• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ONLINE SHOP INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ONLINE SHOP INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ONLINE SHOP INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA

Yari Dwikurnaningsih Sapto Irawan Maria Puspa Dewi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yari.dwikurnaningsih@uksw.edu, sapto.irawan@uksw.edu, 132016017@student.uksw.edu

ABSTRAK

Belanja online saat ini sedang digandrungi oleh masyarakat dari semua kalangan. Generasi muda saat ini cenderung lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk menjelajahi dunia maya dimana mereka suka mencoba hal baru termasuk belanja online. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan para online shop membuat mahasiswa tertarik dan senang berbelanja online sehingga menimbulkan perilaku konsumtif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh media online shop pada instagram terhadap perilaku konsumtif. Subjek penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling UKSW. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis inferensial. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 127 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dikembangkan bersadarkam teori dari normasari dan Sumartono. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa T hitung sebesar = 5,913 dengan tingkat signifikansi 0,05 dan dk (derajat kebebasan) n-2 yaitu 127 – 2 = 125 dengan menggunakan uji dua pihak sehingga nilai T tabel = 1,653, karena nilai T hitung lebih besar dari T tabel (5,913>1,980) maka dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media online shop pada instagram sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa BK UKSW.

Kata Kunci: Online Shop Instagram, Perilaku Konsumtif

PENDAHULUAN

Media sosial adalah bagian dari internet, yaitu sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial (Kaplan & Haenlin, 2010 : 6). Salah satu media sosial yang saat ini sedang banyak digemari dan merupakan salah satu aplikasi unggulan dari smartphone adalah Instagram.

Sejak dirilisnya instagram yaitu tepatnya pada 6 Oktober 2010, instagram sudah bisa menjadi salah satu media sosial dengan pengguna terbanyak, bahkan pada 18 Juni 2018 pengguna aktifnya tembus sampai 1 milliar (https://www.liputan6.com). Instagram merupakan media sosial dengan tingkat pertumbuhan yang paling unggul daripada media sosial lainnya seperti facebook dan akan diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan pamornya melebihi facebook yang pertumbuhannya terkesan lambat dan stagnan. Instagram sangat populer di semua kalangan terutama anak-anak muda. Kehadiran banyaknya anak-anak muda sebagai pengguna instagram menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengiklan di instagram.

Online shop di Instagram berlomba lomba menawarkan harga yang lebih murah. Berbagai strategi marketing juga dilakukan demi memperoleh followers yang banyak dan juga pelanggan baru, salah satunya dengan membebaskan biaya pengiriman (free ongkir) atau promosi seperti beli dalam jumlah banyak akan diberikan potongan harga. Selain itu, tampilan foto produk atau jasa

(2)

yang ditawarkan dikemas sebaik mungkin sehingga menarik pengguna instagram untuk melakukan pembelian atau hanya sekedar mem-follow (mengikuti) akun instagram online shop tersebut, ditambah lagi dengan proses pembelian yang ditawarkan juga tidak sulit, cukup dengan memilih gambar yang tersedia di account online shop instagram tersebut lalu memesannya secara langsung, membayar dengan cara mentransfer, apalagi sekarang sudah bisa COD (cash on delivery) yang dapat membayar pesanan barang pada saat sudah dikirimkan dan sampai tujuan, pelanggan tidak perlu repot-repot men-transfer uang, hal ini sangat mudah dilakukan terutama bagi mahasiswa, inilah yang menjadi daya tarik instagram selain dari berbagai foto sehingga dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan mengakibatkan pembelian secara terus menerus atau dengan istilah perilaku konsumtif.

Istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan perilaku konsumen dalam kehidupan manusia. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung terjadi di dalam masyarakat adalah gaya hidup yang menganggap materi sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan kepuasan tersendiri, gaya hidup seperti ini dapat menimbulkan adanya gejala konsumtifisme, sedangkan konsumtifisme dapat didefinisikan sebagai pola hidup individu atau masyarakat yang mempunyai keinginan untuk membeli atau menggunakan barang dan jasa yang kurang atau tidak dibutuhkan (Lestari, 2006).

Perilaku konsumtif dominan terjadi pada tingkat mahasiswa, Parma (2007), mengatakan bahwa perilaku konsumtif pada mahasiswa cenderung dipengaruhi oleh faktor rasional dan faktor emosional. Mahasiswa yang berperilaku konsumtif menggunakan faktor emosionalnya saja, misalnya dengan hanya memperhitungkan gengsi dan perstise, sedangkan remaja yang memperhatikan faktor rasional cenderung memperhitungkan manfaat serta harga produk yang berwujud mode atau stylepopular.

Mahasiswa dipandang oleh masyarakat sebagai individu yang terpelajar dengan pemikiran yang matang, berpenampilan menarik, rapi, dan sopan santun. Pandangan inilah yang akhirnya membuat mahasiswa mengondisikan dirinya untuk tampil menarik (Purnomo, 2011). Mahasiswa yang ingin dianggap keberadaanya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi lingkungan tersebut. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang lain mengikuti berbagai atribut yang sedang popular. Salah satu caranya adalah berperilaku konsumtif (Jumiati, 2009).

Untuk mengetahui data tentang pengaruh online shop bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana peneliti melakukan pra penelitian menggunakan angket yang dibuat oleh peneliti yang berguna untuk melihat sebarapa konsumtifnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana dalam membeli barang di online shop instagram. Hasil dari pra penelitian menunjukkan hasil bahwa bahwa mahasiswa bimbingan dan konseling bisa termasuk dalam kategori konsumtif dalam membeli barang online shop hal ini dikhawatirkan akan membuat mahasiswa tidak fokus dalam berkuliah, tidak membayar uang kuliah karena uang kuliah yang semestinya di bayarkan malah digunakan untuk membeli barang onlie shop instagram, mahasiswa bimbingan dan konseling yang seharusnya menjadi teladan hidup dengan hidup malah menjadi individu yang tidak dapat mengontrol diri.

Hasil penelitian oleh Sari (2015) terhadap Mahasiswi Antropologi Fisip Universitas Airlangga memperlihatkan umumnya mahasiswa melakukan belanja online bukan didasarkan pada kebutuhan semata, melainkan demi kesenangan dan gaya hidup sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros atau yang lebih dikenal dengan istilah perilaku konsumtif. Pola perilaku konsumtif di kalangan Mahasiswi Antropologi Fisip Universitas Airlangga berawal dari diperolehnya stimulus akan produk-produk online shop yang kebanyakan diperoleh dari media sosial Instagram. Mahasiswa berbelanja kini hanya mengikuti trend dan membeli bukan berdasarkan kebutuhan lagi.

Berbeda dengan hasil penelitian Sari (2015), hasil penelitian yang dilakukan oleh Daniella Putri (2015) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari media online shop bagi perilaku

(3)

konsumtif siswa. Penelitian yang berjudul “Pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa SMP Cikal Harapan 1 BSD” menghasilkan data determinasi bahwa online shop pada media sosial instagram berpengaruh sebesar 16,2% sedangkan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model lain. Ini menunjukan bahwa jika nilai r tidak mendekati angka 1, artinya variabel frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, faktor kepercayaan, faktor kepribadian serta penyesuaian diri terhadap perilaku konsumtif memiliki pengaruh yang rendah, sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak ada pengaruh online shop instagram terhadap perilaku konsumtif

Dari hasil pra penelitian serta hasil penelitian yang sudah ada tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut dan memberikan judul penelitian ini “Pengaruh Media Online Shop Pada Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana”.

METODE

Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis inferensial. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012) yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sujarweni dan Endrayanto,2012). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana, yang berdasarkan data berjumlah 200 orang.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat mengambarkan karakteristik populasinya, penentuan jumlah sample dari populasi dengan mengunakan rumus dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5% (Sugiyono, 2010), dengan tabel penentuan jumlah sampel peneliti dapat secara langsung menentukan besarnya sampel penelitian dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.

Karena populasi dalam penelitian ini berstrata maka sampelnya juga berstrata dan strata ditentukan oleh kelompok angkatan. Berdasarkan rumus dari Isacc dan Michael tersebut diatas jika jumlah populasi 200 dengan tingkat kesalahan 5% maka jumlah sampelnya 127 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling, Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional (Sugiyono, 2010).

Analisa Data

Teknik analisis dalam penelitian ini mempergunakan teknik kuantitatif dengan uji statistik yaitu dengan teknik Analisis Regresi Linier Sederhana,seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah atau dinaik-turunkan.

HASIL PENELITIAN

Pengukuran deskriptif penggunaan online shop instagram dan perilaku konsumtif merangkum data yang telah diklasikasikan 4 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah, berikut tabelnya :

(4)

Tabel 1. Distribusi Pengaksesan Online Shop Instagram

Kategori Interval Frekuensi Presentase (%)

Sangat tinggi 65 – 80 76 59,84 %

Tinggi 50 – 64 23 18,11%

Rendah 35 – 49 15 11,80%

Sangat rendah 20-34 13 10,23%

Total 127 100%

Berdasarkan tabel 1 distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa pengaksesan online shop

instagram Bimbingan dan Konseling UKSW berada pada kategori sangat rendah sebanyak 13 mahasiswa dengan persentase 10,23%, kategori rendah 15 mahasiswa dengan persentase 11,80%, kategori tinggi sebesar 23 mahasiswa dengan persentase 18,11%, terakhir sangat tinggi dengan persentase 59,84% dengan jumlah mahasiswa 76 mahasiswa.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perilaku Konsumtif

Kategori Interval Frekuensi Presentase (%)

Sangat tinggi 52 – 64 14 11,02%

Tinggi 40 – 51 49 38,58%

Rendah 28 – 39 35 27,55%

Sangat rendah 16 – 27 29 22,83%

Total 127 100%

Berdasarkan tabel 2 diatas, distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa perilaku konsumtif mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW menunjukkan hasil pada kategori sangat rendah sebesar 29 mahsasiswa dengan persentase 22,83%, kategori rendah 35 mahasiswa dengan persentase 27,55%, kategori tinggi sebanyak 49 orang dengan persentase 38,58 dan terakhir 14 orang pada kategori sangat tinggi pada persentase 11,2%

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Online Shop Instagram

Kolmogorov-Smirnov Signifikansi Ket

0,708 0,50 Normal

Pada tabel 3 diperoleh signifikansi 0,708 yang menunjukkan bahwa data penggunaan online shop instagram adalah normal karena nilai sig > 0,50

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Perilaku Konsumtif

Kolmogorov-Smirnov Signifikansi Ket

0,602 0,50 Normal

Pada tabel 4 diperoleh signifikansi Dengan asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,602 yang menunjukkan bahwa data perilaku konsumtif adalah normal karena nilai sig > 0,50.

Tabel 5. Uji Homogenitas

Sig Taraf Signifikansi Ket

(5)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai sig 0,253>0,05 yang berarti mempunyai varian yang sama atau bersifat homogen.

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Regresi Linier Sederhana dengan bantuan SPSS for windows

sebagai berikut:

Tabel6. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .877a .758 .754 5.33677

a. Predictors: (Constant), Online Shop Instagram b. Dependent Variable : Perilaku Konsumtif

Data diatas menunjukkan r square sebesar 0.758, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel online shop instagram terhadap perilaku konsumtif sebesar 75,8% sisanya dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti.

Untuk mengetahui signifikansi antara penggunaan Online shop instagram dengan perilaku konsumtif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 7. Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.124 6.502 .403 5.065 .000 Online Shop Instagram .217 .037 5.913 .000

a. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif

Berdasarkan data diatas , dapat diketahui bahwa T hitung sebesar = 5,913 dengan tingkat signifikansi 0,05 dan dk (derajat kebebasan) n-2 yaitu 127 – 2 = 125 dengan menggunakan uji dua pihak sehingga nilai T tabel = 1,653, karena nilai T hitung lebih besar dari T tabel (5,913>1,980) maka dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan.

PEMBAHASAN

Online shop instagram atau belanja online instagram merupakan proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet. Hanya perlu terhubung dengan internet untuk dapat melakukan transaksi jual beli secara online. Berbelanja online saat ini memang sedang dinikmati oleh sebagian besar masyarakat, karena dengan cara baru inilah masyarakat tidak perlu merasa kesulitan lagi untuk memperoleh barang yang diinginkan. Perilaku konsumtif adalah tindakan konsumen dalam mendapatkan, menggunakan, dan mengambil keputusan dalam memilih suatu barang yang belum menjadi kebutuhannya serta bukan menjadi prioritas utama, hanya karena ingin mengikuti mode, mencoba produk baru, bahkan hanya untuk memperoleh pengakuan sosial dengan dominasi faktor emosi sehingga menimbulkan perilaku konsumtif.

(6)

Hasil penelitian diketahui bahwa variabel online shop instagram mahasiswa bimbingan dan konseling yang berjumlah 127 mahasiswa di peroleh hasil pada kategori sangat rendah sebesar 13 mahasiswa dengan persentase 10,23%, kategori rendah 15 mahasiswa dengan persentase 11,80%, kategori tinggi sebesar 23 mahasiswa dengan persentase 18,11%, terakhir sangat tinggi dengan persentase 59,84% dengan jumlah mahasiswa 76 mahasiswa. Sedangkan aspek perilaku konsumtif mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW yang berjumlah 127 di peroleh hasil kategori sangat rendah sebesar 29 mahsasiswa dengan persentase 22,83%, kategori rendah 35 mahasiswa dengan persentase 27,55%, kategori tinggi sebanyak 49 orang dengan presentase 38,58 % dan terakhir 14 orang pada kategori sangat tinggi pada persentase 11,02%.Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW tergolong pada kategori “sangat tinggi” pada penggunaan online shop instagram dan memiliki perilaku konsumtif yang “tinggi”.

Masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah apakah ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara penggunaan online shop instagram terhadap perilaku konsumtif mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS, dapat dijadikan dasar untuk menjawab hipotesis yang diajukan yaitu “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pengunaan online shop instagram terhadap perilaku konsumtif mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW”.

Hasil pengujian hipotesis memperoleh nilai f hitung penggunaan online shop instagram terhadap perilaku konsumtif sebesar 35,961 dengan dengan tingkat proibabilitas signifikansi (0,000) dan t hitung(5,913>1,980) diterima pada signifikansi 5%. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara pengunaan online shop instagram terhadap perilaku konsumtif mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW. Semakin tinggi penggunaan online shop instagram maka semakin tinggi pula perilaku konsumtif mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terdapat sumbangan pengunaan online shop

instagram sebesar 75,8% terhadap perilaku konsumtif mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW. Sementara 24,2 % adalah faktor lain yang mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa menurut Lina Rosyid (2013) dapat berasal dari faktor intern dan ekstern mahasiswa. Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Aulia Rahma (2018) dengan judul “Pengaruh Intensitas Mengakses Instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswa SMA Muhamadiyah 1 kota Magelang” mendapatkan hasil bahwa semakin tinggi mengakses instagram akan berpengaruh terhadap kencenderungan perilaku konsumtif.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Dari 127 mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW diperoleh hasil mayoritas mahasiswa mengunakan online shop instagram dalam kategori sangat tinggi yang dilihat dari sebanyak 76 mahasiswa dari 127 mahasiswa mengakses online shop dalam kategori sangat tinggi sedangkan dalam perilaku konsumtif mendapatkan hasil dari 127 sebanyak 49 mahasiswa / 38,58% memiliki perilaku konsumtif yang tergolong tinggi.

Berdasarkan hipotesis penelitian “Tidak ada pengaruh media online shop pada instagram terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW” ditolak artinya media

online shop instagram dapat mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa yang dapat diketahui bahwa nilai thitung = 5,913 > nilai ttabel = 1,980. Berdasarkan uji signifikansi variabel media Online shop instagram terhadap perilaku konsumtif diperoleh nilai F hitung 35,961 dengan signifikansi 0,000 sehingga variabel media online shop instagram secara signifikan memberi pengaruh positif

(7)

terhadap perilaku konsumtif pada mahasiswa bimbingan dan konseling UKSW.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran dari peneliti yaitu:

Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengkaji media online shop lainnya selain instagram yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif.

2. Jika ingin melanjutkan penelitian ini juga bisa melihat variabel diluar penelitian ini seperti konsep diri, motivasi dan gaya hidup.

Bagi Mahasiswa

1. Tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan media sosial, memiliki perilaku yang dapat mengontrol sesuatu hal yang negatif sehingga tidak mempunyai niat untuk berperilaku konsumtif.

2. Sebagai calon guru bimbingan dan konseling di harapkan mampu melakukan kontrol diri terlebih kontrol diri dalam perilaku konsumtif karena bila mahasiswa memiliki perilaku konsumtif mereka tak dapat mengendalikan diri serta tidak mampu menjadi contoh yang baik dalam pengontrolan diri dalam perilaku yang positif.

3. Sebagai calon guru bimbingan dan konseling dapat mengaplikasikan konseling teman sebaya kepada teman yang terindikasi memiliki perilaku konsumtif

Bagi Progdi Bimbingan dan Konseling

1. Hasil penelitian ini menunjukan perilaku konsumtif dari mahsiswa bimbingan dan konseling UKSW yang cukup tinggi terhadap pembelian online shop instagram sehingga diharapkan mampu memberikan layanan preventif atau dapat memberikan sedikit materi tentang perilaku konsumtif di sela-sela matakuliah tertentu sehingga dapat mencegah mahasiswa bimbingan dan konseling berperilaku konsumtif

DAFTAR RUJUKAN

Buku:

Andreas, Kaplan M., Haenlein Michael 2010. "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media". Business Horizons 53 (1). p. 61.

Aprilia, D., & Hartoyo. (2013). Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa (Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung). Jurnal Sosiologi , 72-86.

Aulia Rahma (2018) ‘Pengaruh Intensitas Mengakses Instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswa SMA Muhamadiyah 1 kota Magelang’ mendapatkan hasil bahwa semakin tinggi mengakses instagram akan berpengaruh terhadap kencenderungan perilaku konsumtif”

UINSK. Yogyakarta.

Casdari. (2006). Peranan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Kerja Pada Agen Yang Bekerja di Kantor Operasional Pondok Gede dan Kalimalang Ajb Bumiputera 1912 Cabang Jakarta. Skripsi (tidak dipublikasikan). UI, Jakarta.

Chacha Andira Sari, (2015) PERILAKU BERBELANJA ONLINE DI KALANGAN MAHASISWI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

(8)

Jumiati . 2009. PERUBAHAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN) SUNAN KALIJAGA AKIBAT PERKEMBANGAN VALUE - ADDED TELEPON SELULER (HP)(Studi Penelitian Mahasiswa Angkatan 2005/2006 UIN Sunan Kalijaga). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ferrinadewi, Erna. (2008). Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Islamy, Daniella Putri. 2016. Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-Siswi SMP Cikal Harapan I Bumi Serpong Damai : BSD Kota Tangerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas, PT. Indeks, Jakarta.

Lestari,A. 2006. Ada Perbedaan perilaku Konsumtif Mahasiswa yang Berkepribadian Ekstrovert dengan Mahasiswa yang Berkepribadian Introvert. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Sumatera Utara: Fakultas Psikologi universitas Sumatera Utara.

Mangkunegara, A.P. 2002. Perilaku Konsumen. Bandung: PT. Refika Aditama Monks, dkk. 2001. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Normasari. (2004). Motif Sosial Remaja Suku Jawa dan Keturunan Cina Di Beberapa Sma Yogyakarta.Suatu studi perbandingan. (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Parma, S. A. (2007). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog Di SMA Negeri 1 Semarang. Intisari. Semarang : Fakultas Psikologi UNDIP SemarangPurnomo. 2011. Perilaku Konsumtif pada Remaja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Setiadi, Nugraha J. Perilaku konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010)

Rosyid, Lina danRosyid, L. dan. (2013). P. K. B. L. of C. pada R. P. (2013). Perilaku Konsumtif Berdasar Locus of Control pada Remaja. Psikologika, 5–13

Sugiyono. Statatistika Untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2003)

Sumartono, (2008), Terperangkap dalam Iklan: Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana  Model Summary  Model  R  R Square  Adjusted R Square  Std

Referensi

Dokumen terkait

Drawing on a review of the literature, we identify and discuss three different kinds of landscape approaches: using the landscape scale, a sectoral landscape approach, and

(3) Perguruan tinggi dalam menyelenggarakan Pendidikan Kebidanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menyediakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai Wahana Pendidikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan dari penguasaan kosakata siswa kelas X SMK PGRI 1 Mejobo Kudus pada tahun ajaran

Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang berjudul “ Analisis Rasio Keuangan pada

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV, pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, kultur

“ Untuk pendaftaran Hak Tanggungan yang objeknya hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang sudah terdaftar atas nama pemberi Hak Tanggungan, PPAT yang membuat

Untuk menganalisis signifikansi pengaruh faktor yang terdiri dari harga, merk, kualitas, dan promosi secara parsial terhadap perilaku konsumen dalam dalam melakukan penjualan

Kisaran jumlah jenis lumut epifit per plot maupun per pohon menunjukkan bahwa hutan primer di Mandalawangi dan Gunung Bunder memiliki kekayaan jenis yang lebih tinggi