• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran dan Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal Industri Otomotif di BEI (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran dan Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal Industri Otomotif di BEI (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN DAN PERTUMBUHAN TERHADAP STRUKTUR MODAL INDUSTRI

OTOMOTIF DI BEI (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

KETTY LORENSIA B100140006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN DAN PERTUMBUHAN TERHADAP STRUKTUR MODAL INDUSTRI

OTOMOTIF DI BEI (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

KETTY LORENSIA B100140006

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

Jati Waskito, S.E., M.Si NIDN. 0617107101

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN DAN PERTUMBUHAN TERHADAP STRUKTUR MODAL INDUSTRI

OTOMOTIF DI BEI (Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)

Oleh:

KETTY LORENSIA B100140006

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu, 16 Desember 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan Penguji :

1. Dr. Syamsudin, S.E., M.M. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Moechammad Nasir, S.E., M.M. ( )

(Sekretaris Dewan Penguji)

3. Jati Waskito, S.E., M.Si. ( )

(Anggota Dewan Penguji)

Dekan,

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 18 Desember 2017 Penulis

KETTY LORENSIA B100140006

(5)

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN DAN PERTUMBUHAN TERHADAP STRUKTUR MODAL INDUSTRI

OTOMOTIF DI BEI

(Studi Empiris pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2016. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan telah diperoleh sampel sebanyak 13 perusahaan dengan periode selama 4 tahun. Data laporan keuangan perusahaan diperoleh dari data sekunder berupa annual report. Penelitian ini menggunakan penelitian analisis regresi berganda, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Variabel likuiditas berpengaruh signifikan dan positif terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap struktur modal. Sedangkan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap struktur modal. Dan hasil uji F diketahui F hitung > F tabel (27,073 > 2,84), maka Ho ditolak, artinya bahwa keempat variabel yaitu profitabilitas, likuiditas, ukuran dan pertumbuhan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan hasil analisis koefisien determinasi (R ) sebesar 0.74%, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari profitabilitas, likuiditas, ukuran dan pertumbuhan perusahaan sebesar 74%, sedangkan sisanya 26% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.

Kata kunci: Struktur Modal, Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan.

ABSTRACT

The study aims to test and know the influence of profitability, liquidity, size, and growth of company on the capital structure of automotive company in Indonesia Share stok exchange from 2013 to 2016. The technique of sampling is purposive sampling and based on the criteria determined it has got 13 company sample in 4 year periods. The data of the company financial report are collected from secondary data that is annual report. It uses multiple regression analysis, classic assumption test and hypothesis test. The result of the study shows that profitability variable has negative and no significant influence on the capital structure. Liquidity variable has positive and significant influence on the capital structure. The size of the company has negative and significant influence on the capital structure. In addition, the company growth has positive and significant influence on the capital structure. Of the F-test it is knows F count > F table (27.073 > 2.84), thus Ho is rejected, meaning that the four variables namely profitability, liquidity, size and growth have influence on the capital structure. Meanwhile, the determination coeficient analysis ( ) is 0.74%, it shows that

(6)

variation of profitability, liquidity, size and growth of company is 74%, while the other 26% is explained by factors outside the studied variables.

Keyword: Profitability, Liquidity, Size and Company Growth 1. PENDAHULUAN

Keputusan struktur modal sangat penting bagi organisasi bisnis (Gill, Biger, & Mathur, 2011). Modal telah menjadi faktor penting sejak bisnis pertama kali didirikan, modal berkontribusi untuk membantu produksi dan perdagangan agar berjalan lancar dan memfasilitasi ekspansi bisnis. Dengan demikian, organisasi harus mendapatkan modal yang digunakan untuk operasi bisnis dengan tujuan mencapai hasil investasi yang memuaskan (Pattweekongka & Napompech, 2014). Modal yang diperoleh memiliki bentuk yang berbeda dan berasal dari sumber bisnis yang berbeda. Biasanya, dua sumber utama modal investasi adalah pinjaman dan ekuitas (Nawaz, Ali, & Naseem, 2011). Modal yang digunakan untuk operasi bisnis memerlukan struktur modal yang melibatkan proporsi modal jangka panjang untuk mengakuisisi setiap sumber modal yang digunakan untuk operasi bisnis (Pattweekongka & Napompech, 2014).

Perusahaan akan lebih memilih modal dari laba pendapatan yang ditahan, kemudian dari pinjaman, dan akhirnya mengeluarkan ekuitas baru (Abu Mouamer, 2011). Sudut pandang ini konsisten dengan teori pecking order. Saldo laba menentukan kebijakan hutang (Pattweekongka & Napompech, 2014). Dengan demikian, teori pecking order mengharapkan profitabilitas memiliki hubungan negatif dengan struktur modal. Namun, untuk teori trade off statistik, perusahaan mungkin memilih meminjam dalam jumlah besar untuk menerima keuntungan dari pembayaran bunga yang pada gilirannya akan menghemat pajak. Dengan demikian, mengikuti teori ini profitabilitas diharapkan memiliki nilai positif dengan struktur modal (Karadeniz, 2009 dalam Pattweekongka & Napompech, 2014).

Dari perspektif teori pecking order, memiliki sumber modal internal tidak hanya melayani profitabilitas, tapi juga likuiditas. Teori pecking order memperkirakan bahwa likuiditas memiliki dampak negatif struktur modal (Danbolt, 2002 dalam Pattweekongka & Napompech, 2014). Namun, Jensen

(7)

(dalam Pattweekongka & Napompech, 2014) mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki banyak uang harus mengambil pinjaman untuk mencegah direktur mengambil uang dan menggunakannya diluar perusahaan, yang menunjukkan secara implisit bahwa likuiditas memiliki hubungan positif dengan struktur modal. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal (Danbolt, 2002 dalam Pattweekongka & Napompech, 2014).

Ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu (Cahyani & Handayani, 2017). Banyak peneliti telah melaporkan hubungan positif antara ukuran perusahaan besar dan tingkat hutang (Bevan dan Dobolt, 2002 dalam Pattweekongka & Napompech, 2014). Namun, Penulis lain menyatakan ada pengaruh negatif ukuran perusahaan dengan hutang (Delcoure, 2007 dalam Pattweekongka & Napompech, 2014). Apalagi, Bevan dan Danbolt (dalam Pattweekongka & Napompech, 2014) menemukan bahwa hubungan itu tergantung pada karakteristik pinjaman. Hubungan harus positif jika itu adalah hutang jangka panjang, harus negatif jika itu adalah hutang jangka pendek. Di sisi lain, Karadeniz (dalam Pattweekongka & Napompech, 2014) tidak menemukan hubungan antara ukuran perusahaan dan kewajiban.

Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi akan meminjam lebih, hal ini tidak sesuai dengan teori pecking order yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara hutang dan peluang pertumbuhan perusahaan. Penelitian sebelumnya telah mendukung hubungan yang negatif antara hutang dan tingkat pertumbuhan perusahaan (Barclay dan Smith, 1996 dalam Pattweekongka & Napompech, 2014). Selain itu, penelitian sebelumnya telah menyarankan agar pertumbuhan perusahaan memiliki hubungan positif dengan kewajiban (Wald, 1999 dalam Pattweekongka & Napompech, 2014).

Berdasarkan uraian pada latar belakang, penelitian ini dirancang untuk mengetahui faktor yang memengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas, likuiditas, ukuran dan tingkat pertumbuhan perusahaan. Perusahaan pada Industri Otomotif di BEI dan periode pengambilan data dari tahun 2013-2016.

(8)

1.1.Struktur Modal

Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri (Martono, Harjito, 2008). Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih mengalami kekurangan (defisit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yaitu dari hutang (debt financing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal.

1.2.Teori Trade-off

Ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan utang sebanyak-banyaknya. Satu hal yang terpenting adalah dengan semakin tinggi hutang, akan semakin tinggi kemungkinan kebangkrutan (Hanafi, 2004:309). Penelitian diluar negeri menunjukkan biaya kebangkrutan bisa mencapai sekitar 20% dari nilai perusahaan. Biaya tersebut mencakup dua hal:

1.2.1. Biaya langsung: biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya administrasi, biaya pengacara, biaya akuntan, dan biaya lainnya yang sejenis.

1.2.2. Biaya tidak langsung: biaya yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misal, supplier barangkali tidak akan mau memasok barang karena mengkhawatirkan kemungkinan tidak terbayar.

1.3.Teori Pecking Order

Urutan dalam pecking order theory adalah sebagai berikut (dalam Hanafi, 2004):

(9)

1.3.2. Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi.

1.3.3. Karena kebijakan deviden yang konstan, digabung dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi, akan menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat-saat tertentu, dan akan lebih kecil pada saat yang lain.

1.3.4. Jika pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dahulu.

1.4.Hipotesis

Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Debt To Equity Ratio (DER) Teori pecking order menyebutkan bahwa perusahaan menyukai internal fund, kemudian dana eksternal, dan akhirnya ekuitas eksternal. Tingginya tingkat pengembalian dari kegiatan investasi dan operasi membuat perusahaan dapat membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan internal fund (Putu, Ria, & Lestari, 2015).

H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap stuktur modal

Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Debt To Equity Ratio (DER)

Menurut pecking order theory perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan melalui hutang. Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan likuiditas tinggi mempunyai dana internal yang besar sehingga perusahaan tersebut akan lebih memilih menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai investasinya sebelum menggunkan pembiayaan eksternal ataupun dengan menerbitkan saham baru (Seftianne dan Handayani, 2011).

H2 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal

Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Debt To Equity Ratio (DER) Semakin besar ukuran perusahaan, maka dana yang dibutuhkan untuk

(10)

memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dananya adalah dengan menggunakan hutang (Ruslim, 2010).

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) terhadap Debt To Equity Ratio (DER)

Makin besar kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya, makin senang perusahaan tersebut menahan “earning” nya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, maka makin besar dana yang dibutuhkan. Makin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan, di mana kebutuhan dananya dapat dipenuhi dari dana yang berasal dari pasar modal atau sumber dana ekstern lainnya (Joni & Lina, 2010).

H4 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal

2. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri otomotif yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2013-2016. Objek penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, ukuran dan pertumbuhan perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 perusahaan industri otomotif yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2013-2016, perusahaan tersebut menyediakan laporan tahunan (annual report) dan mempunyai data yang lengkap terkait dengan variabel yang digunakan dalam penelitian.

2.1. Definisi Operasional Variabel

Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah struktur modal yang didefinisikan sebagai Debt To Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas (Cahyani & Handayani, 2017).

(11)

Y = Total HutangEkuitas

Profitabilitas adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu dengan memaksimalkan penggunaan aset yang dimiliki oleh perusahaan melalui investasi. Profitabilitas diukur dengan skala rasio yang menggunakan rumus (Sari & Oetomo, 2014):

ROA = Laba Bersih Setelah PajakTotal Asset

Likuiditas adalah seberapa besar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Variabel likuiditas diproksikan dengan menggunakan Current Ratio (CR). Untuk mengukur Current Ratio (CR) digunakan rumus sebagai berikut (Wilded, 2009: 4 dalam Dian & Suwitho, 2015).

X2 = Hutang lancarAktiva Lancar

Ukuran Perusahaan merupakan besarnya aset yang ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Variabel ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan total aset yang ditransformasikan ke dalam Logaritma Natural, dengan tujuan untuk menyamakan dengan variabel lainnya dalam penelitian ini, dikarenakan total aset perusahaan nilainya relatif lebih stabil (Putri, 2012).

X3 = Ukuran Perusahaan = Ln(Total Aktiva)

Pertumbuhan Perusahaan diproksikan dengan total penjualan tahun tertentu dikurangi total penjualan tahun sebelumnya dibagi dengan total penjualan tahun sebelumnya. Alat ukur ini digunakan karena untuk mengetahui kenaikan atau penurunan dari tingkat penjualan (Wahyuni, 2012 dalam Putra & Kesuma, 2014).

(12)

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1.Hasil Uji Asumsi Klasik

Tabel 1

Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinir

itas

Variabel Normalitas Tolerance VIF Heteroskeda stisitas Autokorela si Profitabilitas 0,944 0,840 1,191 0,906 1,949 Likuiditas 0,814 1,229 0,782 Ukuran (Size) 0,917 1,090 0,191 Pertumbuhan (Growth) 0,924 1,082 0,052

Sumber : Data Olahan, 2017

Hasil uji normalitas pada tabel 2 menunjukan bahwa nilai dari pengujian dengan metode Kolmogrov Smirnov adalah nilai signifikansi untuk model regresi (0,944 > 0,05), multikoliniearitas dengan nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, heteroskedastisitas (nilai heteroskedastisitas > 0,05 ), serta pengujian autokorelasi dengan kriteria nilai Durbin Watson antara 1,5<d<2,5 maka tidak terjadi autokorelasi.

3.2.Analisis Regresi Linier Berganda

Uji regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003). Dalam penelitian ini, fungsi dari persamaan regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Ukuran

(13)

Perusahaan (SIZE) dan Pertumbuhan perusahaan (GROWTH) terhadap Debt to Equity Ratio (DER).

Tabel 2

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Variabel β Std. Error t hitung Sign.

Konstanta 0,642 0,394 1,632 0,111 Return On Asset (X1) -0,145 0,076 -1,907 0,064 Current Ratio (X2) 0,064 0,027 2,368 0,023 Ukuran Perusahaan (X3) -0,304 0,096 -3,157 0,003 Pertumbuhan Perusahaan (X4) 6,418 0,737 8,702 0,000 R 0,860 R Square 0,740 Adjusted R² 0,713 F hitung 27,073 Probabilitas F 0,000

Sumber : Data Olahan, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 1 diatas. Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut.

Y = 0,642–0,145 ROA + 0,064 CR–0,304 SIZE + 6,418 GROWTH

3.3.Hasil Uji Hipotesis

Tabel 3

Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .860 .740 .713 .6933561

Sumber : Data Olahan, 2017

Bahwa nilai R square 0,740 artinya 74% Debt To Equity Ratio (DER) dapat dijelaskan oleh variabel Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Ukuran Perusahaan (SIZE), Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH). Sedangakan sisanya

(14)

Tabel 4 Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 52,061 4 13,015 27,073 0,000 Residual 18,268 38 0,481 Total 70,329 42 Sumber : Data Olahan, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar 27,073 dan F tabel 2,84 dengan membandingkan nilai F hitung > F tabel dan p-value < p-α (27,073 > 2,84 dan 0,000 < 0,05) maka Hₒ ditolak artinya variabel Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Ukuran Perusahaan (SIZE), Pertumbuhan perusahaan (GROWTH) bahwa model regresi pada penelitian dapat diandalkan untuk melakukan prediksi terhadap Debt To Equity Ratio (DER).

Tabel 5 Hasil Uji t Variabel Koefisien Regresi t Sig. t Keterangan Profitabilitas -0,145 -1,907 0,064 2,023 H diterima Likuiditas 0,064 2,368 0,023 2,023 H ditolak Ukuran (Size) -0,304 -3,157 0,003 2,023 H ditolak Pertumbuhan (Growth) 6,418 8,702 0,000 2,023 H ditolak

Sumber : Data Olahan, 2017

a. Pengaruh variabel Return On Asset (ROA) terhadap Debt To Equity Ratio (DER)

Hasil dari pengujian dapat disimpulkan bahwa nilai t -1,907 dan t sebesar -2,023 dengan mendapat analisis p-value sebesar 0,064 dan p-α sebesar 0,05. Hasil analisis menyatakan nilai t hitung sebesar -1,907 > -2,023 dan p-value

(15)

0,064 > 0,05 sehinggaH diterima artinya Return On Asset (ROA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Debt To Equity Ratio (DER).

b. Pengaruh variabel Current Ratio (CR) terhadap Debt To Equity Ratio (DER) Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian diatas bahwa nilai thitungsebesar 2,368 dan ttabelsebesar 2,023 dengan mendapat analisis p-value sebesar 0,023 dan p-α sebesar 0,05. Hasil analisis menyatakan nilai t hitung sebesar 2,368 > 2,023 dan p-value 0,023 < 0,05 sehingga Hₒditolak artinya Current Ratio (CR) memiliki pengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER).

c. Pengaruh variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Debt To Equity Ratio (DER).

Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian diatas bahwa nilai thitungsebesar -3,157 dan ttabelsebesar 2,023 dengan mendapat analisis p-value sebesar 0,003 dan p-α sebesar 0,05. Hasil analisis menyatakan nilai t hitung sebesar -3,157 < -2,023 dan p-value 0,003 < 0,05 sehingga Hₒ ditolak artinya ukuran perusahaan (SIZE) memiliki pengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER).

d. Pengaruh variabel Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) terhadap Debt To Equity Ratio (DER).

Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian diatas bahwa nilai thitungsebesar 8,702 dan t tabelsebesar 2,023 dengan mendapat analisis p-value sebesar 0,000 dan p-α sebesar 0,05. Hasil analisis menyatakan nilai t hitung sebesar 2,368 > 2,023 dan p-value 0,000 < 0,05 sehingga Hₒditolak artinya pertumbuhan perusahaan (GROWTH) memiliki pengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER).

(16)

3.4.Pembahasan

3.4.1.Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Debt To Equity Ratio (DER)

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) tidak memiliki pengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER). Hal ini ada dibutikkan dengan nilai sign > 0,05. Hal ini konsisten yang dilakukan oleh Lukic, Lalic, Lalic, Tesic, & Milovanovic (2017), Mateev, Poutziouris, & Ivanov (2013) mengatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Hasil pengujiaan menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, berarti apabila profitabilitas meningkat maka struktur modal akan mengalami penurunan dimana dengan menurunnya struktur modal sebagai akibat berkurangnya hutang jangka panjang yang bisa dilunasi dengan profit yang naik.

3.4.2.Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Debt To Equity Ratio (DER) Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Current Ratio (CR) memiliki pengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER). Hal ini ada dibutikkan dengan nilai sign < 0,05. Hal ini konsisten yang dilakukan oleh Dian & Suwitho (2015) mengatakan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap struktur modal. Hal ini dikarenakan tingkat likuiditas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, sehingga perusahaan tidak menggunakan pembiayaan dari hutang. Dan perusahaan memiliki sumber dana yang melimpah, sehingga perusahaan lebih cenderung menggunakan dana internalnya dahulu untuk membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui hutang.

(17)

3.4.3.Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) Terhadap Debt To Equity Ratio (DER)

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (SIZE) memiliki pengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER). Hal ini ada dibutikkan dengan nilai sign < 0,05. Hal ini konsisten yang dilakukan oleh MB & Suwitho (2016) mengatakan bahwa ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar perusahaan maka semakin besar pula dana yang akan dikeluarkan baik dari modal sendiri maupun hutang untuk mempertahankan atau mengembangkan perusahaan.

3.4.4.Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) Terhadap Debt To Equity Ratio (DER)

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan (GROWTH) memiliki pengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER). Hal ini ada dibutikkan dengan nilai sign < 0,05. Hal ini konsisten yang dilakukan oleh Shambor (2017), Putu, Ria, & Lestari (2015), Ardhy (2012), Damayanti (2013) mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan (GROWTH) berpengaruh terhadap struktur modal.

Peningkatan pertumbuhan penjualan akan mengakibatkan perusahaan perlu penambahan modal agar mendukung pengembangan perusahaan. Disisi lain para kreditur cenderung akan melihat pertumbuhan penjualan perusahaan sebagai salah satu hal yang dipertimbangkan dalam memberikan pinjaman. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan industri otomotif maka semakin banyak dana yang dibutuhkan untuk membiayai penjualannya sehingga semakin mudah juga perusahaan dalam mendapatkan dana dalam bentuk hutang.

(18)

4. PENUTUP 4.1.Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Tidak ada pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Debt To Equity Ratio (DER). (2) Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER). (3) Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER). (4) Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) berpengaruh terhadap Debt To Equity Ratio (DER).

4.2.Saran

Untuk penelitian yang akan datang mungkin dengan tema yang sama, kedepan bisa menambah variabel lagi yang dapat memperkuat dampak ke profitabilitas. Dan memperluas populasi penelitian dan tidak hanya terbatas pada perusahaan otomotif saja, seperti perusahaan manufakatur dan perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). DAFTAR PUSTAKA

Abu Mouamer , F. M. (2011). The Determinants of Capital Structure of Palestine-listed Companies . The Journal of Risk Finance , 12(3), 226-241.

Ardhy, W. R. (2012). Pengaruh Company Size, Business Risk, Rate of Growth, Asset Structure, Profitabilitas Terhadap Capital Structure Perusahaan Manufaktur Di Bei 2009-2011.

Cahyani, N. I., & Handayani, N. (2017, Februari). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Size, Kepemilikan Institusional, dan Tangibility terhadap Struktur Modal . Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi , 6(2), 614-630.

Damayanti. (2013). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Peluang Bertumbuh Dan Profitablitas Terhadap Struktur Modal. Jurnal Perspektif Bisnis, Dosen Jurusan Adm Bisnis FISIP Universitas Lampung, 1(1), 17– 32.

Dian, R., & Suwitho. (2015). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 4(7), 1–15.

Elsa Dwi Putri, M. (2012, September). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen, 1(1), 1-10.

Gill, A., Biger, N., & Mathur, N. (2011, Dec). The Effect of Capital Structure on Profitability: Evidence from the United States. International Journal of Management, 28(4), 3-15.

(19)

Hanafi, M. M. (2004). Manajemen Keuangan . Yogyakarta: Universitas Gajah Mada .

Joni dan Lina. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ’’, Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12, No. 2, Agustus, hal 81- 96.

Lukic, R., Lalic, N., Lalic, S., Tesic, N., & Milovanovic, D. (2017). Statistical-Financial Analyisis of Capital Structure in the Service Business. Environmental and Earth Sciences and Economics, 116-124.

Martono, & Harjito, D. A. (2008). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Mateev, M., Poutziouris, P., & Ivanov, K. (2013). On the Determinants of SME

Capital Structure in Central and Eastren Europe: A Dynamic Panel Analysis. Research in International Business and Finance, 1–37.

MB, F. Z., & Suwitho. (2016, Mei). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal . Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen , 5(5), 1-16.

Nawaz, A., Ali, R., & Naseem , M. A. (2011). Relationship between Capital Structure and Firms Performance: A Case of Textile. Global Business and Management Research, 3, 270-275.

Pattweekongka , S., & Napompech, K. (2014). Determinan of Capital Structure: Evidence from Thai Lodging Companies. International journal of Arts , 45-52.

Putra, D. E., & Kesuma, I. K. W. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran, Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal Industri Otomotif Di Bei, 1753–1766.

Putu, N., Ria, Y., & Lestari, P. V. (2015). Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal, 4(5), 1238–1251.

Ruslim, H. 2010. Pengujian Struktur Modal (Teori Packing Order): Analisis Empiris Terhadap Saham di LQ45. Jurnal Bisnis dan Akuntansi 11(3): 209-221.

Sari, A. N., & Oetomo, H. W. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset, Dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal. Jurnal Imu Manajemen, 2(3), 1–18.

Seftianne dan R. Handayani. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi 13(1): 39-56.

Gambar

Tabel 4 Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 52,061 4 13,015 27,073 0,000 Residual 18,268 38 0,481 Total 70,329 42 Sumber : Data Olahan, 2017

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul Penelitian dalam Laporan Akhir ini adalah Pengaruh Penambahan Volume Mikroba Dan Enzim Terhadap Pembuatan Bioetanol dari Singkong Karet

Keadaan ini sesuai dengan hipotesis biogeografi (Shekelle, 2003) yaitu, berdasar sebaran Tarsius kedua T spectrum (berasal dari Air Madidi dan Tangkoko) ini

Pelayanan air bersih sistem non perpipaan yang dimanfaatkan oleh penduduk di Kabupaten Luwu untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya cukup tinggi dibanding dengan

Semoga dengan adanya protokol yang telah diterbitkan ini akan dapat digunakan sebagai panduan dalam pengawalan, pencegahan dan pembasmian IBD.. Akhir sekali, saya

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian bagaimana menerapkan algoritma GAP atau Profile Mathing dalam bentuk

Pelaksanaan konsep desain kapasitas struktur adalah memperkirakan urutan kejadian dari kegagalan suatu struktur berdasarkan beban maksimum yang dialami struktur, sehingga

Pada materi aritmatika sosial dan perbandingan, pada masing-masing tipe pola asuh orang tua otoriter, demokratis, maupun permisif, penggunaan pendekatan

Kursus ini menjelaskan tentang prosedur penyelidikan pendidikan, Menyatakan masalah kajian, menetapkan objektif kajian, membentuk soalan kajian, membentuk hipotesis kajian, melakukan