• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat. menentukan apakah peneltian tersebut dapat dipertanggungjawabkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN. ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat. menentukan apakah peneltian tersebut dapat dipertanggungjawabkan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

24

Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian

ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat

menentukan apakah peneltian tersebut dapat dipertanggungjawabkan

atau tidak hasilnya kelak (Hadi, 2000). Peneliti menggunakan metode

kuantitatif yang bersifat deskriptif dalam penelitian ini, yang dimaksudkan

untuk melihat bagaimana gambaran penerimaan orang tua yang memilki

anak ADHD di Jakarta Barat.

Menurut Hadi (2006) penelitian dengan metode deskriptif

bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi tanpa

bermaksud mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum.

Kuantitatif deskriptif atau bisa disebut dengan statistik deskriptif secara

singkat dapat didefinisikan sebagai statistik yang digunakan untuk

menggambarkan karakter suatu kelompok, sampel, atau data.

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang

terdiri dari subyek penelitian, desain penelitian, definisi operasional

variabel

penelitian,

setting

lokasi, instrumen penelitian, serta prosedur

selama penelitian berlangsung.

3.1

Subyek Penelitian

Pada penelitian ini, subyek yang akan diteliti adalah orang tua

yang memiliki anak ADHD di Jakarta Barat khususnya

di RSJ milik

pemerintah pusat yang berada di Jakarta yaitu, RSJ Dr. Soeharto Heerdjan.

Dengan mempertimbangkan syarat jumlah populasi ataupun sampel

(2)

penelitian agar dapat menghasilkan data yang akurat, peneliti memilih orang

tua yang memiliki anak ADHD di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan sebagai subyek

dalam penelitian ini, karena jumlah populasi orang tua yang memiliki anak

ADHD di rumah sakit pemerintah dianggap oleh Peneliti lebih dapat mewakili

jumlah orang tua yang memiliki anak ADHD di RSJ swasta.

3.1.1 Populasi

Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel yang dipakai

merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi

itu sendiri adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi

dibatasi sebagai sejumlah subyek atau individu yang paling sedikit

memiliki satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi pada penelitian ini

adalah orang tua yaitu khususnya ibu yang memiliki anak ADHD di

Jakarta Barat.

3.1.2 Sampel

Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang

dimiliki Peneliti, maka subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari

keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah

sebahagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya

kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat

yang sama (Hadi, 2000). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah orang tua yang memiliki anak ADHD di Jakarta Barat, yaitu

dengan karakteristik orang tua yaitu ayah maupun ibu yang memiliki anak

ADHD

. Diasumsikan karena orang tua memiliki peranan penting dalam

mengupayakan penyembuhan anak ADHD (Buitelaar & Paternotte, 2010).

(3)

Adapun jumlah orang tua yang menjadi sampel dalam penelitian

ini pada saat kuesioner dibagikan yaitu sejumlah 25 responden dengan

jumlah pasien anak ADHD di Instalasi Kesehatan Anak dan Remaja di

RSJ Dr.Soeharto Heerdjan sebanyak 25 orang, namun setelah kuesioner

dikembalikan, jumlah responden yang valid untuk dianalisa adalah

sebanyak 20 orang dikarenakan 5 responden tidak mengisi kuesioner

secara lengkap. Peneliti juga mengambil sampel dari beberapa klinik

terapi swasta di Jakarta Barat sebanyak 10 responden.

3.1.3 Teknik

Sampling

Teknik sampling disebut juga sebagai teknik pengambilan sampling,

yaitu suatu cara pengambilan sampel yang representatif dari populasi.

Pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga nantinya

diperoleh sampel yang benar-benar mewakili dan menggambarkan

keadaan populasi yang sebenarnya (Riduwan, 2008).

Teknik

sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non-probability sampling

, yaitu merupakan teknik sampling yang tidak

memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004 dalam

Martono, 2010).

Prosedur yang dilakukan adalah purposive sampling, yang

merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu

memilih orang sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-benar

mengetahui atau memiliki kompetensi dengan topik penelitian (Martono,

2010).

