BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Kampanye Sosial
Prof. Philipp Kotler, seorang ahli pemasaran terkemuka di dunia memberi definisi pemasaran perilaku sosial sebagai :
“suatu desain implementasi/penerapan dan kendali program-program yang dirancang untuk mempengaruhi dan atau mengubah perilaku dengan cara yang diyakini oleh pemasar ada dalam minat masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri (Kotler, 1995: 643).”
Konsep ini sudah berkembang di berbagai negara di dunia dan sudah terbukti berhasil dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Di Indonesia kampanye dengan konsep pemasaran sosial ini telah turut mendukung keberhasilan program-program di bidang kesehatan seperti program penyuluhan gizi, program imunisasi, pemasyarakatan posyandu, pelayanan keluarga berencana dan lain-lain.
2.1.2 Kesehatan Tidur 2.1.2.1 Fase Tidur
Terdapat dua fase utama tidur, yaitu Non-Rapid Eye Moevement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM). Keterangan serta tahapan-tahapan yang terjadi di dalamnya adalah sebagai berikut.
1. Fase Tidur: Non-REM (NREM)
Non-rapid eye movement terbagi menjadi 4 tahap: N1 – N4, yang masing-masingnya lebih dalam dari yang lainnya.
• N1 – dimulai saat kita mulai tertidur dan berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 5 menit. Mata bergerak sangat lambat di bawah kelopak, aktifitas otot menurun, dan pada tahap ini manusia sangat mudah terbangun. Banyak orang yang merasakan sensasi seperti ‘terjatuh’ pada tahap ini, yang menyebabkan kontraksi otot secara tiba-tiba (hypnic myoclonia).
• N2 – tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap awal saat manusia benar-benar tidur, dan berlangsung antara 10-30 menit. Pada tahap ini otot
tubuh menjadi sangat rileks, aktifitas otak lebih lambat, gerakan mata berhenti, detak jantung melambat dan temperatur tubuh menurun. Seseorang agak susah terbangun di tahap ini.
• N3 & N4 – kedua tahap ini merupakan tahap paling dalam dari tidur NREM. Sangat sulit untuk terbangun pada tahap ini, dan jika terbangun manusia akan mengalami disorientasi serta membutuhkan penyesuaian selama beberapa menit. Pada bagian terdalam dari tahap ini, aktifitas otak sangat lambat, dan aliran darah lebih banyak diarahkan ke otot, mengisi energi fisik tubuh.
Selama tahap tidur lelap (deep sleep) pada fase NREM, tubuh akan meregenerasi dan memperbaiki sel-sel tubuh, serta memperkuat sistem imun tubuh.
1. Fase Tidur: REM
Fase REM biasanya terjadi 70 – 90 menit setelah manusia tertidur. Fase tidur ini lebih dalam dari NREM. Selama fase REM ini, biasanya mata bergerak-gerak/berkedut (itulah mengapa fase ini disebut rapid eye movement) dan napas menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak dan ritme detak jantung juga meningkat. Umumnya mimpi terjadi saat fase tidur REM. Namun otak ‘melumpuhkan’ otot-otot tubuh, khususnya tangan dan kaki, sehingga kita tidak ikut bergerak saat bermimpi.
- Siklus NREM dan REM dalam Tidur
Siklus NREM dan REM saat tidur Gambar 2.1 Diagram Sleep Stages
Selama tidur, seseorang biasanya melewati setidaknya 3 tahapan dalam NREM sebelum masuk ke fase REM. Siklus atau perputaran antara dua fase ini akan terus berulang selama tidur, yang masing-masingya membutuhkan waktu antara 1 – 2 jam. Dan siklus ini dapat berulang sekitar 3 hingga 4 kali dalam satu malam.
