• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE SURAT KETERANGAN. Nomor: 114/PERPUS/UG/2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE SURAT KETERANGAN. Nomor: 114/PERPUS/UG/2020"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE

BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Nomor Pengunggahan

SURAT KETERANGAN

Nomor: 114/PERPUS/UG/2020

Surat ini menerangkan bahwa:

Nama Penulis : RATIH WULANDARI, ST.,MT.

Nomor Penulis : 101102

Email Penulis : ratih_wulandari@staff.gunadarma.ac.id Alamat Penulis : Kampus D421 Jalan Margonda Raya No.100

Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :

Nomor Induk : FTI/ID/PENELITIAN/114/2020

Judul Penelitian : ANALISIS PENGUJIAN KONSEP RANCANGAN PRODUK INOVASI MEJA RIAS Tanggal Penyerahan : 12 / 05 / 2020

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.

(2)

ANALISIS PENGUJIAN KONSEP RANCANGAN PRODUK INOVASI

MEJA RIAS

Ratih Wulandari

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100 Pondok Cina Depok Jawa Barat

ratih_wulandari@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Pengujian produk atau pengujian konsep produk merupakan suatu kegiatan yang ada di dalam salah satu tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan di pasarkan, produk baru lebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Produk yang akan dilakukan uji konsep adalah produk meja rias, dengan pengujian konsep produk ini peneliti akan memperoleh tanggapan dari konsumen mengenai produk meja rias yang akan dibuat. Dengan demikian peneliti akan memperoleh gambaran yang meyakinkan terhadap produk tersebut, apakah produk tersebut layak atau tidak untuk dikembangkan lebih lanjut. Pengujian konsep juga merupakan upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar. Dengan melakukan kegiatan pengujian produk, peneliti akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memilih produk terbaik yang diminati konsumen. Tahapan pengujian konsep diantaranya mendefinisikan maksud dari pengujian, memilih populasi survei, memilih format survei, mengkomunikasikan konsep, mengukur respon pelanggan menggunakan skala ukuran , menginterpretasikan hasil, dan mereflesikan hasil. Hasil penelitian tersebut adalah konsep yang akan dilanjutkan pengembangannya yaitu konsep meja rias dengan menambah cermin rias beserta bingkai cermin dan laci. Produk diperkirakan dapat diproduksi sekitar 16.200 unit/tahun dan akan terus bertambah seiring permintaan konsumen. Kata Kunci: Pengujian Konsep, Rancangan, Meja Rias

PENDAHULUAN

Meja rias merupakan produk meubel rumah tangga yang berfungsi untuk meletakkan alat-alat make up di atas meja agar tetap tertata rapih dalam menggunakan alat-alat make up

tersebut. Dalam memproduksi meja rias tentunya memperhitungkan banyak hal diantaranya produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen, produk memiliki kualitas yang baik, produk memiliki manfaat bagi konsumen, produk memiliki fitur tambahan yang dapat membedakan produk meja rias ini dengan produk meja rias lainnya, dll. Hal-hal tersebut termasuk ke dalam pengembangan produk yang mana di dalamnya terdapat pengujian konsep produk.

(3)

Menurut Ulrich (2001) proses perencanaan dan pengembangan produk dapat dilihat seperti gambar 1.

Gambar 1 Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk

Identifikasi Kebutuhan berfungsi mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul secara eksplisit. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan dapat dilakukan identifikasi dengan cara wawancara dan menyebarkan kuesioner. Identifikasi kebutuhan dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu: 1. Mengumpulkan data mentah; 2. Menginterpretasikan data mentah dari pekerja; 3. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi hierarki; 4. Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan. Toolbox merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan alat perkakas baik berukuran sedang atau kecil, seperti obeng, palu, mur, paku, dll. Manfaat dari toolbox yaitu menyimpan alat perkakas sehingga tertata rapi dan mudah di cari saat ingin menggunakan salah satu alat perkakas.

Konsep produk merupakan gambaran mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat produk yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen yang telah diidentifikasi berdasarkan survei. Konsep produk biasanya diekspresikan sebagai model 3 dimensi secara garis besar dengan disertakan uraian gambar, oleh sebab itu ukuran kualitas yang mendasari konsep menjadikan gambaran kepuasan pelanggan. Inti perencanaan pengembangan produk terletak pada pengembangan konsep produk yang berdasarkan kebutuhan konsumen yang diperoleh dari indentifikasi kebutuhan. Konsep desain merupakan kombinasi antara lisan, tulisan, dan bentuk prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan keuntungan dan kerugian. Tiga bagian penting yang ditingkatkan dengan membuat konsep, yaitu:

1. Bentuk. Bentuk merupakan bentuk fisik suatu produk, material penyusunnya, dan komponen pendukung.

2. Teknologi. Teknologi merupakan prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, dan kebijakan yang digunakan untuk menciptakan atau mencapai produk yang direncanakan.

(4)

3. Keuntungan. Nilai keuntungan diharapkan oleh konsumen dari produk yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan konsumeh yang telah diidentifikasi.

Menentukan konsep produk memiliki tahapan dalam pelaksanaanya, berikut merupakan tahapan penentuan konsep produk:

1. Memperjelas masalah. Kegiatan ini mencakup pengembangan pengertian umum dan pemecahan sebuah masalah menjadi submasalah. Setiap masalah dibuat menjadi sub-submasalah, sehingga semakin detail dan teliti. Hal ini mempermudah dalam pengembangan konsep sesuai dengan masalah yang ada.

2. Pencarian secara eksternal. Pencarian eksternal bertujuan untuk memecahkan seluruh masalah dan submasalah yang ditemukan selama memperjelas masalah. Pencarian eksternal dapat dilakukan dengan melihat produk kompetitor yang sudah dibuat, konsep-konsep yang dikembangkan oleh pengembang produk lainnya, paten, hasil penelitian yang sudah dipublikasikan, dan produk yang dikembangkan oleh supplier.

3. Pencarian secara internal. Pencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreativitas dari tim dan pribadi untuk menghasilkan konsep solusi. Pencarian internal sangat dipengaruhi oleh kapasitas dan pengalaman anggota peneliti produk dalam mengeksplorasi berbagai informasi yang dapat dituangkan dalam penyusunan konsep produk.

4. Mengenali secara sistematis. Penggalian secara sistematis bertujuan mengarahkan ruang lingkup kemungkinan dengan mengatur dan mengumpulkan solusi, kemungkinan dengan mengatur dan mengumpulkan penggalan solusi merupakan solusi untuk sub-submasalah. Penggalian informasi secara sistematis juga memungkinkan untuk membuka kembali dokumen pengembangan produk sebelumnya, oleh karena itu pengembangan berikutnya belum dapat direalisasikan karena berbagai keterbatasan, seperti keterbatasan material, keterbatasan kemampuan proses manufaktur dan keterbatasan teknologi.

5. Merefleksikan hasil dan proses. Peneliti akan merefleksikan semua hasil pengembangan konsep produk beserta semua proses yang telah dilaksanakan untuk mengetahui hal yang belum dilaksanakan, terlewat dan hal baru yang telah dicapai oleh peneliti produk untuk dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang. Refleksi sebaiknya dilakukan pada keseluruhan proses, sehingga mendapatkan informasi dan dokumentasi yang lengkap dan komprehensif.

(5)

Penyusunan konsep produk harus disertai dengan kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target yang ingin dicapai. Konsep produk yang disusun oleh peneliti terdiri lebih dari satu konsep. Beberapa konsep produk dibuat beberapa macam, sehingga akan dilakukan pemilihan untuk dikembangkan lebih lanjut sampai terwujudnya produk. Konsep produk yang dihasilkan kemudian dievaluasi, sehingga menghasilkan konsep terbaik untuk dilakukan pemilihan konsep. Evaluasi konsep produk dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait langsung dengan produk tersebut. Konsep produk dibuat berdasarkan kondisi yang berkembang pada saar produk tersebut dibuat.

Pemilihan konsep produk yaitu berbagai konsep produk yang telah dibuat kemudian dilakukan analisis secara berturut-turut, selanjutnya dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjajikan. Pemilihan konsep dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep. Pemilihan konsep produk dapat dilakukan dengan menggunakan dua tahap pemilihan, yaitu: 1. Penyaringan konsep. Konsep yang dibuat oleh peneliti produk untuk suatu produk biasanya

dibuat lebih dari satu konsep atau beberapa konsep. Penyaringan konsep dilakukan sesuai dengan spesifikasi target yang telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk.

2. Penilaian konsep. Konsep yang telah disaring dilakukan penilaian, seperti dibuat ranking

terhadap konsep-konsep tersebut. Tahap ini tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria pemilihan dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria.

Pengujian produk atau pengujian konsep produk merupakan suatu kegiatan yang ada di dalam salah satu tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan di pasarkan, produk baru lebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Pengujian konsep adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar. Permasalahan yang dihadapi peneliti adalah belum mengetahui manakah dari beberapa alternatif konsep yang akan dilanjutkan pengembangannya, bagaimana konsep dapat diperbaiki sehingga dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan konsumen, serta perkiraan berapa banyak jumlah produk merja rias yang akan terjual. Dengan melakukan kegiatan pengujian produk, peneliti akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memilih

(6)

produk terbaik yang diminati konsumen. Dengan pengujian konsep produk peneliti akan memperoleh tanggapan dari konsumen mengenai produk meja rias yang akan dibuat.

METODE PENELITIAN

Tahapan pengujian konsep pada produk meja rias diantaranya mendefinisikan maksud dari pengujian, memilih populasi survei, memilih format survei, mengkomunikasikan konsep, mengukur respon pelanggan, menginterpretasikan hasil, dan mereflesikan hasil. Tahapan-tahapan pengujian konsep tersebut dijabarkan dalam diagram alir di bawah ini.

Gambar 1 Diagram Alir Pengujian Konsep [Sumber: Erlinda Muslim, 2017]

1. Mendefinisikan Maksud Dari Pengujian

2. Memilih Populasi Survei

3. Memilih Format Survei

4. Mengkomunikasikan Konsep

5. Mengukur Respon Pelanggan Tahapan Pengujian Konsep

6. Menginterpretasikan Hasil

(7)

Pada tahap mendefinisikan maksud dari konsep pengujian masing-masing anggota peneliti menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengujian konsep ini. Karena pengujian konsep ini pada dasarnya merupakan sebuah eksperimen, maka sangatlah penting mengetahui maksud eksperimen untuk merancang metode eksperimen yang efektif.

Tahap kedua yaitu memilih populasi survei. Dalam pengujian konsep, asumsi dasarnya yaitu populasi pelanggan mencerminkan target pasar dari sebuah produk. Jika populasi survei menunjukkan ketertarikan atau tidak terhadap produk dibandingkan target akhir dari produk, maka kesimpulandari pengujian konsep akan menjadi bias. Oleh karena itu, peneliti harus menentukan populasi survei yang mencerminkan target pasar yang sebenarnya.

Tahap ketiga yaitu memilih format survei. Format survei yang dapat digunakan dalam pengujian konsep yaitu: interaksi langsung (face-to-face interaction) yaitu pewawancara berinteraksi langsung dengan pelanggan, telepon yaitu survei yang ditujukan untuk individu khusus, dan internet yaitu situs pengujian konsep secara virtual.

Tahap keempat yaitu mengkomunikasikan konsep. Cara-cara yang dapat dilakukan dalam mengkomunikasikan konsep diantaranya: uraian verbal yaitu paragraf singkat berisi ringkasan konsep produk, sketsa yaitu garis-garis gambar yang menunjukkan produk dari berbagai sudut pandang, biasanya dilengkapi keterangan atau catatan penting, foto dan gambar (rendering) yaitu ilustrasi yang mendekati foto yg sebenarnya, dengan bantuan software CAD, dan simulasi yaitu implementasi software yang menirukan fungsi/gambaran interaktif dari produk, dll. Pada tahapan mengkomunikasikan konsep pada pengujian ini menggunakan cara uraian verbal dan simulasi dengan bantuan aplikasi Paint 3D.

Tahap kelima yaitu mengukur respon pelanggan. Tahapan ini dilakukan dengan meminta pelanggan memilih salah satu/dua konsep alternatif. Untuk melihat reaksi responden dan perencanaan perbaikan rancangan konsep maka membuat pernyataan-pernyataan yang jawabannya berdasarkan skala ukuran. Skala ukuran bernilai 1 memiliki arti pasti tidak akan membeli, skala ukuran bernilai 2 memiliki arti mungkin tidak akan membeli, skala ukuran bernilai 3 memiliki arti mungkin atau tidak akan membeli, skala ukuran bernilai 4 memiliki arti mungkin akan membeli, dan skala ukuran bernilai 5 memiliki arti pasti akan membeli.

Tahap keenam yaitu menginterpretasikan hasil. Tahapan ini mengumpulkan data respon pelanggan lalu data-data tersebut disimpulkan, kemudian menginterpretasikan data-data tersebut ke dalam tahapan perbaikan konsep.

(8)

Tahap ketujuh yaitu merefleksikan konsep. Tahapan ini menjelaskan konsep gambar produk, target pasar dan estimasi penjualan produk yang sudah mengalami perbaikan-perbaikan konsep.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap memilih populasi survei didapatkan populasi dengan dengan konsumen berjenis kelamin perempuan dan rentang usia antara 18 – 50 tahun. Hal tersebut dipilih berdasarkan tingkat minat yang cukup tinggi pada pembelian meja rias untuk kriteria populasi tersebut.

Pada tahap memilih format survei, dipilih format survei kuesioner menggunakan situs internet google form. Format survei kuesioner menggunakan situs internet google form dipilih berdasarkan tingkat efektivitasnya dalam melakukan suatu survei yaitu dapat meminimalkan biaya dan waktu dalam melakukan suatu survei.

Dari tahapan pengujian konsep di atas didapatkan hasil berdasarkan survei yang dilakukan pada situs internet google form yaitu konsep yang dipilih pelanggan adalah meja rias dengan konsep memiliki cermin rias dan laci. Berikut di bawah ini merupakan pembahasan dari tahapan mengkomunikasikan konsep.

Gambar 2. Konsep Produk Memiliki Cermin Rias dan Laci [Sumber: Olah Data Menggunakan Aplikasi Paint 3D, 2020]

Uraian dari Gambar (2) yaitu menambah cermin rias dan bingkainya pada komponen kayu bagian belakang membuat penggunanya lebih nyaman saat merias wajah (make up) dan aman karena cermin rias sudah diberikan pelapis di sisi-sisi berupa bingkai cermin. Selain

(9)

menambah cermin rias, meja rias juga ditambahkan laci yang memiliki nilai fungsional yaitu dapat menyimpan lebih banyak lagi alat-alat make up.

Respon pelanggan dapat diketahui melalui survei situs internet google form. Berikut di bawah ini merupaka hasil dari survei respon pelanggan serta skala ukurannya.

Tabel 1. Respon Pelanggan Terhadap Perencanaan Perbaikan Rancangan Produk

Perencanaan Perbaikan Rancangan Produk Skala Ukuran Bahan yang digunakan produk Meja rias

memiliki sifat bahan kokoh 5 Meja rias memiliki sifat tahan lama 5 Meja rias diberi kaca/cermin 5 Meja rias diberi laci 5 Meningkatkan aspek keamanan pada Meja rias 4 Meja rias diberi pernis 4

[Sumber: Olah data hasil survei melalui google form, 2020]

Uraian Tabel (1) di atas yaitu bahan yang digunakan produk meja rias memiliki sifat bahan kokoh memiliki skala ukuran bernilai 5 yang memiliki arti pasti akan dibeli, meja rias memiliki sifat tahan lama memiliki skala ukuran bernilai 5 yang memiliki arti pasti akan dibeli, meja rias diberi kaca/cermin memiliki skala ukuran bernilai 5 yang memiliki arti pasti akan membeli, meningkatkan aspek keamanan pada meja rias memiliki skala ukuran bernilai 4 yang memiliki arti mungkin akan membeli, meja rias diberi laci memiliki skala ukuran bernilai 4 yang memiliki arti mungkin akan membeli, dan meja rias diberi pernis memiliki skala ukuran bernilai 4 yang memiliki arti mungkin akan membeli.

Pada tahap menginterpretasikan hasil, peneliti mengestimasikan permintaan produk dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), estimasi Q dengan formula :

Q = N x A x P (1) Dimana:

Q = Jumlah produk yang diharapkan terjual selama periode waktu tertentu

N = Jumlah pelanggan potensial yang diharapkan melakukan pembelian selama periode waktu tertentu.

(10)

A = Proporsi pelanggan potensial atau pembelian produk yang tersedia dan pelanggan yang diasumsikan merupakan faktor yang terpisah, hasil kali kedua faktor ini akan menghasilkan nilai A.

P = Peluang produk akan dibeli jika tersedia dan jika pelanggan menyadari keberadaan produk.

Nilai P diestimasikan dengan rumus berikut:

P = Cdefinetely x Fdefinetely + Cprobably x Fprobably (2) Fdefinetely ialah proporsi responden survei yang memilih skala “pasti akan membeli”. Fprobably ialah proporsi responden survei yang memilih skala “mungkin akan membeli”. Cprobably dan Cdefinetely ialah konstanta kalibrasi yang biasanya ditetapkan berdasarkan pengalaman perusahaan yang sama di masa lalu, umumnya berkisar pada interval : 0.10 < Cdefinetely ¸0.50 dan 0 < Cprobably < 0.25 (Jika tidak terdapat data masa lalu, dapat digunakan nilai 0.4 untuk Cdefinetely dan 0.2 untuk Cprobably).

Nilai N dihitung dari jumlah pelanggan yang membeli. Misalkan jumlah ini diperkirakan 300 ribu per tahun. Proporsi sampel yang “pasti akan membeli” sebesar 0.3 dan proporsi

“mungkin akan membeli” sebesar 0.3. Peneliti mengharapkan 30 persen dari pelanggan yang menjadi target pasar akan menyadari keberadaan produk. Digunakan nilai 0.4 untuk Cdefinitely dan 0.2 untuk Cprobably.

P = 0,4 x 0,3 + 0,2 x 0,3 = 0,18 maka,

Q = 300.000 x 0,3 x 0,18 = 16.200 unit untuk tahun pertama.

KESIMPULAN DAN SARAN

Konsep yang akan dilanjutkan pengembangannya yaitu konsep meja rias dengan menambah cermin rias beserta bingkai cermin pada komponen kayu bagian belakang yang membuat pengguna menjadi lebih nyaman dan aman. Selain cermin rias, meja rias juga ditambahkan laci yang memiliki nilai fungsional yaitu dapat menyimpan lebih banyak lagi alat-alat make up. Konsep tersebut akan dibuat dengan menggunakan bahan kayu jati Belanda yang dimana kayu jenis tersebut memiliki sifat kokoh dan tahan lama, serta penggunaan pernis agar produk bersifat lebih tahan lama. Diharapkan setelah pengembangan ini, produk dapat diterima oleh konsumen/pelanggan. Diperkirakan produk yang terjual akan bertambah dan meningkat dari penjualan sebelumnya setelah diterapkan konsep tersebut pada produk meja rias ini. Produk meja

(11)

rias ini diperkirakan dapat diproduksi sekitar 16.200 unit/tahun dan akan terus bertambah dikarenakan produk ini adalah produk yang diinginkan oleh konsumen. Saran proses pengembangan dapat dilanjutkan karena penerapan konsep ini menambah kenyamanan konsumen saat menggunakan produk seiring dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas yang diinginkan oleh konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dian Mardi Safitri, “Pengujian konsep,” slideplayer.info, 2019. [Online]. Available:

https://slideplayer.info/slide/13176188/. [Accessed Mei 22, 2020]

[2] Erlinda Muslim, “Product Design and Development Concept Testing,” staff.ui.ac.id, slide

21, 2017. [Online]. Available:

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/erlinda.muslim/material/10-concepttesting.pdf.

[Accessed Mei 22, 2020]

[3] P. I. Agustinus, Perancangan & Pengembangan Produk Manufaktur. Jakarta, Penerbit: Andi, 2017.

[4] Retno Putri Nanda, “Strategi Pengembangan Produk Dengan Analisis SWOT dan Matrik BCG di PT China Internasional Raya Legok,” vol.12, no. 1D, 2016. [Online serial]. Available: http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/view/2844/2686. [Accessed Mei 22, 2020]

[5] Ulrich, Karl T and Eppinger, Steven D. Perancangan dan Pengembangan Produk. Edisi pertama, Jakarta : Salemba Teknika, 2001.

Gambar

Gambar 1 Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
Gambar 1 Diagram Alir Pengujian Konsep  [Sumber: Erlinda Muslim, 2017]
Gambar  2. Konsep Produk Memiliki Cermin Rias dan  Laci  [Sumber: Olah Data Menggunakan Aplikasi Paint 3D, 2020]

Referensi

Dokumen terkait

Privatisasi melalui pasar modal belum tentu dapat memacu pertumbuhan perekonomian.Hal ini terjadi bisa dilihat dari komposisi investor yang membeli saham BUMN di

Hipotesis 2 total asset turn over tidak berpengaruh terhadap return on assets Total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang

Peranan OCHA sangat penting, dibandingkan organisasi lainnya dikarenakan OCHA merupakan aktor utama yang bertanggung jawab atas berjalannya program penanggulangan

Fungsi iklan adalah brosur benar-benar sangatlah penting sebagai alat iklan atau alat promosi, yang menarik dan juga memungkinkan kamu untuk mempromosikan satu atau

Apabila perkembangan negosiasi perdagangan sektor jasa dalam forum World Trade Organization (WTO) yang masih berlangsung sampai saat ini diamati secara cermat, maka dapat

Gaya komunikasi menurut Wubbles diatas, dapat dikategorikan berdasarkan ciri-ciri yang membedakannya, yaitu adanya indikator penciptaan suasana kelas, pemberian tugas atau

Pengisian nama orang tua/wali pemilik SKHUAMBN, diisi sesuai dengan yang tercantum pada ijazah/STTB yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat disampaikan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut; Perencanaan anggaran tidak berpengaruh