• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR 22-K / PM II-10 / AD /III/ 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR 22-K / PM II-10 / AD /III/ 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER II–10 S E M A R A N G

P U T U S A N

NOMOR 22-K / PM II-10 / AD /III/ 2016

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Eko Setiawan

Pangkat, NRP : Pratu, 31080117051189 Jabatan : Taban Pokko Kiban Kesatuan : Yonif 400/Raider

Tempat, tanggal lahir : Pati, 23 Nopember 1989 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Rt. 05 Rw. 06 Kel. Srondol Kulon Kec. Banyumanik Kota Semarang. Terdakwa tidak ditahan.

Pengadilan Militer II-10 Semarang :

Membaca, Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dari Denpom IV/5 Semarang Nomor BP-34/A-18/XII/2015/IV-5 tanggal 13 Januari 2016 atas nama Terdakwa dalam perkara ini.

Memperhatikan :

1. Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Pangdam IV/Diponegoro selaku PAPERA Nomor Kep/63/II/2016 tanggal 19 Februari 2016.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/22/III/2016 tanggal 15 Maret 2016. 3. Penetapan dari Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor TAPKIM/22/PM II-10/AD/III/2016 tanggal 24 Maret 2016.

4. Penetapan dari Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor TAPKIM/22/PM II-10/AD/III/2016 tanggal 24 Maret 2016.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar :

1. Pembacaan Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/22/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 di dalam sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara Terdakwa ini.

2. Keterangan para Saksi di bawah sumpah di persidangan maupun yang dibacakan dari BAP Penyidik.

Memperhatikan :

1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

(2)

”Desersi pada waktu damai”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 5 (lima) bulan.

Menetapkan barang bukti berupa surat-surat :

- 15 (lima belas) lembar Daftar Absensi Personel Kiban Yonif 400/Raider bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 yang ditanda tangani oleh Dankiban Yonif 400/Raider Kapten Inf Thohir Ilyas NRP. 11070058500584 dan Lettu Inf Suwarto NRP. 3910115170570, tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

2. Bahwa atas tuntutan Oditur Militer tersebut Terdakwa mengakui kesalahannya dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi dan berjanji untuk berdinas dengan baik tanpa melakukan pelanggaran, oleh karena itu Terdakwa mengajukan permohonan keringanan hukuman.

Menimbang, bahwa dalam menghadapi pemeriksaan di persidangan ini, Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan menghadapinya sendiri.

Menimbang, bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu sejak tanggal enam belas bulan Oktober tahun dua ribu lima belas sampai dengan tanggal enam bulan Januari tahun dua ribu enam belas, setidak-tidaknya pada bulan Oktober tahun dua ribu lima belas sampai dengan bulan Januari tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas sampai dengan tahun dua ribu enam belas di Mako Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Rt. 05 Rw. 06 Kel. Srondol Kulon Kec. Banyumanik Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan MIliter II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “MIliter yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”, sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM, dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2008 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Gombong selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendididkan kejuruan infanteri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus Terdakwa ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, pada tahun 2009 Terdakwa mengikuti Pendidikan Raider di Batu Jajar selama 5 (lima) bulan, setelah lulus Terdakwa dipindah tugaskan di Yonif 400/Raider sampai terjadinya perkara ini dengan Pangkat Pratu NRP. 31080117051189.

b. Bahwa Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuannya sejak tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 7 Januari 2016. c. Bahwa penyebab Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan satuannya karena Terdakwa mempunyai banyak hutang yaitu di BRI sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), di Koperasi Yonif 400/Raider sebesar Rp. 86.000.000,- (delapan puluh enam juta rupiah) dan hutang kepada anggota Yonif 400/Raider an. Serda Didik sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) namun uang Serda Didik sudah Terdakwa kembalikan.

(3)

d. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuannya, pada tanggal 16 Oktober 2015 Terdakwa berada di Pati untuk bertemu keluarganya dan pada tanggal 18 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 6 Januari 2016 Terdakwa berada di daerah Kali Malang Jakarta Timur dengan kegiatan tidak menentu. e. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuannya, pihak Kesatuan Yonif 400/Raider telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa dengan memerintahkan Serka I Gede Bajrayasa (Saksi-1) mencari Terdakwa di rumah orang tua Terdakwa di daerah Pati dan di tempat-tempat yang sering dikunjungi Terdakwa namun tidak diketemukan.

f. Bahwa pada tanggal 7 Januari 2016 sekira pukul 10.00 Wib kembali ke Kesatuan Yonif 400/Raider dengan cara menyerahkan diri kepada Balidik Si Intel Yonif 400/Raider Sertu Budi Prasetyo (Saksi-3) di SPBU Sukun Kota Semarang, selanjutnya Terdakwa dibawa ke Mako Yonif 400/Raider.

g. Bahwa dengan demikian Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuannya sejak tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 6 Januari 2016 atau selama kurang lebih 83 (delapan puluh tiga) hari secara berturut-turut dan lebih lama dari tiga puluh hari.

h. Bahwa pada waktu Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuannya, baik Terdakwa maupun Kesatuan Yonif 400/Raider tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer atau Ekspidisi Militer dan Negara R.I. dalam keadaan aman.

Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa mengerti dan mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan dan membenarkan semua isi surat dakwaan yang didakwakan kepadanya serta Terdakwa tidak mengajukan keberatan/eksepsi.

Menimbang, bahwa para Saksi yang hadir di persidangan memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1:

Nama lengkap : I Gede Bajrayasa Pangkat, NRP : Serka, 21020105560180 Jabatan : Bamin Pokko Kiban Kesatuan : Yonif 400/Raider

Tempat, tanggal lahir : Penimbung, 17 Januari 1980 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Hindu

Tempat tinggal : Asrama Militer Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Rt. 05 Rw. 06 Kel. Srondol Kulon Kec. Banyumanik Kota Semarang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 ketika Terdakwa masuk menjadi anggota Yonif 400/Raider dalam hubungan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 16 Oktober 2015 Terdakwa masih ikut apel pagi, namun sekira pukul 14.00 Wib seluruh anggota Korum Yonif 400/Raider dikumpulkan oleh Kapten Inf Aprianda untuk melaksanakan korve di sekitar Markas Yonif 400/Raider, dan saat itu Terdakwa tidak ada dan dinyatakan tanpa keterangan, kemudian Saksi diperintahkan oleh Letda Inf Suwanto untuk mengecek di rumah

(4)

Terdakwa dan ketika Saksi melakukan pengecekan, rumah Terdakwa dalam keadaan kosong, baik Terdakwa maupun istri dan anaknya tidak berada di rumahnya.

3. Bahwa ketika Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider tanpa ada ijin dari Komandan satuan, Terdakwa tidak membawa inventaris satuan dan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan serta Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi militer dan Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman.

4. Bahwa sejak Terdakwa meninggalkan satuan, kesatuan Yonif 400/Raider sudah berusaha melakukan pencarian ke tempat-tempat yang dimungkinkan Terdakwa berada termasuk Saksi dan Kapten Inf. Thohir Ilyas melakukan pencarian di rumah orang tua Terdakwa di daerah Pati namun hasilnya nihil.

5. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa kembali ke kesatuan karena ditangkap pada bulan Januari 2016.

6. Bahwa penyebab Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin karena Terdakwa mempunyai banyak hutang yaitu hutang BRI sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan hutang di Koperasi Yonif 400/Raider sebesar Rp.86.000.000,00(delapan puluh enam juta rupiah) dan Terdakwa pernah memakai uang 4 (empat) orang anggota Yonif 400/Raider yang sedang tugas operasi tanpa seijin Bamin dan Atasannya sebesar Rp.71.000.000,00(tujuh puluh satu juta) namun sudah dikembalikan.

7. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin, kesatuan merasa dirugikan karena tugas dan tanggungjawab Terdakwa di kesatuan Yonif 400/Raider tidak dapat dilaksanakan dan mencemarkan nama baik satuan.

Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, yang disangkal Terdakwa pada saat kembali ke kesatuan tidak ditangkap tapi menyerahkan diri.

Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi membenarkan bahwa Terdakwa kembali dengan cara menyerahkan diri.

Saksi-2 :

Nama lengkap : Agustinus Alfa P. Pangkat, NRP : Serka, 21020167360883 Jabatan : Batih Kiban

Kesatuan : Yonif 400/Raider

Tempat, tanggal lahir : Palembang, 9 Agustus 1983 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Rt. 05 Rw. 06 Kel. Srondol Kulon Kec. Banyumanik Kota Semarang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 ketika Terdakwa masuk menjadi anggota Yonif 400/Raider dalam hubungan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa belum pernah terlibat perkara lain, belum pernah dihukum, sudah berkeluarga anak satu.

3. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 16 Oktober 2015 Saksi mendengar dari piket Kompi pada waktu apel siang untuk Korve disekitar Markas Yonif 400/Raider Terdakwa tidak hadir tanpa keterangan dan setelah diadakan pencarian ke rumah Terdakwa ternyata Terdakwa maupun istri dan anaknya sudah tidak ada di rumahnya.

4. Bahwa ketika Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider tanpa ada ijin dari Komandan satuan, Terdakwa tidak membawa inventaris satuan dan tidak

(5)

pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan serta Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi militer dan Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman.

5. Bahwa sejak Terdakwa meninggalkan satuan, kesatuan Yonif 400/Raider sudah berusaha melakukan pencarian ke tempat-tempat yang dimungkinkan Terdakwa berada termasuk Saksi I Gede Bajrayasa dan Kapten Inf. Thohir Ilyas melakukan pencarian di rumah orang tua Terdakwa di daerah Pati namun hasilnya nihil.

6. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa kembali ke kesatuan karena dijemput atau ditangkap pada bulan Januari 2016.

7. Bahwa Saksi mengetahui penyebab Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuannya karena banyak hutang.

8. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin, kesatuan merasa dirugikan karena tugas dan tanggungjawab Terdakwa di kesatuan Kompi Bantuan Yonif 400/Raider tidak dapat dilaksanakan dan mencemarkan nama baik satuan.

