• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan yang ingin dicapai:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kemampuan yang ingin dicapai:"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Kemampuan yang ingin dicapai:

Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik

hidratasi pada bahan pangan serta hubungannya

dengan pengolahan dan mutu pangan.

(2)

A. PENGERTIAN

Karakteristik hidratasi : karakteristik fisik

yang meliputi interaksi antara bahan hasil

pertanian dengan molekul air yang

dikandungnya serta molekul air yang ada di

udara.

(3)

SIFAT DAN TIPE AIR

Secara konvensional dibagi 3 :

1. Air terikat secara kimia :

Air kristal

Air konstitusi

2. Air terikat secara fisik

Air kapiler

Air terlarut

Air Adsorpsi

3. Air bebas

(4)

Air Terikat Kimia : Air Kristal

Air yang terikat sebagai molekul-molekul

dalam bentuk H

2

O.

(5)

Air Terikat Kimia : Air Konstitusi

Bagian dari molekul senyawa padatan

tertentu, bukan dalam bentuk H

2

O.

Jika senyawa padatan tsb terurai, unsur H

dan O keluar sebagai molekul H

2

O  untuk

menyingkirkannya perlu suhu tinggi.

Contoh :

Pemanasan gula pada suhu tinggi  karamel

dengan melepaskan sebagian air konstitusi.

Pemanasan protein  denaturasi dengan

melepas air konstitusi

(6)

Air Terikat Fisik : Air Kapiler

Terikat dalam rongga jaringan kapiler dari

bahan pangan

(7)

Air Terikat Fisik : Air Terlarut

Terdapat dalam bahan padat

Penguapan air terlarut terjadi dengan cara

difusi melalui bahan padat

Tekanan uap larutan gula atau garam encer

< air murni  titik bekunya <.

Penambahan zat terlarut  larutan jenuh

(8)

Air Terikat Fisik : Air Adsorpsi

Adalah air yang terikat pada permukaan

Merupakan kesetimbangan dengan uap air

yang ada di udara  jumlahnya dipengaruhi

RH dan suhu lingkungan

Semakin halus butiran  luas permukaan > 

air yang teradsorpsi >>

(9)

Dalam bahan dapat terkandung 1 atau lebih jenis air

Contoh : pemanasan kentang dengan microwave

(baked potato) melibatkan air kapiler, air terlarut, air

adsorpsi dan air konstitusi kentang dapat matang

meski tanpa pe(+) an air

(10)

Peranan air dalam bahan pangan :

Pada buah dan sayur :

 Mencerminkan kesegaran

 Pelarut vitamin dan mineral, garam dan senyawa citarasa lain

Mempengaruhi aktivitas enzim, mikroba dan kimiawi

 Ketengikan

 Reaksi non enzimatis

 Perubahan sifat organoleptik, penampakan, tekstur, cita rasa dan nilai gizi.

(11)

KADAR AIR

Menyatakan tingkat atau banyaknya air di dalam

bahan pangan

Dinyatakan dengan 2 cara :

1. berdasarkan basis basah

2. berdasarkan basis kering

Produk pangan dan hasil pertanian tdd 2 bagian :

- bagian air (moisture)

(12)

Kandungan air (a)

Kandungan bahan kering

(b)

A. Produk Kering B. Produk Basah

(13)

 Kadar air basis basah (W, %bb) : perbandingan berat bagian air (a) terhadap keseluruhan berat bahan :

 Kadar air basis kering (M,%bk) : perbandingan berat bagian air (a) terhadap bagian bahan kering (b) :

%

100

,%

x

b

a

a

bb

W

%

100

,%

x

b

a

bk

M

 Nilai W : 0 – 100%, nilai M : 0- tak terhingga

 W digunakan dalam produk yang berkaitan dengan mutu atau dalam perdagangan

 M digunakan dalam analisis proses pengeringan dan penelitian pengeringan

(14)

Kadar air basis basah digunakan dalam

produk yang berkaitan dengan mutu atau

dalam perdagangan

Kadar air basis kering digunakan dalam :

- analisis proses pengeringan

- penelitian pengeringan

(15)

Contoh Perhitungan Kadar Air

Jika suatu bahan yang beratnya 10 g tdd air

2 g dan sisanya berupa bahan kering

sebanyak 8 g.

Kadar air dry basis = 2/8 x 100% = 25%

Kadar air wet basis = 2/10 x 100% = 20%

(16)

Contoh Perhitungan Kadar Air…….

 Sebanyak 1 ton kacang tanah dengan kadar air awal 25%bb,

dikeringkan sampai kadar air 14% (bb). Hitung jumlah air yang diuapkan dan berat bahan keringnya.