(4)

Prosedur

purposive sampling

akan dilakukan di Jakarta Barat di

bagian Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Jakarta Barat dan

beberapa klinik terapi swasta di Jakarta Barat.

3.2

Desain Penelitian

Desain penelitian secara umum terdiri dari dua jenis pendekatan

yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

kualitatif didefinisikan oleh Creswell (dalam Afriani, 2009) sebagai suatu

proses penelitian dan pemahaman yang berdasar pada metodologi yang

menggunakan penyelidikan tentang suatu fenomena sosial atau masalah

manusia. Sedangkan pendekatan kuantitatif didefinisikan oleh Musthofa

(2008), merupakan jenis penelitian yang menggunakan rancangan

penelitian berdasarkan prosedur statistik atau dengan cara lain dari

kuantifikasi untuk mengukur variabel penelitiannya.

Terdapat dua jenis penelitian kuantitatif menurut Seniati, Yulianto,

dan Setiadi (2009), yaitu penelitian kuatitatif eksperimental dan

eksperimental. Penelitian non-eksperimental disebut juga sebagai

penelitian

ex post facto,

yaitu penelitan yang dilakukan untuk menemukan

penyebab yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku, gejala atau

fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa berdasar pada suatu

kejadian yang sudah terjadi (Sudarma, 2008).

Peneliti menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif

dalam penelitian ini, yang dimaksudkan untuk melihat bagaimana

gambaran penerimaan orang tua yang memilki anak ADHD di Jakarta

Barat. Peneliti juga menggunakan metode wawancara untuk

mendapatkan gambaran dan informasi lebih dari orag tua yang memiliki

anak ADHD.

(5)

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode

pengukuran data dengan skala psikologis atau disebut dengan metode

skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa

konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak

langsung melalui domain-domain perilaku yang

diterjemahkan dalam

bentuk item-item pernyataan (Hadi, 2001).

Menurut Hadi (2000) skala psikologis dapat digunakan dalam penelitian

berdasarkan asumsi - asumsi berikut ini :

1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. Hal-hal yang

dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat

dipercaya.

2. Interperetasi subjek mengenai pernyataan-pernyataan yang diajukan

kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan

menggunakan skala penerimaan yang berdasarkan karakteristik

penerimaan Kubler Ross (1970).

3.3

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penerimaan orang tua merupakan sikap menerima dan

memperhatikan perkembangan dan kemampuan anak serta

memperhitungkan minat anak. Penerimaan orang tua dalam penelitian ini

dapat diungkap melalui skala penerimaan orang tua yang disusun oleh

Peneliti berdasarkan teori penerimaan yang dikemukakan oleh Kubler

Ross (1970) yang mengungkap tahapan penerimaan. Skala ini

menunjukan skor tiap domain yang tiap domainnya mempunyai norma

tinggi, sedang, dan rendah. Pada domain denial, anger, bargaining,

dan

depression

apabila skornya tinggi maka menunjukan belum ada

(6)

penerimaan yang baik, melainkan masih dominan dalam tahap tersebut.

Apabila skor pada tahap acceptance tinggi, maka menunjukan

penerimaan yang baik.

3.3.1

Domain Penerimaan Orang Tua

Penerimaan orang tua merupakan penilaian dari suatu sikap khas

yang ditunjukkan oleh orang tua terhadap anak-anaknya. Penerimaan

orang tua ditandai oleh perhatian besar dan kasih sayang kepada anak.

Orang tua yang menerima akan memperhatikan perkembangan dan

kemampuan anak serta memperhitungkan minat anak.

Ada beberapa tahapan yang akan dilalui orang tua dalam menerima

keadaan anak, dimana tahapan tersebut sesuai dengan teori penerimaan

(acceptance) yang telah dikemukakan oleh Kubbler Ross, (1970) yaitu :

-

Tahap denial (penolakan)

Pada tahap ini orang tua dalam keadaan terguncang dan

pengingkaran, orang tua tidak dapat berpikir apa yang seharusnya dia

lakukan untuk keluar dari masalahnya.

-

Tahap anger (marah)

Tahapan ini ditandai dengan adanya reaksi emosi / marah dari orang

tua dan orang tua menjadi sangat sensitif terhadap masalah - masalah

kecil sekalipun yang pada akhirnya menimbulkan kemarahan.