Atas keterangan Saksi-2 tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, yang disangkal Terdakwa bukan ditangkap tapi menyerahkan diri. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-2 tetap pada keterangannya.

Menimbang, bahwa Saksi-3 sudah dipanggil oleh Oditur secara sah menurut undang-undang namun sampai dengan sekarang belum hadir karena sedang melaksanakan cuti tahunan berdasarkan Surat ijin cuti Nomor : SIC/256/IV/2016 tanggal 08 April 2016 dan Oditur Militer menyatakan tidak sanggup lagi menghadirkan dan mohon keterangan Saksi yang ada dalam BAP POM dapat dibacakan karena sudah memberikan keterangan dibawah sumpah, Hakim Ketua menerangkan berdasarkan pasal 155 Undan-Undang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, keterangan Saksi dapat dibacakan dan nilainya sama dengan keterangan Saksi yang hadir di persidangan. Atas persetujuan Terdakwa, keterangan Saksi tersebut dibacakan oleh Oditur Militer sebagai berikut :

Saksi-3 :

Nama lengkap : Budi Prasetyo

Pangkat, NRP : Sertu, 21070423720987 Jabatan : Balidik Si Intel Kima Kesatuan : Yonif 400/Raider

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 20 September 1987 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setiabudi Rt. 05 Rw. 06 Kel. Srondol Kulon Kec. Banyumanik Kota Semarang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 ketika Terdakwa masuk menjadi anggota Yonif 400/Raider dalam hubungan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2015 ketika Saksi baru pulang dari Satgas di Papua selama 10 bulan, Saksi mendapat informasi bahwa pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2015 Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Satuan.

3. Bahwa selanjutnya pihak kesatuan sudah berupaya melakukan pencarian di rumah orang tuanya di daerah Pati dan di wilayah Semarang yang mungkin sering didatangi Terdakwa namun tidak diketemukan.

(6)

4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 7 Januari 2016 sekira pukul 18.30 Wib, Kopda Mustain menghadap Saksi di rumah Saksi di Asrama Yonif 400/Raider menyampaikan Terdakwa sedang berada di Pom Bensin Sukun Semarang berniat ingin kembali ke kesatuan namun takut kembali sendiri dan minta dijemput, mendengar informasi tersebut, Saksi langsung melaporkan kepada Pasi Intel Yonif 400/Raider Lettu Inf. Triyono dan Saksi mendapat perintah untuk menjemput Terdakwa.

5. Bahwa atas perintah tersebut, Saksi menjemput Terdakwa selanjutnya diamankan di kesatuan untuk diproses lebih lanjut.

6. Bahwa ketika Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider tanpa ada ijin dari Komandan satuan, Terdakwa tidak membawa inventaris satuan dan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan serta Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi militer dan Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman.

7. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan satuan tanpa ijin Komandan satuannya sejak tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 7 Januari 2016.

8. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuannya karena Terdakwa mempunyai banyak hutang dan dari kesatuan sudah berkoordinasi dengan keluarga Terdakwa dan dari keluarga Terdakwa menyampaikan sanggup menyelesaikan.

9. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin, kesatuan merasa dirugikan karena Terdakwa tidak dapat melaksanakan tugasnya sehari-hari di kesatuan.

Atas keterangan Saksi-3 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang, bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2008 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Gombong selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendididkan kejuruan infantri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, pada tahun 2009 Terdakwa mengikuti Pendidikan Raider di Batu Jajar selama 5 (lima) bulan, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 400/Raider sampai dengan Terdakwa melakukan tindak pidana ini masih berdinas aktif di Yonif 400/Raider dengan Pangkat Pratu NRP. 31080117051189 menjabat Tabak Pokko Kiban.

2. Bahwa Terdakwa dalam perkara ini tidak pernah ditahan, belum pernah dihukum, belum pernah tugas operasi militer dan sudah berkeluarga punya anak satu orang.

3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Oktober 2015 Terdakwa masih ikut apel pagi dan sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider tanpa ijin Komandan, Terdakwa pulang ke rumah orang tuanya di Pati untuk bertemu dengan orang tuanya selanjutnya ke rumah mertuanya untuk bertemu dengan istri dan anaknya.

4. Bahwa pada tanggal 18 Oktober 2015 Terdakwa pamitan kepada istri dan anaknya untuk pulang ke kesatuan Yonif 400/Raidaer namun saat itu Terdakwa tidak pulang ke kesatuan tapi pergi ke Jakarta dengan menumpang naik truk dan sesampainya di Jakarta di daerah Kalimalang dan sempat tidur satu malam di Mesjid di daerah Kalimalang dan keesokan harinya Terdakwa kost di rumah kost milik Haji Suyono dan selama tinggal di rumah kost tersebut Terdakwa hanya di rumah kost saja dan sekali-kali membantu usaha ayam potong milik Haji Suyono.

5. Bahwa pada hari Rabu tanggal 6 Januari 2016 sekira pukul 07.00 Wib Terdakwa berniat kembali ke kesatuan Yonif 400/Raider selanjutnya Terdakwa pergi ke Terminal Pulo Gadung dan naik Bus Bejeu dengan tujuan Semarang dan sampai di Terminal Terboyo Semarang sekira pukul 19.00 Wib, selanjutnya Terdakwa menginap di Hotel Adem Ayem di Jl. Durian Semarang.

