37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Dilatar belakangi dengan pengalamannya sebagai guru di Perguruan Taman
Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utara, H. Probosutedjo mendirikan Akademi
Wiraswasta Dewantara (AWD) pada tanggal 10 Nopember 1981. Peresmian AWD
dilakukan oleh almarhum Bapak H. Adam Malik, Wakil Presiden RI saat itu.
Dewantara diambil dari nama tokoh Pendidkan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara.
Misi AWD antara lain adalah mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan
pengusaha Pancasilais, kader-kader pembangunan yang mandiri, dan mampu
menciptakan kesempatan kerja.
Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan
di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Jl. Gatot Soebroto. Tahun 1984
Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama
Kampus Menara Bhakti.
Pada tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam
menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan
mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan Surat Keputusan Ketua
Yayasan Menara Bhakti Nomor : 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985,
dibentuk Panitia Pendirian Universitas, dengan Ketua Dr. Sri-Edi Swasono dan
dibantu oleh H. Abdul Madjid, Drs. Iman Santosa Sukardi (almarhum), Drs. M.
Setelah melalui persiapan pendirian dan studi kelayakan, dengan Nomor :
010/KET/YMB/VI/85 tanggal 12 Juni 1985, Yayasan mengajukan permohonan izin
mendirikan Universitas Mercu Buana (UMB) kepada Kopertis Wilayah III.
Berdasarkan surat Nomor : 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Prof. Dr.
Boesjra Zahir (almarhum), pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis Wilayah III
menyetujui dan memberikan izin "Operasional" kepada Universitas Mercu Buana.
Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan
berdiri, dengan Fakultas dan Jurusan sebagai berikut:
1. Fakultas Tehnik, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Sipil.
2. Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) dan
Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi).
3. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi.
Jumlah mahsiswa pada tahun pertama tersebut sebanyak 118 orang. Satu
tahun kemudian, berdasarkan hasil eveluasi Kopertis Wilayah III, keenam jurusan
yang ada memperoleh Status "Terdaftar" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
melalui Surat Keputusan Nomor: 0507/1986.
Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan di masyarakat,
dengan izin "Operasional" dari Kopertis Wilayah III Nomor: 12/Kop.III/S.VI/86
tanggal 5 Juni 1986, pada tahun akademik 1986/1987 Fakultas Teknik membuka
Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian membuka Jurusan Mekanisasi
Pertanian. Selanjutnya pada tahun akademik 1987/1988, Fakultas Teknik membuka
39
baru di Universitas Mercu Buana. Berdasarkan usulan Ketua Yayasan Menara Bhakti
dengan persetujuan Kopertis Wilayah III, Akademi Wiraswasta Dewantara
dinyatakan bergabung kedalam Universitas Mercu Buana. Pendidikan akademi
tersebut menjadi Program D3 Manajemen Perusahaan di bawah Fakultas Ekonomi
dengan status "Terdaftar".
Tahun 1989, Jurusan Teknik Mesin memperoleh Status "Terdaftar",
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:
0382/06/1989 tanggal 21 Juni 1989, demikian juga untuk Jurusan Mekanisasi
Pertanian, tanggal 6 agustus 1990 memperoleh Status "Terdaftar", dengan Surat
Keputusan Mendikbud Nomor: 0495/08/1990.
Upaya-upaya penting dan strategis guna meningkatkan kualitas akademik
terus dilakukan. Secara bertahap Universitas Mercu Buana melengkapi berbagai
sarana dan fasilitas pendidikannya.
Berkat kerja keras dan dedikasi yang sungguh-sungguh tersebut, menjelang
Dies Natalis VI, pada tanggal 30 Mei 1991, berdasarkan Surat keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0286/05/1991, Universitas Mercu Buana
memperoleh Status "Diakui", untuk:
• Fakultas Teknik; Jurusan Teknik Arsitektur, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin.
• Fakultas Pertanian; Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis), Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi) dan Jurusan Mekanisasi Pertanian.
