• Tidak ada hasil yang ditemukan

XI dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "XI dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK KELAS XI DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS

DI MA FUTUHIYYAH-2 MRANGGEN DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Dalam Ilmu Pendidikan Fisika

p

Oleh : AHMAD KHANIF

NIM : 073611014

TADRIS FISIKA

FAK U L TAS TARBI YAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

ii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax. 7615387

PERNYATAAN KESLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ahmad Khanif

Nim : 073611014

Jurusan/Program Setudi : Tadris Fisika

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagain tertentu yang dirujuk sumberya.

Semarang, 10 Juni 2011 Saya yang menyatakan

(3)

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN PENGUJI Naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas

Nama : Ahmad Khanif NIM : 073611014 Jurusan : Tadris Fisika Program Studi : Tadris Fisika

Telah diujikan dalam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Fisika.

Semarang, 14 Desember 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Ismail, M.Ag. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom.

NIP . 19711021 199703 1002 NIP . 19770622 200604 2005

Penguji I, Penguji II,

Andi Fadllan, S.Si., M.Sc. Joko Budi Poernomo, M.Pd. NIP . 19800915 200501 1006 NIP. 19760214 200801 1011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Joko Budi Poernomo, M.Pd. Ridwan, M. Ag.

(4)

iv NOTA PEMBIMBING

Semarang, 10 Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas

Nama : Ahmad Khanif

NIM : 073611014

Jurusan : Tadris Fisika Program Studi : Tadris Fisika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing I,

(5)

v NOTA PEMBIMBING

Semarang, 10 Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas

Nama : Ahmad Khanif

NIM : 073611014

Jurusan : Tadris Fisia Program Studi : Tadris Fisika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing II,

Ridwan, M. Ag.

(6)

vi ABSTRAK

Judul : Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas

Penulis : Ahmad Khanif Nim : 073611014

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan peserta didik kelas XI (IPA) dalam menyelesaikan soal-soal pada Materi Pokok Hukum Hooke dan Elastisitas (2) Faktor apa yang menyebabkan peserta diidik kelas XI MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan Elastisitas (3) Bagaimana cara mengatasi kesalahan pesetra didik kelas XI MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan Elastisitas di MA Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di MA Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak. Dalam penelitian ini peneliti mengambil subyek sebesar 10 % dari populasi sebagai aturan kasar. Kemudian peneliti mengambil subyek 9 peserta didik kelas XI (IPA) di MA Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak, kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok atas, kelompok rata-rata, dan kelompok bawah yang ditentukan berdasarkan hasil tes.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan metode dokumentasi, tes, dan wawancara baik dengan peserta didik maupun dengan guru mata pelajaran fisika (IPA) kelas XI MAFutuhiyyah-2 Mranggen-Demak.

(7)

vii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam desertasi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Menteri Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpanggan penulisan kata sandang [al-] disengaja secara konsisten sesuai teks Arabya.

ا a ﻂ t

ﺐ b ﻇ z

ﺖ t ع `

ﺚ s غ g

ج j ف f

ح h ق q

خ kh ﻚ k

ﺪ d ﻞ l

ﺬ z م m

ﺮ r ﻦ n

ز z ﻮ w

ﺲ s ه h

ﺶ sy ﺀ ,

ﺺ s ي y

(8)

viii

KATA PENGANTAR

ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲا ﻢﺴﺑ

Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih, tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta inayah-Nya Dan tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman Jahiliyah ke Zaman Islamiyah.

Skripsi berjudul “Analisis Kesalahan Peserta Didik Kelas XI Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas di MA Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak Tahun Ajaran 2010/ 2011”

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Suja”i, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

2. Joko Budi Poernomo, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Ridwan, M. Ag selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

3. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

4. H. Ali Makhsun, S.Ag, M.S.I. selaku Kepala MA Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

(9)

ix

6. Ayahanda dan Ibunda dan kakak tercinta yang rela dan ikhlas dalam doa, restu, support, motivasi serta materi yang tiada henti dan tidak mengharap balasan.

7. Mumtani`ah, Al-Hafizoh, S.Pd.I beserta keluarga yang selalu memberi motivasi dan do’a.

8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran dalam proses penulisan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berkesempatan membacanya.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin

Semarang, 10 Juni 2011 Penulis

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL --- i

PERNYATAAN KEASLIAN --- ii

PENGESAHAN --- iii

NOTA PEMBIMBING --- iv

ABSTRAK --- vi

TRANSLITERASI --- vii

KATA PENGANTAR --- viii

DAFTAR ISI --- x

BAB I : PENDAHULUAN --- 1

A. Latar Belakang Masalah --- 1

B. Penegasan Istilah --- 2

C. Rumusan Masalah --- 3

D. Tujua dan Manfaat penelitian --- 4

E. Kajian Pustaka --- 4

F. Metode Penelitian --- 6

BAB II : LANDASAN TEORI --- 12

A. Tinjauan Tentang Teori Belajar --- 12

B. Bentuk-Bentuk Kesalahan dan Fakator-Faktor Penyebab Peserta Didik Melakukan Kesalahan dalam Menyelesaikan soal-soal --- 14

C. Cara Mengatasi Peserta Didik yang Melakukan Kesalahan dalam Menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan Elastisitas --- 17

D. Hukum Hooke Pada Pegas --- 19

(11)

xi

BAB III : HASIL PENELITIAN --- 24

A. Profil MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak --- 24

B. Data Hasil Penelitian --- 25

a. Wawan Cara Denga Siswa--- 26

1.Hasil Penelitian Pada Subyek Satu (S1)--- 26

2.Hsil Penelitian Pada Subyek Dua (S2)--- 29

3.Hsil Penelitian Pada Subyek Tiga (S3)--- 31

4.Hsil Penelitian Pada Subyek Empat (S4)--- 37

5.Hsil Penelitian Pada Subyek Lima (S5)--- 41

6.Hsil Penelitian Pada Subyek Enam (S6)--- 45

7.Hsil Penelitian Pada Subyek Tujuh (S7)--- 46

8.Hsil Penelitian Pada Subyek Delapan (S8)--- 47

9.Hsil Penelitian Pada Subyek Sembilan (S9)--- 50

b. Wawan Cara Dengan Guru--- 51

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN --- 54

A. Analisis Bentuk dan Faktor Penyebab Kesalahan Peserta Didik Kelas XI MA Futuhiyyah-2 Mrangggen Demak dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas ---- 54

1. Subyek Satu (S1)--- 54

2. Subyek Dua (S2)--- 54

3. Subyek Tiga (S3)--- 55

4. Subyek Empat (S4)--- 56

5. Subyek Lima (S5)--- 56

6. Subyek Enam (S6)--- 57

7. Subyek Tujuh (S7)--- 57

8. Subyek Delapan (S8)--- 58

9. Subyek Sembilan (S9)--- 58

(12)

xii

BAB V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP --- 63

A. Kesimpulan --- 63

B. Anjuran dan Saran-Saran --- 64

C. Penutup --- 64

(13)

xiii DAFTAR TABEL

Table 1.1 Tingkat Kesukaran --- 10

Table 3.1 Subyek Penelitian --- 26

Table 4.1 Bentuk Kesalahan Subyek Penelitian --- 59

(14)

xiv DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kedudukan Elastisitas --- 20

Gambar 2.2 Kedudukan Elatisitas --- 21

Gambar 2.3 Kesetimbangan Elastisitas Bentuk Grafik --- 21

Gambar 2.4 Regangan Panjang --- 22

Gambar 2.5 Regangan Geser --- 22

Gambar 2.6 Regangan Volume --- 23

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada jenjang pendidikan sekolah menegah atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) dan masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari fisika terutama tentang teori dan konsep-konsep yang telah ada, belajar fisika lebih menekankan penalaran dalam pemahaman makna fisisnya, belajar fisika harus mau berfikir dan sering di sosialisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan aktivitas yang pokok. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri. Belajar dapat berhasil jika siswa aktif mengikuti proses belajar, tidak hanya sekedar menerima materi yang disampaikan namun juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ciri-ciri dan sifat-sifat dasar materi, berbagai bentuk energi dan cara materi maupun energi berinteraksi.1 Dalam ilmu fisika suatu konsep atau hukum yang menerangkan kejadian-kejadian alam biasanya dikomunikasikan dalam bentuk persamaan matematis. Persamaan-persamaan tersebut salah satunya diperoleh dengan menurunkan dari definisi-definisi besaran fisis atau dari persamaan-persamaan yang telah ada. Karena itu dalam pembelajaran fisika peserta didik dituntut untuk mampu memahami suatu kejadian secara fisis bukan sekedar menghafalkan persamaan-persamaan yang bersifat matematis.

Dalam pelajaran fisika konsep-konsep fisika sering dianggap bersifat abstrak, meski pada kenyataannya peristiwa atau kejadian fisika dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penting bagi peserta didik untuk mengetahui aturan-aturan yang didasarkan pada konsep-konsep

1

(16)

2 dasar guna menyeleasaikan atau memecahkan masalah fisika. Seperti halnya yang dialami oleh peserta didik kelas XI yang telah memperoleh materi hukum Hooke dan elastisitas. Dalam kenyataannya peserta didik masih mengalami kesalahaan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan hukum Hooke dan elastisitas meskipun konsep dasarnya telah mereka peroleh sejak di kelas X. Untuk mengatasi pemasalahan tersebut maka perlu diketahui lebih dulu faktor-faktor apa saja yang menyebabkan peserta didik mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan hukum Hooke dan elastisitas.

Berawal dari kenyataan itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK KELAS XI DALAM MEYELESAIKAN SOAL-SOAL HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS DI MA FUTUHIYYAH-2 MRANGGEN DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011”

B. Penegasan Istilah

Guna memperjelas dan menghindari terjadinya kesalahan dalam memahami judul penelitian ini maka penulis memberikan penegasan istilah sebagai berikut :

1. Analisis Kesalahan

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb). Untuk mengetahui keadaan yang sebenarya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).2

Kesalahan adalah perihal salah, kekeliruan, atau ke alpa`an.3 Jadi yang dimaksud kesalahan analisis dalam penelitian ini adalah penyelidikan mengenai penyebab terjadinya kekeliruan yang dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas.

2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 43.

3

(17)

3 2. Fisika

Ilmu Fisika adalah ilmu yang berhubungan dengan materi dan energi, dengan hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel dan gelombang, dengan interaksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul, atom dan inti atom, dan dengan sistem-sistem berskala lebih besar seperti gas, zat cair dan zat padat.4

3. Hukum Hooke

Jika suatu pegas diberi gaya maka akan diperoleh hubungan bahwa pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya yang bekerja padanya persamaan ini merupakan representasi matematis dari pernyataan Robert Hooke.5

Elastisitas dalam fisika, elastisitas di definisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan pada benda itu dihilangkan (dibebaskan) .6 C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bentuk kesalahan apa yang dilakukan peserta didik kelas XI MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas?

2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan peserta didik kelas XI MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas?

3. Bagaimana cara mengatasi kesalahan peserta didik kelas XI MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas?

4

Paul A. Tipler, Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1991), hlm. 1. 5

Sunardi Etsa Indra Irawan. FISIKA BILINGUAL (Penerbit:CV.YRAMA WIDYA Bandung: 2006), hlm. 108.

6

(18)

4 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk kesalahan yang dilakukan peserta didik kelas XI MA Futuihiyyah-2 Mranggen Demak dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik kelas XI MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas.

3. Untuk mengetahui cara mengatasi peserta didik kelas XI MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal hukm Hooke dan elastisitas.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan kajian bagi guru atau calon guru dalam mengajarkan materi hukum Hooke dan elastisitas, dapat memberikan sumbangan bagi sekolahan dan terutama peserta didik kelas XI dalam menyelesaikan sosl-soal hukum Hooke dan elastisitas.

E. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan penelusuran dan kajian dari berbagai sumber atau referensi yang memiliki kesamaan topik atau relevansi terhadap penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pengulangan terhadap penelitian sebelumnya dan mencari hal lain yang lebih penting untuk diteliti.

1. Skripsi dengan judul ”Analisis Kesulitan Siswa dalam Memahami Konsep Fisika Pokok Bahasan Momentum pada Siswa SMA Negeri I Muntilan Kelas I Semester I Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2002/ 2003” oleh Vita Aryani, 2004, mahasiswa FMIPA UNNES.

(19)

5 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep fisika pokok bahasan momentum adalah faktor minat belajar siswa sebesar 42,9 %, faktor interaksi antara guru dan siswa sebesar 46 %, faktor metode mengajar sebesar 42 %, dan faktor hasil belajar sebesar 44,87 %, sedangkan faktor jadwal belajar, alat penunjang belajar, faktor cara belajar, dan faktor sarana belajar bukan merupakan faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep fisika pokok bahasan momentum.

Tingkat pemahaman siswa dalam memahami konsep fisika pokok bahasan momentum sebesar 48,9 % sehingga tingkat kesulitan siswa sebesar 51,1 %. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memahami konsep fisika pada pokok bahasan momentum siswa termasuk dalam kriteria cukup mengalami kesulitan. Letak kesulitan siswa ada pada kesulitan berhitung, penguasaan konsep, mengelompokkan seperangkat pengertian, mengingat dan memahami verbal.

2. Skripsi berjudul “Analisis Kesulitan Siswa Kelas I Semester I dalam Menyelesaikan Soal-soal Dinamika Gerak Lurus Di SMU Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2003/2004” oleh Miftahul Hasanah 2003, mahasiswa FMIPA UNNES.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesulitan siswa dalam pemahaman konsep dinamika gerak lurus di SMU Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2003/ 2004.

(20)

6 F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pada penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.7 Dengan penelitian ini penulis mencoba mengungkapkan bentuk, faktor-faktor penyebab dan cara mengatasi peserta didik yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan suatu prinsip dasar yang digunakan untuk mengapresiasikan sesuatu. Dalam penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah pendekatan fenomologis.

Dengan pendekatan ini peneliti memahami dan menggambarkan keadaan subyek yang diteliti. Dalam hal ini pendekatan dipakai untuk mencari tahu bentuk kesalahan, faktor-faktor penyebab dan cara mengatasi peserta didik yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas.

3. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada kesalahan peserta didik kelas XI dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas. Sedangkan ruang lingkup yang akan diteliti yaitu MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak yang meliputi aspek:

a. Pendidik dan peserta didik. b. Proses belajar mengajar. 4. Subyek Penelitian

Banyak ahli riset menyarankan untuk mengambil subyek penelitian sebesar 10 % dari populasi sebagai aturan kasar.8 Peneliti mengambil subyek dalam penelitian ini adalah 9 peserta didik dalam kelas XI (IPA)

7

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 5. 8

(21)

7 MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3 orang kelompok atas, 3 orang kelompok rata-rata dan 3 orang kelompok bawah, yang ditentukan berdasarkan hasil tes. 5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu :

a. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.9 Metode ini digunakan untuk memperoleh profil MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak.

b. Tes

Tes adalah kumpulan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.10 c. Wawancara

Pada teknik wawancara peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subyek yang akan diteliti.11 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang bentuk kesalahan dan faktor penyebab peserta didik melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas.

6. Metode Penyusunan Instrumen. a. Materi dan Bentuk Tes.

Materi yang dipakai untuk menyusun tes dalam peneitian ini adalah hukum Hooke dan elastisitas, bentuk tes yang digunakan adalah uraian atau essai. Peneliti memilih bentuk essai karena pada bentuk essai jawaban harus disusun dalam bentuk kalimat atau perhitungan sendiri, sehingga proses berfikir peserta didik dapat dilacak dari

9

Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2005), hlm. 110.

10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), cet. II, hlm. 150 .

11

(22)

8 jawaban-jawabannya. Dengan demikian bentuk kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal hukum Hooke dan elastisitas lebih mudah untuk diungkap.

b. Materi dan Instrumen Wawancara.

Materi wawancara dalam penelitian ini adalah hukum Hooke dan elastisitas. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pedoman wawancara (semi structured). Dalam pedoman wawancara ini mula-mula peneliti menanyakan sejumlah pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu di perdalam untuk mencari keterangan lebih lanjut.12

c. Uji Coba Instrumen

Sebelum diujikan pada kelas penelitian (kelas XI IPA), soal terlebih dahulu diujicobakan pada kelas XII IPA. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk memperoleh soal yang baik.

d. Analisis Perangkat Tes 1) Validitas

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium13. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson.14

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = banyaknya peserta tes

12

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, op cit., hlm.202. 13

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), hlm.65.

14

(23)

9 X = skor item

Y = skor total

Interpretasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 0,800 < rxy≤ 1,00 : sangat tinggi

Reliabilitas adalah masalah ketetapan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.15 Analisis reliabilitas tes ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :16

= jumlah varians skor tiap item 2 tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran tes bentuk essai dihitung dengan cara menentukan persentase peserta didik yang gagal menjawab dengan benar atau berada dibawah batas lulus. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan batas lulus ideal sebesar 60%

15

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan., hlm. 86. 16

(24)

10

W = banyaknya siswa yang gagal menjawab soal dengan benar

N = jumlah seluruh siswa peserta tes

dengan kriteria di bawah ini:

Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Kesukaran

Interval Kriteria membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Rumus mencari daya pembeda adalah sebagai berikut:19

)

Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional, (Bandung: Remaja Karya, 1988), hlm. 136. 18

Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional, hlm. 135. 19

(25)

11

2

1

x

= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas

2

2

x

= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah

i

n = 27% x N

7. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasi dan menguraikan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.20 Dalam penelitian ini analisis data dilakuan dengan membandingkan hasil pekerjaan siswa dengan hasil wawancara untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang ada. Sedangkan untuk mencari persentase tigkat kesalahan siswa digunakan rumus analisis diskripsi persentase sebagai berikut:21

X = persentase tingkat kesalahan siswa

N = jumlah kesalahan

n = jumlah soal

20

Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet.17, hlm. 103.

21

(26)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Teori Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Oemar Hamalik belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang mantap sebagai akibat dari latihan dan pengalaman.22 Belajar mengandung dua unsur utama, yaitu perubahan pada diri orang yang belajar, dan pengalaman,23

Menurut Clifford T. Morgan learning is any relatively permanent change in behaviour that is a result of past experience,

24

yaitu belajar sebagai perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil dari pengalaman yang lalu. Sedang menurut Harold Spears, sebagaimana dikutip oleh Mustaqim, M.Pd learning is to observe, to read, to immitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.25

Sedangkan menurut Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said mendefinisikan belajar dengan:

22

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 154.

23

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 155.

24

Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York: M Grow-hill, t.th), hlm. 63.

25

(27)

13

ﺐﻳﺭﺪﺗ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﻦﻋ ﻢﺠﻨﻳ ﺀﺍﺩﻻﺍ ﰲ ﲑﻐﺗ ﻮﻫ ﻢﻠﻌﺘﻟﺍ

26

”Belajar adalah merubah dengan mengadakan beberapa pelatihan/praktek berlatih”

Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid mendifinisikan belajar dengan: berdasarkan pengajaran yang sudah ada sehingga terjadi perubahan yang baru”.

Menurut beberapa pengertian belajar yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman peserta didik.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan suatu poses yang memerlukan waktu. Menurut Dr. Vermon A. Magnesen kita belajar dari 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.28 Dalam proses belajar dan mengajar terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi, dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu29

a. Faktor-faktor stimuli belajar

26

Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said, Madkhol Ila al Manahij Wa Turuqi al Tadris, (Makkah: Darul Liwak, t.th), hlm. 64.

27

Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th.), hlm. 169.

28

Bobby De porter dkk., Quantum Teaching Mempraktekan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, (Bandung: Penerbit Kaifa, 2000), hlm. 57.

29

(28)

14 Yang dimaksud stimuli belajar disini adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimuli dalam hal ini mencakup materiil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima atau dipelajari oleh si pelajar.

b. Faktor-faktor metode mengajar

Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar. Dengan perkataan lain, metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar mengajar.

c. Faktor-faktor individual

Faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar bagi seseorang. Adapun faktor-faktor individual tersebut menyangkut kematangan, usia kronologis, jenis kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani dan rohani, dan motivasi.

B. Bentuk-Bentuk Kesalahan dan Faktor-Faktor Penyebab Peserta Didik Melakukan Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal-Soal

Berdasarkan hasil penelitian Vita Nur Ismawati bentuk-bentuk kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal antara lain kesalahan konsep, simbol, gambar, dan perhitungan.30

1. Kesalahan pada konsep

Pemahaman terhadap suatu konsep-konsep yang dapat dilihat dari pemahaman dasar terhadap suatu materi. Pada materi-materi pokok hukum Hooke dan elastisitas peserta didik harus mampu memahami konsep-konsep yang telah di aplikasikan ke dalam soal-soal yang ada.

2. Kesalahan pada simbol

Penggunaan simbol-simbol yang benar sangat di butuhkan dan penting pada saat waktu menyelesaikan soal-soal yang ada. Hal ini karena

30

(29)

15 penggunaan pada simbol-simbol berhubungan dengan persamaan yang akan digunakan dalam menjawab soal-soal yang tersedia.

3. Kesalahan pada gambar

Ketidakmampuan peserta didik dalam menggambarkan dan menguraikan peristiwa fisika dapat berakibat salahnya persamaan yang dibuat. Hal ini akan membuat hasil akhir yang diperoleh salah pada peserta didik. Karena tidak sesuai yang diinginkan pada sebuah jawaban soal-soal yang ada.

4. Kesalahan pada perhitungan

Kesalahan perhitungan terjadi pada saat langkah dan proses pengerjaan benar tetapi hasil akhirnya salah. Hal ini sebenarnya dapat diketahui dengan cara melihat satuan, karena kesalahan perhitungan juga dapat berakibat salahnya satuan pada saat mengerjakan soal.-soal.

Kesalahan dalam memahami konsep dapat disebabkan oleh prakonsepsi peserta didik yang salah, kemampuan peserta didik yang rendah dan minat peserta didik yang kurang.31 Prakonsepsi yang salah akan membuat peserta didik salah dalam memahami konsep berikutnya sampai kesalahan tersebut diperbaiki. Sedangkan kemampuan dan minat yang kurang terhadap fisika dapat membuat peserta didik kesulitan dalam menangkap konsep-konsep secara benar walaupun guru telah menyampaikannya secara benar dan jelas saat proses belajar mengajar.

Kesalahan simbol terjadi karena peserta didik kesulitan dalam menghafal simbol-simbol pada besaran fisika. Sedangkan kesalahan gambar biasanya disebabkan karena peserta didik kesulitan menguraikan komponen pada saat mengambarkan dan memberikan penjelasan. Misalnya penggambaran garis pada grafik modulus elastisitas tidak tepat dan benar. Sedangkan penyebab kesalahan perhitungan antara lain karena kurangnya

31

(30)

16 penguasaan konsep matematika dan kesalahan atau ketidaksetaraan satuan yang digunakan serta kurangnya ketelitian peserta didik dalam berhitung.

Secara umum kesalahan-kesalahan di atas timbul antara lain disebabkan karena peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar dan kurang memahami saat mengerjakan soal-soal. Kesulitan belajar merupakan salah satu gejala yang sering muncul dalam kegiatan proses belajar dan mengajar. Menurut The United States Office of Education kesulitan belajar adalah gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran dan tulisan.32

Secara garis besar kesulitan belajar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan dan kesulitan belajar akademik.33 Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial. Sedangkan kesulitan belajar akademik terlihat dari kegagalan pencapaian prestasi akademik.

Penyebab utama kesulitan belajar adalah disfungsi neurologi. Sedangkan penyebab masalah belajar antara lain pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar dan pemberian penguatan yang tidak tepat.34 Selain itu rendahnya minat peserta didik pada saat proses belajar mengajar yang dilakukan juga dapat membuat peserta didik kurang memahami materi-materi yang telah di sampaikan oleh guru pada saat proses belajar belajar.35 Faktor-faktor itulah yang pada akhirnya dapat menyebabkan peserta didik melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal terutama hukum Hooke dan elastisitas.

32

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berksulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 6.

33

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berksulitan Belajar., hlm. 11. 34

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berksulitan Belajar, hlm. 13 35

(31)

17 C. Cara Mengatasi Peserta Didik yang Melakukan Kesalahan dalam

Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Hooke dan Elastisitas

Dalam proses pembelajaran pada fisika diharapkan peserta didik mampu dan terampil dalam memecahkan masalah. Melalui pengerjaan tes yang bersifat kompleks dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan membuat peserta didik menjadi lebih terampil dalam menggunakan konsep-konsep fisika. Maka dari itu diperlukan metode pemecahan masalah. Menurut Dale Ewen secara umum metode pemecahan masalah di bidang teknik termasuk fisika adalah :36

1. Read the problem carefully

2. Make a sketch

3. Write down all given information

4. Write down the unknown or quantity asked for in the problem.

5. Write down the basic equation or formula that relates the known and

unknown quantities.

6. Find a working equation by solving the basic equation or formula for the

unknown quantity.

7. Substitute the data in the working equation, including the appropriate

units.

8. Perform the indicated operations and work out the solution.

Langkah pertama dalam menyelesaikan masalah atau soal-soal dalam fisika yaitu membaca soal. Hal ini penting karena dengan membaca soal kita akan mengetahui informasi dan pertanyaan yang ada. Langkah kedua adalah membuat grafik atau gambar jika diperlukan. Dengan membuat grafik

36

(32)

18 akan mempermudah dalam mencari solusi dan menghindari terjadinya kesalahan. Menulis semua informasi juga dapat membantu mencari solusi.

Menulis hal-hal yang tidak diketahui dan ditanyakan dalam soal juga penting. Hal ini akan membantu dalam menentukan persamaan yang akan digunakan. Setelah persamaan yang diperlukan ditemukan, masukkan data yang telah diperoleh. Pada bagian terakhir, periksa kembali jawaban yang telah diperoleh. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan memeriksa satuan, karena satuan merupakan salah satu indikasi benar atau tidaknya dalam jawaban.

Keberhasilan pemecahan soal-soal fisika sangat tergantung pada kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam fisika. Menurut Mundilarto cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi peserta didik yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soa-soal antara lain:37

1. Melakukan usaha-usaha yang lebih intensif dalam memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berlatih memecahkan soal-soal fisika menggunakan pendekatan analisis.

2. Mengarahkan pembelajaran fisika pada usaha-usaha yang lebih memperdayakan potensi peserta didik dalam mengembangkan daya fikir untuk pemecahan soal-soal pada fisika.

3. Memperkecil rasio guru dan peserta didik saat proses belajar mengajar 4. Mengoptimalkan potensi guru melalui peningkatan pemahaman dan

wawasan secara berkelanjutan mencakup materi fisika, teknologi dan metode-metode pengajaran.

Menurut Betha Nurina Sari, motivasi belajar juga menjadi cara atau modal utama dalam menghadapi halangan atau kesulitan apapun dalam belajar fisika.38 Sedangkan menurut Sugata Pikatan cara yang dapat ditempuh antara lain mengingat konsep atau hukum fisika berdasarkan alur ceritanya,

37

Mundilarto, “Pola Pendekatan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Fisika”,

http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1205105-131949/, hlm. 2.

38

(33)

19 kuasai bahasa pokok fisika yaitu matematika, menganalisis soal-soal fisika berdasarkan alur ceritanya, mencari arti fisis hasil perhitungan atau penurunan rumus-rumus fisika, dan sintesakan konsep-konsep yang sedang dipelajari dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya.39

D. Hukum Hooke pada Pegas

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam melalui percobaan dan pengukuran yang disajikan secara matematis berdasarkan hukum-hukum dasar untuk menentukan hubungan dari gejala-gejala tersebut. Secara keseluruhan fisika dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha menguraikan serta menjelaskan hukum-hukum alam dan kejadian-kejadian alam dengan gambaran menurut pemikiran manusia dan gambaran itu berupa teori dan model fisika.

Physics is the study of the material uneverse.40 Di dalam fisika dipelajari materi hukum Hooke dan elastisitas, jika sebuah gaya di berikan pada benda seperti batang logam yang di gantug vertikal maka panjang benda akan berubah. Jika besar perpanjangan ∆L, lebih kecil dibandingkan dengan panjang benda. Maka, eksperimen menunjukan bahwa ∆L sebanding dengan berat atau gaya yang di berikan pada benda. Ini dapat di tuliskan kedalam persamaan, F = k.∆L. Di sini menyatakan gaya atau berat yang menarik benda, ∆L adalah perubahan panjang, dan k adalah konstanta pembanding, ini yang di sebut dengan hukum Hooke.41

Dalam osilasi gerak periodik antara dua ekstrem, misalnya gerak naik turun sebuah massa pada ujung pegas. Pada sistem yang berosilasi ada perubahan terus menerus antara energi kinetik dan energi potensial, energi total sistem (jumlah energi kinetik dan potensialnya) tetap konstan jika tak ada redaman.42 Pegas (spring) Hooke ialah pegas yang memenuhi hukum Hooke.

39

Pikatan, Sugata, “Kiat Belajar Fisika”, http/www.geocities.com/dmipa/wu/wukiat/PDF, hal. 1-2.

40

Eugene Hecht, Physics Algebra/Trig, (Singapore: Thomson Learning: 2003), hlm. 1. 41

Douglas C. Giancoli, Fisika, (Jakarta : Erlangga,2001), hlm. 299. 42

(34)

20 Apabila pegas demikian ditarik (disepanjang) sebanyak x gaya pemulih yang diberikan juga disebut gaya pegas.43 Pernyataan tersebut secara matematis dapat ditulis dengan rumus :

F = k.∆x (2.1)

Keterangan :

F = Gaya yang di berikan (N/m) k = Konstanta pegas (N/m) x = Prubahan panjang pegas (m) E. Bentuk-Bentuk Elatisitas

Jika suatu benda di beri gaya dari luar dimana sifat-sifat benda kembali kepada ukuran dan bentuk awalnya ketika gaya-gaya yang mendeformasikanya (mengubah bentuknya) di hilangkan.44 Pernyataan tersebut dikatakan oleh seorang ilmuan Robert Hooke.

a. Kesetimbanggan Elastisitas

Keseimbangan Ealstisitas adalah keseimbangan yang dialami benda dimana benda akan kembali ke bentuk kedudukan seimbangnya semula setelah gangguan atau gaya pada benda tersebut dihilangkan.

Gambar 2.1.Kedudukan Elastisitas (ke kiri).

43

Frederick J. Bueche, Teori dan Soal-Soal Fisika, (Jakarta: Erlangga, 1989), hlm.99. 44

(35)

21 Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga benda kembali ke posisi seimbangnya dan sebaliknya.

Gambar 2.2. Kedudukan Elastisitas (ke kanan).

Keadaan setimbang yang di nyatakan dalam bentuk grafik gelombang sebagai berikut :

Gambar 2.3. Kesetimbangan elastisitas bentuk grafik b. Teganggan dan Regangan

Benda dikatakan mengalami tarikan atau tegangan tarik. Perubahan bentuk benda di atas dinamakan regangan. Regangan merupakan perubahan bentuk benda yang terjadi jika dua gaya yang sama besar dan berlawanan arah diberikan pada kedua ujung benda, dengan arah menjahui benda, sehingga benda bertambah panjang sejauh ∆L. Regangan alias perubahan bentuk yang disebabkan oleh tegangan tarik merupakan salah satu jenis tegangan yang dialami benda.

(36)

22 dikenainya. Menurut hukum Hooke terdapat 3 macam regangan ialah regangan panjang, regangan volume, regangan geser.45

1. Panjang

Jika suatu benda atau penampang diberi gaya dari luar sebesar F yang berlawanan maka benda tersebut akan mengalami perpanjangan yaitu sepanjang ∆L.

Gambar 2.4. Regangan panjang

2. Geser

Suatu benda mengalami regangan geser apabila pada benda tersebut bekerja dua gaya yang sama besar dan berlawanan arah, di mana gaya tersebut melintasi sisi yang berlawanan.

45

(37)

23 Gambar 2.5. Regangan geser.

3. Volume

Dalam elastisitas besaran gaya F tidak terlalu mendapat perhatian, mengigat kita akan memperhatiakan sebuah sistem yang memiliki luas dan, volume, bukan sistem yang cukup di wakili sebuah pusat massa, jadi gaya dalam hal ini di pandang bekerja pada seluruh titik pada medium.46

Gambar 2.6. Volume

c. Batas-Batas Elastisitas

Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah. Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang (atau simpangan pada pegas) dinyatakan melalui grafik dibawah ini.

46

(38)
(39)

25

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Profil MA Futuhiyyah-2 Mranggen Demak

Berdasarkan Piagam Madrasah Aliyah (MA) nomor: Wk./6.d/ 99/ Pgm/ MA/ 1983, Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 (MAF-2), berdiri pada tanggal 1 Juni 1983, di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen. Madarsah Aliyah Futuhiyyah-2 adalah satu dari dua Madrasah Aliyah yang dikelola oleh yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah. Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 didirikan untuk mewadahi peserta didik perempuan yang melanjutkan belajar di Madrasah Aliyah, karena Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 hanya menerima murid laki-laki. Di samping itu murid yang bisa diterima di Madrasah Aliyah Futhiyyah-2 lulusan dari lembaga sekolah lanjutan tingkat pertama secara umum, baik dari MTs maupun dari SMP, karena muatan lokal (mulok) kegamaan relatif sedikit dan ringan. Ini yang membedakan dengan lembaga Madarasah Aliyah Futuhiyyah-1.

Visi Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 adalah mewujudkan SDM berkualitas, memiliki kompetensi dan berakhlak mulia. Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 Mranggen dikenal memiliki peserta didik yang menguasai sains dan teknologi, dengan proses belajar mengajar yang baik, oleh tenaga pendidik yang kompeten, dilengkapi laboratorium modern. Sedangkan misinya adalah :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan bermutu sehingga peserta didik dapat terbekali untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang bermutu.

(40)

26 3. Menjadikan Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 sebagai madrasah unggul

dalam mensinergikan antara fikir dan zikir.

4. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dibidang Sains dan Teknologi yang bermutu.

5. Memanfaatkan sarana dan prasarana Laboratorium untuk penelitian teknologi tepat guna.

6. Memanfaatkan sarana keterampilan untuk pengembangan diri bagi peserta didik.

7. Melaksanakan pengabdian masyarakat melalui penerapan hasil-hasil penelitian, dan life skill khususnya untuk masyarakat sekitar madrasah, maupun masyarakat luas pada umumnya.

Saat ini Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 dikepalai oleh H. Ali Makhsun, S.Ag, M.S.I. Sekolah ini mempunyai 52 guru dan karyawan dengan susunan pengurus sebagai berikut:

1. Kepala Madrasah : H. Ali M akhsun, S.Ag, M.S.I .

2. Ketua Komite Madrasah : Hasan Halifi, S.Ag. 3. Wakamad Kurikulum : Mukromin, S.Pd. 4. Wakamad Kesiswaan : Lukman Hakim, S.Ag. 5. Wakamad Sarpras : Ahmad Rhohimin, S.PI.

6. BP : Sukimi, S.Ag.

7. Tata usaha : Ahmad Sujud, BA.

Pada tahun ajaran 2010 / 2011 jumlah peserta didik di MA Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak sebanyak 630 siswa yang terdiri 220 putra dan 440 putri. Kelas X memiliki siswa sebanyak 218 siswa, kelas XI sebanyak 214 siswa dan kelas XII sebanyak 198 siswa.

B. Data Hasil Penelitian

(41)

27 Aliyah Futuhiyyah-2 yang merupakan subyek penelitian, sedangkan sumber sekunder yaitu guru fisika kelas XI (IPA) Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak.

a. Wawancara dengan Siswa

Dari penelitian terhadap peserta didik kelas XI (IPA) Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak diperoleh 9 peserta didik yang menjadi subyek penelitian.

Tabel 3.1 Subyek Penelitian

No Nama Kode

1 Siswa S1

2 Siswa S2

3 Siswa S3

4 Siswa S4

5 Siswa S5

6 Siswa S6

7 Siswa S7

8 Siswa S8

9 Siswa S9

Berikut adalah penggalan hasil tes dan wawancara dengan 9 peserta didik kelas XI (IPA) Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 yang menjadi subyek dalam penelitian ini yang dilakukan pada hari rabu 6 Oktober 2010 di Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 Mranggen-Demak.

1. Hasil Penelitian pada Subyek 1 (S1)

(42)

28 Pada soal nomor 4, S1 mengalami kesalahan pada perhitungan dan konsep. Sedangkan pada soal nomor 7 SI juga mengalami kesalahan dalam perhitungan, simbol, dan konsepnya. Berikut ini adalah salah satu penggalan pekerjaan S1 yang salah yaitu soal nomor 4 dan 7 dan hasil wawancara.

a) Soal nomor 4

Sebuah batang baja dengan luas penampang 4 mm2 dan panjangnya 40 cm ditarik dengan gaya 100 N/m2. Jika modulus elastisitas baja 2 x 1011 N/m2. Hitunglah pertambahan panjangnya ? Jawaban

Wawancara

P : Perhatikan pekerjaan kamu nomor 4! Informasi apa yang dapat kamu peroleh dari soal yang kamu kerjakan.?

S1 : Disuruh mencari pertambahan panjang pak.

P : Langkah apa yang kamu gunakan untuk mengerjakanya.? S1 : Menghitunng pak.

P : Apakah rumus yang di gunakan kamu sudah benar.? S1 : Insya allah sudah benar pak.

P : Coba kamu perhatikan lagi instrumen dalam soal dan rumusnya.!

S1 : Iya pak rumus saya sudah benar dan keliru dalam perhitunganya, itu karena saya terburu-buru jadi saat mengerjakan waktunya hampir habis.

(43)

29 S1 : Saya tahu dan bener-bener terburu-buru pak.

P : Apakah kamu tahu dimana kesalahanya.? S1 : Tahu pak.

P : Coba tunjukan pada bapak dimana jika kamu benar-benar tahu.?

S1 : Ini sebenarnya L = 4 x 10-6 Pak, tetapi milik saya L = 4 x 10-1 jadi hasilnya salah pak.

P : Oh...begitu. S1 : Iya Pak. b) Soal nomor 7

Suatu logam memiliki modulus young 4 x 106 N/m, luas penampang 20 cm2 dan panjangnya 5 m. Berapakah konstanta gaya logam tersebut.?

Jawaban

Wawancara

P : Perhatikan jawabanmu soal nomor 7.! Apa sudah benar.? S1 : Insya allah benar pak.

P : Coba kamu perhatikan lagi pekerjaan mu.! Apakah yakin benar.?

S1 : Tidak tahu pak saya asal jawab, setahau saya seperti itu pak.

P : Mengapa kamu jawab asal-asalan saja tidak dipikirkan benar atau salah nantinya.?

(44)

30 P : Kendala apa yang kamu hadapi dalam belajar fisika

terutama saat kamu belajar hukum Hooke dan elastisitas. S1 : Cukup banyak pak, terutama rumus-rumus membuat saya

jadi pusing.

P : Apa kamu menyukai pelajaran fisika.? S1 : Iya pak.

P : Mengapa.?

S1 : Gurunya menyenangkan pandai ketika menyampaikan terutama materi-materi pada fisika dan jika memberi contoh di terapkan dengan kehidupan sehari-hari.

P : Rata-rata berapa kali dalam seminggu kamu belajar fisika.? S1 : Jarang pak, jika ada ulangan atau ada PR saja.

P : Katanya kamu suka fisika mengapa jarang mempelajarinya. S1 : Malas pak.

2. Hasil Penelitian pada Subyek 2 (S2)

Subyek dua (S2) sama dengan S1, merupakan kelompok yang paling sedikit melakukan kesalahan. Pada jawaban S2 terdapat 2 jawaban yang salah dari 9 soal yang dikerjakan, dari 10 soal-soal yang ada. S2 mengerjakan dengan benar pada soal nomor 1, 2, 3, 6, 8, 9, dan 10. Soal nomor 4, dikerjakan tetapi salah dalam perhitungan dan konsepnya sedangkan soal nomor 7 dikerjakan tetapi belum sampai selesai (jawaban terlampir).

Pada soal nomor 4, S2 melakukan kesalahan dalam perhitungan dan konsep. Pada soal nomor 7, S2 melakukan perhitungan pada soal, tetaapi hanya dikerjakan sebagian. Pada soal nomor 7, tidak di selesaikan sepenuhnya (jawaban terlampir).

a) Soal nomor 4

(45)

31 Wawancara

P : Perhatikan pekerjaan kamu soal nomor 4.! S2 : Iya pak.

P : Apakah jawaban kamu sudah benar.? S2 : Insya allah benar pak.

P : Mari kita perhatikan jawaban kamu bersama-sama. S2 : Iya pak.

P : Apakah kamu sudah benar dalam mengunakan rumus-rumus dan perhitunganya.?

S2 : Rumusnya sudah benar pak, tetapi salah perhitungan. P : Kok bisa salah yang benar gimana coba bapak kasih tahu ? S2 : Pada jawaban saya rumusnya sudah benar, tetapi yang salah

pada perhitungan pak. P : Apa cuma itu saja.? S2 : Iya pak. .

P : Coba perhatikan lagi.! Apakah kamu sudah menuliskan simbbol satuan pada jawaban kamu.

S2 : Oh...iya, maaf pak jawabanya salah dan tidak ada simbolnya.

P : Iya, Lain kali hati-hati dan diperhatikan dalam penulisanya. S2 : Iya pak.

b) Soal nomor 7

Suatu logam memiliki modulus young 4 x 106 N/m, luas penampang 20 cm2 dan panjangnya 5 m. Berapakah konstanta gaya logam tersebut.?

(46)

32 Wawancara

P : Perhatikan jawaban kamu pada nomor 7.! Apakah sudah benar.?

S2 : Maaf pak, jawaban saya belum selesai.

P : Mengapa tidak kamu selesaikan, apa ada masalah.? S2 : Tidak ada masalah pak cuma waktunya habis. P : Apakah waktu satu jam masih kurang.?

S2 : Sebenarnya masih kurang pak, karena soal-soal yang bapak berikan banyak yaitu 10 soal dan isian semua bukan pilihan ganda jadi butuh waktu lama.

P : Oh.... begitu. S2 : Iya Pak.

P : Kemaren berapa soal yang bisa kamu kerjakan dan yang paling kamu anggap mudah.

S2 : Saya mengerjakan soal 9 soal, tetapi yang paling mudah adalah soal nomor 1 dan 10.

P : Apakh kamu masih ingat betul jawaban kedua tersebut.? S2 : Insya allah masih pak.

P : Coba bapak pengen dengar jawabanya

S2 : Nomor 1. Kemampuan suatu benda untuk kembali kebentuk awalnya setelah gaya luar yang di berikan kepada benda itu di hilangkan. Nomor 10. Tentang gambar pak, sebelum dikasih beban pegas tetap, tetapi sesudah dikasih beban pegas mengalami perubahan panjang sebanding ∆ x. P : Oh....begituya

S2 : Iya pak.

(47)

33 Subyek tiga (S3) termasuk kelompok atas S3 menjawab 10 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10, tetapi hanya 5 soal yang dijawab dengan benar sisanya adalah salah yaitu pada nomor 1, 6, 8, 9, dan 10, sedangkan pada jawaban nomor 2, 3, 4, 7, salah perhitungan dan konsep nomor 5, kesalahan pada gambar (jawaban terlampir).

Pada jawaban nomor 2, S3 melakukan kesalahan dalam memahami konsep dan perhitungan dalam rumus. S3 melakukan kesalahan perhitungan dalam konsep pada perhitungan soal nomor 3. Pada soal nomor 4, S3 mengalami kesalahan perhitungan konsep dan simbol. S3 mengerjakan soal nomor 5 melakukan kesalahan pada gambar dan tidak memberikan penjelasan pada garafiknya. S3 dalam mengerjakan soal nomor 7, S3 salah dalam menggunakan konsep dan perhitungan.

a ) Soal nomor 2

Sebuah batang baja dengan luas penampang 4 mm2 dan panjangnya 40 cm ditarik dengan gaya 100 N/m2. Jika modulus elastisitas baja 2 x 1011 N/m2. Hitunglah tegangannya ?

jawaban

Wawancara

P : Perhatikan soal dan jawaban kamu nomor 2.! S3 : Iya pak.

(48)

34 P : Langkah apa yang kamu kerjakan ketika ada soal semacam

itu

S3 : Melakukan perhitungan dengan rumus-rumus pak. P : Apakah rumus yang kamu gunakan sudah benar.? S3 : Tidak tahu pak.

P : Coba perhatikan jawaban kamu lagi.! S3 : Iya pak.

P : Bagaimana sudah benar dalam penerapanya.?

S3 : Maaf, salah dalam penerapan rumus dan hasil jawaban pak. P : La...yang benar gimana.?

S3 : Yang benar rumusnya tidak terbalik, rumusnya saya terbalaik dan kemudian hasilnya juga salah pak.

P : Mengapa terbalik dalam menulis rumusnya.? S3 : Karena soalnya agak sulit jadi saya lupa pak. P : Apakah tadi malam kamu tidak belajar.? S3 : Belajar, tetapi sedikit.

P : Apakah kamu sering mengerjakan latihan sosl-soal.? S3 : Kadang-kadang pak.

b). Soal nomor 3

Sebuah batang baja dengan luas penampang 4 mm2 dan panjangnya 40 cm ditarik dengan gaya 100 N/m2. Jika modulus elastisitas baja 2 x 1011 N/m2. Hitunglah reganganya.?

Jawaban

Wawancara

P : Sekarang perhatikan soal nomor 3.! Informasi apa yang dapat kamu peroleh dari soal.?

S3 : Disuruh menghitung mencari regangan pak.

(49)

35 S3 : Tidak tahu pak.

P : Perhatikan pengunaan rumus saat kamu mengerjakan soal.! S3 : Iya pak.

P : Apakah sudah benar rumusnya.?

S3 : Maaf pak, rumus dan perhitungan salah seperti nomor 2. P : Mengapa kok salah.?

S3 : Karena, pada saat mengunakan rumus soal nomor 2 salah perhitungan, jadi hasilnya nomor 3 juga salah.

P : Oh....begitu. S3 : Iya pak. c). Soal nomor 4

Sebuah batang baja dengan luas penampang 4 mm2 dan panjangnya 40 cm ditarik dengan gaya 100 N/m2. Jika modulus elastisitas baja 2 x 1011 N/m2. Hitunglah pertambahan panjangnya.? Jawaban

Wawancara

P : Perhatikan jawaban kamu soal nomor 4.! Apakah sudah benar.?

S3 : Tidak tahu pak.

P : Coba perhatikan pengunaan rumus dan perhitungannya.! S3 : Iya pak.

P : Bagaaimana rumus dan perhitungan hasil dari jawaban kamu.?

S3 : Rumus dan perhitungan saya salah jadi hasilnya juga salah tidak sesuai pak.

P : Kendala apa yang kamu hadapi dalam belajar fisika saat ini.?

(50)

36 P : Apakah kamu belajar setiap malam terutama pelajaran

fisika.?

S3 : Iya, tetapi sedikit pak.

P : Bagus..! sedikit demi-sedikit nanti lama-lama jadi banyak. S3 : Iya pak.

d ). Soal nomor 5

Jika gaya yang di kerjakan pada benda lebih kecil dari batas elastisitas benda maka benda akan kembali ke bentuk semula ketika gaya tersebut dihilangkan akan tetapi, jika gaya yang di kerjakan pada benda lebih besar dari batas elastisitas maka benda berubah secara permanaen. Coba gambarkan grafiknya ? dan berikan penjelasan.

Jawaban

Wawancara

P : Sekarang perhatikan nomor 5.! Informasi apa saja yang kamu peroleh dari soal.?

S3 : Disuruh menggambarkan batas elastisitas dengan gerafik disertai penjelasan pak.

P : Coba perhatikan.! Apakah hasilnya sudah benar jawaban kamu.?

S3 : Sudah pak.

P : Coba perhatikan lagi pada instrumen soal di atas.! S3 : Iya Pak.

P : Bagaimana hasil jawaban kamu sudah benar.?

(51)

37 garisnya dan garis tidak lurus agak melengkung pada titik patah batas elastisitasnya pak.

P : Mengapa gambar kamu seperti itu.?

S3 : Saya pikir sudah benar seperti itu pak, apakah itu salah pak.?

P : Iya, karena pada gambar kamu tidak ada penjelasan dan kurang tepat.

S3 : Iya pak, terimakasih atas penjelasanya pak. P : Berapakah jumlah soal yang kamu kerjakan.?

S3 : Semua saya kerjakan dari 10 soal tetapi yang paling sulit adalah soal nomor 2, 3, 4, 5, dan 7. Selain itu agak mudah terutama nomor 1.

P : Berapa menit kamu mengerjakan 10 soal.? S3 : Kurang lebih 45 (menit) pak.

e). Soal nomor 7

Suatu logam memiliki modulus young 4 x 106 N/m, luas penampang 20 cm2 dan panjangnya 5 m. Berapakah konstanta gaya logam tersebut.?

Jawaban

Wawancara

P : Perhatikan jawaban kamu soal nomor 7.! Apakah sudah benar.?

S3 : Sudah pak.

P : Coba perhatikan selali lagi.! S3 : Iya pak.

P : Bagaimana hasilnya.?

(52)

38 P : Dimana letak kesalahanya.?

S3 : Dalam perhitungan dan rumus-rumus pak. P : Kenapa kok bisa demikian.?

S3 : Karena soal-soalnya agak sulit pak. P : Apakah tadi malam tidak belajar.? S3 : Sedikit pak.

P : Apakah cuma perhitugan dan penerapan rumusnya yang salah.?

S3 : Sepertinya iya pak

P : Coba lihat sekli lagi.! Apakah kamu sudah menulis simbolnya.?

S3 : Oh…..iya saya lupa pak.

P : Lain kali yang teliti jika mengerjakan soal-soal terutama fisika.

S3 : Iya pak.

4. Hasil Penelitian pada Subyek 4 (S4)

Subyek empat (S4) termasuk kelompok rata-rata. Dari 10 soal yang ada S4 mengerjakan 8 soal. Soal yang dikerjakan S4 dengan benar pada nomor 1, 2, 5, dan 6, sedangkan pada soal nomor 3, dan 4, dijawab tetapi salah. Sisanya yaitu soal nomor 7, dan 8, dikerjakan tetapi jawabanya soal salah soal nomor 7, dan 8, (jawaban terlampir).

Pada soal nomor 3 dan 4, S4 mengerjakan soal tetapi salah dalam konsepnya, perhitungan, dan simbolnya. Sedangkan pada soal nomor 7 dan 8, S4 mengalami kesalahan perhitungan, konsep, dan simbol sehingga hasilnya tidak sesuai yang diharapkannya.

a). Soal nomor 3

Sebuah batang baja dengan luas penampang 4 mm2 dan panjangnya 40 cm ditarik dengan gaya 100 N/m2. Jika modulus elastisitas baja 2 x 1011 N/m2. Hitunglah reganganya ?

(53)

39 Wawancara

P : Sekarang perhatikan nomor 3.! Informasi apa yang dapat kamu peroleh dari soal.?

S4 : Disuruh menghitung regangan pak.

P : Bagaimana dengan hasil jawaban kamu, apakah sudah benar.?

S4 : Tidak tahu pak.

P : Perhatikan pengunaan rumus saat kamu mengerjakan soal.! S4 : Iya pak.

P : Apakah sudah benar rumus-rumusnya.? S4 : Maaf pak rumus dan perhitungan salah. P : Mengapa kok salah.?

S4 : Karena lupa pak dan sulit soalnya. P : Oh...begitu.

S4 : Iya pak. b). Soal nomor 4

Sebuah batang baja dengan luas penampang 4 mm2 dan panjangnya 40 cm ditarik dengan gaya 100 N/m2. Jika modulus elastisitas baja 2 x 1011 N/m2. Hitunglah pertambahan panjangnya.? Jawaban

Wawancara

P : Sekarang perhatikan pekerjaan kamu soal nomor 4.! S4 : Iya pak.

(54)

40 P : Apakah sudah benar hasilnya.?

S4 : Maaf hasilnya salah, karena penerapanya rumus dari soal nomor 3 salah, jadi ketentuan ahirnya juga salaah pada soal nomor 4.

P : Apakah ada kesulitan dalam mengerjakan soal-soalnya.? S4 : Ada pak.

P : Dari segi apa.?

S4 : Terutama dalam mengunakan rumus-rumus pak. P : Berapa soal yang kamu kerjakan sampai selesai.?

S4 : Dari 10 soal ada 8 soal yang saya kerjakan sampai selesai pak.

P : Mengapa hanya menjawab 8 soal dari 10 soal.?

S4 : Karena waktu yang terbatas, jadi saya hanya bisa menjawab 8 soal nomor.

P : Apakah waktunya kurang banyak.?

S4 : Iya pak, karena jawaban soal sulit dan soalnya banyak. c). Soal nomor 7

Suatu logam memiliki modulus young 4 x 106 N/m, luas penampang 20 cm2 dan panjangnya 5 m. Berapakah konstanta gaya logam tersebut ?

Jawaban

Wawancara

(55)

41 S4 : Iya pak.

P : Apakah jawaban soal kamu sudah benar.? S4 : Tidak tahu pak, saya asal jawab saja pak. P : Dalam soal kamu di suruh mencari apa.? S4 : Konstanta gaya logam pak.

P : Apakah rumus yang kamu gunakan sudah benar dalam perhitungan.?

S4 : Maaf, rumus yang saya gunakan salah pak. P : Mengapa mengunakan rumus bisa sampai salah.?

S4 : Karena sulit jawaban soalnya jadi saya mengerjakan sebisanya.

P : Apakah tadi malam kamu belajar.? S4 : Belajar pak.

P : Belajar apa saja.?

S4 : Fisika, tetapi sedikit setelah itu belajar belajar yang lain. P : Bagus....! Terus di kembangkan ya .

S4 : Iya pak e). Soal nomor 8

Dua buah pegas dengan tetapan 200 N/m. dan 300 N/m di susun secara seri kemudian di berikan gaya sebesar 30 N. Berapakah pertambahan panjang susunan pegas-pegas tersebut. ?

Jawaban

Wawancara

(56)

42 S4 : Iya pak.

P : Instrumen apa yang telah di berikan pada sosl nomor 8.? S4 : Disuruh mencari pertambahan susunan panjang pada pegas

pak.

P : Apakah jawaban soal nomor 8 sudah benar dalam rumus dan perhitunganya.?

S4 : Tidak tahu pak.

P : Coba perhatikan dengan cermat dan ingat-ingat.? S4 : Iya pak.

P : Gimana hasilnya.?

S4 : Oh...iya hasil perhitugan salah dan penerapan rumus-rumus pak.

P : Mengapa.?

S4 : Karena pada waktu itu saya lupa pak.

P : Rata-rata berapa menit kamu mengerjakan satu soal.? S4 : Sekitar 12 menit pak karena menghitungnya lama pak. P : Mengapa nomor 9 dan 10 tidak kamu kerjakan.?

S4 : Karena waktunya yang kurang banyak mengigat soalnya adalah isian jadi membutuhkan waktu yang cukup lama pak.

P : Kendala apa yang kamu hadapi dalam belajar fisika.? S4 : Selain sulit rumusnya juga banyak pak.

P : Apakah kamu suka pelajaran fisika.? S4 : Tidak terlalu suka.

P : Mengapa.? S4 : Sulit pak.

P : Menurutmu bagaimana cara gurumu mengajar.? S4 : Baik.

(57)

43 5. Hasil Penelitian pada Subyek 5 (S5)

Subyek lima (S5) merupakan kelompok rata-rata, yaitu kelompok yang paling banyak melakukan kesalahan. Dari 10 soal, S5 mengerjakan 7 soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6,dan 7. Namun dari 7 soal yang dikerjakan hanya 3 soal yang dijawab dengan benar oleh S5, yaitu pada nomor 1, 2, dan 5 yang lain adalah salah (jawaban terlampir).

Pada soal nomor 3, S5 melakukan kesalahan dalam mengerjakan perhitungan, sedangkan pada soal nomor 4, melakuan kesalahan perhitungan. Untuk nomor 6, S5 mengerjakan soal, tetapi kesalahan pada perhitungan dan kesalahan konsep, rumus dan perhitungan yang digunakan salah. Dan nomor 7, S5 mengerjakan tetapi, tidak diselesaikan.

a). Soal nomor 3

Sebuah batang baja dengan luas penampang 4 mm2 dan panjangnya 40 cm ditarik dengan gaya 100 N/m2. Jika modulus elastisitas baja 2 x 1011 N/m2. Hitunglah reganganya.

Jawaban

Wawancara

P : Perhatikan soal dan jawaban kamu nomor 3.! S5 : Iya pak.

P : Informasi apa yang kamu dapat dalam soal nomor 3.? S5 : Disuruh menghitung regangan pak.

P : Apakah jawaban kamu sudah benar dalam menggunakan rumus dan perhitunganya.?

S5 : Insya allah pak

(58)

44 S5 : Iya pak.

P : Apakah sudah benar semua.?

S5 : Ada yang salah sedikit bagian perhitungan, tetapi pada bagian rumus sudah benar pak.

P : Rata-rata berapa menit kamu mengerjakan satu soal.? S5 : Sekitar 10 menit pak, karena menghitungnya lama pak. P : Kendala apa yang kamu hadapi dalam belajar fisika.? S5 : Selain sulit, rumusnya juga banyak pak.

P : Apakah kamu suka pelajaran fisika.? S5 : Sedikit pak.

P : Mengapa.?

S5 : Sulit pak terutama rumus-rumus.

P : Menurutmu bagaimana cara gurumu mengajar.? S5 : Baik.

P : Apakah kamu sering mengerjakan latihan soal-soal fisika.? S5 : Kadang-kadang pak.

b). Soal nomor 4

Sebuah batang baja dengan luas penampang 4 mm2 dan panjangnya 40 cm ditarik dengan gaya 100 N/m2. Jika modulus elastisitas baja 2 x 1011 N/m2. Hitunglah pertambahan panjangnya.? Jawaban

Wawancara

P : Sekarang perhatikan pekerjaan kamu soal nomor 4.! S5 : Iya pak.

Gambar

Gambar 2.7 Batas Elastisitas --------------------------------------------------------- 23
Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Kesukaran
Gambar 2.1.Kedudukan Elastisitas (ke kiri).
Gambar 2.2. Kedudukan Elastisitas (ke kanan).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aktor yang paling berperan dalam menentukan strategi untuk meningkatkan kompetensi SDM pasca pembongkaran dari kapal ternak adalah perusahaan ekspedisi dengan bobot 0.269;

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi berganda untuk mengukur tinggi rendahnya hubungan antara kompensasi dan kepemimpinan secara simultan terhadap

WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN dan atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke

Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh penambahan konsentrasi dari bahan pengisi (maltodekstrin) dan suhu pengeringan terhadap karakteristik fisik dan kimia sambal

Vehicle Frame Train Frame Boat Frame Car Frame Airplane Frame Submarine Frame Truck Frame Passenger Car Frame Bus Frame Compact Car Frame Midsize Car Frame Bob’s Car Jan’s

Setelah mengamati video power point dari link you tube yang dibagikan oleh Guru di forum kelas goggle meet, peserta didik mampu menjelaskan posisi dan peranan

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan mengambil suatu barang adalah berpindahnya suatu barang dari kekuasaan pemilik ke dalam kekuasaan pelaku, sedangkan yang

Berdasarkan data dan hasil pembahasan penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture untuk meningkatkan minat dan Prestasi