(7)

6. Bahwa pada hari Kamis tanggal 7 Januari 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa berniat kembali ke kesatuan namun Terdakwa takut sehingga Terdakwa menghubungi Kopda Mustaim anggota Yonif 400/Raider dan pada saat itu Kopda Mustaim menyuruh Terdakwa agar kembali saja ke kesatuan dan saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Kopda Mustaim dengan mengatakan Terdakwa akan menunggu di Pom Bensin Sukun Semarang dan minta tolong agar dijemput.

7. Bahwa setelah menunggu beberapa saat, datang Sertu Budi Prasetyo dan Kopda Mustaim dengan menggunakan mobil Sirion warna Crem untuk menjemput Terdakwa selanjutnya dibawa ke Ma Yonif 400/Raider, setelah sampai Terdakwa langsung dibawa ke piket provost Yonif 400/Raider dan dimasukkan ke dalam sel dan paginya diinterogasi oleh Sertu Budi Prasetyo selanjutnya pada hari Selasa tanggal 12 Januari 2016 Terdakwa dibawa ke Denpom IV/5 Semarang untuk diproses lebih lanjut.

8. Bahwa ketika Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider Terdakwa tidak pernah mengajukan ijin baik secara tertulis maupun lisan kepada Danyonif 400/Raider selaku Komandan satuan maupun kepada atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak membawa inventaris satuan dan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan serta Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi militer dan Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman.

9. Bahwa dengan demikian Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Satuannya atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 17 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 7 Januari 2016.

10. Bahwa penyebab Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan satuannya karena Terdakwa mempunyai banyak hutang yaitu di BRI sebesar Rp.100.000.000,00(seratus juta rupiah), di Koperasi Yonif 400/Raider sebesar Rp.86.000.000,00(delapan puluh enam juta rupiah) dan hutang kepada anggota Yonif 400/Raider an. Serda Didik sebesar Rp.7.000.000,00(tujuh juta rupiah) namun uang Serda Didik sudah Terdakwa kembalikan.

11. Bahwa atas perbuatan tersebut, Terdakwa merasa menyesal, mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak berbuat lagi, berjanji untuk melaksanakan dinas lebih baik tanpa melakukan pelanggaran dan mohon keringanan hukuman.

Menimbang, bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa surat-surat yaitu 15 (lima belas) lembar Daftar Absensi Personil Kiban Yonif 400/Raider bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 antara lain atas nama Terdakwa yang ditanda tangani oleh Dan Kiban Yonif 400/Raider Kapten Inf Thohir Ilyas NRP. 11070058500584 dan Lettu Inf. Suwarto NRP. 3910115170570, sebagai bukti adanya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa barang bukti tersebut telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi yang hadir, semuanya membenarkan dan setelah diteliti dengan cermat, semua barang bukti tersebut dibuat oleh instansi dan pejabat yang berwenang dan setelah dihubungankan dengan alat bukti yang lain semuanya saling bersesuaian sehingga barang-barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti sah dalam perkara ini sehingga dapat memperkuat pembuktian atas dakwaan Oditur Militer.

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa di persidangan serta barang bukti yang diajukan di persidangan, setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2008 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Gombong selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendididkan kejuruan infantri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, pada tahun 2009 Terdakwa mengikuti Pendidikan Raider di Batu Jajar selama 5 (lima) bulan, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 400/Raider sampai

(8)

dengan Terdakwa melakukan tindak pidana ini masih berdinas aktif di Yonif 400/Raider dengan Pangkat Pratu NRP. 31080117051189 menjabat Tabak Pokko Kiban.

2. Bahwa benar Terdakwa dalam perkara ini tidak pernah ditahan, belum pernah dihukum, belum pernah tugas operasi militer dan sudah berkeluarga punya anak satu orang.

3. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Oktober 2015 Terdakwa masih ikut apel pagi dan sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider, Terdakwa pulang ke rumah orang tuanya di Pati untuk bertemu dengan orang tuanya selanjutnya ke rumah mertuanya untuk bertemu dengan istri dan anaknya.

4. Bahwa benar sekira pukul 14.00 Wib seluruh anggota Korum Yonif 400/Raider dikumpulkan oleh Kapten Inf Aprianda untuk melaksanakan korve di sekitar Markas Yonif 400/Raider, dan saat itu Terdakwa tidak ada dan dinyatakan tanpa keterangan, kemudian Saksi diperintahkan oleh Letda Inf Suwanto untuk mengecek di rumah Terdakwa dan ketika Saksi melakukan pengecekan, rumah Terdakwa dalam keadaan kosong, baik Terdakwa maupun istri dan anaknya tidak berada di rumahnya.

5. Bahwa benar ketika Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider, Terdakwa tidak pernah mengajukan permohonan ijin baik secara tertulis maupun lisan kepada Danyonif 400/Raider selaku Komandan satuan maupun kepada atasan lain yang berwenang.

6. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan satuan, Terdakwa tidak membawa inventaris satuan dan selama Terdakwa meinggalkan satuan tanpa ijin, tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada pihak kesatuan baik secara lisan maupun tertulis.

7. Bahwa benar sejak Terdakwa meninggalkan satuan, pihak kesatuan Yonif 400/Raider sudah berusaha melakukan pencarian ke tempat-tempat yang dimungkinkan Terdakwa berada termasuk Saksi dan Kapten Inf. Thohir Ilyas melakukan pencarian di rumah orang tua Terdakwa di daerah Pati namun tidak ditemukan.

8. Bahwa benar pada tanggal 18 Oktober 2015 Terdakwa pamitan kepada istri dan anaknya untuk pulang ke kesatuan Yonif 400/Raidaer namun saat itu Terdakwa tidak pulang ke kesatuan tapi pergi ke Jakarta dengan menumpang naik truk dan sesampainya di Jakarta di daerah Kalimalang, sempat tidur satu malam di Mesjid di daerah Kalimalang dan keesokan harinya Terdakwa kost di rumah kost milik Haji Suyono dan selama tinggal di rumah kost tersebut Terdakwa hanya di rumah kost saja dan sekali-kali membantu usaha ayam potong milik Haji Suyono.

9. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 6 Januari 2016 sekira pukul 07.00 Wib Terdakwa berniat kembali ke kesatuan Yonif 400/Raider selanjutnya Terdakwa pergi ke Terminal Pulo Gadung dan naik Bus Bejeu dengan tujuan Semarang dan sampai di Terminal Terboyo Semarang sekira pukul 19.00 Wib, selanjutnya Terdakwa menginap di Hotel Adem Ayem di Jl. Durian Semarang.

10. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 7 Januari 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa berniat kembali ke kesatuan namun Terdakwa takut sehingga Terdakwa menghubungi Kopda Mustaim anggota Yonif 400/Raider dan pada saat itu Kopda Mustaim menyuruh Terdakwa agar kembali saja ke kesatuan dan saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Kopda Mustaim dengan mengatakan Terdakwa akan menunggu di Pom Bensin Sukun Semarang dan minta tolong agar dijemput.

11. Bahwa benar setelah menunggu beberapa saat, datang Sertu Budi Prasetyo dan Kopda Mustaim dengan menggunakan mobil Sirion warna Crem untuk menjemput

(9)

Terdakwa selanjutnya dibawa ke Ma Yonif 400/Raider, setelah sampai Terdakwa langsung dibawa ke piket provost Yonif 400/Raider dan dimasukkan ke dalam sel dan paginya diinterogasi oleh Sertu Budi Prasetyo selanjutnya pada hari Selasa tanggal 12 Januari 2016 Terdakwa dibawa ke Denpom IV/5 Semarang untuk diproses lebih lanjut.

12. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Satuannya atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 6 Januari 2016 atau selama 81 (delapan puluh satu) hari yang dilakukan secara terus menerus.

13. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin, Terdakwa maupun kesatuan Yonif 400/Raider tidak sedang dipersiapkan/melaksanakan tugas operasi militer dan negara Indonesia secara keseluruhan dalam keadaan aman dan damai.

14. Bahwa benar penyebab Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin karena Terdakwa mempunyai banyak hutang anta lain di BRI sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah), di Koperasi Yonif 400/Raider sebesar Rp.86.000.000,00(delapan puluh enam juta rupiah) dan hutang kepada anggota Yonif 400/Raider an. Serda Didik sebesar Rp.7.000.000,00(tujuh juta rupiah) namun uang Serda Didik sudah Terdakwa kembalikan.

15. Bahwa benar Terdakwa menyadari perbuatannya sengaja dilakukan karena Terdakwa mempunyai banyak hutang dan juga Terdakwa menyadari setiap prajurit yang meninggalkan satuan baik dalam keperluan pribadi maupun dinas harus seijin Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang.

16. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa, tugas dan tanggungjawab Terdakwa di kesatuan Yonif 400/Raider menjadi terbengkalai dan tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga mengganggu kesiapan satuan dalam pelaksanaan tugas pokoknya.

Menimbang, bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer yang berpendapat seluruh unsur pidana berdasarkan surat dakwaannya telah terbukti, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana pertimbangan pembuktian unsur pidana sebagaimana diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini, demikian juga dengan permohonan penjatuhan pidana terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sekaligus dalam pertimbangan sifat hakekat dan akibat perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang memberatkan maupun meringankan perbuatan pidananya. Menimbang, bahwa Terdakwa tidak memberikan tanggapan atas tuntutan Oditur Militer dan hanya mengajukan permohonan secara lisan yang disampaikan di persidangan, oleh karean itu Majelis Hakim tidak akan menanggapi lebih lanjut.

Menimbang, bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer adalah Dakwaan tunggal, mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur ke satu : “Militer”

Unsur ke dua : “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”

Unsur ke tiga : “Dalam waktu damai”

Unsur ke empat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”

Menimbang, bahwa mengenai semua unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

(10)

Unsur ke satu “Militer“.

