2.2. UJI KADAR AIR ( WATER CONTENT TEST) 2.2.1. Pendahuluan
Tanah merupakan material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain. Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah.
Tanah memegang peranan penting dalam perencanaan sebuah proyek. Sebelum mendirikan sebuah bangunan, tanah di sekitar proyek harus diuji untuk mengetahui kelayakan suatu proyek tersebut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengujian kadar air pada tanah. Uji kadar air ini berperan penting untuk uji tanah yang lain, misalnya pada Standar Proctor Test, Atterberg Limit, California Bearing Ratio (CBR), dan lain-lain.
Kadar air tanah merupakan perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah. Nilai kadar air suatu sampel tanah dapat diketahui dengan cara mengambil sampel tanah dan ditempatkan dalam kontainer lalu ditimbang.
Kemudian sampel tanah tersebut dioven selama 24 jam dengan temperatur 100℃ - 150℃. Setelah itu kadar air dapat dihitung dengan rumus :
w(%)=ws- wd
wd ×100%
Keterangan :
w = Kadar air / Water content (%) ws = Berat tanah basah (gram) wd = Berat tanah kering (gram)
Berikut dilampirkan tabel terkait uji kadar air pada tanah.
Tabel 2.3. Minimum Size of Moist Soil Sampels to Determain Water Content Maximum Particle Size in Soil
(mm) U.S. Sieve No. Minimum Mass of Soil Sample (g)
0,45 40 20
2,0 10 50
4,75 4 100
9,5 3/8 in. 500
19,0 3/4 in. 2500
37,5 1,5 in. 10000
75,0 3,0 in. 50000
Sumber : Braja M Das Soil Mechanics
Tabel 2.4. Required Readability of Balance Maximum Particle Size in
Soil
(mm) Readability of Balance (g)
0,45 0,01
2,0 0,01
4,75 0,1
9,5 0,1
19,0 1
37,5 10
75,0 10
Sumber : Braja M Das Soil Mechanics
Tabel 2.5. Typical Values of Water Content in Saturated State Soil Natural Water Content in a
Saturated State (%)
Loose Uniform Sand 25 – 30
Dense Uniform Sand 12 – 16
Loose Angular – Grained Silty
Sand 25
Dense Angular – Grained Silty
Sand 15
Stiff Clay 20
Soft Clay 30 – 50
Soft Organic Clay 80 – 130
Glacial Till 10
Sumber : Braja M Das Soil Mechanics
2.2.2. Tujuan
Untuk mengetahui kadar air dari suatu sampel tanah.
2.2.3. Alat dan Bahan a. Kontainer
Gambar 2.9. Kontainer b. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Gambar 2.10. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram c. Oven
d. Sampel tanah
Gambar 2.13. Tanah 2.2.4. Prosedur Percobaan
Pada percobaan kali ini, untuk pengujian kadar air (water content test) sampel tanah yang di gunakan adalah dari percobaan California Bearing Ration (CBR) dengan melakukan 3 kali percobaan.
a. Timbang kontainer beserta tutupnya dalam keadaan bersih dan kering (Y). Beri tanda pada kontainer
Gambar 2.14. Menimbang kontainer beserta tutupnya b. Masukkan sampel tanah kedalam kontainer yang telah di beri tanda
Gambar 2.15. Memasukkan sampel tanah
c. Timbang container+sampel tanah yang telah di masukan ke dalam kontainer (Wa)
Gambar 2.16. Menimbang kontainer berisi sampel tanah
d. Masukkan kontainer ke dalam oven pada temperatur 105° C - 110° C selama 24 jam
Gambar 2.17. Memasukkan sampel ke dalam oven e. Setelah di oven angkat sampel tersebut
Gambar 2.18. Mengeluarkan sampel dari dalam oven
f. Setelah didinginkan, timbang tanah yang telah kering kemudian catat hasilnya (Wb).
Gambar 2.19. Menimbang sampel 2.2.5. Data Hasil Percobaan
Tabel 2.6. Data Hasil Percobaan
Benda Uji 1 2 3 Satuan
Kontainer + tanah sebelum
dioven (M1) 50,24 61,66 105,71 gram
Kontainer + tanah setelah
dioven (M2) 49,35 59,97 101,54 gram
Kontainer ( M3 ) 26,53 28,26 34,75 gram
Sumber : Data Hasil Percobaan
2.2.6. Perhitungan
w = Mw
M4 x 100%
WA1 = Mw
M4 x 100%
= 0,89 gram
22,82 gramx 100%
= 3,9 % WA2 = Mw
M4 x 100%
= 1,69 gram
31,71 gramx 100%
= 5,32 %
WA3 = Mw
M4 x 100%
= 4,17 gram
66,79 gramx 100%
= 6,24 %
Tabel 2.7. Data Hasil Perhitungan
Keterangan 1 2 3 Satuan
Massa Tanah Basah (Mb
= M1 – M3) 23,71 33,4 70,96 gram
Massa Tanah Kering
(Mk = M2 - M3) 22,82 31,71 66,79 gram Kadar Air
(w = Mw
M4 x100%\) 3,9 5,32 6,24 %
Rata – rata kadar air 5,15 %
Sumber: Data Hasil Perhitungan
2.2.7. Analisis
Dari percobaan yang di lakukan untuk mencari kadar air tanah di lakukan dengan mengunakan sampel dari percobaan California Bearing Ration (CBR) maka di dapat nilai dari masing-masing sampel sebesar 38,56%, 25,15%, dan 41,24% maka dari data tersebut di dapat rata-rata kadar air sebesar 34,98% dari data setelah di lakukanya perhitungan makan dapat kita ketahui bahwa kadar air pada tanah di pengaruhi oleh jumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Semakin besar jarak selisih nilai antara berat tanah semula dengan berat tanah setelah pengovenan maka kadar air yang terkandung dalam tanah semakin tinggi. Kadar air dalam tanah juga di pengaruhi oleh berbagai macam faktor antara lain: tekstur tanah, iklim, topografi dan sebagainya.
2.2.8. Kesimpulan dan Saran 2.2.8.1. Kesimpulan
a. Kadar air yang diperoleh pada setiap percobaan adalah sebesar 38,56%, 25,15%, dan 41,24%.
c. Hal-hal yang mempengaruhi jumlah kadar air pada tanah adalah tekstur tanah, iklim, topografi dan sebagainya.
2.2.8.2. Saran
a. Sebaiknya praktikan membersihkan alat-alat peraktikum yang di gunakan dan laboratorium setelah selesai praktikum.
b. praktikan harus berhati-hati saat meguakan alat-alat praktikum
c. pastikan timbangan di kalibrasi terlebih dahulu sebelum di lakukan penimbangan.