• Fakultas Ekonomi; untuk Jurusan Manajemen, Jurusan Akuntansi dan Program D3 Manajemen Perusahaan.
• Sementara itu, Jurusan Teknik Elektro juga sudah memperoleh Status "Terdaftar" berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor : 0132/03/1991
tanggal 21 Maret 1991.
Keberhasilan yang dicapai dalam pengembangan penyelenggaraan pendidikan
semakin mendorong semangat segenap sivitas akademika untuk terus mengupayakan
penyempurnaan pada setiap bidang kegiatan dengan melakukan koreksi, intropeksi
dan mencari umpan balik guna lebih mengokohkan sistem penyelenggaraan
pendidikan.
Akhirnya, berkat kesungguhan tersebut serta bimbingan Kopertis Wilayah III,
maka pada 28 April 1992 dengan SK Dirjen Dikti Nomor : 163/DIKTI/Kep/1992
seluruh jurusan di Universitas Mercu Buana memperoleh Status "Disamakan".
Dalam Mengantisipasi SK Mendikbud Nomor : 0686/U/1991 yang
mensyaratkan di setiap Universitas minimal terdiri dari 3 Fakultas Eksakta dan 2
Fakultas Sosial, maka melalui berbagai persiapan yang didahului dengan studi
kelayakan, Universitas Mercu Buana mengembangkan fakultas dan jurusan baru.
Pada tahun akademik 1994/1995 Universitas Mercu Buana telah mempunyai
5 (lima) fakultas dengan 13 (tiga belas) jurusan, tahun 2000/2001 telah dibuka
Jurusan Teknik Industri dibawah Fakultas Teknologi Industri berdasarkan keputusan
41
4.1.1 Visi Misi Dan Budaya Kerja Universitas Mercu Buana 4.1.1.1 Visi Universitas Mercu Buana
Menjadi Universitas Unggul dan terkemuka untuk menghasilkan tenaga
professional yang memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan
global.
4.1.1.2 Misi Universitas Mercu Buana
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dan menciptakan serta menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga
professional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan.
Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien dan
mengembangkan jaringan kerjasama dengan industri dan kemitraan yang
berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global.
Mengembangkan kompetensi dan menumbuhkembangkan jiwa
kewirausahaan dan etika professional kepada para mahasiswa dan staf yang
memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.
4.1.1.3 Budaya Kerja Universitas Mercu Buana
• Budaya kerja disiplin, jujur dan tanggung jawab • Mengembangkan budaya kerja yang kreatif
• Mengembangkan budaya kerja yang ramah lingkungan • Mengembangkan budaya kerja yang sadar nilai local
4.1.1.4 Aplikasi UMB mobile
UMB mobile Mercu Buana merupakan layanan sistem informasi akademik
berbasis mobile dari Mercu Buana yang ditujukan kepada pelanggannya. Universitas
Mercu Buana telah berkerjasama dengan Google Play untuk meresmikan UMB
mobile berbasis Android yang diresmikan pada tanggal 13 Februari 2015.
UMB Mobile dapat di download melalui website mercubuana.ac.id atau
Google Play oleh masyarakat umum. Universitas Mercu Buana dalam prosesnya
bekerjasama dengan SEVIMA (PT. Sentra Vidya Utama) dalam membuat UMB
mobile.
Konten UMB mobile sama hal nya dengan website mercubuana.ac.id, dimana
terdapat fitur - fitur diantaranya : Info (Informasi umum Mercu Buana),
PMB/Penerimaan Mahasiswa Baru, SUPPORT (Forum), SIA/Sistem Informasi
Akademik, E-Learning, Library,TV UMB dan RADIO, FORUM.
Keunggulan UMB mobile adalah bentuk tampilan yang didesain khusus untuk
mobile sehingga ukuran tampilan layar menyerupai ukuran layar handphone. Selain
itu desain layout UMB mobile yang lebih bervariasi dengan dihiasi fitur-fitur yang
memberi kemudahan mahasiswa dalam mengakses informasi.
