• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Penyuluh Pertanian dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peranan Penyuluh Pertanian dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)42893.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). PERANAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL DI KECAMATAN NUNUKAN SELATAN KABUPATENNUNUKAN. UNIVERSITAS TERBUKA. TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik. Disusun Oleh :. BERTA ANNI NIM. 500646972. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA. 2016.

(2) 42893.pdf. Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan Berta Anni bertaanni@gmail.com Program Pascasarjana Universitas Terbuka. Abstrak Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) adalah salah satu upaya pemerintah, melalui kegiatan Kementerian Pertanian untuk membantu petani meningkatkan produksi dan produktivitas, guna mengantisipasi berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) terutama yang terkait dengan fenomena penyimpangan iklim dan segala kemungkinan akibat-akibatnya. Peranan Penyuluh Pertanian di Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah yang ada di Kabupaten maupun di Kecamatan secara optimal menjadi suatu keharusan untuk mendukung pengawalan dan pendampingan program yang efektif hingga tercapainya sukses program P2BN. Rumusan masalah penelitian ini adalah : (1) Bagaimana Peranan Penyuluh Pertanian dalam mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan? (2) Apa sajakah faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat peranan Penyuluh pertanian dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian adalah dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, teknik wawancara dan observasi. Jenis data penelitian yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Informan yang diberikan kuesioner adalah kepala badan ketahanan pangan dan pelaksana penyuluhan daerah, kepala dinas pertanian tanaman pangan dan peternakan, kepala bidang ketenagaan dan sarana dan prasarana penyuluhan, penyuluh pertanian dan ketua kelompok tani. Basil penelitian ini adalah peranan penyuluh pertanian di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan sebagai guru aktif mendampingi petani menyusun RDKK, mendampingi petani pertemuan kelompok tani, menghitung menetapkan sarana produksi, pendamping Gapoktan mengkompilasi RDK dan RDKK. Penyuluh kurang aktif berkoordinasi dengan petani da\am mene\iti ke\engkapan RDK dan RDKK. Sebagai inisiator aktif membimbing penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai pola tanam dan pola usahatani, membimbing cara tanam dan hama penyakit, membimbing dalam menanam padi dan penanganan hasil padi. Penyuluh kurang aktif membimbing dalam penyemaian persiapan bibit serta anjuran tentang pemupukan. Aktif berperan sebagai organisator dan dinamisator, fasilitator, penghubung dan penganalisa. Faktor pendukung peranan penyuluh pertanian dalam program P2BN yaitu Kebijakan Pemerintah berupa program-program pertanian terbaru dan terpenuhinya sarana dan prasarana yang baik. Faktor penghambat peranan penyuluh pertanian dalam program P2BN yaitu minimnya dana operasional yang digunakan penyuluh dalam membimbing, memfasilitasi dan memberikan program teknologi pertanian, adanya ketimpangan petani yang sudah berpengetahuan luas. Kata Kunci : Peranan Penyuluh Pertanian, Produksi Beras Nasional..

(3) 42893.pdf. Role of Agricultural Extension In the National Rice Production Enhancement Program in the District of South Nunukan Nunukan Berta Anni open University bertaanni@gmail.com National Rice Production Enhancement (P2BN) is one of the government's efforts, through the activities of the Ministry of Agriculture to help farmers increase production and productivity, in order to anticipate the challenges and problems faced in the implementation of National Rice Production Enhancement (P2BN) mainly related to the phenomenon of deviation climate and any possible consequences. Role of Agricultural Extension in the Food Security and Implementation Regional Extension in the district and subdistrict optimally be a necessity for support escort and mentoring program effective until the achievement of a successful program P2BN. The research problems are: (1) How Role of Agricultural Extension in support of the National Rice Production Enhancement Program (P2BN) in the District of South Nunukan, Nunukan? (2) What are the factors that support and factors that hinder the role of agriculture extension agent in the National Rice Production Enhancement Program (P2BN) in the District of South Nunukan, Nunukan? This study uses a qualitative method. Data collection techniques research is using survey method using a questionnaire, interview and observation techniques. Types of research data used are primary data and secondary data. Informants were given a questionnaire is the head of the food security and executive counseling area, the head of department of agriculture crops and livestock, head of personnel and infrastructure extension, agricultural extension and farmer groups. The result of this research is the role of agricultural extension in the District of South Nunukan regency Nunukan as an active teacher assisting farmers prepare RDKK, assisting farmers farmer group meetings, counting decide on the means of production, companion and RDKK Gapoktan compile RDK. Extension Agent less actively coordinate with farmers in researching completeness of RDK and RDKK. As the initiator actively guide the application of specific technologies appropriate cropping patterns and farming patterns, guiding the way to plant and pest diseases, guiding the handling of growing rice and rice yield. Extension Agent less active guiding seeding seed preparation and instigation of fertilizing. An active role as an organizer and motivator, facilitator, liaison and analysts. Factors supporting the role of agricultural extension programs P2BN that Government policies such as the latest agricultural programs and fulfillment facilities and good infrastructure. Factors inhibiting the role of agricultural extension programs P2BN namely the lack of operational funds are used extension in guiding, facilitating and providing agricultural technology program, the existence of inequality farmers who are already knowledgeable. Keywords: Role of Agricultural Extension, National Rice Production.

(4) 42893.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PERNYATAAN. TAPM yang berjudul Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional Di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan. Adalah hasil kacya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar, apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. Samarinda, 3 Juni 2016 Yang menyatakan. (Berta Anni) NIM. 500646972.

(5) 42893.pdf. PERSETUJUAN TAPM : Peranan Penyuluh Pertanian dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan. Judul TAPM. Penyusun T APM. Berta Anni. NIM. 500646972. Program Studi. : Magister Administrasi Publik. Hari/Tanggal. Menyetujui :. Pem~ r. B. Paranoan, M.Si. NIR. 19 90405 197812 1 001. Dr. Agus Santosa, M.M. NIP. 19580818 198603 1 005. Mengetahui, Ketua Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dire ur Program P scasarjana I. Dr. Darmanto, M.Ed. NIP. 19591027 198603 1 003.

(6) 42893.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK. PENGESAHAN. Nama NIM Program Studi Judil Tesis. Berta Anni. 500646972 Magister Administrasi Publik Peranan Penyuluh Pertanian dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan. Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Administrasi Publik, Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka pada: Hari/Tanggal Waktu Dan telah dinyatakan LULUS. PANITIA PENGUJI T APM. Ketua Komisi Penguji Nama : Drs. Yurizal Rachman, M.K.K.K.. Tandatangan ......................... .... Penguji Ahli Nama : Dr. Ir. Agus Maulana, M.S.M.. l. Pembimbing I Nama : Dr. DB. Paranoan, M.Si.. Pembimbing II Nama : Dr. Agus Santosa, M.M.. ~. ~. ..............~/ ..................... ..

(7) 42893.pdf. KATAPENGANTAR Segala Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan. penelitian ini. Penulisan T APM dalam rangka. mencapai gelar Magister Sains bidang minat Administrasi Publik Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka. TAPM ini berjudul "Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan" Dalam penulisan T APM ini banyak pihak yang memberikan saran dan masukan serta bimbingan sehingga T APM ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis. menyampaikan. penghormatan dan ucapan terimakasih kepada : 1. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka. 2. Kepala UBJJ-UT Samarinda selaku penyelenggara Program Pasca Sarjana. 3. Pembimbing I Bapak Or. DB. Paranoan-. M.Si dan pembimbing II lbu Bapak Agus Santosa, MM yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan TAPM ini. 4. Kepada Suamiku yang tercinta Konrad Sinaga (Alm) dan anak-anak tercinta Timoty. Bentriko Sinaga dan Posmauli Tob~ Sinaga serta Saudara-Saudaraku tercinta yang selalu memberikan motivasi tiada henti dalam penulisan T APM ini.. 5. Kepada lbunda R Manurung yang teJah memberikan dukungan dan nasaehat daJam pelaksanaan penyusunan tesis ini. 6. Keµada se\uruh mahas\swa Mag\ste-r Adm\n\stras\ PubHk D\ Kabupaten Nunukan, Eda Ivana Barus, Keluarga lto-ku Ricky Tambunan, Keponakanku Olan Tambunan. dan semua pihak yang teJah banyak membantu daJam menyeJesaikan TAPM ini Penulisan T APM ini masih perlu perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang. konstruktif dari semua pihak sangat diper\ukan demi perbaikan dan kesempumaan, semoga T APM ini bermanfaat. Samarinda,. Juni 2016. Pcnufo,. Berta Anni NIM. 500646972.

(8) 42893.pdf. Riwayat Hidup. Nama. : Berta Anni. NIM. : 500646972. Program Studi. : Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Tempat ffanggal Lahir. : Banjarmasin, 19 April 1969. Riwayat Pendidikan. : Lulus SD Gelatik di Banjarmasin pada t.ahun 1982 Lulus SMPN 2 di Banjarmasin pada tahun 1985 Lufus SMAN' l di Banjarmasin pada tafmn 1988 Lulus S 1 Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Pertanian di Banjabaru pada tahun 1994. Riwayat Pekerjaan. s/d 2003 sebagai Penyuluh Pertanian : - Tahun 2001 Lapangan (Honor) di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Nunukan -Tahun 2004 s/d 2016 sebagai PNS di Badan Ketahanan PanIDJ.n Dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara - Tah.un 2016 di Badan Ketah.anan Pangan dan Penyufunan Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda,. Berta Anni NIM. 500646972. Juni 2016.

(9) 42893.pdf. DAFTAR ISI Halaman Abstrak Pemyataan Bebas Plagiasi............................................................................................ Lembar Persetujuan T APM .......................................................................................... Lembar Pengesahan ..................................................................................................... Kata Pengantar ... .. ...... ............ .. .. .. .... .. .. .. .... .......... . ..... .. .......... ... ... ...... .. ............ .. ........ . Riwayat Hidup .. ............................................ .................... ................ .. ......................... Daftar Isi ·········································································································-············ Daftar Bagan .............. ................................ ........ .......... ........ .......... .... .... .. .............. .... .. . Daftar Tabel .................................................................................................................. Daftar Lampiran ........................................................................................................... . BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ............................. ... ..... ......................................... B. Perumusan Masalah ..................................................................................... C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... D. Kegunaan Penelitian .................................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ................................................................................................. B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... BAB Ill METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian .......................................................................................... B. Lokasi Penelitian ............................................................................................ C. Surnber lnformasi clan Pemilihan lnforman .................................................. D. lnstrumen Penelitian ...................................................................................... E. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................................... F. Metode Analisis Data ..................................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Um um .............................................................................................. B. Hasil .................................................................................................................. C. Pembahasan ....................................................................................................... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... ............................................................................................ B. SARAN ........................................................................................................... DAFT AR PUST AKA ....................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... Lampiran 1 Pedoman Wawancara Lampiran 2 Kuesioner. ii iii 1v v vi vi vii viii. I. 9 10 I0 13. 32 33 36 36 37 37 38. 40 43 69 83. 100 102 l 03 105.

(10) 42893.pdf. DAFTARBAGAN Halaman Bagan 1. Kerangka Berfikir. Bagan 2. Proses Analisis Data. 35 41.

(11) 42893.pdf. DAFfAR TABEL Halaman Tabel. 1.1. Sebaran Penyuluh Pertanian Kalimantan Utara Tahun 2016. di. Kabupaten. Nunukan. 5. Tabel. 1.2. Sebaran Data Kelompok Tani Per Kecamatan di k Kabupaten Nunukan Tahun 2016. 6. Tabel. 1.3. Luas Lahan Pertanian di Kabupaten 'Nunukan Kalimantan Utara. 7. Tabel. 1.4. Data Produksi Padi di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. 46. Tabel. 4.1. Data Produksi Rumput Laut Kabupaten Nunukan. 47. Tabel. 4.2. Banyaknya Desa Dan Luas Wilayah Menurut Kecamatan. 47. 2014. Tabel. 4.3. Luas Desa/Kelurahan di Kecamatan Nunukan Selatan. 48. Tabel. 4.4. Jumlah Penduduk menurut Kecamatan 2010. 49. Tabel. 4.5. Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin, Kepadatan dan Distribusi Penduduk Kecamatan Nunukan Selatan 2011 ~ 2014. 50. Tabel. 4.6. ldentitas Responden Petani, Penyuluh dan Pimpinan. 70. Tabel. 4.7. Pendidikan Responden. 71. x.

(12) 42893.pdf. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran l. Pedoman Wawancara. Lampiran 1. Kuesioner.

(13) 42893.pdf. PERANANPENYULUHPERTANIANDALAMPROGRAMPENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL DI KECAMAT AN NUNUKAN SELATAN KABUPATEN NUNUKAN Berta Anni bertaanni@gmail.com Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Abstrak P2BN adalah upaya pemerintah untuk membantu petani meningkatkan produksi padi. Peranan Penyuluh Pertanian secara optimal untuk mendukung pengawalan dan pendampingan program hingga tercapainya program P2BN Rumusan masalah penelitian : (1) Bagaimana Peranan Penyuluh Pertanian dalam mendukung P2BN di Kecamatan Nunukan Selatan? (2) Apa sajakah faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat peranan Penyuluh pertanian dalam P2BN di Kecamatan Nunukan Selatan? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian adalah dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, teknik wawancara dan observasi. Jenis data penelitian yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini adalah peranan penyuluh pertanian di Kecamatan Nunukan Selatan sebagai guru aktif mendampingi petani dalam penyusunan RDKK, pertemuan kelompok tani dalam menginventarisai luas /ahan yang ditanami, menghitung dan menetapkan sarana produksi, merumuskan RDK dan RDKK dan pendamping Gapoktan dalam mengkompi/asi RDK dan RDKK ke/ompok Penyuluh kurang aktif berkoordinasi dengan petani dalam meneliti kelengkapan RDKK. Peran sebagai inisiator aktif membimbing penerapan teknologi spesi.fik lokasi sesuai dengan po/a tanam pada po/a usahatani, cara tanam, hama penyakit dan menanam padi dan penanganan hasil padi. Penyu/uh kurang akt~f membimbing dalam persemaian dan persiapan bibit, serta anjuran tentang pemupukan. Peranan Penyuluh sudah aktif sebagai organisator dan dinamisator, fasilitator, penghubung dan penganalisa. Faktor pendukung yaitu Kebijakan pemerintah berupa program pertanian terbaru dan terpenuhinya sarana dan prasarana yang baik Faktor penghambat yaitu minimnya dana operasional yang digunakan penyuluh dalam membimbing, memfasilitasi dan memberikan program teknologi pertanian, adanya ketimpangan petani yang sudah berpengetahuan luas. Kata Kunci : Peranan Penyuluh Pertanian, Produksi Beras Nasional PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan Negara pertanian yang artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian Indonesia Oleh karena itu, sektor pertanian mendapat perhatian dari Pemerintah agar sektor pertanian dapat diandalkan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian menunjukkan demikian besar peranan sektor pertanian dalam menopang perekonomian bangsa dan memiliki implikasi penting dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2011, Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, melalui Kementerian Pertanian menetapkan target produksi padi sebesar 70,60 juta ton. Sampai dengan tahun 2014, pertumbuhan produksi padi ditargetkan meningkat sebesar 5,22 % pertahun. Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) adalah salah satu upaya pemerintah, melalui I.. kegiatan Kementerian Pertanian untuk membantu petani meningkatkan produksi dan produktivitas, guna mengantisipasi berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) terutama yang terkait dengan fenomena penyimpangan iklim dan segala kemungkinan aki bat-akibatnya. Sektor Pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten Nunukan. Kabupaten Nunukan merupakan salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Utara. Oleh karena itu, peran penyuluh pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketahanan pangan. Kabupaten Nunukan memiliki 53 orang penyuluh yang tersebar di Kabupaten Nunukan dan 16 Kecamatan. Penyuluh pertanian sebanyak 53 orang, tersebut harus menangani 989 kelompok tani. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk meningkatkan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara agar peranan penyuluh pertanian di Kabupaten.

(14) 42893.pdf. PERANAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL DI KECAMATAN NUNUKAN SELATAN KABUPATEN NUNUKAN. Berta Anni bertaanni@gmail.com Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Abstrak P2BN is the government's efforts to help farmers increase rice production. Role ofAgricultural Extension optimally to support the escort and assistance programs to the achievement ofprogram P2BN. The research problems: (1) How Role ofAgricultural Extension in support P2BN in the District of South Nunukan? (2) What are the factors that support and factors that hinder the role ofagriculture extension agent in P2 BN in the District ofSouth Nunukan? This study uses a qualitative method. Data collection techniques research is using survey method using a questionnaire, interview and observation techniques. Types ofresearch data used are primary data and secondary data. The result ofthis research is the role ofagricultural extension in District Nunukan South as a teacher actively assist farmers in preparing RDKK, meeting farmers' groups in menginventarisai ofcultivated land, calculate and set the means ofproduction, formulate RDK and RDKK and companion Gapoktan in compiling RDK and RDKK group. Extension Agent less actively coordinate with farmers in researching completeness RDKK Role as initiator actively guide the application ofspecific technologies in accordance with the cropping pattern on the pattern offarming, ways ofplanting, pest and plant rice paddy and handling results. Agricultural Extension lead less active in nurseries and seedling preparation, as well as suggestions about fertilization. The role of Extension has been active as an organizer and motivator, facilitator, liaison and analysts. Factors supporting the government's policy is the latest form ofagricultural programs and the fulfillment ofthe infrastructure is good. Inhibiting factor is the lack of operational funds are used extension in guiding, facilitating and providing agricultural technology program, the existence of inequality farmers who are already knowledgeable.. Keywords : Role ofAgricultural Extension , National Rice Production. PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan Negara pertanian yang artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian Indonesia Oleh karena itu, sektor pertanian mendapat perhatian dari Pemerintah agar sektor pertanian dapat diandalkan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian menunjukkan demikian besar peranan sektor pertanian dalarn menopang perekonomian bangsa dan memiliki implikasi penting dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2011, Presiden Republik Indonesia, Susilo Barnbang Yudhoyono, melalui Kementerian Pertanian menetapkan target produksi padi sebesar 70,60 juta ton. Sampai dengan tahun 2014, pertumbuhan produksi padi ditargetkan meningkat sebesar 5,22 % pertahun. Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) adalah salah satu upaya pemerintah, melalui l.. kegiatan Kementerian Pertanian untuk membantu petani meningkatkan produksi dan produktivitas, guna mengantisipasi berbagai tantangan dan pennasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) terutama yang terkait dengan fenomena penyimpangan iklim dan segala kemungkinan akibat-akibatnya. Sektor Pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten Nunukan. Kabupaten Nunukan merupakan salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Utara. Oleh karena itu, peran penyuluh pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketahanan pangan. Kabupaten Nunukan memiliki 53 orang penyuluh yang tersebar di Kabupaten Nunukan dan 16 Kecamatan. Penyuluh pertanian sebanyak 53 orang, tersebut harus menangani 989 kelompok tani. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk meningkatkan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara agar peranan penyuluh pertanian di Kabupaten.

(15) 42893.pdf. Nunukan, kontribusi pertanian.. memberikan Kalimantan Utara positif terhadap pembangunan. Tabel I.I Data produksi padi di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara No. I. Produ"-'I (Ton). Kecamatan. 2010. 2011. 11,416. 14,766. 6,764. 12,490. 8,471. 3,125. 6,106. 3,598. 3,651. 3,833. 2,912. 4,809. 4,880. 1,114. 1,489. -. -. -. 1,097. 960. 3,63i. l.)l.7. 5)44. i,698. i,673. 416. 280. 1,331. 520. 656. 816. 616. 868. 321. 271. 2,975. 1.586. 2,567. I 731. I 097. -. -. -. 531. 297. -. -. IOI. 68. 8,409. 4,477. 7,185. 635. 605. 4 767. 4,990. 4 810. 2 234. 3 734. -. -. 51. 48. -. -. -. 785. 1,337. -. -. -. 1,924. 2,315. 2012. 2013. 2014. Krayan. 2. Krayan Selatan. 3. Lum bis. 4. Lumbis Ogong. <;. Semhaklmg. 6. Nunukan. 7. Sebuku. 8. Nunukan Se Iatan. 9. Sei Manggaris. 10. Tulin Onsoi. II. Se batik. 12. Sebatik Barat. 13. Sebatik Tengah. 14. Sebatik Utara. \S. Sebatik Timur Juntlan. I 38,500 I 39,857 I 37,249 I 28,888 I 26,953 I. Somber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Petemakan Kabupaten Nunukan. Berdasarkan data produksi padi pada tabel 1.1, maka dapat dilihat data produksi padi di kecarr1atan 1-~unukan Sela.tan ccnde1ung mengalami penurunan dari tahun 20 I 0 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 20I0-2011, produ!c-.si padi mengalarrii penurnnan <lari 2 .975 ton menjadi 1.586 ton. Pada tahun 2011-2012, produksi padi mengalami peningkatan dari 1.586 menjadi 2.567. Pada tahun 2012-2013, produksi padi mengalami penurunan dari 2.567 menjadi l.731. Pada tahun 2013-2014, produksi padi mengalami penurunan dari 1.731 menjadi 1.097. Hal ini menjadi fenomena penelitian yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti penyebab terjadinya penurunan basil produksi padi di kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunuka..'l Kalimantan Utara. Peneliti mengaitkan penyebab penurunan produksi padi tersebut dengan peranan penyuluh pertanian di kecamatan. Selatan, Kabupaten Nunukan, Nunukan Kalimantan Utara Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang meneliti peranan penyuluh pertanian dalam peningkatan produksi beras nasional (P2BN) di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan clan Apa saja faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat peranan Penyuluh pertanian dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari Penelitian ini adalah ( l) untuk mengetahui Peranan Penyuluh Pertanian Kecamatan Nunuk.ai1 Selatan dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional, (2) untuk mengetahui berbagai fa.\ctor yang mendukung da.11 fa.\ctor )'!mg menghambat peranan Penyuluh Pertanian dalam program Produksi Beras Nasional di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan. Dasar untuk membahas peranan penyuluh pertanian adalah teori peranan penyuluh pertanian oleh Mardikanto (2009). Teori tersebut menyatakan bahwa agen penyuluhan dapat mempengaruhi sasarannya melalui perannya sebagai edukator, dinamisator dan organisator, teknisi dan konsultan. (a) Edukator, yaitu untuk memfasilitasi proses belajar yang dilakukan oleh para penerima manfaat penyuluhan dan atau stakeholders pemban.gumm y~T}g lainr1ya. Proses pendidikan tidak boleh memaksakan kehendak kepada para petani, namun hams diciptakan proses belajar mengajar yang partisipatif dan idiologis, (b) diseminasi informasi/ inovator, yaitu penyebarluasan informasi/inovasi dari sumber informasi dan atau penggunannya Penyebaran informasi dari pihak luar maupun dalam sangat dibutuhkan. Tetapi dalam proses pembangunan, informasi dari dalam seringkali justru lebih penting, utamanya yang terkait dengan kebutuhankebutuhan masyarakat, pengambilan keputusan kebijakan dan atau pemecahan masalah yang :;cgera mciUcrl~Wi pcnangar1a..1, (c) fasiHtator atau Pendamping, yaitu lebih bersifat melayani kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan kliennya Fungsi fasilitator tidak hams selalu dapat mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan atau memenuhi sendiri kebutuhan-kebutuhan klien, namun seringkali justru hanya sebagai penengah/mediator, (d) konsultan, dalam meiaksanakan peran konsuitan, para penyuiuh pertanian perlu memberi rujukan kepada para petani yang lebih mampu dan atau lebih kompeten untuk menanganinya Dalam melaksanakan fungsi konsultan, penyuluh pertanian tidak boleh hanya menunggu tetapi hams ak.tif mendatangi kliennya,.

(16) 42893.pdf. (e) supervisi atau pembinaan, dalam praktek supervisi adalah upaya para penyuluh pertanian bersama para petani melakukan penilaian dan kemudian memberikan saran altematif perbaikan atau pemecahan permasalahan yang dihadapi, (t) pemantauan atau kegiatan evaluasi, kegiatan pemantauan \ebih menonjolkan pada peran penilaian, (g) evaluas, yaitu kegiatan pengukuran clan penilaian yang dapat dilakukan sebelum, selama, dan setelah kegiatan selesai dilakukan. Meskipun demikian, evaluasi seringkali hanya dilakukan setelah kegiatan selesai dilakukan, untuk melihat proses basil kegiatan (output) dan dampak (outcome) kegiatan, yang menyangkut kinerja (performance) baik teknis maupun finansialnya. Selain itu menurut Kartasapoetra (1996) seseorang penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya mempunyai tiga peranan yaitu (a) Berperan sebagai pendidik, memberikan pengetahuan atau cara-cara baru dalam budidaya tanaman agar petani lebih terarah dalam usahataninya meningkatkan hasil dan mengatasi kegagalan dalam usaha taninya, (b) Berperan sebagai pemimpin, yang dapat membimbing dan memotivasi petani agar mau merubah cara berpikir, cara kerjanya agar timbulnya keterbukaan dan mau menerima caracara betani baru yang lebih berdaya guna dan berhasil, sehingga tingkat hidupnya Iebih sejahtera, (c) Berperan sebagai penasehat, yang dapat melayani, memberikan petunjuk clan membantu para petani baik dan bentuk perayaan atau contoh-contoh kerja dalam usahatani memecahkan segala masalah yang dihadapi. Menurut Suhardiyono ( 1992), mempunyai peranan sebagai berikut: (a) Penyuluh pertanian sebagai pembimbing petani, seorang penyuluh adalah pembimbing bagi petani dalam pendidikan nonformal. Seorang penyuluh harus mengenal dengan baik sistem usaha tani setempat dan mempunyai pengetahuan tentang sistem usaha tani, bersimpati terhadap kehidupan petani serta pengambilan keputusan yang dilakukan oleh petani baik secara teori maupun praktek, (b) Penyu\uh pertanian sebagai organisator dan dinamisator petani, dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan, para penyuluh pertanian di lapangan tidak mungkin mampu untuk melakukan kunjungan kepada masing-masing petani, sehingga petani diajak untuk membentuk kelompok tani dan mengembangkannya menjadi suatu lembaga ekonomi dan sosial, (c) Penyuluh pertanian sebagai teknisi, Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang baik, karena suatu saat ia akan dimintai oleh petani untuk memberikan saran maupun. demonstrasi kegiatan usaha tani yang bersifat teknis. Tanpa adanya pengetahuan dan keterampilan teknis yang baik, maka akan sulit baginya dalam memberikan pelayanan jasa konsultasi yang dimintai petani, (d) Penyuluh pertanian sebagai agen pembaharuan, Penyuluh membantu petani mengenal masa\ah-masa\ah yang mereka hadapi dan mencari jalan keluar yang diperlukan, (e) Penyuluh pertanian sebagai jembatan penghubung antara lembaga penelitian dan petani, Penyuluh bertugas untuk menyampaikan basil temuan lembaga penelitian kepada petani. Sebaliknya, petani harus berkewajiban untuk melaporkan hasil pelaksanaan penerapan hasil-hasil temuan lembaga penelitian yang dianjurkan tersebut kepada penyuluh yang membinanya sebagai jembatan penghubung, selanjutnya penyuluh menyampaikan hasil penerapan teknologi yang dilakukan oleh petani kepada lembaga penelitian yang terkait sebagai bahan referensi lebih lanjut.. 2.. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu metode yang sering digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dalam melakukan deskripsi dan interpretasi atas makna suatu gejala atau fenomena yang terjadi dalam lingkungan sosial.Metode ini penekanannya adalah pada pengumpulan data dan analisis yang dilakukan dengan mengamati secara langsung dan melakukan pencatatan setiap gejala baik sikap, persepsi, tingkah \aku maupun pernyataanpemyataan. Adapun sumber informasi dalam penelitian ini sebagai berikut : ( \) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan, (2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan peternakan kabupaten Nunukan, (3) Bidang Ketenagaan dan penyuluhan pada Badan ketahanan pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih informan sebagai berikut : (I) Kepala Sadan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan, (2) Kepa\a Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan petemakan kabupaten Nunukan, (3) Kepala Bidang Ketenagaan dan penyuluhan pada Badan ketahanan pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan, (4) Penyuluh Pertanian Kecamatan Nunukan Selatan, (5) Gapoktan dan Kelompok Tani Kecamatan Nunukan Selatan. Teknik pengumpulan data penelitian adalah dengan metode survei, wawancara, dan observasi. Jenis data penelitian ini adalah data primer dan.

