• Tidak ada hasil yang ditemukan

t adp 0907914 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t adp 0907914 chapter3"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Sebelum memilih dan menentukan metode yang tepat untuk penelitian yang akan dilakukan, ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu pentingnya metodologi dalam penelitian. Penelitian harus menggunakan metode ilmiah agar diperolah hasil penelitian yang ilmiah (Husen Umar, 2003:45).

Setiap melakukan penelitian, maka terlebih dahulu harus ditentukan metode yang akan dipilih untuk digunakan sehingga tujuan penelitian yang diiinginkan bisa tercapai. Sudah barang tentu metode yang dipilih harus berhubungan erat dengan prosedur, alat dan desain penelitian yang digunakan. Metode penelitian akan memberikan gambaran yang jelas dan terarah kepada peneliti sehingga dapat dijadikan sebagai acuan, terutama dalam pengumpulan dan analisis data (Nasir, 2003:51; Azis,2003:37). Metode Penelitian (terkadang disebut Metodologi) merupakan cara seseorang mengumpulkan dan menganalisis data. Metode ini telah dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan prosedur yang sah dan terpercaya (McMilan & (Schumaker, 1991:58).

(2)

hipotesis. Seperti dikemukakan Masri S. (2003:21) penelitian survei dapat digunakan untuk maksud (1) penjajagan (eksploratif), (2) deskriptif, (3) penjelasan (eksplanatory) atau (confirmatory), yakni menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis; (4) evaluasi, (5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang (6) penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial.

Metode survey menurut Kerlinger seperti dikutip Sugiyono (2004:7) adalah:

Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis dan psikologis.

Lebih lanjut David Kline sebagaimana dikutip Sugiyono (2004:7) mengemukakan bahwa:

Metode survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang refresentitatif.

Merujuk pada uraian-uraian tersebut, maka masalah motivasi kerja,

pendidikan dan pelatihan dan kinerja kepala sekolah sebagai manajer, pada

umumnya bersifat kontekstual yang diasumsikan mempunyai hubungan yang

kontekstual pula. Karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan metode survey dengan alasan bahwa metode survey

dianggap paling relevan untuk penelitian yang menggunakan populasi cukup

(3)

variabel sosiologis dan psikologis.Selain menggunakan metode survey, dalam

penelitian ini pun menggunakan metode lain supaya data yang dihasilkan

benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Metode lain yang dimaksud

adalah metode deskriptif evaluatif. Metode deskriptif dirancang untuk

memperoleh informasi tentang gejala pada saat penelitian berlangsung, tidak

ada perlakuan yang diberikan atau kondisi yang dikendalikan seperti pada

penelitian eksperimen. Penelitian deskriptif juga merupakan suatu metode

untuk meneliti status pada kelompok manusia, obyek, seperangkat kondisi,

sistem pemikiran atau pun suatu kelas peristiwa pada saat sekarang.

Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki (Nasir, 1988:63). Sementara Koentjaraningrat (1991:29)

mengatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau

untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala

dengan gejala lain dalam masyarakat.

(4)

peningkatan program atau hasil yang telah dicapai.Sesuai dengan tujuannya, inetode evaluasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu: (1) pemantauan program; dan (2) evaluasi program. Pemantauan program dilaksanakan untuk dapat mengukur secara cermat, seberapa baik program dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Selain itu pemantauan ini pun bermanfaat sekali untuk mengukur kekuatan dan kelemahan program yang telah dijalankan. Sedangkan evaluasi program dilaksanakan untuk menilai apakah suatu program memberi pengaruh pada populasi sasaran.

Metode evaluasi umumnya diterapkan tidak seperti halnya pada penelitian dasar atau terapan. Penelitian dasar diarahkan untuk memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, sedangkan penelitian terapan diarahkan untuk menemukan pemecahan masalah-masalah sosial yang spesifik. Metode evaluasi umumnya dilaksanakan dalam latar (setting)

organisasi atau lembaga dan untuk tujuan organisasi atau lembaga, baik untuk perbaikan atau pun untuk penentuan kepatutan produk atau program yang dihasilkan oleh organisasi atau lembaga.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

(5)

menghitung atau pun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan Riduan (2002:3) mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil

pengukuran yang menjadi objek penelitian.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dengan demikian maka faktor yang perlu diperhatikan dalam populasi adalah elemen atau unsur yang dapat diamati. Oleh karena itu penentuan karakteristik populasi yang tepat merupakan faktor penting dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya suatu permasalahan itu baru akan memiliki makna apabila dikaitkan dengan populasi yang relevan.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek-obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk mendapatkan data yang representatif penulis mengambil populasi Kepala Sekolah SMP Negeri se-kabupaten Karawang yang berjumlah 70 sekolah yang berarti 70 kepala sekolah. Pertimbangan ini diambil karena kepala sekolah yang mengetahui dan mengalami langsung indikator-indikator yang peneliti cantumkan dalam instrumen penelitian.

(6)

SMP Negeri yang Berada di Wilayah Kabupaten Karawang

No KOMISARIAT NAMA SMP

1

KOMISARIAT

KARAWANG BARAT 01

SMPN 1 KARAWANG BARAT

2 SMPN 2 KARAWANG BARAT

18 SMPN 1 TELUKJAMBE BARAT

19 SMPN 2 TELUKJAMBE BARAT

20 SMPN 1 TELUKJAMBE TIMUR

21 SMPN 2 TELUKJAMBE TIMUR

22 SMPN SATU ATAP PANGKALAN

23

35 SMPN 1 RENGASDENGKLOK

36 SMPN 2 RENGASDENGKLOK

37 SMPN 1 TIRTAJAYA

38 SMPN 2 TIRTAJAYA

39 SMPN 3 TIRTAJAYA

40 SMPN SATU ATAP 1 BATUJAYA

41 SMPN SATU ATAP 2 BATUJAYA

(7)

43 SMPN SATU ATAP PAKISJAYA 44

KOMISARIAT TELAGASARI 04

SMPN 1 LEMAHABANG

45 SMPN 2 LEMAHABANG

46 SMPN 1 MAJALAYA

47 SMPN 1 RAWAMERTA

48 SMPN 2 RAWAMERTA

49 SMPN 1 TELAGASARI

50 SMPN 2 TELAGASARI

51 SMPN 1 TEMPURAN

52 SMPN 2 TEMPURAN

53

KOMISARIAT CIKAMPEK 05

SMPN 1 CIKAMPEK

54 SMPN 2 CIKAMPEK

55 SMPN 1 KOTABARU

56 SMPN 2 KOTA BARU

57 SMPN 1 TIRTAMULYA

58 SMPN 2 TIRTAMULYA

59 SMPN 2 KLARI

60 SMPN SATU ATAP PURWASARI

61

KOMISARIAT BANYUSARI 06

SMPN 1 BANYUSARI

62 SMPN 2 BANYUSARI

63 SMPN 3 KOTABARU

64 SMPN 1 CILAMAYA KULON

65 SMPN 2 CILAMAYA KULON

66 SMPN 1 CILAMAYA WETAN

67 SMPN 2 CILAMAYA WETAN

68 SMPN 1 JATISARI

69 SMPN 2 JATISARI

70 SMPN SATU ATAP JATISARI

JUMLAH 70 SMPN

2. Sampel

Sugiyono (2003:91) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sementara Sudjana (1996:6) mendefinisikan sampel sebagai bagian yang diambil dari populasi. Dengan demikian, sampel dapat didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang mewakili jumlah dan karakteristik dari seluruh populasi.

(8)

populasi yang akan diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel Nasution (2005:135) bahwa, "mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya." Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2005:120) mengemukakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

Sampel pada penelitian ini merupakan sampel populasi dan bersifat homogen dimana sumber data memiliki sifat yang sama yaitu kepala sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kabupaten Karawangyang berjumlah 70 orang seperti tertera pada tabel 3.1

C. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu, variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang termasuk variabel bebas adalah motivasi kerja (X1) dan pendidikan dan pelatihan (X2), sedangkan variabel terikat adalah kinerja kepala sekolah sebagai manajer (Y).

(9)

definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Lebih lanjut beliau mengatakan: "dari informasi tersebut akan mengetahui bagaimana caranya pengukuran atas variabel itu dilakukan. Dengan demikian peneliti dapat menentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan (diperlukan) prosedur pengukuran baru. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa definisi operasional itu harus bisa diukur dan spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain, adapun definisi operasional adalah sebagai berikut.

1. Kontribusi

“Kontribusi adalah sumbangan yang ada atau timbul dari suatu (manusia, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang (Balai Pustaka, 1984:664).”

Kontribusi yang dimaksud dalam penelitian ini, menurut pendapat peneliti adalah sumbangan atau daya dukung kinerja manajerial kepala SMP Negeri Kabupaten Karawang dalam sudut pandang motivasi kerja dan pendidikan dan pelatihan.

2. Motivasi Kerja (X1)

(10)

3. Pendidikan dan Pelatihan (X2)

Suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan tentang keterampilan dalam memutuskan persoalan-persoalan yang menyangkut bidang tugas dan tujuan lembaga yang telah ditetapkan (Mukaram dan Marwansyah, 1997:54).

4. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah

Seperangkat teknis dalam melaksanakan tugas sebagai manajer sekolah untuk mendayagunakan segala sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. (Akdon, 2002:7).

Kinerja kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini, menurut pendapat peneliti adalah tingkat keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas, yang didasari pengetahuan, sikap, ketrampilan dan motivasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui planning, actuating, organizing, controlling.

D. Teknik Pengumpulan Data

(11)

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini

dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan

mencatat bagian-bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi

yang terdapat baik di lokasi penelitian, maupun di instansi lain yang ada

hubungannya dengan lokasi penelitian. Studi Dokumentasi ditujukan untuk

memperoleh data langsung dari instansi/lembaga meliputi buku-buku, laporan

kegiatannya di instansi/lembaga yang relevan dengan fokus penelitian.

2. Teknik Angket

Angket disebarkan pada responden dalam hal ini sebanyak 70

responden. Pemilihan dengan model angket ini, didasarkan atas alasan bahwa:

(a) responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau

pernyataan-pernyataan, (b) setiap responder, menghadapi susunan dan cara

pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, (c) responden

mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan (d) dapat digunakan untuk

mengumpulkan data atau keterangan dari banyak responden dan dalam waktu

yang tepat. Melalui teknik model angket ini akan dikumpulkan data yang

berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan yang

diajukan di dalam angket tersebut. Indikator-indikator yang merupakan

penjabaran dari variabel motivasi kerja (X1) dan pendidikan dan pelatihan

(12)

yang diramu menjadi sejumlah pernyataan di dalam angket melalui teknik ”skala likert”.

3. Tes (Test)

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes intelegensi yang dapat mengukur intelektual akademik seseorang dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh kepala sekolah.

Kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut :

(13)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Motivasi kerja (X1)

No Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator

No.Ite

Disiplin Kehadiran tepat waktu

Pemberian saknsi 7,8 Semangat

Target Individu 18, Kompetisi Promosi 19

Penghargaan / reward

20,21 Kreativitas Para pegawai 22,23

Proses 24,25

Produk yang dihasilkan

26

Prestasi Hasil 27,28,

Aktualisasi diri 29,30

2. Pendidikan dan Pelatihan (X2)

(14)

Kisi-kisi Pendidikan dan Pelatihan (X2)

No Variabel Definisi

Operasional Indikator Sub Indikator

No.

Disiplin kerja 14,15 Masalah kerja 16 Kecelakaan

kerja

17,18

(15)

overhead and / or

3. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (Y)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (Y)

No Variabel Definisi

Operasional

Planning 1. Menyusun perencanaan

Organizing 4. Mengelola pengembangan

(16)

7/konsep- penilaian- kinerja-kepala-sekolah/

11.Memberdayakan Sumberdaya Sekolah

25,26

12.Mengelola humas 27,28 13.Mengelola

keuangan

29,30 14.Mengelola unit

layanan khusus kelembagaan

31,32

15.Mengelola guru, staff dan

mengkoordinasika nnya

33,34, 35,36, 37,38

Controlling (G.R. Terry : 1992)

16.Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

39,40

17.Laporan Akuntabilitas Sekolah

(Mulyasa, 2009 : 106-107)

41,42

E. Instrumen penelitian

(17)

Data yang dihasilkan dari penyebaran angket/kuesioner ini berskala pengukuran ordinal mengingat kuesioner yang disebarkan dengan menggunakan skala likert dengan kisaran 1-5 dengan alternatif pilihan jawaban sebagai berikut:

Untuk angket motivasi kerja dan pendidikan dan pelatihan pernyataan dengan skala positif; Selalu = 5, Sering = 4, Kadang-kadang = 3, Jarang = 2, Tidak Pernah = 1, dan skala negatif; Tidak Pernah = 1, Jarang = 2, Kadang-kadang = 3, Sering = 4, Selalu = 5.

