• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI KARAKTERISTIK TEPUNG TAPAI DENGAN PENGERINGAN OVEN DAN APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN ES LILIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI KARAKTERISTIK TEPUNG TAPAI DENGAN PENGERINGAN OVEN DAN APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN ES LILIN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KARAKTERISTIK TEPUNG TAPAI DENGAN

PENGERINGAN OVEN DAN APLIKASINYA DALAM

PEMBUATAN ES LILIN

CHARACTERISTIC OF TAPAI FLOUR WITH DRYING

OVEN IN APPLICATION OF MAKING ICE LOLLY

Rico Cahya Pratama 05031381621055

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

SUMMARY

RICO CAHYA PRATAMA. Characteristic of Tapai Flour with Drying Oven in Application of Making Ice Lolly (Supervised by GATOT PRIYANTO and AGUS WIJAYA).

The purpose of this study was to determine the characteristic of tapai flour with heated oven in application of making ice lolly. The research was conducted at Agricultural Product Chemical Laboratory and Microbiology Laboratory, Agricultural Technology Departement, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University from July 2020 to January 2021.

This research used factorial completely randomized design (RALF) with two treatment factors and each treatment was repeated three times. The first factor (A) is the drying temperature (60oC, 70oC and 80oC) and the second factor (B) is the drying time (8 hours, 9 hours, 10 hours and 11 hours).The parameters of tapai flour that were observed included microbiological tests (total plate count), chemical tests (total acid, reducing sugar and water content) and physical tests (water absorption capacity, browning index and density), while the ice lolly parameters observed were physical tests (melting rate).The results showed that the treatment of drying temperature and drying time had a significant effect on water content, browning index, water absorption capacity, density, total acid, reducing sugar of tapai flour and the melting rate of the ice lolly. The interaction between drying temperature and drying time showed a significant effect on reducing sugar of tapai flour.

(3)

RINGKASAN

RICO CAHYA PRATAMA. Karakteristik Tepung Tapai dengan Pengeringan Oven dan Aplikasinya dalalm Pembuatan Es Lilin (Dibimbing oleh GATOT PRIYANTO dan AGUS WIJAYA).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tepung tapai dengan pemanasan oven dan aplikasinya dalam pembuatan es lilin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Umum, Jurisan Teknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya pada bulan Juli 2020 sampai dengan Januari 2021.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama (A) adalah suhu pengeringan (60oC, 70oC dan 80oC) dan faktor kedua (B) adalah lama pengeringan (8 jam, 9 jam, 10 jam dan 11 jam). Parameter tepung tapai yang diamati meliputi uji mikrobiologi (total plate count), uji kimia (total asam, gula reduksi dan kadar air) dan uji fisik (daya serap air, indeks kecoklatan dan berat jenis), sedangkan parameter es lilin yang diamati uji fisik (kecepatan leleh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengeringan dan lama pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar air, indeks kecoklatan, daya serap air, berat jenis, total asam, gula reduksi tepung tapai dan kecepatan leleh es lilin. Interaksi perlakuan suhu pengeringan dan lama pengeringan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap gula reduksi tepung tapai.

(4)

SKRIPSI

KARAKTERISTIK TEPUNG TAPAI DENGAN

PENGERINGAN OVEN DAN APLIKASINYA DALAM

PEMBUATAN ES LILIN

CHARACTERISTIC OF TAPAI FLOUR WITH DRYING

OVEN IN APPLICATION OF MAKING ICE LOLLY

Diajukan Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Rico Cahya Pratama

05031381621055

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 03 Februari 1998 di Lampung Selatan. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari bapak Jaka Suprapto dan ibu Rika Yunita. Penulis telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Sungai Lilin pada tahun 2010. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Sungai Lilin pada tahun 2013 dan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Sungai Lilin pada tahun 2016. Penulis lulus Ujian Saringan Masuk (USM) Universitas Sriwijaya pada tahun 2016 dan tercatat sebagai mahasiswa pada Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi kampus yaitu sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Universitas Sriwijaya sejak tahun 2016 dan merupakan anggota Badan Wakaf Pengkajian Islam (BWPI) pada tahun 2017 serta sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia Komisariat Universitas Sriwijaya pada tahun 2017.

Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ulak Lebar, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan pada bulan Juni 2019. Penulis telah melaksanakan Praktek Lapangan (PL) di PT. Hindoli (A Cargill Company), Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada bulan Desember 2019. Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Teknologi Pengawetan pada tahun 2020.

(9)

ix Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur kehadirat Allah Subhaanahuu wa ta’aalaa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam tercurahkan kepada nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam semoga kita semua senantiasa menjadi pengikutnya sampai akhir zaman. Selama melaksanakan penelitian hingga selesainya skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

3. Koordinator Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

4. Bapak Dr. Ir. Gatot Priyanto, M.S. selaku pembimbing akademik, pembimbing praktek lapangan dan pembimbing pertama skripsi yang telah mendukung dengan meluangkan waktu, memberikan arahan, nasihat, saran, motivasi, bimbingan, semangat serta doa kepada penulis.

5. Bapak Dr. rer. nat. Ir. Agus Wijaya, M.Si. selaku pembimbing kedua skripsi yang telah mendukung dengan meluangkan waktu, memberikan arahan, nasihat, saran, solusi, motivasi, bimbingan dan semangat, serta doa kepada penulis.

6. Ibu Dr. Eka Lidiasari, S.TP., M.Si. selaku pembahas makalah dan penguji skripsi yang telah meluangkan waktu, memberikan saran, nasihat, bimbingan dan semangat, serta doa kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknologi Pertanian yang telah mendidik, membagi ilmu dan motivasi.

8. Staf administrasi akademik Jurusan Teknologi Pertanian dan staf Laboratorium Jurusan Teknologi Pertanian atas semua bantuan dan kemudahan yang diberikan.

(10)

x Universitas Sriwijaya 9. Kepada kedua orang tua ku, sosok istimewa yang hebat dan tangguh ayahanda Jaka Suprapto dan ibunda Rika Yunita yang telah mendidik dan membimbing serta memberikan doa, dukungan baik moril dan materi, nasihat, motivasi, semangat, kepercayaan dan kasih yang tak terhingga dan kepada adik saya Tio Dwi Alfianto yang telah memberikan doa dan semangat serta keluarga besar yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuan semangat dan doa selalu menyertai.

10. Keluargaku THP 2016 selanangan Abdi, Agung, Andika, Bobby, Dandi, Uda Dio, Refki, Octa dan Odi terima kasih telah menjadi keluarga yang terbaik membantu dan memberikan saran, semangat, tempat berbagi keluh kesah dan doa yang selalu menyertai, kalian semua terbaik.

11. Keluarga dan rekan seperjuangan Teknologi Hasil Pertanian 2016 yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas bantuan saran, nasihat, semangat, canda tawa dan doa yang selalu menyertai.

12. Terima kasih kepada kakak dan adik tingkat yang ikut memberikan bantuan semangat, saran dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini. 13. Keluarga seperjuangan Alham, Arri Ef, Arina, Anggit, Galih, Jelita,

Inez, Ovilia dan Vena terima kasih atas bantuan dan semangat, canda tawa serta doa yang selalu menyertai.

14. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu terima kasih tak terhingga untuk kalian semua.

Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bemanfaat bagi kita semua dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Indralaya, Maret 2021

(11)

xi Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

1.3. Hipotesis... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1. Tapai ... 3

2.2. Pengeringan Tapai... 4

2.3. Tepung Tapai ... 5

2.4. Pembuatan Tepung Tapai ... 5

2.5. Es Lilin ... 6

BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN... 7

3.1. Tempat dan Waktu... 7

3.2. Alat dan Bahan... 7

3.3. Metode Penelitian... 7

3.4. Analisis Statistik... 8

3.4.1. Analisis Statistik Parametrik... 8

3.5. Cara Kerja... 10

3.5.1. Pembuatan Tepung Tapai... 10

3.5.2. Pembuatan Es Lilin... 11

3.6. Parameter... 11

3.6.1. Uji Mikrobiologi Tepung Tapai... 11

3.6.1.1. Jumlah Total Plate Count... 11

3.6.2. Uji Kimia Tepung Tapai... 12

(12)