(17) 42893.pdf. data sekunder. Data primer, yaitu hasil wawancara dengan Penyuluh Pertanian. Data sekunder, yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari sumbemya, data ini bersumber dari: (I) UndangUndang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, (2) lnstruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2011 tentang instrusi Pencapaian Surplus Beras, (3) Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk nonangka, seperti kalimat-kalimat, foto atau rekaman suara dan gambar, (4) Dokumentasi.. 3.. BASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Nunukan merupakan basil pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan sesuai dengan UU No. 47 tahun 1999, sebagaimana diubah dengan UU No. 7 tahun 2000. Luas wilayah Kabupaten Nunukan adalah 14.263,68 km2 • Kabupaten Nunukan terletak pada posisi 3°15'00" - 4°24' 55" Lintang Utara - 115°22'30" - 118°44' 55" Bujur Timur dengan panjang garis perbatasan langsung dengan Negara tetangga sepanjang 520.724,43 km, luas perairan ± 304.867 Ha, garis pantai sepanjang ± 314,592 km. Penyuluh Pertanian di Kecamatan Nunukan Sclatan bcra..·fa di bawah lembaga Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) hal ini sesuai .;.,.twan Perbub Nlmukan No-45 tahun '20\0. Perbub ini merupakan tindak lanjut dari amanat UU No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan. UPT BP3K bertanggungjawab kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah (BKP3D) Kabupaten di NuHuK.an.. l!i' i. bi' Ji\... 1m;mptmyai. tuga:;. melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang penyuluhan pertanian, -~-!1, ...... -~ ........ ..-1 .... - 1, '"'t... ........................... ..-1: .. : ..........1, ....... v. ~~..-...._.... kelompok umur 45-54 tahun. Pada responden pimpinan sebanyak 1 responden yang berada pada kelompok umur 45-54 tahun dan 2 responden yang berada pada kelompok umur >54 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden petani dan penyuluh pada umumnya berada pada usia produktif sehingga dapat dikatakan bahwa responden petani maupun penyuluh memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Tohir ( 1991 ), urnur yang ideal untuk pekerjaan fisik usaha tani adalah antara 25-55 tahun, karena pada usia tersebut petani memiliki kemampuan fisik yang optimal untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan fisik dalam usahatani. ltu sebabnya petani yang berumur 25 - 55 tahun dikategorikan sebagai usia produktif. Dengan usia yang masih tergolong produktif, maka petani memiliki potensi untuk dapat meningkatkan produksi usahatani guna memenuhi ·· kebutuhan hidupnya. Begitu pula penyuluh pertanian dengan usia yang masih tcrgolong produktif memiliki potensi yang besar untuk menjalankan tugasnya lebih baik lagi guna membantu petani dalam meningkatkan produktifita<; usahanya. Peranan Penyuluh Pertanian Sebagai Guru . Peranan PenV1.1\uh Pertanian <:.eha{!ai Guru sebanyak 88,88% responden yang menyatakan penyuluh pertanian mendampingi petani dalam penyusunan RDKK, 66,66% responden yang menyatakan pendamping petani daiam pertemuan kelompok tani dalam menginventarisai luas lahan yang ditanami, 55,56% responden yang mcnyata.Kan pcn<lampmg pctani daiam menghitung dan menetapkan sarana produksi, 55,56% yang menyatakan pendamping petani. .......,,..._. }J"-1 U\.. Q.11.::Ul ua.ii I\."'iiU.\.U.liaJ.i UH..1HOJ'-a.4. .i'\..""VallHH'\"l-.H,. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa umur responden bervariasi. Adapun kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 3.1. ldentitas Responden Petani, Penyuluh dan Pimpinan.. "". ......_. u..... ................ Jqm.1911. ("""II). (f•h••). ,I. J.. (%). ("""II). -. Penen(%). ................. Jami ah. (ORllllO. ..... (%}. OJ. 35-44 4<.<A. ......... --~..-... Jam.la•. >S4. 10. 70. 10. JlJ. 30 100. 100. 66.6 100. Tabel 3.1 menunjukkan bahwa dari jumlah responden petani sebanyak 7 responden yang berada pada kelompok umur 45-54 tahun dan 3 orang pada kelompok umur >54 tahun. Pada responden penyuluh sebanyak 3 responden yang berada pada kelompok umur 35 - 44 tahun, sebanyak 2 responden yang berada pada. fonnatnya, 44,44% responden menyatakan berkoordinasi dengan petani dalam meneliti kelengkapan RDKK, 50% responden menyatakan pendamping Gapoktan dalam mengkompilasi RDK dan RDKK kelompok Peranan penyuluh pertanian sebagai guru sudah aktif, kurang aktif berkoordinasi dengan petani dalam meneliti kelengkapan RDKK berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 88,88% responden yang menyatakan penyuluh pertanian sebagai guru yang mendampingi petani dalam penyusunan RDKK. Peranan penyuluh pertanian sebagai inisiator Peranan penyuluh pertanian sebagai inisiator memhimbing penerapa..'1 telmologi spesifik lokasi sesuai dengan pola tanam pada pola usahatani sebanyak 83,33 % responden. Sebanyak 33,33 %.

(18) 42893.pdf. responden menyatakan pembimbing dalam persemaian dan persiapan bibit, serta anjuran tentang pemupukan. Sebanyak 77, 78 % responden menyatakan pembimbing tentang cara tanam, membimbing mengenai hama penyakit sebanyak 61, 11 %. Dalam menjalankan perannya sebagai inisiator membimbing dalam menanam padi dan penanganan hasil padi sebanyak 72,22%.. Peranan Penyuluh Pertanian Organisator dan Dinamisator.. Sebagai. Peranan penyuluh pertanian organisator dan dinamisator, memberi fasilitas petani dalam menumbuh kembangkan kelompok tani sebanyak 94,44% responden. Peranan penyuluh pertanian sebagai organisator dan dinamisator mendampingi kelompok tani dengan koperasi, UKM dan perdagangan sebanyak 55,56% responden . Berdasarkan basil penelitian tersebut, dapat disimpulkan, peran penyuluh aktlf sebagai organisator dan dinamisator.. Peranan penyuluh sebagai fasilitator. Peranan penyuluh sebagai fasilitator petani dalam mengakses sarana produksi dan permodalan sebanyak 100% responden. Berdasarkan basil penelitian tersebut, dapat disimpulkan, peran penyuluh sebagai fasilitator aktif.. Peranan penyulub sebagai penghubung Peranan penyulub sebagai penghubung, adanya umpan balik teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan petani ke peneliti pendamping sebanyak 100% responden yang berarti sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan, peran penyuluh sebagai penghubung aktif dalam memberikan umpan balik teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan petani disalurkan ke peneliti pendamping,.. Peranan penyulub sebagai penganalisa Peranan penyuluh sebagai penganalisa yaitu dengan adanya rembuk desa guna menganalisa dan menyelesaikan permasalahan petani sebanyak 100% responden. Berdasarkan basil penelitian tersebut, dapat disimpulkan, peran penyuluh sebagai penganalisa aktif.. Faktor pendukung Adanya pelatihan kepada petani yang diadakan pemerintah sebanyak 66% responden .Terpenubinya sarana dan prasarana pertanian sebanyak 55,56% responden , adanya bantuan permodalan sebanyak 38,89% responden , adanya respons petani dalam menerirna program pertanian terbaru sebanyak 33,33% responden.. Faktor penghambat Minimnya dana operasional yang digunakan penyuluh dalam membimbing sebanyak 33,33% responden, adanya ketimpangan petani yang sudah mengerti teknologi dan buta teknologi. sebanyak 50% responden, terbatasnya jumlah penyuluh pertanian dikecamatan Nunukan Selatan sebanyak 16,67% responden. Pada masa sekarang ini dengan pola yang lebih konsultatif petaninelayan tak dipaksa oleb pemerintah tetapi dibebaskan untuk memilib mana yang terbaik bagi petani, penyuluh berperan sebagai pemberi konsultasi dalam analisis usahanya, memberikan penjelasan tentang untung ruginya dalam usaha yang diinginkan oleb petani, keputusan akhir ada pada petani itu sendiri. lnilah di antara konsekuensi yang barus dijalankan oleb penyuluh untuk menjalankan program pemerintah terkait peningkatan produksi beras melalui kegiatan penyuluban sesuai Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluban Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.. 4.. KESIMPULAN. Berdasarkan basil uraian penelitian dan pembahasan yang dilakukan sehubungan dengan permasalahan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa peranan penyulub pertanian di Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan tergolong tinggi. I . Sebagai Guru, penyuluh pertanian aktif dalam mendampingi petani dalam penyusunan RDK dan RDKK, dengan aktif dalam mendampingi pertemuan kelompok tani dalam menginventarisasi luas lahan yang ditanarni, mendampingi kelompok tani dan petani dalam menghitung dan sarana produksi, menetapkan membimbing secara langsung kepada petani dalam merumuskan RDK dan RDKK sesuai format, mendampingi Gapoktan dan mengkompilasi RDK dan RDKK dari kelompok tani. Penyuluh kurang aktif berkoordinasi dengan petani dalam meneliti kelengkapan RDK dan RDKK. 2. Sebagai inisiator, penyuluh pertanian aktif dalam membimbing penerapan teknologi spsesifik lokasi sesuai dengan pola tanam dan pola usaha tani mulai dari memberikan arahan dan bimbingan memilib jenis bibit yang baik dan sesuai musim tanam, , memberikan bimbingan mengenai cara tanarn, membantu petani dalam acuan olahan takaran pupuk, membantu penyuluban tentang pengendalian gulma, memberikan inovasi pengairan, membimbing penyuluhan mengenai pengendalian hama penyakit, dan membimbing petani dalam memanen padi dan.