-

Tahap bargainning (tawar – menawar)

Tahapan dimana orang tua mulai berusaha untuk menghibur diri dan

berpikir tentang upaya apa yang akan dilakukan untuk membantu proses

penyembuhan anak (Safaria, 2005).

-

Tahap Depression (depresi)

Tahapan yang muncul dalam bentuk putus asa dan kehilangan

harapan. Kadangkala depresi dapat juga menimbulkan rasa bersalah,

(7)

terutama di pihak ibu, yang khawatir apakah keadaan anak mereka akibat

dari kelalaian selama hamil. Dari pihak ayah pun sering dihinggapi rasa

bersalah, karena merasa tidak dapat memberikan keturunan yang

sempurna (Safaria, 2005).

- Tahap Acceptance (penerimaan)

Tahapan dimana orang tua telah mencapai pada titik pasrah dan

mencoba untuk menerima keadaan anaknya dengan tenang. Orang tua

pada tahap ini cenderung mengharapkan yang terbaik sesuai dengan

kapasitas dan kemampuan anak mereka.

3.4

Setting Lokasi

Setting lokasi dalam penelitian ini meliputi lokasi dan waktu penelitian,

yang dijelaskan sebagai berikut :

3.4.1 Lokasi

Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan yang

beralamat di jalan Dr. Latumeten, Grogol, Jakarta dan klinik terapi swasta di

Jakarta Barat. Dengan pertimbangan bahwa RSJ Dr. Soeharto Heerdjan

merupakan satu-satunya RSJ milik pemerintah yang ada di Jakarta, dengan

jumlah orang tua yang memiliki anak ADHD yang dapat merepresentasikan

seluruh jumlah pasien anak ADHD di RSJ swasta, sehingga peneliti

beranggapan bahwa sampel penelitian dapat mewakili jumlah populasi orang

tua yang memiliki anak ADHD di RSJ yang berada di Jakarta. Peneliti juga

menambahkan responden dari beberapa klinik terapi swasta untuk

penyebaran sampel.

(8)

3.4.2 Waktu

Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan studi pustaka, observasi dan survei awal,

mempersiapkan proposal penelitian, pengambilan data, hingga penyusunan

laporan akhir. Pengerjaan penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu

dimulai pada bulan September 2011 hingga bulan Januari 2012.

Pengambilan data dilakukan selama 1 bulan, yaitu pengambilan data untuk

try out

dan pengambilan data untuk penelitian dilakukan pada Desember

2011.

3.5

Instrumen Penelitian dan Pengukuran

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan data

dengan skala psikologis atau disebut dengan metode skala. Skala yang

digunakan dalam penelitian ini adalah skala penerimaan yang terdiri dari

butir-butir pernyataan yang disusun berdasarkan karakteristik tahap penerimaan

yang dikemukakan oleh Kubler-Ross (1970).

Skala ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari pernyataan dengan

empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Setuju, (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Skala disajikan dalam bentuk pernyataan

favourable

(mendukung) dan unfavourable (tidak mendukung). Nilai setiap

pilihan bergerak dari 1-4, bobot penilaian untuk pernyataan favourable yaitu SS

= 4, S = 3, TS = 2, STS =1. Sedangkan,

untuk bobot pernyataan unfavourable

yaitu SS = 1, S= 2, TS = 3, dan STS = 4. Untuk lebih jelasnya, cara penilaian

skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1

sebagai berikut :

(9)

Tabel 3.1. Cara Penilaian Skala Penerimaan

Bentuk

Pernyataan

1 2 3 4

Favourable

STS TS

S

SS

Unfavourable

SS S

TS STS

Sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya, skala penerimaan yang

telah disusun, terlebih dahulu diujicobakan. tujuannya agar mengetahui seberapa

jauh alat ukur menunjukan keadaan yang sebenarnya (Martono, 2010). Butir-butir

item skala penerimaan disusun berdasarkan karakteristik tahap penerimaan yang

dikemukakan oleh Kubler-Ross (1970) dengan blue print pada table 2 dibawah ini

Tabel 3.2. Blue print Skala Penerimaan Sebelum Uji Coba

No Karakteristik

Tahap

Penerimaan

Favourable Unfavourable

Total

1

Denial

9 3 12

2

Anger

9 1 10

3

Bargaining

9 1 10

4

Depression

7 4 11

5

Acceptance

10 1 11

Total 53

3.6 Validitas Dan Reabilitas Alat Ukur

Validitas adalah sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu

tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki

dengan tepat. Alat tes atau instrument pengukuran dikatakan memilki validitas

(10)

yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut

(Hadi, 2000).

Untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur penerimaan orang tua

yang memiliki anak ADHD, peneliti meminta bantuan pembimbing sebagai

expert judgement

untuk memeriksa item-item yang dianggap tidak sesuai

dengan konstruk alat ukur. Setelah mendapatkan hasil dari expert judgement,

peneliti kemudian melakukan try out kepada 10 orang tua yang memiliki anak

ADHD di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan. Setelah data dari 10 responden

terkumpul, data tersebut diolah dengan menggunakan SPSS 17.0.

Karena data dari variabel penerimaan orang tua berupa data ordinal,

maka pengujian validitas menggunakan uji korelasi Spearman. Uji korelasi

Spearman merupakan alat untuk menguji hipotesis asosiatif dua variabel data

yang berskala ordinal. Nilai korelasi Spearman disimbolkan “ρ” dengan nilai

korelasi berada diantara -1 ≤ ρ ≤ 1. Bila nilai = 0, maka tidak terdapat korelasi

atau tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen

(Martono, 2010). Uji validitas item dilakukan dengan cara mengkorelasikan

masing-masing skor item dengan skor total item (Priyatno, 2011). Semakin

tinggi nilai koefisien korelasinya, maka semakin valid item tersebut.. Hadi

(2000) mengemukakan beberapa tujuan dari try out adalah sebagai berikut :

1. Menghindari pernyataan-pernyataan yang kurang jelas maksudmya.

2. Menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu

akademik, ataupun kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.

3. Memperbaiki pernyataan-pernyataan yang biasa dilewati (dihindari)

atau hanya menimbulkan jawaban-jawaban dangkal.

4. Menambah item yang sangat perlu ataupun meniadakan item yang

ternyata tidak relevan dengan tujuan penelitian.

(11)

Adapun kekuatan hubungan atau nilai korelasi yang terjadi antara skor

item dan skor total, dapat dilihat dari tabel nilai dan makna korelasi Spearman

(dalam Martono, 2010), yaitu:

Tabel 3.3. Nilai dan Makna Korelasi Spearman

Nilai Makna

0.00 – 0.19

Sangat Rendah/Sangat Lemah

0.20 – 0.39

Rendah/Lemah

0.40 – 0.59

Sedang

0.60 – 0.79

Tinggi/Kuat

0.80 – 1.00

Sangat Tinggi/Sangat Kuat

Berikut hasil uji validitas alat ukur penerimaan orang tua yang memiliki

anak ADHD dengan menggunakan uji validitas Spearman :

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Tiap Domain

Dnl val Agr val Brg val Dpr val Acc val

D3  792**  A2  588 B10 570 DEP8 .848** AC9  714* 

D7  792**  A5  588 B25 482 DEP13 .789** AC11  .985** 

D12  911**  A17  984** B28 680* DEP18 .911** AC34  .714* 

D14  792**  A19  996** B30 789** DEP37 .789** AC36  1.000** 

D16  748*  A20  911** B32 588 DEP38 .789** AC47  .714* 

D26  591  A35  588 B48 894** DEP40 .789** D27  748*  A43  815** D31  885**  A52  996** D51  591    D53  591   

Keterangan :

Dnl : Denial, Agr: Anger, Brg : Bargaining, Dpr : Depression, Acc : Acceptance

Val : Validitas

* : Item sigifikan pada one tail saja

**: Item sigifikan pada two tail

(12)

35

Secara keseluruhan,

tiap-tiap domain penerimaan orang tua yang

memiliki anak ADHD memiliki nilai koefisien korelasi yang tinggi dengan total

skor dari semua domain, ini menunjukkan bahwa alat ukur penerimaan orang tua

yang memiliki anak ADHD valid dan dapat digunakan.

