• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil Grup Facebook Jaringan Salatiga Liberal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil Grup Facebook Jaringan Salatiga Liberal"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

27

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1

Profil Grup Facebook Jaringan Salatiga Liberal

Gambar 3

Tampilan grup facebook Jaringan Salatiga Liberal

(https://www.facebook.com/groups/239074949584935/about/)

Grup facebook Jaringan Salatiga Liberal merupakan sebuah grup publik

yang tentunya berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah. Menurut penjelasan yang ada di facebook¸ grup publik artinya siapapun baik itu yang bukan anggota dari grup dapat menemukan serta melihat grup. Grup publik ini dibuat pada tanggal 12

November 2013 dan memiliki dua orang admin yakni admin dengan username

Yakub Adi Krisanto dan Daris Man. Tugas admin sendiri adalah mengelola grup, seperti misalnya menghapus kiriman para anggota, memblokir anggota,

menerima serta menolak permintaan keanggotaan.1

Sampai pada tanggal 23 Mei 2019 grup yang menuliskan “Liberal dalam pemikiran, tepo sliro dalam tindakan untuk Salatiga lebih sejahtera” di kolom

1https://www.facebook.com/help/work/743081445795154?helpref=hc_fnav diakses pada tanggal 23 Mei 2019 pukul 12.30 WIB

(2)

28

tentang ini memiliki anggota sebanyak 10.655 orang. Menurut deskripsi pada kolom tentang, Jaringan Salatiga Liberal ini memiliki motto bebas dan memiliki persamaan hak dalam pemikiran namun tetap tenggang rasa dalam tindakan untuk Salatiga lebih sejahtera. Secara umum grup ini mendiskusikan mengenai isu-isu yang sedang ramai di bahas di Salatiga juga di Indonesia. Grup ini merupakan grup yang aktif mengikuti perkembangan isu di Salatiga. Buktinya, tidak sedikit kiriman dari anggota grup yang menanggapi suatu isu dikutip dalam sebuah platform berita online.

4.2

Deklarasi Pasangan Capres – cawapres 2019

Deklarasi pasangan capres – cawapres 2019 yang menuai pro kontra dari masyarakat dimuat dihampir seluruh media di Indonesia, tak terkecuali portal

berita di media online. Portal media online detik.com misalnya, pemberitaan

akan hal ini diberi judul “Cawapres yang Tertukar: Drama Mahfud Md Sampai

Guyon Sandiaga-Somad” 2. Dalam halaman berita tersebut dikatakan baik

Jokowi maupun Prabowo ketika pemilihan pasangan cawapres mereka diwarnai drama. Drama pemilihan cawapres Jokowi terjadi pada Kamis, 9 Agustus 2018. Drama penentuan cawapres terjadi di menit-menit akhir. Pada akhirnya Jokowi memutuskan Ma'ruf Amin menjadi cawapresnya. Padahal sebelumnya, Mahfud Md adalah orang yang digadang-gadang menjadi cawapres dan diminta

standby di lokasi yang tak jauh dari tempat Jokowi akan mengumumkan cawapresnya. Tidak hanya itu Mahfud sudah diminta bersiap oleh tim Jokowi. CV juga sudah diminta dan diserahkan. Namun di menit akhir, Jokowi memilih Ma'ruf Amin. Ketika mengumumkan pasangannya Jokowi berkata demikian, “Dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai elemen masyarakat, saya putuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari parpol Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi saya sebagai cawapres 2019-2024 Profesor Ma'ruf Amin.”.

2

(3)

29

Mahfud mendapat informasi soal batalnya ia dipilih sebagai cawapres beberapa saat menjelang Jokowi mengumumkan pasangannya. Ia pergi dari lokasi tempatnya menunggu untuk kembali ke kediamannya. Setelah Jokowi menyampaikan pengumuman, Mahfud sempat diminta datang ke Istana Presiden. Mahfud pun mengaku sudah legawa lagi-lagi gagal dipilih sebagai cawapres Jokowi.

Bukan hanya kisah Mahfud yang gagal menjadi cawapres. Hal tersebut juga terjadi di kubu Prabowo Subianto. Koalisi yang dipimpin Gerindra itu juga sempat memanas di menit-menit terakhir pendaftaran Pilpres 2019 dikarenakan masing-masing partai koalisi ingin jagoannya menjadi cawapres Prabowo. PKS dan PAN awalnya meminta Prabowo mematuhi rekomendasi Ijtimak Ulama yang memberi dua nama, yakni Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad. PKS ingin Salim Segaf dipilih Prabowo sebagai cawapres. Sedangkan PAN terus mengusulkan Abdul Somad, meski sang ustaz sejak awal mengatakan tak bersedia maju mendampingi Prabowo.

Di sisi lain, Partai Demokrat, yang bergabung belakangan, menawarkan kadernya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Koalisi Prabowo sempat panas karena masing-masing partai pendukung punya keinginan. Hingga akhirnya Prabowo memilih Sandiaga Uno untuk mendampinginya. Munculnya nama Sandiaga memang di luar prediksi. Namun Sandiaga dianggap sebagai tokoh yang bisa menjawab kebuntuan. Meski begitu, Demokrat awalnya menolak. Bahkan salah satu elitenya, Andi Arief, sempat menyerang Prabowo. Itu lantaran Prabowo dianggap tidak menepati janji akan memilih AHY sebagai pendampingnya. Andi Arief juga melontarkan tudingan PKS dan PAN menerima masing-masing Rp 500 miliar agar mau merestui Sandiaga menjadi cawapres Prabowo. Saat deklarasi capres-cawapres, Demokrat tak ikut serta. Meski begitu, Demokrat pada akhirnya tetap mengusung Prabowo-Sandiaga. Ketegangan di koalisi Prabowo pun kini mulai berkurang.

Setelah drama pemilihan cawapres usai, rupanya Sandiaga

menyempatkan diri bertemu dengan Ustaz Somad. Dia mengaku diundang untuk mendengarkan ceramah UAS. Sandiaga mengaku tidak membahas topik

(4)

30

serius dengan Somad. Namun, menurutnya, Somad sempat bercanda terkait cawapres.

4.3

Analisis Isi Kualitatif Opini Publik di Grup Facebook Jaringan

Salatiga Liberal Terkait Deklarasi Pasangan Capres –

Cawapres 2019

Secara umum, opini publik merupakan pendapat khalayak atau pendapat umum. Opini publik dapat terbentuk apabila terdapat satu isu yang memiliki kontroversi di dalamnya serta banyaknya orang yang membicarakan isu tersebut. Diketahui bahwa topik pada penelitian ini adalah opini publik terkait deklarasi pasangan capres – cawapres 2019. Topik ini merupakan isu yang banyak diperbincangkan oleh media dan masyarakat karena terjadi kontroversi yang memancing pro dan kontra dari masyarakat.

Pada bab ini penulis akan menganalisis kiriman pertama dari anggota grup

facebok Jaringan Salatiga periode 09 – 23 Agustus 2018 yang menyuarakan pendapatnya terkait deklarasi kedua pasangan capres – cawapres 2019. Kiriman pertama berarti kiriman yang dituliskan pada beranda grup, bukan kiriman-kiriman yang mengomentari kiriman-kiriman lain atau kiriman-kiriman sebelumnya. Pemilihan kiriman pertama dikarenakan penulis ingin mengamati komentar anggota terkait deklarasi pasangan capres – cawapres 2019, bukan kiriman yang mengomentari kiriman orang lain. Dalam proses menganalisis, metode yang digunakan adalah analisis isi kualitatif dengan tiga karakteristik opini publik sebagai acuan pembuatan kategori-kategorinya. Penulis hendak menganalisis opini publik apa yang terbentuk dilihat dari isi opininya, arah opininya serta

intensitas opini didalam kiriman tersebut. Selain itu mengacu pada ABC of

Attitude D.W Rejeki penulis ingin melihat komponen apa yang muncul pada

opini anggota grup facebook Jaringan Salatiga Liberal. Selama batas periode

yang ditentukan penulis menemukan lima belas kiriman yang sesuai dengan unit amatan penelitian ini.

(5)

31

4.3.1

Kiriman Anggota Grup Jaringan Salatiga Liberal Terkait

Deklarasi Pasangan Capres – Cawapres 2019

a. Kiriman akun Roberto Agoeng 9 Agustus 2018

Gambar 4

Kiriman akun Roberto Agoeng 9 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Akun Roberto Agoeng dalam kirimannya hendak

menyampaikan pendapatnya terkait dipilihnya Sandiaga sebagai wakil dari Prabowo dan dipilihnya Ma’ruf sebagai wakil dari Jokowi.

Hal ini dapat diketahui dari paragraf pertama (dimulai dari “secara pribadi aku salut dengan…” hingga “…mana mungkin ya”) yang membicarakan mengenai pendapatnya terhadap pasangan Prabowo – Sandiaga serta paragraf kedua (dimulai dari “sementara Jokowi diam-diam menghanyutkan…” hingga “…bahan untuk melawan apalagi menyerang”) yang berisi pendapatnya terkait pasangan Jokowi – Ma’ruf.

Arah opini : Walaupun dalam paragraf ketiganya ia menuliskan “aaah

sudahlah…siapapun nanti yang terpilih toh hidupku tetap aja…” yang seakan-akan ingin menyampaikan bahwa ia mendukung kedua kubu, namun jika dibandingkan

(6)

32

antara pendapatnya terkait kubu Prabowo dan kubu Jokowi sebenarnya Roberto Agoeng ingin menyampaikan kritiknya terhadap dipilihnya Sandiaga dan pujian terhadap dipilihnya Ma’ruf.

Dapat dilihat dari paragraf pertama yang membahas mengenai dugaan adanya biaya pencalonan Sandiaga sebesar 500 miliar yang mengalahkan sembilan calon lain yang diusung PKS, partai koalisi kubu Prabowo. Demikian pula kalimat terakhir pada paragraf pertama, “#eh sorry malah ….” Yang sebenarnya merupakan kalimat sindiran partai PKS yang menurutnya luluh dengan pilihan Prabowo karena

dikarenakan adanya 500 miliar tersebut. Ditambah lagi adanya emoji3 (emoticon)

mata berkedip dan menjulurkan lidah yang ada di akhir kalimat pertama. Emoji tersebut artinya orang tersebut sedang bergurau dan kadang digunakan untuk

meledek lawan4. Namun dalam pendapatnya terkait kubu Jokowi, pada paragraf

kedua ia menuliskan bahwa “sementara Jokowi diam-diam menghanyutkan, memilih Ma’aruf…sepertinya sengaja mau “mendamaikan” perselisihan antara cebong vs kampret...” yangmana dalam pernyataannya tersebut berisi pujiannya terhadap kubu Jokowi.

Intensitas opini : Kiriman dari Roberto Agoeng hanya berisikan pernyataan

yang merupakan inti dari pendapatnya dan disertai argumen pendukung pernyataan tersebut tanpa adanya data. Intisari dari pendapatnya ada pada kalimat pertama paragraf pertama “secara pribadi…” hingga emoji menjulurkan lidah. Kemudian pendapat tersebut didukung dengan pernyataan “ditambah…” hingga “mana mungkin ya”. Serta, paragraf kedua yang membahas mengenai pendapatnya terhadap kubu Jokowi juga merupakan argumen pendukung dari pernyataan kalimat pertama paragraf pertama.

ABC of Attitude : Dilihat dari kiriman akun Roberto Agoeng tersebut dapat

dilihat bahwa opini yang ia sampaikan berisi komponen cognition dan affect.

3 Emoji dalam KBBI artinya emotikon yang berasal dari Jepang, sedangkan emotikon berarti karakter yang menunjukkan karakter wajah.

4https://emoticon.id/emoji/%F0%9F%98%9C-mata-berkedip-dengan-lidah-menjulur/ diakses pada tanggal 24 Mei 2019 pukul 20.34 WIB

(7)

33

Dikatakan mengandung komponen cognition karena bila dilihat dari isi opininya

akun Roberto Agoeng mengemukakan pemikirannya terkait keberanian Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo dan dipilihnya Ma’ruf Amin

oleh Jokowi. Sedangkan komponen affectnya dapat dilihat dari kalimat pertamanya

“secara pribadi aku salut dengan Prabowo…” yang menunjukkan ungkapan bangga atau hormatnya kepada Prabowo karena Prabowo berani memilih Sandiaga Uno. Dimana terdapat kata “salut” yang akun Roberto Agoeng sampaikan, yang jika dalam KBBI salut artinya adalah hormat atau bangga.

b. Kiriman akun Benny Meinanda 9 Agustus 2018

Gambar 5

Kiriman akun Benny Meinanda 9 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Dalam kirimannya, Benny Meinanda menyampaikan

sebuah pertanyaan/keingintahuannya akan pendapat anggota grup facebook

Jaringan Salatiga Liberal terhadap pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin.

Arah Opini : Tujuan dari kiriman Benny Meinanda adalah untuk mencari

(8)

34

terhadap pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin. Hal tersebut dapat dilihat dari tagar5

#pendapatmu yang disertai tanda tanya yang berarti merupakan sebuah pertanyaan.

Intensitas Opini : Kiriman dari Benny Meinanda tidak ada pernyataan,

argumen pendukung serta data. Hanya berisi kalimat pertanyaan.

ABC of Attitude : Bila dilihat dari isi opininya, kiriman akun Benny

Meinanda mengandung komponen cognition karena dari isinya yang merupakan

sebuah pertanyaan yang menanyakan sebuah pendapat berkaitan dengan pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin. Pertanyaan yang membutuhkan penjelasan atau uraian mengenai suatu hal oleh Benjamin S. Bloom (dalam Winkel, 1987:149) digolongkan dalam pertanyaan kognitif karena asalnya dari rasio penanya juga membutuhkan jawaban dari rasio mereka yang akan menjawab.

5 Tagar dalam KBBI berarti tanda pagar, digunakan sebagai tanda untuk merujuk pada topik sebuah kiriman status dalam media jejaring sosial.

(9)

35

c. Kiriman akun Antonius Soeharto Gilang Arifin 9 Agustus 2018

Gambar 6

Kiriman akun Antonius Soeharto Gilang Arifin 9 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi opini : Akun Antonius Soeharto Gilang Arifin dalam kirimannya

hendak membagikan link berita online yang membahas mengenai tanggapan

Mahfud MD atas dipilihnya Ma’ruf sebagai cawapres Jokowi.

Seperti yang ada pada judulnya “Mahfud Md Terima Keputusan Jokowi Pilih Ma’ruf Amin cawapres”

Arah opini : Kiriman tersebut bertujuan untuk memberikan informasi

kepada anggota grup Jaringan Salatiga Liberal terkait tanggapan Mahfud MD yang menerima dipilihnya Ma’ruf sebagai cawapres Jokowi.

