• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Kadar Air Bahan

N/A
N/A
Aldi Forester

Academic year: 2025

Membagikan "Perhitungan Kadar Air Bahan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERINGAN

(lanjutan)

(2)

PERHITUNGAN KADAR AIR

Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase bobot terhadap bahan basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100

gram bahan, dan disebut kadar air berat basah atau basis basah (bb).

Kadar air basis basah dapat ditetapkan dengan persamaan berikut:

(3)

PERHITUNGAN KADAR AIR

Disamping kadar air bobot basah, kadar air bahan juga dapat

dinyatakan dalam kadar air basis kering yaitu air yang diuapkan dibagi bobot bahan setelah

pengeringan. Jumlah air yang diuapkan adalah bobot bahan sebelum pengeringan dikurangi bobot bahan setelah pengeringan,

sebagaimana persamaan berikut:

(4)

PERHITUNGAN DENGAN

PSIKROMETRIK CHART

(5)
(6)

PSIKROMETRIK CHART

Psychrometric Chart atau Chart psikrometrik merupakan hasil karya jenius peninggalan kakek moyang kita yang berhubungan dengan karakteristik udara.

Dengan adanya chart ini maka perencanaan tata udara menjadi lebih sederhana, karena tidak perlu menggunakan hitungan matematis yang rumit.

Chart psikrometrik merupakan tampilan secara grafikal sifat

thermodinamik udara antara lain suhu, kelembaban, enthalpi, kandungan uap air dan volume spesific.

Dalam chart ini dapat langsung diketahui hubungan antara berbagai parameter udara secara cepat dan persisi, baik yang berkaitan dengan sifat fisik udara maupun sifat thermiknya.

(7)

PSIKROMETRIK CHART

Pemetaan Psikrometrik Chart

Cara terbaik memahami psikrometrik chart adalah mengobservasi bagaimana letak dan posisi setiap garis kurva diletakkan atau

dipetakan pada psikrometrik chart.

Psikrometrik chart menyatakan hubungan antara suhu bola kering, suhu bola basah, suhu titik embun, kelembaban relatif, panas total (entalpi), volume speisifik,

kelebaban spesifik, panas sensibel dan panas laten.

(8)

PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan letak garis skala pada Chart

Tipikal pemetaan garis skala Psikrometrik chart

(9)

PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan letak garis skala pada Chart

Tipikal pemetaan garis skala Suhu bola kering (DB),

Kelembaban Spesifik (specific humidity, w), dan garis saturasi

(saturation line)

(10)

PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan letak garis skala pada Chart

Tipikal Pemetaan garis skala kelembaban relatif

atau relative humidity (RH).

(11)

PSIKROMETRIK CHART

Pengenalan letak garis skala pada Chart

Tipikal Pemetaan garis skala volume spesifik yang

segaris dengan suhu bola basah (wet bulb), suhu titik embun (dew point temperature) dan entalpi.

(12)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Dry-bulb Temperature (DB)

DB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer pada

theremometer dengan bulb kering.

Suhu DB diplotkan sebagai garis vertikal yang berawal dari garis sumbu mendatar yang terletak di bagian bawah chart. Suhu DB ini

merupakan ukuran panas sensibel. Perubahan suhu DB menunjukkan adanya perubahan panas sensibel.

(13)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Wet-bulb Temperature (WB)

WB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan Slink Psikrometer pada

theremometer dengan bulb basah.

Suhu WB diplotkan sebagai garis miring ke bawah yang berawal dari garis saturasi yang terletak di bagian

samping kanan chart.

Suhu WB ini merupakan ukuran panas total (enthalpi).

Perubahan suhu WB menunjukkan adanya perubahan panas total.

(14)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Dew-point temperature (DP)

Suhu DP adalah suhu di mana udara mulai menunjukkan aksi pengembunan ketika didinginkan.

Suhu DP ditandai sebagai titik sepanjang garis saturasi. Pada saat udara ruang mengalami saturasi (jenuh) maka besarnya suhu DB sama dengan suhu WB demikian pula suhu DP. Suhu DP merupakan ukuran dari panas laten yang diberikan oleh sistem. Adanya perubahan suhu DP menunjukkan adanya perubahan panas laten atau adanya perubahan kandungan uap air di udara.

(15)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Specific Humidity (W)

Specific humidity adalah jumlah kandungan uap air di udara yang diukur dalam satuan grains per pound udara. ( 7000 grains = 1 pound) dan diplotkan pada garis sumbu vertikal yang ada di bagian samping kanan chart.

(16)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Relative Humidity (% RH)

% RH merupakan perbandingan jumlah actual dan jumlah maksimal (saturasi) dari uap air yang ada pada suatu ruang atau lokasi tertentu.