UMB mobile dapat dimanfaatkan khususnya oleh dosen dan mahasiswa aktif
Mercu Buana untuk melihat beberapa fitur, dianataranya : Berita, Perkuliahan
(Jadwal,Presensi, Tugas Kuliah), Perwalian (Info KHS,KRS), Keuangan (Informasi
Pembayaran), Diskusi, Jadwal Pribadi, Agenda, dan E-Learning. Berikut gambar
43
Gambar 4.1 Aplikasi UMB mobile
Sumber : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sevima.mobilesia&hl=en
Berikut adalah layanan yang tedapat dalam UMB mobile diberikan oleh Universitas
kepada mahasiswa sebagi berikut :
1. INFO : Merupakan informasi umum mengenai Universitas
Mercu Buana, yang terdiri dari :
Tentang UMB : Sambutan rektor, visi dan misi, sejarah UMB,
Logo UMB, dan struktur organisasi.
Pendaftaran : Persyaratan umum mahasiswa baru,
penerimaan mahasiswa baru, pengumuman calon
dan tujuan pendidikan, kalendek akademik, wisudawan
terbaik & mahasiswa berprestasi, download formulir &
brosur.
Akademik : Diploma 3, Strata 1, Pascasarjana, Profesi dan
Link website akademik
Lembaga : LP2M, Pusat Karir UMB, Perpustakaan,
Kemahasiswaan, Kewirausahaan, International Program
Fasilitas : Gedung kuliah dan ruang kelas, Gedung pusat kegiatan
mahasiswa, cybernet campus, laboratorium, studio gambar,
ruang display, ruang kerja, perpustakaan, poliklinik, sarana
umum, sarana olahraga
Kerja Sama : Serangkaian kerja sama (MOU) Universitas Mercu
Buana dengan Universitas dari luar negeri
Info UMB : Berita, pengumuman, agenda
Kontak : Form kontak, denah kampus UMB
2. PMB : Merupakan layanan untuk Penerimaan Mahasiswa
Baru, layanan ini dikhususkan untuk calon mahasiswa
baru yang akan medaftar di Universitas Mercu Buana
3. SUPPORT : Merupakan pusat layanan bantuan UMB
4. SIA : Merupakan Sistem Informasi Akdemik mahasiswa,
yang terdiri dari berita, perkuliahan, perwalian,
45
Layanan SIA hanya dapat digunakan oleh mahasiswa
aktif dan dosen Universitas Mercu Buana menggunakan
user name dan password.
5. E-LEARNING : Merupakan layanan belajar mengajar tanpa tatap muka
Oleh dosen dan mahasiswa melalui dengan menggunakan
UMB mobile.
6. LIBRARY : Merupakan layanan perpustakaan online Mercu Buana,
Dimana layanan library online ini dapat digunakan
untuk melihat referensi buku dan referensi skripsi secara
online.
7. TV UMB : Merupakan layanan TV online mobile Mercu Buana
secara mobile, sehingga dapat diakses oleh mahasiswa
dengan menggunakan handphone.
8. RADIO UMB : Merupakan layanan Radio online mobile Mercu Buana
9. FORUM : Merupakan layanan tanya jawab online melalui UMB
Mobile.
4.2 Hasil Penelitian
Data hasil penelitian diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden
sebanyak 257 mahasiswa/i aktif reguler Universitas Mercu Buana angkatan 2013 dan
2014. Penentuan sampel dilakukan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa
4.1.1 Pembahasan
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti, lalu dikonversi ke SPSS
melalui menu Analisis Faktor untuk melihat korelasi antar variabel, kemudian
dilakukan data Analysis Data Reduction untuk menghasilkan beberapa variabel set.
Diharapkan proses ini akan menghasilkan beberapa faktor daya tarik saja.
4.3.1 Analisis Faktor
Analisis faktor yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis faktor
konfirmatori yaitu suatu teknik analisis faktor di mana secara apriori berdasarkan
teori dan konsep yang sudah diketahui dipahami atau ditentukan sebelumnya, maka
dibuat sejumlah faktor yang akan dibentuk, serta variabel apa saja yang termasuk ke
dalam masing-masing faktor yang dibentuk dan sudah pasti tujuannya.