2.1.2.2 Jenis-Jenis Gangguan Tidur 1. Insomnia
Orang yang mengalami insomnia selalu merasa bahwa mereka tidak memiliki tidur yang cukup. Gejala insomnia berupa sulit untuk tertidur dan sering terbangun di tengah malam. Insomnia merupakan gangguan tidur yang umum, dan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Insomnia bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti stres, depresi, gelisah, pola tidur yang buruk, atau karena sedang menjalani pengobatan serta mengkonsumsi obat-obatan tertentu
2. Mendengkur / mengorok
Kebanyakan orang dewasa mendengkur saat tidur. Suara dengkuran berasal dari udara masuk yang menggetarkan jaringan halus di tenggorokan. Mendengkur bisa menjadi masalah karena suara yang dihasilkannya tersebut. Selain itu, mendengkur bisa menjadi pertanda utama masalah tidur yang lebih serius, yaitu sleep apnea
3. Sleep Apnea
Gangguan tidur ini terjadi ketika sebagian saluran pernapasan bagian atas tersumbat, menghalangi proses pernapasan dalam waktu singkat, dan membuat seseorang terbangun dari tidurnya. Apnea berarti ‘tanpa napas’. Sleep apnea bisa terjadi berulang kali selama tidur, sehingga penderitanya selalu merasa sangat ngantuk di siang hari. Orang yang tidurnya mendengkur lebih beresiko mengalami gangguan tidur ini. Penelitian menunjukkan bahwa gejala sleep apnea yang parah dan tidak diobati dapat dihubungkan dengan penyakit serius seperti hipertensi, stroke dan penyakit jantung.
4. Narkolepsi (Narcolepsy)
Narkolepsi meruapakan gangguan tidur kronis, berupa rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Gejala tersebut bisa terjadi dimana saja, bahkan di tempat kerja. Kondisi ini sering disebut dengan sleep attack, alias serangan tidur. Narkolepsi diduga merupakan akibat dari gangguan pada sistem saraf pusat (otak) yang menyebabkan terganggunya siklus tidur normal tubuh.
5. Parasomnia
Jenis gangguan tidur ini meruapakan kelainan pada perilaku tidur seseorang, sehingga mengganggu ritme tidur. Gejalanya yang umum adalah berjalan saat tidur (sleepwalking), mimpi buruk, mengigau, dan lain sebagainya. Gejala parasomnia biasanya terjadi pada fase tidur NREM, dan lebih sering terjadi pada anak-anak usia 3-5 tahun. Seorang anak yang mengalami mimpi buruk bisa bangun sambil berteriak, namun tidak dapat menjelaskan ketakutannya. Kondisi ini sebenarnya lebih menakutkan bagi orang tua dibandingkan sang anak, karena kebingungan yang ditimbulkan akibat perilaku tidur anak tersebut.
6. Hipersomnia
Jika insomnia merupakan gejala sulit tidur, hipersomnia adalah kebalikannya: kebanyakan tidur. Penderita hipersomnia biasanya memiliki waktu tidur yang lebih lama dari orang lain, bahkan sering tidur di siang hari. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti gangguan pada sistem saraf atau pada sistem metabolisme tubuh, namun penyebab pastinya belum diketahui secara pasti.
2.1.3 Manfaat Tidur
1. Menghindarkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung Pada siang hari manusia lebih dipengaruhi saraf simpatis yang bersifat aktif. Saraf ini membuat manusia turut aktif dalam bekerja sehingga meningkatkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung. Pada malam hari saatnya saraf parasimpatik mengistirahatkan tubuh anda. Jika anda kurang tidur maka keharmonisan ini akan terganggu. Jantung yang seharusnya beristirahat dipaksa terus bekerja, begitu pula dengan tekanan
darah. Kurang tidur akan meningkatkan kadar hormon strees, yaitu hormon kortisol yang mengakibatkan kenaikan tekanan darah. Kinerja jantung akan lebih baik dan jantung akan lebih sehat bila kita cukup tidur pada malam hari. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam sehari memiliki resiko 39% lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung daripada mereka yang tidak.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
Malam hari hingga menjelang subuh adalah waktu yang tepat untuk memproduksi hormon melatonin. Hormon ini merupakan antioksidan yang kuat di dalam tubuh. Melatonin akan melawan bibit penyakit maupun radikal bebas. Dengan adanya melatonin berarti kita punya senjata untuk melawan toksin, sehingga daya tahan tubuh meningkat. Ingat, melatonin hanya akan diproduksi jika anda tidur dengan mematikan lampu. Selain melatonin, tubuh juga akan memproduksi kortisol dalam jumlah normal. Kortisol akan berfungsi mengatur sistem kekebalan tubuh dan tekanan darah. Jadi, cukup tidur adalah cara tubuh untuk menjaga kesehatan.
