• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN SEKOLAH PASCA AKAN DIPERBOLEHKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESIAPAN SEKOLAH PASCA AKAN DIPERBOLEHKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KESIAPAN SEKOLAH PASCA AKAN DIPERBOLEHKAN

PEMBELAJARAN TATAP MUKA

Bambang Suwardi Joko

Peneliti Ahli Muda pada Puslitjak

PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2020

Forum Komunkasi Pendidikan dan Kebudayaan

15 Desember 2020

(2)

Mendikbud →

Pemerintah membolehkan pembelajaran

tatap muka di awal Semester genap, Januari 2021 dengan

beberapa ketentuan (Kemko PMK, dan Kepala

BNPB/Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19)

Kebijakan PTM - SKB 4 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri

- SKB 4 Menteri 15 Juni 2020: izin pembukaan pembelajaran

tatap muka terbatas wilayah zona hijau,

- SKB 4 Menteri revisi 7 Agustus 2020: Relaksasi pembukaan

pembelajaran tatap muka wilayah zona kuning,

(3)

Belum Dapat Di Prediksi Kapan Pandemi Covid-19 Berahir

Pemetaan Kab./Kota per Zona & Proses

Pembelajaran: 90.5% (465 Kab/kota melaksanakan

PJJ, 9.5% zona hijau akan melaksanakan PTM)

(Media SMA Edisi 07/2020)

Juni & Agustus 2020, sekolah tatap muka zona

hijau, kuning,

Kurang optimal

SMP Aceh Besar (hanya 2

hari/jenjang/5 mapel dari 10 mapel), Maret

Agustus (luring), September (tatap muka terbatas)

Jenjang

Sekolah

Peserta Didik

Guru

SD

149.030

19.776.732

1.148.860

SMP

40.821

8.256.452

538.501

SMA

13.933

4.432.665

286.135

SMK

14.259

4.479.294

272.215

SLB

2.281

122.028

22.254

Sumber: Ditjen PAUD dan Dikdamen, Kemendikbud 2020

Terdapat 36 Juta Peserta Didik Dari Jenjang SD Hingga

SMA/SMK (Belum Termasuk TK/PAUD) Di Indonesia

(Dapodik PAUD Dikdasmen, 2020)

(4)

Puslitjakdikbud - survei online; 227 kepala SMA di 5

provinsi (DKI, Banten, Jatim, Sumut, dan Sulsel),

September 2020: kendala Pembelajaran dalam

mengembangkan & menyusun materi ajar,

menyesuaikan perangkat belajar yang cocok dgn

kondisi siswa, materi kurikulum terlalu banyak

(sebelum Kepmendikbud No. 719/P/2020 Pedoman

Kurikulum Khusus), penentuan alokasi waktu,

kemampuan guru dalam menentukan RPP, serta

banyak guru masih gatek IT.

Dampak positif Daring

: Inovasi dalam pembelajaran

semakin berkembang: Guru = IT; Adanya inovasi

e-learning,

guru kreatif mengembangkan pembelajaran

melalui aplikasi; Berkembangnya kelas virtual atau kelas

yang berbasis

teleconference

tidak mengharuskan guru &

siswa berada dalam satu kelas.

 FGD Kepala : SMAN 8, SMAN 26, SMAN 33, SMAN 67, SMAN 2 Kota Tangsel, SMAN 3 Tangerang, SMAN 7 Tangerang, SMAN 1 Gn Kencana Lebak, SMAN 1 Ulususua Nias Selatan (2 terakhir virtual) & Disdikprov DKI (Tgl. 8 Sept & 12 Nov.):

➢ Jaringan terkadang kurang bagus, akses internet yang sulit,

➢ Mahalnya biaya paket kuota,

➢ Siswa yang tidak mampu membeli gawai (HP); Prov. DKI Jakarta; 10 % siswa di DKI dari jenjang SD, SMP dan SMA tidak punya HP (FGD, 12 November 2020)

➢ Orang tua tidak mampu membantu anak belajar : tidak memahami materi & IT, & bekerja

➢ Guru kurang mampu mengoperasikan IT dalam mengajar,

➢ Kekhawatiran ortu: siswa tidak dapat hasil belajar maksimal,

Beberapa Penelitian:

UNICEF awal Juni 2020: 69 persen peserta didik merasa bosan/jenuh belajar dari rumah/BDR; 4.016

responden di 34 provinsi.