Bahwa yang dimaksud dengan Militer menurut pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan Angkatan Perang menurut pasal 45 KUHPM adalah TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara serta Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungan masing-masing angkatan tersebut terhitung juga personil cadangan, dan dalam waktu perang mereka yang dipanggil menurut UU untuk turut serta melaksanakan pertahanan dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban negara. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan di persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar di awal persidangan, Oditur Militer menghadapkan Terdakwa dalam perkara ini dan setelah diperiksa identitasnya adalah bernama Eko Setiawan dimana identitas Terdakwa tersebut sama dengan identitas yang ada dalam berkas perkaranya, dalam Skepera dari Pangdam IV/Diponegoro Nomor Kep/63/II/2016 tanggal 19 Februari 2016 dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/22/III/2016 tanggal 15 Maret 2016. 2. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2008 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Gombong selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendididkan kejuruan infantri di Dodiklatpur Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, pada tahun 2009 Terdakwa mengikuti Pendidikan Raider di Batu Jajar selama 5 (lima) bulan, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 400/Raider sampai dengan Terdakwa melakukan tindak pidana ini di Yonif 400/Raider dengan Pangkat Pratu NRP. 31080117051189 menjabat Tabak Pokko Kiban, Terdakwa belum pernah berhenti maupun diberhentikan dinas keprajuritannya oleh pejabat yang berwenang. 3. Bahwa benar Terdakwa selaku prajurit TNI aktif pada saat melakukan tindak pidana ini seharusnya berada dalam dinas secara terus menerus sesuai dengan ikatan dinasnya.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke satu “Militer” telah terpenuhi.

Unsur ke dua “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”.

Bahwa oleh karena unsur ini disusun secara alternatif, yaitu karena salahnya atau dengan sengaja, maka cukup jika hanya salah satu alternatif saja yang terpenuhi.

Bahwa menurut ilmu pengetahuan hukum pidana, yang dimaksud dengan istilah “Karena salahnya” atau “Kealpaan” pada dasarnya adalah kekurang hati-hatian, kekurang waspadaan, keteledoran, atau kekhilafan.

Sedang yang dimaksud dengan istilah “Sengaja” atau “Kesengajaan” dapat kita temukan dalam Memorie van Toelichting yang mengartikan “Kesengajaan” sebagai menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Yang dimaksud dengan “Ketidakhadiran” menurut Pasal 95 KUHPM adalah jika Terdakwa tidak berada di suatu tempat dimana seharusnya ia berada untuk melaksanakan sesuatu tugas yang dipercayakan kepadanya. Sedangkan yang dimaksud dengan “Tanpa ijin” adalah ketidak hadiran di suatu tempat dimana seharusnya ia berada tersebut tanpa ijin atasan/komandannya, sebagaimana lazimnya setiap anggota TNI yang akan meninggalkan kesatuan baik untuk kepentingan dinas

(11)

maupun kepentingan pribadi diwajibkan menempuh prosedur perijinan yang berlaku di kesatuannya.

Unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini Terdakwa, baik karena keteledoran/kekhilafannya atau pun karena atas kehendak dan kemauannya sendiri telah tidak hadir di kesatuannya, yaitu Yonif 400/Raider, tanpa ada izin dari Komandan/ Atasan yang berwenang memberinya izin.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan di persidangan setelah dihubungkan satu dengan lainnya diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Oktober 2015 Terdakwa masih ikut apel pagi dan sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider, Terdakwa pulang ke rumah orang tuanya di Pati untuk bertemu dengan orang tuanya selanjutnya ke rumah mertuanya untuk bertemu dengan istri dan anaknya.

2. Bahwa benar sekira pukul 14.00 Wib seluruh anggota Korum Yonif 400/Raider dikumpulkan oleh Kapten Inf Aprianda untuk melaksanakan korve di sekitar Markas Yonif 400/Raider, dan saat itu Terdakwa tidak ada dan dinyatakan tanpa keterangan, kemudian Saksi diperintahkan oleh Letda Inf Suwanto untuk mengecek di rumah Terdakwa dan ketika Saksi melakukan pengecekan, rumah Terdakwa dalam keadaan kosong, baik Terdakwa maupun istri dan anaknya tidak berada di rumahnya.

3. Bahwa benar ketika Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan Yonif 400/Raider, Terdakwa tidak pernah mengajukan permohonan ijin baik secara tertulis maupun lisan kepada Danyonif 400/Raider selaku Komandan satuan maupun kepada atasan lain yang berwenang.

4. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan satuan, Terdakwa tidak membawa inventaris satuan dan selama Terdakwa meinggalkan satuan tanpa ijin, tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada pihak kesatuan baik secara lisan maupun tertulis.

5. Bahwa benar sejak Terdakwa meninggalkan satuan, pihak kesatuan Yonif 400/Raider sudah berusaha melakukan pencarian ke tempat-tempat yang dimungkinkan Terdakwa berada termasuk Saksi dan Kapten Inf. Thohir Ilyas melakukan pencarian di rumah orang tua Terdakwa di daerah Pati namun tidak ditemukan.