3. Terhindar dari kanker
Tidur yang cukup akan memproduksi melatonin sehingga radikal bebas akan teratasi dan memperkecil resiko terkena kanker. Menurut penelitian, orang yang kerja sampai larut malam atau orang yang sering begadang memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker. Hal tersebut disebabkan karena kadar melatonin dalam tubuh mereka yang bekerja di malam hari lebih kecil akibat lebih banyak terekspos cahaya. Cahaya (lampu) dapat menurunkan produksi melatonin. Hormon ini mampu menurunkan resiko terkena kanker. Oleh karena itu, sebaiknya malam hari digunakan untuk beristirahat dan pastikan pula pada malam hari Anda tidur dalam kondisi gelap (tidak terpapar cahaya lampu) agar tubuh bisa memproduksi melatonin.
4. Waktu yang tepat untuk membuang racun
Tidur merupakan waktu yang sangat tepat dan dibutuhkan oleh tubuh kita untuk membuang racun. Proses pembuangan racun tersebut akan lebih optimal pada saat malam hari. Namun perlu diketahui bahwa proses pembuangan racun tersebut terjadi pada malam hari di waktu-waktu tertentu, bukan di sembarang waktu. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk tidur terlalu malam atau bangun terlalu siang agar proses pembuangan racun tubuh tidak terganggu.
• Jam 21.00 – 23.00 : waktu dimana tubuh membuang racun (detoksifikasi) di bagian kelenjar getah bening. Disarankan pada waktu-waktu ini, manusia sebaiknya berada dalam suasana yang tenang dan tidak bekerja agar proses detoksifikasi tersebut lebih optimal.
• Jam 23.00 – 01.00 : waktu bagi tubuh untuk melakukan detoksifikasi di bagian hati. Kualitas tidur yang baik yaitu nyenyak dan pulas akan mengoptimalkan proses detoksifikasi pada bagian hati.
• Jam 01.00 – 03.00 : waktu untuk membuang racun di bagian empedu • Jam 03.00 – 05.00 : waktu untuk membuang racun di bagian
paru-paru. Oleh karena itu, biasanya pada waktu-waktu tersebut akan terjadi batuk hebat bagi pendertia batuk, sehingga tidak disarankan untuk meminum obat batuk agar proses pembersihan kotoran tidak terhalang. • 05.00 – 07.00 : waktu bagi tubuh untuk buang air besar (BAB), karena pada waktu-waktu ini sedang terjadi proses detoksifikasi pada bagian usus besar. Jangan menahan-naham BAB karena menahan-nahan justru bisa mengganggu proses pencernaan sehingga menimbulkan masalah sembelit (susah BAB).
5. Melancarkan pencernaan
Saat anda tidur pencernaan akan bekerja secara maksimal untuk menguras lambung dan organ lainnya. Ini karena gerak peristaltik dan getah pencernaan meningkat. Jadi, kurang tidur akan mengganggu aktivitas pencernaan. Untuk menjaga kesehatan organ pencernaan, sebaiknya anda tidak makan menjelang tidur. Secara alami asam
lambung meningkat saat tidur. Jika lambung penuh makanan maka asam lambung akan semakin banyak dan mengakibatkan sakit maag. Untuk menghindarinya, tidurlah dua jam setelah makan.
6. Mengoptimalkan kemampuan otak
Di dalam tubuh kita ada dua hormon yang mempengaruhi konsentrasi yaitu noradrenalin dan serotonin. Konsentrasi akan mengoptimalkan kemampuan otak dalam mengingat, menghafal, maupun matematis. Ketika dua hormon ini menurun, maka konsentrasi anda juga akan menurun. Kedua hormon ini dipulihkan dengan tidur. Jadi, kurang tidur hanya akan memperburuk kemampuan otak anda.
7. Tidak mudah stress dan depresi
Kurang tidur akan menurunkan hormon serotonin sehingga membuat seseorang mudah stress dan depresi. Selain itu, tubuh yang lelah membuat anda mudah tersulut emosi. Kurang tidur akan meningkatkan kadar hormon stress, membuat Anda mudah tegang, otak tidak dapat berpikir dengan baik, dan lebih mudah depresi. Sebaliknya cukup tidur akan membuat tubuh lebih rileks dan tidak mudah stress.
