• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN DITEMPAT KERJA DAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL PADA SISWA TINGKAT II KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN-3 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN DITEMPAT KERJA DAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL PADA SISWA TINGKAT II KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN-3 MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN DITEMPAT KERJA DAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL PADA SISWA TINGKAT II KOMPETENSI KEAHLIAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN-3 MEDAN T.A. 2011/2012

OLEH

IMMANUEL SINAGA NIM (061255110007)

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat–syarat Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (FT UNIMED)

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Immanuel Sinaga, Hubungan Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha dengan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa Tingkat II Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan T.A. 2011/2012.Skripsi, Medan : Fakultas Teknik–UNIMED 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Hasil Belajar Menggunakan Perlatan dan Pelengkapan Ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha dengan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II bidang keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan T.A. 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 2 Bidang keahlian teknik kendaraan ringan yang teridri dari 100 orang. Sampel penelitian adalah sampel total yang berjumlah 100 orang.

Untuk menjaring data variabel minat berwirausaha dari siswa dijaring melalui angket. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan rumus korelasi product momen angka kasar dengan tingkat penerimaan pada taraf 5%. Sedangkan untuk menjaring data Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dan Hasil Belajar Memeperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel. Validitas tes diuji dengan rumus koefisien korelasi point biserial dengan tingkat penerimaan pada taraf 5%.

(5)
(6)
(7)

5

6. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel (Y)... 56 7. Ringkasan Anava untuk Persamaan Regresi Y atas X2... 59

8. Ringkasan Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial... 61 9. Bobot Sumbangan Masing masing Variabel Bebas Terhadap Variabel

Terikat ... 64

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pradigma Penelitian... 31 2. Diagram batang distribusi nilai variable Hasil Belajar Menggunakan

Perlatan dan Perlengkapan di Tempat kerja... 54 3. Diagram batang distribusi nilai variable Minat Berwirausaha... 55 4. Diagram Batang distribusi nilai variable Hasil Belajar Memperbaiki

(8)

4

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi–kisi test Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel ... 31 2. Kisi–kisi test Hasil Belajar Menggunakan Perlatan dan Perlengkapan

di tempat Kerja ... 19 3. Kisi–Kisi angket Minat Berwirausaha... 22 4. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Menggunakan Perlatan

dan Perlengkapan di tempat Kerja... 52 5. Distribusi Frekuensi Variabel Menggunakan Peralatan dan

(9)

6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Minat Berwirausaha... 69

2. T est Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel ... 73

Test Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja... 77

3. Data Hasil Penelitian pada masing–masing Variabel ... 81

4. Uji Normalitas Sebaran Data Masing–masing Variabel... 84

5. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel (Y) atas menggunakan perlatan dan perlengkapan ditempat kerja ... 88

(10)

7

7. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 100 8. Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keberartian Koesifien Korelasi

Parsial ... 103 9. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan

Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 105 10. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian Koefisien

Korelasi Ganda... 107 11. Perhitungan Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif masing

–masing Variabel Bebas (X) terhadap Variabel Terikat (Y) ... 108 12. Silabus Perbaikan Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel, silabus

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan zaman yang begitu cepat dalam satu dekade belakangan ini, menghadapkan dunia pendidikan nasional kepada tantangan– tantangan yang amat berat khususnya dalam upaya menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi, dan mampu beradaptasi diera informasi. Tantangan yang dihadapi Pendidikan Nasional di masa depan cenderung berkembang menjadi semakin kompleks yang ditandai antara lain oleh : (1)semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) percepatan liberalisasi ekonomi dan sistem perdagangan bebas secara global, dan (3) pesatnya perkembangan informasi.

Salah satu masalah pendidikan nasional yang dilematis adalah rendahnya tingkat relevansi pendidikan, disamping masalah mutu, pemerataan, efektivitas, dan efisiensi pendidikan. Berbagai masalah tersebut harus selalu ditanggulangi, baik melalui jalur pendidikan formal, nonformal maupun informal. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal merupakan satu kesatuan sistem dengan lingkungan alam, sosial, budaya, masyarakat dan dunia usaha atau lapangan kerja di mana sekolah itu berada. Oleh karena itu, dalam perencanaan, pengelolaan dan pendidikan harus berorientasi pada lingkungan hidup yang selalu berubah.

(12)

2

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam penyelenggaraan pendidikan pada sekolah- sekolah kejuruan harus selalu ditingkatkan penyesuaian mengenai isi pendidikan (kurikulum), sistem, metode, sarana belajar, kemampuan professional guru dan sebagainya, sehingga sekolah mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha atau dunia industri.

Dalam Garis garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulum (2009 : 1) dinyatakan bahwa tujuan SMK Kompetensi Keahlian teknik kendaraan ringan adalah :

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.

2. Mendidik peserta didik agar menjadi warga Negara yang bertanggung jawab.

3. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan seni.

