• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

8

LANDASAN TEORI

2.1 Teori - teori umum

2.1.1 Teori Komunikasi

2.1.1.1 Definisi Teori Komunikasi

Teori komunikasi adalah teori yang paling mendasar. Karena komunikasi sudah melekat pada masyarakat ataupun komunitas yang saling memberikan atau membutuhkan informasi. Maka dari itu suatu proses komunikasi merupakan hal dimana saling membutuhkan satu sama lain antar individu. Menurut buku Teori Komunikasi : Perpektif, Ragam, dan Aplikasi yang pengarangnya adalah H. Syaiful Rohim, M.Si. dimana dijelaskan bahwa terdapat banyak sekali tentang definisi komunikasi yang dirumuskan oleh para ahli. Pada dasarnya pengertian komunikasi memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan ilmu social lainnya, hanya saja dalam ilmu komunikasi objeknya ditujukan kepada peristiwa – peristiwa komunikasi antar manusia.

Para ahli cenderung melihat fenomena manusia melalui sudut pandang mereka sendiri, bahkan terkadang memberikan batasan-batasan ketika berusaha menjelaskan suatu fenomena kepada orang lain. Menurut Theodorson (1969) dalam buku Teori Komunikasi : Perpektif, Ragam, dan Aplikasi bahwa komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau

(2)

sekelompok orang dengan menggunakan simbol – simbol tertentu kepada satu orang atau kelompok lain.

5 (lima) istilah kunci dalam perpektif :

Keterangan gambar diatas ialah komunikasi adalah sosial, dimana komunikasi selalu melibatkan manusia dalam berinteraksi. Komunikasi sebagai proses berarti komunikasi bersifat terus menerus, berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Komunikasi juga dinamis, kompleks dan senantiasa berubah. Karena proses komunikasi bersifat dinamis dan unik. Komunikasi merupakan makna, dalam komunikasi pesan dapat memiliki lebih dari satu makna dan bahkan berlapis-lapis makna. Komunikasi menggunakan simbol, kata adalah simbol untuk menyatakan suatu objek atau benda. Komunikasi pada suatu lingkungan, dijelaskan disini ialah dimana lingkungan merupakan situasi pada

Lingkungan

Simbol Sosial

Proses Makna

Komunikasi

(3)

saat komunikasi itu terjadi. Terdapat waktu, tempat, periode sejarah, relasi dan latar belakang budaya komunikator dan komunikan.

2.1.1.2 Model Komunikasi

A. Model Komunikasi Linear

Claude Shannon dan Warren Weaver mendeskripsikan komunikasi sebagai proses yang linear atau searah. Beberapa elemen kunci, yaitu : sumber (source), pesan (message) dan Penerima (receiver).

B. Model Interaksional

Model interaksional ini dikembangkan oleh Wilbur Schramm (1954) menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain komunikasi berlangsung dua arah : dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.

Gangguan

Gangguan

Penerima

Sumber Pesan

(4)

Elemen yang penting dalam model ini adalah umpan balik (feedback). Umpan balik yang didapatkan berupa verbal dan non verbal. Umpan balik sangat membantu komunikator untuk mengetahui apakah pesan mereka telah tersampaikan atau tidak dan sejauh mana pencapaian makna terjadi. Dalam model ini umpan balik terjadi setelah pesan diterima.

C. Model Transaksional

Dalam model ini menekankan bahwa proses pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus menerus dalam suatu sistem komunikasi. Model transaksional ini berasumsi bahwa saat kita terus menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan verbal maupun nonverbal. Dengan kata lain, komunikator melakukan proses negosiasi. Gangguan Gangguan Gangguan Pesan Pengirim Penerima Saluran Gangguan

Gambar 2.3 Model Interaksional

Umpan Balik

(5)

Gambar 2.4 Model Transaksional

2.1.2 Teori Komunikasi Massa

2.1.2.1 Definisi Komunikasi Massa

Nurudin dalam bukunya “Pengantar komunikasi massa”, pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan media elektronik). Sebab, awal perkembangan saja komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi

Gangguan - Semantik - Fisik - Psikologis - Fisiologis

Komunikator Pesan / Umpan Balik Komunikator

Bidang Pengalaman Bidang Pengalaman Kesamaan Bidang Pengalaman

(6)

massa). Sebelumnya kita juga perlu membedakan massa dalam arti “umum” dengan massa dalam arti komunikasi massa. Misalnya saja, kita pernah mendengar seorang penyiar televisi mengatakan, “Pemirsa, massa yang junlahnya ratusan bergerak menuju gedung DPR-RI untuk memprotes kebijakan pemerintah.” Kata massa dalam hal ini lebih mendekati arti secara sosiologis. Agar tidak ada kerancuan dan perbedaan persepsi tentang massa, ada baiknya kita mendekati arti massa dalam komunikasi massa dengan massa dalam arti umum. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. Media Massa bentuk nya antara lain media elektronik ( televisi dan radio ), media cetak ( surat kabar, majalah, tabloid ), buku dan film. Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern seperti ini, ada satu perkembangan tentang media massa, yakni ditemukannya internet. Belum ada untuk tidak mengatakan tidak ada, bentuk media dari definisi komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari cirri, fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa. Dengan demikian, bentuk komunikasi massa dapat ditambah dengan internet.

Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin kajian

(7)

ilmu social yang relatif muda jika dibandingkan dengan ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi. ( Nurudin, 2009 : 2 ).

6 Cakupan definisi komunikasi massa menurut Michael W Gamble dan Terl Kwal Gamble, yaitu :

a. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk memancakan pesan secara cepat kepada khalayak luas dan tersebar, melalui media modern : surat kabar, majalah, TV, film atau gabungan diantara media.

b. Komunikator dalam menyebarkan pesan – pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling mengenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa ini yang membedakan pula dengan komunikasi lain.

c. Pesan adalah milik publik, artinya pesan ini dapat diterima oleh banyak orang.

d. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator tidak berasal dari seseorang tapi lembaga (yang berorientasi pada keuntungan ).

e. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper ( penapis informasi ). Artinya pesan – pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut disiarkan. Contoh : reporter, editor film, penjaga rubric, lembaga sensor.

(8)

f. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda jika dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bersifat langsung.

Komunikasi Massa terdiri dari unsur – unsur (source), pesan (message), saluran (channel) dan penerima (receiver) serta efek (effect). (Wiryanto, 2003:3).

Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Yang dimaksud dengan lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio atau televisi, studio film, penerbit buku atau majalah. Sebaiknya yang dimaksud institutionalized person adalah orang, seperti redaktur surat kabar yang melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya melalui fasilitas lembaga. (Wiryanto, 2000:4)

Schramm dalam bukunya “How Communication Works”, menggolongkan efek komunikasi massa ke dalam efek yang bersifat khusus dan efek – efek yang bersifat umum.

1. Efek umum

Komunikasi massa mempunyai pengaruh yang besar terhadap modernisasi, dapat disimpulkan terpaan media massa pada waktunya akan menimbulkan perubahan – perubahan yang amat mengejutkan.

(9)

Terutama menyangkut ramalan tentang individu – individu dalam suatu mass audience pada perilaku mereka dalam menerima pesan – pesan media massa. (Wiryanto, 2000:46).

Dalam perkembangannya, radio sangat akrab dengan masyarakat taradisional dan kaum muda. Seorang tokoh dibidang ini, David Lerner menyebutkan sebagai “The Passing Of the Traditional Society”. Tak heran bila media ini berkembang dengan cepat sebagai subsistem dalam sistem komunikasi nasional di semua Negara yang sedang membangun. (Yulia, 2010:63).

Strategi merebut pasar audien terdiri dari serangkaian langkah yang berkesinambungan yang menurut Kottler (1980) terdiri atas tiga tahap segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi audien pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur audien. Sedangkan targeting atau target audien adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau audien sasaran. Setelah audien sasaran dipilih maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning yaitu suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. (Morissan, 2007:167).