8. Mencegah diabetes
Stres dan kurang tidur meningkatkan kadar kortisol. Hormon Kortisol yang terlalu tinggi akan menyebabkan kenaikan gula darah. Tidur bisa menurunkan kelebihan kortisol hingga 50%.
9. Lebih aktif dan produktif
Tidur yang baik dan berkualitas dapat meningkatkan kewaspadaan. Cukup tidur juga akan membuat tubuh menjadi lebih bugar. Nah, karena tubuh bugar, maka anda pun akan lebih siap melakukan tugas. Orang yang cukup tidur bisa berpikir dan bekerja dengan giat sehingga hasil pekerjaan pun menjadi lebih optimal. Sebaliknya kurang tidur yang akan membuat anda malas, menjadi tidak aktif dan kreatif, serta menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.
10. Menstabilkan berat badan
Begadang menyebabkan penurunan leptin dan peningkatan ghrelin. Leptin adalah hormon yang membuat anda merasa kenyang, sedangkan gherin akan merangsang rasa lapar. Karena alasan inilah orang yang kurang tidur malam cenderung lebih banyak makan sehingga mengalami peningkatan berat badan. Sebagian orang melampiaskan stress dengan makan. Kurang tidur akan menyebabkan seseorang mudah stress sehingga semakin gemuk.
11. Menurunkan inflamasi
Kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon stress, dimana peningkatan hormon stress dapat meningkatkan inflamasi (peradangan) di beberapa bagian tubuh. Inflamasi berhubungan erat dengan timbulnya penyakit jantung, stroke, diabetes, artritis, dan penuaan dini.
12. Lebih bugar dan cantik
Tubuh kita tentu tidak bisa digunakan 24 jam penuh. Rasa letih setelah menyelesaikan setumpuk pekerjaan harus diobati dengan istirahat cukup. Saat anda tidur, sel-sel tubuh akan melepaskan kepenatan sehingga bisa giat kembali setelah bangun. Kurang tidur pada malam hari akan membuat tubuh lesu dan lemah keesokan harinya. Ini karena sel-sel anda belum pulih benar.
2.1.4 Efek-efek Negatif Kurang Tidur 1. Lelah, lesu dan kurang motivasi 2. Kurang mood dan lekas marah
3. Berkurangnya kreativitas dan kemampuan problem-solving 4. Kurang mampu mengontrol dan menghadapi stress
5. Berkurangnya imunitas; sering pilek atau tertular penyakit lainnya 6. Bermasalah dengan konsentrasi dan memori (ingatan)
7. Terganggunya skil motoric 8. Kesulitan mengambil keputusan
9. Meningkatnya resiko diabetes, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya
2.1.5 Tips pola Tidur
1. Biasakan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari
2. Gunakan kamar tidur untuk tidur, bukan sebagai ruangan serba-guna 3. Pastikan kamar tidur anda tenang, gelap, sejuk dan nyaman
4. Hindari alkohol, kafein dan nikotin sebelum tidur 5. Lewatkan tidur siang
6. Sempatkan untuk berolahraga setiap hari 7. Ciptakan ritual tidur anda sendiri
8. Jika susah tertidur, jangan berdiam di tempat tidur 9. Jadikan tidur sebagai prioritas
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Teori Promosi
Penjelasan mengenai arti dari promosi diantaranya adalah sebagai berikut : Buchari Alma (2002) mengungkapkan “promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa”. William Schoell dalam Buchari Alma (2002) menyatakan “promosi ialah usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens”.
Philip Kotler (2002) mengemukakan lima jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi adalah iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), Promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitsas (publlicity and public relation), serta pemasaran langsung (direct marketing). Semua alat promosi ini bekerja sama untuk mencapai sasaran komunikasi perusahaan. Perusahaan juga selalu mencari cara untuk bisa mencapai efektivitas dengan beralih dari satu alat promosi ke alat promosi yang lain karena nilai ekonominya lebih baik, atau mungkin saja suatu perusahaan ingin mencapai tingkat penjualan tertentu dengan beragam bauran promosi
2.2.2 Teori Kampanye
Kampanye pada prinsipnya merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana
dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7).