Dapat dilihat kalimat kutipan dari link berita tersebut “Joko Widodo memilih

Ma’ruf Amin jadi cawapres di Pilpres 2019. Sempat dihubungi untuk jadi cawapres, Mahfud Md menerima keputusan Jokowi ini.” Selain itu Antonius Soeharto Gilang Arifin juga menyertakan pujian akan sikap Mahfud MD sebagai tanggapan atas berita tersebut, “Pak Mahfud MD berjiwa besar”.

(10)

36

Intensitas opini : Dalam kiriman Antonius Gilang Arifin tanggal 9 Agustus

2018 berisikan pernyataan dan berita yang mendukung pernyataannya tersebut, tidak ada data. Namun bedanya, pernyataan tersebut “Pak Mahfud MD berjiwa

besar” merupakan pernyataan pendapatnya yang mendukung isi link berita yang ia

bagikan.

ABC of Attitude : Kiriman akun Antonius Agung Gilang Arifin mengandung

komponen cognition. Dikatakan demikian karena pendapat yang dikemukakan

merupakan penilaiannya terhadap informasi yang ia peroleh. Hal tersebut tampak pada keselarasan antara tulisan yang akun tersebut sampaikan dengan judul berita yang juga akun tersebut bagikan. Pada judul dikatakan baha Mahfud MD menerima keputusan Jokowi pilih Ma’ruf Amin, sedangkan guna menanggapi serta menambah akun tersebut menuliskan “Pak Mahfud MD berjiwa besar” yang berarti akun tersebut telah menilai sosok Mahfud MD berdasarkan berita tersebut.

d. Kiriman akun Oh le lk 9 Agustus 2018

Gambar 7

Kiriman akun Oh le lk 9 Agustus 2018

(https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Oh le lk pada tanggal 09 Agustus 2018 berisi

pertanyaan retoris terkait koalisi partai politik pendukung Prabowo yang menurutnya tidak solid.

Hal tersebut dapat dilihat dari kalimat pertamanya yang mengatakan “Apakah di koalisi Parpol…” hingga “…saling salip di tikungan???”.

(11)

37

Arah Opini : Maksud dari kiriman akun Oh le lk adalah untuk

menyampaikan kritiknya terhadap koalisi partai pendukung Prabowo.

Kritiknya tersebut dapat dilihat pada seluruh kalimat yang ia tuliskan. Walaupun pada seluruh kalimat diakhiri dengan tanda tanya yang umumnya digunakan untuk meminta jawaban namun pertanyaan tersebut tergolong pertanyaan retoris. Artinya pertanyaan tersebut tidak memerlukan jawaban, namun bisa jadi merupakan gagasan, kritikan maupun sindiran. Kalimat pertamanya berisi mengenai partai yang saling salip di tikungan. Kalimat keduanya berisi partai yang memihak ke semua kubu. Kalimat ketiganya mengenai partai Demokrat yang dijegal rekannya sendiri ketika partai Demokrat hendak mengusulkan nama. Tidak hanya ketiga kalimat tersebut, akun Oh le lk juga menuliskan “(pan memang joss Tarik ulurnya)”.

Intensitas Opini : Kiriman akun Oh le lk berisi pernyataan merupakan pendapatnya tanpa adanya pernyataan lain yang mendukung maupun data.

ABC of Attitude : Berdasarkan isi opini dari opini yang dikemukakan akun

Oh le lk, didalamnya terdapat komponen cognition. Alasannya, dalam

pertanyaannya yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban, berisi penilaiannya terhadap koalisi partai politik pendukung Prabowo. Selain itu, dibutuhkan analisis atau penjelasan kalaupun ada pihak yang hendak menjawab atau menanggapi pertanyaan tersebut .

e. Kiriman akun Roberto Agoeng 9 Agustus 2018

Gambar 8

Kiriman akun Roberto Agoeng 9 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

(12)

38

Isi Opini : Kiriman akun Roberto Agoeng diatas berisi pendapatnya

yang bernada sarkasme terkait istilah cebong dan kampret. Dimana istilah ini sering dipakai oleh pendukung salah satu calon untuk memberi julukan kepada lawannya.

Arah Opini : Kiriman tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan

pendapatnya terkait istilah yang dipakai oleh masing-masing pendukung untuk menjuluki lawannya. Pendapatnya tersebut ia sampaikan tanpa adanya tendesi ke salah satu pasangan. Tidak hanya bernada sarkasme, pendapatnya juga disertai satu tipografi tertawa dan satu tipografi tertawa sampai mengeluarkan air mata yang biasanya dipakai untuk mengekspresikan sesuatu yang lucu dan menyenangkan.

Intensitas Opini : Dalam kirimannya, akun Roberto Agoeng menyampaikan

pendapatnya atas istilah yang sering muncul pada pasangan Jokowi – Ma’ruf dan Prabowo – Sandiaga.

ABC of Attitude : Dilihat dari isi opini dari kiriman akun Roberto Agoeng,

didalamnya terdapat komponen affect karena opini tersebut muncul karena adanya

rasa senang atau suka akan deklarasi pasangan capres – cawapres 2019. Hal tersebut dipertegas dengan adanya kata “asyeeek” di akhir opininya serta adanya emoji

tertawa sambal menyipitkan mata yang artinya bersemangat akan sesuatu.6

6https://emoticon.id/emoji/%F0%9F%98%9C-tertawa-sambl-menyipitkan-mata- / diakses pada tanggal 26 Juli 2019 pukul 15.21 WIB

(13)

39

f. Kiriman akun Luthfiananda Hidayat 9 Agustus 2018

Gambar 9

Kiriman akun Luthfiananda Hidayat 9 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Luthfiananda Hidayat berisi pendapatnya

terkait pendukung Prabowo yang kecewa dengan koalisi Prabowo – Sandiaga, dan pendukung Jokowi yang kecewa dengan koalisi Jokowi – Ma’ruf.

Pernyataan tersebut ia tuliskan pada kalimat pertamanya dengan campuran Bahasa Jawa “Kedua pendukung koyone kecewa Prabowo-sandiaga Jokowi-ma’ruf” yang artinya kedua pendukung sepertinya kecewa Prabowo-sandiaga Jokowi-ma’ruf.

Arah Opini : Akun Luthfiananda Hidayat dalam kirimannya hendak

menyampaikan pendapatnya terkait pendukung Prabowo dan Jokowi yang menurutnya kecewa akan pilihan pasangan keduanya.

Diakhir kalimatnya dengan menggunakan Bahasa Jawa ia menulis “wes mbuh kono” yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pernyataan tidak ingin ikut campur atau ketidakpedulian dari akun Luthfiananda Hidayat.

Intensitas Opini : Kiriman akun Luthfiananda Hidayat 09 Agustus 2018

berisi kalimat pendapatnya tanpa disertai alasan maupun data.

ABC of Attitude : Berdasarkan isi opini dari kiriman akun Luthfiananda

Hidayat opininya dapat digolongkan dalam cognition. Dikatakan demikian karena

dari kiriman tersebut tampak bahwa ia mengemukakan pemikirannya terdapat pendukung Prabowo – Sandiaga dan Jokowi – Ma’ruf. Ia menilai bahwa kedua pendukung sepertinya kecewa dengan pilihan Prabowo dan Jokowi.

(14)

40

g. Kiriman akun Oh le lk 10 Agustus 2018

Gambar 10

Kiriman akun Oh le lk 10 Agustus 2018

(https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Oh le lk pada tanggal 10 Agustus 2018 berisi

tentang permasalahan hukum pada kedua pasangan capres – cawapres.

Arah Opini : Oh le lk dalam kirimannya hendak menyampaikan

pendapatnya mengenai pasangan capres – cawapres yang memiliki permasalahan hukum. Dalam hal ini pasangan yang dimaksud adalah Prabowo – Sandiaga. Pada kalimat keduanya ia menyampaikan kritiknya terhadap Prabowo – Sandiaga, “Prabowo bermasalah di…” hingga “…penggelapan tanah milik orang tuanya.” Ia mengkritik Prabowo yang menurutnya bermasalah dengan dinas militer dan Sandiaga dilaporkan atas kasus penggelapan tanah. Namun pada kalimat terakhirnya ia sampaikan “Pasangan yg lain bersih dari permasalahan” pasangan yang dimaksud berarti Jokowi – Ma’ruf, yang berarti menurutnya Jokowi – Ma’ruf tidak memiliki permasalahan hukum seperti Prabowo – Sandiaga.

Intensitas Opini : Kiriman Oh le lk berisi pendapat beserta alasan atau pernyataan yang mendukung pendapatnya tersebut. Pendapatnya ia tuliskan “Dari 2 pasang capres – cawapres…” hingga “…punya masalah” dan alasannya ia tuliskan “Prabowo bermasalah di…” hingga “…penggelapan tanah milik orang tuanya.”.

ABC of Attitude : Opini dari akun Oh le lk termasuk dalam komponen

(15)

41

kedua pasangan. Ia menilai bahwa permasalahan hukum hanya dimiliki oleh pasangan Prabowo – Sandiaga, sedangkan pasangan Jokowi – Ma’ruf bersih. Opini tersebut muncul karena tentunya sebelumnya akun Oh le lk telah memperoleh informasi terlebih dahulu mengenai kedua pasangan sehingga ia dapat berkata demikian.

h. Kiriman akun Antonius Soeharto Gilang Arifin 10 Agustus 2018

Gambar 11

Kiriman akun Antonius Soeharto Gilang Arifin 10 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman Antonius Soeharto Gilang Arifin berisi link berita

online dari detik.com yang membahas mengenai tanggapan Partai Demokrat (dalam berita ditulis “PD”) terkait dipilihnya Sandiaga oleh Prabowo.

Seperti yang ada pada judulnya “Prabowo Pilih Sandi, PD: Jenderal Kardus Belum Berubah”.

Arah Opini : Tujuan dari kiriman tersebut adalah untuk membagikan

informasi kepada anggota grup facebook Jaringan Salatiga Liberal tentang

(16)

42

Melalui judulnya “Prabowo Pilih Sandi, PD: Jenderal Kardus Belum Berubah” dapat diketahui bahwa Partai Demokrat menyebut Prabowo sebagai Jenderal Kardus. Antonius Gilang Soeharto Arifin juga menyertakan tanggapannya atas berita tersebut “Jangan sampai jadi Partai Ketinggalan Kereta…Semoga Pak SBY

tetap sehat menanggung cobaan ini”. Tanggapan yang berisi sarkasme7 tersebut ia

sampaikan kepada Partai Demokrat agar segera bersikap dan Pak SBY agar berbesar hati menerima keputusan Prabowo.

Intensitas Opini : Kiriman tersebut berisi pernyataan dari Antonius yang menanggapi isi berita yang ia bagikan.

ABC of Attitude : Berdasarkan isi opini dari kiriman akun Antonius Soeharto

Gilang Arifin, kiriman tersebut termasuk dalam komponen affect. Hal tersebut

dapat dilihat dari tulisan yang ia tuliskan “Semoga Pak SBY tetap sehat menanggung cobaan ini” yang menunjukkan rasa simpatinya terhadap SBY.

(17)

43

i. Kiriman akun Oh le lk 10 Agustus 2018

Gambar 12

Kiriman akun Oh le lk 10 Agustus 2018

(https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Oh le lk berisi pendapatnya terkait mengapa

ia tetap mendukung Jokowi walau sebenarnya ia kecewa dengan dipilihnya Ma’ruf sebagai pendamping Jokowi.

(18)

44

Alasan mengapa ia mendukung Jokowi dapat dilihat dari kalimat keduanya “Namun ada beberapa alasan saya tetap dukung jokowi…” hingga “Demikianlah alasan kenapa saya tetap dukung pak Jokowi.”

Arah Opini : Walaupun di awal akun Oh le lk mengatakan bahwa ia

kecewa dengan pilihan Jokowi yang jatuh pada Ma’ruf, seperti yang ia tuliskan “Saya termasuk yg kecewa dg pilihan p M Amin sebagai cawapres mendampingi p Jokowi” ia tetap mendukung Jokowi.

Dukungannya ia sampaikan pada kalimat keduanya hingga “demikianlah alasan kenapa saya tetap dukung pak Jokowi”. Dalam kirimannya ia juga tuliskan lima poin alasannya kenapa ia tetap mendukung Jokowi. Pernyataan serta alasannya tersebut juga diperkuat dengan empat alasan dari pihak lain yang dalam tulisannya ia sebut “seorang sahabat”.

Intensitas Opini : Tidak hanya pernyataan bahwa ia tetap mendukung

Jokowi, dalam kirimannya ia juga menuliskan alasannya serta alasan dari pihak lain mengapa ia tetap mendukung Jokowi.

ABC of Attitude : Pada awal kalimatnya yang mengatakan bahwa ia merasa

kecewa dengan dipilihnya Ma’ruf oleh Jokowi menunjukkan bahwa opini tersebut

muncul karena adanya komponen affect. Namun dimulai dari kalimat kedua hingga

kalimat terakhirnya tampak bahwa komponen cognition juga terdapat pada kiriman

akun Oh le lk. Hal tersebut dikarenakan opininya pada kalimat kedua hingga terakhir merupakan buah pemikirannya terkait keuntungan dari dipilihnya Ma’ruf sebagai pasangan Jokowi.

(19)

45

j. Kiriman akun Gabriccia Kaffara 11 Agustus 2018

Gambar 13

Kiriman akun Gabriccia Kaffara 11 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Gabriccia Kaffara 11 Agustus 2018 berisi

gambar pasangan capres – cawapres Prabowo – Sandiaga dengan tulisan “hanya tentara beneran dan pengusaha beneran yang bener-bener bisa benerin Indonesia menjadi bener”. Selain itu ada pula pernyataan “s a h . . . ! ! !” dari pemilik akun.

Arah Opini : Akun Gabriccia Kaffara hendak menyampaikan

(20)

46

Hal tersebut dapat diketahui dari gambar yang ia kirimkan. Dalam gambar tersebut figure Prabowo digambarkan layaknya prajurit yang siap berperang, berbadan kekar, membawa senapan serta mengenakan topi baret warna merah. Sedangkan Sandiaga di gambarkan layaknya pengusaha pada umumnya, mengenakan setelan jas rapi. Selain itu dalam gambar tersebut terdapat tulisan “hanya tentara beneran dan pengusaha beneran yang bener-bener bisa benerin Indonesia menjadi bener” dan “2019 GANTI PRESIDEN”. Sebagai ungkapan rasa setujunya atas apa yang ada dalam gambar tersebut, pemilik akun menambahkan kata “s a h . . . ! ! !” pada kolom keterangannya.

