• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Strategi Pemasaran

a. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi merupakan sebuah pola dari sebuah tindakan yang terencana untuk mencapai sebuah tujuan. Strategi dapat juga didefinisikan sebagai suatu seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi

mencapai tujuannya.1 Selain itu, berikut beberapa pendapat para ahli yang berusaha

mendefinisikan tentang pengertian dari strategi diantaranya:

Menurut John A. Byrne, strategi merupakan pola yang mendasar sebuah sasaran yang dilaksanakan dan yang direncanakan sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut dapat berupa penyebaran sumber daya baik itu sumber daya manusia maupun modal dan hubungan atau interaksi antara organisasi

atau perusahaan dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.2

Selanjutnya Hamel dan Prahalad, mendefinisikan strategi adalah suatu tindakan yang memiliki sifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para

pelanggan di masa depan.3

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah sebuah tindakan dalam menentukan sasaran yang terencana dengan memaksimalkan fungsi dari sumber daya melalui interaksi dengan organisasi, pesaing dan lingkungan yang mempengaruhinya. Ukuran keberhasilan dalam menerapkan strategi adalah mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Jadi, semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka semakin puas dan strategi pun dianggap berhasil.

1

Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h.5 2 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia , 2010), h.29.

3 Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik,( Jakarta: PT Grafindo Persada, 2010), h.17.

(2)

11

Sedangkan pemasaran atau merketing mempunyai peran penting dalam suatu perusahaan terhadap strategi produk, strategi harga, strategi penyuluran/distribusi dan strategi promosi. Pemasaran adalah serangkaian proses sebagai tindakan yang menunjukkan fungsi dari sebuah organisasi untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai serta untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi.4

Pemasaran dalam pandangan Islam merupakan salah satu bentuk muamalah yang dibenarkan selama seluruh kegiatan transaksinya terpelihara dari hal-hal yang

terlarang dalam ketentuan syariah.5 Menurut Abdullah Amrin menjelaskan bahwa

pemasaran yang berdasarkan aturan Islam adalah pemasaran yang mengandung nilai-nilai iman yang merupakan kependekan dari makma ikhtiar, manfaat, amanah dan

nikmat.6

Lebih lanjut, dasar hukum tentang disyariatkannya jual beli baik di dalam AL Quran maupun hadist Rasulullah SAW diantaranya adalah :

اَب ِّزنا ََوَّزَح َٔ ََعٍَْبْنا ََُّللّا ََّمَحَأ َٔ

Artinya : “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS. Al

Baqarah: 275).7

Dari ayat tersebut di atas, Allah telah menghalalkan berbagai transaksi jual belun dengan cara yang baik. Disisi lain, Allah juga telah melarang jual beli yang mengandung riba yang mengarah pada merugikan salah satu pihak. Allah SWT juga telah menegaskan dalam ayat lain, yaitu:

إُقَّتاَ ُصاَُّناَآٌََُّأَاٌَ

َ

َآًَُُِْيَ َّجَب ََٔآََج ْٔ َسَآَُِْيََقَهَخ ٍََٔةَذ ِحا ََٔ ٍضْفَََ ٍِْيَْىُكَقَهَخَيِذَّناَُىُكَّب َر

ََرَْىُكٍَْهَعٌََاَكََ َّللّاٌََِّإَََۚواَح ْرَ ْلْا ََِِّٔبٌََُٕنَءاَظَتَيِذَّناََ َّللّاَإُقَّتا ََََٔۚاءاَظَِ ََٔا ازٍِخَكَ الًاَج ِر

َاابٍِقِ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

4

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, (Jakarta: Erlangga 2009), h. 5

5 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006), h. 25

6 Abdullah Amrin, Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 6

7 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1996), h. 36

(3)

12

membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu” . (QS. An-Nisaa’: 29)8

Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam penjualan menurut perspektif Islam adalah transaksi yang mengutamakan kejujuran dan melarang penjualan yang dilakukan dengan tipu muslihat yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan. Penjualan harus berdasarkan suka sama suka dan saling merelakan (Ikhlas).

