D A F T A R I S I
KOMPOS, PUPUK CAIR DAN BUDIDAYA TUMPANGSARI SEBAGAI
SOLUSI PENANGANAN LIMBAH TERNAK AYAM 1-8
Komariyati and Y. S. K. Dewi
TEKNIK GRAFTING DAN BUDIDAYA HORTIKULTURA PADA
KELOMPOK TANI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI DESA GETASAN- KABUPATEN BADUNG
9-15 I N. Suarsana, I. W. Suardana, I K.M. Budiasa, I P. Sudiarta, I G.Wijana
SOSIALISASI POTENSI SUSU FERMENTASI BAGI MASYARAKAT DI DESA PEMPATAN KARANGASEM DAN UPAYA
PENGEMBANGANNYA BERBASIS POTENSI LOKAL
16-20 IN. Suparta, S.A. Lindawati, IW. Sukanata, IN.S. Miwada dan M. Hartawan
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN
SUBAK MELALUI SINERGITASNYA DENGAN BUMDES DALAM UPAYA MENGHADAPI “MEA”
21-25 I.N.T. Ariana, M. Hartawan, A.A. Oka dan I.N.S. Miwada
PENGUATAN EKSISTENSI SAPI BALI MELALUI PENDEKATAN IPTEKS DAN BERORIENTASI WISATA PEDESAAN
DI DESA SOBANGAN KECAMATAN MENGWI KAB. BADUNG
26-30 Sumiyati, IN.S. Miwada, dan N.L.N. Kebayantini
MENTORING PEMBUATAN LAPORAN DANA KAMPANYE PILKADA
SERENTAK 31-38
Gayatri, N.L. Sari W., N.K. Lely A. dan M. Yeni L.
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM, BUDAYA LOKAL SERTA
KULINER KHAS DI DESA NONGAN KARANGASEM BALI 39-46
I.N. Budiarsa, N.P.G. Suardana, I.K. Suarsana
BUDIDAYA IKAN BAWAL DI DESA PLOSO KUNING 47-53
A. Armadyah, T. Susanto, H. Palguna
PEMBERIAN KEGIATAN MINDFULNESS PADA ANAK PANTI
ASUHAN 54-57
P.N. Widiasavitri, M.D. Lestari, L.M.K.S. Suarya, I.M. Rustika
BERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PER KAPITA DAN PELESTARIAN EKOSISTEM LAUT DI DESA BONDALEM KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN BULELENG
58-63 L. Paramita, I.P.Suparthana, dan N.M.Yudantini
PENGAWETAN RAMAH LINGKUNGAN PADA USAHA BAMBU
TRADISIONAL BERORIENTASI EKSPOR DI DESA BELEGA GIANYAR 64-70
IM. Sutha Negara, IN. Simpen, dan G.M. Arya Sasmita
PELATIHAN PENGENDALIAN ARUS SISA LISTRIK SESUAI
PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK DI DESA MELINGGIH PAYANGAN-GIANYAR
71-75 A.A. Ngurah Amrita, A. Ibi Weking, W. G. Ariastina, G. Sukadarmika
PENINGKATAN PEMERATAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DUSUN KAJA-KAUH DESA SUDAJI DENGAN PENERAPAN TANGKI PELEPAS TEKAN
76-81 M. Suarda, I G.N.O. Suputra, I K.G. Wirawan, I N. Suweden dan M. Sucipta
PELATIHAN HIDROPONIK DI SMAN 1 DENPASAR, BALI 82-86
M. Pharmawati, N. N. Wirasiti, I.G.A.S. Wahyuni, R. Kawuri
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA SD ADHI MEKAR INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS EKSPLORASI
87-92 I. Harini, I G.S. Astawa, N.W. Sudatri, I G.A.P. Adnyana dan I M. Widiartha
SOSIALISASI PROGRAM IBM-PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN (SOLAR CELL) UNTUK FASILITAS UMUM MASYARAKAT PEDESAAN
93-99 L. Jasa, I.P. Ardana, dan A.I. Weking
MERANCANG LEMBAGA PEMASYARAKATAN KEROBOKAN
DENPASAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA 100-106
P. Kusumasanjiwani, I G.A.O. Mahagangga, L.P.K. Pujani, I P. Anom, dan S. Nugroho
PENINGKATAN EFEKTIFITAS PEMELIHARAAN SAPI BALI MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PETERNAKAN PADA PUSAT PEMBIBITAN SAPI
107-113 I.N.K. Besung, N.K. Suwiti, I.G.K. Suarjana, P. Suastika, N.N. Suryani
STUDI PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU MENGENAI SITASI
DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK MEMINIMALKAN PLAGIARISM
114-119 K. Sari, D. P. E. Nilakusmawati, N. K. T. Tastrawati, L. G. Astuti, I. N. Widana
MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PAKET B DAN C DI PKBM
MENTARI FAJAR MELALUI PELATIHAN
PERANGKAT LUNAK
PERKANTORAN
120-125 W. Sumarjaya, M. Joni, N. N. Rupiasih, dan J. Sibarani
SOSIALISASI PENYAKIT ZOONOSIS ESCHERICHIA COLI O157:H7 SERTA PELAYANAN KESEHATAN SAPI DI DUSUN LAMPU DESA CATUR
KINTAMANI BANGLI
126-132 I W. Suardana, I.B.N. Swacita, I.N. Suartha, I G.N. Sudisma, M.D. Rudyanto, I.G.M.
