• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

POKOK-POKOK PEMBICARAAN

RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tahun Sidang

Masa Persidangan

Rapat Ke

Jenis Rapat

Sifat Rapat

Hari

,

Tanggal

Wa kt u

Tempat

Ketua Rapat

A car a

Sekretaris Rapat

Hadir Anggota

2014-2015

IV

37

Rapat Paripurna

Terbuka

Selasa, 7 Juli 2015

Puku110.00 WIB s.d. Selesai

Ruang Rapat Paripurna - Nusantara II

Lt.

3

Gedung DPR RI

,

Senayan

,

Jakarta.

Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan, M.M. : Wakil Ketua DPR RI

Didampingi

1. Drs. Setya Novanto

,

Ak.

:

Ketua DPR

RI

2. Fadli Zon

,

S.S., M.Sc.

:

Wakil Ketua DPR RI

1.

Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi

Atas Pokok-pokok RUU tentang Pertanggungjawaban

atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2014.

2

.

Penyampaian Laporan Badan Anggaran terhadap Hasil

Pembahasan

Pembicaraan

Pendahuluan

RAPBN

Tahun Anggaran 2016 dan Rencana Kerja Pemerintah

Tahun 2016.

3.

Pembicaraan

Tingkat

Il/Pengambilan

Keputusan

terhadap

RUU

tentang

Pencabutan

Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4

Tahun

2008 tentang

Jaring

Pengaman

Sistem

Keuangan.

4.

Pidato Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang

2014-2015.

Dr. Winantuningtyastiti S

,

M

.

Si.

:

Sekjen DPR RI

Didampingi

1.

Drs

. Helmizar

Lakhar. Deputi Bid. Persidangan dan KSAP

2.

Dr. Dewi Barliana S

,

M.Psi.

Kepala Biro Sekretariat Pimpinan

3

.

Ora

. Mitra Anindyarina.

Kepala Bagian Persidangan Paripurna

459 izin 61 dari 555 orang Anggota

(2)

A. Pendahuluan

1

.

Rapat dibuka Pukul 11

.20

WIB dipimpin

O

leh Waki

l

Ketua

DPR

RI

Bapak Dr. Ir

.

H. Taufik Kurniawan, M.M.,

dihadiri oleh 459 Orang dari

555

Orang

Anggota

DPR RI.

2.

Rapat Paripurna menyetujui acara Rapat pada hari ini adalah

:

1) Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi

Atas

Pokok-pokok

RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan

APBN

Tahun

Anggaran

2014.

2)

Penyampaian Laporan Badan Anggaran terhadap Hasil Pembahasan

Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran

2016

dan Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2016

.

3) Pembicaraan

Tingkat II/Pengambi

lan

Keputusan

terhadap RUU tentang

Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

4

Tahun

2008

tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan

.

4) Pidato Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang

2014-2015.

3.

Pimpinan Dewan menerima dua pucuk surat dari Presiden RI yaitu

:

1)

Surat dengan nom or R-44/Pres/07/2015 tertangga

l

3

Juli

2015,

Perihal

Rancangan Undang-Undang tentang Jaring Pengaman Sistem

Keuangan.

2)

Surat dengan nomor R-45/Pres/07/2015 tertanggal 6 Juli

2015,

Perihal

Permohonan Pertimbangan

bagi

Pencalonan Duta Besar Luar Biasa dan

Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk Negara sahabat.

Selanjutnya untuk

surat

tersebut sesuai dengan Peraturan DPR RI Nomor 1

Tahun

2014

tentang Tata Tertib

, akan

ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme

yang

berlaku.

B.

Keputusan dan Kesimpulan

1

.

Rapat Paripurna Mendengarkan Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan

Fraksi Atas Pokok-pokok RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan

APBN

Tahun Anggaran

2014.

Selanjutnya Rapat Paripurna DPR RI

menugaskan kepada Badan Anggaran untuk melakukan pembahasan RUU

tentang

Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun

Anggaran 2014

dengan

mempertimbangkan

pemandangan

umum

fraksi

,

tanggapan

Pemerintah, dan keputusan Rapat

Kerja

Komisi dengan Pemerintah serta

laporan

keuangan

Pemerintah pusat.

2.

Rapat Paripurna Mendengarkan Laporan Badan Anggaran terhadap Hasil

Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun

Anggaran 2016

dan

Rencana Kerja

Pemerintah Tahun

2016.

Se

lanjutnya laporan Hasi

l

Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun

Anggaran 2016

dan

Rencana

Kerja

Pemerintah Tahun

Anggaran 2016

akan menjadi

pedoman

dalam penyusunan rancangan

APBN

Tahun

2016.

3.

Rapat

Paripurna Menyetujui RUU tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor

4 Tahun 2008

tentang Jaring Pengaman

Sistem Keuangan

menjadi Undang-Undang

.

(3)

4.

Rapat Paripurna rnendengarkan Pidato Penutupan Masa Sidang IV Tahun

Sidang 2014-2015

. Masa Reses

ini

akan berlangsung mulai tanggal 8

Juli

2015

sampai dengan tanggal 13 Agustus 2015 dan Masa Persidangan berikutnya

akan dimulai pad a tanggal14 Agustus 2015

.

C. Penutup

Rapat ditutup Pukul 13.10 WIB

Jakarta, 7 Juli 2015

(4)

Nama

H. ECKY AWAL MUCHARAM

A-l00/F-PKS/DAPIL: lABAR III

M. SARMUJI, S.E., M.Si

A-287/F-PG/DAPIL: lATIM VI

Interupsi Dalam Rapat Paripurna ke - 37

Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2014-2015

Selasa, 7 luli 2015

Per n

y

a

t

a a n

I

Tanggapan Ketua

Fraksi PK5 mengucapkan selamat atas telah di Undangkannya RUU Pencabutan laring I KETUA RAPAT :

Pengaman Sistem Keuangan, mudah-mudahan kita kedepan bisa menghadapi kondisi Baik terima kasih perekonomian kita yang penuh tantangan dengan protokol krisis yang jelas dan Pemerintah

segera mengajukan JP5K. Namun yang ingin saya sampaikan pada kesempatan 5idang Paripurna ini adalah terkait dengan janji Pemerintah akan menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak, saya mendapat informasi dan keluhan jutaan pegawai berpenghasilan tetap termasuk didalamnya buruh, pegawai negeri, karyawan dan para pegawai yang sangat demikian banyak yang sampai dengan saat ini ternyata peraturan terkait dengan implementasi ketika Penghasilan Tidak Kena Pajak ini belum diterbitkan oleh Pemerintah, padahal ketika Pemerintah mengajukan kenaikan batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan telah disetujui oleh DPR itu adalah merupakan sebuah kabar gembira bagi jutaan buruh, jutaan pegawai penghasilan tetap rendah yang dikatakan adalah sebuah hadiah menghadapi lebaran nanti, namun sayang sampai dengan saat ini infomasi yang diterima dan keluhan mereka ternyata pemerintah belum membuat aturan terkait dengan implementasinya. Dan itu juga sangat penting untuk bisa mendorong konsumsi rumah tangga, yang bisa mendorong pertumbuhan pada saat pertumbuhan kita sedang mengalami perlambatan karena itu pada acara Rapat Paripurna ini saya meminta Pemerintah untuk segera mengeluarkan peraturan implementasi terkait dengan kenaikan batasan PTKP tersebut sehingga nanti pada saat pemberian gaji dibulan Juli ini, rakyat atau jutaan Pegawai Tetap yang bisa mendapatkan atau manfaat peraturan tersebut. Demikian Pimpinan, Assalamu'alaikum Wr.wb.

Terima kasih,

I

KETUA RAPAT :

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Terima kasih, Pak 5armuji

5elama masih ada Menteri Keuangan Pimpinan, saya tadi ingin menyampaikan pandangan dan masukan saya terhadap RKP Pemerintah yang tadi sudah disampaikan oleh Ketua Badan Anggaran terkhusus persoalan rencana evaluasi kenaikan terhadap pelanggan 450 watt sampai 900 watt, saya mengusulkan supaya khusus bagi pelanggan 450 watt tidak perlu dievaluasi. Ada 3 (tiga) alasan kenapa saya sampaikan persoalan ini,

Pertama, jumlah Pelanggan 450 watt sebenarnya proporsinya dari hari ke hari semakin berkurang dibandingan dengan jumlah pelanggan yang lain, artinya jumlah ini lama kelamaan tidak menjadi faktor yang signifikan;

Kedua, pemakaian listrik pada pelanggan yang 450 watt itu bisa dipastikan tidak terlalu besar dan tidak akan terlalu berpengaruh apabila dibandingkan misalkan 900 watt·

(5)

Nama

WILLEM WANDIK, S.Sos A-456/F-PD/DAPIL: PAPUA

Dr. Hj. RENI MARLINAWATI A-516/F-PPP/DAPIL: JABAR IV

Pernyataan

Ketiga, tingkat pemakaian listrik itu sebenarnya bisa menjadi indikator bagi penentuan siapa yang miskin dan siapa yang tidak miskin, hampir bisa dipastikan jumlah pelanggan 450 watt tingkat pemakaian listriknya pasti jauh dibandingkan dengan pelanggan-pelanggan diatasnya karena itu kalau ini dijadikan alasan, dijadikan basis untuk dievaluasi, saya pikir kita dalam kondisi perekonomian yang sulit saat ini, kita sama sekali tidak berpihak kepada masyarakat kecil karena pelanggan yang 450 watt hampir-hampir bisa dipastikan itu adalah pelanggan-pelanggan dari ekonomi kelas lemah dan ini saya pikir tidak akan signifikan apabila ini dievaluasi pemasukan terhadap Pemerintah menu rut saya tidak akan signifikan kecuali kalau yang dievaluasi adalah 900 watt keatas. Barangkali itu Pimpinan, masukan dari saya untuk Bafl99..ar dan Komisi VII. terima kasih. Assalamu'alikum Wr.wb.

Tanggapan Ketua

Assalamu'alaikum Wr.wb. KETUA RAPAT :

Pak Ketua dan Pimpinan Rapat yang kami hormati, Baik terima kasih, Pak

Seluruh rekan-rekan Anggota DPR RI dan Kementerian Keuangan beserta jajarannya yang Willem Wandik. kami hormati,

Saya mau bicara sedikit disini, pada kesempatan ini dimana dibulan penuh ramadhan ini ummat Indonesia yang ada di ufuk timur sana telah dikejutkan dan disakiti dengan warna spekulasi baru, dimana di Izin Usaha Pertambangan ditingkatkan menjadi di Izin Usaha Pertambangan Khsusu dan ini telah ditetapkan oleh Kementerian ESDM dengan perihal atau

status perubahan kontrak kerja PT Freeport Indonesia hal ini dan berpotensi menghilangkan kewenangan Pemerintah Daerah untuk menentukan setiap kebijakan di wilayah ijin pertambangan PT Freeport Indonesia di tanah Papua dari

sini kami bertanya, bukankah kewenangan otonomi khusus atau desentralisasi yang telah diberikan itu untuk melaksanakan atau mendukung kewenangan Pemerintah Pusat di daerah sana dalam rangka mendukung pem_bangunan nasional didaerah, sekian dan terima kasih.

Terima kasih Pimpinan, '- KETUA RAPAT :

Assalamu'alaikum Wr.wb. Baik terima kasih, Ibu

Pimpinan yang saya hormati, Reni

Sebelum dilakukan pengambilan keputusan saya ingin menyampaikan kepada Menteri Keuangan.