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah sebuah tindakan mengoptimalkan sumber daya melalui kegiatan merumuskan, mengimplentasikan dan mengevaluasi keputusan kebijakan yang dapat mengelola hubungan dengan pelanggan yang dilaksanakan agar memperoleh keuntungan bagi organisasi.

b. Bauran Pemasaran

Strategi pemasaran memiliki peran penting dalam membawa perusahaan dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu menyusun strategi pemasaran dengan efektif yang dapat mengkombinasikan elemen-elemen dalam bauran pemasaran.

Menurut Kotler, Bauran pemasaran adalah kumpulan elemen atau alat yang digunakan dalam strategi pemasaran yang bersifat taktis terkendali. Adapun strategi itu adalah produk, harga, tempat dan promosi yang diperlukan perusahaan untuk

menghasilkan respin yang diinginkannya di pasar.9

Berdasarkan keterangan di atas, bauran pemasaran atau strategi pemasaran dapat dilaksanakan dengan empat tindakan (4P) yaitu:

1) Product (Produk), kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen

2) Price (Harga), jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan produk yang ditawarkan

3) Place (Distribusi), kegiatan perusahaan dalam membuat produk tersedia bagi konsumen

8

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1996), h. 6

9 Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip pemasaran, jilid I, Edisi 13, (Jakarta : Erlangga, 2008), h. 62

(4)

13

4) Promotion (Promosi), suatu tindakan dalam menginformasikan produk guna menarik konsumen untuk membelinya.

2. Minat Beli

a. Definisi Minat Beli Konsumen

Minat berasal dari bahasa latin yaitu interest yang memiliki pengertian menghubungkan dua hal yang terpisah. Menurut syah, minat adalah kecenderungan dan keinginan yang besar terhadap sesuatu.10 Sedangkan menurut As’ad, minat adalah suatu sikap yang membuat senang terhadap sebuah objek atau ide-ide tertentu. Hal ini sudah tentu diikuti oleh perasaan senang dan cendetung untuk mencoba mencari objek yang disenangi itu.11

Berdasarkan keterangan tersebut, maka minat adalah keinginan yang kuat terhadap suatu objek atau ide-ide untuk memilikinya dan berusaha mencari untukmendapatkannya.

Minat beli menurut Kinnear dan Taylor menyatakan bahwa minat beli merupakan sikap atau perilaku konsumen dalam menentukan tindakan dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan sebelum keputusan untuk membeli.12

Sedangkan menurut Howard menyatakan bahwa minat beli merupakan sesuatu yang berkaitan dengan rencana dan keputusan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dan jumlah produk yang dibutuhkan dalam waktu tertentu.13

Beberapa hadits hasit nabi mengenai hak memilih dalam kegiatan niaga atau jual beli sebagai berikut:

َِذَح:ُِاَُْعَيَىِفاَي َٔ

َ

ََُْٕ ٍََٔوا َش ِحٍَْبَُىٍِْكَحَ ُجٌْ

َ

َىّهَط ٍَََِّْٔهَعَِاللهَىَّهَصَِاللهَُل ُْٕط َرََلاَقِ:ـَناَقِ

ََبًَِفَآًََُنَ َك ِرُٕباٍَََُّب ََٔاَقَِذَصَ ٌِْإَف_اَقِ َّزَفَتٌََىَّتَح_َلاَقِ َْٔأ_اَقِ َّزَفَتٌََْىَناَيَ ِراٍَ ِخْناِبٌَِاَعٍََّبنْا

َ ٌِْإ ََٔ،آًَِِعٍْ

ََٔ َرَآًَِِعٍَْبَُتـَك َزَبَ ْتَق ِحُيَاَبَذـَك ََٔاًََتَك

َّجاَيٍَْباَّلًِإُتَعاًََجناَُِا

َ

10 Taufik Tae, Inspirating Teaching, Cet. Ke 1, (Jakarta: Gema Insani, 2009), h. 202-203 11

Moh. As’ad, Psikologi Industri, Cet ke-2, (Yogyakarta: Liberti, 1995), h. 6

12Kinnear, Thomas C, dan Taylor, James R., Riset Pemasaran, (Terjemahan Thamrin) Edisi Tiga, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 142

13

Darmadi Durianto, Liana Cecilia. 2004. Analisis efektifitas iklan televisi “softener soft & fresh

di Jakarta dan sekitarnya menggunakan consumer decision model. jurnal ekonomi perusahaan :

(5)