4. Mendidik peserta didik dengan keahlian dalam program keahlian teknik kendaraan ringan agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.

5. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan\ sikap professional dalam Kompetensi keahlian teknik teknik kendaraan ringan.

(13)

3

Melihat kenyataan yang ada bahwa penilaian yang dilontarkan masyarakat masih cenderung meragukan mutu lulusan SMK sehingga hal ini

menimbulkan keprihatinan di masyarakat.

Seperti yang dikemukakan oleh Rahman (1997 : 2) bahwa lulusan sekolah kejuruan dilecehkan atau diragukan oleh masyarakat, sedangkan dunia usaha kurang dapat memanfaatkannya karena dianggap tidak memenuhi kualifikasi yang ditentukan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Haidir (1997 : 24) bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia perlu ditingkatkan kualitasnya, karena pada umumnya kurang mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya lulusan SMK, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal meliputi perkembangan global IPTEK yang cepat, sedangkan faktor internal antara lain pendidikan yang kurang menunjang dan kurangnya pengetahuan siswa, sehingga sekolah tidak mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha atau dunia industri.

Berdasarkan hasil survey terlihat bahwa siswa lulusan dari SMK Parulian-3 Medan memiliki kesiapan kerja yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase siswa yang lulus dalam ujian kompetensi tahun 2010/2011, bahwa dari 115 siswa, baru 70 siswa yang lulus (sekitar 61%), sementara 45 siswa tidak lulus ujian kompetensi (sekitar 39%) data ini di peroleh dari sekolah bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa banyak siswa lulusan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2010/2011 yang tidak siap kerja. Seiring dengan

(14)

4

kurang mampu beradaptasi dengan sarana dan fasilitas kerja yang terdapat di

dunia kerja, maka kesiapan kerja lulusan SMK itu masih rendah”.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui cara pendengaran fakta, penalaran, instuisi dan wahyu. Mata pelajaran adalah alat, sedangkan yang ingin dicapai adalah pembentukan kecakapan hidup, sebab kecakapan hidup itulah yang diperlukan pada saat seseorang memasuki kehidupan sebagai individu yang mandiri, anggota masyarakat, dan warga Negara. Oleh karena itu, yang dibutuhkan siswa ialah berupa rangsangan, dorongan yang dapat menimbulkan suatu minat untuk mewujudkan karya kewirausahaan yang dapat mengisi atau menciptakan lapangan kerja.

Banyak factor yang mempengaruhi mutu lulusan SMK rendah, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dalam diri peserta didik itu sendiri antar lain kecerdasan dan bakat khusus, perkembangan jasmani dan kesehatannya, motivasi belajar, sikap belajar, cita

– cita, kebiasaan belajar dan bekerja, latar belakang pendidikan peserta didik. Sedangkan faktor eksternal meliputi berbagai komponen dari luar diri peserta

didik. Secara umum “memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel”

(15)

5

penting dikuasai agar praktek yang dilakukan dapat berjalan lancar dan tidak ada kesalahan. Dengan bertambahnya pengetahuan seorang siswa terhadap pelajaran memperbaiki system injeksi bahan bakar diesel dan pengetahuan tentang penggunaan peralatan di tempat kerja akan menuntut kemampuan diri siswa tersebut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja serta dapat termotivasi untuk minat berwirausaha atau dapat hidup mandiri.

Berdasarkan butir tersebut ditegaskan bahwa lulusan SMK diharapkan siap memasuki lapangan kerja dan dapat berwirausaha. Namun pada kenyataannya minat berwirausaha tidak seimbang dengan tingkat kemampuan dan kurangnya pengetahuan siswa. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang telah tamat dari sekolahnya kurang beradaptasi dengan sarana dan fasilitas kerja yang terdapat didunia kerja sehingga seorang anak tidak mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

Hal – hal di atas mendorong penulis untuk meneliti sejauh mana

“Hubungan hasil belajar menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja dan minat berwirausaha dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel siswa tingkat II bidang keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan, maka masalah ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

(16)

6

2. Bagaimana tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa terhadap hasil belajar memperbaiki sistem bahan bakar diesel?

3. Bagaimana tingkat penguasaan siswa dalam menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja terhadap hasil belajar memperbaiki sistem bahan bakar diesel?

4. Kendala – kendala apa saja yang dihadapi dalam meningkatkan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi diesel pada siswa tingkat II Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012?

5. Apakah guru – guru yang mengajar di SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/.2012 mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan memperbaiki sistem bahan bakar diesel sesuai dengan kompetensi yang disajikan bagi siswa?

6. Apakah hasil belajar menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja dan minat berwirausaha mempunyai hubungan yang positif dan berarti dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel pada siswa tingkat II Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012.