KPAI survei PJJ April 2020: 76,7 % siswa merasa tidak senang belajar dari rumah; kesulitan mengerjakan

berbagai tugas secara; 1.700 siswa SD

SMA/SMK di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota di Indonesia.

(5)

Tujuan:

1. Menganalisis Kesiapan Sekolah Jelang Pembelajaran Tatap Muka (Sumberdaya Pendukung Dan Tata Kelola),

2. Menganalisis Dukungan Pemerintah Daerah, Satuan Pendidikan, Komite Sekolah Dan Orangtua Siswa, Dalam

Rencana Penerapan Pembelajaran Tatap Muka

Total 48 Responden (46 Kepala Sekolah, 2

Wakasek)

Disdik; DKI, Jabar, NTT, Kota Yogya, Kota

Kupang, Kab. Serdang Bedagai, Kab. Polman,

Kab. Aceh Besar, Kab.50 Kota.

Keterbatasan studi: Jumlah sampel, waktu (21

Nov s.d. 6 Des.)

Hasil FGD, wawancara online/Telp./Whatsapp,

menggali informasi lebih dalam, data sekunder

 Terima kasih,  Hatur Nuhun,

Matur Nuwun,

Teurimong Geunaseh,

Mauliate

Tarimokasih

Kurresumanga

Matur Suksma

Tarimakasi

 Salam Sehat,

(6)

1. SMAN 1 Kota Surabaya 2. SMAN 1 Kota Balikpapan 3. SMAN 1 Kota Magelang 4. SMAN 1 Kota Serang 5. SMAN 1 Kota Tangerang 6. SMAN 1 Kab. Kupang 7. SMAN 1 Kab. Purwakarta 8. SMAN 1 Maja Banten

9. SMAN 1 Gunung Kencana Lebak 10. SMAN 1 Sukowati, Gianyar

11. SMAN 1 Plus Matauli Tapanuli Tengah 12. SMAN 2 Kota Tangsel

13. SMAN 3 Kota Bandung 14. SMAN 3 Kota Padang 15. SMAN 3 Kota Tangerang 16. SMAN 3 Kota Bima

17. SMAN 4 Kab. Tana Toraja 18. SMAN 6 Kota Malang 19. SMAN 7 Kota Tangerang 20. SMAN 8 Jakarta Selatan 21. SMAN 8 Kota Yogyakarta 22. SMAN 26 Jakarta Selatan 23. SMAN 33 Jakarta Barat 24. SMAN 67 Jakarta Timur 25. SMAN 68 Jakarta Pusat

1. SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran, Jakarta 2. SMA Lab. UM Kota Malang

3. SMA Unggul DEL Kab. Toba Samosir 4. SMA Stella Maris, BSD Serpong

5. SMA Syekh Yusuf Tangerang

6. SMA Islam Al-Muhajirin Koja, Jakarta 7. SMA Islam Hasyim Asy’ari Kota Batu 8. SMA Bon Bosco 1 Jakarta Utara

9. SMA Katolik Santo Albertus Kota Malang 1. SMPN 1 Kota Payakumbuh

2. SMPN 1 Kota Bogor 3. SMPN 1 Kota Kupang

4. SMPN 1 Sungai Tebelian, Sintang

5. SMPN 1 Pantai Cermin, Serdang Bedagai 6. SMPN 1 Sukamakmur, Kab. Aceh Besar 7. SMPN 2 Polewali Mandar

8. SMPN 8 Kota Kupang 9. SMPN 13 Kota Tangerang 10. SMPN 15 Kota Yogyakarta

11. SMP Kristen Mercusuar Kupang 1. SMKN 6 Kota Padang

2. SMKN 9 Kota Bandung 3. SMKN 27 Jakarta Selatann

(7)

81,3% Sekolah Siap & Mendukung,

10,4% Peninjauan Kembali

8,3% Belum Siap Tatap Muka,

Menunggu Arahan Disdik/Pemkab/ Pemkot/Gubernur/ Kanwil Kemenag, Satgas, Ortu/Komite

.

Pertimbangan jika Sekolah Tatap Muka dilakukan,

- Kekhawatiran orangtua masih tinggi (guru dan siswa terpapar),

- Sekolah nyaman dengan style Daring, aplikasi menarik,

- Terkait dengan kejenuhan, sekolah bisa cari solusinya dengan kreativitas pembelajaran on line bervariasi,

- 75% Usia guru +50 thn sangat rentan

- Sekolah tidak mewajibkan,

- Daerah masih zona hitam, positif rate 14 % (WHO: 5 %), 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0

Setuju, Sekolas Siap

Melakukan Tatap Muka Perlu Peninjauan Saat ini Sekolah Belum Siap 81,3

(8)

SMP/SMA: Orangtua mengeluh ke sekolah tidak memiliki kemampuan cukup mendampingi semua materi, BDR

yg berkepanjangan resistensi kpd siswa/ortu, siswa mulai mengeluh tidak maksimal, metode kurang bervariasi

sulit dipahami, Ekonomi: tdk punya Hp, membantu ortu (petani, nelayan), Desakan ortu: ortu mengeluh, siswa

mulai bosan & jenuh, lebih kangen suasana PTM.

SMK: perlu praktik

Evaluasi Beberapa Sekolah thd BDR:

- Pantauan Guru BK, selama siswa BDR tingkah laku siswa sudah mulai ada yg

“aneh2”,

- Dengan HP sibuk dgn hal yang lain,

- Sulit membina karakter terhadap peserta didik jika dilaksanakan secara Daring ,

- Siswa banyak yang tdk mengikuti atau malah main, sekolah tdk bisa mantau jika ortu bekerja, malah bebas

bermain kadang abai covid,

- Hasil Simulasi PTM, dan kuesioner dgn ortu rata rata kesediaan hadir PTM 75%, 25% belum mendapatkan

ijin orangtua

(9)

Membawa peralatan ibadah

MOU

komite dan orangtua

ttg Sekolah Tatap Muka

Melakukan Simulasi PTM

Melakukan Rapid & Swab Tes

Sekolah melakukan

Dobel shift/Seting Kelas

Bergilir

Ujicoba aplikasi berfungsi ganda (PTM sekaligus PJJ)/ dual sistem pembelajaran Tatap Muka dan BDR

Menyiapkan tim kesehatan sekolah Kerjasama mitra Kesehatan: Puskesmas,

Menyiapkan bahan

pembelajaran blended learning: LMS, semi online, luring (modul, tv/radio)

KBM tatap muka Minggu 1

(MKKS)

Pembentukan

Satgas/Mitigasi Covid

Penyusunan SOP Protab

dan Prokes sekolah

Melakukan Karantina

Menutup Kantin (membawa makan dr rumah) Melarang

Keg Olahraga di Sekolah

Menetapkan Lockdown

total saat siswa kembali ke

lingkungan sekolah

Jadwal belajar praktek

(system blok-SMK), ruang

teori/praktik maks 50%

Melakukan pendampingan klinis:

mat, fisika,kimia - sulit

(10)

Prokes Pembelajaran Tatap Muka: Spanduk berupa sosialisasi, Surat Persetujuan orangtua, Pengukur suhu, Menerapkan 3 M,

Penyemprotan Disinfektan, Tempat Cuci tangan, Hand sanitizer tiap ruang kelas, Etika batuk, pengaturan meja kursi

separuh kapasitas, Pengadaan APD, Menambah jaringan internet Sanitasi: penambahan wastafel/fasilitas cuci tangan dgn

sabun dan air mengalir, kebersihan KM/Sanitasi,

SMAN 4 Tana Toraja SMAN 1 Sby

SMAN 3 Bdg

SMAN 1 Maja Lebak

(11)

Dinas Pendidikan

Menghadap Bupati; apakah melalui tahapan kecamatan/berada di zona hijau, Evaluasi kembali sekolah

kesiapan sekolah, mensosialisasikan SKB 4 menteri (Kabid Kurikulim Disdik Polewali Mandar)

Secara umum daerah siap PTM, menyusun SOP masa pandemi sesuai zona, sosialisasi ke sekolah; menerapkan prokes ,

pembatasan jumlah siswa dlm rombel (15), kelengkapan yg hrs dipatuhi. Kendala BDR, byk daerah yang tidak terjangkau

internet, perlu kerja sama lintas OPD, Meningkat Covid daerah, rendahnya disiplin masyarakat. Memberikan pemahaman

dampak covid19 menjaga anak, disiplin PBM masa pandemi. (Kabid Dikdas, Disdik 50 Kota).