Krisna Erawan, I.N. Suarsana, I.W. Batan, P.A. Sisyawati Putriningsih, T. Sari Nindia, A.L.T. Rompis, I.N. Mantik Astawa, K. Karang Agustina, I.H. Utama, I.G.A. Suartini, I.M. Sukada, I.K. Suada, A.A.A. Mirah Adi
PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK BUAH MANGROVE UNTUK
MENDUKUNG PENGEMBANGAN NUSA LEMBONGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA
133-137 I.W. Arthana, I.W. Restu, A.P. W. K. Dewi, M.A. Pratiwi, R. Ekawaty,
Widiastuti, dan K.W. Negara
INTENSIFIKASI LAHAN PERTANIAN MENGGUNAKAN AIR BAWAH TANAH (RENCANA PROYEK PERCONTOHAN DI SUBAK SAYEHAN
JASRI KARANGASEM)
138-143 I N. Simpen, N. N. Ratini, I M. S. Wibawa, I. B. M. Suryatika
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASAN
DI KABUPATEN KLUNGKUNG 144-149
I. M. O. Widyantara, Linawati, I. P. A. Mertasana, dan W. Setiawan PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELOMPOK WANITA TANI BANJAR PILING DALAM PEMBUATAN KRIPIK TALAS
MENGGUNAKAN MESIN PEMOTONG UMBI
150-156 I.M. Astika, I.W.B. Adnyana, I.P. Lokantara, I.G.K. Dwijana
PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS PADA
SIMANTRI 543 DI KECAMATAN RENDANG 157-161
I K. G. Wirawan, I K.G. Sugita, M. Suarda, I K. A. Atmika
PEMBERDAYAAN UMKM JASA AKOMODASI WISATA DI UBUD SEBAGAI DAERAH WISATA DENGAN PENERAPAN E-COMMERCE MELALUI SITUS PORTAL PARIWISATA
162-167 I.G.A.G.A. Kadyanan, A. Muliantara, I.M. Widiartha, I.B.M. Mahendra
PENERAPAN MESIN PENGEPRES KRUPUK PADA INDUSTRI KECIL
KRUPUK CACING 168-171
I.K.A. Atmika, S.P.G. Gunawan Tista, I.D.G.A. Subagia
PENATAAN PURA DESA WONOREJO KECAMATAN SILIR AGUNG
KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR 172-178
I.N. Susanta, I.N. Lanus, N.M. Swanendri, I.W.Y. Manik PELATIHAN BUDIDAYA CACING Lumbricus Rubellus SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN LELE BERPROTEIN TINGGI PADA PEMBUDIDAYA LELE DI KEC. ABIANSEMAL, KAB. BADUNG
179-183 N.M. Ernawati, P.G.S. Julyantoro, E.W. Suryaningtyas, A.H.W. Sari,
G.R.A. Kartika, S.A. Saraswati, D.A.A. Pebriani
RANCANG BANGUN ALAT BIO KOMPOSTER DIGESTER 184-189
I.G.N.N. Santhiarsa, I.G.B. Suryada, I.K.Wijaya
PELATIHAN PENGENDALIAN ARUS SISA LISTRIK SESUAI
PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK DI DESA
MELINGGIH PAYANGAN-GIANYAR
A.A. Ngurah Amrita1, A. Ibi Weking 2, W. G. Ariastina 3, G. Sukadarmika4
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktifitas masyarakat, membuat konsumsi listrik mengalami peningkatan. Selama ini pelanggan listrik kurang memahami, seberapa besar energi listrik yang dipakai setiap bulannya, apakah ini disebabkan oleh peralatan yang membutuhkan energi besar atau karena adanya hal-hal lain yang menyebabkan energi terus terpakai dan terbuang dengan percuma. Salah satu penyebab energi terbuang secara percuma adalah adanya arus sisa. Arus sisa perlu dikendalikan, karena besaran arus sisa yang mengalir bisa disebabkan oleh adanya kerusakan pada peralatan atau akibat adanya induksi dari peralatan yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Kebakaran sering disebabkan oleh adanya arus sisa yang mengalir terus menerus. Pengendalian arus sisa listrik harus sesuai dengan pengaman yang digunakan. Pengamanan terhadap manusia harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 30 mA (mili Ampere), sedangkan untuk peralatan listrik harus mampu memutuskan arus sisa sebesar 300 mA. Pengendalian arus sisa tersebut harus memenuhi Persyaratan Umum Instalasi Listrik yang di terbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan harus mempunyai saluran pembumian, sehingga arus dapat mengalir ke bumi. Tim Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Teknik Elektro, FT Universitas Udayana melalui sosialisasi dan pelatihan yang dilakukannya bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Melinggih, mengenai arus sisa, bahaya yang ditimbulkannya, cara pengamanannya dan pentingnya pemasangan peralatan pengaman arus sisa tersebut.