Pak Menteri Keuangan, Bapak-Ibu yang saya hormati,

Hari ini ada persoalan besar terjadi yang berakibat guru-guru baik yang di madrasah maupun di sekolah umum itu cukup memperihatinkan, salah satunya adalah terkait dengan adanya

perubahan persepsi terhadap dana bantuan sosial yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah, kemudian mengakibatkan adanya perubahan akun dari 57 ke 52, Pak Menteri

yang hormati, untuk di madrasah hari ini mereka sangat sengsara karena ada bantuan operasional sekolah sampai 6 bulan, sampai sekarang belum keluar, sementara salah satu manfaat dari bantuan sosial itu. selain untuk alat sekolah. selain untuk kebutuhan

(6)

Nama

Pernyataan

operasional juga untuk guru-guru honorer, bisa dibayangkan mereka guru honorer yang sudah belasan tahun mengajar, hanya dengan gaji beberapa ratus ribu saja dan sekarang 6 bulan belum dibayarkan. Jadi saya mohon Pak Menteri,

Yang Pertama, sebelum ini diterapkan oleh Kemendikbud saya mendengar dari Kenterian Pendidikan dan Kebudayaan, mereka menolaknya untuk melaksanakan akun 52 karena kami asumsikan kalau dirubah 57 ke 52 itu saya asumsinya anggaran tidak akan terserap Pak Menteri, saya berani jamin itu;

Yang Kedua, opsinya adalah Pak Menteri sebelum membuat kebijakan mungkin disosialisasikan terlebih dahulu tidak serta merta sekarang Mei dibuat tiba-tiba Juni direalisasikan kemudian baru dilaksanakan sekarang didaerah, didapil-dapil kami semua itu cukup memprihatinkan, mohon maaf misalkan kemarin, seperti tahun ajaran kemarin misalkan akhir tahun mereka sebagian menggunakan dari bos, itu sekarang ketika bos dipersulit seperti sekarang itu nyaris anggaran tidak terserap dan tidak ada sampai sekarang. Jadi Pak Menteri Keuangan, saya mohon perhatian yang sangat karena ini menentukan nasib ribuan bahkan jutaan guru-guru honorer yang jerih payahnya luar biasa tapi hanya dihargai oleh uang yang menurut kita sangat-sangat rendah. Oleh karena itu saya mengharapkan perubahan akun 57 ke 52 mahan dipertimbangkan kembali agar tetap di 57 dengan mekanisme

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

bas seperti dilaksanakan seperti saat ini. Terima kasih,

7 Juli 2015

PERSIDANGAN,

f

~/~

Dr!;. HELMIZAR<p.

NIP. 196407191991031001

Tanggapan Ketua

Referensi

Dokumen terkait

Pak ketua pak Dirjen ada dua hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama setelah saat rapat yang pertama RUU arsitek beberapa waktu yang lalu saya sudah menyampaikan suara

Pertama - tama marilah kita panjatkan Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa , karena berkat limpahan rahmat dan anugerah serta bimbingan - Nya sehingga kita dapat

Terima kasih Pimpinan yang kami hormati. Saya kira menyangkut soal waktu karena memang waktu kita juga tidak banyak begitu dan kita juga harus menyelesaikan

KETUA : Kepada saudara Naya yang bertindak selaku koordinator lobby dan - rekan-rekan Fraksi yang kami hormati, sesudah kita mendengar la:poran dari p2.da saudara

Hadirin yang kami hormati, Berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah disampaikan, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengharapkan ridha Allah SWT, Tuhan Yang

Terlepas dari segala permasalahan dalam negeri yang masih kita hadapi, kita bisa membuktikan kepada dunia bahwa di bumi Indonesia, demokrasi, Islam dan modernitas

Demikian pendapat akhir pemerintah atas RUU Panas Bumi dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia hari ini. Kepada Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan

Saya kira apa yang dilakukan oleh Pimpinan DPR hari ini sebetulnya sudah merupakan penghormatan yang luar biasa kepada kawan-kawan kita yang dari fraksi lain