 Penyelesaian :

Cara I : berdasarkan berat basah

Jumlah air awal = 25/100 x 1000 kg = 250 kg Berat bahan kering = 1000 – 250 = 750 kg

Berat bahan pada kadar air akhir 14% = = 872 kg

Jadi berat air yang diuapkan = 1000 – 872 kg = 128 kg

)

14

100

(

100

750

x

(17)

Contoh Perhitungan Kadar Air……

Cara II : berdasarkan berat kering

Kadar air awal (bk) = 100 x 250/750 = 33.33%

Kadar air akhir (bk) = 14/(100-14) x 100% = 16.28%

Jumlah air yang diuapkan untuk 1000 kg bahan =

[750 (33.33-16.28)]/100 = 128 kg

(18)

Makna Kadar Air

 Dari segi pengeringan :

- menentukan berat ringannya proses pengeringan

 Dari segi industri dan perdagangan :

- menentukan penanganan produk (sebelum, selama dan sesudah proses pengolahan)

- berkaitan dengan mutu - berkaitan dengan harga

 kadar air , mutu , harga 

 Dari segi daya awet :

(19)

SORPSI AIR

Dalam lingkungan udara produk mengalami

perubahan kadar air (naik/turun)

Jika kadar air menurun  terjadi penguapan

(desorpsi)  kadar air menurun

Sebaliknya = Absorbsi = penyerapan air dari udara

 kadar air meningkat.

(20)

SORPSI AIR…………

Mo Mo Produk Basah Produk Kering Desorpsi Absorpsi

Gambar 3. Fenomena desorpsi dari produk basah dan absorpsi dari produk kering dalam ruang ambien.

(21)

KESETIMBANGAN KADAR AIR

Jika suatu produk ditempatkan dalam suatu ruangan

pada suhu dan RH tertentu, maka akan terjadi

perubahan kadar air

Bahan basah  penurunan kadar air

Bahan kering  peningkatan kadar air

Kadar air yang stabil dengan RH lingkungannya

disebut kadar air kesetimbangan (M

e

).

(22)

AKTIVITAS AIR

 Water activity (aw) = jumlah air bebas yang dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya.

 Digunakan sebagai indikator untuk menentukan ketahanan simpan

 Cara-cara menghitung aw pada bahan : 1. aw = P/Po

P = tekanan uap air bahan

Po = tekanan jenuh uap air murno 2. aw = ERH/100

ERH = kelembaban relatif keseimbangan 3. Dengan hukum Raoult

(23)

AKTIVITAS AIR ……….

 Hukum Raoult : aktivitas air berbanding lurus dengan jumlah

molekul zat pelarut dan berbanding terbalik dengan jumlah molekul zat terlarut.

 Contoh : berapa nilai aw dari larutan 10% gula?

Jawab : 10% gula  dalam 1 liter air terdapat 100 g gula 1 liter air = 1000 g n2 = 100/BM sukrosa = 100/342 = 0.292 g mol n1 = 1000/BM H2O = 1000/18 = 55.55 aw = 55.55/(55.55+0.292) = 0.99 2 1 1 n n n aw   n1 = g mol pelarut n1 + n2 = total g molekul

(24)

AKTIVITAS AIR ……….

Berapa nilai a

w

dari larutan NaCl 10% ?

NaCl 10%  100 g NaCl dalam 1000 g air

NaCl akan terdisosiasi di dalam air dan

masing-masing ion mempunyai peran untuk menurunkan a

w

a

w

= n

1

/(n

1

+ n

Na

+ n

Cl

)

n

1

= 1000/18 = 55.55

n

NaCl

= 100/58.5 = 1.71

(25)

AKTIVITAS AIR ……….

Cari nilai a

w

untuk :

Larutan glukosa 20%

Larutan sukrosa 20%

Larutan Garam (NaCl) 20%

(26)

Tabel 1. Berbagai Jenis Larutan Garam Jenuh dan RH yang dihasilkan

No. Larutan Garam Jenuh RH (%)

1 LiCl 11.2 2 CH3COOK 22.2 3 MgCl2 32.5 4 NaI 36.8 5 K2CO3 43.7 6 Mg(NO3)2 51.9 7 NaBr 56.8 8 NaNO2 63.7 9 KI 68.2 10 NaNO3 73.0 11 NaCl 75.2 12 KBr 80.2 13 KCl 83.8 14 K2CrO4 86.3 15 BaCl2 89.7 16 KNO3 91.2 17 K2SO4 96.7

(27)

KELEMBABAN RELATIF &

KELEMBABAN MUTLAK

 Kelembaban relatif : perbandingan antara tekanan parsial uap air terhadap tekanan uap jenuh pada suhu tertentu.

 Kelembaban mutlak (H) = jumlah uap air di udara (g)

 Ditentukan dengan menggunakan Psychrometric Chart yaitu dengan suhu bola basah dan suhu bola kering

 Alat pengukuran secara langsung : sling psychrometer dan higrometer

%

100

x

P

P

RH

T s

P = tekanan uap air

Ps = tekanan uap air jenuh T = suhu atmosfir

(28)

SORPSI ISOTERMIK

Secara alami komoditas pertanian bersifat

higroskopis

Kurva isotermik adalah kurva yang menunjukkan

hubungan antara kadar air bahan dengan

kelembaban relatif keseimbangan ruang

penyimpanan (RHE/a

w

) pada suhu tertentu.

Bentuk kurva isotermik khas untuk setiap bahan

pangan, dan umumnya berbentuk sigmoid.

