1
PENGARUH STRES KERJA DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN
KEPULAUAN MENTAWAI
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
ARTIKEL
POLTAK PALMER MAROJAHAN SARAGI NAPITU NPM. 1010018212120
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2 Pengaruh Stres Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Intervening
Poltak Palmer Marojahan Saragi Napitu¹, Zaitul¹, Rika Desiyanti¹
1
Program Studi Manajemen, Pascasarjana Universitas Bung Hatta [email protected]
ABSTRACT
This research is a study that examined the influence of work stress and work discipline toward organizational commitment through Job satisfaction as an intervening variable a study on Population And Civil Registration Offices Mentawai Island Regency. The population in this research is employee of Population And Civil Registration Offices Mentawai Island Regency amounted 53 peoples which sampling method is sensus method. Based on analysis result of SEM method using program smartPLS 2.0 M3, it was found that, 1). there is significant positive effect of variable of work discipline, job satisfaction toward Organiational Commitment, 2). There is significant positive effect of variable of work discipline toward job satisfaction 3). There is significant negative effect of variable of job stressor toward Organizational Commitment and job satisfaction, 4). There is significant positive effect of variable work discipline toward Organizational Commitment through job satisfaction, 5). There is significant negative effect of variable of job stressor toward Organizational Commitment through job satisfaction.The result of this study generally describes that performance is determined by the factor of job stressor, and work discipline toward Organizational Commitment either directly or indirectly through job satisfaction variable. Then, researcher suggests the next researches to develop population, sample and variables that the next study is measurable, variation and is better.The findings of this study are consistent and provide reinforcement toward previous research conducted Soetjipto (2008) Rani Mariam (2009) who conducted a research on job stressor toward organizational commitment, job satisfaction on employee PT. Octa Mitranusa.
Keywords: job stressor, work discipline, job satisfaction, organizational commitment
A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur dalam
organisasi yang mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung pada peran yang dijalankan oleh
orang-3 orang yang ada di dalamnya.
Penekanan perhatian pada faktor manusia dalam organisasi, bukan berarti bahwa faktor-faktor lain tidak memegang peranan penting, karena berbagai faktor yang diperlukan dalam organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu sama lainnya
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai yang memiliki tugas penting yaitu merumuskan program kerja dan petunjuk kerja, mengoordinasikan, membina dan mengarahkan kegiatan bidang kependudukan catatan sipil, menetapkan program kerja dinas dan mengendalikan pelaksanaannya, memantau serta mengevaluasi perkembangan kegiatan dibidang kependudukan catatan sipil.
Pengamatan awal penulis terhadap beberapa orang pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai, juga ditemukan beberapa fenomena tentang rendahnya komitmen organisasi yang dimiliki
pegawai, hal ini ditunjukkan dengan adanya indikasi sebagai berikut : 1. Sering mutasi pegawai sehingga
pegawai sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja baru sehingga sering menimbulkan stres.
2. Rendahnya hubungan komunikasi antar sesama pegawai maupun dengan pimpinan, hal ini terkadang menjadi salah satu faktor keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
3. Begitu juga dengan jabatan yang diberikan. Adakalanya seorang pegawai tidak puas dengan jabatan yang diberikan dengan didasari bahwa dia tidak mempunyai latar belakang pendidikan dengan jabatan yang diberikan kepadanya.
4. Masih terlihat bahwa sebahagian pegawai kurang merasa puas terhadap pekerjaannya yang bersifat monoton dan bentuk/format organisasi yang sering berubah-ubah sehingga pegawai tersebut kurang melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya dan sering
4 menunda-nunda pelaksanaan
pekerjaan.
Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja ? 2. Apakah terdapat pengaruh
Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja ?