Dengan perangkat SPSS, semua data mentah dikonversi ke SPSS factor sheet
untuk memperoleh angka Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequancy
disingkat KMO-MSA dan Bartlett’s Test of Sphericity.
Berikut ini adalah output nilai MSA dan KMO dari SPSS.
Tabel 4.1 KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .763 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1256.338
Df 210
Sig. .000
Sumber : Data primer yang diolah,2015
Hasil uji KMO-MSA terhadap 22 variabel yang diuji memperoleh nilai 0.763
47
Chi-square 1256.338 dengan Degree of Freedom (df) 210 dan signifikan 0.000 ( lihat
tabel 4.1 ). Besarnya korelasi antara independent variabel yang diukur memiliki nilai
antara 0 hingga 1, untuk menyatakan hubungan yang KUAT angka KMO-MSA harus
diatas 0.5 hal ini menunjukan bahwa kumpulan variabel pada penelitian ini adalah
signifikan dan dapat diproses lebih lanjut.
4.3.2 Anti image matrices
Proses selanjutnya adalah melihat tabel anti image matrics untuk
menghasilkan variabel mana saja yang layak digunakan dalam analisis lanjutan.
Pendeteksian ini dilakukan dengan melihat Anti Image Corelation yang menghasilkan
nilai Measure of Sampling Adequancy (MSA) antara 0 hingga 1, dengan kriteria
sebagai berikut :
- MSA = 1 variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain,
- MSA > 0,5 variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisa lebih lanjut
- MSA < 0,5 variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisa lebih lanjut atau
dikeluarkan dari variabel lainnya.
Pada penelitian ini terdapat 22 varibel yang akan dianalisis, dari hasil output nilai
MSA SPSS terdapat satu varibel yang tidak memenuhi MSA >0,5 yaitu varibel
”Sadar bahwa UMB mobile harus terhubung melalui jaringan internet” dengan
nilai MSA sebesar 0,446, sehingga variabel tersebut tidak dapat dianalisa lebih
Tabel 4.2 Nilai MSA
Sumber : Data primer yang diolah,2015
Setelah melakukan perhitungan ulang tanpa mengikutsertakan variabel “Sadar
bahwa UMB mobile harus terhubung melalui jaringan internet”, pada tabel 4.2 Anti
Image Matrices terlihat bahwa tidak ada lagi variabel yang memiliki nilai MSA
dibawah 0,5, sehingga 21 variabel yang terdapat pada tabel 4.2 dinyatakan dapat
dianalisa lebih lanjut, tidak ada yang perlu dikeluarkan dan tidak perlu melakukan
pengujian ulang kembali.
4.3.3 Nilai koefisien determinasi
No Nama Variabel MSA
1 Sadar adanya informasi akademik 0,618
2 Sadar adanya tiga bahasa dalam UMB mobile 0,671
3 Sadar abahwa kapasitas ukuran UMB mobile 6,05 Mb 0,568
4 Karena kebutuhan informasi 0,657
5 Karena perasaan bangga 0,617
6 Tampilan desain layout 0,781
7 Tampilan icon fitur INFO 0,771
8 Tampilan icon fitur PMB 0,822
9 Tampilan icon fitur SUPPORT 0,830
10 Tampilan icon fitur SIA 0,786
11 Tampilan icon fitur ELEARNING 0,867
12 Tampilan icon fitur LIBRARY 0,803
13 Tampilan icon fitur TV UMB 0,758
14 Tampilan icon fitur RADIO UMB 0,800
15 Tampilan icon fitur FORUM 0,815
16 Mengetahui UMB mobile dari media orang lain 0,624
17 Mengetahui UMB mobile dari orang lain 0,534
18 Menggunakan atas kemauan sendiri 0,523
19 Menggunakan atas kehendak orang lain 0,591
20 Karena penggunaan UMB mobile lebih mudah digunakan 0,539
49
Communalities merupakan besaran nilai varians (dalam presentase ) suatu
variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Nilai communalities ini
sama pengertiannya dengan nilai koefisien determinasi. Langkah selanjutnya setelah
terkumpul 21 variabel yang layak untuk diuji lebih lanjut adalah mengadakan proses
ekstraksi dengan metode Principal Component Analysis dan menghasilkan nilai
Communalities. Pada tabel diberikan nilai ekstraksi dari 21 variabel yang terbentuk
hasil olah SPSS 18.0 sebagai berikut.
Sumber : Data primer yang diolah,2015
Analisis ini pada dasarnya menentukan jumlah varians dalam persentase dari
suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Besaran nilai ada Initial Extraction
Sadar adanya infromasi akademik 1.000 .729
Sadar adanya tiga bahasa 1.000 .694
Kapasitas UMB mobile 6.05 Mb 1.000 .730
Karena kebutuhan informasi 1.000 .564
Perasaan bangga 1.000 .658
Desain layout menarik 1.000 .679
Tampilan icon fitur Info menarik 1.000 .607 Tampilan icon fitur PMB menarik 1.000 .623 Tampilan icon fitur Support menarik 1.000 .581 Tampilan icon fitur SIA menarik 1.000 .719 Tampilan icon fitur ELEARNING menarik 1.000 .660 Tampilan icon fitur LIBRARY menarik 1.000 .666 Tampilan icon fitur TV UMB menarik 1.000 .668 Tampilan icon fitur RADIO menarik 1.000 .645 Tampilan icon fitur FORUM menarik 1.000 .612 Tahu infromasi dari media online 1.000 .709
Tahu informasi dari orang lain 1.000 .682
Menggunakan atas kemauan sendiri 1.000 .606 Menggunakan atas kehendak orang lain 1.000 .630 Karena UMB mobile mudah digunakan 1.000 .536 Karena mengikuti perembangan teknologi 1.000 .627 Extraction Method: Principal Component Analysis.
51
diantaranya 0.00 hingga 1.00, semakin besar nilainya semakin erat
hubunganyadengan faktor yang terbentuk.
Pada tabel 4.3, misalnya untuk variabel “Sadar adanya infromasi akademik”
angkanya 0.729, yang artinya 72.9% varians dari variabel ini dijelaskan oleh
faktor-faktor yang terbentuk pada rotated component matrix.
Untuk memperjelas posisi setiap variabel pada masing-masing komponen,
dilakukan proses rotasi yang menghasilkan komponen matrix hasil rotasi seperti
diatas. Ada 21 variabel yang dimasukan kedalam analisis faktor, seperti pada tabel
selanjutnya yaitu tabel 4.4, dengan demikian masing-masing variabel mempunyai
varians 1 sehingga total varians adalah 21 x 1 = 21.
4.2.4 Penjelasan total variabel
Total variance explained menunjukkan nilai masing-masing variabel yang
dianalisis atau penjelasan total variabel. Dari penyeleksian variabel ditabel 4.3
diperoleh hasil bahwa ada 21 variabel yang digunakan dalam analisis faktor. Tiap
variabel mempunyai varian 1 sehingga total varian dari 21 variabel tersebut adalah
21x1=21.