6. Bahwa benar pada tanggal 18 Oktober 2015 Terdakwa pamitan kepada istri dan anaknya untuk pulang ke kesatuan Yonif 400/Raidaer namun saat itu Terdakwa tidak pulang ke kesatuan tapi pergi ke Jakarta dengan menumpang naik truk dan sesampainya di Jakarta di daerah Kalimalang, sempat tidur satu malam di Mesjid di daerah Kalimalang dan keesokan harinya Terdakwa kost di rumah kost milik Haji Suyono dan selama tinggal di rumah kost tersebut Terdakwa hanya di rumah kost saja dan sekali-kali membantu usaha ayam potong milik Haji Suyono.

7. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 6 Januari 2016 sekira pukul 07.00 Wib Terdakwa berniat kembali ke kesatuan Yonif 400/Raider selanjutnya Terdakwa pergi ke Terminal Pulo Gadung dan naik Bus Bejeu dengan tujuan Semarang dan sampai di Terminal Terboyo Semarang sekira pukul 19.00 Wib, selanjutnya Terdakwa menginap di Hotel Adem Ayem di Jl. Durian Semarang.

8. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 7 Januari 2016 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa berniat kembali ke kesatuan namun Terdakwa takut sehingga Terdakwa menghubungi Kopda Mustaim anggota Yonif 400/Raider dan pada saat itu Kopda Mustaim menyuruh Terdakwa agar kembali saja ke kesatuan dan saat itu Terdakwa

(12)

menyampaikan kepada Kopda Mustaim dengan mengatakan Terdakwa akan menunggu di Pom Bensin Sukun Semarang dan minta tolong agar dijemput.

9. Bahwa benar setelah menunggu beberapa saat, datang Sertu Budi Prasetyo dan Kopda Mustaim dengan menggunakan mobil Sirion warna Crem untuk menjemput Terdakwa selanjutnya dibawa ke Ma Yonif 400/Raider, setelah sampai Terdakwa langsung dibawa ke piket provost Yonif 400/Raider dan dimasukkan ke dalam sel dan paginya diinterogasi oleh Sertu Budi Prasetyo selanjutnya pada hari Selasa tanggal 12 Januari 2016 Terdakwa dibawa ke Denpom IV/5 Semarang untuk diproses lebih lanjut.

10. Bahwa benar Terdakwa menyadari perbuatannya sengaja dilakukan karena Terdakwa mempunyai banyak hutang dan juga Terdakwa menyadari setiap prajurit yang meninggalkan satuan baik dalam keperluan pribadi maupun dinas harus seijin Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke dua “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin” telah terpenuhi.

Unsur ke tiga “Dalam waktu damai“.

Bahwa yang dimaksud dengan “Waktu damai” adalah saat atau waktu si pelaku meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara RI tidak dalam keadaan darurat perang sebagaimana yang telah ditentukan oleh undang-undang dan baik diri Terdakwa maupun Kesatuan dimana Terdakwa pada saat ia melakukan perbuatan itu tidak sedang dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer yang ditentukan penguasa Militer berwenang untuk itu.

Bahwa dari keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa di persidangan serta barang bukti yang diajukan ke persidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan satuan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 6 Januari 2016

2. Bahwa benar selama Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai atau tidak dinayakan dalam keadaan darurat perang oleh pejabat yang berwenang dan Terdakwa maupun kesatuan Yonif 400/Raider tidak dipersiapkan atau melaksanakan untuk tugas operasi militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke tiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur ke empat “Lebih lama dari tiga puluh hari“

Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tiga puluh hari, merupakan batasan bagi pelaku tindak pidana/Terdakwa telah tidak hadir tanpa ijin secara berturut-turut tersebut harus lebih lama dari tiga puluh hari.

Dari keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti lain yang diajukan di persidangan yang telah bersesuaian satu dengan lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar fakta di persidangan Terdakwa telah meninggalkan satuan tanpa ijin dari Komandan satuan maupun atasan lain yang berwenang sejak tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 6 Januari 2016 atau sekira 81 (delapan puluh satu) hari secara berturut-turut.

(13)

2. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa tidak hadir disatuan Terdakwa di Yonif 400/Raider lebih dari tiga puluh hari.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke empat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan mampu bertanggungjawab serta pada diri Terdakwa tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun pembenar maka Terdakwa harus dipidana.

Menimbang, bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum dan kepentingan militer.

Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat termasuk di lingkungan TNI, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi serta tunduk terhadap ketentuan hukum yang berlaku.

Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut:

1. Bahwa sifat perbuatan Terdakwa melakukan tindak pidana ini dengan alasan terlilit hutang, menyadari bahwa setia prajurit apabila meninggalkan satuan baik dalam keperluan pribadi maupun dinas harus ada ijin dari Komandan satuan maupun atasan lain yang berwenang, hal tersebut menunjukkan Terdakwa tidak perduli terhadap aturan hukum yang berlaku.

2. Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tersebut pada hakekatnya merupakan cara-cara dari Terdakwa untuk melarikan diri atau menjauhkan diri dari pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya di kesatuan.