100% RH berarti saturasi dan diplortkan menurut garis

saturasi. Untuk ukuran yang lebih kecil diplotkan sesuai arah garis saturasi.

(17)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Enthalpi (H)

Enthalpi adalah jumlah panas total dari campuran udara dan uap aire di atas titik nol. Dinyatakan dalam satuan Btu/lb

udara. Harga enthapi dapat diperoleh sepanjang skala di atas garis saturasi

(18)

PSIKROMETRIK CHART

Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Specific volume (SpV)

Specific volume atau volume spesifik adalah kebalikan dari berat jenis, dinyatakan dalam ft3/lb. Garis skalanya sama dengan garis

skala bola basah (wet bulb)

(19)

PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACA

Gambar memperlihatkan suatu kondisi udara (titik P) yang parameternya di-plot-kan pada chart psikrometirk yang

disederhanakan untuk mempermudah.

(20)

PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACA

Gambar memperlihatkan suatu kondisi udara (titik P) yang parameternya di-plot-kan pada chart psikrometirk yang

disederhanakan untuk mempermudah.

(21)

PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACA

Bila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik potongnya (misalnya titik P).

Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan parameter lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF, dan suhu bola basah 76oF.

Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik P. Dengan dikethuinya titik potong ini maka data lain yang diperlukan dapat diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH) adalah 42%. Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb. Volume

spesifik (SpV) adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP) adalah 68,6oF. Enthalpy (H) adalah 39,55 Btu/lb.

(22)

PSIKROMETRIK CHART

CARA MEMBACA

Bila ada dua parameter yang diketahui maka kedua parameter tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik potongnya (misalnya titik P).

Kemudian dari titik potong tersebut dapat ditentukan parameter lainnya. Misalkan diketahui suhu bola kering 95oF, dan suhu bola basah 76oF.

Dari kedua data ini kita dapatkan titik potong di titik P. Dengan dikethuinya titik potong ini maka data lain yang diperlukan dapat diketahui. Besarnya kelembaban relatif (RH) adalah 42%. Kelembaban psesifik (w) adalah 104,5 g/lb. Volume

spesifik (SpV) adalah 14,3 ft3/lb. Suhu titik embun (DP) adalah 68,6oF. Enthalpy (H) adalah 39,55 Btu/lb.

(23)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 1

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink

psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 78oF = 25.5 C DB, suhu bola basah 65oF =18.3 CWB.

Tentukan parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

(24)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 1

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink

psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 78oF DB, suhu bola basah 65oF WB. Tentukan

parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

(25)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 2

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink

psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 56oF DB, suhu bola basah 30oF WB. Tentukan

parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

(26)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 3

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink

psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 45oF DB, suhu bola basah 70oF WB. Tentukan

parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

(27)

PSIKROMETRIK CHART

SOAL 4

Hasil pengukuran kondisi suatu ruangan dengan slink

psychrometer memberikan data sebagai berikut: suhu bola kering 80oF DB, suhu bola basah 60oF WB. Tentukan

parameter udara lainnya dengan mengunakan psikrometrik chart.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan perhitungan kadar air kakao kering berdasarkan bahan bakar yang digunakan, maka didapat data sebagai berikut. Grafik kadar air kakao kering tiap tray bahan

Setelah dilakukan perhitungan kadar air jagung kering berdasarkan bahan bakar yang digunakan, maka didapat data sebagai berikut. Grafik kadar air jagung kering tiap tray bahan

• Hasil analisis nilai kadar air basis basah 3,17 %, basis kering 3,07 % dan rata – rata kadar air akhir biji kopi 20,45, laju pengeringan 0,77 %bb/jam dan efisiensi rumah

s Sampai batas kadar air 30 persen semakin tinggi kadar air bahan bakar maka asap yang dihasilkan akan semakin tebal, dan ha1 ini dapat terlihat jelas pada saat nyala

Tujuan praktikum ini adalah mempelajari perubahan fisik (warna, tekstur, kenampakan) pada bahan pangan setelah terjadi perubahan kadar air, dan mempelajari fungsi air dalam proses

Gambar 2.b Berat sampel setelah pengabuan 3.2 Kadar air Penentuan kadar air sangat penting dilakukan Kadar air ditentukan menggunakan metode oven yang menggunakan prinsip perhitungan

Jurnal ini berisi tentang pengujian kadar air dari berbagai simplisia bahan alam menggunakan metode

Pengujian kadar air tanah dilakukan dengan mengeringkan tanah basah dalam oven untuk mengetahui kelayakan lahan untuk