3. Apakah terdapat pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi ?
4. Apakah terdapat pengaruh Stres Kerja terhadap Komitmen Organisasi ?
5. Apakah terdapat pengaruh Disiplin Kerja terhadap Komitmen Organisasi ?
6. Apakah kepuasan kerja berperan sebagai variabel intervening antara stress kerja dan Komitmen Organisasional ?
7. Apakah kepuasan kerja berperan sebagai variabel intervening antara Disiplin kerja dan Komitmen Organisasional ?
B. KAJIAN TEORITIS 1. Komitmen Organisasi
Menurut Robbins (2001) komitmen pada organisasi
merupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu.
Luthans (2006),
mendefinisikan komitmen organisasional sebagai derajat seberapa jauh karyawan mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi tertentu. Dengan kata lain komitmen organisasional merupakan sikap mengenai loyalitas karyawan terhadap organisasi dan merupakan proses yang berkelanjutan dari anggota organisasi untuk mengungkapkan perhatiannya pada organisasi dan hal tersebut berlanjut pada kesuksesan dan kesejahteraan. Indikator Komitmen Organisasional pada penelitian ini Dikutip dari Allen dan Meyer (1993) dalam Mas’ud (2004) yang mengajukan tiga indikator dalam mengukur Komitmen Organisasional yaitu: Affective commitment, Continuance commitment dan Normative commitment.
5 2. Kepuasan Kerja
Robbins (2006)
mendefenisikan kepuasan kerja sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang mereka yakini dan harus mereka terima.Faktor-faktor yang tercakup dalam kepuasan kerja adalah sifat dasar pekerjaan, penyediaan, tingkat upah, kesempatan promosi dan hubungan dengan rekan-rekan kerja.
Kreitner (2003) kepuasan kerja adalah suatu efektifitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan.Definisi ini berarti bahwa kepuasan kerja bukan suatu konsep tunggal. Sebaliknya seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu atau lebih aspek lainnya. Indikator Kepuasan Kerja dalam penelitian ini adalah indikator yang dikembangkan oleh Celluci dan De Vries (1978) dalam Fuad Mas’ud (2004) yang merumuskan indikator-indikator kepuasan kerja dalam 5 indikator sebagai berikut: Kepuasan dengan gaji (Satisfaction with Pay), Kepuasan dengan promosi
(Satisfaction with Promotion), Kepuasan dengan rekan kerja (Satisfaction with Co-Worker), Kepuasan dengan penyelia (Satisfaction with Supervisor) dan Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri (Satisfaction with Work Itself)
3. Stres Kerja
Robbins (2008) memberikan defenisi stres sebagai suatu kondisi dinamis di mana individu dihadapkan pada kesempatan, hambatan dan keinginan dan hasil yang diperoleh sangatlah penting tetapi tidak dapat dipastikan
Dalam penelitian ini pengukuran stres kerja akan dinilai dengan menggunakan kusioner dan indikator yang dikembangkan oleh Milbourn, Melhem, J.Rozzo (2006), dalam Istijanto Oei (2010), dengan indikator sebagi berikut: Kebingungan (role ambiguity), Konflik Peran (role conflict), Ketersediaan waktu (time availability), Kelebihan beban kerja (role overload-quantitative), Pengembangan karier (career development), Tanggung-jawab (responsibility).
6 4. Disiplin Kerja
Hasibuan (2007) memandang masalah kedisiplinan kerja perlu mendapat perhatian yang serius dalam setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan ketidakdisiplinan akan besarpengaruhnya terhadap hasil suatu pekerjaan yang dilakukan. Dengan adanya disiplin kerja yang tinggi pada karyawan tentunya pekerjaan dapat dilakukan dengan sefisien dan sefektif mungkin. Kedisiplinan berhubungan erat dengan kepuasan kerja karyawan sehingga semangat kerja juga meningkat dari adanya kesediaan setiap pekerja atau karyawan untuk memenuhi peraturan kerjanya.