(19) 42893.pdf. penanganan hasil panen. Kurang aktif membimbing da!mn peresemaian dan penyiapan bibit, anjuran tentang pemupukan. 3. Sebagai Organisator clan Dinamisator. penyuluh pertanian aktif dalam memfasilitasi petani dalam menumbuhkembangkan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani melalui aktif hadir dalam musyarah kelompok tani, menyampaikan informasi, keterampilan usaha, menumbuhkan kemampuan manajerial, kemimpinan dan kewirausahaan. Dalam kelembagaan ekonomi petani penyuluh pertanian aktif dalam tahap awal persiapan, pembentukan clan pelaksanaan pengembangan kelembagaan ekonomi petani, memonitor dan mengevaluasi, melakukan sosialisasi, mengadakan rembug tani poktan, mendampingi kelompok tani dengan pihak-pihak yang berkaitan seperti Dinas, Koperasi, UKM dan perdagangan, pengembangan jejaring dan kemitraan, dan melakukan pelayanan informasi dan pelatihan kelembagaan ekonomi petani. 4. Sebagai Fasilitator, penyuluh pertanian aktif dalam memfasilitasi petani dalam mengakses sarana produksi dan permodalan. Tetapi penyuluh pertanian belum aktif dalam memfasilitasi akses informasi pasar dikarenakan belum ada sarana informasi yang jelas memadai. 5. Sebagai Penghubung, · penyuluh pertanian aktif dalam memberikan umpan balik teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan petani disalurkan ke peneliti pendamping, dikarenakan belum adanya peneliti pendamping. 6. Sebagai Penganalisa, penyuluh pertanian aktif dalam melaksanakan rembug desa guna menganalisa dan menyelesaikan permasalahan petani dikarenakan didukung biaya pelaksanaan. Faktor pendukung peranan penyuluh pertanian dalam program P2BN yaitu Kebijakan _.Remerintah beru.na program-.Program__l)e.rtanian . terbaru dan terpenuhinya sarana dan prasarana yang baik. Faktor penghambat peranan penyuluh pertanian dalam program P2BN yaitu minimnya. dana operasional yang digunakan penyuluh dalam membimbing, memfasilitasi dan memberikan program teknologi pertanian, adanya ketimpangan petani yang sudah berpengetahuan luas.. 7. REFERENSI Arikunto, Suharsimi.. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta. Rineka Cipta. Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian 2015. Pedoman Pelaksanan APBN-P. Kementerian Pertanian. Badan Pusat Statistik, 2014 Nunukan Dalam. Anglea. Balitbangtan, Deptan. 2004. Pedoman Umum Kegiatan Percontohan Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu 2004. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. Berry, David. 1982. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Rajawali Press, Jakarta. Departemen Pertanian, 2009. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian http:www. pustaka.deptan.go.id Data Produksi Padi di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan. Djari,. dkk, 2002, http://agribisnis.blogspot.com/2009/l 2/peranan-penyuluh-pertanian.html dalarn www.google.com pada tanggal l l Mei 2016.. Data Luas Tanam, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan, Kabupaten Nunukan. http://kbbi.web.id/peran.. Diakses. pada. -- tanggal 11 Mei 2016. Samarinda..

(20) 42893.pdf. http://setjen.pertanian.go.id.. Diakses. pada. tanggal 11 Mei 2016. lrawan Prasetya.. 2010. Metodologi Penelitian Administrasi. Universitas Terbuka. Jakarta. Kartosapoetro, A.G. 1996. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.. 2009, http://thlcianj ur. blogspot.com/2009/0 2/men jadi-penyu luh-pertanianyang.htm I dalwn www.google.com. Diakses pada tanggal 11 Mei 2016.. Sebaran Penyuluh Pertanian di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara Tahun 2016, Badan Ketahanan Pangan. Soehardiyono, L.. Badan Penyuluhan Dan pengembangan SDM Pertanian. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Balai Penyuluhan Kecamatan sebagai Pos Simpul Koordinasi Program dan Pelaksaan Kegiatan Pembangunan Pertanian. Jakarta : Pusat Penyuluhan Pertanian kementerian Pertanian. Mardikanto, Totok, 2009, Sistem Penyuluhan. Pertanian. UNS Press. Surakarta. Mosher, A.T. 1997.. Sidik,. Menggerakan dan. Membangun Pertanian. Yasa Guna.. Penyuluhan. 1992.. Petunjuk Bagi. Pertanian.. Erlangga.. Jakarta. Soekanto, S., 2009, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Barn: Rajawali Pers,. Jakarta. Suratiyah. 2008. I/mu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Depok.Thomas C. Alewine, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia, Penilaian Kinerja dan Standar Kinerja, hal 244 PT. Elex Media 249,Jakarta, Komputindo-Kelompok Gramedia.. Jakarta Moleong, J .L. 2007. Metodelogi Penelitian Bandung: PT. Kualitatif. RemajaRosada Karya. Nasution, Zulkarimein. 1990. Prinsip-Prinsip Komunikasi Untuk Penyuluhan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Peraturan Menteri Pertanian 45/Permentan/OT/40/8/2011.. No.. Poerwodarminto, W. J. S. 1999, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta : Balai Pustaka. Renita,. 2011, http://kontribusi-adalahpilihan.html dalam www .google.com. Pada tanggal 11 Mei 2016.. Susanto, Phil Astrid S., 1999, Pengantar Sosiologi dan Perubahan SosiaL Bina Aksara. Jakarta. Sutopo, H.B. 2006. Metodo/ogi Penelitian Kualitatif.· dasar teori dan terapannya dalam penelitian. Surakarta: UNS Press. Tohir, Kaslan A. 1991. Seuntai Pengetahuan Tentang Usahatani di Indonesia. Penerbit Bina Aksara, Jakarta. Usman, Sunyoto. 1998. Pembangunan Dan Pemberdayaan. Pustaka Pelajar. Y ogyakarta. Undang-Undang No 16 Tahun 2006. Tentang Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan). Van Den Ban A. W dan Hawkins H.S , 1999 , Penyuluhan Pertanian . Kanisius.. YoS?"akarta..

(21) 42893.pdf.

(22) 42893.pdf.

(23) 42893.pdf.

(24) 42893.pdf.

(25) 42893.pdf.

(26) 42893.pdf.

(27) 42893.pdf.

(28) 42893.pdf.

(29) 42893.pdf.

(30) 42893.pdf.

(31) 42893.pdf.

(32) 42893.pdf.

(33) 42893.pdf.

(34) 42893.pdf.

(35) 42893.pdf.

(36) 42893.pdf.

(37) 42893.pdf.

(38) 42893.pdf.

(39) 42893.pdf.

(40) 42893.pdf.

(41) 42893.pdf.

(42) 42893.pdf.

(43) 42893.pdf.

(44) 42893.pdf.

(45) 42893.pdf.

(46) 42893.pdf.

(47) 42893.pdf.

(48) 42893.pdf.

(49) 42893.pdf.

(50) 42893.pdf.

(51) 42893.pdf.

(52) 42893.pdf.

(53) 42893.pdf.

(54) 42893.pdf.

(55) 42893.pdf.

(56) 42893.pdf.

(57) 42893.pdf.

(58) 42893.pdf.

(59) 42893.pdf.

(60) 42893.pdf.

(61) 42893.pdf.

(62) 42893.pdf.

(63) 42893.pdf. 43. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis. Kabupaten Nunukan merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan sesuai dengan UU No. 47 tahun 1999, sebagaimana diubah dengan UU No. 7 tahun 2000. Luas wilayah Kabupaten Nunukan adalah 14.263,68 km2 • Kabupaten Nunukan terletak pada posisi 3°15'00" - 4°24' 55" Lintang Utara 115°22'30" - 118°44' 55" Bujur Timur dengan panjang garis perbatasan langsung dengan Negara tetangga sepanjang 520.724,43 km, luas perairan ± 304.867 Ha, garis pantai sepanjang ± 314,592 km. Kabupaten Nunukan merupakan wilayah yang terletak pada garis perbatasan antara Republik Indonesia dengan Malaysia (Sabah dan Serawak). Dengan posisi yang strategis tersebut menjadikan wilayah Kabupaten Nunukan sebagai cermin dan halaman depan dari berbagai aktivitas perekonomian lintas batas atau antar negara, sehingga dengan demikian perlu mendapat perhatian khusus, terutama terhadap penanganan berbagai permasalahan yang timbul yang terkait dengan eksistensi wilayah perbatasan. Batas-batas wilayah Kabupaten Nunukan adalah sebagai berikut: • Sebelah Utara berbatasan dengan Sabah (Malaysia). • Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut Sulawesi..

(64) 42893.pdf. 44 • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau. • Sebelah Barat berbatasan dengan Serawak (Malaysia). Topografi Kabupaten Nunukan cukup bervariasi, kawasan perbukitan terjal terdapat disebelah utara bagian barat, perbukitan sedang dibagian tengah dan daratan bergelombang lamiai dibagian timur memanjang hingga kepantai sebelah timur merupakan jalur pegunungan dengan ketinggian 1500 m - 3000 m diatas permukaan laut. Kemiringan untuk daerah dataran tinggi berkisar antara 8 - 15 %, sedangkan untuk daerah perbukitan memiliki kemiringan yang sangat terjal, yaitu diatas 15 %. Dengan demikian kemiringan rata-rata berkisar antara 0-50 %.. 2.. Iklim. Proses penggantian panas dan uap air antara bumi dan atmosfir dalam jangka waktu yang lama menghasilkan suatu keadaan yang dinamakan iklim. Iklim merupakan suatu kumpulan dari kondisi atmosfir yang meliputi panas, kelembapan dan gerakan udara. Kabupaten Nunukan berada di wilayah khatulistiwa yang memiliki iklim tropis, sehingga mengalami 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan serta dipengaruhi oleh angin muson, yaitu Muson Barat pada bulan NovemberApril dan angin Muson Timur pada bulan Mei-Oktober. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Stasiun Meteorologi Kabupaten Nunukan pada tahun 2014, Nunukan mengalami iklim panas dengan suhu udara rata-rata 27,6°C. Suhu udara temdah 23,8°C yang terjadi pada bulan Januari, dan.

(65) 42893.pdf. 45. tertinggi 33,0°C pada bulan Maret. Suhu daerah Kabupaten Nunukan yang cenderung panas dipengaruhi oleh topografi Pulau Nunukan yang dikelilingi laut. Walaupun mengalami suhu udara yang cukup panas, namun karena diimbangi oleh wilayah hutan yang cukup luas, Pulau Nunukan mempunyai kelembapan udara dan curah udara yang relatif tinggi. Pada tahun 2014, kelembapan udara berkisar antara 42,0 % sampai dengan 100,{) %. Sementara itu curah hujan tertinggi 402,3 mm 3 pada bulan Juli dan terendah 71,2 mm 3 pada bulan Februari. Rata-rata kecepatan angin mengalami perubahan dari tahun lalu yaitu menjadi 5,0 knots. Persentase penyinaran matahari rata-rata 68 % terendah 50 % pada bulan Januari sedangkan tertinggi mencapai 85 % terjadi pada bulan April.. 3.. Poteosi Sumberdaya Alam Seperti halnya Kabupaten Nunukan secara umum, Kecamatan Nunukan. Selatan mempunyai kekayaan sumberdaya alam yang melimpah meskipun belum dikelola secara optimal. Kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Nunukan tersebut antara lain dapat diidentifikasi dari kondisi lahan, pertanian, perkebunan, kehutanan dan pertambangan. Secara umum, sektor yang menjadi keunggulan Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan di bidang pertanian adalah berupa tanaman pangan, perkebunan clan kehutanan. Di bidang pertanian tanaman pangan, padi merupakan.

(66) 42893.pdf. 46. produksi pertanian yang paling menonjol dan produksi di bidang perikanan salah satunya adalah rumput laut. Tabet 4.1 Data Produksi Rumput Laut Kabupaten Nunukan Tahun. Luas Areal Tanam (Ha). Produksi (ton). 2013. 1.670,63. 12.888. 2014. 2.210,70. 36.000. Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan. 4.. Wilayah Administrasi Secara adminitrasi pemerintahannya terdiri dari 16 Kecamatan dan 240. desa/kelurahan. Pemerintah Kabupaten. dipimpin oleh Bupati, pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh Camat yang membawahi Kepala Lurah dan Kepala. Desa. Kabupaten Nunukan memiliki 16 Kecamatan yaitu Kecamatan Krayan Selatan, Krayan, Lumbis Ogong, Lumbis, Sembakung Atulai, Sembakung, Sebuku, Tulin Onsoi, Sei Menggaris, Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik Barat, Sebatik,. Sebatik. Timur,. Sebatik. Tengah. dan. memperjelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :. Sebatik. Utara.. Untuk.

(67) 42893.pdf. 47. TJibel 4.2 Banyaknya Desa Dan Luas Wilayah Menurut Kecamatan 2014 No.. Kecamatan. Desa. Luas Wilavah (km 2 ). 1. Krayan Selatan. 24. 1.757,66. 2. Krayan. 65. 1.834,74. 3. Lumb is. 49. 3.357, 01. 4 5. Lumbis Ogong Sembakung Atulai. 28 10. 290,23 277,72. 6. Sembakung. 10. 1.764,94. 7. Sebuku. 10. 1.608,48. 8. Tulin Onsoi. 12. 1.513,36. 9. SeiMenggaris. 4. 850,48. 10. Nunukan. 5. 564,50. 11. Nunukan Selatan. 4. 181,77. 12. Sebatik Barat. 4. 93,27. 13. Se batik. 4. 51,07. 14. Sebatik Timur. 4. 39,17. 15. Sebatik Tengah. 4. 47,71. 3 16 Sebatik Utara Sumber: BPS Kabupaten Nunukan. 15,39. . Secara terinci, batas - batas wilayah Kecamatan Nunukan Selatan adalah sebagai berikut : • Sebelah Timur. : Selat Nunukan.. • Sebelah Selatan. : Selat Nunukan.. • Sebe lah Barat. : Kelurahan Nunukan Barat dan Desa Binusan.. • Sebelah Utara. : Kecamatan Nunukan..

(68) 42893.pdf. 48. Luas wilayah Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan adalah. 181, 77. km 2. yang. secara administrasi. pemerintahannya terdiri. desa/kelurahan. Pemerintah Kecamatan Nunukan Selatan. dari. 4. dipimpin oleh Camat,. yang membawahi Kepala Lurah dan Kepala Desa. Untuk memperjelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :. Tabel 4.3 Luas Desa/Kelurahan di Kecamatan Nunukan Selatan Presentase Keterangan Desa/Lurah Luas (km2) (%) (Kelurahan/Desa) 2 1 3 4 1 Selisun 2 Mansapa. 23,34 29,96. 12,84 16,48. Kelurahan Kelurahan. 3 Tanjung Harapan. l l l,3. 61,23. Kelurahan. 4 Nunukan Selatan. 17,17. 9,45. Kelurahan. 181,77 100,00 Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan Pada tabel 4.2 tersebut, dapat di\ihat bahwa Kecamatan Nunukan Selatan mempunyai 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Selisun, kelurahan Mansapa, Kelurahan Tanjung Harapan dan Kelurahan Nunukan Selatan. 5.. Kondisi Kependudukan Penduduk. merupakan. salah. satu. modal. bagi. suksesnya. kegiatan. pembangunan. Peranan yang dilakukan oleh penduduk dapat menentukan perkembangan. pembangunan. suatu. daerah. baik. yang. regional. maupun. international. Jumlah penduduk yang besar disatu sisi merupakan suatu potensi yang dapat mendorong keberhasilan pembangunan jika kuantitas tersebut juga diimbangi dengan kualitas yang tinggi pula. Penduduk Kabupaten Nunukan pada.

(69) 42893.pdf. 49. tahun 2014 berjumlah 170.042 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 11.93 jiwa/km2 • Jumlah penduduk menurut Kecamatan dapat dilThat pada Tabet 4.4. Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan 2010-2014 2010 2012 Kecamatan 2011 2013 Krayan Selatan 2.260 2.169 2.141 2.111 7.296 6.976 6.902 Krayan 7.037 Lumbis Ogong - 5.092 5.138 5.176 4.791 4.834 Lum bis 9.959 4.870 Sembakung Atulai - 8.201 Sembakung 8.218 8.345 8.459 15.014 9.689 10.250 Sebuku 10.826 Tulin Onsoi - 6.373 6.742 7.120 - 7.402 7.827 8.262 Sei Menggaris 54.034 50.322 53.212 56.165 Nunukan 14.079 15.504 17.043 Nunukan Selatan 12.355 10.464 6.941 7.160 7.380 Sebatik Barat 4.245 22.344 4.115 4.375 Sebatik - 11.093 11.442 11.794 Sebatik Timur Sebatik tengah - 6.498 6.703 6.909 - 5.003 5.161 5.319 Sebatik Utara Jumlah 141.927 148.22 155.680 162.711 Total Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan. 2014 2.079 6.823 5.209 4.901 2.722 5.844 11.424 7.513 8.711 59.223 18.717 7.606 4.510 12.156 7.121 5.483 170.042. Keadaan penduduk suatu daerah atau wilayah dapat ditinjau dari berbagai segi antara jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan umur. Adapun jumlah penduduk di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.5..

(70) 42893.pdf. 50. Tabel 4.5 Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kela.min, Kepadatan dan Distribusi Penduduk Kecamatan Nunukan Selatan 2011-2014 Uraian I Jumlah Penduduk. 2010. 2 12.260. 2011 3 14.079. 2012 4 15.504. (Jiwa) Jumlah Penduduk 6.690 7.678 8.455 Laki-laki (jiwa) 5.570 Jumlah Penduduk 6.401 7.049 Perempuan Giwa) Rasio Jenis 120. l l 119,95 119,95 Ke lamin Kepadatan 70,27 77,45 85,29 Penduduk 2 Giwa!Km ) 8,71 9,46 9,96 Distribusi Penduduk (%) Luas Wilayah (Km2) 181,77 181,77 181,77 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nunukan. 2013. 2014. 5. 6. 17.043. 18.717. 9.294. 10.717. 7.749. 8.510. 119,94 93,76. 119,94 102,97. 10,47. 11,01. 181,77. 181,77. Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin, terlihat bahwa pada tahun 2014 jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Nunukan Selatan masih lebih banyak dibanding perempuan. Ini terlihat dari rasio jenis kelamin 119,94 artinya pada setiap 100 orang perempuan terdapat 119-120 orang laki-laki. Penduduk Kecamatan Nunukan dari tahun 2010 sampai tahun 2014 setiap tahun terjadi peningkatan., pada tahun 2014 berjumlah 18. 717 j iwa dengan kepadatan penduduk mencapai 102,97 jiwa/km 6.. 2. •. Tingkat Pendidikan Penduduk. Dari data. menjelaskan jumlah murid maupun guru di masing-masing. jenjang pendidikan seperti Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Lanjutan Pertama (SLTP), maupun Sekolah Lanjutan Atas (SLTA)..

(71) 42893.pdf. 51 Di Kecamatan Nunukan Selatan terdapat 3 sekolah TK dengan 14 guru (semua perempuan) yang menampung sebat'lyak 176 siswa (95 laki-laki dan 81 Perempuan). Sementara bila di lihat dari jumlah penduduk yang sedang menuntut ilmu di tingkat sekolah dasar (SD), terlihat bahwa pada tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 2.179 sedang duduk di bangku sekolah dasar. Murid laki-laki 1.129 siswa lebih banyak daripada murid perempuan, 1.050 siswa. Murid sebanyak 2.179 tersebut dilayani oleh tenaga guru sebanyak 101 orang. Di tingkat pendidikan yang lebih tinggi (SLTP) jumlah murid semakin sedikit, hanya 773 murid. Murid sebanyak itu tertampung kedalam enam sekolah SLTP. Semakin tinggi jenjang pendidikan, jumlah tenaga guru juga semakin menurun. Untuk mengajar 773 murid SLTP, di Kecamatan Nunukan hanya terdapat 75 guru, 30 guru laki-laki dan 45 guru perempuan. Tenaga guru tingkat SLTP. Pada umumnya, mereka ini berasal dari luar daerah yang kemudian menetap di wilayah kecamatan ini. Sementara untuk pendidikan tingkat SLTA, jumlah murid semakin jauh berkurang. Jumlah murid yang berada pada jenjang pendidikan SLTA yang sedang bersekolah di SLTA negeri Kecamatan Nunukan hanya sebanyak 691 siswa sedangkanjumlah guru 41 orang ( 19 laki-laki, 22 perempuan). Saat ini kegiatan usaha masyarakat yang menjadi perhatian pemerintah daerah adalah usaha kegiatan petani yaitu budidaya padi dalam mendukung program peningkatan produksi beras nasional (P2BN). Usaha budidaya padi di.

(72) 42893.pdf. 52. Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapata.n sebagian besar petani berdomosili di puJau Nunukan.. Upaya. meningkatkan. kesejahteraan. petani. dan. keteresedian. beras. diantaranya dengan kegiatan penyuluhan pertanian. Kegiatan Penyuluhan pertanian di kabupaten Nunukan telah berjalan sejak terbentuknya Kabupaten Nunukan berjalan selama kurang lebih dua tahun di tahun 2001 bersamaan dengan direkrutnya petugas penyuluh pertanian, Dimana penyuluh pertanian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TB PP) yang diberi tugas tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat berwewenang pada satuan organisasi lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan penyuluhan. Setelah terjadi pemekaran dari statusnya sebagai wilayah kecamatan menjadi Kabupaten Nunukan dengan Undang-Undang No 47 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang kemudian ditindaklanjuti dengan peraturan-peraturan berikutnya seperti Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dan. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007. tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Perda. No 22 Tahun 2008 tentang. Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nunukan dimana di dalamnya tak terdapat lembaga teknis penyuluhan secara khusus seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya, tetapi lembaga penyuluhan tergabung dalam lembaga ketahanan pangan. Lembaga yang.

(73) 42893.pdf. 53. terbentuk dan mengampu penyuluhan adalah Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah (BKP3D). Sejak terbentuknya Satuan Kerja Perangkat Daerah berdasarkan Perda No 22 Tahun 2008 maka Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan masuk dalam Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah.. 7.. Gambaran. Umum. Badan. Ketahana:n. Pangan. daa. Petaksa:na. Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan Dasar pembentukan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tetntang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kabupaten Nunukan. Menurut Peraturan daerah Nomor 22 Tahun 2008, badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daaerah Kabupaten Nunukan mempunyai tugas pokok : Menyusun dan melaksanalran kebijakan daerah dibidang Keta.hanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan menyelenggarakan fungsinya yaitu : a. Perumusan. kebijakan. teknis. Ketahanan. Pangan. dan. Pelaksana. Penyuluhan Daerah sesuai dengan rencana strategis yang telah ditatpkan oleh Pemerintah daerah. b. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang ketahanan pangandean pelaksana penyuluhan daerah.

(74) 42893.pdf. 54. c. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis bidang ketahanan pangan d. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis bidang ketenagaan dan sarana prasarana penyuluhan e. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis bidang pengembangan kelembagaan dan bina usahatani. f. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan g. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional h. Pelaksanaan tugas lannya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.. 8.. Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem. Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K) Pasal 8 ayat (2) huruf d dan Pasal 15, dan Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan, mengamanatkan bahwa Balai Penyuluhann di tingkat kecamatan atau Balai Penyuluahn Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK/BP3K) merupakan salah satu kelembagaan penyuluhan yang memiliki peran startegis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian di lapangan.. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian pertanian menetapkan. kebijakan bahwa BPK/BP3K dijadikan Pos Simpul Koordinasi Program dan Pelaksaan Kegiatan Pembangunan Pertanian di Kecamatan dan Pusat Data dan.

(75) 42893.pdf. 55. lnformasi Pertanian untuk mendukung peningkatan Produksi Pangan Strategis nasional. sesuai. peraturan. Menteri. Pertanian. Nomor. 131/Permentan/OT.140/12/2014 tentang Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Antar Kelembagaan Lingkup Pertanian Dalam Mendukung Peningkatan Produksi Pangan Strategis Nasional (Kementerian Pertanian, 2015) Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan di Kecamatan Nunukan Selatan berada di bawah lembaga Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K). sesuai dengan Perbub Nunukan. No.45 tahun 2010, Perbub ini merupakan tindak lanjut dari amanat UU No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan. UPT BP3 K bertanggungjawab kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah (BKP3D) Kabupaten di Nunukan. UPT BP3K mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang penyuluhan perta.nian, perikanan dan kehutanan ditingkat Kecamatan. Dalam melaksanakan tugas UPT BP3K Kecamatan menyelenggarakan: a.. Penyusunan program penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan ditingkat kecamatan yang sejalan dengan program penyuluhan pertanian, perikanan clan kehutanan Kabupaten.. b.. Melaksanakan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan berdasarkan programa penyuluhan.. c.. Menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan dan pasar..

(76) 42893.pdf. 56. d.. Memfasiltasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha.. e.. Melaksanakan peningkaan kapasitas PNS, penyuluh swadaya dan penyuluh swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan.. f.. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan metode penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berkelanjutan.. g.. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. Fungsi UPT BP3K berdasarkan UU No. 16 tahun 2006 tentang sistem. penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan berfungsi sebagai tempat pertemuan para penyuluh pelaku utama dan pelaku usaha. Selanjutnya untuk memperjelas tugas pokok dan fungsi penyuluh dan kepenyuluhannya ditindaklanjuti dengan Perbub No 09 Talmo 2010 tentang Tupoksi BKP3D Kabupaten Nunukan dan Nomor: 45 tahun 2010 tentang UPT BP3K adalah Penyuluh dan kepenyuluhan berada pada tugas pokok dan fungsi Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah yang mempunyai tugas membantu Kepala Badan melaksanakan tugas pekerjaan/kepenyuluhan sesuai jabatan/bidang tugas dan keahlian yang dimiliki. Pada tanggal 11 Juni 2005 Presiden RI telah mencanangkan revitalisasi Pertanian, Perikanan, clan Kehutanan (RPPK) sebagai salah satu dari Triple Track.

(77) 42893.pdf. 57. Strategy dari Kabinet Indonesia bersatu dalam rangka pengurangan kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan menjaga kelestarian sumber daya pertanian, perikanan, dan kehutanan. Arah RPPK mewujudkan pertanian tangguh untuk memantapkan ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk itu diperlukan dukungan sumber daya manusia berkuaiitas melalui penyuluhan pertanian dengan pendekatan kelompok yang dapat mendukung sistem agribisnis, berbasis pertanian (tanaman pangan, hortikultura, petemakan da perkebunan). Sehubungan dengan itu perlu dilakukan pembinaan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelompoktani memjadi kelompok yang kuat dan mandiri untuk meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya. Pembinaan kelompok tani diarahkan. pada penerapan sistem agribisnis,. peningkatan peranan, peran serta petani dan anggota masyarakat pedesaan lainnya, dengan menumbuh kembangkan kerjasama antar petani dan pihak lainnya yang terkait untuk mengembangkan usaha taninya. Selain itu pembinaan kelompoktani diharapkan dapat membantu menggali potensi memecahkan masalah usaha tani anggotanya secara lebih efektif dan memudahkan dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan sumber daya lainnya. Dalam rangka mengoperasionalkan kebijakan tersebut diperlukan pedoman penurnbuhan dan pengembangan kelompoktani sebagai acuan bagi petugas pembina..

(78) 42893.pdf. 58. Dalam perkembangannya, peran penyuluh tidak hanya terbatas pada fungsi menyampaikan inova.si dan rnempengaruhi proses pengarnbilan keputusan yang dilakukan oleh penerima manfaat penyuluhannya, akan tetapi, ia harus mampu menjadi jembatan penghubung antara pemerintah atau lembaga penyuluhan yang diwakilinya dengan masyarakat penerima-manfaat, baik dalam hal menyampaikan inovasi atau kebijakan-kebijakan yang harus diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat penerima manfaat, maupun untuk menyampaikan umpan balik atau tanggapan. masyarakat. kepada. pemerintah/lembaga. penyuluhan. yang. bersangkutan. Arab kebijakan dan Program Pusat Penyuluhan Pertanian 2012 menyatakan bahwa: 1.. Pengembangan kelembagaan penyuluhan diarahkan untuk membangun kelembagaan yang andal dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelaku utama dan pelaku usaha;. 2.. Pengembangan. ketenagaan. penyuluhan. pertanian. diarahkan. untuk. meningkatkan. kompetensi. dan. profesionalisme. penyuluh,. serta. menempatkan satu desa satu penyuluh dengan mengoptimalkan peran penyuluh PNS, penyuluh swadaya/swasta, dan THL-TBPP; 3.. Pemberdayaan kelembagaan petani ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pelaku utama dan pelaku usaha, peningkatan usaha tani serta penumbuhan dan penguatan kelembagaan tani;.

(79) 42893.pdf. 59. 4.. Penyelenggaraan penyuluhan. pertanian. diarahkan untuk mendukung. terwujudnya 4 (empat) sukses pembangunan pertanian; 5.. Peningkatan dukungan sarana-prasarana dan pembiayaan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Program Penyuluhan Pertanian meliputi yaitu :. 1.. Peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluhan pertanian. 2.. Peningkatanjumlah dan kompetensi ketenagaan penyuluhan pertanian. 3.. Pemberdayaan kelembagaan petani. 4.. Optimalisasi penyelenggaraan penyuluhan pertanian Peningkatan dukungan sarana-prasarana dan pembiayaan penyuluhan.. Secara teknis operasional, penilaian kinerja penyuluh pertanian merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 32 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :. 130/KEP/M.. PAN2/1 l2 002 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya jo. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/OT.14017/2009 Tanggal 24 Juli 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya, dengan indikator penilaian berdasarkan bidang kegiatan penyuluh pertanian yang terdiri atas unsur: 1.. Pendidikan, meliputi sub unsur: a.. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;.

(80) 42893.pdf. 60. b.. Pendidikan dan pelatihan kedinasan dan memperoleh Surat Tanda Tarnat Pendidikan dan Pelatihan (STIPP) atau sertifikat;. c. 2.. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan.. Persiapan penyuluhan pertanian, meliputi sub unsur: a.. Identifikasi potensi wilayah;. b.. Memandu penyusunan rencana usaha tani (RUK,~ RKD, RKPD/PPP);. 3.. 4.. 5.. 6.. c.. Penyusunan programa penyuluhan pertanian (tim);. d.. Penyusunan rencana kerja tahunan Penyuluh Pertanian.. Pelaksanaan penyuluhan pertanian, meliputi sub unsur: a.. Penyusunan materi;. b.. Perencanaan dan penerapan metode penyuluhan pertanian;. c.. Menumbuhkan/mengembangkan kelembagaan petani.. EvaJuasi dan pelaporan, meliputi sub unsur. a.. Evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian;. b.. Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian.. Pengembangan profesi, meliputi sub unsur: a.. Kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pertanian;. b.. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan di bidang pertanian;. c.. Memberikan konsultasi dibidang pertanian yang bersifat konsep.. Penunjang kegiatan penyuluhan pertanian, meliputi sub unsur: a. Mengikuti Seminar/lokakarya di bidang pertanian;.

(81) 42893.pdf. 61 b.. Menjadi anggota Tim Penilai;. c.. Menjadi anggota dewan redaksi dalam media massa bidang pertanian;. d.. Memperoleh penghargaan/tanda jasa;. e.. Mengajar/melatih pada Diklat;. f.. Menjadi anggota organisasi profesi;. g.. Memperoleh gelar kesatjanaan lainnya.. Capaian kinerja penyuluh pertanian selanjutnya dinyatakan dalam bentuk Angka Kredit yang ditetapkan dan disahkan oleh Pejabat Berwenang sebagaimana yang diatur dalam peraturan perund angan tersebut di atas. Kegiatan pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra lokasi padi menjadi bagian dari kegiataan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian yang dijabarkan dari programa penyuluh kecamatan dan desa, apabila kegiatan termaksud belum tercantum, maka penyuluh pendamping perlu untuk merevisi rencana kerja tersebut sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kebijakan penyuluh ditetapkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dengan memperhatikan asas dan tujuan sistem penyuluhan. Adapun penyuluhan diselenggarakan berasaskan demokrasi, manfaat, keseta~. keterpaduan, keseimbangan, keterbukaan, kerjasama, partisipatif,. kemitraan, berkelanjutan, berkeadilan, pemerataan dan bertanggung jawab. Tujuan pengaturan sistem penyuluhan meliputi pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial, yaitu :.

(82) 42893.pdf. 62. a. Memperkuat pengembangan pertanian yang maju dan modern dalam sistem pembangunan yang berkelanjutan b. Memberdayakan pelaku utama dan. pelaku usaha. dalam. peningkatan. kemampuan melalui iklim usaha yang kondusif, penumbuhan motivasi, pengembangan potensi, pemberian peluang, peningkatan kesadaran, dan pendampingan serta fasilitasi. c. Memberi kepastian hukum bagi terselenggaranya penyuluhan yang produktif, efektif, efesien, terdesentralisasi, partisipatif, terbuka, berswadaya, bermitra sejajar, kesetaraan gender, berwawasan luas ke depan, berwawasan lingkungan, dan bertanggung gugatyang dapat menjamin terlaksananya pembangunan pertanian. d. Memberikan perlindungan, keadilan dan kepastian hukum bagi pelaku utama dan pelaku usaha untuk mendapatkan pelayanan penyuluhan serta bagi penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan. e. Mengembangkan sumber daya manusia, yang maju dan sejahtera, sebagai pelaku dan sasaran utama pembangunan pertanian. Adapun fungsi sistem penyuluhan sesuai dengan Peraturan Turunan UndangUndang No 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SPK3K) meliputi : a. Memfasilitasi proses pembelajaran petani dan pelaku usaha ;.

Referensi

Dokumen terkait

〔商法一七五〕一人会社の代表取締役に対する監視義務を怠った名

Pembahasan penelitian ini adalah kesalahan ejaan pada penulisan karangan narasi siswa kelas VIII MTs. Syamsul Huda Peresak, Sepakek, Pringgarata, Lombok Tengah didasarkan

Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan peningkatan hasil belajar dengan diterapkannya pendekatan Contextual Teaching and Learning berbasis inkuiri dalam

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi yang

upaya meningkatkan nilai-nilai Pancasila siswa metode diskusi pada kelas XII SMKN 2 Kota Bengkulu dalam mata pelajaran PKN, belum lengkapnya sarana pembelajaran

dengan menggunakan sistem ilearning survey pada Perguruan Tinggi Raharja bermanfaat untuk menilai kinerja pelayanan dari operator iDUHelp!.Dengan penggunaan sistem ilearning

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Saat ini banyak memberikan training dan workshop baik kelas public / umum maupun in-house yang berkaitan dengan pengembangan sistim manajemen sumber daya manusia,