Kata kunci : arus sisa, bahaya, pengaman, pengabdian, Desa Melinggih.
ABSTRACT
Power consumption is affected by population growth and community activities. In term of power consumptions, there are not many customer understand about the electricity component that must they pay monthly, whether the consumption really caused by the equipment or due to other things that cause energy kept unused and wasted unnecessarily. One of the causes of the increase in electrical power consumption is is the presence of residual current. The residual current needs to be controlled. It is probably caused by nonlinearities of equipment or due to electrical induction that can be harmful for human and environment. For example, Fires are often caused by the continuously presence of residual current. There is a standard for controlling residual current based on its implementation. If it is used for human, the safety system must be able to switch off when the residual current reaches 30 mA, while for electrical equipment, it is switched off if the residual current reaches 300 mA. Moreover, Control of the residual current must meet the General Requirements for Electrical Installations published by the National Standardization. Community Service Team from Electrical Department, Udayanan University organized socialization and training for community
1
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana,ngr_amrita@unud.ac.id 2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana, tony@ee.unud.ac.id 3
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana, w.g.ariastina@unud.ac.id 4
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana,sukadarmika@ee.unud.ac.id
71
residual current including its effect and how to control the residual current.
Keywords : a residual current, danger, safety, University of Udayana, Melinggih Village
1. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan listrik makin hari makin meningkat. Listrik sekarang ini sudah merupakan kebutuhan yang sangat vital karena menunjang berbagai aktifitas. Pertumbuhan penduduk dan peningkatan aktifitas ekonomi membuat konsumsi listrik terus meningkat, sehingga sangatlah diperlukan untuk dilakukan pengamanan dan penghematan listrik mulai dari sekarang. Selama ini pelanggan listrik tidak benar-benar paham, seberapa besar listrik yang dipakai setiap bulannya, apakah ini karena peralatan yang membutuhkan energi yang besar atau karena ada arus sisa yang menyebabkan energi terus terpakai dan terbuang dengan percuma.
Arus sisa perlu dikendalikan, karena besaran arus yang mengalir bisa karena kerusakan peralatan sehingga tejadi arus sisa atau memang ada arus sisa karena induksi dari peralatan yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Kebakaran sering disebabkan oleh instalasi listrik yang tidak baik akibat arus bocor terus menerus. Pemakaian kabel yang tidak sesuai dengan standar menyebabkan arus sisa mengalir melalui isolasi kabel yang rusak dan mengakibatkan terbakarnya lapisan pembungkus kabel.
Pengendalian arus sisa listrik harus dikendalikan menggunakan pengaman yang sesuai. Pengamanan arus sisa terhadap manusia, memerlukan peralatan yang mampu untuk memutuskan arus sisa sebesar 30 mA, sedangkan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik dari kerusakan dan menghindari bertambahnya pemakaian daya listrik serta memininalisir kemungkinan penyebab kebakaran, diperlukan peralatan yang mampu memutuskan arus sisa sebesar 300 mA. Pengendalian arus sisa tersebut harus memenuhi persyaratan umum instalasi listrik yang di terbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan harus mempunyai saluran pembumian, sehingga arus dapat mengalir ke bumi.