Untuk angket kinerja kepala sekolah sebagai manajer, setiap pernyataan bernilai 5 = Sangat baik; 4 = Baik; 3 = Tidak tahu; 2 = Kurang baik; 1 = Sangat tidak tahu.

2. Uji Validitas Instrumen

(18)

hitung

r

= Koefisien korelasi

1

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

t

hitung= 2 1 Kaidah keputusan : Jika

t

hitung>

t

ta b el berarti valid sebaliknya

hitung

t

<

t

ta b el berarti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut.

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid).

(19)

Uji reliabilitas dilakukan untuk rnendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut.

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Keterangan : S1 = Varians skor tiap-tiap item

Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus

Keterangan :S1 = Jumlah Varians semua item

S1S2S3...Sn = Varians item ke-1, 2, 3...n

Langkah 3 : Menghitung Varians total dengan rumus :

Keterangan : S1 = Varians total

Langkah 4 : Masukkan nilai Alpha dengan rumus :

Keterangan : r11 = Nilai Reliabilitas

(20)

Korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir yaitu:

karenanya disebut r awal-akhir. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan

rumus Spearman Brown yakni : r11 =

Untuk mengetahui koefisien

korelasinya signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk α =0,05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kemudian membuat

keputusan membandingkan r11 dengan rtabel. Adapun kaidah keputusan : Jika r11 >

rtabel berarti Reliabel dan r11 < rtabel berarti tidak Reliabel (Riduwan, 2004:115-116) F. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabelitas Instrumen

1. Motivasi Kerja (X1)

Bedasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk Variabel Motivasi Kerja (X1) diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 item tersebut ada

30 item valid dan reliabel. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid dan reliabel harus dibuktikan dengan perhitungan. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) di

bandingkan dengan nilai r Tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r Tabel

atau nilai r hitung> nilai r Tabel, maka item tersebut adalah valid.

(21)

Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi Kerja (X1)

No. Item Pertanyaan

Variabel Motivasi Kerja (X1)

Koefesien Korelasi PPM

Harga t hitung

Harga

t tabel Keputusan

1 0,659 3,717 2,101 valid

2 0,479 2,316 2,101 valid

3 0,705 4,218 2,101 valid

4 0,539 2,712 2,101 valid

5 0,700 4,159 2,101 valid

6 0,660 3,728 2,101 valid

7 0,758 4,932 2,101 valid

8 0,545 2,755 2,101 valid

9 0,617 3,325 2,101 valid

10 0,698 4,134 2,101 valid

11 0,638 3,512 2,101 valid

12 0,707 4,236 2,101 valid

13 0,533 2,675 2,101 valid

14 0,513 2,535 2,101 valid

15 0,504 2,476 2,101 valid

16 0,463 2,218 2,101 valid

17 0,545 2,755 2,101 valid

18 0,700 4,159 2,101 valid

19 0,314 1,403 2,101 Tidakvalid

20 0,726 4,479 2,101 valid

21 0,513 2,535 2,101 valid

22 0,643 3,562 2,101 valid

23 0,704 4,200 2,101 valid

24 0,491 2,393 2,101 valid

25 0,545 2,755 2,101 valid

26 0,726 4,479 2,101 valid

27 0,559 2,864 2,101 valid

28 0,513 2,535 2,101 valid

29 0,659 3,717 2,101 valid

30 0,342 1,544 2,101 Tidakvalid

31 0,700 4,159 2,101 valid

32 0,559 2,864 2,101 valid

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa no item no 19 dan 30

dinyatakan tidak valid karena hasil

thitung

lebih kecil dibandingkan

ttabel.

(22)

pertanyaan esensial sehingga penulis memutuskan untuk menghilangkan item tersebut. Sehingga semua item yang dijadikan instrumen penelitian menjadi 30 butir.

Tabel 3.6

Uji Reliabilitas Item Motivasi Kerja (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,908

N of Items 16a

Part 2 Value ,896

N of Items 16b

Total N of Items 32

Correlation Between Forms ,868

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length ,929

Unequal Length ,929

Guttman Split-Half Coefficient ,927

a. The items are: No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No.9, No.10,

No.11, No.12, No.13, No.14, No.15, No.16.

b. The items are: No.17, No.18, No.19, No.20, No.21, No.22, No.23, No.24,

No.25, No.26, No.27, No.28, No.29, No.30, No.31, No.32.

Pengujian reliabilitas kita lihat nilai korelasi Guttman Split-Half

Coefficient = 0,927. Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r Tabel (0,468) maka r hitung lebih besar dari r Tabel.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa item motivasi kerja (X1) tersebut

adalah reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen variabel motivasi kerja (X1) dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19.0 dengan metode

Split half (belah dua)

(23)

Instrumen Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X2) berupa kuesioner

dengan jumlah pertanyaan 20 item/butir. Secara lengkap hasil perhitungan

validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.7, sedangkan peritungan per

item pernyataan terdapat pada lampiran-lampiran.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Pendidikan dan PelatihanX2)

Bedasarkan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel pendidikan dan pelatihan (X2) diperoleh kesimpulan bahwa dari 20 item

tersebut kesemuanya dinyatakan valild. Hal ini dikarenakan nilai t hitung lebih

besar atau sama dengan t tabel.

Berikutnya adalah memastikan keajegan instrumen penelitian dengan

menguji reliabilitas instrumen. Di bawah ini adalah tabel hasil koofisien:

No.

Pertanyaan

Variabel Pendidikan dan pelatihan (X2)

Koefesien Korelasi Harga t hitung Harga t tabel Keputusan

1 0,661 3,740 2,101 valid

2 0,637 3,504 2,101 valid

3 0,589 3,092 2,101 valid

4 0,872 7,548 2,101 valid

5 0,588 3,082 2,101 valid

6 0,536 2,695 2,101 valid

7 0,531 2,657 2,101 valid

8 0,720 4,400 2,101 valid

9 0,615 3,308 2,101 valid

10 0,676 3,896 2,101 valid

11 0,568 2,929 2,101 valid

12 0,541 2,730 2,101 valid

13 0,620 3,353 2,101 valid

14 0,465 2,226 2,101 valid

15 0,720 4,400 2,101 valid

16 0,592 3,119 2,101 valid

17 0,790 5,461 2,101 valid

18 0,531 2,657 2,101 valid

19 0,550 2,792 2,101 valid

(24)

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Pendidikan dan pelatihan X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,883

N of Items 10a

Part 2 Value ,869

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms ,893

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length ,944

Unequal Length ,944

Guttman Split-Half Coefficient ,939

a. The items are: No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No.9, No.10.

b. The items are: No.11, No.12, No.13, No.14, No.15, No.16, No.17, No.18,

No.19, No.20.

Pengujian reliabilitas kita lihat nilai korelasi Guttman Split-Half

Coefficient = 0,939. Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r Tabel (0,468) maka r hitung lebih besar dari r Tabel.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa item–item yang valid yang terdapat pada instrumen pendidikan dan pelatihan (X2) tersebut adalah reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen variabel pendidikan dan pelatihan

(X2) dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19.0 dengan metode Split

half (belah dua)

(25)

Instrumen Variabel Kinerja Kepala Sekolah (Y) berupa kuesioner

dengan jumlah pertanyaan 42 item/butir. Secara lengkap hasil perhitungan

validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.9, sedangkan perhitungan per

item pernyataan terdapat pada lampiran-lampiran.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Kinerja Kepala Sekolah Sebagai Manajer (Y)

No. Item Pertanyaan

Variabel Kinerja Kepala Sekolah Sebagai Manajer (Y)

Koefesien Korelasi Harga t hitung

Harga t tabel

Keputusan

1 0,728 5,613 2,101 valid

2 0,608 4,048 2,101 valid

3 0,530 3,306 2,101 valid

4 0,687 5,006 2,101 valid

5 0,562 3,598 2,101 valid

6 0,442 2,606 2,101 valid

7 0,393 2,260 2,101 valid

8 0,493 3,002 2,101 valid

9 0,545 3,437 2,101 valid

10 0,512 3,158 2,101 valid

11 0,495 3,014 2,101 valid

12 0,248 1,353 2,101 tidak valid

13 0,463 2,767 2,101 valid

14 0,564 3,611 2,101 valid

15 0,551 3,494 2,101 valid

16 0,674 4,825 2,101 valid

17 0,692 5,077 2,101 valid

18 0,668 4,755 2,101 valid

19 0,476 2,867 2,101 valid

20 0,605 4,019 2,101 valid

21 0,599 3,954 2,101 valid

22 0,603 4,001 2,101 valid

23 0,675 4,839 2,101 valid

24 0,730 5,658 2,101 valid

25 0,775 6,488 2,101 valid

26 0,676 4,856 2,101 valid

27 0,760 6,193 2,101 valid

28 0,795 6,926 2,101 valid

(26)