Pada kolom Extraction Sum of Square Loading terdapat 8 baris angka. Jika
dari 21 variabel dijadikan 1 faktor maka faktor yang terbentuk dapat menjelaskan
varian dari 21 variabel sebesar 21.717% presentase ini diperoleh dari 4.561/21 x
Tabel 4.4 Penjelasan Total Variabel
Sumber : Data primer yang diolah,2015
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa nilai Eigenvalues dari faktor 1
adalah 4.561 dan dapat menjelaskan 21.717%, nilai Eigenvalues dari faktor 2 adalah
1.690 dan dapat menjelaskan 8.048%, nilai Eigenvalues dari faktor 3 adalah 1.463
dan dapat menjelaskan 6.965%, nilai Eigenvalues dari faktor 4 adalah 1.375 dan
dapat menjelaskan 6.545%, nilai Eigenvalues dari faktor 5 adalah 1.217 dan dapat
menjelaskan 5.796%, nilai Eigenvalues dari faktor 6 adalah 1.182 dan dapat
53
menjelaskan 5.268, nilai Eigenvalues dari faktor 8 adalah 1.030 dan dapat
menjelaskan 4.906%, Namun pada faktor sembilan angka Eigenvalues sudah
dibawah 1.0 yakni 0.899 sehingga proses faktoring harus berhenti pada delapan faktor
saja. Dari kedelapan faktor tersebut dapat menjelaskan 64.875%. Nilai tersebut juga
dapat ditampilkan secara visual dalam bentuk scree plot berikut :
Gambar 4.2 Nilai Eigenvalues Untuk Kedelapan Faktor
Sumber : Data primer yang diolah,2015
4.2.5 Component Matrix
Dari output bagian Total Variance Explained diperoleh hasil bahwa ada 8
faktor yang terbentuk untuk mereduksi 21 variabel. Pada tabel tersebut terdapat 8
faktor komponen. Angka yang ada merupakan factor Loading yang menunjukan
korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Langkah selanjutnya
adalah menentukan variabel-variabel mana yang masuk dalam masing-masing faktor.
4.2.6 Rotate Component Matrix
Menurut Singgih Santoso menjelaskan bahwa component matrix dari proses
rotasi (Rotated Component Matrix) memperlihatkan distribusi variabel yang jelas dan
nyata. Dengan adanya proses rotasi faktor loading yang dulunya kecil semakin
diperkecil dan faktor loading yang besar semakin diperbesar.1
Tabel 4.5 Rotated Component Matrix Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8
Tampilan icon fitur LIBRARY menarik .784 .110 -.151 .077 .006 -.008 -.030 .095 Tampilan icon fitur ELEARNING menarik .753 -.046 .126 -.017 .191 .035 -.096 .167
Tampilan icon fitur Support menarik .727 .093 .148 .000 .039 -.020 -.008 -.138 Tampilan icon fitur TV UMB menarik .676 .031 -.112 .176 .099 -.032 .332 -.210 Tampilan icon fitur SIA menarik .664 .026 .307 -.052 .100 .366 -.152 .115 Tampilan icon fitur RADIO menarik .641 .098 -.075 .231 .023 .102 .335 -.206 Tampilan icon fitur PMB menarik .565 .203 .152 .195 .010 -.158 .220 -.358 Tahu infromasi dari media online .022 .782 .078 .156 .125 -.181 -.118 .071 Karena mengikuti perembangan teknologi .132 .685 -.035 .063 .086 .082 .331 .108
Tampilan icon fitur FORUM menarik .384 .522 .225 -.170 -.183 .253 .010 -.122 Karena UMB mobile mudah digunakan -.046 -.022 .717 -.094 .009 -.051 .083 .033 Tampilan icon fitur Info menarik .302 .201 .654 .097 .025 .032 -.164 -.098
Perasaan bangga .145 .103 -.172 .754 -.097 -.015 -.130 -.046
Sadar adanya infromasi akademik -.085 .013 .494 .552 .224 .043 .344 .048
Desain layout menarik .350 .085 .272 .549 -.068 .257 -.204 .247
Kapasitas UMB mobile 6.05 Mb .175 .046 -.078 -.165 .785 -.109 .045 .185
Sadar adanya tiga bahasa .092 .096 .160 .099 .749 .188 .010 -.210
Tahu informasi dari orang lain .089 -.154 -.035 .014 -.001 .774 .179 .132 Menggunakan atas kehendak orang lain -.090 .295 -.025 .134 .119 .587 -.218 -.331
Karena kebutuhan informasi .069 .068 .030 -.132 .020 .040 .717 .140
Menggunakan atas kemauan sendiri -.090 .120 -.003 .063 .006 .004 .141 .748
Sumber : Data primer yang diolah,2015
1 Herdi Jayakusumah. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan
55
Setelah dilakukan rotasi, terlihat jelas variabel yang masuk dalam suatu
faktor. Dari hasil rotasi dapat disimpulkan bahwa ada 21 variabel yang dapat
direduksi menjadi 8 faktor yaitu:
1. Faktor komponen 1 terdiri dari :
Tampilan icon Library, tampilan icon Elearning, tampilan icon Support, tampilan
icon TV UMB, tampilan icon SIA, tampilan icon radio dan tampilan icon PMB.
2. Faktor komponen 2 terdiri dari :
Tahu informasi produk dari media online, perkembangan teknologi dan
tampilan icon Forum.
3. Faktor komponen 3 terdiri dari :
Produk mudah digunakan dan tampilan icon Info.
4. Faktor komponen 4 terdiri dari :
Perasaan bangga, adanya informasi akademik dan tampilan desain layout.
5. Faktor komponen 5 terdiri dari :
Ukuran produk dan adanya tiga bahasa.
6. Faktor komponen 6 terdiri dari :
Tahu informasi produk dari orang lain dan menggunakan produk atas kehendak
orang lain.
7. Faktor komponen 7 yaitu kebutuhan akan informasi akademik.
8. Faktor komponen 8 yaitu menggunakan produk atas kemauan dari diri sendiri.
Kesimpulannya adalah bahwa dari 21 variabel yang telah diuji dapat
Tabel 4.6 Component Transformation Matrix
Sumber : Data primer yang diolah,2015
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pada diagonal faktor (component) 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8 (0,866; 0,459; -0,012; -0,380; 0,067; -0,340; 0,012; 0,632). Angka dengan
ditandai minus (-) hal tersebut menunjukkan angka dibawah 0,5 yang menunjukkan
bahwa adanya komponen lain yang mempunyai korelasi lebih tinggi. Dan hanya dua
faktor yang mempunyai angka diatas 0,5 yaitu faktor 1 (component 1) dengan angka
0,866 dan faktor 8 (component 8) dengan angka 0,632. Berdasarkan terbentuknya
faktor, hanya dua faktor yang pada diagonal nilainya diatas 0,5, hal itu sudah cukup
mewakili dari kedelapan faktor yang terbentuk.
4.2.8 Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk
Setelah melakukan factoring dan rotasi, langkah atau tahap selanjutnya adalah
mengintepretasikan faktor yang telah terbentuk. Hal ini dilakukan agar bisa mewakili
variabel-variabel anggota faktor tersebut. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa
faktor persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan kepribadian sangat mempengaruhi
konsumen.
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8 dim ension0 1 .866 .287 .224 .225 .160 .156 .101 -.084 2 -.448 .459 .609 .356 .159 .213 -.089 .112 3 -.066 .205 -.012 -.364 .589 -.289 .562 .272 4 .079 -.587 .458 -.380 .299 .402 -.175 .117 5 -.069 -.129 -.426 .361 .067 .635 .334 .384 6 .113 -.277 .373 .188 -.480 -.340 .310 .542 7 .050 .458 .009 -.616 -.476 .360 .012 .228 8 .136 .127 -.222 .036 .227 -.192 -.654 .632
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
57
Dalam kaitannya dengan obyek penelitian yaitu UMB mobile, terlihat jelas
bahwa responden menggunakan UMB mobile karena memiliki alasan yang
berbeda-beda. Berikut intepretasi atas faktor yang telah terbentuk :
1. Faktor 1 menjelaskan bahwa variabel tampilan icon Library memperoleh nilai
0,784, tampilan icon Elearning 0,753, tampilan icon Support 0,727, tampilan
icon TV UMB 0,676, tampilan icon SIA 0,664, tampilan icon radio 0,641 dan
tampilan icon PMB 0,565. Hal tersebut menjelaskan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju bahwa produk UMB mobile memiliki tampilan
icon fitur yang menarik. Maka dari itu faktor 1 dapat diberi nama faktor
tampilan produk.