C. Pembatasan Masalah

(17)

7

1. Hasil Belajar Menggunaan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja Siswa Tingkat II Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan T.A. 2011/2012 adalah di uji ranah kognitif saja. 2. Minat berwirausaha dibidang otomotif khususnya kendaraan ringan

dari siswa SMK Parulian 3 tingkat II bidang keahlian teknik kendaraan ringan T.A. 2011/2012.

3. Hasil belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa SMK Parulian 3 tingkat II bidang keahlian teknik kendaraan ringan setelah mengikuti mata pelajaran memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel yang diuji adalah ranah kognitifnya saja.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah hubungan hasil belajar menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja dan minat berwirausaha dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel siswa tingkat II Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012. Selanjutnya permasalahan pokok tersebut dijabarkan dalam sejumlah pertanyaan penelitian sebagai berikut :

(18)

8

2. Apakah terdapat hubungan antara minat berwirausaha dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel siswa tingkat II bidang keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012?

3. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja dan minat berwirausaha secara bersama –

sama dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel siswa tingkat II Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Setiap usaha yang dilakukan akan berhasil apabila terlebih dahulu ditentukan tujuannya. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hubungan hasil belajar menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel pada siswa tingkat II Kompetensi teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hubungan minat berwirausaha dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel pada siswa tingkat II Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A.2011/2012.

(19)

9

sistem injeksi bahan bakar diesel siswa tingkat II program keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sumbangan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam usaha meningkatkan mutu pengajaran memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel bagi para siswa disekolahnya.

2. Sebagai masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan menjadi guru khususnya pada bidang keahlian teknik kendaraan ringan

(20)

72

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian -3 Medan T.A. 2011/ 2012 memiliki Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja cenderung kurang (42%).

2. Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian -3 Medan T.A. 2011/ 2012 memiliki Minat Berwirausaha cenderung cukup (60%). 3. Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian -3

Medan T.A. 2011/ 2012 memiliki Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel cenderung kurang (42%).

4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dengan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012, yaitu 0,515 > 0,195. 5. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Berwirausaha dengan Hasil

(21)

73

6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha dengan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012, yaitu 0,134 > 0,195.

7. Besarnya sumbangan Efektif variable Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja terhadap Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012, adalah sebesar 23,76%.

8. Besarnya sumbangan Efektif variable Minat Berwirausaha terhadap Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012, adalah sebesar 8,30%.

9. Koefisien Korelasi antara Hasil belajar Menggunakan Perlatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dengan Minat Berwirausaha tidak signifikan.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka diberikan implikasi sebagai berikut :

(22)

74

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka hal ini dapat ditunjuk bahwa Minat Berwirausaha dari siswa merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya Minat Berwirausaha dapat meningkatkan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel siswa. Dengan Minat Berwirausaha yang lebih tinggi maka akan meningkatkan keinginan siswa untuk memiliki pengetahuan yang labih tinggi.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini dapat ditunjuk bahwa Hasil Belajar Menggunakan Perlatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha yang tinggi dari siswa merupakan hal yang sangat penting. Untuk dapat meningkatkan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel siswa.

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tersebut, maka sebgai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal–hal sebagai berikut :

1. Dengan ditemukannya Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja cenderung kurang (42%) dan hasil korelasi rhitung> rtabelyaitu 0,515 > 0,195, maka perlu banyak upaya peningkatan lagi untuk Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja ini dapat ditingkatkan, maka dengan sendirinya dapat meningkatkan pula Hasil Belajr Memperbaiki system Injeksi Bahan Bakar Diesel.

(23)

75

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Agroindustri Belimbing Dewa Depok (Sisagribingwa) merupakan sistem informasi yang dibangun berbasis web. Sisagribingwa dibangun untuk menyediakan informasi

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain :..

meningkatkan produktivitas kerja karyawan Swalayan Mitra di Kartasura”. Data dan Sumber Data. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:. a)

dengan persepsi konsumen terhadap jasa pelayanan pada Bengkel Suzuki.. Indomobil Sragen berdasarkan kecepatan, keramahan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya pengetahuan perawat tentang pengkajian nyeri pada bayi, maka peneliti ingin mendeskripsikan hubungan antara

14 Anggi Puspita “ The Students’ Listening Ability in Identfying Themes on Narrative Text ”, Thesis SPd UMSU (Medan: Faculty f Teacher Training and Educatin, Academic Year In

Sepuluh wilayah lhok tersebut antara lain; Lhok Iboih, Lhok Pria Laot, Lhok Krueng Raya, Lhok Pasiran, Lhok Ie Meulee, Lhok Anoi Itam, Lhok Balohan, Lhok Jaboi, Lhok Keuneukai,

berfungsi sebagai pemoderasi terhadap komitmen tujuan ?” Jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat pada kalimat ke-1 dan 2 dalam paragraf ke-1, yaitu “