5. Stres Kerja
Robbins (2008) memberikan defenisi stres sebagai suatu kondisi dinamis di mana individu
dihadapkan pada kesempatan, hambatan dan keinginan dan hasil yang diperoleh sangatlah penting tetapi tidak dapat dipastikan
C. METODE ANALISIS
1. Populasi dab objek Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berjumlah sebanyak 57 orang.
2. Evaluasi Model
Model pengukuran PLS berdasarkan pada pengukuran prediksi yang mempunyai sifat non-parametrik. Model pengukuran atau outer model dengan indikator refleksi dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite reliability.
a) Uji Validitas
Tabel 1.
Parameter Uji Validitas Dalam Model Pengukuran PLS
Uji Validitas Parameter Rule of Thumbs
Konvergen Faktor loading Lebih dari 0,7
Average variance extracted (AVE) Lebih dari 0,5
Communality Lebih dari 0,5
Uji Validitas Parameter Rule of Thumbs
Diskriminan Akar AVE dan korelasi variabel
laten
Akar AVE >Korelasi
variabel
Cross loading Lebih dari 0,7 dalam satu
variabel Sumber : Chin (1998) dalam Ghozali (2011)
7 b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode yaitu cronbach alpha dan composite reliability. Cronbach alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu
konstruk sedangkan Composite Reliability mengukur nilai internal consistency dan nilainya > 0,60. Ghozali (2011).
c) Average Variance Extracted (AVE)
3. Pengujian Model Struktural (Inner Model) 4. Pengujian Structural Equation Model (SEM)
D. HASIL PENELITIAN 1. Convergent Validity
a. Penilaian Outer Model (Convergent Validity) untuk variabel Komitmen Organisasi (KO)
Tabel 2.
Nilai OuterLoadings (Measurement Model) Variabel Komitmen Organisasi setelah eliminasi
Original Sample (O) T Statistics (|O/STERR|) Keterangan 1 2 3 4
KO14 <- Komitmen org 0,66324 4,095865 Valid
KO2 <- Komitmen org 0,569476 3,437066 Valid
KO20 <- Komitmen org 0,764041 5,341561 Valid
KO21 <- Komitmen org 0,516454 2,851629 Valid
KO22 <- Komitmen org 0,523405 2,487534 Valid
KO5 <- Komitmen org 0,572491 2,696543 Valid
KO7 <- Komitmen org 0,731034 4,713203 Valid
KO8 <- Komitmen org 0,708852 3,424273 Valid
b. Penilaian Outer Model (Convergent Validity) untuk variabel Kepuasan Kerja (KK)
Tabel 3
Nilai OuterLoadings (Measurement Model) Variabel Kepuasan kerja setelah eliminasi
Original Sample (O) T Statistics (|O/STERR|) Keterangan 1 2 3 4
8
KK10 <- Kepuasan kerja 0,533849 4,380937 Valid
KK11 <- Kepuasan kerja 0,667361 5,882157 Valid
KK12 <- Kepuasan kerja 0,629996 4,469372 Valid
KK13 <- Kepuasan kerja 0,748369 8,335511 Valid
KK14 <- Kepuasan kerja 0,759903 7,190646 Valid
KK7 <- Kepuasan kerja 0,607082 3,812681 Valid
KK8 <- Kepuasan kerja 0,656264 5,045165 Valid
KK9 <- Kepuasan kerja 0,603431 4,466167 Valid
c. Penilaian Outer Model (Convergent Validity) untuk variabel Stres Kerja (SK)
Tabel 4
Nilai Outer Loadings (Measurement Model) Variabel Stres kerja setelah eliminasi
Original Sample (O) T Statistics (|O/STERR|) Keterangan 1 2 3 4
SK9 <- Stres kerja 0,591243 2,636065 Valid
SK10 <- Stres kerja 0,709357 4,357329 Valid
SK11 <- Stres kerja 0,875786 5,567074 Valid
SK12 <- Stres kerja 0,702443 3,706567 Valid
d. Penilaian Outer Model (Convergent Validity) untuk variabel Disiplin Kerja (DK)
Tabel 5
Nilai Outer Loadings (Measurement Model) Variabel Disiplin kerja setelah eliminasi
Original Sample (O) T Statistics (|O/STERR|) Keterangan 1 2 3 4
