1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu perspektif yang paling penting dalam sebuah organisasi, maka dari itu di butuhkan upaya khusus untuk memberdayakan sumber daya manusia. Secara individu maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dari budaya organisasi dan pada umumnya anggota organisasi akan di pengaruh oleh berbagai macam sumber daya manusia. Jika dilaksanakan dengan tepat dan bijaksana maka manajemen sumber daya manusia dapat memberikan kepuasan pada sebuah perusahaan sehingga perkembangannya akan terus meningkat. Keberhasilan organisasi dapat tercapai apabila karyawan memilik komitmen terhadap organisasi tersebut, karyawan yang memiliki komitmen akan berusaha sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. (Nagar 2012). Hal tersebut sesuai dengan penelitian I Gusti Ayu Ketut Ratna Dewi dan Ida Bagus Ketut Surya dalam jurnal Manajemen Unud,Volume 6, Nomor 1, 2017 ISSN : 2302-316 yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional Dan Organizational silence Pada PT. PLN (persero) Rayon Denpasar”.
Komitmen berperan penting dalam kemajuan organisasi, hal ini dikarenakan adanya komitmen yang menjadi dorongan sehingga membuat karyawan lebih bertanggung jawab terhadap kewajibannya. Namun kenyataannya tidak sedikit organisasi atau perusahaan yang kurang memperhatikan komitmen atau loyalitas karyawannya sehingga pekerjaan karyawan menjadi kurang maksimal. Sebaiknya organisasi atau perusahaan memilih calon karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi pada perusahaan ketika akan melakukan perekrutan. Hal ini bertujuan untuk melihat para pekerja yang kurang maksimal sehingga tidak terjadi hal yang akan merugikan organisasi atau perusahaan tersebut. Rebber dan Rebber (2010) menyatakan bahwa komitmen merupakan sebuah proses antar individu
yang menyatukan kepentingan masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Azis Rahmat Ma’rufi dan Choirul Anam, dalam jurnal Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Hal 442-446, volume 6, nomor 1,Tahun 2019 ISSN : 2715-7121. Yang berjudul “Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasional.
Isu menggenai komitmen organisasional memang masih menjadi suatu masalah dan juga suatu tantangan yang harus diselesaikan oleh manager sumber daya manusia dikarenakan komitmen organisasi sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Pengelolaan Sumberdaya manusia yang dilakukan oleh organisasi dapat mempengaruhi tercapai atau tidaknya suatu tujuan organisasi, sehinggaa sumber daya manusia merupakan hal yang sangat di butuhkan untuk membentuk komitmen karyawan. Peran organisasi sangat di butuhkan guna membentuk komitmen karyawan, organisasi di tuntut untuk dapat memberikan dukungan terhadap karyawan. Usaha organisasi dalam meningkatkan komitmen organisasional karyawan tidak luput dari budaya organisasi yang di terapkan yang menjadi bimbingan atau asumsi dasar yang di gunakan karyawan dalam bersikap pada suatu organisasi. Menurut Murty dan Gunasti (2013), karyawan yang memiliki komitmen organisasi yaitu karyawan yang dapat memahami keterlibatan dirinya di dalam organisasi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian I Wayan Sucipta Wibawa dan Made Surya Putra dalam jurnal Manajemen Unud,Volume 7, Nomor 6, 2018 ISSN : 2302-8912 yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional dimediasi Kepuasan Kerja (Studi Pada Pt. Bening Badung-Bali)”.
Suatu perusahaan dapat mencapai keberhasilannya jika karyawan memiliki komitmen yang tinggi dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan survey awal kepada beberapa karyawan di PT. Prakasa Alam Segar Bekasi masa kerja karyawan di PT. Prakasa Alam Segar Bekasi masih rendah. Hal ini dapat diliat dari tabel di bawah ini yang menunjukkan bahwa sedikit
karyawan yang memiliki masa kerja lama. Berdasarkan survey awal di PT. Prakasa Alam Segar Bekasi juga di peroleh faktor yang dominan mempengaruhi rendahnya Komitmen Organisasi, yaitu Keterlibatan Kerja, Kepuasan Kerja dan budaya Oranisasi.
Tabel 1.1
Data Masa Kerja Karyawan PT. Prakasa Alam Segar Bekasi
No Masa Kerja Karyawan Jumlah
1. < 1 bulan 9 2. > 1 bulan < 5 bulan 18 3. 5 bulan – 12 bulan 20 4. 1 tahun – 3 tahun 15 5. > 7 tahun 40 Jumlah 102
Sumber : Karyawan PT.Prakasa Alam Segar Bekasi
Tabel di atas merupakan data masa kerja karyawan PT.Prakasa Alam Segar Bekasi sejak tahun 2012 sampai 2021, dimana karyawan tersebut telah bekerja lebih dari 5 tahun. Dari tabel tersebut menunjukan bahwa salah satu bukti bahwa komitmen karyawan terhadap perusahaannya makin rendah di lihat darai masa kerja karyawan yang sebentar
Sebuah organisasi sangat membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan kegiatannya dalam mencapai tujuan organisasi. apabila seseorang memiliki komitmen yang tinggi kepada organiasi, hal ini dapat di nilai dengan melihat ciri-ciri diantaranya kepercayaan dan juga penerimaan yang kuat terhadap tujuan & nilai-nilai organisasi, memiliki keinginan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan kemauan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen organisasi adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja adalah persepsi karyawan tentang seberapa baik pekerjaan mereka memberikan apa yang penting, (Luthans, 2006). Hal tersebut sesuai dengan
penelitian Lukmanul Hakim dan Agi Syarif Hidayat dalam jurnal Indonesian Journal OF Business and Economics,Volume 1, Nomor 1, 2018 ISSN : 2621-6167 yang berjudul “The Effect Of Job Statisfaction On Organizational Commitment”.
