2%), edukasi (-0,2%) dan barang & jasa lainnya (-0,1%).

2. Kinerja Sektor Manufaktur terus mengalami penurunan.

Sektor manufaktur Singapura terus mengalami penurunan struktural di cluster elektronik. Diawali dengan melemahnya ekspor domestik non-minyak (NODX) pada Mei 2015, dan prospek ekspor negara itu tetap dibawah tekanan untuk masa mendatang. Selain, penurunan cluster elektronik juga lemahnya ekspor non-kimia dan pengiriman non-elektronik, sehingga berdampak buruk bagi pertumbuhan sektor manufaktur.

Selain itu, biaya

tenaga kerja Unit naik 5,3% di kuartal pertama tahun 2015. Sehingga,

pebisnis Singapura dan produsen khususnya di manufaktur sangat terkendala dengan unit

biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, karena program restrukturisasi Singapura yang

sedang berlangsung. Lonjakan tajam di unit indeks biaya tenaga kerja dari perekonomian

secara keseluruhan, bersama dengan kenaikan tajam di unit indeks biaya bisnis di sektor

manufaktur sangat mempengaruhi kinerja manufaktur secara keseluruhan.

3. Partisipasi Indonesia di Pameran 14th Halal Food Expo 2015 di Singapore Expo.

Pameran Halal Food Expo 2015, merupakan pameran tahunan Singapura yang menampilkan produk halal dari berbagai negara seperti Malaysia, Pilipina, Thailand, Syria, Afrika Selatan, dan negara lainnya yang setiap tahunnya dikunjungi kurang lebih 24.000 orang.

Pameran berlangsung tangal 11-14 Juni 2015, Atase Perdagangan KBRI Singapura memfasilitasi 11 (sebelas) perusahaan Indonesia, khususnya usaha kecil dan menengah untuk memamerkan produknya (kripik, rendang kemasan, kue-kuean, dan minuman coklat atau green tea.

Produk makanan Indonesia cukup diminati konsumen di Singapura, khususnya produk PD UPI Jaya Nusantara yang menjual jahe merah, kue gulung, dan krupuk. Bagi konsumen Singapura, jahe merah merupakan minuman penghangat badan dan rasanya juga enak. (bth)

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Apabila penelitian dihentikan sebelum waktunya akibat kelalaian peneliti atau terbukti memperoleh pendanaan ganda pada skema internal atau mengusulkan kembali

Sintesis nanopartikel emas dengan metode reduksi menggunakan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang berperan sebagai agen pereduksi untuk prekursor HAuCl 4

Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menjelaskan nilai-nilai persatuan dengan benar.. Melalui kegiatan mandiri, siswa dapat menyebutkan urutan isi pidato

Metode analisis kromatografi seperti HPLC diketahui memiliki sensitifitas yang sangat baik karena dapat menentukan kadar nitrit sampai pada konsentrasi sangat

mencari krim pemutih wajah yang harganya murah serta cepat memutihkan wajah tanpa memikirkan keamanan produk yang digunakan .Karena tingginya permintaan pasar seperti itu

Pulp juga dapat menyerap zat pewarna yang diberikan dengan cukup baik, sehingga berbagai variasi warna kertas dapat dihasilkan melalui proses ini bagian tumbuhan

Gambar 3.2 Hasil Kualitatif Merkuri de- ngan Metode Reaksi Warna Dalam melakukan uji warna bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya merkuri dalam sampel krim

Pelatihan yang diberikan bagi kelompok pengrajin eceng gondok adalah pelatihan inovasi produk kursi dan meja meja, dan Pelatihan teknik pewarnaan, kemudian