• Tidak ada hasil yang ditemukan

T JPN 1303343 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T JPN 1303343 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Widi Sekarsari, 2016

ANALISIS MAKNA KANYOUKU YANG BERKAITAN D ENGAN WARNA (KAJIAN LINGUISTIK

KOGNITIF)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

118 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah menganalisis data kalimat penggunaan kanyouku yang berkaitan

dengan warna, penulis mempunyai kesimpulan sebagai berikut :

1. Warna yang muncul pada kanyouku memiliki makna leksikal dan idiomatikal.

Makna leksikal pada warna yang muncul dalam kanyouku merupakan warna

yang diartikan sesuai dengan makna asli warna tersebut berdasarkan referensi

kamus. Contohnya, makna leksikal kanyouku shiroi me de miru adalah

melihat dengan mata putih.

2. Makna idiomatikal warna yang muncul dalam kanyouku merupakan makna

khusus yang muncul dari makna setiap kata yang membentuk kanyouku

tersebut, yang berbeda dari makna leksikal. Contohnya, makna idiomatikal

kanyouku shiroi me de miru adalah melihat dengan sinis.

3. Berdasarkan data temuan, terdapat hubungan metafora dan metonimi antara

makna leksikal dan idiomatikal pada kanyouku yang berkaitan dengan warna,

dan tidak terdapat hubungan secara sinekdoke. Hubungan secara metafora

berjumlah 11 kanyouku dan metonimi berjumlah 7 kanyouku.

4. Berdasarkan analisis pada bab IV, penulis menyimpulkan ciri khas makna

yang terkandung pada tiap warna yang digunakan dalam kanyoku.

Ciri khas akai (merah) adalah warna yang mengandung unsur

(2)

Widi Sekarsari, 2016

ANALISIS MAKNA KANYOUKU YANG BERKAITAN D ENGAN WARNA (KAJIAN LINGUISTIK

KOGNITIF)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

119

Ciri khas aoi (biru) adalah warna yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan midori (warna hijau), dan pada manusia dapat diartikan “belum matang dan kurang berpengalaman”.

Ciri khas kiiroi (kuning) adalah warna yang mengandung unsur

peringatan keselamatan agar berhati- hati, serta menunjukkan usia muda dan

kurang berpengalaman.

Ciri khas kuroi (hitam) adalah warna gelap yang melambangkan

tindakan yang jahat dan merugikan orang lain. Selain itu, juga menjadi salah

satu ciri penanda adanya tidaknya kehidupan.

Ciri khas shiroi (putih) adalah warna yang bersih. Warna tersebut dapat

digunakan untuk menyatakan hal yang benar. Namun, shiroi juga

mengandung makna hambar dan kurang senang.

Ciri khas kokubyaku atau shirokuro (hitam putih) adalah perumpamaan

benar atau salah dan memperjelas sesuatu. Hitam dan putih adalah warna

yang saling bertolak belakang.

B. Saran

Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak hal yang

dapat diteliti mengenai kanyouku dan khususnya kanyouku yang berkaitan dengan

warna. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu meneliti kanyouku yang berkaitan

dengan warna yang belum dibahas dalam penelitian ini, maupun analisis

kontrastif mengenai padanan kanyouku ke dalam idiom bahasa Indonesia. Selain

itu, dalam menentukan ciri khas warna disarankan agar mengambil kesimpulan

(3)

Widi Sekarsari, 2016

ANALISIS MAKNA KANYOUKU YANG BERKAITAN D ENGAN WARNA (KAJIAN LINGUISTIK

KOGNITIF)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

idiomatikal bermakna wajah tidak gembira atau murung. Menurut pendapat ahli orang Jepang makna leksikal dalam kanyouku ukanai kao wo suru tidak dapat digunakan dalam

Gambar 3 Alur hubungan antar makna kanyouku akago no te o hineru you

dengan warna yang terdapat di dalam kamus Asutoro maupun kamus Sanseidou.. Objek penelitian ini dibatasi pada 18 kanyouku yang masing- masing

makna leksikal dan idiomatikal dari kanyouku – kanyouku yang terbentuk dari kata hara dalam bahasa Jepang dan idiom - idiom yang terbentuk dari kata perut

terbentuk dari kata neko. Untuk menganalisis makna idiomatikal kanyouku bahasa Jepang yang. terbentuk dari kata neko... Untuk menganalisis hubungan antara makna leksikal

Selanjutnya adalah menganalisis makna leksikal dan idiomatikal yang menggunakan gaya bahasa metafora, metonimia, dan sinekdoke, lalu menganalisis klasifikasi

Penelitian ini hanya akan meneliti hubungan makna kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari kata tatsu secara leksikal dan ideomatikalnya yang terdapat pada 3

Berdasarkan latar belakang yang menunjukan adanya perbedaan antar makna leksikal dan idiomatikal dari Idiom dan makna konotasi yang terdapat di dalam kata Herzen dan Augen