xii Universitas Sriwijaya

3.6.2.2. Gula Reduksi... 12

3.2.3. Kadar Air... 13

3.6.3. Uji Fisik Tepung Tapai... 14

3.6.3.1. Daya Serap Air... 14

3.6.3.2. Indeks Kecoklatan... 14

3.6.3.3. Berat Jenis... 14

3.6.4. Uji Fisik Es Lilin... 15

3.6.4.1. Kecepatan Leleh... 15

BAB 4. HASIL DAN PEMBHASAN... 16

4.1. Kadar Air... 16

4.2. Indeks Kecoklatan... 18

4.3. Berat Jenis... 20

4.4. Gula Reduksi... 21

4.5. Total Plate Count... 24

4.6. Daya Serap Air... 25

4.7. Total Asam... 27

4.8. Kecepatan Leleh Es Lilin... 29

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN... 33

5.1. Kesimpulan... 33

5.2. Saran... 33

DAFTAR PUSTAKA... 34

(13)

xiii Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Komposisi kimia tapai ubi kayu... 4 Tabel 3.1. Daftar analisis keragaman rancangan acak lengkap

faktorial... 9 Tabel 4.1. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan suhu pengeringan terhadap

kadar air tepung tapai... 17 Tabel 4.2. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan lama pengeringan terhadap

kadar air tepung tapai... 17 Tabel 4.3. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan suhu pengeringan terhadap

indeks kecoklatan tepung tapai... 19 Tabel 4.4. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan lama pengeringan terhadap

indeks kecoklatan tepung tapai... 19 Tabel 4.5. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan suhu pengeringan terhadap

berat jenis tepung tapai... 21 Tabel 4.6. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan suhu pengeringan terhadap

gula reduksi tepung tapai... 22 Tabel 4.7. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan lama pengeringan terhadap

gula reduksi tepung tapai... 23 Tabel 4.8. Uji lanjut BNJ 5% interaksi perlakuan faktor A dan

faktor B terhadap berat jenis tepung tapai... 23 Tabel 4.9. Hasil jumlah total mikroba pada tepung tapai... 24 Tabel 4.10. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan suhu pengeringan terhadap

daya serap air tepung tapai... 26 Tabel 4.11. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan lama pengeringan terhadap

daya serap air tepung tapai... 26 Tabel 4.12. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan suhu pengeringan terhadap

total asam tepung tapai... 28 Tabel 4.13. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan lama pengeringan terhadap

(14)

xiv Universitas Sriwijaya Tabel 4.14. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan suhu pengeringan terhadap

kecepatan leleh waktu 30 menit es lilin... 30 Tabel 4.15. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan suhu pengeringan terhadap

kecepatan leleh waktu 60 menit es lilin... 30 Tabel 4.16. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan lama pengeringan terhadap

kecepatan leleh waktu 30 menit es lilin... 31 Tabel 4.17. Uji lanjut BNJ 5% perlakuan lama pengeringan terhadap

(15)

xv Universitas Sriwijaya

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Kadar air rerata (%) tepung tapai... 16

Gambar 4.2. Nilai rerata indeks kecoklatan tepung tapai... 18

Gambar 4.3. Nilai rerata berat jenis tepung tapai... 20

Gambar 4.4. Nilai rerata gula reduksi tepung tapai... 21

Gambar 4.5. Nilai rerata daya serap air tepung tapai... 25

Gambar 4.6. Nilai rerata total asam tepung tapai... 27

Gambar 4.7. Nilai rerata kecepatan leleh 30 menit es lilin... 29

(16)

xvi Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan tepung tapai... 39

Lampiran 2. Diagram alir pembuatan es lilin. ... 40

Lampiran 3. Foto tepung tapai ... 41

Lampiran 4. Foto es lilin ... 43

Lampiran 5. Hasil analisis dan analisis keragaman kadar air tepung tapai ... 44

Lampiran 6. Hasil analisis dan analisis keragaman indeks kecoklatan tepung tapai ... 47

