• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia dimana dunia semakin menyatu, tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar, teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong terjadinya hubungan antar bangsa yang tidak bisa lagi dibatasi dengan tembok tanpa batas suatu negara. Globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang lahir dari pekembangan zaman. Sektor perekonomian ini telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap industri-industri di Indonesia baik itu industri perdagangan, manufaktur, dan jasa. Globalisasi ekonomi menyebabkan persaingan usaha di berbagai industri berlangsung dinamis sejalan dengan perubahan lingkungan. Pengelolaan sumber daya merupakan suatu keharusan dan bukan lagi merupakan suatu pilihan apabila perusahaan ingin berkembang (Darmawati & Hayati, 2013).

Suatu organisasi mempunyai tujuan salah satunya adalah meningkatkan kinerja karyawan. Meningkatkan kinerja karyawan akan menunjukan peningkatan kinerja dalam organisasi. Kinerja karyawan didefinisikan sebagai suatu konsep usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan menggunakan potensi atau pengetahuan, serta keterampilan dan kemampuan yang dimiliki dalam menilai suatu kualitas sumber daya manusia yang ada, dapat diukur dari kineja karyawan. Organisasi harus percaya bahwa untuk mencapai tingkat yang baik, organisasi perlu mengusahakan kinerja karyawan yang sebaik mungkin. Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari pencapaian kinerja oleh karyawan. Fakta tersebut yang menurut karyawan untuk menampilkan output yang optimal, dimana baik buruknya kinerja karyawan akan mempengaruhi karyawan secara menyeluruh (Robbins & Judge, 2009).

Kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian pelaksaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau

(2)

standar keberhasilan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh organisasi (Frianto, 2013).

Kinerja juga bisa dilihat dari pekerjaan yang terjadi di perusahaan saat ini, karyawan yang telah dituntut untuk menghasilkan kualitas produksi yang cukup tinggi, akan tetapi karyawan hanya mampu menghasilkan produksi sesuai dengan standar yang diterapkan, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya produk NG. Proses inspeksi yang dilakukan secara manual yang banyak kemungkinan yang bisa menimbulkan terjadinya produk NG setiap tahunnya.

Berikut data NG karyawan PT. Tpr Enpla Indonesia :

Sumber : Data perusahaan PT. Tpr Enpla Indonesia

Dari data diatas terlihat bahwa dari tahun 2016, 2017, 2018 terjadi peningkatan NG yang cukup tinggi dari target yang sudah ditetapkan, sedangkan pada tahun 2019 terjadi penurunan NG yang cukup baik dari tahun sebelumnya.

Perilaku organisasi sebagai ilmu dasar aplikasi kebijakan manajemen sumber daya manusia telah memfasilitasi berbagai studi perilaku organisasi terhadap kinerja. Perilaku organisasi adalah produktivitas ketidakhadiran yang rendah dan kepuasan kerja. Dua konsep yang rendah diteliti sebagai prediktor kinerja pada penelitian ini, yaitu organizational citizenship behavior (OCB) dan komitmen organisasi. Organisasi yang sukses membutuhkan karyawan yang melakukan lebih dari pekerjaan biasanya dan menghasilkan melebihi apa yang diharapkan. Definisi bahwa organizational citizensip behavior (OCB) adalah perilaku pilihan yang bukan

(3)

merupakan bagian dari kewajiban formal seorang karyawan, tetapi mendukung berfungsinya organisasi secara efektif (Robbins, 2001).

Dalam dunia yang dinamis seperti sekarang ini, dimana tugas semakin banyak dilakukan dalam tim dan fleksibilitas sangat penting, organisasi membutuhkan karyawan yang akan menunjukankan perilaku sipil yang baik, seperti membantu individu lain dalam tim, menjadi sukarelawan untuk melakukan pekerjaan ekstra, menghindari konflik yang tidak perlu, menghormati semangat dan isi aturan, dan dengan toleransi yang rendah hati terhadap gangguan terkait pekerjaan yang terkadang terjadi. Organisasi menginginkan dan membutuhkan karyawan yang bersedia melakukan tugas yang tidak tercantum dalam deskripsi pekerjaan mereka. Fakta menunjukan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan seperti itu memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan organisasi lain. Karyawan akan melaksanakan tugas lebih dari pada tugas biasanya, tidak hanya berasal dari dorongan dalam diri mereka sendiri tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Organisasi memiliki peranan dalam munculnya organizational citizenship behavior (OCB) pada anggota organisasi. Dalam konteks perilaku keorganisasian, perilaku ekstra role behavior atau perilaku baik warga organisasi yang dikenal dengan istilah organisasional kewarganegaraaan sangat penting karena memberikan konstribusi positif terhadap kualitas kerja kinerja organisasi.

Komitmen merupakan salah satu variabel yang telah banyak diketahui memiliki keterkaitan yang erat dengan organizational citizenship behavior (OCB). Komitmen terhadap organisasi merupakan subjek yang saat ini semakin mendapat perhatian dari peneliti perilaku organisasi. Berbagai penelitian tentang komitmen telah membuktikan bahwa komitmen kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja, dan perilaku kewargaan organisasional (Cohen & Liu, 2011).

Karyawan yang mempunyai komitmen kerja terhadap organisasi dan produktif, berpihak pada tujuan dan nilai organisasi. Konsekuensinya, perilaku mereka akan menimbulkan masalah organisasi (outcome), seperti kinerja, jabatan, kehadiran, kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan dan pengorbanan pribadi atas nama

(4)

organisasi John et al, (2017). Komitmen organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku warga organisasi (OCB) (Sambung, 2014).

Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Tpr Enpla Indonesia, karena perusahaan di bidang elektronik ini menghasilkan produk yang hanya dikapalkan ke luar negri, sedangkan di Indonesia sendiri tidak dipasarkan. Keistimewaan perusahaan ini adalah memiliki nilai kualitas produksi yang paling tinggi di bandingkan dengan negara lainnya. Kinerja karyawan yang sering berfluktuasi perlu mendapat perhatikan untuk meningkatkan kualitas kerja yang lebih baik lagi. Pimpinan perusahaan atau perusahaan perlu bertanggung jawab untuk mengenali dan memahami pengaruh organizational citizenship behavior (OCB) terhadap kinerja dengan komoitmen organisasi sebagai variabel mediasi, sehingga pemimpinan perusahaan atau pihak yang bertanggung jawab dapat mengevaluasi sejauh mana organizational citizenship behavior (OCB) dan komitmen organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMEDIASI KOMITMEN ORGANISASI (Studi pada PT. TPR Enpla Indonesia)”

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah organizational citizenship behavior (OCB) berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

2. Apakah komitmen organisasi berengaruh terhadap kinerja karyawan? 3. Apakah organizational citizenship behavior (OCB) berpengaruh pada

komitmen organisasi?

1.3 Tujuan Penelitian

(5)

1. Menguji pengaruh organizational citizenship behavior (OCB) pada kinerja karyawan.

2. Menguji pengaruh komitmen organisasi pada kinerja karyawan.

3. Menguji pengaruh organizational citizenship behavior (OCB) pada komitmen organisasi.

4. Menguji peran komitmen organisasi sebagai pemediasi organizational citizenship behavior (OCB) pada kinerja karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terutama bagi pengembangan SDM mengenai pentingnya organizational citizenship behavior (OCB) dan komitmen organisasi terhadap organisasi sehingga tujuan-tujuan organisasi tercapai.

2. Bagi akademi

Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut untuk yang berhubungan dengan organizational citizenship behavior (OCB), kinerja, dan komitmen organisasi.

3. Bagi peneliti

Memberi kesempatan untuk menerapkan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan perilaku organisasi dan pengembangan SDM terutama mengenai organizational citizenship behavior (OCB), kinerja, dan komirmen organisasi.

1.5 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang dilakukan peneliti berdasarkan pada aturan sistematika yang sudah diterapkan oleh Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

(6)

2. Bab II Tinjauan Pustaka, dimana pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputi pengertian kinerja, faktor dan indikatornya, pengertian organizational citizenship behavior (OCB), faktor, indikator dan hubungannya, pengertian komitmen organisasi, faktor, indikator dan hubungannya, selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang releven dan hipotesis.

3. Bab III Metode Penelitian, dimana bab ini menjelaskan tentang jenis dan desain penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel, selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan metode pengambilan sampel, jenis, sumber dan teknik pengumpulan data dan metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan data kualitatif dan tahap instrumen penelitian.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang deskripsi data dan/atau gambaran umum penelitian tentang objek penelitian meliputi sejarah perusahaan. Selanjutnya menjelaskan tentang hasil analisis data meliputi hasil data deskripsi responden, hasil analisis uji hipotesis, uji outer model, hasil uji outer loading, uji discriminan validity, hasil cross loading, uji composite reliability, uji cronbach’s alpha, hasil inner model, nilai r square, uji path coefficients, uji specipic indirect rffects, uji hipotesis, dijelaskan pula pembahasan.

5. Bab V Penutup, dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak terkait

Gambar

Gambar  1.1 Data NG karyawan tahun 2016-2019

Referensi

Dokumen terkait

Namun, pada penelitian Porst dkk dan Roehrborn dkk, pemberian tadalafil dalam dosis 2,5 mg sebenarnya juga dapat menunjukan efek yang signifikan baik secara klinis

Seperti kita ketahui tidak ada satu perpustakaanpun di dunia ini yang bisa memenuhi koleksinya sendiri, maka setiap perpustakaan akan saling membutuhkan koleksi perpustakaan lain

Kemudian yang terakhir di penelitian ke tiga penulis menemukan beberapa kelebihan dari mikrokontroller nodemcu yang sudah dilengkapi dengan shield wifi untuk dapat terhubung ke

database yang terdiri dari 15 (Lima Belas) jenis tanaman Aglaonema Dona Carmen, Aglaonema Jatayu, Aglaonema Widuri, Aglaonema Star, Aglaonema Chiang May, Aglaonema

Hasil pemetaan ulang menunjukkan bahwa pola mineralisasi U di sektor Lemajung Barat dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe, yaitu mineralisasi U yang berasosiasi dengan

Nilai rata-rata f-score dan relative utility pada skenario 2 lebih besar daripada skenario 2, sehingga pengulis membuat kesimpulan bahwa hasil pengujian peringkasan berbasis

Melihat dari berbagai riset dan fenomena yang ada, maka peneliti tertarik ingin meneliti pengaruh pelaksanaan mobilisasi progresif level I terhadap nilai

Sebelum diadakan penelitian pada awal terlebih dahulu diadakan survey dan pengamatan subyek. Survey berupa pelajaran biasa tanpa metodologi penelitian sebanyak 2 kali