Di dalam suatu organisasi kepuasan kerja merupakan hal yang perlu diperhatikan. Kepuasan kerja merupakan kejadian yang sering diangkat dan dibicarakan dalam berbagai pembahasan dan pertemuan-pertemuan ilmiah, kepuasan kerja memberikan dampak terhadap output dari sebuah proses dalam organisasi. Kepuasan kerja yang tinggi akan tercapai apabila faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kepuasan kerja tersedia dengan baik. Kepuasan kerja bukanlah satu variabel yang berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam organisasi maupun yang berasal pada diri pegawai itu sendiri. Kepuasan kerja tidak terlepas dari motivasi, pegawai yang memiliki tingkat motivasi yang tinggi akan cenderung memiliki tingkat kepuasan kerja lebih tinggi. Hal ini terjadi karena individu melakukan suatu pekerjaan tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan saja, tetapi didasari dengan kesadaran adanya dorongan yang timbul dari dirinya, sehingga setiap pekerjaan akan dilakukan dengan senang hati dan akan berakhir pada rasa puas atas pekerjaan yang dilakukannya.
Selain kepuasan kerja, Keterlibatan kerja merupakan salah satu faktor internal yang perlu ditingkatkan untuk kemajuan organisasi sehingga dapat menghasilkan kerja yang maksimal. Keterlibatan kerja sebagai proses keterlibatan yang menggunakan seluruh kapasitas pegawai dan dirancang untuk mendorong peningkatan kepuasan kerja bagi keberhasilan suatu organisasi. Individu dengan tingkat keterlibatan tinggi akan menempatkan kepentingan pekerjaan sebagai pusat kehidupannya. Keterlibatan kerja mempunyai dampak berupa hasil kerja, yang diantaranya adalah kinerja. Oleh karena itu dengan semakin terlibat dalam pekerjaannya, karyawan diharapkan dapat menghasilkan komitmen yang lebih baik karena individu dengan tingkat keterlibatan yang tingi pada pekerjaannya akan memandang bahwa
pekerjaan mereka merupakan bagian yang penting dari kehidupan mereka. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Y Yakup dalam jurnal Perisai,Volume 1, Nomor 3, 2017 ISSN : 2503-3077 yang berjudul “Pengaruh Keterlibatan Kerja, Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap komitmen organisasional”.
Sebagai cara untuk meningkatkan komitmen organisasional karyawan terhadap suatu perusahaan, selain menciptakan budaya organisasi, salah satu persfektif penting yang harus diperhatikan oleh organisasi untuk mengajak karyawannya berkomitmen ialah dengan menumbuhkan kepercayaan pada organisasi tersebut dan semua elemen didalamnya. Ketika karyawan mempunyai kepercayaan tinggi terhdap suatu organisasi, maka kemungkinan akan meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, sehingga karyawan tidak mudah meninggalkan organisasi tersebut bahkan karyawan yang memiliki keyakinan tinggi terhadap suatu organisasi tidak akan ragu untuk melakukan sesuatu yang lebih dan selalu melakukan yang terbaik untuk organisasinya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Sammuel, Djoko Setyadi, Irsan Tricahyadinata dalam jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 16, No 2, 2020, ISSN 1141-9366 yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasional (Studi Pada PT. Trubaindo Coal Mining Kabupaten Kutai Barat)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“PENGARUH KETERLIBATAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN
BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASIONAL PADA PT. PRAKASA ALAM SEGAR BEKASI”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Apakah keterlibatan kerja berpengaruh pada komitmen organisasional pt perkasa alam segar?
2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh pada komitmen organisasional pt perkasa alam segar?
3. Apakah budaya organisasi berpengaruh pada komitmen organisasional pt perkasa alam segar?
1.3 Tujuan Penelitian
Agar penelitian ini dapat dicapai hasil seperti apa yang diharapkan dapat terlaksanakan dengan baik dan terarah. maka penulis ini ingin mengetahui seberapa berpengaruhnya keterlibatan kerja terhadap komitmen organisasional PT perkasa alam segar, kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional PT prakasa alam segar, dan budaya organisasi terhadap komitmen organisasional PT prakasa alam segar.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, peneliti menguraikan beberapa manfaat baik secara teoritis dan praktis, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah informasi, wawasan, dan referensi dilingkungan perusahaan serta bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pengukuran kinerja.
2. Manfaat Praktis a.) Bagi perusahaan
Penelitian dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pegawai, terutama mengenai keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap komitmen organisasional
b.) bagi peneliti
hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tersebut. Terutama mengenai keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dan budaya organisasi terhadap komitmen organisasional
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini diuraikan tentang teori-teori variable Keterlibatan kerja, Kepuasan Kerjai, Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasional yang menjadi landasan dalam penelitian disertakan penelitian terdahulu yang relevan yang berisi jurnal-jurnal penelitian yang sudah dilakukan dan hipotesis penelitian beserta jurnal pendukung dari setiap hipotesis. BAB III: METODE PENELITIAN
Baab ini menjelaskan tentang jenis dan sumber data penelitian, kerangka konsep, populasi dan sampel, metode pengumpulan data serta metode analisis data.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum obyek penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan tentang obyek penelitian yang meliputi visi, misi, target, sasaran, selanjutnya menjelaskan tentang struktur organisasi.
BAB V: PENUTUP
Dimana pada bab ini menjelaskan tentang hasil analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data/pembahasan.
BAGIAN AKHIR
Dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait.