• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 42/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 42/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 42/PUU-VI/2008

PERIHAL

PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG

HUKUM PIDANA (KUHP)

TERHADAP

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

ACARA

PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

(I)

J A K A R T A

RABU, 3 DESEMBER 2008

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 42/PUU-VI/2008

PERIHAL

Pengujian Kitab Undang Hukum Pidana terhadap Undang-Undang Dasar 1945

PEMOHON

- Bambang Sugeng Irianto ACARA

Pemeriksaan Pendahuluan (I)

Rabu, 3 Desember 2008, Pukul 14.13 – 15.10 WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Dr. Muhammad Alim, S.H., M.Hum (Ketua) 2) Prof. Abdul Mukhtie Fadjar, S.H., M.S. (Anggota) 3) Dr. H.M. Arsyad Sanusi, S.H., M.Hum (Anggota)

(3)

Pihak yang Hadir: Pemohon :

(4)

1. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Sidang pemeriksaan perkara nomor 42/PUU-VI/2008, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Saudara Pemohon silakan memperkenalkan diri. 2. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Nama lengkap saya Bambang Sugeng Irianto, lahir 7 Februari 1962 di Brebes, beragama Islam, WNI, sebagai wiraswasta, tempat tinggal terakhir, Jalan Kartini No.8 Kelurahan Pocanan kota Kediri 64123 Jawa Timur.

Terima kasih Yang Mulia.

3. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Saudara yang mengajukan permohonan ya? Pengujian materiil Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pasal 356 ayat (1). Sebelum ini sudah masuk permohonan Saudara, tolong jelaskan secara ringkas apa yang Saudara mohonkan di dalam permohonan ini.

4. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Saya mengajukan permohonan uji materiil atas dasar prinsip turut serta mewujudkan keadilan demi kepentingan umum selain berharap pemenuhan keadilan atas diri saya yang telah dihadapkan di muka sidang pengadilan. Pengadilan Negeri Kediri, pengadilan agama, pengadilan tinggi dan Pengadilan Agama Surabaya dengan tidak berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia yang berlaku dan atau direka-reka. Saya dihadapkan, diadili berdasarkan Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, Pasal 44 ayat (4) dan dakwaan kedua Pasal 356 ayat (1) KUHP bahwa atas layanan peradilan yang saya sebutkan tadi, saya berkeberatan dan mohon demi pembunuhan hak keadilan saya dan lebih-lebih nantinya dapat bermanfaat tentang diberlakukannya pasal 356 ayat (1) yang menurut saya kurang tepat, karena Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Undang-Undang Perkawinan untuk lingkup suami atau istri yang beragama Islam sudah ada sebelumnya

SIDANG DIBUKA PUKUL 14.13 WIB

(5)

yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 atau PP Nomor 9 Tahun 1975 dan Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Hukum Perkawinan Islam.

Cukup sekian Yang Mulia.

5. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Jadi kalau menurut permohonan Saudara yang Saudara uji itu (Pasal) 356 ayat 1 KUHP, iya kan?

6. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Iya, betul.

7. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Jadi, adapun tindak pidana yang kekerasan dalam rumah tangga dan lain-lain itu, itu kan tidak Saudara uji hanya ini 356?

8. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Iya, betul.

9. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Oke, nanti barangkali ada dari Pak monggo Pak.

10. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Terima kasih Bapak Ketua.

Saudara Pemohon, jadi sidang di Mahkamah adalah mempersoalkan konstitusionalitas suatu norma, ya? Jadi, perkara-perkara yang sudah Saudara alami di pengadilan umum ataupun pengadilan agama, itu sebetulnya sekedar entry point saja untuk persidangan di Mahkamah Konstitusi yaitu mempersoalkan konstitusionalitas norma dalam hal ini Saudara mempersoalkan konstitusionalitas Pasal 356 ayat (1) KUHP kan begitu ya?

11. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya, betul.

12. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Jadi, nah yang diuji itu apakah Pasal 356 ayat (1) KUHP karena

(6)

dengan UUD bukan itu yang dipersoalkan kan?

Pasal 356 ayat (1) itu sebetulnya kan isinya hanya penambahan dari suatu penerapan dari berbagai tindak pidana yang dilakukan mulai Pasal 351 dan seterusnya, yang kalau itu dilakukan terhadap mereka-mereka yang masih punya hubungan keluarga seperti apa, Ayah, Ibu, Istri yang sah dan sebagainya, anak, lalu ditambah sepertiganya kan begitu kan? Dan itu sama sebetulnya dengan banyak pasal yang seperti itu ya misalnya kalau Pemilu itu dilakukan oleh petugas ditambah sepertiga. Nah ini yang paling penting adalah argumentasi ya, kami sudah mamahami posisi Saudara yang pernah mengalami proses-proses peradilan sebelumnya tapi itu sekedar tadi saya katakan sebagai entry point bahwa Saudara punya standing untuk berperkara di sini ya? Dalam arti pernah menjadi korban dari norma itu norma yang dipersoalkan, kira-kira kan begitu ya?

13. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Betul Yang Mulia.

14. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Nah ini yang perlu Saudara jelaskan ke Majelis, tentunya apa yang menjadi argumentasi Saudara Pemohon bahwa materi muatan Pasal 356 ayat (1) KUHP itu bertentangan dengan UUD. Karena itu bunyinya kan hanya menambah sepertiga hukuman apabila tindak pidana yang dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebelumnya pasal-pasal sebelumnya dilakukan terhadap Ibu, Ayah, Istri, Anak dan sebagainya. Nah sementara Saudara juga membandingkan dengan Undang-Undang KDRT, ini yang Saudara harus jelaskan apa korelasinya dan juga dalam alat bukti yang Saudara ajukan juga Saudara menyertakan juga Undang-Undang perkawinan. Nah, cobalah akan lebih jelas pada Majelis, Anda jelaskan pokok-pokoknya ya, supaya nanti arahnya supaya menjadi lebih jelas begitu.

15. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Dengan diberlakukannya Pasal 356 ayat (1) KUHP maka sesungguhnya kalau mengacu pada Pasal 63 ayat (2) KUHP dimana ada aturan, ketentuan bila dalam suatu tindak pidana terdapat aturan umum dan pula ada aturan yang khusus maka yang khusus itulah yang digunakan, oleh karena itu saya merasa diadili dengan hukum yang atas dasar berlaku surut yang menjadi hak konstitusi saya, dan pula saya merasa tidak dipersamakan di depan hukum, kenapa harus ditambah sepertiganya kalau dengan keluarga sendiri.

Kedua bahwa dalam Pasal 356 ayat (1) itu beragam ancaman hukumnya minimal dari (Pasal) 351 ayat (1) itu ancaman hukumnya 2

(7)

tahun koma 8 bulan ditambah sepertiganya dan yang terakhir Pasal 355 ayat (1) yang merupakan pembunuhan yang direncanakan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Hal ini memberatkan saya dan mungkin yang lainnya bila ada korban yang lain karena tidak ada kepastian hukumnya bila tetap diberlakukan Pasal 356 ayat (1) itu.

Yang kedua bahwa Pasal 356 ayat (1) tidak ada maksud dan tujuan serta asas tidak sebagaimana Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, salah satu contoh pada Pasal 3 ayat a, demi penghormatan terhadap hak asasi pada Pasal 4d dan atau memelihara kerukunan rumah tangga yang harmonis dan pula bahwa selain dengan diberlakukannya Pasal 356 ayat (1) KUHP, saya merasa tidak diberlakukan secara khusus sebagaimana yang diakui, dijamin dan dilindungi hak-hak konstitusional. Karena saya sebagai suami menikah secara Islam, sudah semestinya saya diperlakukan khusus yaitu Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, yang jelas-jelas dalam Pasal 63 ayat 2 KUHP yang sudah saya paparkan tadi dan ada slogan yang menyatakan lex specialis derogat legi genarali, yang artinya bahwa undang-undang khusus meniadakan undang-undang yang umum, itulah sekilas Yang Mulia yang dapat kami paparkan alasan-alasan saya.

16. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Untuk anda mempersoalkan Pasal 356 ayat (1), kalau boleh, Saudara dalam perkara yang dialami di sidangkan di Pengadilan Negeri Kediri ini Saudara didakwa dengan Pasal 356 ayat eh 35 sekian sampai 356 ayat (1) ataukah dengan Undang-Undang KDRT?

17. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Saya didakwa dua dakwaan,

Satu, Undang-Undang. Satu Pasal 44 ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT. Dakwaan kedua, Pasal 356 ayat (1) KUHP yang dalam praktiknya dakwaan kedua sudah dirubah oleh Majelis Hakim, Majelis Hakim Pengadilan Kediri menjadi Pasal 355 ayat 1.

18. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Akhirnya sudah divonis berapa lama?

19. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Saya divonis 1 bulan di luar tahanan. Saya banding, karena saya tidak merasa melakukan tindak pidana apapun. Saya menasihati istri

(8)

Perkawinan, itulah.

20. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Ya, tapi begini Saudara kalau baca Pasal 44 ayat (4) Undang-Undang KDRT yang dituduhkan, kan ancaman hukumannya kan juga berapa? 4 bulan kan?

21. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO 4 bulan dan/atau denda 5 juta.

22. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Anda divonis berapa oleh pengadilan negeri ?

23. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Saya divonis satu bulan di luar tahanan. 24. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Apa disebut satu bulan di luar tahanan? 25. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Dalam putusan hakim di situ disebutkan bahwa terdakwa di luar tahanan pada halaman satu Yang Mulia.

26. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Suara tidak terdengar karena tidak memencet mic.

27. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Tidak, hanya diminta wajib lapor selama 3 bulan.

28. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Di pengadilan tinggi sudah banding?

29. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

(9)

30. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Nah sekarang di PT berapa di anu-nya? 31. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

PT memperkuat Putusan Pengadilan Negeri Kediri dengan putusan hakim tanpa nama jaksa penuntut umum.

32. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Yang kasasi sementara?

33. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Kasasi sekarang belum mendapatkan putusan-putusan, tetapi dengan diberlakukannya Pasal 356 ayat (1) dimana pada Pasal 351 ayat (1) itu ancaman hukumnya dua tahun lebih sehingga hak hukum saya yang sesungguhnya syarat formal kasasi berdasarkan Pasal 45 Undang-Undang Kehakiman itu sudah tidak ada kewenangan lagi harusnya Mahkamah Agung untuk mengadili saya. Jadi itulah diantaranya keberatan-keberatan mengapa 356 ayat (1) diberlakukan karena akan membatasi hak seseorang untuk menerima layanan aturan hukum pasal 45 ayat (1), bahkan syarat bandingpun sebenarnya kewenangan pengadilan tinggi sudah tidak lagi ada karena saya tidak ditahan bahkan vonisnya hanya satu bulan.

34. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Ya, baik Saudara Pemohon.

Pasal 44 ayat (4) ancaman 4 bulan atau denda 5 juta rupiah, 356 ancamannya dua tahun lebih begitu?

35. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya, betul.

36. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Ya, lalu di dalam pengadilan negeri dakwaan pertama itu, dakwaan kesatu itu Undang-Undang KDRT.

37. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya, betul.

(10)

38. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Kemudian dakwaan kedua itu 356.

39. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya.

40. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Nah, baik.

