• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembuatan e-learning ini adalah bahwa mahasiswa dapat memahami matakuliah yang mereka ikuti. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pembuatan e-learning ini adalah bahwa mahasiswa dapat memahami matakuliah yang mereka ikuti. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan da"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN SITUS WEB BASE MEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING DI UNIVERSITAS GUNADARMA

Fariz Budi Gumelar Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma

ABSTRACT

In the lecture, the learning process using information and communication technology called e-learning. The use of e-learning is intended to assist faculty in the delivery of content and also assist students in understanding the material being taught.

The process of learning at the University Gunadarma not only through meeting in the classroom, but also using e-learning. But the lessons are given through e-learning is one way. Various subjects are taught by University Gunadarma in different directions, it is necessary to be container as a place of learning, especially in the field of multimedia for the learning process becomes more attractive.

Based on the above problems, there was made a web-based teaching materials called e-Learning Site UG.

This application presents the material in an interactive with animation, audio, video and comes with an evaluation form about the exercises. The results will be achieved through the creation of e-learning is that students can understand the subjects that they follow.

Expected that these applications can facilitate and improve the quality of teaching and learning process.

Keywords: Web-Based Teaching Material, Internet, e-Learning

ABSTRAKSI

Dalam perkuliahan, proses pembelajaran menggunakan teknologi informasi dan komunikasi disebut dengan e-learning. Penggunaan e-learning dimaksudkan untuk membantu dosen dalam penyampaian materi dan juga membantu mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Proses pembelajaran di Universitas Gunadarma tidak hanya melalui pertemuan di kelas, tetapi juga menggunakan e-learning. Namun pembelajaran yang diberikan melalui e-learning bersifat satu arah.

Berbagai matakuliah yang diajarkan oleh Universitas Gunadarma di berbagai jurusan, untuk itu perlu diberi wadah sebagai tempat pembelajaran khususnya dibidang multimedia agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibuatlah bahan ajar berbasis web bernama e-Learning Site UG.

Aplikasi ini menyajikan materi secara interaktif disertai animasi, audio, video dan dilengkapi dengan evaluasi berupa latihan-latihan soal. Hasil yang akan dicapai dari

(2)

pembuatan e-learning ini adalah bahwa mahasiswa dapat memahami matakuliah yang mereka ikuti.

Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

(3)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia..

Tidak asing di telinga kita, jika mendengar kata “internet”. Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching

communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Berdasarkan data yang diperoleh dari www.internetworldstats.com, perkembangan teknologi informasi, khususnya internet mengalami kenaikan sekitar 30.2% dari tahun sebelumnya.

Tabel 1.1

Statistik Penggunaan Internet di Dunia

WORLD INTERNET USAGE AND POPULATION STATISTICS

World Regio ns Populat ion Interne t Users Intern et Users Pene tratio n Gro wth Us er % (2011 Est.) Dec. 31, 2000 Mar. 31, 2011 (% Popu latio n) 200 0-201 1 of ta bl e Africa 1,037,5 24,058 4,514, 400 118,6 09,62 0 11.4 % 252 7.4 % 5. 7 % Asia 3,879,7 40,877 114,30 4,000 922,3 29,55 4 23.8 % 706 .9% 44 .0 % Europ e 816,426 ,346 105,09 6,093 476,2 13,93 5 58.3 % 353 .1% 22 .7 % Middl e East 216,258 ,843 3,284, 800 68,55 3,666 31.7 % 198 7.0 % 3. 3 % North Ameri ca 347,394 ,870 108,09 6,800 272,0 66,00 0 78.3 % 151 .7% 13 .0 % Latin Ameri ca/Ca rib. 597,283 ,165 18,068 ,919 215,9 39,40 0 36.2 % 109 5.1 % 10 .3 % Ocea nia / Austr alia 35,426, 995 7,620, 480 21,29 3,830 60.1 % 179 .4% 1. 0 % WOR LD TOTA L 6,930,0 55,154 360,98 5,492 2,095, 006,0 05 30.2 % 480 .4% 10 0. 0 % Sumber: internetworldstats.com

(4)

Sedangkan untuk wilayah Asia, khususnya Indonesia, dari pengguna internet mengalami kenaikan sekitar 30% dan menjadi peringkat ke – 5 se Asia setelah Korea Selatan. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kemudahan dalam mengendalikan informasi yang berada di tangan publik. Dengan internet, mereka dapat berinteraksi secara bebas dan membentuk komunitas hanya dengan menekan tombol enter.

Tabel 1.2

Perkembangan Pengguna Internet di Asia

Sumber: internetworldstats.com

Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain.

Di bidang pendidikan, perkembangan TI terlihat dengan adanya sistem pembelajaran berbasis internet atau di sebut dengan Electronic learning atau e-Learning.