2. Faktor 2 terdiri dari beberapa variabel yang meliputi : tahu informasi produk
dari media online (0,782), perkembangan teknologi (0,685) dan tampilan icon
Forum (0,522). Hal tersebut menjelaskan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju bahwa mendapatkan informasi produk dari media online
dan menggunakan produk karena mengikuti perkembangan teknologi. Maka
dari itu faktor 2 dapat diberi nama faktor kepribadian.
Kepribadian menurut Schiffman & Kanuk adalah karakteristik psikologis
seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang
merespon lingkungannya. Berdasarkan definisi ini maka nampak bahwa yang
ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai
Berkaitan dengan hasil penelitian ini bahwa setiap individu memiliki
kepribadian yang berbeda-beda, dimana hasil penelitian ini mahasiswa
menggunakan UMB mobile juga dipengaruhi oleh faktor kepribadian
seseorang yag selalu ingin up to date dalam mengikuti perkembangan
teknologi.
3. Faktor 3 terdiri dari beberapa variabel yang meliputi : produk mudah
digunakan (0,717) dan tampilan icon Info (0,654). Hal tersebut menjelaskan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa UMB mobile mudah
digunakan. Maka dari itu faktor 3 dapat diberi nama faktor kemudahan dalam
mengakses.
4. Faktor 4 terdiri dari beberapa variabel yang meliputi : perasaan bangga
(0,754), adanya informasi akademik (0,552) dan tampilan desain layout
(0,549). Hal tersebut menjelaskan bahwa Mayoritas responden menyatakan
setuju bahwa mereka menggunakan UMB mobile karena memiliki perasaan
bangga terhadap produk tersebut. Maka dari itu faktor 4 dapat diberi nama
faktor kebanggaan.
Hal ini berkaitan dengan teori Schiffman dan Kanuk menyatakan bahwa
motivasi emosional menunjuk kepada konsumen yang menentukan pilihan
suatu produk berdasarkan kriteria pribadi yang bersifat subyektif seperti
kebanggaan, ketakutan, perasaan maupun status. Dari hasil penelitian ini, tak
dapat dipungkiri bahwa mahasiswa menggunakan UMB mobile karena
59
5. Faktor 5 terdiri dari beberapa variabel yang meliputi : kapasitas produk
(0,785) dan adanya tiga bahasa digunakan (0,749). Hal tersebut menjelaskan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa ukuran produk UMB
mobile 6.05 megabyte. Maka dari itu faktor 5 dapat diberi nama faktor
kapasitas produk.
6. Faktor 6 terdiri dari beberapa variabel yang meliputi : tahu informasi produk
dari orang lain (0,774) dan menggunakan produk atas kehendak orang lain
(0,587). Hal tersebut menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju bahwa mengetahui produk UMB mobile dari orang lain. Maka dari itu
faktor 6 dapat diberi nama faktor pembelajaran produk.
Faktor pembelajaran juga berperan penting dalam sebuah proses dimana
mahasiswa memperoleh informasi mengenai produk tersebut. Sebagaimana
Schiffman dan Kanuk menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses dimana
seseorang memperoleh pengetahuannya dalam mengkonsumsi sebuah produk.
Dari hasil penelitian ini, bahwa mayoritas mahasiswa memperoleh informasi
mengenai UMB mobile yaitu informasi dari orang lain.
7. Faktor 7 yaitu kebutuhan akan informasi akademik (0,717). Hal tersebut
menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa mereka
menggunakan UMB mobile karena kebutuhan akan informasi akademik.
Maka dari itu faktor 7 dapat diberi nama faktor kebutuhan.
8. Faktor 8 yaitu menggunakan produk atas kemauan dari diri (0,748). Hal
menggunakan UMB mobile atas kemauan dari diri. Maka dari itu faktor 8
dapat diberi nama faktor sikap.
Faktor sikap, menurut Schiffman dan Kanuk adalah predisposisi yang
dipelajari dalam merespon secara konsisten sesuatu objek terbentuk dari
pengalaman diri sendiri atau dari orang lain. Dari hasil penelitian ini bahwa