Proses pembagian kuesioner dilakukan selama 1 hari dan pengambilan

kuesioner dilakukan seminggu berikutnya, mengingat bahwa anak-anak

melakukan terapi dari pagi pukul 10 hingga 12 siang.

Reliabilitas alat ukur menunjukan derajat keajegan atau konsistensi alat

ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang

berbeda (Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien

reliabilitas merupakan indicator konsistensi butir-butir pernyataan tes dalam

menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini

sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang

mengandung makna kecermatan pengukuran (Hadi, 2000).

Uji reliabilitas menggunakan pendekatan reliabilitas konsistesi internal

yaitu single trial administration, dimana prosedurnya hanya memerlukan satu kali

pengenaan tes kepada individu sebagai subjek. Teknik yang digunakan adalah

teknik koefisien Alpha Cronbach, yang akan menghasilkan reliabilitas dari skala

penerimaan. Pengolahan data tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan

bantuan program SPSS versi 17.

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada

dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati

angka 1 menandakan semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang

semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas pengukurannya.

Menurut Hadi (2000), pengukuran pada aspek-aspek social-psikologis yang

mencapai angka koefisien reliabiltas 1 tidak pernah dijumpai karena manusia

sebagai subjek pengukuran psikolgis merupaka sumber error yang potensial.

(13)

Menurut Triton (2006) ada beberapa pembagian kategori reliabilitas pengukuran,

yaitu : 0 s/d 0,20 (kurang reliabel), > 0,20 s/d 0,4 (agak reliabel), > 0,40 s/d 0,60

(cukup reliabel), 0,60 s/d 0.80 (reliabel), 0,80 s/d 1 (sangat reliabel).

Berikut uji reliabilitas tiap domain pada alat ukur penerimaan orang tua

yang memiliki anak ADHD di Jakarta Barat : (Lihat Lampiran)

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Tiap Domain

No 

Domain 

Reliabilitas Sebelum Dihapus  Reliabilitas Sesudah Dihapus 

Denial 

.924

.934 

Anger 

.949 

.941 

Bargaining 

.940 

.940

 

Depression 

.981

.964 

Acceptance 

.973 

.955 

*untuk bargaining tidak ada item yang dihapus (semua sudah valid)

Tabel 3.6. Blue print Skala Penerimaan Sesudah Uji Coba

No Karakteristik

Tahap

Penerimaan

Favourable Unfavourable

Total

1

Denial

10 2

12

2

Anger

7 1

8

3

Bargaining

5 2

7

4

Depression

4 2

6

5

Acceptance

5 0

5

Total 38

(14)

3.6 Prosedur

Adapun prosedur dalam penelitian ini dibagi dalam tahap persiapan

penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap penyelesaian yang

dijelaskan sebagai berikut :

3.6.1

Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian dimulai dengan penentuan topik, penentuan

desain penelitian, penentuan subjek penelitian, kemudian tahap penentuan

instrumen penelitian, uji coba alat ukur dan uji validitas-reliabilitas alat ukur,

lalu tahap pelaksanaan penelitian, pengambilan data, pengolahan data dan

yang diakhiri dengan tahap penyelesaian penelitian.

3.6.1.1 Penentuan Topik, Desain Penelitian, Subyek Penelitian

Penentuan topik, desain penelitian, dan subyek penelitian dilakukan

dengan mencari literatur-literatur yang mendukung dilakukannya penelitian

ini. Penentuan topik dilakukan dengan mencari tahu fenomena atau masalah

yang terjadi di sekitar ruang lingkup organisasi klinis. Setelah mengetahui

rumusan masalah, kemudian dilakukan desain penelitian yang digunakan

sebagai acuan pengerjaan dan pengolahan penelitian. Pada tahap persiapan

penelitian ini, ditentukan juga subjek penelitian sebelum proses pengambilan

data dimulai. Penentuan subjek penelitian juga dimaksudkan untuk dapat

menjadi patokan langkah berikutnya, yaitu penentuan instrumen penelitian.