Electronic learning atau e-Learning adalah istilah yang digunakan untuk sistem

pembelajaran yang ditunjang dengan komputer, diperluas dengan memasukkan perangkat mobile seperti seluler, pda, dan mp3player. Pembelajaran elektronik ini juga memasukkan penggunaan [1] bahan pembelajaran berbasis web, [2] hypermedia dalam blog, wiki, chat, ujian berbasis komputer, animasi, simulasi, permainan, learning management software, electronic voting system, survey, dengan kombinasi beragam metode yang digunakan [wikipedia,2006]

Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri.

Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh (Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997), antara lain. Pertama, Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Kedua, Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. Ketiga, Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. Keempat, Bila -50 50 150 250 350 450 Millions of Users China Japan India Korea, S outh Indonesi a

(5)

siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah. Kelima, Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Keenam, Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif. Ketujuh, Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.

Pembelajaran e-learning di Universitas Gunadarma saat ini mulai dipergunakan sebagai alternatif media pembelajaran. Namun, masih terdapat kekurangan yaitu, e-learning yang ada sekarang hanya menampilkan materi pembelajaran berupa teks. Hal ini yang membuat pengguna merasa bosan dan jenuh. II. LANDASAN TEORI

2.1 e-LEARNING

Secara sederhana, Horton (2010) medefinisikan “e-learning is the use of information and computer technologies to create learning experiences”

Sedangkan menurut Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko dalam bukunya yang berjudul Pedoman Penjaminan Mutu e-Learning(2007), menyatakan bahwa Electronic learning atau e-Learning adalah proses pembelajaran mandiri yang difasilitaasi dan didukung melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan mengintegrasi semua komponen pembalajaran termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.

2.2 Multimedia

Menurut Rosch (1996), menyatakan bahwa multimedia merupakan suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang teknologi informasi, dimana dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi dan video disatukan

dalam komputer untuk disimpan, diproses dan disajikan baik secara linear maupun Interaktif.

Dibandingkan informasi dalam bentuk teks (angka dan huruf) yang umum diperoleh dari komputer saat ini, informasi dalam bentuk multimedia yang dapat diterima dengan kedua indera penglihatan dan pendengaran, lebih mendekati bentuk aslinya dalam dunia sebenarnya.

2.3 PHP

Betha Sidik, Ir dalam bukunya Pemrograman Web dengan PHP, menyatakan PHP adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, dijalankan di sisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface).

PHP bisa beinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi baru yang dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperhalus peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru. 2.4 JavaScript

JavaScript dikembangkan oleh Netscape, yang merupakan bahasa pemrograman yang "sederhana" karena tidak bisa digunakan untuk membuat suatu aplikasi atau pun applet. Java Script merupakan sebuah bahasa scripting yang

(6)

dikembangkan oleh Netscape. Dengan Java Script bisa dengan mudah membuat sebuah halaman web yang interaktif. Program Java Script dituliskan pada file HTML (*.htm atau *.html) dengan menggunakan tag kontainer <SCRIPT>. Dengan kata lain, tidak perlu menuliskan program JavaScript pada file terpisah (walaupun juga bisa melakukannya).

2.5 Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) adalah sebuah file yang berisi intruksi pemformatan elemen dalam dokumen XML.

Ada 2 ( dua ) langkah dasar dalam menggunakan style-sheet bertingkat untuk menampilkan sebuah dokumen XML, yaitu:

1. membuat file style-sheet.

2. mengaitkan style-sheet ke dokumen XML

2.6 My SQL

Dalam buku Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL,, Bunafit Nugroho (2008) menyatakan, MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server melibatkan server daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan di sisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi dan digunakan sebagai standar industri. Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user-friendly dibandingkan dengan menggunakan dBASE atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemrograman.

2.7 Struktur Navigasi

Struktur navigasi adalah struktur atau alur dari suatu program. Menentukan suatu struktur navigasi merupakan hal yang sebaiknya dilakukan sebelum membuat suatu aplikasi.

2.8 KUISIONER Uji Validitas

Kerlinger (1990) menyatakan, Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula Rulcn, formula Flanagen, Cronbach’s Alpha, dan sebagainya. Metode Cronbach’s Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5), atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50).

Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,06 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik,

Penilaian Kualitas Sistem Elearning Menggunakan ISO 19796-1

ISO 19796-1 merupakan guideline untuk membangun sistem e-learning yang berkualitas. ISO 19796-1 ini dipublikasikan pada bulan Oktober 2005 melalui tim SC36 dan sifatnya lebih spesifik pada Learning,

(7)

Education and Training, termasuk didalamnya mencakup e-learning. ISO 19796-1 ini menyediakan RFDQ (Reference Framework for Description of Quality) untuk peningkatan kualitas sistem elearning. Sebagai standar referensi, ISO 19796-1 ini menunjukkan skema deskripsi dan model proses yang bisa digunakan sebagai roadmap untuk membangun sistem e-learning yang komprehensif.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan kali ini adalah penelitian dan pengembangan dari suatu model pembelajaran berbasis web, dengan berdasar kepada model pembelajaran dalam bentuk yang lain dan media pembelajaran yang sejenis untuk melengkapi media pembelajaran yang sudah ada