Lampiran 7. Hasil analisis dan analisis keragaman berat jenis tepung tapai ... 50

Lampiran 8. Hasil analisis dan analisis keragaman total asam tepung tapai ... 53

Lampiran 9. Hasil analisis total plate count tepung tapai ... 56

Lampiran 10. Hasil analisis dan analisis keragaman daya serap air tepung tapai ... 59

Lampiran 11. Hasil analisis dan anaisis keragaman gula reduksi tepung tapai ... 62

Lampiran 12. Hasil analisis dan analisis keragaman kecepatan leleh waktu 30 menit pada es lilin ... 66

Lampiran 13. Hasil analisis dan analisis keragaman kecepatan leleh waktu 60 menit pada es lilin ... 69

(17)

1 Universitas Sriwijaya

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tapai adalah produk fermentasi dari bahan sumber pati yang melibatkan ragi pada proses pembuatannya, salah satu pangan tradisonal yang menjadi makanan khas Indonesia yaitu tapai singkong. Tapai singkong banyak diproduksi di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Jawa Barat disebut peuyeum karena tidak berair dan rasa manisnya, sedangkan Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut tapai, dengan karakteristiknya yang berair, beralkohol dan sedikit asam. Tapai memiliki keunggulan yang dapat meningkatkan kandungan vitamin B1 (tiamin). Tapai digolongkan sebagai bahan sumber probiotik bagi tubuh (Asnawi et al., 2013). Menurut Fahmi dan Nurrrahman (2011), Fermentasi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah lama fermentasi. Waktu fermentasi memakan waktu 2-3 hari. Tapai memiliki tekstur ada yang keras dari (Jawa Barat) dan lunak atau lembek dari (Jawa Tengah dan Timur). Umur simpan tapai yang singkat.Menurut Sudarmi et al., (2010), tapai yang lunak hanya mampu bertahan sampai 5 hari, setelah itu tapai akan mengalami perubahan rasa, warna dan aroma sehingga tidak dapat jual, sehingga banyak tapai yang terbuang setelah melebihi masa simpan tapai. Salah satu cara untuk meningkatan umur simpan tapai dapat diolah menjadi tepung tapai.

Tepung merupakan butiran halus yang umumnya terbuat dari berbagai jenis tanaman seperti gandum, singkong, tapioka, jagung dan kacang-kacangan yang diolah dengan cara penggilingan atau penepungan. Tepung juga dapat dibuat dari pengeringan tapai sehingga dapat dijadikan sebagai tepung tapai yang dapat mengurangi penggunaan tepung gandum. Tepung tapai merupakan tepung yang terbuat dari pengeringan tapai yang telah dilakukan penggilingan dan pengayakan. Menurut Astawan dan Wahyuni (1991) dalam Sudarmi et al., (2010), tepung tapai dapat digunakan sebagai bahan pencampur aneka kue, roti, cookies, es krim, biskuit maupun es lilin. Tepung tapai lebih awet karena dapat disimpan dalam waktu yang lama dengan bentuk yang lebih kecil sehingga dapat lebih efisien

(18)

Universitas Sriwijaya dalam pengangkutan dan penyimpanan (Sudarmi et al., 2010). Tepung tapai memiliki nilai gizi yang lebih baik jika dibandingkan dengan singkong itu sendiri sebagai bahan baku, seperti meningkatnya vitamin B1 dan protein (asam-asam amino) saat proses fermentasi dalam pembuatan tapai. Alkohol yang terbentuk dari proses fermentasi mengalami penguapan akibat saat proses pengeringan pada proses pembuatan tepung tapai, sehingga kadar alkohol pada tepung tapai hampir tidak ada (Lidiasari et al., 2006). Tepung tapai dapat diolah menjadi produk olahan seperti es lilin.