3.6.1.2 Penentuan Instrumen Penelitian dan Uji Coba Alat Ukur

Penentuan instrumen penelitian dilakukan dengan cara membuat skala

penerimaan orang tua berdasarkan domain tahap penerimaan orang tua

menurut Kubler-Ross (1970). Peneliti membuat alat ukur penerimaan orang tua

(15)

yang diperuntukkan untuk orang tua yang memiliki anak ADHD dan harus diuji

validitas dan reliabilitas tiap domain, yang masih berdasar pada tahapan

penerimaan orang tua menurut Kubler-Ross (1970).

3.6.1.3 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah melalui tahap uji validitas dan reliabilitas alat ukur, kemudian

dilakukan tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan penelitian. Tahap

pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tahap pengambilan data, tahap

pengolahan data, dan tahap analisis data. Adapun penjabaran mengenai

tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

3.6.1.3.1 Pengambilan Data

Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan pengambilan sumber

data primer, yaitu data yang langsung dihimpun oleh peneliti berupa data

hasil kuesioner yang diisi oleh orang tua yang memiliki anak ADHD di Jakarta

Barat. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah berupa

angket (questionnaire) penerimaan orang tua yang sudah teruji validitas dan

reliabilitasnya.

Pengumpulan data dilakukan setelah kuesioner dibagikan kepada

orang tua yang memiliki anak ADHD di Jakarta Barat.

3.6.1.3.1 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program Microsoft Excel 2007 dan program aplikasi statistik, SPSS 17.0.

Pengolahan data dimulai dengan proses editing, yaitu melakukan

pemeriksaan terhadap 30 kuesioner yang telah terkumpul, kemudian

(16)

melakukan pemeriksaan satu persatu item jawaban yang terdapat pada

kuesioner penelitian.

3.6.1.4 Tahap Penyelesaian Penelitian

Setelah menganilisis data yang sudah ada, tahap selanjutnya adalah

penyelesaian penelitian. Tahap penyelesaian penelitian ini merupakan tahap

dimana peneliti melakukan penulisan laporan penelitian, yaitu merangkum

dan menyimpulkan hasil data yang telah didapatkan dari hasil analisis. Hasil

kesimpulan yang didapatkan akan menjawab pertanyaan penelitian yang

telah diajukan sebelum penelitian dilakukan.

Secara singkat, jadwal penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.7. Jadwal Peelitian yang Dilakukan Peneliti

No Kegiatan

Bulan

Sep-11 Okt-11 Nov-11 Des-11 Jan-12

1

Studi literature

2

Konsultasi pembimbing

3

Persiapan alat ukur

4

Pengumpulan data

5

Pengolahan dan analisis data

6

Penyusunan laporan skripsi

Gambar

Tabel 3.2. Blue print Skala Penerimaan Sebelum Uji Coba  No Karakteristik  Tahap
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Tiap Domain
Tabel 3.6. Blue print Skala Penerimaan Sesudah Uji Coba  No Karakteristik  Tahap
Tabel 3.7. Jadwal Peelitian yang Dilakukan Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Padahal dalam Pasal 28 B ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen kedua disebutkan "setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak

Walaupun pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard ini lebih banyak digunakan di perusahaan-perusahaan bisnis yang menghasilkan barang/produk, tetapi dapat

Bagian yang sudah diterjemahkan terdiri dari bab Bab I dan 10 Sub-Bab II, sedangkan Tugas Akhir ini akan diterjemahkan 2 sub-bab IV tentang sifat seseorang

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGAJUAN SURAT IZIN

pada Hari ini SELASA Tanggat DUA PULUH LIMA Bulan JUNI Tahun DUA RIBU TIGA BELAS, berdasarkan Surat Penetapan Hasil Seleksi Sederhana Nomor :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) developing effective network structures berpengaruh positif terhadap supplier operational performance, hal ini dibuktikan dengan

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan

Toolbox adalah sebuah panel yang menampung tombol-tombol yang berguna untuk membuat suatu desain animasi mulai dari tombol seleksi, pen, pensil, Text, 3D