Menurut Gall and Borg (2003), penelitian dan pengembangan pendidikan adalah suatu strategi untuk mengembangkan produk pendidikan yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran. Penelitian dan pengembangan pendidikan merupakan pengembangan model suatu industri dimana penemuan-penemuan penelitian digunakan untuk mengembangkan produk yang baru dan prosedur yang baru, yang kemudian secara sistematik dilakukan melalui uji lapangan, evaluasi, dan revisi sampai diperolehnya kriteria efektivitas dan kualitas tertentu atau mencapai standar tertentu.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan model pembelajaran, khususnya produk pembelajaran multimedia bagi Fakultas Sastra dan Ilmu Komputer. 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah Universitas Gunadarma, dengan alamat Jl. Margonda Raya No. 100. Responden yang mengisi dan mengembalikan kuesioner dari penelitian ini berjumlah 30 orang yang mewakili mahasiswa dari Universitas

Gunadarma. Responden yang dipilih adalah responden yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran alternatif.

3.2 Data dan Variabel Penelitian

Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuisioner dalam menilai tingkat penggunaan internet sebagai media pembelajaran alternatif. Variable yang digunakan berupa kepuasan pengguna website e-Learning terhadap usability, consistency, design, dan reliability.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dan dosen Universitas Gunadarma yang menggunakan internet sebagai media bantu pembelajaran dan mengaksesnya untuk keperluan pembelajaran. Dengan demikian dilakukan pemilihan sampel secara acak pada populasi yaitu seluruh mahasiswa dan dosen Universitas Gunadarma.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui survei dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30 responden secara acak, dengan mengikuti petunjuk pada kuesioner dan mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Pembagian kuesioner dilakukan dengan cara tatap muka langsung dan melalui bantuan pihak ketiga untuk menyebarkan kuesioner tersebut.

Kuesioner dirancang digunakan dengan menggunakan kuesioner dari penelitian sebelumnya yang direvisi dan disesuaikan kembali. Hal ini disebabkan oleh sifat penelitian yang membandingkan dua situs dengan fungsionalitas yang sama, maka harus digunakan instrumen penelitian (kuesioner) yang sama agar mendapatkan hasil perbandingan yang objektif.

3.5 Analisis Data Kuesioner 3.5.1 Uji Validitas

Sebelum pengolahan data dilakukan, uji validitas dan reliabilitas harus dilakukan

(8)

terlebih dahulu untuk memastikan bahwa hasil penelitian yang bermutu dan baik dapat dicapai. Teknik pengujian yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik pengujian dengan korelasi Spearman untuk pengujian non parametrik.

Validitas menunjukkan pada kecermatan dan ketepatan dalam menjalankan pengukuran. Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Variabel indikator memenuhi kriteria valid jika memiliki tanda ** yang artinya signifikan pada 1% dan jika terdapat * maka data sigifkan pada 5% (Triton, 2006). Variabel tanpa tanda bintang menunjukkan data tidak valid atau tidak relevan dengan tujuan penulisan.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Tujuan dilakukannya uji reliabilitas adalah untuk mengetahui keandalan instrumen penelitian (kuesioner). Reliabilitas didefinisikan oleh Kerlinger (2002) sebagai stabilitas dan ketepatan ukuran-ukuran yang diperoleh dari suatu instrumen pengukur. Sedangkan Muslimin (2002) mendefinisikan reliabilitas dalam penelitian ini adalah metode Alpha Cronbach. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai alpha. Menurut Triton (2006) tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1.

3.6 Tahapan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada siklus penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (1983), dengan uraian penjelasan yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian, seperti yang digambarkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.1

Tahapan Pengembangan Model Tahap Langkah Aktifitas Pra Pengembangan Model 1 Penelitian dan pengumpulan data awal Penelitian pendahuluan Penyusunan hasil penelitian pendahuluan Analisa kebutuhan Perancangan model Pengembangan Model 2 Pembuatan pembelajaran elektronik berbasis web. - Hal pertama yang dilakukan untuk membuat sebuah web adalah dengan membuat model dari web. - Membuat struktur navigasi dan rancangan halaman web. - Membuat basis data yang akan

digunakan dalam web - Membuat template halaman yang digunakan. - Melakukan pembuatan halaman web, beserta kelengkapannya. - Pembuatan

(9)

modul keamanan web.