(29)

Gambar 4. Bentuk umum kurva isotermi

sorpsi air dari bahan pangan

10 30 20 40 50 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Aktivitas air (aw) Kadar Air (g/100 g bahan kering) I II III

Daerah I = Air monolayer (AIP) Daerah III = Air Tipe III (AIT) Daerah II = Air Multilayer (AIS)

(30)

FENOMENA HISTERISIS

 Grafik penyerapan uap air dari udara oleh bahan pangan (kurva adsorpsi) dan grafik pelepasan uap air oleh bahan pangan ke udara (kurva desorpsi) tidak berimpit  FENOMENA

HISTERISIS

 Secara umum kurva desorpsi > kurva adsorpsi

 Penyebab terjadinya histerisis :

 Pengaruh kondensasi air di dalam kapiler

 Dijelaskan dengan “Ink Bottle Theory” : kapiler memiliki

leher yang sempit dan badan yang lebar  pada saat adsorpsi, kapiler akan terisi penuh hingga dicapai nilai aw maximum, sedang pada saat desorpsi air tidak seluruhnya keluar karena leher yang sempit sehingga aw menurun.

(31)

Gambar 5. Bentuk umum isotermi sorpsi air memperlihatkan fenomena histerisis Kadar Air aw 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Desorpsi Adsorpsi

(32)

FENOMENA HISTERISIS …………..

Unfilled Capillary Filled Capillary

Gambar 6. Ink Bottle Theory of Hysterisis

2R 2r

2R 2r

(33)

Pengukuran a

w

Cara 1 : Interpolasi Grafik

 Bahan dengan berat awal yang sudah diketahui disimpan pada eksikator

 Kelembaban diatur dengan larutan garam jenuh

 Disimpan pada suhu tertentu, misal 25oC, hingga tercapai

kesetimbangan (tidak terjadi perubahan berat)

 Bahan ditimbang kembali

 Diperoleh data penambahan atau penurunan berat

 Plot data ke dalam grafik

 Perpotongan garis penambahan dan penurunan berat dengan garis 0 =nilai aw bahan

(34)

aw 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 -3 -2 -1 0 3 2 1 aw = 0.5 Perubahan berat

(35)

Pengukuran a

w

Cara 2 : Metode manometri

Dengan alat manometer

Prinsip : pada suhu tetap kadar air berpengaruh

langsung terhadap tekanan uap.

Cara 3 : Metode Higrometer Rambut

Prinsip : daya higroskopisitas rambut dan daya

mulur rambut ketika menyerap uap air.

3 helai rambut diikatkan pada pena pencatat atau

jarum penunjuk skala kelembaban.

(36)

Cara Pengukuran Kadar Air

 Metode langsung :

 Metode Tidak Langsung

1. Metode Gravimetri 2. Pengeringan Oven 3. Air Oven 4. Oven Vakum 5. Desikasi Kimia 6. Analisa Thermogravimetri 7. Destilasi Azeotropik 8. Titrasi Karl Fischer 9. Metode Ekstraksi 10. Kromatografi Gas 11. Refraktometri 1. Metode Elektrik-Elektronik 2. Konduktivitas DC dan AC 3. Kapasitansi Dielektrik 4. Absorbsi Microwave

5. Metode Sonik dan Ultrasonik 6. Metode Spektroskopi

7. Spektroskopi Infra merah

Gambar

Gambar 2. Skema konsep 2 bagian : bagian air dan bahan kering
Tabel 1. Berbagai Jenis Larutan Garam Jenuh dan RH yang dihasilkan
Gambar 4. Bentuk umum kurva isotermi  sorpsi air dari bahan pangan
Gambar 5. Bentuk umum isotermi sorpsi air memperlihatkan  fenomena histerisis  Kadar  Air  a w0.2  0.4  0.6  0.8  1.0 Desorpsi Adsorpsi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selain layanan interkoneksi dengan biaya sebagaimana dimaksud butir 1 diatas, Indosat membuka kemungkinan adanya penyesuaian biaya interkoneksi atas dasar nilai ekonomis

Nah maksudnya, bahwa kemudian ceritanya wes cetho ya, maksudnya aku kemudian membuat karakter suami, karakter istri, anak dan mertua, kemudian ada hal lain yang

Berdasarkan definisi di atas maka yang dimaksud dengan Dakwah Taqy Malik berbasis Media Vlog adalah kegiatan yang dilakukan Taqy Malik untuk menyeru dan mengajak manusia kepada

Pengertian lain adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran

lada/kopi/tan.penaung (B). Penggunaan pola agroforestri untuk mengendalikan alang-alang, atau kita sebut dengan pengendalian secara biologi sangat dianjurkan karena cara tersebut

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta di bagian perawatan Lantai VA, Lantai VC, Lantai IVA, Lantai IVC dan Emergency dilakukan pada bulan

Kadar glukosa darah dari 3 kelompok tersebut, yang paling rendah terdapat pada kelompok Perlakuan III yang mencapai 136 mg/dL berbeda nyata dibandingkan

Pengelolaan pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler karawitan di MI Muhammadiyah Karanganyar dilakukan dengan melalui langkah-langkah perencanaan yaitu pemilihan