Intensitas Opini : Dalam kirimannya, pemilik akun menyertakan gambar

yang berisi keterangan dan pernyataan yang mendukung atau menanggapi gambar tersebut.

ABC of Attitude : Jika dilihat dari isi opininya, kiriman akun Gabriccia

Kaffara dapat digolongkan dalam komponen affect. Melalui kirimannya ia

menyampaikan rasa setujunya atas gambar yang isinya mendukung salah satu pasangan untuk menjadi presiden dan wakil presiden sebelumnya. Dalam KBBI rasa setuju termasuk dalam pengertian dari simpati, sedangkan simpati ada karena adanya aspek emosional. Sehingga kiriman tersebut dapat digolongkan dalam

(21)

47

k. Kiriman akun Julie Irahadi Sapta Putra 11 Agustus 2018

Gambar 14

Kiriman akun Julie Irahadi Sapta Putra 11 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Isi kiriman akun Julie Irahadi Sapta Putra adalah koalisi partai/kubu Prabowo yang menurutnya mengalami dilematika saat hendak menentukan pasangan untuk Prabowo.

Arah Opini : Akun Julie Irahadi Sapta Putra melalui kirimannya hendak

menyampaikan pendapatnya mengenai dilematika kubu Prabowo ketika akan menentukan pasangannya di kontestasi pemilihan presiden 2019.

Hal tersebut di sampaikan karena menurutnya (pada paragraf kedua) dengan menggandeng Ma’ruf Amin setengah pilpres telah dimenangkan oleh Jokowi. Dilematika kubu Prabowo ia sampaikan hampir di seluruh paragraf kirimannya. Namun pernyataan tersebut diperjelas pada paragraf keempat, “Kubu Prabowo dibikin kalangkabut bila “kartu truf” dipegang Jokowi”. Juga pada paragraf keenam “PKS dan PAN pun ikut mandul tidak berani mengajukan…” hingga “Sehingga Prabowopun terpaksa melirik kadernya Sandiaga Uno…”. Ditambah lagi dengan pertanyaan retoris yang Julie Irahadi tuliskan pada paragraf ketujuh dan kalimat

(22)

48

penutupnya “Gerindra, PAN, PKS dan demokrat hanya tidak ingin malu” yang memperkuat pendapatnya terkait dilematika kubu Prabowo.

Intensitas Opini : Dalam menyampaikan pendapatnya, akun Julie Irahadi

juga menyertakan alasannya serta pernyataan pendukung yang memperkuat pendapatnya.

ABC of Attitude : Bila dikaitkan dengan ABC of Attitude kiriman dari akun

Julie Irahadi Sapta Putra dapat digolongkan dalam komponen cognition. Sebabnya

opini yang disampaikan merupakan penjelasan dari pemahaman yang diperoleh akun Julie Irahadi Sapta Putra terkait kubu Prabowo ketika hendak mencari pasangan untuk Prabowo.

l. Kiriman akun Julie Irahadi Sapta Putra 2018

Gambar 15

Kiriman akun Julie Irahadi Sapta Putra 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Julie Irahadi Sapta Putra berisi pendapatnya

terkait situasi sulit yang dialami Prabowo hingga pada akhirnya Prabowo memilih Sandiaga sebagai wakilnya dan tanggapan Sandiaga atas tawaran tersebut.

Hal tersebut nampak pada kalimat pertama yang ia sampaikan “Maju Kalah, Mundur Malu…”. Dalam kalimat tersebut sudah dapat diketahui bahwa menurut

(23)

49

akun Julie Irahadi Sapta Putra, Prabowo kala itu tengah berada dalam dua pilihan yang sulit yaitu tetap maju dalam pilpres namun kalah atau mundur namun menanggung malu. Sedangkan pendapatnya terkait Sandiaga ia sampaikan pada empat kalimat terakhirnya, “Sandi sendiri senang…” hingga “…cara halus menghindar.”

Arah Opini : Dalam pendapatnya, akun Julie Irahadi Sapta Putra hendak

mengatakan bahwa menurutnya Prabowo sedang dalam keadaan bimbang karena dihadapkan dua situasi sulit yaitu tetap maju dalam pilpres namun kalah atau mundur namun malu. Hal tersebut ia katakan disebabkan oleh karena koalisi tidak memiliki nama yang dapat diajukan serta tidak ada calon yang mumpuni melawan Jokowi, seperti pada kalimat ketiga dan keempat “disaat koalisi tak ada nama…” hingga “…yang mumpuni mengalahkan Jokowi”. Akun Julie Irahadi Sapta Putra juga menambahkan bahwa menurutnya Prabowo menggandeng Sandiaga karena Prabowo tidak mau rugi besar (kalimat kelima hingga keenam “Prabowo tak mau rugi gede. Digandenglah saudagar kaya yg juga kader Gerindra”). Ia juga mengatakan bahwa Sandiaga senang dengan tawaran tersebut karena menurutnya dengan menerima tawaran tersebut adalah cara Sandiaga untuk mengundurkan diri dan menghindar dari kegagalannya mengurus Jakarta. Pernyataannya ada pada empat kalimat terakhirnya “Sandi sendiri senang…” hingga “…cara halus menghindar.”

Intensitas Opini : Ketika menyampaikan opininya, akun Julie Irahadi Sapta

Putra juga menyertakan alasan atau pernyataan yang mendukung pernyataan utamanya. Seperti alasan mengapa ia mengatakan ketika Prabowo tetap maju ia tetap kalah dan alasan mengapa ia merasa Sandiaga senang dengan tawaran menjadi pasangan Prabowo.

ABC of Attitude : Berdasarkan isi opini dari kiriman akun Julie Irahadi Sapta

(24)

50

opini yang ia kirimkan merupakan penjelasan dari pemahamannya akan pendeklarasian Prabowo menjadi capres 2019.

m. Kiriman akun Yakub Adi Krisanto 12 Agustus 2018

Gambar 16

Kiriman akun Yakub Adi Krisanto 12 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Yakub Adi Krisanto 12 Agustus 2018 berisi

pertanyaan kepada anggota grup Jaringan Salatiga Liberal terkait keunggulan pasangan Jokowi – Ma’ruf dan pasangan Prabowo – Sandiaga.

Arah Opini : Melalui kirimannya, akun Yakub Adi Krisanto hendak

mencari informasi atau mencari jawaban atas pertanyaannya terkait keunggulan pasangan Jokowi – Ma’ruf dan Prabowo – Sandiaga.

Intensitas Opini : Kiriman tersebut tidak ada pernyataan, argumen

pendukung serta data. Hanya berisi kalimat pertanyaan.

ABC of Attitude : Jika dilihat dari isi opininya, kiriman akun Yakub Adi Krisanto merupakan wujud dari rasa ingin tahunya akan pendapat anggota lain terkait keunggulan kedua pasangan. Diketahui bahwa rasa ingin tahu asalnya dari

(25)

51

rasio manusia, sehingga kiriman akun Yakub Adi Krisanto termasuk dalam

komponen cognition.

n. Kiriman akun Annida’ul Birroh 19 Agustus 2018

Gambar 17

Kiriman akun Annida’ul Birroh 19 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Annida’ul Birroh berisi pernyataan dan

gambar yang merupakan ajakannya kepada anggota grup Jaringan Salatiga Liberal untuk mengikuti serta menyambut pemilu dengan damai.

Hal tersebut tampak pada kalimat keempat dan kelimanya “mari di sambut dengan riang dan meriah dengan menjaga lisan” “Indonesia damai sejahtera”. Dalam gambar yang ia kirimkan pun terdapat tulisan yang intinya mengajak pendukung masing-masing kubu untuk menjaga lisan dalam menyampaikan pendapat.

(26)

52

Arah Opini : Melalui kirimannya akun Annida’ul Birroh hendak

menyampaikan ajakannya kepada anggota grup Jaringan Salatiga Liberal untuk mengikuti pemilu dan menyambutnya dengan damai.

Ajakannya tersebut terdapat pada pernyataan dari pemilik akun sendiri juga pada gambar yang pemilik akun kirimkan. Dalam pernyataannya ia tuliskan untuk mari menyambut pemilu dengan meriah dan riang degan menjaga lisan. Sedangkan dalam gambar terdapat pesan untuk menjaga keadaban publik dengan cara masing-masing pendukung tidak merundung kubu lawannya. Selain itu dalam pernyataannya akun Annida’ul Birroh juga berpendapat bahwa baik Jokowi maupun Prabowo keduanya adalah orang yang baik dan cerdas, tersemat pada kalimat pertama hingga keduanya “Mereka Orang Baik dan Cerdas” “Mereka Tokoh yang sedang jemput Takdirnya”.

Intensitas Opini : Jika dilihat dalam menyampaikan kirimannya akun

Annida’ul Birroh menyampaikan pendapatnya dengan tidak disertai data dan alasan namun ia menyertakan gambar yang isinya senada dengan pernyataannya.

ABC of Attitude : Dari isi opini yang telah dijelaskan sebelumnya dapat

diketahui bahwa kiriman tersebut termasuk dalam komponen cognition. Dikatakan

demikian karena kiriman tersebut berisi ajakan serta harapan dari akun Annida’ul Birroh. Dan juga dalam kalimat pertamanya ia sampaikan bahwa kedua pasangan adalah orang yang baik dan cerdas, pemilik akun dapat berkata demikian karena ia memiliki pengetahuan serta pengalaman. Harapan, pengetahuan dan pengalaman

(27)

53

o. Kiriman akun Prabu Galuh Susilo 20 Agustus 2018

Gambar 18

Kiriman akun Prabu Galuh Susilo 20 Agustus 2018 (https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Isi Opini : Kiriman akun Prabu Galuh Susilo berisi pernyataannya

untuk tetap damai dan menjaga pertemanan walaupun berbeda pilihan dalam pilpres 2019.

Inti dari pernyataan tersebut ia sampaikan kalimat awal dari kalimat keduanya, “Tapi jangan rusak pertemanan kita karna pilihan kita yang berbeda,…”

(28)

54

Arah Opini : Akun Prabu Galuh Susilo melalui kirimannya hendak

menyampaikan ajakan kepada anggota grup Jaringan Salatiga Liberal untuk tetap menjaga pertemanan walaupun berbeda pilihan.

Ajakannya tersebut ia sampaikan dengan menyematkan sarkasme seperti “tapi jangan rusak pertemanan kita karna pilihan kita berbeda, karna jika salah satu dari mereka menang, belum tentu mereka ngasih segelas kopi…”. Ia juga menambahkan gambar berisi kedua pasangan capres – cawapres dengan tulisan “mereka semua orang baik, pilpres damai 2018”.

Intensitas Opini : Kiriman akun Prabu Galuh Susilo berisi pernyataan

ajakannya untuk damai disertai gambaryang memperkuat pernyataannya.

ABC of Attitude : Berdasarkan isi dari opini tersebut yang berupa harapan serta ajakan dari pemilik akun kepada anggota grupnya, maka opini tersebut

termasuk dalam komponen cognition.

4.4

Refleksi Hasil Penelitian

Pada bagian refleksi hasil penelitian, penulis akan membahas mengenai hasil data yang diperoleh dan disajikan kemudian akan dikaitkan dengan konsep opini publik yang terdapat pada Bab II. Pada Bab II penulis telah menuliskan beberapa komponen penting dari opini publik menurut beberapa tokoh. Komponen tersebut oleh penulis akan dikaitkan dengan objek yang diteliti saat ini, yaitu:

4.4.1 Karakteristik Opini Anggota Grup Jaringan Salatiga Liberal

Terkait Deklarasi Pasangan Capres – Cawapres 2019

Terhadap kelima belas data yang ditemukan, penulis berupaya mencari tahu opini publik apa yang terbentuk dengan menggunakan tiga karakteristik utama opini publik menurut Dan Nimmo (1989), berikut penjabarannya:

(29)

55

a. Keberagaman Isi Opini

Hasil penelitian bedasarkan kategori isi opini menunjukkan bahwa terdapat keberagaman dalam opini anggota grup Jaringan Salatiga Liberal. Dari lima belas data yang ditemukan dapat dikelompokkan menjadi: ada dua akun yang hendak membandingkan kedua pasangan tersebut. Baik itu dari sisi alasan Prabowo memilih Sandiaga sebagai pasangannya dan dipilihnya Ma’ruf sebagai pasangan Jokowi serta permasalahan hukum kedua pasangan.

Didapati pula bahwa ternyata yang menjadi sorotan dari deklarasi pasangan capres – cawapres 2019 tidak hanya kedua pasangan saja namun juga partai politik dibalik kontestasi pemilihan presiden 2019 dan juga pendukung kedua kubu. Hal tersebut tampak pada isi opini dari adanya tiga akun yang membahas mengenai partai politik yang mengusung Prabowo Subianto. Jika disimpulkan, dalam pendapatnya ketiga akun tersebut menyatakan bahwa terjadi dilematika dari kubu Prabowo ketika menentukan pasangan untuk Prabowo. Selain itu salah satu akun juga menyatakan bahwa menurutnya pendukung kedua kubu kecewa dengan pasangan pilihan masing-masing kubu. Lain halnya dengan akun-akun yang menyampaikan pendapatnya sebagai respon atas deklarasi pasangan capres – cawapres 2019, terdapat dua akun yang justru menanyakan pendapat anggota lain terkait pasangan Jokowi – Ma’ruf dan kelebihan masing-masing pasangan.

Selanjutnya ditemukan dua akun yang membagikan link berita

online yang juga disertai oleh tanggapan dari pemilik akun tersebut. Satu

akun mengirimkan link berita yang berbicara mengenai tanggapan

Mahfud MD terhadap dipilihnya Ma’ruf sebagai pendamping Jokowi. Yang mana oleh berbagai media Mahfud MD sebelumnya disebut sebagai kandidat terkuat bakal calon pasangan Jokowi. Akun kedua

membagikan link berita terkait tanggapan partai Demokrat, partai

pengusung Prabowo, terkait dipilihnya Sandiaga sebagai pendamping Prabowo. Yang berbeda lagi, terdapat satu akun yang secara eksplisit

(30)

56

menyatakan dukungannya terhadap Jokowi walaupun Ma’ruf pendampingnya dan satu lagi menyatakan dukungannya terhadap Prabowo – Sandiaga. Data yang lain juga menunjukkan bahwa terdapat dua akun yang justru menyampaikan pujian terhadap kedua pasangan tanpa membandingkan keduanya. Dan yang terakhir penulis mendapati satu akun yang opininya berisi sarkasme terkait korelasi antara kedua pasangan dengan istilah cebong dan kampret.

b. Keberagaman Arah Opini

Sama halnya dengan hasil penelitian pada isi opini, arah opini dari kelima belas data yang ditemukan juga beragam. Namun apabila disimpulkan mayoritas dari akun-akun tersebut bertujuan untuk menyampaikan kritiknya terhadap kubu Prabowo dengan alasan yang beragam pula. Ada yang mengkritik terkait dipilihnya Sandiaga sebagai pasangan Prabowo, ada pula yang menganggap bahwa kubu Prabowo mengalami kebingungan dalam mencari pasangan untuk Prabowo karena tidak diduga Jokowi menggandeng ulama besar Ma’ruf Amin. Berdasarkan data yang diperoleh kebingungan kubu Prabowo didasari oleh partai politik pengusung Prabowo yang tidak solid, saling menikung dan hendak mencari pasangan yang dapat menandingi Jokowi – Ma’ruf. Selain itu ada pula yang menilai bahwa hanya kubu Prabowo yang memiliki permasalahan hukum. Berlawanan dengan kelima akun tersebut, terdapat satu akun yang secara terang-terangan menyampaikan dukungannya kepada Prabowo – Sandiaga. Tidak hanya dukungan untuk Prabowo – Sandiaga, dukungan secara terbuka juga disampaikan oleh tiga akun kepada Jokowi dan pasangannya. Dukungan tersebut berupa pujian serta alasan mendukung Jokowi.

Lain halnya dengan opini yang bertujuan untuk mendukung, opini yang arahnya adalah mengajak anggota grup Jaringan Salatiga Liberal untuk tetap menjaga perdamaian walaupun berbeda pilihan juga didapatkan oleh penulis. Penulis juga memperoleh data bahwa ada pula akun yang tidak hanya memberikan pendapatnya namun justru

(31)

57

menanyakan pendapat dari anggota lain terkait pendapat mereka terhadap kedua pasangan. Selain itu data lainnya menunjukkan bahwa ada opini yang tujuannya untuk memberi informasi serta ada pula yang menyampaikan pendapatnya terhadap kedua pasangan dengan nada sarkasme serta tidak secara eksplisit memuji atau mengkritik salah satu kubu.

c. Kekritisan yang Cukup dalam Intensitas Opini

Berdasarkan data yang penulis dapatkan, sebagian besar opini disampaikan dengan menyematkan elemen lain yang mendukung isi serta arah opininya. Elemen yang ditemukan penulis antara lain gambar

berisi pernyataan, link berita serta alasan yang menguatkan arah opini.

4.4.2 Lima Faktor Munculnya Opini Opini Anggota Grup Jaringan

Salatiga Liberal Terkait Deklarasi Pasangan Capres – Cawapres 2019

Bernard Hennesy (1990) menuliskan ada lima faktor yang mempengaruhi munculnya opini publik, antara lain:

a. Adanya Deklarasi Pasangan Capres – Cawapres 2019 yang menjadi isu

Isu yang dimaksudkan dalam isu opini adalah situasi yang setidaknya mengandung konflik kontemporer. Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa isu tersebut adalah deklarasi pasangan capres – cawapres 2019. Isu tersebut muncul dan diketahui oleh masyarakat luas karena adanya pemberitaan di media massa.

Deklarasi pasangan capres – cawapres 2019 menjadi santer diperbincangkan oleh masyarakat karena pemilihan cawapres yang dapat dikatakan terlalu cepat dan mendadak. Juga dikarenakan oleh mereka yang terpilih berbeda dengan nama-nama yang dianggap

sebagai kandidat terkuat.8

b. Partai politik serta kedua pasangan sebagai ciri publik

8Hasil wawancara dengan Putri Hergianasari (dosen program studi Hubungan Internasional UKSW) pada tanggal 1 Agustus 2019 pukul 11.43 WIB

(32)

58

Menurut pengertiannya dalam ciri publik harus ada kelompok yang dikenal dan berkepentingan mengenai isu tersebut. Dalam isu yang dibahas pada penelitian ini, diketahui bahwa ciri publik atau kelompok yang dimaksudkan adalah partai politik serta orang-orang yang diusung oleh kedua kubu, yakni Jokowi, Ma’ruf Amin, Prabowo dan Sandiaga. Sebagai partai serta calon presiden dan calon wakil presiden 2019 yang maju dalam kontestasi pemilu 2019 tentu saja pihak-pihak yang telah disebutkan tentu saja nama-nama tersebut tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

c. Terdapat pertimbangan ketika hendak menentukan pilihan

Berdasarkan isu yang dibahas pada penelitian ini, masyarakat Indonesia tentu saja dihadapkan dengan pilihan baik itu hendak memilih Jokowi atau Prabowo. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus mempertimbangkan cawapres dari capres yang mereka pilih. Contohnya pada data yang penulis dapatkan, terdapat satu akun yang mengaku mendukung salah satu calon presiden namun merasa kecewa atau kurang setuju dengan pasangan yang dipilih oleh calon presiden yang ia dukung. Selain melihat siapa yang diusung menjadi capres dan dipilih menjadi cawapres, masyarakat juga harus mempertimbangkan partai koalisi dari kedua calon tersebut.

Hal tersebut tampak pada data yang diperoleh bahwasanya yang

menjadi sorotan dari anggota grup facebook Jaringan Salatiga Liberal

adalah calon presiden, calon wakil presiden serta partai koalisinya.

d. Pernyataan opini yang disampaikan melalui media sosial facebook

Pernyataan opini dari masyarakat dapat disampaikan melalui berbagai cara. Dewasa ini dengan adanya media sosial, masyarakat dapat menyampaikan opininya melalui media sosial tersebut.

Menyampaikan opini melalui media sosial dapat menjadi wujud dari aktualisasi diri seseorang, yaitu agar opininya didengar atau dilihat

(33)

59

orang lain. Namun juga ada yang bertujuan untuk kepuasan dirinya

sendiri, seperti menyimpan kenangan dalalm media sosial.9 Dalam

penelitian ini, pernyataan opini yang diamati serta dianalisis oleh

penulis disampaikan pada media sosial facebook dan dikhususkan pada

grup facebook Jaringan Salatiga Liberal. Karena opini disampaikan oleh

tidak hanya satu atau dua orang saja, menyebabkan munculnya opini yang majemuk.

e. Tidak sedikit anggota grup yang ikut membahas mengenai isu tersebut

Isu yang dibahas merupakan bagian dari pesta demokrasi di Indonesia, sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia tentu saja ikut

merasakan isu tersebut. Banyak pula pemberitaan di media online terkait

deklarasi pasangan capres – cawapres 2019 dan banyak pula masyarakat yang menyuarakan pendapatnya pada media sosial mereka. Dalam penelitian ini penulis menemukan lima belas kiriman yang ikut membahas isu deklarasi pasangan capres – cawapres 2019. Namun apa bila hendak diteliti lebih jauh, masing-masing kiriman memiliki hampir lebih dari sepuluh komentar yang menanggapi kiriman tersebut.