Es Lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang banyak disukai oleh anak-anak maupun masyarakat luas, karena es lilin memiliki daya tarik warna dan bentuk yang menarik dan memiliki cita rasa yang dapat memberikan kesegaran kepada konsumen. Es lilin termasuk produk water ice, yaitu produk minuman tanpa lemak yang dibekukan hingga menjadi fase padat. Proses es lilin identik dengan harga beli yang ekonomis dan proses pengolahannya yang sederhana, dengan hampir 90% es lilin yang dipasarkan ke konsumen hanya mengandung air, gula, pewarna dan flavor. Es lilin dapat dikembangkan menjadi produk pangan fungsional, terutama sebagai alternatif untuk diet karena tidak mengandung lemak. Pengembangan mutu produk es lilin dapat dilakukan dengan mengubah bahan dasar es lilin menggunakan tepung tapai.

1.1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tepung tapai dengan pengeringan oven dan aplikasinya dalam pembuatan es lilin.

1.2. Hipotesis

Pengeringan oven diduga berpengaruh nyata terhadap karakteristik tepung tapai dalam pengaplikasian pembuatan es lilin.

(19)

34 Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

AOAC. 2005. Official Methods of Analysis.Association of Official Analytycal Chemistry. Washington DC. United State of America.

Amalia, R., 2012. Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Dodol Tapai Ubi Kayu Selama Penyimpanan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Andriani, M., Ananditho, B., K., dan Nurhatadi, E., 2013. Pengaruh Suhu

Pengeringan Terhadap Karakteristik Fisik dan Sensoris Tepung Tempe “Bosok”. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 6(2), 95-102.

Arni, N., 2019. Laporan Koligatif Es Lilin.

[https://www.academia.edu/38384115/Laporan_Koligatif_Es_Lilin.docx] diakses pada tanggal 06 Februari 2020.

Ariantika, C., Nurwantoro, Pramono, Y., B., 2017. Karakteristik Fisik, Kimia dan Mutu Hedonik Tepung Durian Fermentasi (Tempoyak) dengan Suhu Pengeringan yang Berbeda. Jurnal Teknologi Pangan, 1(2), 39-44.

Asnawi, M., Sumarlan, S.H. dan Hermanto, M.B., 2013. Karakteristik Tape Ubi Kayu (Manihot utilissima) Melalui Proses Pematangan dengan Penggunaan Pengontrol Suhu. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 1(2), 56-66.

Callista, M., A., 2020. Pengelompokan Mikroorganisme dan Karakteristik Kimia Tapai Singkong yang Dibuat dari Berbagai Jenis Starter. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya.

Cohen, E., Birk, Y., Mannhein, C.H., dan Saguy, I., 1994. Kinetic Parameter For Quality Change Thermal Processing Grape Fruit. Journal of Food Science. 59 (I), 155-158.

Dharmapadni, I., G., A., Admadi, B., H., dan Yoga, I., W., G., S., 2016. Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Tepung Labu Kuning (Curcubitae Moschata ex. Poir) Beserta Analisis Finansialnya. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 4(2), 73-82.

Dirayati, Gani, A. dan Erlidawati. 2017. Pengaruh Jenis Singkong dan ragi Terhadap Kadar Etanol Tape Singkong. Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1 (1), 26-33.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara. Jakarta.

(20)

Universitas Sriwijaya Erni, N., Kadirman., dan Fadilah, R., 2018. Pengaruh Suhu dan Lama

Pengeringan Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Tepung Umbi Talas (Colocasia esculenta). Jurnal pendidikan Teknologi Pertanian, 4, 95-100. Fahmi, N. dan Nurrahman. 2011. Kadar Glukosa, Alkohol dan Citarasa Tape

Onggok Berdasarkan Lama Fermentasi. Jurnal Pangan dan Gizi, 2 (3), 25-42.

Fardiaz, 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Gomez, K. A. dan Gomez, A.A., 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi Kedua. UI Press. Jakarta.