14

Artinya : Dari Hakim bin Hijam berkata Rasulullah Saw bersabda: dua orang yang melakukan jual beli memiliki hak khiyar selama keduanya belum berpisah/rasul bersabda: sampai keduannya berpisah, apabila keduanya bersifat jujur dan saling menjelaskan barang dagangan maka Allah akan memberikan berkah kepada keduanya dalam jual belinya bila saling menyembunyikan dan mendustakan kecacatan barang dagangan maka hapuslah berkah dalam jual belinya.(HR.Bukhori

Muslim)14

اَ

ٍَلاٍََنٍَثَلاَحآََتْعَتْبِاٍتَعْهَطَِّمُكَىِفرِاٍَ ِخْنِاِبَ َتََْا

Artinya :“Engkau boleh khiyar pada segala barang yang telah engkau beli

selama tiga hari tiga malam.” ( Riwayat baihaqi dan Ibnu Majah)

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah kecenderungan konsumen untuk menentukan keputusan dalam menggunakan suatu produk.

b. Faktor-Faktor yang Membentuk Minat Konsumen

Konsumen dimanapun dan kapanpun akan dihadapkan dengan sebuah keputusan pembelian untuk melakukan transaksi pembelian. Dimana konsumen akan membandingkan atau mempertimbangkan satu barang dengan barang yang lainnya untuk mereka konsumsi

Menurut Philip Kotler, terdapat indikator yang dapat diketahui tentang minat belu konsumen adalah melaui modal stimulasi AIDA yang berusaha menggambarkan tahap-tahap suatu rangsangan tertentu yang diberikan oleh para pemasar.15 Indikator tersebut adalah sebagai berikut :

- Attention, yautu perhatian konsumen terhadap produk yang ditawarkan pemasar.

- Interest, yaitu ketertarikan konsumen terhadap produk yang ditawarkan pemasar

- Desire yaitu keinginan konsumen untuk memiliki produk yang ditawarkan pemasar.

- Action, yaitu tindakan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan

14

Sayyid Sabiq, Kitab Fiqh Sunnah.Darul Fikr.hal.861

(6)

15

Berdasarkan keterangan di atas, konsumen dalam menentukan keputusan untuk membeli suatu produk memiliki tahapan yang sangat kompleks. Tetapi ini harus menjadi perhatian serius dari pihak pemasar. Pemasar harus mampu memberikan stimulus kepada konsumen sehingga mampu memancing respon konsumen berupa minat untuk membelinya.

Menurut Asseal, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen yaitu sebagai berikut:16

a. Lingkungan

lingkungan sekitar dapat mempengaruhi minat beli konsumen dalam pemilihan suatu produk tertentu.

b. Stimuli pemasaran.

Pemasaran berupaya menstimulus konsumen sehingga dapat menarik minat beli, diantaranya dengan iklan yang menarik.

Minat beli dibentuk oleh pengaruh, sikap konsumen terhadap suatu produk dan keyakinan mereka atas kualitas, dalam hal ini pemasar harus mengerti keinginan konsumen. Minat beli konsumen yaitu sikap, minat dan tindakan yang dailakukan konsumen dalam proses pengambilan keputusan dan merencanakan pembelian terhadap sejumlah merek. Minat konsumen sangat dipengaruhi oleh kateristik produk pemilihan terhadap manfaat dari suatu produk dan harga yang ditentukan oleh pemasar.

3. Merk Produk

a. Definisi Merk Produk

Setiap produsen atau penjual tentu membutuhkan merk. Merk merupakan nama atau simbol yang menunjukkan identatis sebuah produk sehingga memudahkan konsumen untuk mengenal dan mengetahui tentang produk tersebut.

Kotler dan Keller mendefinisikan merk sebagai berikut: merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rencana, atau kombinasi dari hal-hal tersebut

16

Assael, H., Consumer Behavior and Marketing Action. Fourth Edition. (Boston: PWS-Kent Publishing Company, 2002), h. 72

(7)

16

untuk mengindentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari produk pesaing di pasar.17

Selanjutnya menurut William J. Stanton “merk adalah nama, istilah, simbol, atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.18

Berdasarkan pendapat tersebut merek adalah identitias suatu barang atau jasa yang ditawarkan dengan jaminan manfaat, kualitas dan mutu suatu produk sehingga mudah dikenal oleh konsumen.

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu memberikan informasi dengan benar dan jelas dan selalu teliti dengan apa yang didengar.

ااذٌِذَطَ الً َْٕقَِإُنُٕقِ َََٔ َّللّاَإُقَّتاَإَُُيآٌٍََِذَّناَآٌََُّأَاٌَ

Artinya : “Hai orang-orang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar” (QS. Al Ahzab: 70).

Mengenai penafsiran ayat ini, Imam Ibnu Katsir mengatakan: “Allah Ta’ala menyuruh hamba-hamba-Nya yang beriman agar bertaqwa kepada-Nya dan menyembah-Nya seolah-olah dia melihat-Nya serta hendaklah mereka mengatakan perkataan yang benar yakni perkataan yang lurus, tidak bengkok, dan tidak menyimpang”.19

Dan dijelaskan pula dalam Al-Qur’an surat Al-Hujuraat:

َإُحِبْصُتَفٍَتَنآََجِبَااي َْٕقَِإُبٍ ِصُتَ ٌَْأَإٍََُُّبَتَفٍَإَبَُِبٌَقِطاَفَْىُكَءاَجَ ٌِْإَإَُُيآٌٍََِذَّناَآٌََُّأَاٌَ

َ ٰىَهَع

ٍٍََِيِداَََْىُتْهَعَفَاَي

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6)

17

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, (Jakarta: PT Gelora Aksara, 2008), h.258

18 Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi Kreatif dan Analisis Kasus Integratet Marketing

Communication, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 36

19

(8)

17

Dari penjelasan ayat tersebut bahwa hendaknya bagi seseorang memberikan suatu informasi yang baik kepada orang lain, berkaitan dengan itu citra suatu perusahaan dapat dibangun dengan baik jika pemberian informasi antara seseorang dengan orang lain baik, dan terlebih dahulu orang yang memberikan pesan pernah menikmati produk atau jasa yang ditawarkan oleh produsen.

b. Indikator Merk

Merk sebagai identitas sebuah produk maka merk bukan sesuai hal sepele dalam produk. Merk harus memberikan kesan dan informasi kepada konsumen tentang sebuah produk. Menurut Keller, pengukuran merk dapat dilakukan berdasarkan aspek sebagai berikut:20

1) Kekuatan (Strangthness)

Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh sebuah merk tidak dimiliki oleh merk lain. Keunggulan ini dapat berupa kondisi fisik produk dari merk yang ditawarkan yang dapat dianggap sebagai kelebihan dari merk tersebut dibandingkan dengan merk lainnya. Kekuatan merk antara lain adalah penampilan fisik dan keberfungsian fasilitas pendukung produk.

2) Keunikan (Uniqueness)

Sebuah merk harus dapat membedakan sebuah produk dengan produk lain. Oleh sebab itu, merk ini menjadi pembeda antara satu produk dengan produk lainnya. Keunikan merk adalah variasi layanan dan digerensiasi penampilan fisik

3) Favorable

Merk harus mudah diingat oleh konsumen. Oleh sebab itu, merk harus memiliki kesan yang mudah dipahami oleh konsumen. Adapun indikator dari

favorable adalah kemudahan untuk diucapkan, mudah diingat, dan kesan

pelanggan dengan citra.

20

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, (Jakarta: PT Gelora Aksara, 2008), h.78

(9)

18

4. Harga Produk a. Pengertian Harga

Harga merupakan bagian penting dari bauran pemasaran. Harga akan menentukan biaya produk, pendistribusian dan promosi penjualan. Perhatian perusahaan terhadap harga akan menentukan sasaran penjualan dan besaran keuntungan yang diperoleh.

Menurut Sutojo, harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar atas barang atau jasa. Harga merupakan kisaran yang ditentukan perusahaan untuk mengganti biaya produk dari barang atau jasa yang mereka tawarkan untuk memenuhi kebutuhan kepuasan konsumen. Kebutuhan kepuasan konsumen tersebut dapat berupa jaminan kualitas, merek dan keamanan menggunakan produk.21

Lebih lanjut Sutojo menjelaskan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibayar sebagai imbalan terhadap barang atau jaga yang diperjualkan kepada konsumen. Harga ini merupakan salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan kisaran pendapatan. Harga ini memiliki sifat fleksibel artinya dapat berubah kapan saja sesuai keinginan penjual.22

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibayar konsumen untuk mengganti atau imbalan terhadap barang atau jasa yang ditawarkan penjual sesuai dengan kesepakatan antara konsumen dan penjual.