- Pembuatan isi dari situs web. - Validasi dan debug kode program. - Upload hasil pembuatan situs web. Evaluasi Model

3 Uji coba awal

Kajian dengan ahli materi, ahli media, dan ahli teknologi informasi dan komunikasi. Perbaikan Penerapan Model 4 Uji Coba Lapangan

Uji coba pada beberapa

responden

mahasiswa yang ada secara acak pada Universitas Gunadarma

Revisi Model 5 Perbaikan Operasional Peyempurnaan berkelanjutan dari situs pembelajaran elektronik 3.7 Tahapan Pengembangan Situs

Pengembangan web tidak mempunyai suatu metodologi khusus dalam prakteknya, biasanya suatu pengembangan web lazimnya mengikuti metodologi pengembangan perangkat lunak yang sudah ada sebelumnya. Proses pengembangan yang umum digunakan untuk pengembangan suatu web biasanya bertolak dari proses pengembangan perangkat lunak

konvensional atau biasa dikenal dengan siklus hidup perangkat lunak (SWDLC) yang mempunyai berbagai macam model pengembangan yang dapat diterapkan sesuai dengan perangkat lunak yang akan dikembangkan. Berikut tahapan pengembangan yang dibuat dengan mengacu kepada daur hidup perangkat lunak, SWDLC (Software Development Life Cyle).

1. Analisa Kebutuhan

Melakukan analisa kebutuhan terhadap web yang akan dibuat berdasarkan kusioner dari penelitian awal. Dari penelitian awal dapat disimpulkan bahwa mahasiswa membutuhkan suatu situs dengan tampilan dan interaksi pemakai yang lebih baik.

2. Spesifikasi

Spesifikasi disini adalah menentukan perangkat lunak apa yang akan dibuat dan apa alat yang digunakan. Pengembangan ini adalah pengembangan suatu situs web pembelajaran yang membutuhkan tingkat interaksi pengguna secara menyeluruh.

3. Arsitektur

Situs web yang dikembangkan adalah situs web, dengan konsep yang memenuhi spesifikasi web mendatang, dimana di dalam situs web ini terdapat berbagai macam elemen pendukung untuk meningkatkan kegunaan situs. Dengan menggunakan pendekatan seperti itu maka kebutuhan akan situs web baru dimasa mendatang dapat ditunda karena situs web yang dikembangkan sudah memenuhi standar yang akan ada beberapa tahun kedepan.

4. Perancangan, Impelementasi dan Pengujian

(10)

Pada tahap pengembangan ini akan dilakukan perancangan awal situs web, proses yang terlibat antara lain, perancangan tampilan, perancangan interaksi pemakai, perancangan navigasi dengan struktur navigasi, pemodelan perangkat lunak dengan UML dan perancangan basis data. Kegiatan lainnya adalah implementasi, implementasi disini adalah kegiatan pengkodean aplikasi yang dilankutkan dengan proses pengujian situs web untuk mencari kesalahan dan mempertinggi kompatibilitas dari situs sebelum situs dipublikasi.

5. Penerapan dan Perawatan

Penerapan akan dilaksanakan setelah kode dari situs telah diuji secara menyeluruh dan telah disetujui untuk dipublikasikan yang dilanjutkan dengan kegiatan perawatan situs web.

IV.

ANALISIS DAN

PERANCANGAN

4.1 Analisa Masalah

Penggunaan e-learning dimaksudkan untuk membantu dosen dalam penyampaian materi dan juga membantu mahasiswa memahami materi yang diajarkan. Selain itu materi pembelajaran dapat dimodifikasi dengan lebih menarik, sehingga materi yang sulit akan lebih mudah dipahami dan suasana belajar yang menegangkan menjadi menyenangkan. Dengan menggunakan e-learning yang memadukan media-media dalam proses pembelajaran, maka proses pembelajaran akan berkembang dengan baik, sehingga membantu dosen menciptakan pola penyajian yang interaktif.

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain. Pertama, Kurangnya interaksi

antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar. Kedua, Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya

mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Ketiga, Proses belajar dan

mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Keempat, Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT. Kelima, Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. Keenam, Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. Ketujuh, Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet. Kedelapan, Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Universitas Gunadarma saat ini mulai mempergunakan e-learning sebagai alternatif media pembelajaran. Namun, masih terdapat kekurangan yaitu, e-learning yang ada sekarang hanya menampilkan materi pembelajaran berupa teks. Hal ini yang membuat pengguna merasa bosan dan jenuh.

4.2 Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka munculah gagasan untuk membuat suatu e-learning dengan fitur-fitur tambahan yang sudah ada seperti materi dengan media video dan multimedia, agar pengguna tidak merasa jenuh dan bosan dalam kegiatan pembelajaran berbasis e-learning.

4.3 Perancangan Aplikasi e-learning Struktur navigasi adalah struktur atau alur dari suatu program (navigasi) yang merupakan perancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen dalam aplikasi ini. Struktur navigasi yang digunakan pada program ini adalah Struktur Navigasi campuran, yang

(11)

mana merupakan gabungan dari struktur linier, non-linier, serta hirarki. Alasan penggunaan struktur navigasi campuran ini disebabkan karena sifat dari struktur navigasi ini yang sangat interaktif, dimana akan menghasilkan aplikasi yang membuat pemakainya dapat dengan leluasa menelusuri program aplikasi ini.

Gambar 4.1 Struktur Navigasi

Modul Profil

Untuk menampilkan isi profil berikut adalah coding yang digunakan : elseif ($_GET[module]=='profilkami'){

echo "<span class=judul_head>&#187; <b>Profil</b></span><br /><br />";

$profil = mysql_query("SELECT * FROM modul WHERE id_modul='37'");

$r = mysql_fetch_array($profil);

echo "<tr><td class=isi>"; if ($r[gambar]!=''){

echo "<span class=image><img src='foto_banner/$r[gambar]'></span>"; } $isi_profil=nl2br($r[static_content]) ; echo "$isi_profil"; } Gambar 4.2 Tampilan Profil Mengubah Isi Profil :

Untuk merubah isi konten pada halaman profil, berikut adalah caranya:

$module=$_GET[module]; $act=$_GET[act];

// Update profil

if ($module=='profil' AND $act=='update'){

$lokasi_file = $_FILES['fupload']['tmp_name'];

$nama_file = $_FILES['fupload']['name'];

(12)

if (!empty($lokasi_file)){ UploadBanner($nama_file);

move_uploaded_file($lokasi_file,"foto_banner/ $nama_file");

mysql_query("UPDATE modul SET static_content = '$_POST[isi]', gambar = '$nama_file' WHERE id_modul = '$_POST[id]'"); } else{

mysql_query("UPDATE modul SET static_content = '$_POST[isi]' WHERE id_modul = '$_POST[id]'"); } header('location:../../media.php?module='.$mo dule); } ?> Gambar 4.3 Tampilan Merubah Profil

Untuk merubah isi profil anda harus masuk sebagai admin, karena hanya admin yang dapat merubah isi / konten pada halaman profil.

Modul Agenda

Langkah pertama dalam pembuatan agenda adalah kita membuat modul agenda, setelah itu kita memilih modul agenda tersebut menggunakan kondisi, berikut adalah caranya :

elseif ($_GET[module]=='semuaagenda'){

echo "<span class=judul_head>&#187; <b>Agenda</b></span><br />";

$p = new Paging4; $batas = 6;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

Menampilkan Semua Agenda:

Setelah modul agenda terpilih, maka kita dapat menampilkan seluruh agenda yang terdapat didalam web yang sudah dibuat oleh admin, berikut adalah cara

menampilkan seluruh agenda yang sudah dibuat oleh admin :

$sql = mysql_query("SELECT * FROM agenda ORDER BY id_agenda DESC

LIMIT $posisi,$batas"); while($d=mysql_fetch_array($sql)){ $tgl_posting = tgl_indo($d[tgl_posting]); $tgl_mulai = tgl_indo($d[tgl_mulai]); $tgl_selesai = tgl_indo($d[tgl_selesai]); $isi_agenda = nl2br($d[isi_agenda]); echo "<table>"; echo "<tr><td colspan=2><span class=date>$tgl_posting</span></td></tr>"; echo "<tr><td colspan=2><span class=judul>$d[tema]</span></td></tr>"; echo "<tr><td valign=top><b>Topik</b> </td><td> : $isi_agenda </td></tr>"; echo "<tr><td><b>Tanggal</b> </td><td> : $tgl_mulai s/d $tgl_selesai </td></tr>"; echo "<tr><td><b>Pukul</b> </td><td> : $d[jam] </td></tr>"; echo "<tr><td><b>Tempat</b> </td><td> : $d[tempat] </td></tr>"; echo "<tr><td><b>Pengirim</b> </td><td> : $d[pengirim] </td></tr></table><hr color=#e0cb91 noshade=noshade />"; } $jmldata = mysql_num_rows(mysql_query("SELECT * FROM agenda")); $jmlhalaman = $p->jumlahHalaman($jmldata, $batas); $linkHalaman = $p->navHalaman($_GET[halagenda], $jmlhalaman);

echo "Hal: $linkHalaman <br /><br />"; }

Gambar 4.4 Tampilan Agenda

(13)

Modul Diskusi

elseif ($_GET[module]=='semuaberita'){ echo "<span class=judul_head>&#187; <b>Diskusi</b></span><br /><br />";

$p = new Paging2; $batas = 8;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

Menampilkan Semua Isi Diskusi : Setelah mendapatkan / masuk ke dalam modul diskusi, kita dapat menampilkan semua diskusi yang telah dibuat oleh admin, berikut adalah caranya :

$sql=mysql_query("select

count(komentar.id_komentar) as jml, judul, judul_seo, jam,

berita.id_berita, hari, tanggal, gambar, isi_berita

from berita left join komentar

on

berita.id_berita=komentar.id_berita and aktif='Y'

group by berita.id_berita DESC LIMIT $posisi,$batas");

while($r=mysql_fetch_array($sql)){

$tgl = tgl_indo($r[tanggal]);

echo "<span

class=date>$r[hari], $tgl - $r[jam]

WIB</span><br />";

echo "<span class=judul><a href=berita-

$r[id_berita]-$r[judul_seo].html>$r[judul]</a></span><br />";

Gambar 4.5 Tampilan Diskusi Modul Download Materi

elseif ($_GET[module]=='semuadownload'){

echo "<span class=judul_head>&#187; <b>Download</b></span><br />";