Adapun pola-pola komunikasi yang memiliki dampak, antara lain penyuluhan, penerangan, propaganda, kampanye, pendidikan, acara radio/televisi, pemutaran film/video, dan diplomasi. Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu :

(10)

1. Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan. 2. Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau

pendapat.

3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. (Suprapto, 2009:12).

Komunikasi massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang. Akan tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar (audiovisual), menyebabkan fungsi media massa telah mengalami perubahan. (Cangara, 2009:61).

2.1.3 Penyiaran

2.1.3.1 Definisi Penyiaran

Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio/ suara dan atau visual/ gambar yang ditransmisikan dalam bentuk signal suara dan atau gambar, baik melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima (radio/ televisi) dirumah-rumah.(Suprapto, 2006:10).

Penyiaran berasal dari kata siar, yakni pendistribusian informasi dengan menggunakan peralatan pemancar yang dipancarkan dari studio radio atau televisi yang menghasilkan suara (audio) dan gambar bergerak

(11)

(visual) secara simultan dan sinkron untuk televisi dan audio untuk radio.(Suprapto, 2009:10).

Siaran sebagai output stasiun penyiaran yang dikelola oleh organisasi penyiaran, merupakan hasil perpaduan antara kreativitas manusia dan kemampuan sarana/ alat, atau antara perangkat keras dan lunak.

Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yaitu studio, transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini kemudian disebut sebagai trilogi penyiaran. (Suprapto, 2006:6).

Pada stasiun, perencanaan program radio juga mencangkup pemilihan format dan isi program yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan audien yang terdapat pada suatu segmen audien berdasarkan demografi tertentu. (Morissan, 2007:233).

Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran. Format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek demografis audien seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi, hingga geografi.

Menurut Joseph Dominick (2001) format stasiun penyiaran radio ketika diterjemahkan dalam kegiatan siaran harus tampil dalam empat wilayah yaitu:

(12)

1) Kepribadian (personality) penyiar dan reporter; 2) Pilihan musik atau lagu;

3) Pilihan musik dan gaya bertutur (talk);

4) Spot atau kemasan iklan, jingle, dan bentuk-bentuk promosi acara radio lainnya. (Morissan, 2007:224).

Pengelola siaran harus mengetahui selera pasar dengan secar periodik mengadakan penelitian selera khalayak atau audience profil research, dan menyesuaikan materi siaran sesuai selera khalayak. (Suprapto, 2009:143).

Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. (Morissan, 2009:14).

Menurut Clancy dan Shulman (1991), ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audien sasaran yang optimal. Keempat kriteria itu adalah:

1) Responsif. Audien sasaran harus responsif terhadap program yang ditayang- kan tentu saja langkah ini harus dimulai dengan studi segmentasi audien yang jelas.

2) Potensi Penjualan. Setiap program yang akan disiarkan harus memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi, tetapi juga daya beli.

(13)

3) Pertumbuhan Memadai. Audien tidak dapat dengan segera bereaksi. Kalau pertambahan audien lambat, tentu dipikirkan langkah-langkah agar program bisa diterima audien.

4) Jangkauan Iklan. Pemasang iklan biasanya sangat memikirkan media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan produknya.

(Morissan, 2009:186).

Menurut Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola program teknik dan administrasi/ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja diatas landasan saling pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk menghasilkan siaran yang berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud dengan siaran yang berkualitas, baik dan benar adalah :

1. Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara dan atau gambar/visualnya prima.

2. Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, dan stimulatif.

3. Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi. (Suprapto, 2006:12).