Islam telah memberikan kebebasan kepada pasar untuk melakukan transaksi dengan hukum naluri yang menjalankan fungsinya sesuai dengan penawaran dan permintaan.23 Bukan berarti Islam melarang penetapan harga, penetapan harga merupakan hal yang syah dalam Islam asalkan sesuai dengan

21

Sutojo, S., Menyusun Strategi Harga (Pricing Strategi), (Jakarta: Damar Mulia Pustaka, 2001), h. 62

22

Sutojo, S., Menyusun Strategi Harga (Pricing Strategi), (Jakarta: Damar Mulia Pustaka, 2001), h. 58

23

Syeikh Muhammad Yusuf Qardhawi, Halal Haram dalam Islam, alih Bahasa : HM. Mu’ammal Hamidy, (Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1980), h.357

(10)

19

cara yang dibenarkan tanpa unsur penipuan (kezhaliman). Hadist Rasulullah SAW yang berkaitan dengan penetapan harga adalah suatu riwayat dari Anas bin Malik.

Artinya : “Wahai Rasulullah, harga barang naik (mahal) tetapkanlah harga-harga untuk kami. Rasulullah lalu menjawab, Allahlah penentu harga-harga, penahan, pembentang, dan pemberi rezeki, aku berharap tatkala bertemu Allah tidak ada seorang pun yang meminta padaku tentang adanya kezaliman dalam urusan darah dan harta”.

Hadis di atas dijadikan dalil oleh para ulama tentang larangan pematokan harga barang di pasaran, karena dianggap perbuatan zalim atas kebebasan penggunaan harta. Membatasi harga beraarti meniadakan kebebasan tersebut. b. Penentuan Harga

Perusahaan tidak serta merta dapat menentukan harga. Harga yang ditentukan perusahaan terhadap suatu barang harus memperhatikan kualitas barang, konsumen dan harga pesaing. Menurut Kotler menyatakan bahwa perusahaan dalam menentukan kebijakan harga perlu mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya :24

1) Memilih tujuan penetapan harga 2) Menentukan permintaan

3) Memperkirakan biaya

4) Menganalisis harga dan penawaran pesaing 5) Memilih metode penetapan harga

6) Memilih harga akhir

Berdasarkan pertimbangan di atas, penetapan harga yang salah tentu akan memberikan efek yang fatal terhadap penjualan. Michael J Bater menjelaskan

24 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan. Kontrol. (Jakarta : PT. Prehallindo, 2001), h. 637

(11)

20

bahwa ada enam alasan utama mengapa harga mempunyai peranan penting dalam menunjang kebijakan pemasaran yaitu:25

1) Elastisitas harga memberikan dampak yang besar terhadap jumlah permintaan dibandingkan elastisitas elemen bauran pemasaran lainnya.

2) Pengaruh perubahan harga akan lebih cepat berdampak terhadap jumlah permintaan dibandingkan elemen lainnya.

3) Implementasi rencana perubahan harga dapat terlaksana lebih cepat dibandingkan perubahan strategi produk

4) Perusahan harga sangat sensitif terhadap perusahaan saingan dibandingkan elemen lainnya

5) Implementasi strategi harga tidak membutuhkan modal

6) Harga produk dapat dipengaruhi faktor eksternal yang berada di luar kekuasaan perusahaan.

Menurut Stanton, ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu, keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.26

1) Keterjangkauan harga, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kemampuan beli konsumen.

2) Daya saing harga, yaitu penawaran harga yang diberikan oleh produsen/penjual berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh produsen lain, pada satu jenis produk yang sama.

3) Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kualitas produk yang dapat diperoleh konsumen.

4) Kesesuaian harga dengan manfaat produk, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat diperoleh konsumen dari produk yang dibeli.

25 Sutojo, S., Menyusun Strategi Harga (Pricing Strategi), (Jakarta: Damar Mulia Pustaka, 2001), h. 60

26

(12)

21

Berkaitan dengan keterangan di atas, harga bukan hanya sebagai penentu jumlah keuntungan yang diperoleh namun harga dapat berperan dalam ketahanan perusahaan dari pesaing.

5. Kualitas Produk

a. Definisi Kualitas Produk

Kualitas adalah kemampuan sebuah produk untuk memenuhi harapan kepuasan konsumen terhadap produk dan digunakannya. Oleh sebab itu, kualitas produk sangat penting dalam strategi pemasaran. Menurut Kotler, kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan dari fungsi suatu produk yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan produk tersebut dalam memuaskan konsumen terhadap produk.27

Sedangkan Produk menurut Basu Swastha dan Irawan adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, pritise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.28

Berdasarkan keterangan di atas, maka kualitas produk adalah kemampuan produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kepuasan konsumen terhadap fungsi-fungsi yang diharapkan dari produk tersebut.

Kualitas dalam penjualan adalah mutlak harus diperhatikan. Keberhasilan penjualan dapat terwujud jika penjualan tersebut memberikan kepuasan kepada pelanggan. Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat menjamin kualitas produk yang ditawarkan dengan yang dibeli pelanggan.

Ketentuan tersebut dalam Islam juga telah dijelaskan bahwa penjualan harus menunjukkan sikap jujur. Artinya apa yang perusahaan tawarkan harus sama dengan apa yang diperjualbelikannya sebagaimana telah diperintahkan Allah SWT dalam firman-Nya:

27 Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, (Jakarta: PT Gelora Aksara, 2008), h.272

28

(13)

22

ٌََا َشٍ ًِْناَأ ُزِظْخُتَ َلً ََِٔطْظِقْناِبٌََ ْس َْٕناَإًٍُِقَِأ َٔ

Artinya : “Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca.” (QS. Ar Rahman: 9)29

Tiap orang Islam hendaknya jujur dalam setiap tindakan, sebagaimana timbangan yang tepat ketika berjualan dan dalam semua kegiatan yang berkenaan dengan orang lain. Orang Islam tidak boleh melakukan tipu daya dengan cara : misalnya menunjukkan contoh kualitas barang yang baik, lalu menjual barang-barang yang rendah mutunya, atau mengurangi timbangan.30

b. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Mullins menjelaskan bahwa untuk mempertahankan kemampuan bersaing dalam pasar, perusahaan harus memperhatikan aspek-aspek dimensi yang digunakan konsumen dalam memilih dan membedakan produk yang ditawarkan perusahaan. Dimensi kualitas produk tersebut adalah:31

1) Kinerja (Performance), yaitu karakteristik operasi produk utama seperti kemudahan dan kenyamanan

2) Daya tahan (durability) yaitu berapa lama produk dapat bertahan.

3) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformence to specification), yaitu kemampuan produk untuk memenuhi spesifikasi yang diharapkan konsumen atau tidak ditemukan kecacatan pada produk

4) Ciri atau keistimewaan tambahan (feature), yaitu fungsi penunjang produk yang dapat menambah ketertarikan konseumen terhadap produk

5) Realibitas (reliability) yaitu probabilitas produk akan memuaskan konsumen sehingga porduk tersebut dapat diandalkan

6) Estetika (estethic), yaitu daya tarik produk terhadap konsumen muali dari model atau desain produk

29

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1996), h. 425

30

A. Rahman I, Doi, Penjelasan Lengkap Hukum-hukum Allah Cet. Ke-I,,(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 447

31

Mullins, Manajemen and organizational behavior, (Edinburg Gate Harlow: Prentice Hall. Inc, 2005), h.442

(14)

23

7) Kesan kualitas (preceived quality) yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadap produk yang ditawarkan.

B. Penelitian Terdahulu

Peneliti melakukan kajian terhadap beberapa penelitian terdahulu dan ditemukan beberapa temuan sebagai berikut:

Pertama, Anggitan Rizana Aulia Rizki yang berjudul “Analisis Pengaruh

Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Minat Beli Ulang sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Shibuya Resto Citraland Mall Semarang)”. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa 1) kualitas produk memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen, 2) harga memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap minat beli konsumen, 3) promosi memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen dan 4) kualitas, harga dan promosi secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen.

Kedua, Herry Widagdo dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas

Layanan dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Komputer pada PT. XYZ Palembang” hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa 1) kualitas pelayanan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli komputer pada PT. XYZ Palembang, 2) Promosi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli komputer pada PT. XYZ Palembang, dan 3) kualitas pelayanan dan promosi secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli komputer pada PT. XYZ Palembang.

Ketiga, Arwan Hidayat dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk,

Promosi dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Ulang Pelanggan Voucher Isi Ulang XL di Universitas Semarang” hasil penelitian memberikan kesimpulan 1) Produk dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang pelanggan Voucher isi ulang XL di Universitas Semarang dan 2) Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang pelanggan Voucher isi ulang XL di Universitas Semarang.

(15)

24

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka diperoleh beberapa perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan diantaranya adalah tempat yang digunakan dalam penelitian berbeda dan penelitian memiliki perbedaan variabel dimana pada penelitian yang akan dilaksanakan mengoperasikan varibel merk, harga dan kualitas motor serta minat beli konsumen. Berkaitan dengan hal tersebut maka penelitian menyimpulkan bahwa “Pengaruh Merk, Harga dan Kualitas Motor Terhadap Minat Beli Konsumen di Shorum Adijaya Kuningan Tahun 2015” layak untuk dijadikan judul penelitian.

C. Kerangka Pemikiran

Strategi pemasaran merupakan tindakan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi kebijakan yang dapat mengelola hubungan dengan palanggan untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan.

Stategi menejemen yang baik adalah manajemen yang mampu mengoptimalkan implementasi elemen-elemen bauran pemasaran. Menurut Kotler terdapat empat element penting dalam bauran pemasaran yang disingkat menjadi 4P. Bauran pemasaran tersebut adalah Product (Produk), Price (Harga), Position (Tempat) dan Promotion (Promosi).32 Berkaitan dengan elemen-elemen bauran pemasaran tersebut, pelanggan biasanya memiliki anggapan bahwa price (harga) berkaitan dengan elemen bauran lainnya. Sehingga selain melihat meks, konsumen akan membanding kualitas dengan tingginya harga. Namun harga tersebut akan memiliki peran dalam mempertahankan perusahaan dengan perusahaan pesaing. Hal ini karena konsumen akan mencari harga yang ditawarkan lebih rendah dibanding perusahaan yang lain dengan spesifikasi produk yang sama.

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa merk, harga dan kualitas produk akan memberikan pengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk

32

Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip pemasaran, jilid I, Edisi 13, (Jakarta : Erlangga, 2008), h. 62

(16)

25

yang ditawarkan perusahaan. adapun gambaran tentang hubungan variabel merk, harga dan kualitas produk dengan minat beli dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

D. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan. Hipotesis dapat dibuktikan melalui analisis data yang diperoleh. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Rumusan Masalah No. 1, hipotesis yang diajuakan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh merk terhadap minat beli konsumen

Ha : Terdapat pengaruh merk terhadap minat beli konsumen Rumusan Masalah No. 2, hipotesis yang diajuakan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh harga terhadap minat beli konsumen

Ha : Terdapat pengaruh harga terhadap minat beli konsumen Rumusan Masalah No. 3, hipotesis yang diajuakan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh kualitas produk terhadap minat beli

konsumen

Ha : Terdapat pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen Rumusan Masalah No. 4, hipotesis yang diajuakan:

H0: Tidak terdapat pengaruh merk, harga dan kualitas produk terhadap

minat beli konsumen

Ha : Terdapat pengaruh merk, harga dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen

Kualitas Produk (X3)

Minat Beli (Y) Harga (X2) Merk (X1) H1 H2 H3 H4

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Lipiyoadi (2002:120), Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa,

Hasil uji f menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) secara bersama – sama terhadap variabel

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta meningkatkaan kualitas

Rangsangan Pemasaran Produk dan jasa Harga Distribusi Promosi Rangsangan Lain Ekonomi Teknologi Sosial Budaya Psikologi Konsumen Motivasi Persepsi Pembelajaran Memori

Dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan dalam mengkustomisasi penjualan melalui beberapa pendekatan seperti modifikasi produk, perencanaan harga, promosi

adalah mengembangkan program pemasaran melalui bauran pemasaran (produk,harga, distribusi dan promosi). Salah satu strategi penting untuk menguatkan merek yaitu

Hasil nilai pengaruh tertinggi adalah harga, kemudian promosi penting dalam pasar, dan produk, lokasi Faktor Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan mempengaruhi

Bauran pemasaran adalah kombinasi dari variabel kegiatan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan distribusi yang digunakan oleh perusahaan untuk