Beberapa ahli komunikasi mengakui bahwa definisi yang diberikan Rogers dan Storey adalah yang paling popular dan dapat diterima dikalangan ilmuwan komunikasi (Grossberg, 1998; Snyder, 2002; Klingemann & Rommele, 2002).
Hal ini didasarkan kepada dua alasan. Pertama, definisi tersebut secara tegas menyatakan bahwa kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi, dan alasan kedua adalah bahwa definisi tersebut dapat mencakup keseluruhan proses dan fenomena praktik kampanye yang terjadi dilapangan. Definisi Rogersda Storey juga umumnya dirujuk oleh berbagai ahli dari disiplin ilmu yang berbeda seperti ilmu politik dan kesehatan masyarakat. Beberapa definisi lain yang sejalan dengan batasan yang disampaikan Rogers dan Storey diantaranya sebagai berikut :
1. Pfau dan Parrot (1993)
“A campaigns is conscious, sustained and incremental process designed to be implemented over a specified period of time for the purpose of influencing a specified audience” (Kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan).
2. Leslie B. Snyder (Gudykunst & Mody, 2002)
“A communication campaigns is an organized communication activity, directed at a particular audience, for a particular period of time, to achieve a particular goal” (Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu).
Merujuk pada definisi-definisi diatas, maka kita dapat melihat bahwa dalam setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya mengandung empat hal, yaitu tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran yang besar, dipusatkan dalam kurun waktu tertentu, dan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir.
Selain empat pokok ciri diatas, kampanye juga memiliki ciri atau karakteristik yang lainnya, yaitu sumber yang jelas, yang menjadi
penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggung jawab suatu produk kampanye (campaign makers), sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat.
Selain itu pesan-pesan kampanye juga terbuka untuk didiskusikan, bahkan gagasan-gagasan pokok yang melatarbelakangi diselengarakannya kampanye juga terbuka untuk dikritisi. Keterbukaan seperti ini dimungkinkan karena gagasan dan tujuan kampanye pada dasarnya mengandung kebaikan untuk publik. Segala tindakan dalam kegiatan kampanye dilandasi olehprinsip persuasi, yaitu mengajak dn mendorong public untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan. Dengan demikian kampanye pada prinsipnya adalah contoh tindakan persuasi secara nyata. Dalam ungkapan Perloff (1993) dikatakan “Campaigns generally exemplify persuasion in action”. (Venus, 2004:7)
2.2.3 Teori Advertising
Menurut Peter, Olson (2000: 181) iklan (advertising) adalah penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Menurut Kotler (2008: 244) iklan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan (Fandy Tjiptono, 1997: 229). Dari ketiga definisi iklan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan merupakan bagian dari komunikasi yang terdiri dari berbagai kegiatan untuk memberikan informasi dari komunikasi kepada pasar sasaran akan adanya suatu produk baik berupa barang, jasa dan ide. Berhasil tidaknya iklan yang dilakukan tergantung dari media mana yang digunakan untuk mencapai sasaran, oleh karenanya masalah pemilihan media iklan tidak hanya didasarkan pada perkiraan saja, melainkan harus diperhatikan sifat-sifat iklan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kegiatan iklan yang dilakukan.
2.2.3.1 Fungsi dan Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan ialah fungsi komunikasi khusus yang ditujukan kepada khalayak sasaran tertentu selama jangka waktu tertentu (Mahmud Machfoedz, 2005: 90). Tujuan periklanan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya, yaitu sebagai berikut.
1) Menginformasikan
a) Memberi informasi kepada pasar tentang produk baru b) Menganjurkan cara baru penggunaan produk baru c) Menginformasikan perubahan harga keoada pasar d) Menerangkan cara kerja produk baru
e) Mengoreksi kesan yang salah
f) Menurunkan tingkat kekhawatiran pembeli g) Membangun citra perusahaan
2) Menganjurkan
a) Membangun preferensi merek
b) Memotivasi konsumen agar mengalihkan perhatian dari merek yang telah digunakan kemerek yang telah diiklankan oleh suatu perusahaan c) Menganjurkan konsumen agar segera membeli
d) Menganjurkan konsumen agar menerima kunjungan penjualan 3) Mengingatkan
a) M
engingatkan konsumen bahwa produk yang diiklankan mungkin diperlukan pada waktu yang akan datang
b) M
engingatkan konsumen tentang tempat penjualan produk yang diiklankan
c) M
empertahankan agar konsumen tetap mengingat produk yang diiklankan
d) M
enjaga agar produk yang diiklankan berada pada urutan pertama dalam ingatan konsumen Fungsi dan tujuan iklan tidak hanya menginformasikan.