$p = new Paging5; $batas = 5;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

Menampilkan Semua Download :

Untuk menampilkan seluruh materi yang dapat didownload, berikut adalah cara yang dapat kita lakukan :

$sql = mysql_query("SELECT * FROM download WHERE id_makul=$_GET[id]

ORDER BY id_download DESC LIMIT $posisi,$batas");

echo "<ul>"; while($d=mysql_fetch_array($sql)){ echo "<li><a href='download.php?file=$d[nama_file]'>$d[jud ul]</a> ($d[hits])</li>"; }

echo "</ul><hr color=#e0cb91 noshade=noshade />";

$jmldata = mysql_num_rows(mysql_query("SELECT * FROM download WHERE id_makul=$_GET[id]"));

$jmlhalaman = $p->jumlahHalaman($jmldata, $batas);

$linkHalaman = $p->navHalaman($_GET[haldownload], $jmlhalaman);

echo "Hal: $linkHalaman <br /><br />";

}

Gambar 4.6

Tampilan Menu Download Materi Modul Video

elseif ($_GET[module]=='semuavideo'){

echo "<span class=judul_head>&#187; <b>Video</b></span><br />";

$p = new Paging7; $batas = 2;

$posisi = $p->cariPosisi($batas); Menampilkan Semua Video :

Untuk menampilkan video agar dapat dilihat oleh user sebagai bahan pembelajaran atau materi pembelajaran yang menarik dapat kita buat dengan cara sebagai berikut : $sql = mysql_query("SELECT * FROM video

ORDER BY id_video DESC LIMIT $posisi,$batas");

echo "<table>";

(14)

echo "<tr><td colspan=2><span class=judul>$d[jdl_video]</span></td></tr>"; echo "<tr><td valign=top><b>Keterangan</b> </td><tr><td valign=top> $d[keterangan] </td></tr></tr>"; echo "<tr><td><a href='video.php?file_video=$d[file_video]' target='_blank'><img src = 'preview.jpg'></a></td></tr>"; }

echo "</table><hr color=#e0cb91 noshade=noshade />"; $jmldata = mysql_num_rows(mysql_query("SELECT * FROM video")); $jmlhalaman = $p->jumlahHalaman($jmldata, $batas); $linkHalaman = $p->navHalaman($_GET[halvideo], $jmlhalaman); echo "Hal: $linkHalaman <br /><br />"; }

Gambar 4.7 Tampilan Video Modul Multimedia

elseif ($_GET[module]=='semuamultimedia'){

echo "<span class=judul_head>&#187; <b>Multimedia</b></span><br />";

$p = new Paging8; $batas = 4;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

Menampikan Semua Multimedia :

Untuk menambah, mengedit dan menghapus materi berupa multimedia anda harus masuk atau login sebagai admin, berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk membuat modul multimedia :

$sql = mysql_query("SELECT * FROM multimedia ORDER BY id_multimedia DESC LIMIT $posisi,$batas");

echo "<table>";

while($d=mysql_fetch_array($sql)){

echo "<tr><td colspan=2><a href='multimedia.php?file_multimedia=$d[file_

multimedia]' target='_blank'> <span class=judul>$d[jdl_multimedia]</span></td></t r>";

}

echo "</table><hr color=#e0cb91 noshade=noshade />"; $jmldata = mysql_num_rows(mysql_query("SELECT * FROM multimedia")); $jmlhalaman = $p->jumlahHalaman($jmldata, $batas); $linkHalaman = $p->navHalaman($_GET[halmultimedia], $jmlhalaman);

echo "Hal: $linkHalaman <br /><br />"; }

(15)

Gambar 4.8 Tampilan Multimedia Modul Album Foto

elseif ($_GET[module]=='semuaalbum'){

echo "<span class=judul_head>&#187; <b>Album</b></span><br />";

Menentukan Kolom Pada Album :

Untuk membuat album baru, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan kolom album yang akan ditampilkan, berikut adalah caranya :

$col = 3;

$a = mysql_query("SELECT jdl_album, album.id_album, gbr_album, album_seo, COUNT(gallery.id_gallery) as jumlah

FROM album LEFT JOIN gallery ON album.id_album=gallery.id_album WHERE album.aktif='Y' GROUP BY jdl_album"); echo "<table><tr>"; $cnt = 0; while ($w = mysql_fetch_array($a)) { if ($cnt >= $col) { echo "</tr><tr>"; $cnt = 0; } $cnt++;

echo "<td align=center valign=top><br /> <a href=album-$w[id_album].html> <img class='img2' src='img_album/kecil_$w[gbr_album]' border=0 width=120 height=90><br /> $w[jdl_album]</a><br />($w[jumlah] Foto)<br /></td>"; } echo "</tr></table>"; } Gambar 4.9 Tampilan Album Foto Modul Hubungi Kami

