BAB II
GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA
Analisis peluang usaha 1. Produk
Produk yang ditawarkan adalah Sepatu Batik Four in
One Multifungsi (SETIAWAN MUNGIL) dengan
inovasi berupa 4 bentuk dan fungsi dalam satu sepatu. 2. Target
Berikut analisis STP (segmenting, targeting, dan positioning) penulis terhadap
SETIAWAN MUNGIL
Tipe Usia Keadaan Ekonomi karakteristik Tipe I Mahasiswi Wanita dewasa Pelajar SMA Minimal 14 tahun Kelas menengah ke atas dengan rata-rata pengeluaran
perbulan minimal Rp. 1.000.000
Menginginkan tampil modis dengan satu jenis alas kaki namun mampu menjawab atau memberikan fungsi lebih (praktis atau memberi solusi all in
one) Tipe II Wisatawan (wanita) Minimal 17 tahun
Kelas bawah hingga menengah dengan rincian pengeluaran perbulan minimal US$ 150
Mencari produk khas Indonesia (batik)
Menginginkan tampil modis dengan satu jenis alas kaki namun mampu menjawab atau memberikan fungsi lebih (praktis atau memberi solusi all in
one) Tipe III Wanita pada umumnya (pasar Asia) Minimal 17 tahun
Kelas bawah hingga menengah dengan rincian pengeluaran perbulan minimal US$ 150
Jingel (positioning) yang penulis tanamkan pada produk ini adalah pada namanya sendiri yakni Sepatu Batik Four in One Multifungsi (SETIAWAN
MUNGIL). Penulis berharap nama yang unik tersebut mudah diingat oleh
konsumen. Batik pada SETIAWAN MUNGIL sebagai nilai jual khususnya bagi wisatawan asing serta konsumen dari pasar Asia sedangkan multifungsinya sebagai daya tarik tersendiri terkhusus bagi perempuan Indonesia.
3. Peluang
Berikut matrix peluang dalam analisis SWOT yang penulis buat terhadap
Berupa sepatu multifungsi dengan 4 fungsi berbeda dalam 1 produk. Melalui spesifikasi tersebut, konsumen menjadi lebih praktis dalam menjalankan aktivitas setiap harinya namun tetap terlihat modis. Hal ini didukung dengan adanya motif batik pada produk
SETIAWAN MUNGIL
yang bernilai budaya sehingga menjadi daya tarik tersendiri terkhusus bagi konsumen mancanegara Indonesia merupakan salah satu negara terbesar pengekspor sepatu ke pasar dunia. Artinya cukup banyak Industri sepatu yang menjamur di tanah air. Sehingga SETIAWAN MUNGIL masih kalah nama di pasaran jika dibandingkan dengan produk sepatu lainnya. Peluang (O)
Pasar sepatu di Indonesia cukup besar sejalan dengan tingginya populasi masyarakat Indonesia. Apalagi dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan berhadapan dengan bonus demografi, yakni saat dimana jumlah penduduk produktifnya lebih banyak. Situasi ini bernilai positif bagi SETIAWAN
MUNGIL. Berdasarkan data yang
penulis kumpulkan dari 27 responden yang berstatus mahasiswa yang berwiraswasta di beberapa negara di Asia, mereka memberikan respon yang cukup antusias terhadap SETIAWAN MUNGIL karena keunikannya yang
mampu menjawab 4 fungsi alas kaki dalam satu produk, terlebih dengan adanya motif batik pada produk ini.
Strategi S-O Memasifkan media dan komunikasi dalam rangka memfamiliarisasi kelebihan-
kelebihan yang ada pada SETIAWAN
MUNGIL
Membangun kerja sama dengan beberapa pihak di luar negeri sebagai
resaler guna
memudahkan dalam menjangkau konsumen
targeting tipe III
Strategi W-O Membuat rencana taktis pemasaran untuk mampu menjangkau wilayah-wilayah potensial di Indonesia dengan memanfaatkan IoT di era revolusi industri 4.0
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
Seperti bisnis alas kaki pada umumnya, SETIAWAN MUNGIL juga memiliki ancaman terjadinya
refund karena kesalahan teknis
seperti ukuran sepatu yang tidak sesuai. Apalagi costumer SETIAWAN MUNGIL yang tidak
hanya di dalam negeri melainkan hingga ke pasar ASEAN.
Memaksimalkan penggunaan ruang chat di website untuk benar-benar memastikan ukuran kaki costumer Memaksimalkan penggunaan ruang chat di website untuk benar-benar memastikan ukuran kaki costumer Analisis pesaing
Secara signifikan, Sepatu Batik Four in One Multifungsi (SETIAWAN
MUNGIL) saat ini belum memiliki pesaing yang mampu menawarkan produk
serupa. Hal ini disebabkan keunikan yang dimiliki produk ini yang merupakan hasil inovasi yang baru ingin ditawarkan. Oleh karena itu, pesaing yang dihadapi adalah dari industri alas kaki kecil maupun besar pada umumnya yang memproduksi boot,
wedge, sneaker, dan sandal. Secara hargapun SETIAWAN MUNGIL memiliki harga
bersaing. Berikut perbandingan harga SETIAWAN MUNGIL dengan alas kaki konvensional di pasaran.
SETIAWAN MUNGIL Boots
Estimasi harga Rp. 350.000 Wedges Estimasi harga Rp. 200.000 Flatshoes/ sneakers Estimasi harga Rp. 250.000 Sandal Estimasi harga Rp. 150.000
Rp. 500.000
(mudah dibawa atau fleksible dan multifungsi)
Rp. 950.000
(sulit untuk dibawa ke empat- empatnya sekaligus)
Proyeksi Pengeluaran
1. Biaya Operasional 3 bulan pertama
Bahan Habis Volume Harga Satuan
(Rp)
Nilai (Rp)
- Benang 60 rol 25.000 1.400.000
- Paku, besi, dll 420.000
- Kain batik 30 meter 40.000 1.100.000
- Spons 120 lembar 25.000 2.700.000
- Sol sepatu 60 pasang 60.000 3.400.000
- Kretekan 60 pasang 10.000 500.000
- Tali sepatu 60 pasang 10.000 500.000
- Ring tali 60 set ring 4.000 240.000
- Lem 6 kaleng 30.000 175.000
- Dos Box 3 kodi 45.000 135.000
- Plastik bag 60 bag 900 54.000
- Anyaman kelapa 60 meter 7.000 370.000 SUB TOTAL (Rp) 10.994.000
Perjalanan Volume Harga Satuan
(Rp)
Nilai (Rp) Bensin untuk survei
lokasi dan keperluan lain
200.000
SUB TOTAL (Rp) 200.000
Lain-lain Volume Harga Satuan
(Rp) Nilai (Rp) - Pengelolaan website 500.000 - Penggunaan jasa
Ads pada istagram
dan facebook 700.000 - Brosur 100.000 - Stand 400.000 - Paketan internet 200.000 - ATK untuk keperluan penjualan 52.000 SUB TOTAL (Rp) 1.952.000 Gaji Pekerja Volume unit
yang dihasilkan
Pengrajin upper 60 Rp. 35.000 2.100.000
Pengrajin sole 60 Rp. 40.000 2.400.000 SUB TOTAL (Rp) 4.500.000 TOTAL (Rp) 17.644.000 2. Depresiasi
Jenis Perlengkapan Nilai Perolehan (Rp) Umur Ekonomis (thn) Biaya Penyusustan (Rp) - Mesin jahit 1.700.000 3 567.000 - Mesin penghalus kulit 3.000.000 5 600.000 - Mesin selep 3.000.000 3 1.000.000 - Gunting besar 90.000 1 90.000 - Jarum 50.000 0.5 100.000 - Palu 45.000 1 45.000 - Catut 60.000 1 60.000 - Cetakan sepatu 400.000 3 134.000 AKUMULASI PENYUSUTAN (Rp) 2.596.000 Analisis ekonomi usaha
BEP Volume Produksi
Total Biaya Operasional ÷ Harga Jual
Rp 17.644.000 ÷ Rp 500.000 = 35 unit Titik impasnya berada pada unit ke 35 Artinya unit selanjutnya sudah terhitung sebagai laba.
BEP Harga Produksi
Total Biaya Operasional ÷ Volume Produksi
Rp 17.644.000 ÷ 60 = Rp 294.067 Ini artinya titik impas berada pada harga Rp 294.067 dan diperoleh keuntungan sebesar Rp 205.933 untuk setiap unitnya. BCR
Penjualan ÷ Total Pengeluaran
Rp 30.000.000 ÷ Rp 17.644.000 = 1,7 Karena nilainya di atas 1, maka layak Proyeksi Laba Rugi
Tahun 1 (Rp) Tahun 2 (Rp) Tahun 3 (Rp) Pendapatan 120.000.000 180.000.000 360.000.000 Biaya operasional 70.576.000 105.864.000 211.728.000
Laba Kotor 49.424.000 74.136.000 148.272.000
Depresiasi 2.596.000 2.596.000 2.596.000
Laba Bersih 46.828.000 71.540.000 145.676.000 Proyeksi Pendapatan bisnis SETIAWAN MUNGIL
Periode Penjualan Laba yang diperoleh
Tahun 1 120.000.000 46.828.000
Tahun 2 180.000.000 71.540.000
Tahun 3 360.000.000 145.676.000
0 Tahun 1 (Rp) Tahun 2 (Rp) Tahun 3 (Rp) Penerimaan Pendapatan 0 120.000.000 180.000.000 360.000.000 Total Penerimaan 120.000.000 180.000.000 360.000.000 Pengeluaran Pembelian Tunai 8.345.000 0 0 0 Biaya Operasional 0 70.576.000 105.864.000 211.728.000 Pembelian Fixed Assets 0 Total Pengeluaran (8.345.000) (70.576.000) (105.864.000) (211.728.000) Selisih Penerimaan dan Pengeluaran (8.345.000) 49.424.000 74.136.000 148.272.000 Kas Awal 17.676.000 67.100.000 141.236.000 Kas Sebelum Financing (8.345.000) 67.100.000 141.236.000 289.508.000 Financing Untuk Investasi Modal sendiri 25.991.000 Kas Akhir 17.676.000 67.100.000 141.236.000 289.508.000