DK1 <- Disiplin kerja 0,735923 6,191396 Valid
DK10 <- Disiplin kerja 0,726958 7,505422 Valid
DK11 <- Disiplin kerja 0,817435 14,817973 Valid
DK14 <- Disiplin kerja 0,736849 7,861556 Valid
DK17 <- Disiplin kerja 0,667019 5,903336 Vaid
Original Sample (O) T Statistics (|O/STERR|) Keterangan
DK19 <- Disiplin kerja 0,579393 4,323792 Valid
DK2 <- Disiplin kerja 0,770043 11,194654 Vald
DK20 <- Disiplin kerja 0,772273 14,135717 Valid
DK21 <- Disiplin kerja 0,741387 8,12613 Valid
DK3 <- Disiplin kerja 0,562677 4,197572 Valid
DK7 <- Disiplin kerja 0,570058 3,621797 Valid
DK8 <- Disiplin kerja 0,570537 3,222542 Valid
DK9 <- Disiplin kerja 0,64905 5,73097 Valid
2. Composite Reliability
Setelah diketahui tingkat kevalidan data, maka langkah berikut
adalah mengetahui tingkat kehandalan data atau tingkat reliable dari masing-masing variabel yang ada melalui nilai composite
9 reliability. Nilai suatu konstruk
dikatakan reliable jika memberikan nilai composite reliability > 0,70
(Werts et al., 1979 dalam Ghozali, 2011).
Tabel 6 Composite Reliability
Composite Reliability Keterangan
Disiplin kerja 0,920817 Reliable
Kepuasan kerja 0,855672 Reliable
Komitmen org 0,843026 Reliable
Stres kerja 0,814554 Reliable
3. Average Variance Extracted (AVE)
Tabel 7
Average Variance Extracted (AVE)
AVE
Disiplin kerja 0,576091
Kepuasan kerja 0,528516
Komitmen org 0,506657
Stres kerja 0,528296
Hasil output AVE menunjukan bahwa nilai AVE baik untuk konstruk disiplin kerja, kepuasan kerja, komitmen organisasi maupun stres kerja memiliki nilai AVE lebih besar daripada 0,5.Jadi, semua konstruk dalam model yang
diestimasi memenuhi kriteria validitas konstruk, sehingga dapat disimpulkan semua variabel penelitian reliabel.
4. Pengujian Model Struktural (Inner Model)
Tabel 8
Evaluasi model dengan R-square
R Square
Disiplin kerja
Kepuasan kerja 0,581718
Komitmen org 0,370089
Stres kerja
Berdasarkan Tabel terlihat nilai R-Square untuk konstruk atau variabel Kepuasan kerja sebesar 0,581 atau sebesar 58,1%, dimana
nilai ini mengambarkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh kedua variabel independen yang meliputi stres kerja dan disiplin kerja.
10 Semakin tinggi R-Square maka
semakin besar kemampuan variabel independen atau eksogen tersebut dalam menjelaskan variabel dependen atau endogen sehingga semakin baik persamaan struktural yang terbentuk.
E. KESIMPULAN
1. Untuk pengujian hipotesis pertama, secara empiris ditemukan terdapat berpengaruh negative yang signifikan stress kerja terhadap kepuasan kerja
pegawai pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan demikian hipotesis ini diterima. Hasil ini menunjukan bahwa stres kerja merupakan faktor yang secara umum dapat menurunkan kepuasan kerja seorang karyawan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Temuan penelitian ini konsisten dan memberikan penguatan pada penelitian-penelitian terdahulu. 2. Pengujian hipotesis kedua, secara
empiris ditemukan terdapat berpengaruh positif yang
signifikan Disiplin kerja terhadap kepuasan kerja pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan demikian hipotesis ini diterima. Temuan ini menunjukan bahwa disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan komitmen organisasi pegawai dalam menghasilkan kinerja yang lebih tinggi. Temuan penelitian ini konsisten dan memberikan penguatan pada penelitian-penelitian terdahulu.
3. Untuk pengujian hipotesis ketiga, secara empiris ditemukan terdapat berpengaruh positif yang signifikan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan demikian hipotesis ini diterima. Hasil ini menunjukan bahwa kepuasan kerja merupakan pedoman yang arus dimiliki bagi semua pegawai yang ada, yang fungsinya adalah memastikan pelaksanaan tugas dan pekerjaan pegawai sesuai dengan aturan dan
11 standar yang telah ditentukan
sehingga kepuasan pegawai dapat direalisasikan dengan gaji yang mereka peroleh, promosi atas jabatan.Temuan penelitian ini konsisten dan memberikan penguatan pada penelitian-penelitian terdahulu.
4. Untuk pengujian hipotesis keempat, secara empiris ditemukan terdapat berpengaruh negative yang signifikan stress kerja terhadap komitmen Organisasi pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan demikian hipotesis ini diterima. Hasil ini menunjukan bahwa stres kerja merupakan faktor yang secara umum yang akan dirasakan oleh bawahan akan semakin tinggi, yang secara tidak langsung menurunkan produktifitas yang lebih rendah dalam menciptakan komitmen organisasional. Temuan penelitian ini konsisten dan memberikan penguatan pada penelitian-penelitian terdahulu.
5. Untuk pengujian hipotesis kelima, secara empiris ditemukan terdapat
berpengaruh positif yang signifikan disiplin kerja terhadap komitmen organisasional pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan demikian hipotesis ini diterima. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja yang terlaksana secara baik dan tinggi akan memberikan dukungan dan kemudahan serta kesenangan bagi karyawan dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan dengan kata lain disiplin kerja yang ada akan semakin baik dalam membantu pencapaian kinerja yang diharapkan. Temuan penelitian ini konsisten dan memberikan penguatan pada penelitian-penelitian terdahulu. 6. Sementara pada pengujian
hipotesis keenam yang berhubungan dengan pengaruh variabel intervening, secara empiris ditemukan terdapat tambahan pengaruh yang negatif variabel stres kerja dalam memaksimalkan pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pada
12 Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dengan kata lain kepuasan kerja mampu memberikan kontribusi dalam menurunkan tingkat stres kerja terhadap komitmen Organisasi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai. Temuan penelitian ini konsisten dan memberikan penguatan pada penelitian-penelitian terdahulu. 7. Pada pengujian hipotesis ketujuh
yang berhubungan dengan pengaruh variabel intervening, secara empiris ditemukan terdapat tambahan pengaruh yang positif variabel disiplin kerja dalam meningkatkan kepuasan kerja yang dimiliki pegawai yang pada akhirnya dapat meningkatkan komitmen organisasi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai. Temuan penelitian ini konsisten dan memberikan penguatan pada penelitian-penelitian terdahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek.edisi revisi 5. Jakarta : Rineka Cipta
Gibson, James. L., John.M., Ivancevich dan James, H. Donnely, Jr., 2005. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jilid1 (terjemahan) Agus Dharma. Jakarta. Penerbit Erlangga. Gill, 2006.Customer Loyalty: How to
earn it, How to keep it, USA: A Division Of Simon and Schukers Inc.
Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta; BPFE-UGM
Hasibuan, Melayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi Jakarta : Bumi Aksara.
Kanungo, R. N,1982. Measurement of Job and Work Involvement, Journal of Applied Psychology, 67, pp. 341-349
Luthans, Fred .2006, Prilaku Organisasi.Yogyakarta : Andi Mangkunegara, Prabu. 2004.
Manajemen Sumber daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mas’ud, Fuad, 2004. Survai Diagnosis Organisasional : Konsep dan Aplikasi. Semarang
13 : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktek, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Robbins, Stephen.,2006. Perilaku Organisasi. Alih bahasa: Tim Indeks. Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia.