• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN 2015"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEMAJUAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DANA BOPTN 2015

PERBAIKAN KONDISI KERJA UKM MELALUI PENERAPAN

PRINSIP K3 – WISE (WORK IMPROVEMENT IN SMALL

ENTERPRISES)

Tim Peneliti :

Ketua : Dyah Santhi Dewi, S.T., M.Eng.Sc., PhD. (Teknik Industri/FTI) Anggota 1 : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T. (Teknik Industri/FTI) Anggota 2 : Arief Rahman, S.T., M.Sc. (Teknik Industri/FTI) Anggota 3 : Anny Maryani, S.T., M.T (Teknik Industri/FTI)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

(2)
(3)

Ringkasan

Perusahaan-perusahaan usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Kontribusi UKM cukup signifikan pada produk domestik bruto (PDB), tenaga kerja, pengembangan ekonomi pedesaan, dan industrialisasi. Meskipun UKM memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi, pada kenyataannya, UKM di Indonesia masih menghadapi beberapa masalah, termasuk didalamnya kemampuan dalam manajemen usaha/produksi, penguasaan teknologi, pemasaran, dan pendanaan. Beberapa contoh yang dapat diberikan adalah kurangnya UKM dalam pemahaman bagaimana mengelola sistem kerja dan proses produksi dengan lebih efektif dan efisien; rendahnya skill pekerja (keterampilan yang rendah, kurangnya motivasi kerja, dan ketidakhadiran), terbatasnya akses terhadap informasi; penguasaan pasar produk dan jasa (yaitu tuntutan untuk biaya yang lebih rendah, kualitas yang lebih tinggi), infrastruktur (fasilitas tempat usaha, peralatan kerja) ketersediaan bahan baku (yaitu kualitas dan kecepatan pengiriman) dan sulitnya UKM memiliki dan mendapatkan bantuan modal usaha. Hal yang lainnya adalah kurangnya pemahaman UKM tentang konsep K3. K3 sekarang telah menjadi salah satu persyaratan dalam dunia usaha, dan telah ditatpkan dalam peraturan pemerintah. Namun sayangnya UKM belum banyak memahami dan menerapkan konsep K3. Untuk itu perlu kiranya dilakukan pembinaan terhadap UKM untuk peningkatan kemampuan kerjanya. Perbaikan K3 UKM dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan K3 UKM dengan menggunakan modul WISE. Modul WISE adalah modul yang dikembangkan oleh ILO dan telah diterapkan di beberapa negara seperti India, Yordania dan Vietnam. Modul WISE terdiri dari 7 modul utama yang telah disusun sesuai dengna kebutuhan dan kondisi kerja UKM. Kegiatan ini akan dilakukan bekerjasama dengan pihak Bank UMKM.

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang beserta perumusan konsep dan strategi kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu juga dijelaskan mengenai tujuan, manfaat, dampak dari kegiatan sampai dengan target luaran yang ingin dicapai.

1. Latar Belakang

Perusahaan-perusahaan usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Kontribusi UKM cukup signifikan pada produk domestik bruto (PDB), tenaga kerja, pengembangan ekonomi pedesaan, dan industrialisasi. Meskipun UKM memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi, pada kenyataannya, UKM di Indonesia masih menghadapi beberapa masalah, termasuk didalamnya kemampuan dalam manajemen usaha/produksi, penguasaan teknologi, pemasaran, dan pendanaan. Beberapa contoh yang dapat diberikan adalah kurangnya UKM dalam pemahaman bagaimana mengelola sistem kerja dan proses produksi dengan lebih efektif dan efisien; rendahnya skill pekerja (keterampilan yang rendah, kurangnya motivasi kerja, dan ketidakhadiran), terbatasnya akses terhadap informasi; penguasaan pasar produk dan jasa (yaitu tuntutan untuk biaya yang lebih rendah, kualitas yang lebih tinggi), infrastruktur (fasilitas tempat usaha, peralatan kerja) ketersediaan bahan baku (yaitu kualitas dan kecepatan pengiriman) dan sulitnya UKM memiliki dan mendapatkan bantuan modal usaha.

Di samping contoh-contoh diatas, salah satu masalah yang paling umum yang dihadapi oleh UKM di Indonesia adalah terkait kesadaran akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 merupakan salah satu faktor yang seharusnya menjadi bagian yang terintegrasi dalam aktifitas dunia kerja. Penerapan K3 yang baik dipercaya dapat membantu pihak perusahaan untuk meningkatkan produktifitas, kesehatan dan image perusahaan. Di beberapa negara maju, K3 bahkan sudah menjadi salah satu persyaratan atau kebutuhan dunia usaha yang telah diatur dalam suatu regulasi pemerintah dan bersifat wajib dan mengikat. Di Indonesia sendiri peraturan pemerintah telah ditetapkan untuk penerapan K3 dalam dunia usaha. Namun sayangnya penerapannya lebih banyak diaplikasikan dan difokuskan untuk perusahaan menengah keatas, sementara untuk UKM masih belum diaplikasan dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, ada beberapa hal yang menjadi motivasi di balik usulan kegiatan ini yaitu :

(5)

1. Kondisi kerja of UKM di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, masih jauh dari pekerjaan yang layak yang ideal. Ada banyak kegiatan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan dan kesehatan. Sebagai contoh, adalah sangat umum untuk menemukan pekerja melakukan pekerjaan mereka dalam kondisi kerja yang berbahaya. Juga, pekerja biasanya bekerja dalam kondisi kerja yang tidak nyaman, seperti, ruang kerja yang buruk, tidak ergonomis bekerja alat/peralatan dan pencahayaan yang tidak cukup untuk periode waktu yang panjang. Hal ini dapat meningkatkan kecelakaan kerja atau masalah kesehatan yang akan berdampak negatif terhadap produktivitas UKM dan kesehatan pekerja. Pendidikan yang rendah, rendahnya kesadaran keselamatan kerja, tidak tersedianya dana yang cukup, dan manajemen keselamatan yang buruk adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi kerja yang tidak aman dan tidak efektif ini.

2. UKM di Jawa Timur masih memiliki masalah keuangan. Ketidak tersediaanya dana mempengaruhi kurangnya perhatian UKM pada masalah K3. Bank UMKM Jatim adalah lembaga keuangan yang didirikan untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah. Ini berfokus pada pengembangan UKM di Jawa Timur. Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Bank UMKM Jawa Timur telah mengembangkan paket yang berbeda keuangan mikro (tabungan, deposito dan pinjaman). Bank juga meluncurkan berbagai inisiatif program dan non-keuangan untuk membantu UKM mengembangkan bisnis mereka. Terlepas dari kenyataan bahwa dukungan non-keuangan telah diberikan kepada bagian klien UKM Bank, sebagian besar klien masih mengalami beberapa kesulitan dalam meningkatkan produktivitas mereka yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan mereka untuk membayar pinjaman mereka. Terlepas dari kontribusi untuk meningkatkan tingkat keamanan dan kenyamanan di lingkungan kerja, pelatihan K3 diharapkan juga memiliki kontribusi untuk mendorong bisnis dan kinerja keuangan UKM.

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

UKM yang ditargetkan untuk kegiatan ini adalah klien dari Bank UMKM Jatim. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kerjasama antara pihak finansial dengan klien dalam upaya untuk memperbaiki produktifitas klien melalui penerapan K3. Para staf dari Bank UMKM yang sering berhubungan dengan klien akan menjadi pihak yang tepat untuk mempromosikan pelaksanaan K3. Untuk melakukannya, staf bank juga perlu dilatih tentang prinsip prinsip dasar dan metode K3.

(6)

Perbaikan K3 UKM dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan K3 UKM dengan menggunakan modul WISE. Modul WISE adalah modul yang dikembangkan oleh ILO dan telah diterapkan di beberapa negara seperti India, Yordania dan Vietnam. Modul WISE terdiri dari 7 modul utama yang telah disusun sesuai dengna kebutuhan dan kondisi kerja UKM.

Tim ITS akan mempersiapkan jadwal dan lokasi, persiapan bahan, dan pengaturan logistik. Undangan atau informasi kegiatan akan dikirimkan oleh pihak Bank UMKM. Pelatihan akan diberikan oleh team ITS dengan melibatkan account officer pihak bank.

Setelah TOC tersebut, klien harus didorong dan dimotivasi untuk menerapkan prinsip K3 yang telah diajarkan di tempat kerja mereka. Untuk mendorong klien, peranan pihak Bank akan sangat diharapkan. Account officer (AO) dapat melakukan proses ini dalam kegiatan kunjungan harian klien mereka. Team ITS bersama dengan pihak bank akan bersama sama melakukan proses monitoring untuk melihat apakah prinsip prinsip K3 telah dilaksanakan dan apakah terdapat perubahan dalam kondisi kerja UKM. Hambatan perlu diidentifikasi dan memecahkan masalah kebutuhan akan ditentukan.

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan

Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan prinsip K3, untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu K3, dan untuk mendidik UKM tentang prinsip prinsip dasar K3 yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki praktek kerja mereka saat ini.

Manfaat dan dampak yang diperoleh dari kegiatan ini adalah :

 Pertama, untuk meningkatkan kesadaran UKM khususnya klien Bank UMKM akan

pentingnya K3 bagi usaha mereka.

 Kedua, untuk meningkatkan kondisi kerja klien yang memungkinkan mereka untuk

meningkatkan produktivitas mereka proses/efisiensi hanya dengan meningkatkan beberapa produksi mereka atau kondisi kerja. Dengan menerapkan K3, UKM diharapkan dapat menurunkan risiko pekerjaan, meningkatkan produktivitas yang nantinya diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan UKM. Peningkatan kesejahteraan klien nantinya akan dapat meningkatkan kemampuan klien untuk mengelola dukungan keuangan dari Bank UMKM, maka, meningkatkan hubungan antara klien dan Bank UMKM Jawa Timur.

 Manfaat tambahan dapat juga diperoleh melalui pengembangan keterampilan Bank UMKM

staf dan kemampuan. Pelatihan untuk pelatih bagian dari proposal inovasi bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan staf untuk menangani masalah OSH klien. Keterampilan ini bisa menjadi kompetensi yang berbeda dari staf Bank UMKM,

(7)

dibandingkan dengan Bank lainnya. Pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian dari Bank UMKM program strategis saat ini

Kegiatan ini diharapkan dapat melanjutkan kegiatan Microfinance-WISE yang di inisiasi oleh International Labor Organization (ILO). ILO, ITS, dan Bank UMKM sebelumnya telah bekerjasama untuk melakukan serangkaian kegiatan perbaikan K3 untuk UKM. Namun karena beberapa kendala ( termasuk pendanaan) maka beberapa kegiatan tidak dapat dilakukan sesuai rencana. Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan program yang telah dilaksanakan sebelumnya dapat berkelanjutan.

1.4 Target Luaran

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

 Peningkatan keamanan dan keselamatan kerja di tempat kerja UKM

 Mengurangi cedera dan kecelakaan kerja pada UKM

 Mengurangi biaya pengobatan cedera / bahaya / penyakit akibat kerja

(8)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang mendukung kegiatan pengabdian masyarakat. Selain itu juga akan dijelaskan mengenai kondisi UKM tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.

2.1 Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam dunia usaha yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota termasuk negara Indonesia. K3 wajib diterapkan di seluruh perusahaan sesuai dengan Peraturan/Undang-undang yang berlaku untuk memastikan dan menjamin karyawan memiliki keselamatan kerja yang terjamin dan kesehatan kerja yang terstandar. Menurut Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) RI (2005), K3 adalah segala daya upaya dan pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah, menanggulangi dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan dampaknya melalui langkah-langkah identifikasi, analisa dan pengendalian bahaya dengan menerapkan sistem pengendalian bahaya secara tepat dan melaksanakan perundang-undangan tentang K3. K3 menitikberatkan pada pencegahan kecelakaan kerja yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisa, dan mengendalikan bahaya. Menurut OSHA 29 CFR Part 1926, disebutkan bahwa program K3 memiliki lima inti, yaitu :

(1) kepemimpinan manajemen dan partisipasi pekerja, (2) penilaian bahaya,

(3) pencegahan dan pengendalian bahaya, (4) pelatihan dan

(5) evaluasi program.

Masalah K3 atau Occupational Safety and Health (OSH) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Berdasarkan data Jamsostek angka kecelakaan kerja di Indonesia dalam lima tahun terakhir cenderung meningkat. Pada tahun 2011 terdapat 99.491 kasus, sedangkan tahun 2010 hanya 98.711 kasus, pada tahun 2009 terdapat 96.314 kasus, tahun 2008 terdapat 94.736 kasus dan pada tahun 2007 terdapat 83.714 kasus. Kecelakaan kerja tersebut terjadi di berbagai bidang kegiatan, yaitu bidang industri, bidang transportasi, bidang konstruksi, dll.

(9)

2.2 WISE (Work Improvement in Small Enterprises)

WISE (Work Improvement in Small Enterprises) adalah program yang dikembangkan ileh ILO untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam meningkatkan kondisi kerja da produktivitas dengan menggunakan teknik sederhana, efektif dan terjangkau yang memberikan manfaat langsung kepada pemilik dan pekerja. Selain WISE ILO mengembangkan pula beberapa metode serupa yang dikembangkan dengan berbagai fokus yang berbeda. Misalnya

Work improvement for Safe Home (WISH), Work improvement in Neighbourhood Development

(WIND). Jika WISE diperuntukkan untuk industri kecil, WISH lebih diperuntukkan bagi pekerjaan rumahan yang memfokuskan perbaikan yang tidak membutuhkan biaya tinggi. Sedangkan WIND lebih difokuskan pada bisang pertanian.

Program WISE ini telah dilaksanakan di beberapa UKM yang terdapat di beberapa negara Asia dan Amerika. Sejak dimulai pada tahun 1980, WISE telah berhasil diperkenalkan di lebih dari 20 negara. Metode ini memberikan saran praktis bagi pemilik IKM untuk meningkatkan kondisi kerja di perusahaan mereka .

Program WISE mencakup keselamatan dan kesehatan kerja dan Kondisi fisik dan sosial pekerja. Beberapa prinsip dasar dalam metode WISE ini adalah :

1. Membangun praktek lokal

2. Menggunakan konsep proses belajar dengan melalui proses pengerjaan 3. Mendorong pertukaran pengalaman

4. Menghubungkan kondisi kerja dengan tujuan manajemen lainnya 5. Fokus pada pencapaian

6. Mempromosikan pekerja yang terlibat

Beberapa cakupan pembahasan metode WISE adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan kerja fisik

a. Penyimpanan bahan dan perpindahan bahan.

Perpindahan dan penyimpanan bahan baku, komponen, dan produk jadi merupakan bagian dari sebuah proses produksi. Beberapa prinsip dasar K3 yang termasuk di dalamnya adalah merapikan tempat kerja, menyimpan bahan dengan baik, menempatkan bahan atau material pada tempat tersendiri, dan menggunakan alat bantu dalam bekerja.

(10)

Desain tempat kerja yang baik merupakan salah satu yang faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas. Desain tempat kerja, posture kerja yang baik, menggunakan fasilitas yang ergonomis,penempatan material dan bahan yang mudah dijangkau adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk mendesain tempat kerja.

c. Keamanan mesin yang digunakan

Mesin – mesin atau alat produksi dapat menjadi sumber bahaya bagi pekerja. Karenanya perlu didesain , dipergunakan dan di pelihara dengan baik. Beberapa prinsip yang termasuk di dalamnya adalah penggunaan mesin kerja yang aman, perawatan mesin secarat teratur, pelatihan karyawan, penggunaan alat pelindung diri.

d. Kontrol terhadap bahan bahan berbahaya

Bahan kimia yang dipergunakan dalam proses produksi dapat pula menjadi sumber bahaya bagi pekerja. Menyimpan bahan berbahaya dengan aman, memberikan label, menggunakan ventilasi untuk sirkulasi udara adalah beberapa prinsip dasar yang dapat diperlukan.

e. Pencahayaan

Pencahayaan yang kurang dapat mengganggu pekerja sehingga mengakibatkan rendahnya produktifitas. Karena itu perlu disediakan pencahayaan yang cukup, baik secara alami maupun buatan.

f. Fasilitas kesejahteraan pekerja

Menyediakan fasilitas kerja berupa tempat minum da makan, tempat ibadah, tempat beristirahat dan loker penyimpanan barang pekerja merupakan beberapa hal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.

g. Tempat kerja

Tempat kerja yang baik adalah tempat kerja yang memiliki temperatur yang cukup, ventilasi udara, tingkat kebisingan yg aman, lantai yang aman, dan keamanan alat alat listrik.

2. Lingkungan Kerja Sosial a. Waktu kerja

b. Suasana tempat kerja c. Perlindungan kehamilan d. Organisasi Kerja

e. Pengaturan dan motivasi pekerja f. Upah dan tunjangan

(11)

g. Hubungan antar pekerja

2.3 Profile UKM Tulungagung dan Mojokerto

Tulungagung dan Mojokerto adalah dua kabupaten yang menjadi debitur Bank UMKM. UKM di dua daerah tersebut beroperasi diperbagai sektor bisnis yang berbeda. Berbagai sektor dan penyebaran UKM dapat dilihat pada tabel berikut ( Source Baseline Survey ILO, 2014).

Tabel 2.1. Sektor usaha UKM ( Source Baseline Survey ILO, 2014).

Business Sector Mojekerto Tulungagung

Shoe Manufacturers 16% 11% Brick Manufacturers 43% 2% Soy Processing 5% 15% Textile 9% Plastic Processing 6% 15% Creative Industries 5% Construction services 15% Furniture 3% 11% Food and Beverages 11% 3% Electronic workshop 1% 1% Crafters of gold, silver and metals 4% 2% Chemical processing Production of ciggarates Iron Processing 9%

Other 1% 8%

Difficult to categorizes 1% 3%

Kondisi kerja di beberapa wilayah usaha tersebut masih dirasa belum memenuhi konsep K3. Beberapa contoh kondisi kerja tersebut dalat dilihat pada gambar berikut:

(12)
(13)

BAB III

STRATEGI, RENCANA KEGIATAN, DAN KEBERLANJUTAN

Pada bagian ini akan dijelaskan lebih detail mengenai strategi, rencana kegiatan serta keberlanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat.

3.1 Strategi

Pembinaan akan dilakukan pada beberapa UKM d Jawa Timur. Target wilayah untuk kegiatan ini adalah kabupaten Gresik, Mojekerto dan Tulungagung. Kegiatan pembinaan direncanakan akan dilakukan secara bertahap dengan dua opsi pendekatan. Pendekatan pertama adalah dengan mempersiapkan suatu tempat penyelengaraan pembinaan disuatu tempat tertentu yang mudah dijangkau UKM. Kemudian para pemilik UKM yang menjadi sasaran akan diundang dan akan dilakukan pembinaan selama 1 hari. UKM akan dibagi menjadi beberapa group dan akan dibina dengan menggunakan modul WISE. Jika para UKM tidak memungkinkan atau berhalangan untuk menghadiri, maka metode kedua akan dilaksanakan. Metode kedua adalah dengan mendatangi UKM di tempat usahanya. Untuk pelaksanaan ini tim ITS dan AO akan bekerjasama untuk melakukan persiapan dan pembinaan.

3.2 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah berupa pembinaan UKM dengan tujuan untuk meningkatkan/memperbaiki kondisi kerjanya. Perbaikan kondisi kerja yang dimaksud mengarah pada penerapan prinsip K3 – WISE yang digagas oleh ILO untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pekerja. Pada akhirnya perbaikan kondisi kerja ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas UKM.