Kab. Aceh Besar sangat siap dgn PTM, dari Juli - September sudah melakukan belajar luring dengan sistem shift. SKB 4

Menteri ditindaklanjuti dgn bermusyawarah menghasilkan kesepakatan Dinas/Bupati mengeluarkan Edaran keseragaman

pelaksanaan PBM, memastikan sekolah memenuhi daftar periksa protokol kesehatan (Kabid SMP Disdik Kab. Aceh Besar)

Gubernur Sulawesi Selatan, memperbolehkan sekolah tatap muka, sekolah tatap muka harus menegakkan prokes

(detik.com, 26112020).

Secara internal sudah siap, Pemprov DKI menunggu situasi ke depan, belum serta-merta mutuskan

membuka sekolah tatap muka/mengkaji, cek sarpras prokes yang harus dipenuhi dalam menjalankan

sekolah tatap muka (Wakil Gubernur, detik.com)

(12)

Menyiapkan Edaran walikota, dan buku

saku panduan pembalajaran tatap

muka tahap 1, Memberikan Bosda

semua

sekolah

pengadaan wastafel dan

pengadaan Thermogun

( Sekretaris Disdik Kota

Yogyakarta

)

Dinas sudah siap PTM, prokes

sudah dipersiapkan. Sedang proses

PERBUB

(Kabid Kurikulum

Disdik Serdang Bedagai)

Kota Kupang belum bisa belajar tatap

muka - zona hitam. Ada Edaran dari

Satgas Tk. Kota - belum membolehkan

PTM, meningkatnya penderita Covid

dari transmisi lokal

(Pengawas

Disdik Kota Kupang).

Mengimplementasi Keputusan

Pemerintah Pusat di Prov. Jabar.

Sejumlah sekolah di zona hijau

telah menggelar sekolah tatap

muka meski masih fluktuatif

(Sukabumi)

(Sekretaris Disdik Prov Jawa

Barat, detik.com)

Untuk wilayah pedalaman sekolah di NTT sudah dapat tatap muka, karena

BDR dinilai kurang efektif. Dinas mengacu kebijakan Kemdikbud dgn

tahapan SKB. Sekolah membuat permohonan dg lampiran hasil Kep.

Komite & Ortu msg2 (Kasi Kur Dikmen, Disdik Prov. NTT)

Terkait SKB 4 Menteri, kesiapan PTM

, dinas memberikan Edaran terkait

prokes yang harus disiapkan, Sudin

Jakarta Barat wil 1, menunggu

petunjuk dari Gubernur dan Satgas

Covid

(Kasubdin Pendidikan

(13)

Simpulan

Sekolah dan Dinas menyikapi sangat baik kebijakan PTM

dengan berbagai pertimbangan. Menunggu perintah

Bupati/walkot/Gubernur (Dinas dan Kanwil Kemenag)

Satgas, Orangtua.

Terdapat sekolah yang lebih

nyaman

dengan system

BDR/daring, selain kekhawatiran oratua tua masih tinggi,

terdapat daerah kategori Zona hitam dgn positif rate +14

%. (Menarik kecenderungan di RSBI),

Kebijakan Sekolah: Menerapkan protap kesehatan

ketat, Koord.dgn Dinas, komite, menyusun SOP &

Simulasi PTM, uji coba aplikasi fungsi ganda (PTM

sekaligus PJJ)/dual sistem, membuat tatib khusus,

memberlakukan model kelas 2 shift, koord mitra

kesehatan: Puskesmas, menutup kantin, tdk ada

olga kerumun dll.

Kebijakan Dinas: Koordinasi dengan Kepala

Daerah (Bupati/walikota/Gubernur) menyiapkan

edaran dan peraturan, sekolah Tatap Muka,

melihat perkembangan situasi.