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan dapat merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan sehingga pada akhirnya akan menghambat pencapaian tugas pokok satuan.

4. Bahwa sebagai prajurit yang segala perilakunya sudah diatur dalam aturan-aturan mengenai disiplin, Terdakwa mengetahui bahwa dirinya wajib berada di kesatuannya secara terus-menerus selama masa dinasnya, dan apabila ia ingin meninggalkan kesatuan untuk suatu keperluan, maka harus ada izin dari komandan kesatuan atau atasan yang diberi wewenang untuk itu,sesuai protap yang berlaku di lingkungan TNI. 5. Bahwa hal lain yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa karena Terdakwa mempunyai disiplin dan mental yang jelek, cenderung mementingkan dirinya sendiri tanpa mematuhi segala aturan hukum dan disiplin prajurit.

(14)

Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana Terdakwa, tetapi juga mempunyai tujuan untuk menimbulkan efek jerah sehingga Terdakwa tidak lagi melakukan tindak pidana lagi dimanapun Terdakwa berada, dan juga yang paling utama adalah sebagai contoh bagi prajurit yang lain agar tidak meniru perbuatan Terdakwa.

Menimbang, bahwa oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa kooperatif dalam persidangan. 2. Terdakwa belum pernah dihukum.

3. Terdakwa kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan diri. Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa berpengaruh buruk terhadap pembinaan disiplin setiap prajurit di kesatuannya sehingga mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok TNI terutama di kesatuan Yonif 400/Raider.

2. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan doktrin TNI, dimana Terdakwa selaku prajurit TNI senantiasa memegang teguh disiplin keprajuritan, patuh dan taat kepada pimpinan, menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit, tuntuk kepada hukum dan senantiasa menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggungjawab kepada Tentara dan Negara Kesatuan RI sebagaimana dimaksud dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Manimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan, dihubungkan dengan sifat hakekat serta akibat perbuatan Terdakwa, hal-hal yang memberatkan dan meringankan perbuatan pidananya, Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan pidana yang diajukan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dipandang berat sehingga permohonan keringanan hukuman yang diajukan Terdakwa di persidangan perlu dipertimbangkan.

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang, bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat-surat 15 (lima belas) lembar Daftar Absensi Personel Kiban Yonif 400/Raider bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 yang ditanda tangani oleh Dankiban Yonif 400/Raider Kapten Inf Thohir Ilyas NRP. 11070058500584 dan Lettu Inf Suwarto NRP. 3910115170570, sebagai bukti adanya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini dan merupakan kelengkapan administratif berkas perkara dan sejak semula melekat dalam perkas perkaranya maka perlu ditentukan statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat, pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

(15)

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut atas nama Eko Setiawan, pangkat Pratu NRP. 31080117051189 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Desersi dalam waktu damai”.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan. 3. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat :

- 15 (lima belas) lembar Daftar Absensi Personel Kiban Yonif 400/Raider bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 yang ditanda tangani oleh Dankiban Yonif 400/Raider Kapten Inf Thohir Ilyas NRP. 11070058500584 dan Lettu Inf Suwarto NRP. 3910115170570, tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,00(sepuluh

ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 14 April 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 sebagai Hakim Ketua, dan Mayor Sus Niarti, S.H. NRP 522941 serta Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Purwadi Joko Santoso, S.H. NRP. 636561 dan Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373 serta dihadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.

Hakim Ketua

CAP / TTD

Arwin Makal, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11980011310570 Hakim Anggota I

TTD

Niarti, S.H. Mayor Sus NRP 522941 Hakim Anggota II

TTD

M. Arif Zaki Ibrahim, S.H Mayor Sus NRP 524420 Panitera Pengganti

TTD

Tedy Markopolo, S.H.

Kapten Chk NRP 21940030630373 Disalin sesuai dengan aslinya oleh

Panitera Pengganti

Tedy Markopolo, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

1. Penunjukan langsung Dukungan Operasi kontrak No.13S.1 Pj/061/D.lV/2001 merupakan kewenangan GM dan diputuskan dalam kaitan situasi mendesak karena kenaikan TDL. Tidak

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada umur yang sama mortar geopolimer yang mengandung asam memiliki nilai kuat tekan lebih rendah dibandingkan dengan

Sarpras Rebana BAPER Dsn.Rejosari Ngemplak Kandangan (P) Rejosari Ngemplak Kandangan 25.000.000,00 Sarpras Kuda Lumping Turonggo Jati Padangan Kembangsari Kandangan (P)

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari

Menurut Sutabri (Fitri Ayu1, 2015) “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana sistem ini (firmware DD-WRT) nantinya akan dijalankan pada access poin D-LINK DIR-600 mulai dari konsep sistem sampai

Lebih lanjut nilai 68,7% menunjukkan bahwa berbagi informasi, kepercayaan, hubungan jangka panjang dan kolaborasi mampu menjelaskan perubahan kinerja supply chain

Validasi instrumen dilakukan oleh para ahli yang terdiri dari 2 dosen teknik elektro Unesa dan 2 guru SMK YPM 1 Taman dan kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus