• Tidak ada hasil yang ditemukan

Quality of life measurement in cancer patients before and after chemotherapy with EORTC QLQ-C30 in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Quality of life measurement in cancer patients before and after chemotherapy with EORTC QLQ-C30 in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengukuran kualitas hidup pasien kanker

sebelum dan sesudah kemoterapi dengan

EORTC

QLQ-C30

di

RSUP

Dr.

Sardjito

Yogyakarta

Quality of life measurement in cancer patients before

and after chemotherapy with EORTC QLQ-C30 in RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta

Dyah Aryani Perwitasari

Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Abstrak

Telah dilakukan penelitian tentang kualitas hidup pasien kanker sebelum dan sesudah terapi sitostatika emetogenik berat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dengan EORTC QLQ-C30. Ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kualitas sebelum dan sesudah serta mengetahui domain yang mungkin menimbulkan perbedaan.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kohort dengan subyek penelitian adalah pasien kanker yang baru pertama kali mendapat terapi

cisplatin ≥ 50 mg/m 2 dan atau kombinasinya, dan diterapi dengan antiemetika

ondansetron dan deksametason di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta selama 2 bulan Pasien akan diberi kuesioner EORTC QLQ-C30 sebelum mendapat cisplatin (sebelum-kemoterapi) dan 5 hari sesudah mendapat cisplatin

(sesudah-kemoterapi). Perbedaan kualitas hidup akan dianalisis dengan paired t-tes

dengan tingkat kepercayaan 95 %. Korelasi antara domain kualitas hidup pada

sebelum dan sesudah kemoterapi akan dianalisis dengan Pearson correlation

test dengan tingkat kepercayaan 95 %.

Subyek dalam penelitian ini sejumlah 38 pasien dengan diagnosa kanker servik, nasofaring, ovarium dan paru-paru. Secara keseluruhan, kualitas hidup pasien mengalami penurunan meskipun tidak signifikan, sedangkan ditinjau dari domain kualitas hidup, tidak semua domain mengalami penurunan. Domain fisik, emosi, kognitif dan sosial mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan. Penurunan kualitas hidup ini lebih dipengaruhi oleh domain peran pasien, simtom nyeri, penurunan nafsu makan dan kesulitan keuangan. Korelasi yang kuat antar domain pada sebelum dan sesudah kemoterapi terdapat pada simtom fatigue, konstipasi dan kesulitan keuangan (r ≈ 0.50).

Kata kunci : Kualitas hidup. Kanker, EORTC QLQ-C30 Abstract

The research about cancer patients’ quality of life on before and after therapy of high emetogenic cytotostatic in RSUP Dr Sardjito Yogyakarta by EORTC QLQ-C30 has been done.

This research used cohort design with cancer patients who just the first time received cisplatin ≥ 50 mg/m2 and or its combination, and also got ondansetron-dexamethasone as anti-emetics. While the patients were given EORTC QLQ-C30 questionnaire before got cisplatin (before chemotherapy) and 5 days after got cisplatin (after chemotherapy). The difference of the quality of the life will be analysed with paired t-test with 95 % level of significancy. The correlation between the domains before and after chemotherapy was analysed by Pearson correlation test with the 95 % level of significancy.

(2)

We got 38 patients during 2 months with the cancer diagnoses of cervix, nasopharyng, ovarium and lung. Generally, the quality of life was non-significantly decreasing, whereas not all the domains were decreasing. The physical, emotions, cognitive and social domains were non-significantly increasing. The decline in the quality of life was more influenced by the role domain of the patients, pain, the decline in appetite and the financial difficulty. The correlation of fatigue, constipation and the financial difficulty were strong between the domain in before and the chemotherapy after was received in the symptom (r ≈ 0.50).

Key words : quality of life, cancer, EORTC QLQ-C30.

Pendahuluan

Pengobatan kanker dengan kemoterapi dapat memberikan efek mual (nausea) dan muntah (vomiting) bagi pasien kanker (Koda-Kimble et al., 2002; Tierney et al., 2006).

Mual muntah adalah efek samping yang menakutkan bagi pasien kanker dan keluarganya sehingga kadang-kadang penderita menolak pengobatan lanjutan. Muntah yang tidak diobati atau mendapat pengobatan yang tidak adekuat pada penderita kanker dapat menyebabkan pasien menjadi lemah, nafsu makan dan minum berkurang, status gizi berkurang, dehidrasi, gangguan elektrolit, dan pneumonia aspirasi (Tierney et al., 2006).

Kanker berhubungan dengan penurunan kualitas hidup pasien. Penurunan kualitas hidup disebabkan oleh diagnosis, terapi dan efek samping kemoterapi (Awad et al., 2008; Zhao and Kanda, 2000). Efek samping mual muntah pada pasien kanker dengan kemoterapi yang bersifat emetogenik berat akan mempengaruhi kualitas hidup pasien (Bottomley, 2002). Penelitian menunjukkan bahwa 23 % pasien yang mengalami mual muntah pasca kemoterapi tidak sanggup bekerja karena muntah, 22 % tidak sanggup makan, 12 % tidak sanggup merawat diri sendiri dan 12 % tidak sanggup minum obat yang diresepkan karena muntah (Ballatori and Roila, 2003).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup pasien kanker sebelum dan sesudah kemoterapi dengan emetogenik berat serta mengetahui domain yang mungkin menimbulkan perbedaan kualitas hidup dengan menggunakan kuisioner

European Organisation for Research and Treatment of Cancer Quality of life Questionnaire C-30 (EORTC QLQ-C30). EORTC QLQ-C30 merupakan kuesioner yang digunakan pada pasien kanker

dan berisi 30 pertanyaan yang meliputi domain fisik, peran, emosi, sosial domain, kognitif dan keseluruhan kualitas hidup. Kuesioner ini sudah diterjemahkan dan disahkan dalam 81 bahasa dan telah digunakan dalam lebih dari 3000 penelitian di seluruh dunia (Fredheim et al., 2007; Kleijn et al., 2006).

Metodologi

Rancangan penelitian ini adalah kohort. Subyek penelitian adalah pasien kanker servik, ovarium dan nasofaring yang baru pertama kali mendapat terapi cisplatin ≥ 50 mg/m2 dan atau

kombinasinya, dan diterapi dengan antiemetika ondansetron dan deksametason di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta selama 2 bulan . Kriteria inklusi adalah pasien dengan usia ≥ 18 tahun dengan indeks Karnofsky ≥ 50 % dan bersedia diwawancara untuk mengisi kuesioner. Pasien akan diberi kuesioner EORTC QLQ-C30 sebelum mendapat cisplatin (sebelum kemoterapi) dan 5 hari sesudah mendapat cisplatin (sesudah kemoterapi). Kuesioner EORTC QLQ-C30 telah melalui proses translasi dan validasi oleh penelitian sebelumnya dan sedang dalam proses publikasi.

Analisis data

Data demografi pasien dianalisis secara deskriptif. Jawaban pertanyaan pasien dari nomor 1 sampai nomor 30 dikelompokkan menjadi domain fisik, peran, emosi, kognitif, sosial, kualitas hidup secara keseluruhan dan domain simtom. Domain-domain tersebut dianalisis secara deskriptif pada sebelum dan sesudah kemoterapi.

Perbedaan kualitas hidup dianalisis dengan paired t-tes statistic dengan tingkat kepercayaan 95 %. Korelasi antara domain kualitas hidup pada sebelum dan sesudah kemoterapi dianalisis dengan Pearson correlation test dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil korelasi yang mendekati 0,50 dinyatakan sebagai korelasi yang kuat dan apabila < 0,35

dinyatakan sebagai korelasi yang lemah (Luo et al., 2005).

(3)

Hasil dan Pembahasan

Penelitian dilakukan selama 2 bulan dan diperoleh 38 pasien kanker servik, nasofaring, ovarium dan paru-paru. Subyek penelitian adalah pasien yang mendapat emetogenik berat yaitu cisplatin dosis ≥50 m2 dan atau

kombinasinya yang mempunyai potensi emetogenik berat (> 90 % akan mengalami mual muntah) (Hesketh, 1999). Efek samping mual muntah tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker. Cisplatin dan atau kombinasinya merupakan kemoterapi untuk kanker servik, nasofaring, ovarium dan kanker paru-paru. Pasien kanker dengan diagnosa terbanyak selama perode penelitian adalah kanker servik, hal ini sesuai dengan sebelumvalensi pasien kanker rahim di Yogyakarta yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis kanker yang lain (8.70 per 100.000) (Soetiarto, 2001). Data demografi pasien tercantum pada Tabel I.

Rata-rata domain kualitas hidup dan hasil

paired t test pasien kanker pada sebelum dan sesudah kemoterapi dapat dilihat di Tabel II. Dari hasil paired t test, hanya domain peran pasien, simtom fatigue, mual muntah, nyeri, penurunan nafsu makan dan kesulitan keuangan yang mempunyai perbedaan signifikan pada sebelum dan sesudah kemoterapi. Domain peran mengalami penurunan setelah kemoterapi. Hal ini disebabkan karena kondisi pasien setelah kemoterapi cukup lemah, sehingga tidak bisa berperan banyak dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan di luar keluarga. Simtom fatigue, mual muntah dan penurunan nafsu makan juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini bisa dijelaskan dengan pemberian antiemetik ondansetron deksa-metason sebelum kemoterapi dan metoklo-pramid setelah kemoterapi yang bisa menurunkan efek samping mual muntah cisplatin. Namun demikian pasien masih mengalami penurunan nafsu makan sehingga merasakan fatigue. Simtom nyeri mengalami peningkatan signifikan yang mungkin berasal dari penyakit kanker itu sendiri atau efek samping kemoterapi. Simtom nyeri ini dapat diatasi dengan pemberian analgetika yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakit kanker. Kesulitan keuangan mengalami peningkatan

signifikan karena setelah pasien keluar dari rumah sakit, akan mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan selama kemoterapi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di China, dimana hampir semua domain kualitas hidup mengalami penurunan yang signifikan setelah kemoterapi (Wan et al., 2008).

Korelasi antar domain kualitas hidup pada sebelum dan sesudah kemoterapi dapat dilihat pada Tabel III. Dari hasil analisis korelasi, beberapa simtom mempunyai korelasi yang kuat (r≈0.50) pada sebelum dan sesudah kemoterapi yaitu fatigue, konstipasi dan kesulitan keuangan. Sedangkan domain yang lain mempunyai korelasi yang lemah.

Korelasi fatigue dan kesulitan keuangan juga didukung dengan perbedaan yang signifikan pada kedua domain tersebut pada sebelum dan sesudah kemoterapi (paired t test). Domain yang lain mempunya korelasi yang lemah atau bahkan tidak berkorelasi, hal ini kemungkinana disebabkan oleh kondisi pasien yang belum pulih benar pada hari ke-5 setelah kemoterapi sehingga dalam mengisi kuesioner belum bisa konsentrasi dengan baik. Hal lain yang bisa mempengaruhi hasil penelitian ini adalah tingkat pendidikan pasien. Pasien dengan pendidikan akhir SD akan berbeda kemampuan memahami pertanyaan kuesioner daripada pasien dengan pendidikan akhir yang

Tabel I. Data demografi pasien kanker yang mendapat cisplatin dosis ≥ 50m2

dan atau kombinasinya di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta selama 2 bulan.

N %

Umur dalam tahun (n=38)

Rata-rata (SD) 46.7 (10.6) Kisaran umur 22-70 Jenis kelamin (n=38) Laki-laki 3 7.89 Wanita 35 92.11 Tingkat pendidikan (n=33) Tidak sekolah 8 24.24 SD 17 51.51 SMP 6 18.18 SMA 3 9.09 Diagnosa kanker (n=38) Servik 23 60.53 Nasofaring 3 7.89 Ovarium 11 28.95 Paru-paru 1 2.63

(4)

lebih tinggi. Pasien dalam penelitian ini lebih banyak yang memiliki pendidikan akhir SD daripada pasien dengan pendidikan akhir yang lebih tinggi.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, kualitas hidup pasien mengalami penurunan meskipun tidak signifikan, sedangkan ditinjau dari domain kualitas hidup, tidak semua domain mengalami penurunan. Domain fisik, emosi, kognitif dan

sosial mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan. Penurunan kualitas hidup ini disebabkan oleh domain peran, simtom nyeri, penurunan nafsu makan dan kesulitan keuangan. Dengan demikian pelayanan pendukung pada pasien kanker sebaiknya perlu ditingkatkan supaya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, misalnya dengan pembinaan spiritual atau pemberian obat-obatan yang bersifat simtomatis. Hasil Tabel II. Rata-rata domain kualitas hidup dan hasil analisis paired t test pasien kanker sebelum dan

sesudah kemoterapi di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta selama 2 bulan

Domain Sebelum kemoterapi Rata-rata SD Sesudah kemoterapi Rata-rata SD P Sgnifikansi

Kualitas hidup keseluruhan 57.6 15.5 54.9 16.1 0.55 Tidak signifikan

Fisik 78.9 22.3 84.5 22.7 0.27 Tidak signifikan

Peran 71.9 25.4 70.7 24.1 0.055 Signifikan

Emosi 87.2 24.2 91.5 12.6 0.62 Tidak signifikan

Kognitif 89.2 21.3 96.3 10.3 0.20 Tidak signifikan

Sosial 60.8 26.6 66.4 22.6 0.26 Tidak signifikan

Fatigue 38.2 27.6 26.2 20.6 0.001 Signifikan

Mual muntah 33.8 33.0 8.4 18.9 0.001 Signifikan

Nyeri 21.9 23.9 39.4 27.1 0.002 Signifikan

Dyspnea 7.0 17.6 6.1 18.8 0.96 Tidak signifikan

Sulit tidur 29.8 24.2 37.7 30.2 0.12 Tidak signifikan

Penurunan nafsu makan 42.1 29.7 18.4 29.7 0.003 Signifikan

Konstipasi 15.8 26.5 19.9 29.5 0.63 Tidak signifikan

Diare 10.6 23.4 4.4 17.6 0.19 Tidak signifikan

Kesulitan keuangan 42.1 22.8 54.4 28.4 0.005 Signifikan

Tabel III. Korelasi antar domain pada sebelum dan sesudah kemoterapi

Domain Korelasi sebelum dan sesudah

kemoterapi (r)

Kekuatan

Kualitas Hidup keseluruhan 0.10 Lemah

Fisik -0.29 Lemah

Peran 0.33 Lemah

Emosi - tidak berkorelasi

Kognitif 0.17 Lemah

Sosial 0.18 Lemah

Fatigue 0.50 Kuat

Mual muntah 0.30 Lemah

Nyeri 0.23 Lemah

Dyspnea -0.14 Lemah

Sulit tidur 0.27 Lemah

Penurunan nafsu makan - tidak berkorelasi

Konstipasi -0.46 Kuat

Diare 0.11 Lemah

(5)

penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian yang menggunakan jumlah sampel lebih besar.

Kesimpulan

Kualitas hidup pasien kanker yang mendapat sitostatika emetogenik berat mengalami penurunan pada sesudah

terapi dibandingkan dengan sebelum kemo-terapi, meskipun tidak signifikan. Penurunan kualitas hidup ini lebih dipengaruhi oleh domain peran pasien, simtom nyeri, penurunan nafsu makan dan kesulitan keuangan. Korelasi yang kuat antar domain pada sebelum dan sesudah kemoterapi terdapat pada simtom fatigue, konstipasi dan kesulitan keuangan.

Daftar Pustaka

Awad M.A., Denic S. and El Taji H., 2008, Validation of the European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaires for Arabic-speaking Populations, Ann. N.Y.Acad.Sci, 1138, 146–154.

Balatori, E. and Roila F., 2003, Impact of Nausea and Vomitting on Quality of Life in Cancer Patients during Chemotherapy, Health Qual. of Life Outcome, 1,46, 1-11.

Bottomley A., 2002, The Cancer Patients and Quality of Life, Oncologist,7, 120-125.

Fredheim O.M.S., Borchgrevink P.C., Saltnes T. and Kaasa S., 2007, Validation and Comparison of the Health-Related Quality-of-Life Instruments EORTC QLQ-C30 and SF-36 in Assessment of Patients with Chronic Nonmalignant Cancer, J Pain Symptom Manage, 34, 657-665.

Hesketh , P.J., 1999, Defining the Emetogenicity of Cancer Chemotherapy Regimens: Relevance to Clinical Practice, Oncologist; 4, 191-196.

Kleijn W.Chr., Ogoshi K., Yamaoka K., Shigehisa T., Takeda Y., Creutzberg C.L., Nortier J.W.R. and Kaptein A.A., 2006, Conceptual equivalence and health-related quality of life: an exploratory study in Japanese and Dutch cancer patients. Qual. Life Res., 15, 1091– 1101.

Koda-Kimble, M.A, Young L.Y., Kradjan, W.A., and Guglielmo, B.J., 2002, Applied Theurapeutics,

Lippincot Williams &Wilkins, New York, p 84.1-84-85.

Luo N., Fones C.S.L., Lim S.E., Xie F., Thumbo J. and Li S.C., 2005, The European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire (EORTC QLQ-C30): Validation of English version in Singapore, Qual. Life Res., 14, 1181–1186. Soetiarto, F., 2001, Registrasi Kanker Populasi di Kodya Ujing Pandang, Yogyakarta dan Semarang

tahun 1996, Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, hal 1.

Tierney, L.M., McPhee, S.J. and Papadakis, M.A., 2006, Current Medical Diagnosis and Treatment,

The McGraw -Hil, New York, p 97-98.

Wan C., Meng Q., Yang Z., Tu X., Feng C., Tang X. and Zhang C., 2008, Validation of the simplified Chinese version of EORTC QLQ-C30 from the measurements of five types of inpatients with cancer, Ann. Oncol.,19,2053–2060.

Zhao H. and Kanda K., 2000, Translation and validation of the Standard Chinese version of the EORTC QLQ-C30. Qual. Life Res., 9,129-137.

* Korespondensi : Dyah Aryani Perwitasari

Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta E-mail : diahperwitasari2003@yahoo.com

Gambar

Tabel  I.  Data  demografi  pasien  kanker  yang  mendapat  cisplatin  dosis  ≥  50m 2
Tabel III. Korelasi antar domain pada sebelum dan sesudah kemoterapi

Referensi

Dokumen terkait

Drum dryer memiliki mekanisme kerja yaitu: cairan yang akan dikeringkan disiramkan pada silinder pengeringtersebut dan akan keluar secara teratur dan selanjutnya

Demikianlah Surat Keterangan kehilangan ini saya berikan dengan sungguh-sungguh, agar dapat dipakai untuk keperluan pengurusan STNK baru saya. Jika nantinya dapat ditemukan

Pembelajaran matematika tradisional menggunakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru (Teacher centered approach) sehingga dalam proses

Rata-rata bobot badan Sapi PO dengan gigi seri berganti 2 dan Sapi Simpo dengan gigi seri berganti 2 di Kecamatan Terbanggi Besar lebih rendah dibandingkan dengan hasil

Survei ekologi terumbu karang dilakukan pada 20 titik yang tersebar di dalam (11 titik) maupun di luar KKP (9 titik) Pulau Koon dan Pulau Neiden dan 1 titik untuk

Bentuk lain lagi dari saksi yang disebut token, yakni apabila kita mengambil benda atau barang kesayangannya agar anak mau mengubah tingkah laku buruknya beralih

Terdapat pengaruh var/abel motivasi kerja dan sumber daya manusia secara bersama-sama terhadap kinerja Pegawai d/ Kantor Perpustakaan dan Kears/pan Kabupaten Bangka sebesar

Today, all the global market already focus on changing business model from physical content to streaming content, with use internet technology as their backbone.. Most