Dalam sebuah penyiaran radio gelombang elektromagnetik sangat mempengaruhi dalam proses penyiaran di udara. Ada 3 macam elektromagnetik, yaitu :

(14)

a. Amplitude Modulation ( AM )

Amplitudo Modulation berada pada block frequensi 300 – 3.000 KHz. Signal frequency AM memanfaatkan gelombang elektromagnetik bumi yang biasa dikenal dengan ”Ground Waves” dan juga gelombang udara ”Sky Wave”. Kedua jenis tersebut mempunyai kekuatan pancaran signal kewilayah yang sangat jauh.

Keuntungan bagi stasiun penyiaran radio yang memanfaatkan Sky Waves dapat menjangkau yang lebih jauh lagi dari saluran ground waves, oleh sebab itu apabila mengadakan penyiaran pada malam hari akan jauh menghasilkan modulasi yang lebih jernih.

b. Frequency Modulation ( FM )

Berdasarkan regulasi internasional frequency FM yang berada pada block Frequency VHZ yaitu berada pada 30 – 300 MHz sedang di Indonesia berada pada gelombang 87,5 – 108 MHz dengan pengenalan frequency digunakan 10 KHz dan ketentuan ini menyebut tentang pita frequency ( Bandwidth ) sehingga memperoleh jumlah 205 kanal siaran FM ( kelipatan 100KHz dengan 20,5MHz ) namun pada regulasi pemerintah Indonesia jumlah kanal 203-1 menjadi 204 kanal.

Keunggulan FM - Lebih dinamis

- Suaranya lebih jernih sesuai dengan telinga manusia, dapat menyiarkan suara sebaik – baiknya bagi telinga manusia yang sensitif

(15)

- Kualitas jarak dan penerimaan FM sama dengan AM karena cakupannya dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancarnya maka lebih cocok untuk masyarakat diperkotaan daripada di pedesaan.

- Dapat menghilangkan Interderence yang disebabkan dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama.

c. Short Waves ( SW )

Frequency ini adalah saluran yang dipergunakan untuk penyiaran jarak yang jauh seperti jika mencoba mendengar radio penyiaran radio luar negeri maka gelombang frequency inilah yang akan patut dipergunakan. Frequency Shor waves ini menggunakan fasiolitas gelombang Sky Waves. Frequency SW ini tidak mempunyai kestabilan didalam penyiaran dan frequency dapat diterima dengan baik pada malam dan pagi hari. Frequency ini berada pada block frequency 3 – 25MHZ yang terletak antara posisi AM dan FM, dipergunakan oleh penyiaran stasiun radio luar negeri.

Gambar 2.5 proses gelombang elektromagnetik Antena GE Antena

dari dari

Trasmiter Receiver

Terjadinya aliran arus listrik dan signal yang dihasilkan dari proses mekanik dari antena transmitter kepada antena penerima pesawat broadcasting radio.

(16)

2.1.4 Radio

2.1.4.1 Definisi Radio

Radio merupakan salah satu media komunikasi massa (mass communication), seperti halnya surat kabar. Setiap orang dapat mengetahui pesan-pesan komunikasi melalui media massa. (Romli, 2009:17).

Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran sehingga isi siarannya bersifat sepintas lalu dan tidak dapat diulang. Radio identik dengan musik atau lagu sehingga dijadikan media utama dalam memperdengarkan musik atau lagu. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara, yang disebut dengan theatre of mind. Pendengar hanya bisa membayangkan apa yang dikemukakan termasuk sosok sang penyiar radio. (Ningrum, 2007:6).

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). (Romli, 2009:12).

Keunggulan lain dari medium dengar ini adalah kemampuannya untuk menstimulasi imaginasi pendengar dan fleksibilitasnya dalam penyajian informasi dengan beragam bentuk sajian seperti dramatisasi, diskusi, ceramah atau dialog (Heinich, 1996). (Romli, 2009:17).

(17)

Ada beberapa tingkatan peran sosial yang diemban radio dalam kapasitasnya sebagai media publik, atau yang dikenal dalam konsep radio for society. Pertama, radio sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Kedua, radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan. Ketiga, radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda/ diskusi untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan. Keempat, radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran. Beberapa fungsi tersebut dapat diemban sekaligus, tetapi ada kalanya hanya salah satu saja. Yang penting adalah konsistensi dan optimalisasi pada satu peran. (Masduki, 2001:3).