Untuk membuat form hubungi kami, berikut adalah cara yang dapat kita lakukan sebagai media user untuk menghubungi admin : Membuat Form :

elseif ($_GET[module]=='hubungikami'){

echo "<span class=judul_head>&#187; <b>Hubungi Kami</b></span><br /><br />";

echo "<b>Hubungi kami secara online dengan mengisi form dibawah ini:</b>

<table width=100% style='border: 1pt dashed #0000CC;padding: 10px;'>

<form action=hubungi-aksi.html method=POST>

<tr><td>Nama</td><td> : <input type=text name=nama size=40></td></tr>

<tr><td>NPM</td><td> : <input type=text name=npm size=40></td></tr>

<tr><td>Kelas</td><td> : <input type=text name=kelas size=40></td></tr>

<tr><td>Email</td><td> : <input type=text name=email size=40></td></tr>

<tr><td>Subjek</td><td> : <input type=text name=subjek size=55></td></tr>

<tr><td valign=top>Pesan</td><td> <textarea name=pesan style='width: 315px; height: 100px;'></textarea></td></tr>

</td><td colspan=2><input type=submit name=submit value=Kirim></td></tr>

</form></table><br />"; }

(16)

Gambar 4.10

Tampilan Form Hubungi Kami 4.4 Hasil Kuisioner

Pertanyaan kuisioner disebarkan secara random/acak kepada 30 responden yang berasal dari Mahasiswa Universitas Gunadarma. Pertanyaan-pertanyaan yang ada dikategorikan ke dalam lima kategori. Diantaranya mengenai Persepsi Tentang kemudahan Penggunaan Media Pembelajaran, Persepsi Terhadap kemanfaatan, Sikap Pengguna, Kecenderungan Perilaku Untuk Tetap menggunakan suatu teknologi, Kondisi Nyata Penggunaan Sistem.

Ke lima kateogori tersebut diuji tingkat Validitas dan Reliabilitas untuk mengetahui apakah sudah memenuhi ketepatan dan konsistensi dalam pengukurannya. Berikut hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas dengan menggunakan SPSS Statistics 17.00 terhadap kelima kategori yang ada.

Dari output dapat diketahui nilai korelasi antara pertanyaan dengan total. Untuk Uji Validitas dianalisa dengan nilai output kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dam jumlah data (n) = 30, maka didapat r tabel sebesar 0,361. Maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan tersebut valid (> 0,361). Sedangkan untuk Uji Reliabilitas dapat dilihat tabel berikutnya

diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar lebih atau sama dengan 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian tersebut reliabel yang berarti, hasil kuisioner sudah memenuhi ketepatan dan konsistensi dalam pengukurannya.

Selanjutnya, dilakukanlah pengujian terhadap hasil kuisioner untuk menilai apakah e-learning yang sudah dibuat memberikan manfaat atau kelebihan kepada pengguna, khususnya mahasiswa. Dari hasil kuisioner dilakukanlah perhitungan dengan memberikan pembobtan pada setiap kategori, tiap soal, dan total keseluruhan. Diperoleh hasil untuk tiap kategori kuisioner sebanyak 5 kategori dinilai dengan bobot 20. Hasil ini diperoleh dari nilai kesempurnaan 100 dibagi dengan ke lima kateogori yang ada, sehingga diperoleh hasil 20. Dari nilai setiap 20 per kategori dibagi lagi dengan setiap jumlah pertanyaan tiap kategori. Dalam hal ini, untuk kategori Persepsi Tentang kemudahan Penggunaan Media Pembelajaran ada 6 pertanyaan, untuk Persepsi Terhadap kemanfaatan ada 7 pertanyaan, untuk Sikap Pengguna ada 7 pertanyaan, untuk Kecenderungan Perilaku Untuk Tetap menggunakan suatu teknologi ada 3 pertanyaan dan Kondisi Nyata Penggunaan Sistem ada 4 pertanyaan. Setiap pertanyaan yang telah diisi dengan ketentuan 1 = sangat tidak puas

2 = tidak puas 3 = cukup puas 4 = puas 5 = sangat puas

Diakumulasikan dan dibagi sesuai dengan jumlah responden, yaitu sebanyak 30 responden.

(17)

Gambar 4.11 Perhitungan Kuisioner KETER ANGAN KA TE GO RI 1 KA TE GO RI 2 KA TE GO RI 3 KA TE GO RI 4 KA TE GO RI 5 T O T A L NILAI/K ATEGO RI (a) = (b) x (c) 20 20 20 20 20 1 0 0 JUMLA H PERTA NYAAN (b) 6 7 7 3 4 2 7 NILAI/P ERTAN YAAN (c) 3.3 3 2.8 6 2.8 6 6.6 7 5 Sumber : Data diolah

Gambar 4.12 Perhitungan Kuisioner KETERA NGAN KA TE GO RI 1 KA TE GO RI 2 KA TE GO RI 3 KA TE GO RI 4 KA TE GO RI 5 T O T A L NILAI/PE RTANYA AN (a) 3.3 3 2.8 6 2.8 6 6.6 7 5.0 0 BOBOT MAKSIM AL / PERTAN YAAN (b) 5 5 5 5 5 2 5 BOBOT/P ERTANY AAN (c) 0.6 7 0.5 7 0.5 7 1.3 3 1 Sumber : Data diolah

Dari tabel di atas dapat dilakukan perhitungan terhadap hasil kuisioner yang sudah diperoleh dengan memasukkan data-data yang ada ke dalam persamaan

1. Mencari rata-rata bobot per pertanyaan

JUMLAH BOBOT DARI SEMUA PERTANYAAN PER KATEG JUMLAH RESPONDEN

2. Mencari Nilai/Pertanyaan

RATA-RATA BOBOT PER

PERTANYAAN x

BOBOT/PERTANYAAN 3. Mencari Nilai/Kategori

NILAI/PERTANYAAN x JUMLAH PERTANYAAN

Maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar 4.13

Hasil Perhitungan Kuisioner KET ERA NGA N KA TE GO RI 1 KA TE GO RI 2 KA TE GO RI 3 KA TE GO RI 4 KA TE GO RI 5 T O T A L NILA I/KA TEG ORI 14.8 9 14.6 9 13.8 5 13.6 0 13.0 0 70 .0 2 Sumber: Data diolah

Dari output di atas, diperoleh bahwa Total jumlah dari hasil kuisioner mengenai e-learning mendekati angka 100 yaitu 70,02. Ini berarti hasil pembuatan e-learning terbilang baik dan memuaskan dengan berpedoman pada skala penilaian nilai total kualitas adalah 0 - 100, dimana nilai kualitas yang semakin besar (kearah 100) menyatakan bahwa kualitas e-learning semakin bagus dan begjtu juga sebaliknya.

V.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka dapat kesimpulan bahwa :

1. Bahan ajar berbasis web ini dapat menjadi suplemen bagi mahasiswa walaupun sifatnya hanya optional tapi dapat dimanfaatkan juga untuk

(18)

menambah pengetahuan, dan wawasan serta memudahkan proses belajar mengajar serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Dari output kuesioner di atas, diperoleh bahwa total jumlah dari hasil kuesioner mengenai e-learning mendekati angka 100 yaitu 70,02. Ini berarti hasil pembuatan e-learning terbilang baik dan memuaskan dengan berpedoman pada skala penilaian nilai total kualitas adalah 0 - 100, dimana nilai kualitas yang semakin besar (kearah 100) menyatakan bahwa kualitas e-learning semakin bagus dan begjtu juga sebaliknya.

5.2 Saran

Pembuatan bahan ajar berbasis web ini masih dalam tahap pengembangan sehingga masih belum sempurna, baik dari sisi desain maupun sisi keinteraktifan materinya. Hendaknya latihan yang diberikan untuk pengguna ditambahkan agar pemahaman terhadap materi menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Sidik, Betha. 2006. Pemrograman Web dengan PHP. Informatika.

Sidik, Betha. 2005. MySQL Untuk Pengguna, Administratir, dan Pengembang Aplikasi Web. Informatika.

Nugroho, Bunafit. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL. Mediakita.

Suyanto, Asep Herman. 2010. Desain Web e-Learning. http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id .

Suteja, Renaldy Bernard. Agus Harjoko. 2008. User Interface Design for

e-Learning System. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.

Badan Penjamin Mutu Akademik Universitas Indonesia. 2007. Pedoman Mutu Akademik Universitas Indonesia. Universitas Indonesia.

Clark, Ruth Colvin. Richard E. Mayer, 2003. e-Learning and The Science of Instruction. Pfeiffer.

Rosenberg, Marc J. 2001. E-Learning Strategies for Delivering Knowledge in The Digital Age. McGraw-Hill.

Gambar

Gambar 4.1   Struktur Navigasi
Gambar 4.4   Tampilan Agenda
Gambar 4.5  Tampilan Diskusi
Gambar 4.7   Tampilan Video  Modul Multimedia
+3

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh Metode Inkuiri Berbantuan Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Luas dan Keliling Lingkaran Kelas VIII MTs Darul

Bardasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor : 05 Tahun 2002 Tanggal 15 Nopember 2002 tentang perubahan Kampung Bandarjaya statusnya ditingkatkan menjadi Kelurahan

Penanggungjawab mempunyai kewajiban sebagaimana tercantum dalam lampiran Rekomendasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal tentang Persetujuan Upaya Pengelolaan

Sistem ember adalah salah satu pernerahan memakai mesin sebagai pengganti tangan yang dapat dipindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain, cocok digunakan untuk petemak kecil,

Puri merupakan tempat tinggal untuk kasta Ksatria yang memegang pemerintahan Umumnya menempati bagian kaja kangin di sudut pempatan agung di pusat desa.. Puri umumnya

Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif, Untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam

dan CMA dapat menghambat perkembangan dan meningkatkan ketahanan terinduksi tanaman kedelai terhadap penyakit busuk pangkal batang sehingga meningkatkan komponen hasil