Selain kelima faktor diatas, penulis menemukan bahwa munculnya opini juga dipengaruhi oleh faktor tendensi atau keberpihakan. Dalam KBBI tendensi dijelaskan sebagai sikap keberpihakan atau kecenderungan terhadap suatu hal. Dengan adanya keberpihakan dari seseorang sebagai respon atas isu yang ramai diperbincangkan maka seseorang akan dapat menentukan sebuah keputusan atas pilihan-pilihan yang mungkin muncul dari isu tersebut. Tendensi juga menggerakkan seseorang untuk menyampaikan opininya dan menuliskan apa yang dipikirkan atau dirasakan mengenai keberpihakan mereka atas isu tersebut. Contohnya akun Oh le lk yang pada tanggal 10 Agustus mengirimkan pendapatnya yang berisi kekecewaannya atas dipilihnya Ma’ruf sebagai pendamping Jokowi.

9Hasil wawancara dengan Pratiwi Christin H. (dosen program studi Komunikasi UKSW) pada tanggal 31 Juli 2019 pukul 11.16 WIB

(34)

60

Namun karena ia seorang yang mendukung Jokowi maka diatas kekecewaannya tersebut ia tetap mendukung Jokowi. Ia berpihak kepada Jokowi, sehingga siapapun pasangan Jokowi ia tetap mendukung Jokowi.

Kemudian apabila merujuk pada faktor-faktor yang dapat membentuk opini publik menurut Rosadi Ruslan (1999:55) mempunyai tiga komponen, yakni:

1. Komponen Affect (perasaan atau emosi)

2. Komponen Behavior (tingkah laku)

3. Komponen Cognition (pengertian atau nalar)

Pada penelitian ini, penulis hanya menemukan dua komponen pada

opini anggota grup facebook Jaringan Salatiga Liberal yaitu komponen

affect dan cognition. Tidak adanya komponen behavior dikarenakan

komponen behavior berkaitan dengan menampilkan tingkah laku seseorang.

Menurut Bloom (dalam Winkel, 1987:231) behavior adalah domain dari

psikomotorik yang meliputi perilaku gerakan dan koordinasi jasmani yang tampak. Sedangkan dalam penelitian ini data yang ditemukan adalah kiriman yang berisi buah pemikiran dan perasaan dari seseorang.

Komponen affect dari penelitian ini antara lain rasa senang, suka dan

juga rasa kecewa. Seperti yang ada pada beberapa data yang penulis dapatkan, diungkapkan adanya rasa senang, suka serta menyetujui hasil dari deklarasi pasangan capres – cawapres 2019. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa opini yang arahnya adalah untuk mendukung atau memuji salah satu pasangan atau mungkin kedua pasangan. Komponen tersebut merupakan evaluasi atau hasil berdasarkan perasaan seseorang yang secara motif atau aspek emosional yang pada akhirnya menghasilkan penilaian baik atau buruk terhadap deklarasi pasangan capres – cawapres 2019.

(35)

61

Gambar 19

Contoh kiriman dengan komponen affect

(https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Kiriman dari akun Roberto Agoeng pada tanggal 9 Agustus 2018

mengandung komponen affect karena kiriman tersebut berisi ungkapan

senang dari akun Roberto Agoeng. Ungkapan senangnya tersebut dipertegas dengan adanya dua emoji yang ia sematkan, yaitu tertawa sambil menyipitkan mata dan tertawa sampai mengeluarkan air mata. Kedua emoji tersebut sama-sama dipakai ketika seseorang merasa ada sesuatu yang menyenangkan dan lucu. Selain itu pada akhir kalimatnya terdapat kata “asyeeek” yang merupakan pelesetan dari kata asyik yang dalam KBBI artinya senang atau bisa juga sangat suka.

(36)

62

Gambar 20

Contoh kiriman dengan komponen affect

(https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Sama halnya dengan contoh sebelumnya, kiriman dari akun Antonius Soeharto Gilang Arifin pada tanggal 10 Agustus juga merupakan gambaran dari apa yang ia rasakan. Dengan membaca kiriman tersebut

beserta link berita atau hanya judul berita yang ia sematkan, dapat diketahui

bahwa ia merasa simpati kepada partai Demokrat khususnya SBY. Ia menyampaikan bahwa partai Demokrat jangan sampai menjadi partai yang ketinggalan kereta, kemudian untuk SBY ia sampaikan agar SBY tetap sehat menanggapi dipilihnya Sandiaga oleh Prabowo.

Selanjutnya, komponen cognition. Dibanding komponen affect,

komponen cognition lebih banyak tampak pada kelima belas data yang

ditemukan. Komponen cognition mengacu pada opini yang sifatnya

mengkritisi, merespon informasi dari link berita online, atau opini yang merupakan hasil dari analisis serta pemikiran pemilik akun itu sendiri terhadap deklarasi pasangan capres – cawapres 2019. Adanya komponen

(37)

63

Gambar 21

Contoh kiriman dengan komponen cognition

(https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Pada kiriman akun Oh le lk tanggal 10 Agustus tampak bahwa ia hendak membandingkan catatan hukum yang dimiliki oleh kedua pasangan. Ia mengatakan bahwa hanya pasangan Prabowo – Sandiaga yang memiliki permasalahan hukum. Ia juga menjabarkan permasalahan hukum yang ia maksudkan berdasarkan informasi yang ia terima. Apa yang ia tuliskan merupakan hasil analisanya terhadap kedua pasangan, atau dengan kata lain kirimannya adalah tulisan dari apa yang ia pikirkan terhadap kedua pasangan.

(38)

64

Gambar 22

Contoh kiriman dengan komponen cognition

(https://www.facebook.com/groups/239074949584935/)

Contoh komponen cognition selanjutnya adalah kiriman akun Julie

Irahadi Sapta Putra pada tanggal 11 Agustus. Dalam kirimannya ia menyampaikan apa yang ia ketahui terkait dilematika yang dialami kubu Prabowo ketika hendak mencari pasangan untuk Prabowo. Pendapat yang ia sampaikan adalah penjabaran dari pemahamannya terhadap informasi yang sebelumya ia terima terkait keadaan kubu Prabowo sebelum akhirnya memilih Sandiaga Uno.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah Nabi Muḥammad, bersama komunitas yang sudah menyatakan diri Islam, berhijrah dan menetap di Madīnah (Yatsrib), praktik dan eksperimen politik Nabi semakin

Saran yang berkenaan dengan penelitian ini bagi manajemen Carrefour Pontianak untuk dapat meningkatkan impulsive buying konsumen agar memperhatikan lebih lanjut mengenai

Sistem kebutuan bervariasi pula, sebagaimana prioritas-prioritas yang melekat pada suatu perilaku tertentu dalam kelompok. Mereka menginginkan kelangsungan hidup,

Dari ke tiga penelitian diatas persamaanya adalah terletak pada tema penelitian yaitu sama sama membahas mengenai makna dan fungsi dari suatu nilai sedangkan

Media is tool that used to make effective communication and interaction between teacher and student in teaching and learning process at school. Media is

Karakteristik Yoghurt Tersubtitusi Sari Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Pada Jenis dan Konsentrasi Starter Yang Berbeda.. Penilaian Produk Dengan Uji

Perlakuan yang baik untuk kulit batang tanaman karet adalah 2 hari sekali penyadapan dan 3 kali dalam setahun pemberian stimulan. Ekspresi gen Hb ACO1 lebih

Nilai keanggotaan secara grafis, himpunan SEDIKIT, SEDANG, dan BANYAK bisa dilihat pada gambar berikut. Himpunan crisp umur masih belum adil, adanya perubahan