Di dalam kegiatan pembinaan tersebut mencakup pelatihan mengenai prinsip K3 – WISE kepada pemilik UKM. Pada pelatihan ini diharapkan peserta memiliki pengetahuan mengenai prinsip kerja yang baik mencakup tujuh modul WISE yaitu (1) Penyimpanan dan Penanganan Bahan, (2) Desaian Stasiun Kerja, (3) Keamanan Penggunaan Mesin dan Peralatan, (4) Penanganan Bahan Kimia Berbahaya, (5) Pencahayaan, (6) Lingkungan Kerja, dan (7) Fasilitas Kesejahteraan untuk Pekerja.

Selanjutnya peserta diharapkan mampu menyusun rencana aksi perbaikan yang akan diterapkan di UMK masing-masing. Kemudian akan dilakukan monitoring terhadap penerapan rencana aksi yang telah ditetapkan. Pada kegiatan monitoring akan dilakukan diskusi serta memberikan masukan terkait permasalahan yang dihadapi UKM.

(14)

Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Pengabdian Masyarakat

No Uraian Kegiatan Target UKM Jumlah

Kegiatan

Personel

1 Pelatihan K3 – WISE Gresik 26 UKM 1 kali Dosen

Mahasiswa

2 Pelatihan K3 – WISE

Mojokerto dan Tulungagung

28 UKM 1 kali Dosen

Mahasiswa

3.3 Keberlanjutan

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan lab terdahulu dan sejalan dengan road map penelitian dan pengabdian masyarakat Lab Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja. Road map penelitian ini dapat dilihat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Diharapkan kegiatan ini akan berlanjut untuk sasaran UKM lainnya yang belum dapat dilibatkandalam kegiatan ini.

Tabel 3.2 Road map Lab EPSK

Topik Penelitian Capaian sampai 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-2020

Fasilitas/alat/mesin untuk mendukung industri manufaktur

dan Jasa Fasilitas/alat/mesin untuk

consumer goods

Kajian preferensi karakteristik produk/alat rumah tangga Pengukuran waktu kerja, beban

kerja dan alokasi sumber daya manusia

Implementasi model pada beberapa sektor industri

Pemodelan alokasi sumber daya dengan menggunakan simulasi

Pengukuran beban kerja pada beberapa industri

Pembuatan model alokasi sumber daya berdasarkan beban kerja

Makroergonomi Perancangan produk untuk penguatan klaster industri

Perancangan sistem kerja pada lantai

produksi untuk pemenuhan standar

lingkungan bersih

Perancangan sistem kerja pada lantai produksi untuk pemenuhan

standar HACCP

Perancangan sistem kerja lantai produksi untuk pemenuhan standar

ISO14001

Pemodelan sistem kerja yang memenuhi green and clean

production Safety Engineering (Ergonomic

Asessment & Hazard Analysis)

Perancangan PPE untuk pekerja area Peleburan Baja dengan mempertimbangkan perilaku

unsafe

Rancang Ulang Dasboard dan Design Control pada Mobil dengan mempertimbangkan

perilaku unsafe

Integrasi Alert System dengan Sleep Detector untuk Mencegah

Kecelakaan saat Berkendara

Rancang Ulang Stasiun Kerja berbasis Ergo-Safety Performance Safety and Environment

Management (Risk Asessment)

Safety and Environment Management (Risk Asessment)

Integrasi Risk Safety Assessment dalam Kerangka Ukuran Kinerja

Organisasi Pembangunan Sistem

Penanggulangan Bahaya Kebakaran dengan Notifikasi Langsung menggunakan SMS Gateway Pengembangan Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran dengan mempertimbangkan permasalahan

rute tercepat dan alokasi terbaik.

Analisa Lokasi-Alokasi Unit Pemadam Kebakaran dan Sumber

Bahan Pemadam dengan pendekatan Metaheuristics

Permodelan sebaran api dalam suatu bencana kebakaran dengan pendekatan fractal optimization

Permodelan keandalan petugas pemadam kebakaran dengan mempertimbangkan stressor dan

resiko kerja Pembangunan Building Evacuation

Management System (BEMS) untuk Gedung Bertingkat dengan sistem notifikasi SMS dan deteksi penghuni berbasis RFID

Permodelan 3 Dimensi pergerakan penghuni dalam proses evakuasi gedung bertingkat dengan permodelan agent behavior Permodelan perilaku non-adaptive

pada proses evakuasi gedung bertingkat dengan pendekatan

multi-agent system

Permodelan perilaku unsafe pekerja pada proyek konstruksi dengan pedekatan agent system

Permodelan perilaku berbahaya pengendara mobil pada keselamatan dijalan raya dengan

pendekatan agent-system

Permodelan tingkat partisipatif karyawan dan evaluasi reward system dalam program Gugus Kendali Mutu dengan pendekatan

agent-system

Pengembangan model avatar 3D berbasis agent-system untuk operator layanan front desk di

rumah sakit

Pengembangan model avatar 3D berbasis agent-system untuk operator Information Centre di

Universitas

Pengembangan model avat 3D untuk Guru Sekolah Bidang Studi

Matematika Dasar

Pengembangan instrumen assessment sistem kerja berbasis teknologi informasi

Pengembangan instrumen assessment sistem kerja yang

dilengkapi dengan database (repository)

Pengembangan instrumen assessment sistem kerja yang dilengkapi dengan model continuous improvement.

Rancang bangun instrumen assessment generik sistem kerja berbasis software (online/ standalone) dengan mengedepankan faktor usability.

Rancang Bangun Instrument Ergonomic Assessment pada Industri Mining berbasis software Pengembangan instrumen assessment sistem kerja yang dilengkapi

dengan database (repository) untuk menampung hasil assessment dari berbagai sistem kerja yang telah dinilai Safety, Health and

Environment

Studi Keandalan Nahkoda Kapal dan Engineering Crew dengan pendekatan Cognitive Realiability Method Analisa Faktor-Faktor Berpengaruh dalam Peningkatan Safety Culture

di Indonesia

Pembangunan Sistem Informasi Pemetaan Safety & Environment Performance di Indonesia berbasis Geographical Information System

Manajemen Bencana

Pemetaan resiko bahaya kebakaran kota Surabaya dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan budaya hidup masyarakat

Perancangan disaster assessment framework untuk gedung bertingkat untuk mengukur efektifitas manajemen tanggap darurat (studi kasus: Kota Surabaya)

Pengembangan algoritma rute teraman dengan mempertimbangkan pola sebaran api dan perilaku non-adaptive penghuni pada proses

evakuasi gedung bertingkat Job/Method Design

and Workload Analysis

Pemodelan matematis waktu baku pada industri job order Perbaikan sistem kerja (metode

kerja, tata cara kerja, tata letak fasilitas kerja)

Perbaikan sistem kerja (metode kerja, tata cara kerja, tata letak fasilitas kerja) pada berbagai perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja

Optimalisasi Klaster Industri Unggulan Regional Jawa Timur dan Nasional dengan pendekatan Makroergonomi

Validasi sistem rancangan sistem kerja untuk pemenuhan standar HACCP

Perancangan sistem kerja pada lantai produksi untuk pemenuhan standar ISO9001

Perancangan dan Pengembangan Produk/Fasilitas Kerja

yang Ergonomis

Perancangan alat/mesin untuk membantu meningkatkan produktivitas IKM Makanan dan Minuman serta IKM Pengolahan Hasil Pertanian

Rancangan Perbaikan alat/mesin untuk melalui peningkatan fungsi untuk produktivitas dengan memperhatikan aspek ergonomis

Perancangan alat/fasilitas kerja/produk yang dengan memperhatikan aspek

komersialisasi Perancangan aneka produk rumah tangga sistem manual berbasis

ethnografi

Perancangan aneka produk rumah tangga semi/ otomatis untuk meningkatkan kualitas hasil kerja

(15)

BAB IV

ORGANISASI TIM, JADWAL, DAN ANGGARAN BIAYA

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai organisasi tim, jadwal serta anggaran biaya untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.

4.1 Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat

Organisasi tim dibuat dengan tujuan untuk menyusun personil yang terlibat dalam kegiatan pengambdian masyarakat. Anggota tim terdiri dari dosen yang berada di Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (EPSK) dan mahasiswa yang memiiki latar belakang sesuai dengan kebutuhan yaitu bidang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Tabel 4.1. Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat

No Nama Kompetensi Alokasi

waktu/ minggu Uraian Tugas 1 Dyah Santhi Dewi, S.T., M.Eng.Sc., PhD. - Ergonomi - Teknik Tata Cara - Keselamatan &

Kesehatan Kerja

6 - Mengkoordinir seluruh kegiatan baik dengan tim maupun dengan mitra - Memastikan jadwal

pelaksanaan pelatihan dan monitoring

- Melakukan penyusunan laporan

2 Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.

- Pemodelan Sistem - Ergonomi

- Teknik Tata Cara - Keselamatan &

Kesehatan Kerja

4 - Melakukan analisa terhadap pelaksanaan kegiatan - Memberikan masukan atas

pelaksanaan kegiatan - Melakukan penyusunan laporan 3 Arief Rahman, S.T., M.Sc. - Pemodelan Sistem - Ergonomi

- Teknik Tata Cara - Keselamatan &

Kesehatan Kerja

4 - Memberikan pelatihan K3 – WISE

- Melakukan monitoring & pendampingan UKM - Melakukan penyusunan laporan 4 Anny Maryani, S.T., M.T - Ergonomi - Teknik Tata Cara - Keselamatan &

Kesehatan Kerja

4 - Memberikan pelatihan K3 – WISE

- Melakukan monitoring & pendampingan UKM - Melakukan penyusunan laporan 5 Nitabian Iftita Rahayu Mahasiswa S2 NRP 2513204005 3 - Mendukung pelaksanaan training sebagai pendamping

(16)

6 Lita Yuditia Afria Prahasti Mahasiswa S1 NRP 2512100146 3 - Mendukung pelaksanaan monitoring sebagai pendamping 7 Fitria Kurnia Putri Mahasiswa S1

NRP 2511100001 3 8 Jesilia Saraswati Putri Mahasiswa S1 NRP 2512100085 3 9 Choirunisa Dhara Pamungkas Mahasiswa S1 NRP 2511100121 3 10 Magdalena Rosita Rahayu Ningsih Mahasiswa S1 NRP 2512100124 3 4.2 Jadwal

Jadwal disusun sebagai acuan pelaksanaan rencana kegiatan pengabdian masyarakat selama 18 minggu.

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Pengabdian Masyarakat

No Rencana Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Penyusunan modul pelatihan K3 - WISE x X x 2 Perizinan ke Gresik, Tulungagung dan Mojokerto X x 3 Persiapan pelatihan (menyebarkan undangan, tempat dll) x x 4 Pelaksanaan pelatihan Gresik x x 5 Evaluasi pelatihan Gresik x x 6 Pelaksanaan pelatihan Mojokerto x x 7 Evaluasi pelatihan Mojokerto x x 8 Pelaksanaan pelatihan Tulungagung x x x 9 Evaluasi pelatihan Tulungagung x x x 10 Pembuatan laporan x x x x x x x x x 4.3 Anggaran Biaya

Anggaran biaya disusun untuk memenuhi keperluan pengabdian masyarakat di Tulungagung dan Mojokerto.

(17)

Tabel 4.2. Anggaran Biaya Pengabdian Masyarakat 1. Honor Honor Uraian Honor/jam (Rp) Waktu (jam/ minggu) Minggu Jumlah Personil Jumlah Ketua Tim Rp30.000 4 8 1 Rp960.000 Anggota Dosen Rp25.000 4 8 3 Rp2.400.000 Anggota Mahasiswa Rp15.000 2 8 6 Rp1.440.000 SUB TOTAL (Rp) Rp4.800.000

2. Bahan habis pakai

Material

Uraian Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Satuan

Harga Satuan (Rp) Jumlah Modul Pelatihan WISE Dokumen 50 Paket Rp20.000 Rp1.000.000 Alat Tulis

Pelatihan Alat tulis 55 Paket Rp5.000 Rp275.000

Tinta printer Dokumen 1 Buah Rp75.000 Rp75.000

Kertas untuk

administrasi Dokumen 1 Rim Rp30.000 Rp30.000

SUB TOTAL (Rp) Rp1.380.000

3. Biaya Perjalanan & Kegiatan

Material

Uraian Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Satuan

Harga Satuan (Rp) Jumlah Transportasi ke Gresik PP Transportasi 4 Kali Rp100.000 Rp400.000 Penginapan selama di Gresik Penginapan 0 Hari Rp400.000 Rp0 DSA selama di Gresik Transportasi lokal & konsumsi 4 Kali Rp100.000 Rp400.000 Transportasi ke Tulungagung PP Transportasi 4 Kali Rp600.000 Rp2.400.000

(18)

Penginapan selama di Tulungagung Penginapan 0 Hari Rp400.000 Rp0 DSA selama di Tulungagung Transportasi lokal & konsumsi 4 Kali Rp100.000 Rp400.000 Transportasi ke Mojokerto PP Transportasi 4 Kali Rp250.000 Rp1.000.000 Penginapan selama di Mojokerto Penginapan 0 Hari Rp400.000 Rp0 DSA selama di Mojokerto Transportasi lokal & konsumsi 4 Kali Rp100.000 Rp400.000 Konsumsi kegiatan Gresik Konsumsi 25 Orang Rp35.000 Rp875.000 Konsumsi kegiatan Tulungagung Konsumsi 30 Orang Rp35.000 Rp1.050.000 Konsumsi kegiatan Mojokerto Konsumsi 32 Orang Rp35.000 Rp1.120.000 SUB TOTAL (Rp) Rp8.045.000 4. Lain-Lain Kegiatan Uraian Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Satuan