Berdasarkan situasi di atas maka dipandang perlu untuk dilaksanakan “Pelatihan Pengendalian Arus Sisa Listrik Sesuai Persyaratan Umum Instalasi Listrik di Desa Melinggih, Payangan-Gianyar”.
2. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan untuk mendukung keberhasilan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut :
1. Ceramah dan Tanya Jawab
Metode ini dipilih untuk menjelaskan tentang materi yang bersifat teoritik terkait dengan arus sisa listrik yang terjadi akibat adanya kebocoran isolasi listrik atau karena kesalahan pemasangan instalasi listrik yang tidak sesuai dengan persyaratan instalasi.
2. Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk menjelaskan suatu proses bagaimana arus sisa listrik dapat terjadi, serta bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh adanya arus sisa listrik terhadap manusia dan lingkungannya.
3. Pelatihan
pemasangan alat-alat listrik. 4. Evaluasi
Evaluasi awal dilakukan dengan memberikan kesempatan pada peserta untuk melakukan tanya jawab pada sesi ceramah, sesi demontrasi dan sesi pelatihan sehingga hasilnya masyarakat mampu memasang peralatan-peralatan pengaman instalasi dengan benar dan aman.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang dicapai oleh Team Pengabdian dari Jurusan Teknik Elektro dan Komputer setelah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tentang Pelatihan Pengendalian Arus Sisa Listrik Sesuai Persyaratan Umum Instalasi di Desa Melinggih, Payangan-Gianyar, adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman bersifat teoritik terkait dengan arus sisa listrik yang diakibatkan oleh kebocoran isolasi listrik atau kesalahan pemasangan instalasi listrik yang tidak sesuai dengan persyaratan instalasi serta kemungkinan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh arus sisa listrik terhadap manusia dan lingkungannya.
2. Pelatihan dilakukan untuk memberikan ketrampilan cara pemasangan peralatan-peralatan pengaman arus sisa listrik, cara penyambungannya pada instalasi listrik dan pengisolasian, serta pemasangan alat-alat listrik lainnya.
Gambar 3.1. dan gambar 3.2., merupakan gambar spesifikasi dan peralatan pengaman arus sisa yang digunakan untuk sistem 1 phase, yaitu ELCB ( Earth Leakage Circuit Breaker ), serta contoh pemasangannya dalam kotak hubung bagi.
Gambar 3.1. Spesifikasi dan peralatan pengaman arus sisa ELCB 1 phase
3. Evaluasi awal dilakukan dengan memberikan kesempatan pada peserta untuk melakukan tanya jawab pada sesi ceramah, sesi demontrasi dan sesi pelatihan sehingga hasilnya masyarakat mampu memasang peralatan-peralatan pengaman instalasi dengan benar dan aman.
4. Masyarakat dihimbau untuk segera melakukan sosialisasi dimulai dari lingkungan terdekat untuk melakukan perbaikan perbaikan pada instalasi yang tidak memenuhi syarat PUIL secara bertahap sesuai dengan kemampuannya.
Desa Melinggih, Payangan – Gianyar.
Gambar 3.3 Pemasangan peralatan pengaman arus sisa, ELCB 1 phase pada perlengkapan hubung bagi
Gambar 3.4 Photo saat dilaksanakannya sosialisasi
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kami sampaikan kepada Perbekel Desa Melinggih, Bapak I Nyoman Surata, SH. beserta jajaran, atas dukungan, penerimaan, penyiapan tempat dan lain-lainnya, sehingga kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana bisa terlaksana dengan baik dan lancer.
A.E. Fitzgerald,SC.D.(1983), Dasar-dasar Elektro Teknik. Northeastern University.
Badan Standarisari Nasional (2011), Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011), SNI 0225:2011, Jakarta, BSN
Badan Standarisari Nasional (2014), Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011), SNI 0225:2011/Amd2:2014, Amandemen 2:2014 (IEC 60364-4-42:2010, MOD), Jakarta, BSN
P. Van. Harten., E. (1983), Instalasi Listrik Arus Kuat 1, 2 dan 3 , CV Trimitra Mandiri, Jakarta Katalog harga (1997), PT. Schneider Ometraco.