Dalam rangka memproduksi siaran, perlu diperhatikan beberapa sifat radio, antara lain:

1) Auditif. Informasi yang disampaikan oleh penyiar seperti “angin”, begitu sampai telinga langsung hilang begitu saja.

2) Mengandung gangguan. Gelombang radio ditimbulkan oleh pemancar radio mendapat pengaruh dari sinar matahari sehingga isi siaran tidak dapat dipancarkan oleh gelombang yang mendukungnya secara leluasa. Gangguan yang berupa fading (timbul tenggelam) juga sering terjadi.

3) Akrab. Radio siaran sifatnya akrab, intim. Mereka seolah-olah teman yang akrab. (Yulia, 2010:73).

(18)

Bicara soal karakteristik radio siaran, ada beberapa hal yang tercatat sebagai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan :

a. Kecepatan. Di Indonesia, unsur kecepatan radio siaran dalam sisi penyampaian masih jauh lebih cepat ketimbang koran, majalah, dan televisi.

b. Imajinatif. Radio sering membuat orang berimajinasi, yang kadang sering tidak cocok antara fakta dan imajinasi itu.

c. Murah. Berbeda dengan media cetak dan televisi yang mengharuskan peminatnya mengeluarkan biaya, seperti berlangganan dan membayar iuran untuk televisi.

d. Alternatif beragam. Ketika pendengar bosan dengan sebuah radio, dia dapat memilih gelombang atau frekuensi yang lain untuk memenuhi keinginannya.

e. Mobilitas tenaga. Dengan mendengarkan radio siaran, pendengar masih dapat melakukan aktivitas lainnya.

f. Personal. Siaran selalu dirasakan seperti kunjungan kawan yang sangat pribadi sifatnya. (Yulia, 2010:66)

Kelemahan :

a. Selintas, At Once

Dapat diakses cepat dan seketika, juga cepat hilang dan gampang dilupakan.

(19)

b. Global

Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil, karenanya angka-angka pun dibulatkan.

c. Batasan waktu

Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan bebas.

d. Linier

Program disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat.

e. Mengandung gangguan

Seperti timbul tenggelam (fading) dan gangguan teknis “channel noise factor”.

f. Lokal

Media radio bersifat lokal, hanya di daerah yang ada frekuensinya. (Romli, 2009:21).

Program acara radio beberapa periode terakhir ini meliputi musik dan atau variety shows, komedi, drama dan berita. Sedang Dominick (1983) membagi 4 kategori dasar format acara radio yaitu :

1. Music 2. Talk 3. News

(20)

4. Black and etnic merupakan acara khusus ditujukan untuk sasaran khalayak berdasarkan suku dan atau ras kebangsaan tertentu.

Secara umum mata acara radio diperoleh 4 sumber, yaitu :

1. Jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lain.

2. Rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi.

3. Produksi sendiri.

4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi kongsinya. (Suprapto, 2006:14-15).

Radio mempunyai daya tarik yang kuat. Daya tarik ini merupakan akibat dari sifat radio yang serba hidup, berkat 3 unsur yang terdapat pada radio yaitu, musik, kata-kata, dan efek suara (sound effects).

Radio yang kecil dan harganya murah mampu memberikan hiburan, penerangan, dan pendidikan. Dalam fungsinya sebagai sarana penerangan dan pendidikan, radio siaran dapat menyajikan warta berita atau ceramah-ceramah yang bermanfaat. “Tulang” radio siaran adalah musik, orang menyetel pesawat radio terutama untuk mendengarkan musik.

Karena mendengarkan musik merupakan hiburan maka petugas radio berusaha agar segala macam program acara bersifat hiburan. Berbagai macam program diolah dan diberi ilustrasi. Hal itu dimaksudkan agar program acara menjadi lebih menarik untuk dikonsumsi dengar. (Yulia, 2010:71).

(21)

Naskah siaran atau script adalah materi siaran yang akan disampaikan oleh penyiar radio. Selain itu, ada beberapa fungsi naskah, yaitu:

1. Bahan siaran

Seorang penyiar radio membutuhkan script dalam siarannya sesuai program acara yang dibawakannya. Saat membaca naskah siaran, seorang penyiar radio seakan sedang ‘bercerita’ atau ‘menyampaikan sesuatu’ kepada seseorang, bukan membaca script secara ‘kaku’.

2. Pengendalian siaran

Naskah siaran yang dibuat oleh scriptwriter sudah disesuaikan dengan program acara, untuk kemudian dibacakan oleh sang penyiar. Penyiar radio boleh menambahkan atau mengurangi pembicaraannya pada saat bersiaran asalkan tidak melenceng jauh dari tema acara dan script.

3. Penyeragaman tata bahasa bagi penyiar radio

Scriptwriter membuat naskah siaran dengan gaya bahasa yang telah disesuaikan dan ditentukan intuk mempertahankan image sebuah stasiun radio. Dengan demikian, siapapun penyiarnya, script yang dibaca gaya penulisannya sama, tidak ada perbedaan.

4. Pembentuk image atau citra radio.

Dalam membuat naskah siaran, seorang script writer tidak boleh mengindahkan citra tradio tempat dia bekarja. Misalkan bagi radio ‘bergaya anak muda’, tulisan yang dibuat harus bergaya ‘anak muda’. (Ningrum, 2007:60).

(22)

Pendengar radio pun memiliki karakteristik tersendiri yang harus dipahami dan disikapi dengan benar oleh penyiar atau manajemen radio:

1. Heterogen. Massa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda usia, ras, suku, agama, strata social, latar belakang sosial politik-budaya, dan kepentingan.

2. Pribadi. Karenanya, komunikasi bersifat interpersonal (antarpribadi), yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”.

3. Aktif. Pendengar radio siaran tidak pasif, tetapi berfikir, dapat melakukan interpretasi, dan menilai apa yang didengarnya.

Selektif. Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau stasiun radio mana saja sesuai selera. (Romli, 2009:21)

2.1.5 Program

2.1.5.1 Definisi Talkshow

Perbincangan radio (talk show) pada dasarnya adalah kombinasi antara seni bebicara dan seni wawancara. Program perbincangan biasanya diarahkan oleh seorang pemandu acara (host) bersama satu atau lebih narasumber untuk membahas sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya. (Morissan, 2007:230).

Talk show dapat dimaksudkan ke dalam kategori program spesial atau program wawancara sebagai acara. Bahkan ada yang menyebut setiap siaran kata adalah talk show, karena mengacu pada arti katanya sendiri yaitu talk (obrolan) dan show (gelaran). (Masduki, 2001:45).

(23)

Produser orang yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kreatif kedalam konsep yang praktis dan dapat dijual. Produser terkadang ikut terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya (produser executive). Produser harus mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan para pendukung modal (investor), klien, atasan juga audien melalui proses produksinya. (Morissan, 2007:227).

2.1.6 Produksi Program

Radio memiliki beberapa unsur penting yang mendukung berjalannya siaran radio, unsur penting tersebut adalah kerja tim produksi. Semua orang yang terlibat dalam proses maupun hasil produksi suatu program siaran disebut dengan istilah crew atau tim kerja produksi siaran radio. Triartanto (2010:76) menjelaskan tugas dan tanggung jawab dari bagian produksi siaran, batas kewenangan, dan ketrampilan yang harus dimiliki tim produksi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Manajer Produksi: seseorang yang bertanggung jawab terhadap segala proses dan hasil akhir produksi siaran. Produksi siaran tersebut meliputi penjadwalan studio rekaman untuk memproduksi station identity atau station call, program promo atau expose, spot iklan, editing lagu, serta turut berperan menjaga kualitas program siaran.

2) Program Siaran atau Penata Program: seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan program siaran dan serta

(24)

menyusun jadwal siaran. PD harus selalu memantau trend dan program-program dari radio kompetitor agar bisa membenahi dan meningkatkan mutu programnya.  

3) Music Director atau Penata Musik: seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab dalam menentukan format musik, kriteria lagu, dan penyedia lagu di dalam setiap program pada suatu stasiun radio. Seorang MD harus ditunjang kemampuan sense of music yang kuat.   4) Produser: seorang yang bertanggung jawab terhadap acara yang

diasuhnya dan selalu mengupayakan kualitas dari isi acaranya. Seorang Produser harus memiliki database yang lengkap dan kuat.   5) Scriptwriter, Penyiar, Reporter, Editor, Operator Siar, Operator

Rekam.  Menurut Arifin (2010:76), keterampilan produksi merupakan hal yang mendasar pada proses pembuatan suara di stasiun penyiaran radio. Tanpa ketrampilan ini, suara unik tidak dapat dibuat dengan baik dan sempurna Tetapi keterampilan saja tidak cukup karena produksi yang baik adalah produksi yang memiliki nilai tambah program stasiun penyiaran radio. 

Menurut Triartanto (2010:83) seorang produser harus memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan tentang program televisi dan radio secara keseluruhan dan harus dapat menuangkan kemampuan ide, gagasan kreatifitasnya dalam pembuatan program radio dan televisi, atau mampu melakukan koordinasi, kontribusi dan distribusi produk secara sistematis, efektif dan efisien. Sedang tugas dan fungsi seorang produser adalah menjalankan kreasi efek audio dan visual atau mengirimkan pesan kepada

(25)

pendengar dan pemirsa, serta perkembangan program yang menarik dalam operasional penyiaran radio dan televisi. Promosi adalah mempunyai kemampuan mempromosikan teknik program pada khalayak, yang bersifat, on air, bumper, stiker, spanduk, selebaran, billboard, dan iklan.

Masih menurut Triartanto (2010:87) seorang produser acara sering mengambil sebuah keputusan apakah suatu produksi akan dilakukan langsung atau direkam. Proses perekaman akan dikerjakan sebelum jadwal acara disiarkan. Proses perekaman ini produser akan menyiapkan seluruh komponen siaran yang akan diproduksi tetapi sekarang ini banyak permintaan biro iklan atau produsen yang menginginkan penyiaran iklan komersialnya dibacakan langsung oleh penyiar atau disebut adlib. Sedangkan produksi talkshow (acara khusus) yang diudarakan dan mendatangkan bintang tamu biasanya akan direkam sebelum acara diudarakan.

Gambar

Gambar 2.1 Pandangan komunikasi
Gambar 2.3 Model Interaksional
Gambar 2.4 Model Transaksional

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, solusi awal untuk formasi penempatan access point diinisialisasi secara acak dengan cara membagi access point secara acak

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Mandailing Natal

Pada tahun ini, INTEL mengambil tema “ Membuat Produk Teknologi Sederhana dan Inovatif yang Menunjang Indonesia di era MEA” Salah satu inti dari ilmu teknik industri adalah men- capai

Berdasarkan temuan alat-alat batu yang ada menunJukkan bahwa penghuni Gua Macan memiliki keahlian teknologi yang baik, hal tersebut dibuktikan dengan kondisi

Berdasarkan Tabel 6 di atas terlihat bahwa rata-rata Abnormal return saham pada periode sebelum Pengumuman resmi pemerintah tentang wabah COVID-19 di Indonesia tanggal 02 Maret

Web direktori adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang berkaitan di pelayanan publik yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari

Hasil dari ekstraksi disebut dengan ekstrak yaitu sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut

Pada gambar tersebut dapat juga dilihat bahwa semakin banyak jumlah pencelupan dense silica (semakin tebal lapisan dense silica), spektra reflektansi yang