Sekarang apakah Saudara di situ di PN itu apa kualifikasi perbuatan pidana apa disebutkan di situ?

41. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Pembuktian.

42. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tidak, kualifikasi apa di dalam putusan.

43. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Kualifikasi pidana 356 ayat (1) yaitu pidana umum.

44. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Lalu Pasal 44?

45. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Tidak ada pembuktian, karena dasarnya pembuktian Pasal 44 ayat (4) adalah keterangan dari saksi korban.

46. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tidak, artinya Pasal 44 itu tidak terbukti?

47. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Tidak terbukti.

48. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Nah, jadi yang terbukti 356 ayat (1)?

(11)

49. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Itupun tidak terpenuhi.

50. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Nah, Saudara di dalam pengadilan negeri Saudara mengajukan pembelaan bahwa harusnya penerapan hukum ini adalah Pasal 44 bukan 356?

51. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Betul.

52. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Ada Saudara ajukan itu?

53. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Sudah, dalam eksepsi hanya karena saya waktu itu (...)

54. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Rekuisitor jaksa apa yang dia tuntut itu, 44 atau 356?

55. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Yang dituntutnya itu 44 ayat (4) tetapi pembuktiannya 356 ayat (1)

56. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tidak, artinya rekuisitor jaksa apa? Bahwa terdakwa itu terbukti bersalah melakukan ini mohon dihukum ini.

57. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Pasal 44 ayat (4).

58. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Bukan 356 ?

(12)

59. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Bukan 356, tetapi dalam pemeriksaan di sidang tidak menyatakan bahwa 356 itu sudah tidak berlaku lagi.

60. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tidak, lain, hakimnya kasih 356?

61. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Hakimnya kasih 356.

62. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Jaksanya kasih 44?

63. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Dituntut. (berbisik)

64. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Rekuisitornya?

65. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Jaksanya 44 Pasal 4.

66. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Nah, sekarang Saudara yang tidak setuju itu? 67. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Dan 356 ayat (1)

68. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Oh, dua-duanya.

69. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Dua-duanya.

(13)

70. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Jadi, Saudara kejahatan dalam rumah tangga ditambah penganiayaan?

71. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya

72. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Terhadap keluarga, lalu hakimnya menyatakan penganiayaan terhadap keluarga istri?

73. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Betul.

74. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Begitu?

75. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya.

76. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Lalu dihukum satu bulan?

77. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Betul.

78. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Ya. Satu bulan penjara tanpa perintah tahanan ya? Lalu apanya itu 356 yang tidak konstitusional menurut Saudara?

79. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Bahwa, satu saya didakwa menampar atau memukul istri dengan menggunakan tasbih yang biasa digunakan untuk sholat.

(14)

80. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Oke, sekarang penganiayaan orang tua, anak, keluarga, itu Saudara akui?

81. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Saya akui itu istri saya.

82. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Artinya bahwa pengaturan tentang penganiayaan terhadap keluarga ini, itu menurut Saudara, itu diakui, artinya Saudara mengakui? 83. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Saya tidak mengakui, karena saya hanya menasehati istri yang menjadi kewajiban saya.

84. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tidak, itu di dalam perbuatan Saudara, tetapi konstruksi yuridis di dalam 356 ini, benar tidak itu?

85. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Tidak benar.

86. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Bukan, bukan terhadap perkara Saudara, 356 itu barang siapa begini, gini, gini terhadap keluarga ini, kan begitu? Tetapi perbuatan un sich yang Saudara lakukan, itulah yang Saudara diadili, kan begitu tapi pasal ini sendiri.

87. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Pasal 356 ayat 1 kurang lengkap bila dibandingkan dengan Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, maka menurut saya bahwa lebih komprehensif Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga bahkan lebih-lebih bahwa 356 ayat (1) itu kan merupakan produk kolonial yang harus ditanggalkan setelah adanya hukum nasional. 88. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

(15)

89. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Menurut saya, hak konstitusi saya dengan berlakunya Undang-Undang 356 ayat (1) itu , satu, saya menjadi tidak disamakan di depan hukum, kepastian hukum juga tidak ada. Berapa sebetulnya yang dituntut saya 2 tahun, 8 atau atau beraneka ragam dengan ancaman-ancaman hukum yang berbeda-beda dari 353 bisa dari 356 bisa dan kedua bahwa menurut saya kalau di KUHP 63 ayat (2) sudah disebutkan hanya aturan yang khusus yang digunakan maka 356 ayat (1) harus sudah dikesampingkan Yang Mulia.

90. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Harapan hukum atau apa, aplikasi hukum tidak?

91. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Kalau itu aplikasi hukum, tapi menurut saya sudah tidak bisa diberlakukan, berarti setelah ada Undang-Undang Kekerasan Rumah Tangga maka saya diadili secara surut, hukumnya surut sebetulnya harus sudah ditanggalkan.

92. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tapi itu polisi, jaksa dengan hakim, pengacara dalam menerapkan itu. Kan begitu?

93. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya.

94. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Begini Saudara, yang kita tanyakan pada Saudara Pemohon, kenapa kok dianggap 356 ayat (1) berlaku surut padahal ada sejak zaman Belanda, kok berlaku surut?

95. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Setelah ada undang-undang produk nasional sebagaimana yang dicantumkan Pasal 63 ayat (2) undang-undang yang khusus yang digunakan.

(16)

itu berlaku surut, tidak berlaku surut, wong ini sudah ada sejak zaman Belanda, Saudara saja baru diadili, tidak berlaku surut itu. Hanya barangkali yang Saudara maksud dengan adanya undang-undang baru maka undang-undang lama seharusnya dihapuskan saja, kan begitu barang kali?

97. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya betul

98. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Nah, itu dia.

99. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Dan kedua (...)

100. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Jangan bilang berlaku surut, lain itu berlaku surut, berlaku surut itu seperti Perpu Nomor satu yang untuk bom bali satu itu lho, kejadiannya tanggal sekian, delapan hari kemudian keluar Perpu diberlakukan surut itu kan? Yang itu sudah direview oleh MK dulu, lha itu yang dinamakan berlaku surut.

101. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya, terima kasih.

102. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Ini tidak berlaku surut.

103. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Terima kasih Yang Mulia.

104. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Ya supaya paham, ini tidak berlaku surut. 105. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

(17)

106. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Cuma menurut Saudara sudah tidak cocok lagi barang kali begitu? 107. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Saya tambahkan lagi Yang Mulia, bahwa saya berhak untuk diperlakukan secara khusus sebagai hak konstitusi bukan 356.

108. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Jadi ini masih pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan pendahuluan itu pertama untuk mengklarifikasi permohonan, dan menasihati hal-hal yang perlu diperbaiki. Jadi belum sampai ke substansinya, jadi seperti tadi yang menggunakan terminologi diberlakukan surut, nah itu tidak tepat, tidak usah itu, bahwa Anda menganggap seharusnya ini sudah ada undang-undang khusus kok

masih pakai KUHP, kan begitu. Dengan asas yang saudara sebut tadi, lex spesialis derogat lex spesialis itu sudah cukup. Karena Pasal 63 KUHP yang Saudara kutip itu juga sudah menyebutkannya, kan begitu, tapi bukan soal berlaku surut. Nah kemudian juga diperbaiki itu ada, tulisan-tulisan tentang judicial review ya kalau mau pakai bahasa inggris ya bahasa inggris betulan?

109. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya Yang Mulia.

110. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Kalau mau pakai bahasa Indonesia ya bahasa Indonesia yang benar.

111. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya, Yang Mulia.

112. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Kalau tidak pakai yudiisial review juga tidak apa-apa. Cukup misalnya pengujian materill terhadap Pasal 356 ayat (1) KUHP, kalau mau pakai yudisial review, tulis judicial review dengan tulisan yang benar kan begini, jadi itu yang perlu diperbaiki sama yang tadi berkaitan dengan asas retroaktif pemberlakukan surut, tidak ada kaitannya ini.

(18)

113. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Terima kasih Yang Mulia.

114. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Jadi nanti itu, jadi yang intinya kami minta klarifikasi, Anda mempersoalkan Pasal 356 ayat (1) KUHP itu, Saudara anggap sudah tidak cocok, selain tidak cocok juga menimbulkan ketidakpastian hukum terhadap Saudara.

115. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya betul

116. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Karena sebetulnya sudah ada Undang-Undang KDRT, tapi sebetulnya 356 ayat (1) sendiri, sebetulnya itu tidak bicara apa-apa hanya menambah sepertiga itu saja, kecuali jika diterapkan pada Pasal 351 atau 355, nomor 356 tidak ngomong apa-apa, cuma menambah sepertiga. Kalau itu yang sebenarnya dengan adanya Undang-Undang KDRT ya juga , tapi kalau dengan penerapan pasal yang lain yang di luar apa yang kalau benar. Kalau tidak salah Anda juga melampirkan surat dari Komisi Yudisial yang sudah menegur.

117. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya, tapi belum terjawab.

118. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Ya itu urusan mereka, bukan urusan Mahkamah.

119. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Yang Mulia, akan tetapi dengan berlakunya 356 ayat (1) bila yang diterapkan 351 ayat (1) ada hak hukum seseorang misalkan seperti yang menimpa saya ini bahwa bila tanda tangan BAP tanggal 11 Mei kemudian setelah dua tahun lamanya putusan hakim belum didapat, melarikan diri sendiri sekalipun harusnya hak untuk dipidana sudah hangus karena sudah kadaluarsa, itu persoalannya di situ. Tetapi dengan ada kepastian Pasal 44 ayat (4) yang hanya empat bulan, otomatis bila ada hak yang kadaluarsa bisa terpenuhi atas setiap orang.

(19)

120. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Sebetulnya dengan ketika jaksa menuntut atau mendakwa Saudara, kemudian menuntut dengan Pasal 44 ayat (4) Undang-Undang KDRT kalau hanya dikaitkan dengan Pasal 356 ayat (1) itu tidak terlalu banyak pengaruh itu, tapi itu baru berpengaruh jika ada Pasal 351 sampai 355 ada yang dipakai, itu kan Saudara menuduh atau ya tidak tahu, kebenarannya nanti perkaranya akan kita periksa. Bahwa hakimnya 121. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Berpotensi untuk direka-reka.

122. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Yang mengubah itu ya, menurut Saudara yang juga sudah diingatkan oleh KY kan? Nah, kemudian juga ada yang Saudara yang masih perlu diluruskan dengan menyebut Undang-Undang KDRT Pasal 44 tanpa ayat ya, yang sebetulnya kan (...)

123. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Itu di alat bukti, BAP Yang Mulia, BAP tersangka.

124. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Ya, iya yang di alat bukti.

125. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO P-14

126. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S.

(Suara tidak jelas) Diubah menjadi hakim, ini yang Anda mengatakan ini diubah oleh, ini kan harus dicocokkan dengan, tapi ini sebetulnya dalam ranah penerapan hukum. Apakah penerapan hukum, apa itu penerapan hukum oleh jaksa, penerapan hukum oleh hakim. Jadi kalau di MK yang dipersoalkan adalah apakah norma yang terkandung dalam Pasal 356 ayat (1) itu bertentangan atau tidak dengan UUD 1945. Sebetulnya kan memang dengan Undang-Undang KDRT ya, Pasal 356 itu kan lahir karena memang dulu belum ada Undang-Undang KDRT.

(20)

127. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya, Yang Mulia.

128. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Sehingga perlu ditambah sepertiga kalau itu ditujukan kepada anggota keluarga, apakah Ayah, Ibu, Istri, setelah ada Undang-Undang KDRT memang yang diterapkan Undang-Undang KDRT yang memang hukumannya menurut Pasal 44 ayat (1) itu cukup berat, kalau menyebabkan kematian itu akan lebih berat lagi, itu di ayat berapa ayat (3). Ayat keempatnya kalau ringan tidak menimbulkan kematian itu paling ringan penganiayaan ringan itu 4 bulan karena hukumannya 4 bulan. Tapi nampaknya dengan hanya dihukum satu bulan sepertinya saudara memang diterapkan Undang-Undang KDRT, karena hukumannya maksimal 4 bulan.

129. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Tetapi permasalahannya dengan 356 ancaman hukumnya 2 tahun koma 8 bulan.

130. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Bukan, Kalau 356 tidak.

131. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

351 ayat (1)-nya, itu terendah itu. Sehingga hak-hak yang akan didapat bilamana seseorang mau menyatakan banding atau kasasi, hak berdasar Pasal 84 KUHP maupun hak berdasarkan Pasal 45 ayat (a) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang MA, tidak akan terpenuhi, sekarang ini permasalahannya adalah putusan bebas yang kasasi.

132. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Baiklah, yang penting Anda punya waktu untuk perbaikan. 133. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Saya mohon Yang Mulia memberi petunjuk yang lengkap untuk saya perbaiki Yang Mulia.

134. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Ya tadi sudah disudah disinggung soal asas berlaku surut,

(21)

misalnya pada halaman 10 Anda katakan, ”lebih-lebih undang-undang khusus itu sudah ada sebelum peristiwa itu terjadi,” artinya Pemohon telah dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut,” berlaku surut itu kalau ketika perbuatan itu dilakukan belum ada aturan hukumnya. Tapi baru sekarang peraturan hukumnya dilakukan untuk perbuatan yang zaman Majapahit, lha itu adalah berlaku surut. Tapi kalau ini tidak, aturannya justru sudah lama ada.

135. HAKIM KONSTITUSI : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Saudara Pemohon, kalau jaksa, hakim menerapkan Pasal 44 Undang-Undang KDRT, menurut Saudara itu benar

136. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Benar, Yang Mulia.

137. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Kalau dia diterapkan 356 itu keliru.

138. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Keliru.

139. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Karena ada (Pasal) 63, Pasal 63 concursus. Apakah idealis, realis atau meerdaadsche samenloop, sekarang itu Saudara merasa hak konstitusionalnya Pasal 27, 28 d dan seterusnya, itu 356 itu dimana? inkonstitusionalnya di situ?

140. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Majelis Hakim Yang Mulia (...)

141. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Apakah karena Saudara di dalam penerapan hukum para penegak hukum yang keliru ya sehingga Saudara memajukan di sini bahwa 356 ini, itu melanggar hak konstitusional saya, satu. Tapi di dalam (Pasal) 63 yang saudara kutip itu, itu adalah prinsip-prinsip umum di dalam penerapan hukum manakala ada dua tindak pidana atau ada tindak pidana yang lama dan yang baru, maka yang baru diterapkan, kan begitu? Ya?

(22)

142. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya Yang Mulia, tetapi (...)

143. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tunggu, tunggu dulu. Jadi karena 356 ini ada bandingannya dengan Undang-Undang Nomor 44 yang baru maka seharusnya ini tidak diberlakukan, kan begitu, 356?

144. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Harusnya begitu.

145. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Satu, oke.

146. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Pada prinsip wajib menjunjung tinggi dalam pemerintahan. 147. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Oke 63, karena penegak hukum polisi, jaksa, hakim di Kediri atau di Brebes ini?

148. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Di kediri.

149. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Di Kediri, itu salah menerapkan hukum? Kan begitu?

150. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Bukan hanya salah, tapi tidak menjunjung hukum yang merupakan hak Konstitusi.

151. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum salah menerapkan hukum itu berarti tidak menjunjung hukum.

(23)

152. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya.

153. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Oke.

154. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Itu dalam Pasal 27 ayat (1) itu tercantum di situ.

155. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Oke, salah, kan begitu?

156. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya

157. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tapi dimana letak inkonstitusionalnya 356?

158. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Tidak menjunjung hukum berdasarkan (...)

159. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Siapa yang tidak menjunjung hukum?

160. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Penegak, lebih-lebih penegak hukum.

161. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Berarti itu penerapan hukum, sedangkan yang diuji di sini adalah itu konstitusionalnya norma 356 itu. (Pasal) 356 ini ditambah sanksi pidanya sepertiga lebih berat dari pada kejahatan-kejahatan yang notabene berkaitan dengan istri, orang tua dan anak, paham? Pasal 63 itu pedoman bagi kita pada penegak hukum tapi kalau keliru penegak hukum berarti dia keliru dalam penerapan hukum, berarti berbicara tentang penerapan hukum, bukan bicara tentang pengujian, apakah

(24)

dalam menafsirkan ini karena akibat—resultante dari pada Saudara diadili, dihukum dengan penerapan hukum yang keliru. Tetapi apakah norma itu keliru atau tidak? Norma itu sendiri itu tidak keliru, 63 itu tidak sendiri, itu pedoman, paham Saudara Pemohon?

162. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Akan tetapi pada Pasal 27 ayat (1) disebutkan ”segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum”, mengapa kalau dengan keluarga sendiri ditambah sepertiganya? Kalau dengan orang lain tidak, itu permasalahannya, berarti tidak sama dong segala warga (...)

163. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Ya sengaja 356 itu ditambah sepertiga demi menjunjung tinggi keluarga.

164. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Itulah yang namanya kontradiksi, bahwa pertengkaran dalam keluarga itu mudah sekali pulih kembali, bukan balas dendam belaka dan ada islah.

165. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Saya tambah, Saudara kan tadi mengatakan bahwa saya menasehati istri saya ya kan?

166. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya betul.

167. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Secara Islam.

168. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya.

169. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Nah saya tanya sama Saudara kalau secara Islam kalau memukul orang lain dengan memukul orang tua, Ibu kandung atau Bapak kandung, mana yg lebih berdosa, mana yang lebih berat menurut

(25)

Saudara sebagai orang Islam. Kebetulan kami Yang tiga ini juga orang Islam.

170. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Berat semua Yang Mulia.

171. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Oh, jangan bilang berat semua, kalau (...) 172. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Bagi saya berat semua karena keluarga sendiri dan Ibu sendiri. 173. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Kalau orang tua dipukul dengan orang lain masa sama beratnya? Menurut hukum Islam yang Saudara tahu? Itu durhaka itu kalau pada orang tua dipukul.

174. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Makanya berat semua, kepada siapapun dengan keluarga berat semua Yang Mulia.

175. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Mana yg lebih berat memukul orang lain daripada memukul orang tua menurut hukum Islam?

176. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Orang tua Yang Mulia.

177. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Ya itu dia, makanya itu ditambah di sini karena dikehendaki dalam rumah tangga itu ada tentram. Jangan memukul istrinya, jangan menganiaya anaknya. Nah itu, itu kan soal apakah Anda menasihati atau anda memang menganiaya, itukan urusan peradilan umum, bukan urusan kami di sini. Persoalannya apakah kalau Ketentuan 356 ayat (1) KUHP itu yang memberikan pemberatan terhadap orang yang memukul umpamanya orang tuanya, Ibu, Bapaknya dibanding dengan orang lain itu sesuai dengan ajaran Islam atau tidak karena kebetulan Saudara

(26)

178. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Iya dan di situ diucapkan dalam surat Anisa ayat 34. 179. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Itulah, tidak apa-apa kita hanya tanya Saudara. Saudara punya hak itu juga untuk mengemukakan pendapat.

180. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Mohon petunjuknya untuk memperbaiki permohonan Yang Mulia. supaya lengkap.

181. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Jadi, tadi oleh Bapak Hakim dikatakan, karena Anda menguji Pasal 356 yang ada di sini. Nyatakan apa keberatan Saudara terhadap 356, jangan menganggap itu berlaku surut itu sudah ada saja itu. Dimana bertentangannya 356 itu dengan UUD 1945, pasal mana dari UUD 45 yang bertentangan itu lho yang menjadi masalahnya. Iya, jangan seperti kata Bapak Hakim tadi, soal penerapan hukum itu kan kesalahan penegak hukum saja kalau itu menurut Saudara tidak benar. Bukan masalah konstitusionalnya atau suatu norma atau suatu pasal yang ada yg anda ajukan untuk diuji.

Bisa dipahami?

182. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Paham Yang Mulia.

183. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Iya, kemudian mungkin, di sini kok yang Saudara lampirkan ini putusan selanya atau putusan eksepsi. Menjadi kenapa tidak putusan yang kalau memang Saudara memang mau mengajukan buktinya putusan akhirnya?

184. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ada Yang Mulia di situ.

185. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Ya, itukan penerapan hukum dan itu bukan kerja kami, kerjanya pengadilan itu.

(27)

186. HAKIM KONSTITUSI : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Saudara Bambang Sugeng, memang judicial review di sini menguji norma. Apakah itu konstitusional atau tidak konstitusional. Memang ada, itulah wewenang dari pada Mahkamah Konstitusi, tetapi pengaduan-pengaduan namanya constitusional complaint itu bukan wewenang Mahkamah untuk menguji apa yang dilakukan oleh PNPT Mahkamah Agung. Nah, kesalahan-kesalahan dalam penerapan hukum itu bukan itu yang menjadi batu uji dari pada Mahkamah. Kelihatannya Saudara oleh karena ada perkara di PNPT dan menunggu proses Mahkamah Agung ya, itu belum punya kekuatan hukum yang tetap. Kan begitu ? Iya.

187. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Iya Yang Mulia.

188. HAKIM KONSTITUSI : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Ya itu.

Sehingga permohonan Saudara itu mengarah kepada, ada kesalahan penerapan hukum yang notabene Saudara mendapatkan perlakuan yang—katakanlah itu (...)

189. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Tidak khusus.

190. HAKIM KONSTITUSI : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Perlakuan yang notabene itu mendzalimi hak Saudara, kan begitu?

191. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Iya saya tidak mendapatkan perlakuan khusus sesuai dengan hak Konstitusi saya. Itu makanya saya sampaikan di sini, dan hak perlakuan khusus itu menjadi hak segala warga sebagaimana saya (...)

192. HAKIM KONSTITUSI : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Ya, Oke-oke. Tetapi itu adalah praktik pelaksanaan daripada satu kasus yang muncul akibat perbuatan Saudara ditindaklanjuti kejaksaan, pengadilan negeri, pengadilan tinggi, dan Mahkamah Agung. Kan prosesnya begitu. Dalam arti kata menerapkan hukum, ya. Dimana jaksa

(28)

kasasi, kan begitu. Nah sekarang, norma-norma yang ada di dalam itu oleh penegak hukum lainnya salah dia menerapkan hukum, kan begitu.

Merasa Saudara itu adalah tidak benar, penerapan ini. Tapi 356 sendiri mana norma yang di situ melanggar hak konstitusional Saudara? 193. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Kepastian hukumnya tidak ada Yang Mulia.