2.2.4 Teori Layout
Penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
2.2.5 Teori Tipografi
Tipografi merupakan sebuah hal yang penting bagi sebuah desain Dalam arti pemilihan font yang sesuai dengan tema, konsep, serta gaya ilustrasi yang diterapkan sangat berpengaruh terhadap estetis desain secara keseluruhan. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk sistem keterbacaan sebuah tipografi, yaitu:
1. Legibility: Huruf yang dipilih jelas bentuknya 2. Readibility: Huruf yang dipilih mudah dibaca 3. Visibility: Huruf yang dipilih mudah terlihat 4. Clearity: Huruf harus memperlihatkan kejelasan
Penulis juga mencoba menerapkan teori tersebut dalam pemilihan typeface dimana penulis menggunakan hanya dua Typeface tidak lebih agar terlihat desain yang selaras. Dalam perancangannya penulis akan menggunakan jenis tulisan yang sesuai dengan tema yang ada, karena tema yang ada bersifat informasi yang ringan serta menyesuaikan dengan keseluruhan konsep desain serta target sasaran.
2.2.6 Teori Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya.
2.3 Sumber Data
Data dan informasi untuk mendukung tugas akhir ini diperoleh dari : 1. Wawancara
Wawancara narasumber yang terkait dengan topik “Tidur Sehat” 2. Website
Pencarian data melalui website-website yang ada sesuai dengan topic “Tidur Sehat”
2.4 Lembaga Kesehatan
Gambar 2.1 Logo Lembaga Kesehatan
VISI
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan MISI
• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani
• Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
• Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan • Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
STRATEGI
• Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global. • Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
• Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.
• Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.
• Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
• Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.
NILAI-NILAI Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.
Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penangnganan yang berbeda pula.
Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
http://www.depkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan-misi.html#sthash.Sq0RQc4Y.dpuf
Gambar 2.3 Diagram Struktur Kementrian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan fungsi :
• Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang kesehatan
• Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya • Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya
• Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya
• Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden
Dalam menyelenggarakan fungsi, Kementerian Kesehatan RI mempunyai kewenangan :
• Penetapan kebijakan nasional di bidang kesehatan untuk mendukung pembangunan secara makro
• Penetapan pedoman untuk menetukan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan oleh kabupaten/Kota di bidang Kesehatan
• Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang kesehatan
• Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang kesehatan
• Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi di bidang kesehatan
• Pengaturan penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan atas nama Negara di bidang kesehatan;
• Penetapan standar pemberian izin oleh daerah di bidang kesehatan • Penanggulangan wabah dan bencana yang berskala nasional di bidang
kesehatan
• Penetapan kebijakan sistem informasi nasional di bidang kesehatan • Penetapan persyaratan kualifikasi usaha jasa di bidang kesehatan • Penyelesaian perselisihan antar Propinsi di bidang kesehatan
• Penetapan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu, bayi, dan anak
• Penetapan kebijakan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat • Penetapan pedoman standar pendidikan dan pendayagunaan tenaga
kesehatan
• Penetapan pedoman pembiayaan pelayanan kesehatan
• Penetapan pedoman penapisan, pengembangan dan penerapan teknologi kesehatan dan standar etika penelitian kesehatan
• Penetapan standar nilai gizi dan pedoman sertifikasi teknologi kesehatan dan gizi
• Penetapan standar akreditasi sarana dan prasarana kesehatan
• Surveilans epidemiologi serta pengaturan pemberantasan dan penanggulangan wabah, penyakit menular dan kejadian luar biasa
• Penyediaan obat esensial tertentu dan obat untuk pelayanan kesehatan dasar sangat essential (buffer stock nasional)
• Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
o Penempatan dan pemindahan tenaga kesehatan tertentu