Persiapan: melayangkan kuesioner/survei menjaring izin

siswa yg mau ikut PTM (MOU), prokes ketat, sarpras

kesehatan, 3 M -1.5 meter, membawa bekal makan, swab

test, bawa peralatan ibadah,

Sekali pun daerah sudah dalam zona hijau atau

kuning, Pemda memberikan izin, sekolah sudah

memulai pembelajaran tatap muka, orang tua

dapat

memutuskan

untuk

anaknya

tetap

melanjutkan

BDR

:

Diperbolehkan

bukan

Diwajibkan

(14)

Rekomendasi

Perlu tahapan jika Sekolah akan melakukan

Tatap Muka di semester genap: melakukan

simulasi, masa transisi, dan masa adaptasi,

Kepala Daerah: Gubernur, Bupati/Walkot

(Pemprov/Pemda/Dinas/Kanwil) Satgas harus

melihat kondisi Epodiemologi daerah sebagai

pertimbangan utama untuk memutuskan

membuka sekolah di wilayah masing-masing,

melihat Positif Rate (–) 5 % WHO,

Sekolah harus menerapkan prokes yang

ketat, ujicoba PTM , fleksibel belajar, belajar

bertahap. Sekolah harus tetap melayani jika

masih ada siswa ingin tetap BDR, jika PTM

harus dukungan warga sekolah melakukan

Adaptasi Kebiasaan Baru (SMAN 3 Bdg)

Orangtua: Koord dg sekolah/komite jika

masih khawatir, sekolah wajib memberikan

pembelajaran Daring jika ada masy./ortu

belum siap PTM, selalu mengingatkan

pentingnya jaga kesehatan,

(15)

Protokol Kesehatan Pembelajaran Tatap Muka Sekolah 2021 1. Kondisi kelas

- Jaga jarak: minimal 1,5 meter,

- Jumlah maksimal peserta didik per kelas, PAUD: 5 (dari standar 15 peserta didik),

SD, SMP, SMA sederajat: 18 (dari standar 36 peserta didik), SLB: 5 (Dari standar 8 peserta didik),

2. Jadwal pembelajaran

Sistem bergiliran rombongan belajar (shifting): ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan. 3. Perilaku wajib

- Menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis/masker sekali pakai/masker bedah, - Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer,

- Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik - Menerapkan etika batuk/bersin,

4. Kondisi medis warga satuan pendidikan

- Sehat dan jika mengidap comorbidharus dalam kondisi terkontrol

- Tidak memiliki gejala COVID-19 termasuk pada orang yang serumah dengan warga sekolah.

5. Kantin: - Masa transisi: tidak diperbolehkan; Masa kebiasaan baru: diperbolehkan dengan protokol kesehatan. 6. Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler

- Masa transisi: tidak diperbolehkan

- Masa kebiasaan baru: diperbolehkan kecuali kegiatan yang menggunakan peralatan bersama dan tidak memungkinkan penerapan jaga jarak minimal 1,5 meter, misalnya basket dan voli.

7. Kegiatan selain pembelajaran

- Masa transisi: tidak diperbolehkan ada kegiatan selain KBM. Contoh yang tidak diperbolehkan orang tua menunggu siswa di sekolah, istirahat di luar kelas, pertemuan orang tua-murid, dsb

- Masa kebiasaan bar: diperbolehkan dengan protokol kesehatan

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Bima TIDAK LULUS UT PENJAS 1 AUDITORIUM UNRAM... ZUBAIDAH SDN TETA

Untuk wilayah pemukiman kumuh perkotaan di kota Nanga Bulik, pembangunan infrastruktur di kawasan permukiman kumuh dapat menyebabkan pemindahan pemukiman penduduk

PNPME, melalui evaluasi terhadap  Melakukan kegiatan pembinaan berdasarkan perencanaan yang dibuat  Merancang target laboratorium yang akan di bina serta materi pembinaan

"Paling tidak, murid dan guru sudah tervaksin 50 persen pada masing-masing sekolah untuk memulai syarat pembelajaran tatap muka, dan kebijakan ini akan disusul dengan surat

* simbol "x" di kolom hari menandakan hari kuliah tatap muka (jika sudah diperbolehkan tatap muka) di kelas.. * simbol "L" di kolom hari menandakan hari kuliah

Tujuan dari tugas akhir ini adalah dapat mengetahui seberapa besar tingkat bahaya kapal pada saat perbaikan(pekerjaan hot work), dapat melakukan mitigasi apabila

Pelaku usaha yang seharusnya memperhatikan kepentingan konsumen (consumer interest) sebagai penentu dalam mekanisme pasar, kini menjadi obyek dari pelaku usaha yang

1. Permohonan permintaan alat dan obat kontrasepsi dan non kontrasepsi dapat dilakukan oleh pengelola Fasilitas Keehatan atau klinik Keluarga Berencana pada