Yang kedua perlakuan khusus yg menjadi hak Konstitusi segala warga tidak akan terpenuhi kalau selalu diberlakukan. Dan mohon Yang Mulia jadikanlah sebuah usulan dari masyarakat kepada lembaga tinggi negara sebaiknya Pasal 356 ayat (1) dalam pertemuan atau pun rapat-rapat kenegaraan supaya dikesampingkan. Karena sudah ada undang-undang khusus dan korban lain mungkin menunggu, karena berpotensi untuk direka-reka.

194. HAKIM KONSTITUSI : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum

Nah, kalau Saudara katakan itu, berarti itu, itu wewenang, wewenang siapa itu merubah undang-undang?

195. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Kalau mengaju perlakuan khusus wewenang Mahkamah Konstitusi. Karena saya berhak dilayani secara khusus yang kami sampaikan ini dalam pasalnya ya Pak, ya Yang Mulia ya? Pada Pasal 28H ayat (2), ”setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakukan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.” Itulah paling tidak hak Konstitusi saya yang tidak terpenuhi.

196. HAKIM KONSTITUSI : Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Yang perlu diperbaiki tadi ya Saudara.

197. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ya Yang Mulia.

198. HAKIM KONSTITUSI : Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S Terutama yang berkaitan dengan apa tadi, berlaku surut, berlaku surut, itu tidak tidak ada.

(29)

199. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Itu tidak ada.

200. HAKIM KONSTITUSI : Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S Kemudian apa ya yang lainnya sih kecil-kecil saja, tulisan judicial review kalau mau yang mau bahasa Inggris bukan y tapi j ya? itu kecil saja, tapi yang penting Pasal 356 ayat (1) itu bukan pasal yang diberlakukan surut.

201. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Iya Yang Mulia, saya keliru.

202. HAKIM KONSTITUSI : Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S Cuma kan, kalau mengikuti dalil Saudara itu kan wong sudah ada (...)

203. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Persepsinya saya keliru Yang Mulia.

204. HAKIM KONSTITUSI : Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S Ya, sudah ada Undang-Undang KDRT kok masih diterapkan masih Pasal 356 ayat (1) dipakai kan begtu. Itu saja sebetulnya.

Saya kira itu yang perlu diperbaiki. 205. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Saya.

206. HAKIM KONSTITUSI : Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S Apakah Anda sudah paham tadi dari Bapak Hakim, maksudnya ini sebetulnya lebih banyak.

207. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Sudah ada perbedaan mana yang salah menerapkan hukum dan mana yg hak konstitusi saya yang diadukan ke Mahkamah Konstitusi dan pula Yang Mulia dalam Undang-Undang KY RI Pasal 22 ayat (5) di situ tertulis bunyi ”bilamana hakim atau badan terlapor tidak memberikan

(30)

jawaban atau keterangan kepada KY RI, maka MA dan atau Mahkamah Konstitusi dapat memberikan penetapan paksa karena yang diuji materikan Pasal 356 ayat (1) yang sudah dirubah 355. Saya juga hak hukumnya dirugikan karena hakim itu tidak memberikan keterangan kepada KY RI.

Saya mohon petunjuk untuk bisa memberikan penetapan-penetapan sesuai Undang-Undang KY RI itu yang menyebut MK. Mohon petunjuk Yang Mulia.

208. HAKIM KONSTITUSI : Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S Jadi Undang-Undang KY, Undang-Undang Nomor 22 ya Tahun 2004, sudah ada melalui putusan MK sudah berubah yang terkait dengan Mahkamah Konstitusi sudah tidak ada, tinggal yang terkait dengan Mahkamah Agung. Tapi saya baca Ketua Komisi Yudisial sudah memberi surat ke Pengadilan Kediri untuk klarifikasi tapi kita tidak tahu apa selanjutnya. Jadi nampaknya melihat koresponden sikap Komisi Yudisial dengan pengadilan itu sebetulnya sudah benar seperti yang dikatakan Pak Hakim kepada penerapan. Mengapa sudah, kok masih digunakan itu, lebih-lebih kalau benar apa yang Saudara dalilkan bahwa pengadilan telah mengganti yang tadinya 356 ayat (1) dengan 355. Kalau tidak ada artinya apa-apa kalau tidak ada pelanggaran-pelanggaran pidana atau tindak pidana menurut Pasal 351 sampai dengan Pasal 355, karena di sanalah perbuatan pidana yang dimuat, 356 ayat (1) itu hanya mengatakan kalau itu dilakukan terhadap (...)

209. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Titik persoalannya juga adalah bahwa yang diterapkan Pasal 356 ayat (1) adalah perkara yang sudah kadaluarsa, visumnya kadaluarsa satu setengah bulan.

210. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Ya, sudahlah. Itu hak Saudara sajalah, jadi itu materinya terserah Saudara mau bertahan itu cuma kita memberikan saran mana yang diperbaiki Anda punya waktu saya kira 14 hari. Kalau mau tidak diperbaiki juga boleh wong namanya nasihat.

211. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Saya perbaiki.

212. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Selanjutnya baru nanti, ya Anda punya waktu 14 hari, tapi makin

(31)

cepat makin baik kan

213. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Iya Yang Mulia.

214. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Misalnya besok pagi atau lusa sudah rampung diperbaiki, nanti kita akan agendakan untuk berikutnya.

215. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Jadi sekali lagi Yang Mulia, mengenai Pasal 22 ayat (5) kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk memberitakan penetapan paksa tidak berlaku ya Yang Mulia.

216. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S.

Oh tidak ada kita kewenangan.

217. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Ada Yang Mulia, saya ada ketentuannya.

218. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Mahkamah Konstitusi itu kewenangannya begini ya, Mahkamah Konstitusi itu menguji seperti ini ya menguji undang-undang, kemudian memutus hasil perselisihan Pemilu termasuk Pilkada Jawa Timur kemarin, membubarkan partai, kemudian sengketa lembaga negara dan sebagainya. Tapi yang penetapan paksa dan sebagainya itu urusan peradilan.

219. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Tetapi ada Yang Mulia, saya bawa buktinya.

220. HAKIM KONSTITUSI :Prof. ABDUL MUKHTIE FADJAR, S.H., M.S. Jadi Undang-Undang Komisi Yudisial itu sudah berubah Anda mengikuti itu, hal-hal yang terkait dengan Mahkamah Konstitusi sudah dicabut atau dinyatakan tidak berlaku oleh Mahkamah Konstitusi, yang kaitannya dengan Mahkamah Konstitusi sudah tidak ada.

(32)

221. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Saudara kalau menganggap ada bukti nanti diajukan dipembuktian, jangan mengeyel di sini karena sudah diberikan penjelasan tidak ada Saudara bilang ada nanti dibuktikanlah.

222. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Mohon maaf Yang Mulia.

223. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Akan kami terima apa pun pembuktian Saudara, surat-surat, undang-undang apa itu lho. Nanti Saudara ajukan ya? Kapan rencananya, nanti kalau ada perbaikan itu dilaporkan saja ke Kepaniteraan. Perbaikan dari pada perbaikan Saudara yang diberi tempo 14 hari secepatnya lebih baik, biar ditetapkan lagi sidangnya untuk selanjutnya, oke?

224. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Iya Yang Mulia, terima kasih.

225. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Saudara Bambang, Pemohon ya, coba nanti direnungkan apakah permohonan saya ini masuk di dalam penerapan ranah hukum atau pengujian undang-undang.

226. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Pengujian undang–undang Yang Mulia.

227. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Saya minta Saudara merenungkan itu. Apakah ini bukan

constitutional complaint, pengajuan Konstitusi karena adanya perlakuan penerapan hukum yagn keliru. Saudara katakan tadi 356 ini terhadap orang tua, keluarga itu lebih berat. Makna penganiayaan 351, 354, 355, 356, itu adalah normatif, adalah penganiayaan, ya? Jadi apakah Saudara setuju ada penganiayaan tidak diatur di dalam hukum pidana.

228. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Tidak Yang Mulia, harusnya ke Undang-Undang Perkawinan, hukumnya di situ sudah ditentukan. Oleh karena itu yang saya

(33)

pertanyakan, saya juga berhak dilayani secara khusus.

229. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Benar, kita layani itu, kita tidak boleh menolak mengadili, tetapi (...)

230. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Bukan, bukan itu, yang saya maksud dalam hak Konstitusi segala warga berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus itu. Itu yang saya ujikan pula.

231. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Norma penganiayaan sudah terima tidak?

232. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Normanya kalau hubungan suami istri (...)

233. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Tanya dulu, norma penganiayaan pada umumnya.

234. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Kalau saya tidak menerima.

235. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Jadi Saudara menganiaya Satpam di sana saudara bebas saja begitu.

236. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Itu pidana umum Yang Mulia.

237. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Ya, inilah, inikan 351 penganiayaan.

238. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

(34)

239. HAKIM KONSTITUSI :Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Baiklah, terima kasih.

240. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum Kapan kira-kira Saudara memperbaiki ini? 241. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Mudah-mudahan secepatnya Yang Mulia. 242. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Artinya tenggang waktu Saudara maksimal? 243. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Ya maksimal dua minggu Yang Mulia. 244. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Kalau bisa lebih cepat dari itu ya.

245. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO Insya Allah Yang Mulia.

246. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Nanti Saudara tidak usah berhubungan dengan kami, tapi langsung saja ke Kepaniteraan sesudah Anda perbaiki buat sekian rangkap menurut ketentuan, nanti diserahkan kepada Kepaniteraan ya? 247. PEMOHON : BAMBANG SUGENG IRIANTO

Yang Mulia, terima kasih.

248. KETUA : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum

Dengan demikian sidang dinyatakan cukup dan ditutup.

SIDANG DITUTUP PUKUL 15.10 WIB KETUK PALU 3X

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Borshchev & Filippov (2004) Agent Based Model (ABM) adalah suatu metode yang digunakan untuk eksperimen dengan melihat pendekatan dari bawah ke atas (

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukan bahwa jenis dan komposisi nutrisi media tanam jamur tiram putih memberikan pengaruh yang nyata pada persentase

0HQJLQJDWPDVDODKUHQGDKQ\DSUHVWDVL EHODMDU PDWHPDWLND PDKDVLVZD SDGD PDWD NXOLDK JHRPHWUL NXUDQJ WHSDWQ\D PRGHO SHPEHODMDUDQ \DQJ GLJXQDNDQ GDQ

Formula Allah ya Allah digunakan di dalam syair pengiring tari karena kesenian merupakan salah satu media dakwah yang digunakan oleh ulama di Aceh untuk berzikir..

Dengan demikian, hasil analisis data kuantitatif yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan tarif pajak efektif kini setelah amnesti pajak mencerminkan bahwa

Gambar 4 morfologi SEM yang dilakukan pada CaO dari batu kapur memiliki permukaan yang kasar berbentuk bongkahan dengan diameter sebesar 19 μm. Sedangkan pada gambar 5 morfologi

(a). Kategori yang memiliki nilai desimal terbesar diantara empat kategori tersebut dibulatkan ke atas. Gunakan nilai tersebut sebagai hasil akhir yang akan dilaporkan,

Berdasarkan analisis data tentang faktor yang mendukung pelaksanaan strategi the Learnig Cell pada pembelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus yaitu