Gupta, T., Mohan, Y., dan T., N., S., 2017. Measurement of Bulk Volume and Density of Irreguler Solid Sample by Sand Displacement Methode. J. Rock Mech Rock Eng, 50, 639-645.

Harjiyanti, M. D., Pramono, Y. B dan Mulyani, S., 2013. Total Asam, Viskositas dan Kesukaan pada Yoghurt Drink dengan Sari Buah Mangga (Mangifera indica) sebagai Perisa Alami. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(2), 104-107.

Hartono, M., A., Purwijantiningsih, L., M., E., dan Pranata, S., 2013. Pemanfaatan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Sebagai Pewarna Alami Es Lilin. Jurnal Biologi, 1(1), 1-5.

Herniawan, 2010. Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Mutu dan Sifat Fisiko-Kimia Tepung Kasava Terfermentasi. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Hidayat, R., 2015. Perubahan Kualitas Mi Mojang (Mocaf dan Jagung) yang Diproduksi dengan Perbedaan Suhu dan Lama Pengeringan. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Jember.

Istiqomah, K., Windrati, W., S., dan Prapiningsih, Y., 2017. Karakterisasi Es Krim Edamame dengan Variasi Jenis dan Jumlah Penstabil. Jurnal Agroteknologi, 11(2), 139-147.

Iswanto, Y., 2017. Pengaruh Penambahan Sodium Tripolyphosphate dan Lama Penyimpanan terhadap Karakteristik Bakso Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya.

Jamaluddin, S., Dyah, D., dan Zulkifli, L. 2014. Pengaruh Konsentrasi Ragi dan Lama Fermentasi Terhadap Kadar Air, Glukosa dan Organoleptik pada Tapai Singkong. Jurnal Biologi Tropis, 17(1), 43-53.

(21)

Universitas Sriwijaya Lestari, T., I., Nurhidajah, dan Yusuf, M., 2018. Kadar Protein, Tekstur dan Sifat

Organoleptik Cookies yang Disubstitusi Tepung Ganyong (Canna edulis) dan Tepung Kacang Kedelai (Glycine max L.). Jurnal Pangan dan Gizi, 8(6), 53-63.

Lidiasari, E., Syafutri, M., I., dan Syaiful, F., 2006. Pengaruh Perbedaan Suhu Pengeringan Tepung Tapai Ubi Kayu Terhadap Mutu Fisik dan Kimia yang Dihasilkan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 8(2), 141-146. Lubis, M., 1999. Mempelajari Pengaruh Pengeringan, Penambahan Na-Bisulfit

dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Sale Tape Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Martunis, 2012. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Kuantitas dan Kualitas Pati Kentang Varietas Granola. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 4(3), 26-30.

Ntau, L., Sumual, M., F., dan Assa, J., R., 2017. Pengaruh Fermentasi Lactobacillus casei Terhadap Sifat Fisik Tepung Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 5(2), 11-19.

Nuraeni, L., S., 2018. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Karakteristik Tepung Terubuk (Saccharum edule Hasskarl). Tugas Akhir. Fakultas Teknik. Universitas Pasundan Bandung.

Rahim, A., Laude, S., Asrawaty, dan Akbar, 2017. Sifat Fisikokimia dan Sensoris Es Krim Labu Kuning dengan Penambahan Tepung Talas Sebagai Pengental. Jurnal Agroland, 24(2), 89-94.

Riswandi, Imsya, A., Sandi, S., dan Putra A., S., S., Evaluasi Kualitas Fisik Biskuit Berbahan Dasar Rumput Kumpai Minyak dengan Level Legum Rawa (Neptunia Oleracea Lour) yang Berbeda. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 6(1), 1-11.

Santosa, R., 2017. Karakteristik Fisik dan Kimia Tepung Rebung (Dendrocalamus asper) yang Diproses dengan Metode Foam Mat Drying. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya.

Setiyoko, A., Nugraeni., Hartutik, S., 2018. Optimasi Suhu Pemanasan dan Kadar Air pada Proses Produksi Tepung Bengkuang Termodifikasi dengan Teknik Heat Moisture Treatment (HMT) sebagai Bahan Baku Mie Basah. Seminar Nasional “Invoasi Pangan Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan”, ISSN 2656-6796.

Setyaningsih, D., Apriyantono, A. dan Sari M.P., 2010. Analisa Sensors untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press. Bogor

(22)

Universitas Sriwijaya SNI (3751-2009). Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan. Standar Nasional

Indonesia, Jakarta.

Sudarmadji, S., Haryono, B. dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Sudarmi, S., Hanasti, A., Santoso, E., dan Wahyuni, S., S., 2010. Pembuatan Tepung Tape dari Tape Ubi Kayu Menggunakan Operasi Pengeringan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”, ISSN 1693 - 4393.

Sudjono, M., 1985. Uji Citarasa dan Penerapan Uji Statistika dalam Penelitian. Bandung. Pustaka Setia. Teknologi Pertanian Indonesia, 6 (3), 1-4.

Suryandari, E., 2015. Inovasi Es Lilin Tape Sukun dengan Penambaan Sari Kacang Gude dan Kulit Buah Naga Sebagai Pewarna Alami. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Susanto, A., Radwitya, E. dan Muttaqin, K., 2017. Lama Waktu Fermentasi dan Konsentrasi Ragi pada Pembuatan Tepung Tape Singkong (Manihot Utilissima) Mengandung Dekstrin, Serta Aplikasinya pada Pembuatan Produk Pangan. Jurnal Teknologi Pangan, 8 (1), 82-92.

Susi, 2015. Kajian Mutu Fisikokimia dan Sensori Produk Es Lilin dari Campuran Sari Bit Merah dan Nenas dengan Penambahan Gelatin. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Sutrisno, E., T., Arief, D., Z., dan Oktapiani, T., 2018. Karakteristik Tepung Campolay (Pouteria campechiana) untuk Biskuit dengan Variasi Tingkat Kematangan dan Suhu Blansing. Pasundan Food Technology Journal, 5(2), 111-121.

Yunita, M., dan Rahmawati, 2015. Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap mutu Manisan Kering Buah Carica (Carica candamarcensis). Jurnal Konversi, 4(2), 17-28.

Widyasari, R., Sulastri, Y., Nofrida, R., Zaini M., A., Nasrullah, A., dan Zainuri, 2018. Pemanfaatan Tepung Umbi Minor Sebagai Alternatif Stabilizer Alami untuk Meningkatkan Mutu Fisik dan Inderawi Es Krim Buah Naga (Hylocereus polyrhizus sp.). Jurnal Ilmu dan Teknologi pangan, 4(1), 268-276.

Zsalsabillah, K., 2020. Indeks Glikemik dan Karakteristik Organoleptik Kopi Robusta (Coffea canephora) Gula Aren. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3 Penurunan Konsentrasi Warna Kecepatan penurunan konsentrasi Fe total, Zn, dan warna terbesar terjadi pada 15 menit pertama karena pada saat itu proses

Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keadaan aparatur sipil negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya, Pasal 123 Ayat

PLTGL merupakan pembangkit listrik yang bergantung pada ada tidaknya gelombang yang terjadi dan tidak bersifat dinamis atau berubah – ubah tiap waktu Pada perencanaan

Menambah kajian penelitian dalam bidang Desain Interior, khususnya tentang akulturasi budaya pada Masjid Indrapuri di Aceh Besar. Bagi

Ketiga, penelitian ini bertujuan untuk menemukan dampak yang dirasakan dari pilihan orientasi seksual pada individu lesbian di organisasi Talita Kum

hargaprovenue adalahRp.5.849 .600 pada laban sawah danRp.3. Sedangkan dengan penerapan tarif impor 65 persen akan diperoleh keuntungan yang lebih besar, yaitu Rp.7.818.000

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengujian pada tahun 2014 dan tahun 2015 kesadaran, tanggung jawab, pelaporan, dan pengauditan green accounting tidak

Secara keseluruhan dapat dilihat adanya perbedaan grafik hasil pre-test yang lebih rendah daripada hasil post-test.Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan skor