30 0,728 3,376 2,101 valid

31 0,718 3,188 2,101 valid

32 0,272 1,141 2,101 tidak valid

33 0,682 2,985 2,101 valid

34 0,740 3,287 2,101 valid

35 0,750 3,378 2,101 valid

36 0,740 3,381 2,101 valid

37 0,709 3,286 2,101 valid

38 0,517 2,413 2,101 valid

39 0,466 2,211 2,101 valid

40 0,476 2,302 2,101 valid

41 0,727 3,624 2,101 valid

42 0,564 2,841 2,101 valid

Hal yang sama juga ditunjukan pada instrumen kinerja manajerial kepala sekolah (Y), Instrumen ini pula ditemukan sejumlah item atau pertanyaan yang dianggap tidak valid karena hasil perhitungan t hitung masil lebih kecil

dibandingkan dengan t table. Nomor item pertanyaan yang tidak valid itu adalah 12

dan 32. Item soal pada nomor tersebut di drop atau dibuang karena bukan merupakan item esensial.

Hal yang sama dengan instrumen kinerja manajerial kepaka sekolah (Y) juga diuji reliabilitas isntrumennya. Di bawah ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen

Tabel 3.10

(27)

Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,918

N of Items 21a

Part 2 Value ,952

N of Items 21b

Total N of Items 42

Correlation Between Forms ,724

Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,840

Unequal Length ,840

Guttman Split-Half Coefficient ,836

a. The items are: No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No.9, No.10,

No.11, No.12, No.13, No.14, No.15, No.16, No.17, No.18, No.19, No.20, No.21.

b. The items are: No.22, No.23, No.24, No.25, No.26, No.27, No.28, No.29,

No.30, No.31, No.32, No.33, No.34, No.35, No.36, No.37, No.38, No.39, No.40,

No.41, No.42.

Pengujian reliabilitas kita lihat nilai korelasi Guttman Split-Half Coefficient = 0,918. Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r Tabel

(0,468) maka r hitung lebih besar dari r Tabel. Dengan demikian bisa disimpulkan

bahwa item–item yang valid yang terdapat pada instrumen kinerja manajerial kepala sekolah (Y) tersebut adalah reliabel. Perhitungan reliabilitas instrumen variabel kinerja manajerial kepala sekolah (Y) dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 19.0 dengan metode Split half (belah dua)

Tabel 3.11

(28)

No Veiabel Item yang diajukan

Item yang dieliminasi

Item yang dipakai

1 Motivasi kerja 32 2 30

2 Pendidikan dan pelatihan 20 - 20

3 Kinerja Manajerial Kepala Sekolah 42 2 40

Jumlah 94 4 90

G. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memaparkan ciri-ciri sampel pada variabel tunggal, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Pemaparan masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan bilangan statistika, sepert: mean dan presentase. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 14.0.

Untuk mengetahui kecenderungan umum persepsi responden terhadap

setiap variabel penelitian, digunakan formula sebagai berikut :

% 100 x Xid

X P 

Keterangan :

P = Prosentase skor rata-rata yang dicari

X= Skor rata-rata setiap variabel Xid = Skor ideal setiap variable

Penetapan skor pada kriteria persepsi responden terhadap

variabel-variabel yang diungkap adalah didasarkan pada prosedur penskoran yang sudah

umum digunakan, sebagaimana tertera pada tabel 3.12 berikut.

Tabe1 3.12

(29)

di SMP Negeri Se-Kabupaten Karawang

Kualifikasi Presentase

Sangat Baik 90%-100%

Baik 80%-89%

Cukup Baik 65%-79%

Kurang Baik 55%-64%

Tidak Baik < 55%

Sumber: (Ngalim Purwanto:1985)

2. Analisis Jalur

Teknik analisis jalur (P ath Analysis). Analisis ini akan digunakan

dalam menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh keoefisien jalur

pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1 dan X2

terhadap Y. Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel motivasi kerja

(X1) dan pendidikan dan pelatihan (X2) terhadap kinerja manjerial kepala

sekolah (Y) dilakukan penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup dan

analisis digunakan teknik korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari

perhitungan koefisien jalur. Kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa

komputer berupa softwa re dengan program Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) Windows Version 19.

Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) mengatakan bahwa dalam

penelitian sosial tidak semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variabel

sebagai terjemahan statistik dari hubungan antara variabel alami, tetapi

terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel.

Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu: (a) anak

(30)

eksogen (variabel penyebab) terhadap sebuah variabel endogen (variabel

akibat) misalnya: X1 Y dan (b) anak panah dua arah yang

menyatakan hubungan korelasional antara variabel eksogen misalnya:

X1 X2

Langkah kerja analisis jalur ini pada garis besarnya adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Secara Keseluruhan

Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

Ha : ρyx1≠ ρyx2 = ρy1 = 0

Ho : ρyx1 = ρyx2 = ρy1= 0

Hipotesis bentuk kalimat :

Ha : motivasi kerja dan pendidikan dan pelatihan secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja manajerial kepala sekolah

Ho : motivasi kerja dan pendidikan dan pelatihan secara bersama-sama tidak berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja manajerial kepala sekolah

2. Pengujian Secara Individual

Uji secara individual ditunjukkan oleh Tabel (Coelficients).

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis

statistik berikut.

Ha : ρyx1> 0;

Ho : ρyx1 = 0;

Hipotesis bentuk kalimat :

Ha : Motivasi kerjaberkontribusi terhadap kinerja manajerial kepala sekolah

Ho : Motivasi kerjatidak berkontribusi terhadap kinerja manajerial kepala sekolah.

(31)

Ha : ρyx1> 0;

Ho : ρyx1 = 0;

Hipotesis bentuk kalimat :

Ha : Pendidikan dan pelatihanberkontribusi terhadap kinerja manajerial kepala sekolah.

Ho : Pendidikan dan pelatihantidak berkontribusi terhadap kinerja manajerial kepala sekolah

Kerangka hubungan kausal empiris antara jalur (X1 terhadap Y,

X2 terhadap Y dan X1, X2 terhadap Y) dapat dibuat melalui persamaan

struktural sebagai berikut. Y =ρyx1 x1 + ρyx2 x2 + ρy 1.

ρyx1

ρy 1

R2y x1 x2

ρyx2

Gambar 3.1

Struktur Hubungan Kausal X1, dan X2 terhadap Y 1

X1

Y

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel
Tabel 3.5
Tabel 3.6  Uji Reliabilitas Item Motivasi Kerja  (X
+7

Referensi

Dokumen terkait

merupakan model integer linear programming dicetuskan oleh (Quan, Wang, Jun &amp; Jun, 2012) Penjadwalan dengan model integer linear programming ini memiliki kendala 6

Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis antrian yang terjadi pada Bank Negara Indonesia cabang Cilandak dan untuk menentukan jumlah kasir yang sebaiknya

Alternatif lainnya dari rangkaian interlock , Anda bisa menggunakan diagram tangga yang ditunjukkan pada Gambar 1.27, dengan menggunakan saklar togel atau pushbutton (konfigurasi

Pengambilan sampel hidrologi dan plankton telah dilaksanakan da- lam bulan Mei 1964 pada dua garis di Laut Jawa masmg-masing dari depan Teluk Jakarta ke Tanjung Puting (Kalimantan)

Terdapat hubungan antara perilaku merokok orang tua dan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dengan kejadian ISPA pada BALITA di wilayah kerja

Beberapa isu seperti perbedaan target kerja kebijakan moneter yang lebih diarahkan pada stabilitas harga terutama inflasi, dan kebijakan fiskal untuk menstimulus

Penerima Lisensi dengan ini menyetujui untuk mengganti rugi Pemberi Lisensi secara penuh terhadap setiap tuntutan, klaim, tindakan, kerugian, kerusakan, kewajiban, biaya dan

berburu. Ia berburu tikus atau hewan kecil lainnya. Untuk menangkap mangsanya diperlukan kuku dan gigi yang tajam. Kucing menyesuaikan diri dengan lingkungan