Harga Satuan (Rp) Jumlah Pencetakan laporan Biaya cetak laporan 1 Paket Rp275.000 Rp275.000 Presentasi Seminar Nasional Biaya presentasi, perjalanan 1 Seminar Rp1.500.000 Rp1.500.000 SUB TOTAL (Rp) Rp1.775.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIKELUARKAN

(19)

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

Untuk dapat melaksanakan kegiata ToC, langkah pertama yang harus dilakukan adalah meminta izin dan mengurus surat perizinan ke pihak Bank UMKM. Surat izin ini diperlukan sebagai dasar untuk mengundang UKM yang menjadi client Bank UMKM. Kegiatan ini disupport oleh pihak Bank UMKM pusat yang ditunjukkan dengan keluarnya surat ijin dan instruksi agar staff di kantor bank cabang ikut membantu pelaksanaan ToC.

Setelah ijin telah diperoleh, target pelaksanaan awal kami adalah kantor Bank cabang Gresik. Hal ini disebabkan karena kesiapan dan ketersediaan waktu dari staff Bank Cabang Gresik. Untuk cabang yang lainnya harus menunggu ketersediaan waktu dari staff Bank. Hal ini disebabkan karena saat ini masih ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh staff Bank.

Disamping surat ijin, untuk pelaksanaan ToC juga diperlukan juklak training yang diperlukan sebagai paduan dalam melaksanakan training. Juklak training telah didesain sedemikian rupa untuk memudahkan trainer dalam menyampaikan materi materi yang ada pada modul. Juga untuk menstandarkan cara penyampaian training. Adapun Juklak training ToC dapat dilihat pada lampiran.

PELAKSANAAN TOC GRESIK

Training of Client (ToC) yang dilaksanakan di Bank UMKM Cabang Gresik merupakan salah satu kegiatan ToC yang rencananya akan dilaksanakan di tiga cabang yaitu Cabang Gresik, Cabang Mojokerto dan Cabang Tulugagung. ToC di Gresik dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Agustus 2015 di Rumah Makan Dapoer Ejoe di Cerme Gresik. Pemilihan tempat di daerah Cerme merupakan salah satu upaya untuk dapat mendatangkan sebanyak-banyaknya peserta. Sebab nasabah Bank UMKM Jawa Timur Cabang Gresik yang diundang sebagian besar berasal dari daerah ini. Sedangkan kantor Cabang Bank UMKM Jawa Timur Cabang Gresik ada di Gresik kota. Apabila nasabah diundang ke Gresik, maka kebanyakan enggan hadir karena tempat terlalu jauh.

Kegiatan ToC di Gresik direncanakan dilaksanakan pukul 08.00 – 15.30 dengan mengundang 20 orang peserta. Peserta yang diundang adalah nasabah Bank UMKM Jawa Timur Cabang Gresik yang bergerak di bidang manufaktur.

(20)

Peserta ToC Gresik

Pada pelaksanaannya ada ToC Gresik dihadiri oleh 12 UKM yang terdiri dari 13 peserta. Dengan tujuan untuk memperlancar proses pelatihan, maka peserta dibagi menjadi 4 kelompok secara acak. Adapun susunan kelompok adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Pembagian kelompok peserta ToC Gresik Kelompok 1 :

1. Nurul : produksi sarung tenun 2. Agus : produksi sangkar burung 3. Saiful : bidang pengolahan limbah

emas

Kelompok 3 :

1. Puspitasari : pengolahan makanan ringan

2. Nur : bengkel las 3. Ulhaq : produksi rebana Kelompok 2 :

1. Edi : bidang pengolahan limbah emas

2. Alimin : produksi sangkar burung 3. Adi : produksi sangkar burung

Kelompok 4 :

1. Hamdan : pengolahan makanan ringan

2. Amin Afandi : produksi sarung tenun

3. Kastolan : bidang pengolahan limbah emas

4. Thayyib : penggilinan pagi

Berdasarkan bidang usaha dari masingn-masing peserta, maka dapat dilihat bahwa seluruhnya merupakan bidang usaha yang erat kaitanya dengan risiko bahaya saat bekerja. Sehingga telah sesuai ToC mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diberikan kepada peserta. Adapun materi K3 yang digunakan mengacu pada WISE (Work Improvement in Small Enterprises) yang digagas oleh ILO.

Pelaksanaan ToC Gresik

Kegiatan ToC Gresik mendapatkan dukungan yang besar dari pimpinan Bank UMKM Jawa Timur Pusat maupun Cabang Gresik. Hal ini terihat dari keterlibatan pimpinan Cabang yaitu Pak Sujihadi beserta staf dalam persiapan dan pelaksanaan ToC. Kegiatan ToC dibuka dengan sambutan dari pimpinan Cabang. Dalam sambutannya, pimpinan Cabang Gresik menjelasakan latar belakang dan pentingnya kegiatan ToC K3 bagi nasabah. Selain itu beliau juga mengingatkan dan memotivasi peserta untuk mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir.

Selanjutnya adalah pelaksanaan ToC Gresik yang difasilitasi oleh dosen TI ITS yaitu Anny Maryani beserta dua orang mahasiswa dari Laboratorium Ergonomi dan Perancangan

(21)

Sistem Kerja yaitu Fitria Kurnia Putri dan Charunisa Dhara Pamungkas. Fasalitator berperan dalam memandu dan mengarahkan jalannya training. Karena kegiatan ini mengikuti prinsip partisipatori, maka peran serta aktif peserta sangat diharapkan.

Training ini menggunakan dua buku pegangan yaitu buku Panduan Kerja yang Baik sebagai buku materi dan buku lembar kerja sebagai tempat peserta untuk berlatih. Selanjutnya training membahas 7 modul yang ada dalam buku Panduan Kerja yang Baik. Adapun ketujuh modul tersebut adalah :

1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan 2. Desain Stasiun Kerja

3. Keamanan Mesin dan Peralatan 4. Penangan Bahan Kimia

5. Pencahayaan 6. Lingkungan Kerja 7. Kesejahteraan Karyawan

Training berjalan dengan baik dan kondusif. Peserta aktif dan koopertaif dalam mengikuti penjelasan, mengerjakan penugasan dan diskusi. Hal ini didukung oleh kesadaran akan pentingnya pelaksanaan training.

Pada akhir kegiatan peserta menyusun rencana aksi yang merupakan susunan kegiatan perbaikan kondisi kerja mengacu pada tujuh modul yang telah dibahas. Selain itu peserta juga melakukan penyusunan skala prioritas dalam perbaikan. Mengutamakan kegiatan perbaikan yang berbiaya murah/mudah dikerjakan namun memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas dan pekerja.

Hasil Pelaksanaan ToC Gresik

Adapun beberapa hasil yang dapat disimpulkan dari pelaksanaan ToC Gresik adalah : 1. Peserta memiliki pengetahuan yang berbeda-beda mengenai K3. Kebanyakan dari

peserta belum menyadari bahwa gangguan kesehatan yang dialami adalah dampak dari pekerjaan yang dilaksanakan dengan mengabaikan prinsip-prinsip K3.

2. Peserta memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti training. Hal ini dilandasi munculnya kesadaran mengenai manfaat K3 dan K3 dapat dilaksanakan dengan biaya murah. Mengutamakan perbaikan yang sederhana, memaksimalkan sumber daya yang ada dan mengutamakan kreatifitas.

3. Sebanyak 80% peserta mampu memahami dan mengaplikasikan penugasan selama training dan mengisi Lembar Kerja.

(22)

4. Bank UMKM Jawa Timur Cabang Gresik memeberikan dukungan yang positif kepada nasabah untuk memperbaiki kondisi kerja dengan merapkan K3.

DAFTAR PUSTAKA

(23)

Lampiran 1

Biodata Tim Pengabdi

1. Ketua

a. Nama Lengkap : Dyah santhi Dewi, S.T., M.EngSc., Ph.D

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197208251998022001

d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Lektor

e. Jabatan Struktural : Penata Tingkat 1/III D

f. Bidang Keahlian : Ergonomi, Perancangan Metode Kerja

g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri

h. Perguruan Tinggi : ITS

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jln Manyar Sambongan No.64 B Surabaya

j. Riwayat Penelitian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Dana Jumlah (Juta Rp

1 1999

Pengaruh Pencahayaan dan Kebisingan Pada Waktu Respon Karyawan

Starter Grand

ADB 30 juta

k. Riwayat Pengabdian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No Tahun Kegiatan

1 2014 Perbaikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Industri Kecil Menengah (UKM) di Jawa Timur

2 2014 Trainer dalam Training for Trainer Microfinance-OSH untuk Account Officer Bank UMKM Jatim

3 2015 Tim Tenaga Ahli pendampingan Training K3 for Client (ToC) UKM

l. Publikasi ilmiah :

(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)

No. Tahun Judul Publikasi Jurnal/Seminar

1 2014

Workforce Scheduling Considering Human Factor, Environmental Limitation, and Job Characteristic

The 6th International Conference on Operations and Supply Chain Management (OSCM) 2 2012 Proactive Service Design for

Industrial Equipment

the Asia Pacific Industrial Engineering & Management Systems (APIEMS)

Conference 3 2012

Application of Time Driven Activity Based Costing to an Industrial Service Provider,

the Asia Pacific Industrial Engineering & Management Systems (APIEMS)

Conference 4 2011

Service System: Is It a Viable Innovative Service Strategy For The Heavy Equipment Industry?

The 2nd International Research Symposium in Service Management (IRSSM-2)

5 2010 Service Development in Heavy Equipment Industry

The 11th Asia Pacific Industrial Engineering & Management Systems (APIEMS) Conference

(24)

m. Paten :

(2 terakhir)

2. Anggota

a. Nama Lengkap : Dr.Ir.Sri Gunani Partiwi,MT

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 1966053111990022001

d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Lektor

e. Jabatan Struktural :

f. Bidang Keahlian : Pemodelan Sistem, Ergonomi, Teknik Tata Cara

g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri

h. Perguruan Tinggi : ITS

i. Alamat Rumah dan No. Telp : 0818379816

j. Riwayat Penelitian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1 2014 Pemodelan Pola Sebaran dan Perancangan Sistem Peringatan Dini Wabah Demam Berdarah Dengue dengan Pendekatan Sistem Dinamik dan Sistem Berbagi Pengetahuan

Dikti, Kemdikbud

88,5

2 2013 Pemodelan Pola Sebaran dan Perancangan Sistem Peringatan Dini Wabah Demam Berdarah Dengue dengan Pendekatan Sistem Dinamik dan Sistem Berbagi Pengetahuan

Dikti, Kemdikbud

77

3 2013 Perancangan Strategi Bisnis Dalam Peningkatan Skala Industri Makanan Minuman di Mojokerto Melalui Inovasi dengan Pendekatan Klaster

ITS 40

4 2012 Pemodelan Pola Sebaran dan Perancangan Sistem Peringatan Dini Wabah Demam Berdarah Dengue dengan Pendekatan Sistem Dinamik dan Sistem Berbagi Pengetahuan

Dikti, Kemdikbud

85

5 2012 Perancangan Model Klaster Industri Energi Terbarukan dari Bahan Baku Nabati melalui Pendekatan Makroergonomi

ITS 22

6 2011 Perancangan Alat Tangkap Lobster dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Function Analysis System Technique

(FAST) serta kontribusinya terhadap Kinerja Klaster Industri Perikanan (studi kasus : Komunitas Nelayan Paciran)

ITS 20

7 2011 Perancangan Program SMK 3+1, Direktorat Pengembangan Sekolah Menengah dan Kejuruan (PSMK)

Direktorat PSMK, Kemdikbud

200

8 2010 Perancangan Portofolio Pengembangan Teaching Industry berbasis SMK di Jawa Timur,

Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat PSMK, Kemdikbud

(25)

9 2010 Pengembangan perangkat lunak untuk mengoptimumkan konsolidasi pengiriman produk berbasis “cost sharing” bagi Klaster Industri

Hibah Pasca Dikti, Kemdikbud.

85

10 2008 Perancangan Model Kebijakan Sistem Klaster Industri (UKM) Alas Kaki Jawa Timur yang Mampu Meningkatkan Daya Saing

Berkelanjutan dengan Pendekatan Sistem Dinamik

ITS 20

k. Riwayat Pengabdian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1 2010-sekarang

Tim Ahli Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja, Direktorat Pendidikan Non Formal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional

Direktorat PAUDNI (PNFI), Kemdikbud 2 2010-sekarang

Anggota Dewan Pengarah LSPro, Balai Riset dan Standarisasi, Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur

Baristand, Disperindag Jatim, 3 2009 Instruktur pada Pelatihan Industri Komponen

Lampu Hemat Energi (LHE), Ditjen IKM-Ditjen IATT

Kemenperin

4 2009 Pembicara pada Workshop on Transportation and CONSLOAD software soft-launching dengan topik “Strategic Role of Transportation in Industrial Clusters”, ITS-SENADA-USAID-Microsoft Indonesia

USAID

5 2008 Pembicara pada Seminar ’Peranan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM’

Bank Indonesia, Kantor Surabaya

l. Publikasi ilmiah :

(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)

No Judul Artikel Ilmiah Jurnal Volume/Nomor/Tahun 1 Prediction of Dengue Fever

Epidemic Spreading Using Dynamics Transmission Vecctor Model

Indonesian Journal of Tropical and Invectious Disease

Sudah diterima, masih dalam proses

penyuntingan 2 Design of Key Performance

Indicators for a Comprehensive Performance in Marine Agro-Industrial Clusters: a Case Study in Indonesia

International Journal of Bussiness and Performance Management (IJBPM), Inderscience.

Vol. 15, No. 1, 2014

3 Perancangan Sistem Kerja Pada

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Makanan untuk memenuhi HACCP

INJIE (Indonesian Journal of Industrial Engineering)

(26)

4 Evaluasi Kinerja Sistem Distribusi Perusahaan dengan adanya

Penambahan Coal Terminal

Jurnal Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang 2008 m. Paten : (2 terakhir) 3. Anggota

a. Nama Lengkap : Arief Rahman, S.T., M.Sc.

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 197706212002121002

d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Lektor/IIID

e. Jabatan Struktural : Koordinator Pusat Pengembangan Layanan TIK

f. Bidang Keahlian : Human Modelling and Simulation

g. Fakultas / Jurusan : Teknologi Industri/Teknik Industri

h. Perguruan Tinggi : ITS

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Sukolilo Park Regency I/9 Surabaya

j. Riwayat Penelitian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

o Hibah Stategis Nasional, 2012-2014 (Anggota)

o Hibah Kebijakan Disaster Recovery Planning, 2014 (Anggota)

k. Riwayat Pengabdian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

o Innovation Management System PT. Semen Indonesia Tbk, 2014 o Studi dan Permodelan Produktivitas PT. PLN (Anggota), 2014

l. Publikasi ilmiah :

(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)

o “Dengue Fever Spreading Model”, Jurnal Nasional 2014

o “Dynamic Simullation for Dengue Spreading”, OSCM Conference 2014.

m. Paten :

(2 terakhir)

4. Anggota

a. Nama Lengkap : Anny Maryani, S.T., M.T.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 198110122014042001

d. Fungsional / Pangkat / Golongan : Penata Muda / III B

e. Jabatan Struktural : Asisten Ahli

f. Bidang Keahlian : Ergonomi, Keselamatan & Kesehatan Kerja

g. Fakultas / Jurusan : FTI / Teknik Industri

h. Perguruan Tinggi : ITS Surabaya

i. Alamat Rumah dan No. Telp : Perum ITS Jl. Ilmu Pasti Alam Blok F No 4

j. Riwayat Penelitian :

(27)

No. Tahun Judul Penelitian Ketua / Anggota

Sumber Pendanaan

1 2014

Strategi Pengembangan Daya Saing Industri Agro (IKM) Dalam Mendukung Pengembangan SIDa di Kabupaten Bondowoso (Anggota)

Anggota SIDa (DIKTI)

2 2013

Perancangan Strategi Bisnis Dalam Peningkatan Skala Industri Makanan Minuman Di Mojokerto Melalui Inovasi Dengan Pendekatan Klaster (Anggota)

Anggota SIDa (DIKTI)

k. Riwayat Pengabdian :

(2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber

Pendanaan

1 2014 Survey K3 untuk Peningkatan Produktivitas UKM

Klien Bank UMKM Jawa Timur ILO

l. Publikasi ilmiah :

(2 terkahir dalam bentuk makalah atau buku)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat A Seminar Internasional 1 6th International Conference on

Operations and Supply Chain Management

Designing Early Warning System and Spread Handling of Dengue Demorrhagic Fever (DBD) Using System Dynamics Approach and Knowledge Sharing (Anny Maryani, Arief Rahman, Nurul Hudaningsih) Bali, 10 – 12 Desember 2014 2 International Seminar on Industrial Engineering and Management

Designing Business Strategy to Improve The Scale of Food adn Beverages Industry in Mojokerto Through Innovation With Cluster Approach  Best Paper

(Sri Gunani Partiwi, Anny Maryani, Agung Subyakto) Bali, 12 – 13 Maret 2014 B Seminar Nasional 1 Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri

Strategi Bisnis Inisiasi Klaster Bambu di Kabupaten Bondowoso dengan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

(Elly Agustiani, Anny Maryani, Sri Gunani Partiwi) Malang, 12 Februari 2015 2 Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri

Strategi Pengembangan Klaster Pertanian Organik di Kabupaten Bondowoso dengan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

(Elly Agustiani, Anny Maryani, Sri Gunani Partiwi)

Malang, 12 Februari 2015

3 Seminar Nasional Pascasarjana XII – ITS

Pemodelan Kecelakaan Kerja yang Komprehensif untuk Mengendalikan Biaya K3

(Anny Maryani, Sritomo Wignjosoebroto, Sri Gunani Partiwi)

Surabaya, 12 Juli 2012

m. Paten : -

Gambar

Tabel 2.1. Sektor usaha UKM ( Source Baseline Survey ILO, 2014).
Gambar  2.1 Kondisi kerja UKM
Tabel 3.2 Road map Lab EPSK
Tabel 4.1. Organisasi Tim Pengabdian Masyarakat
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji statistik deskriptif juga menunjukkan bahwa sumber daya manusia di SKPD Kabupaten Lumajang memiiki kualitas yang sangat baik

Hasil Pengukuran porositas dan densitas sampel gelas konduktif dengan variasi penambahan Li 2

Adversity Quotient (AQ) menginformasikan pada individu mengenai kemampuannya dalam menghadapi keadaan sulit (adversity) dan kemampuan untuk mengatasinya, meramalkan individu yang

membuat perencanaan pembelajaran (b) adanya semangat dari guru mengaji, (c) guru mengaji yang cukup mumpuni dalam bidangnya, (d) adanya sarana dan prasarana yang

Pengujian dilakukan dengan mengukur nilai beda daya (ΔP), kemudian nilai beda daya tersebut dimasukkan ke dalam persamaan nilai regresi dari sensor serat optik pada gambar

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang dilakukan oleh pemerintah khususnya mentrian Lingkungan Hidup

Meskipun tahapan telah dilalui, namun temuan penelitian menunjukkan bahwa Inovasi SIM perpanjangan melalui SIM BOOKING di Satlantas Polres Kudus mengalami keluasan cakupan

1) Bagian akademik memiliki pedoman pemilaian capaian pembelajaran dan mata kuliah yang komprehensif dengan instrumen yang handala dan dikelola dengan teknologi