• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA HUTAN ADAT GUGUK DI DESA GUGUK KECAMATAN RENAH PEMBARAP KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA HUTAN ADAT GUGUK DI DESA GUGUK KECAMATAN RENAH PEMBARAP KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Lutfy. 2010. Model Dinamika Perubahan Hutan dan Lahan dan Skenario Perdagangan Karbon di Provinsi Jambi. Bogor. Tesis Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.

Abdurrahman dan Sondra, W. 1997. Konsep Untuk Menyelesaikan Masalah Status Tanah Masyarakat di Kawasan Hutan Pada Areal HPH dan HPHTI di Provinsi Kalimantan Timur, GTZ-MoF. SFMP Document No. 11.

Abubakar, H. Datuk. 2009. Hutan Untuk Masa Depan, Pengelolan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia: Masyarakat Adat Guguk Jambi. AMAN dan DTE. Jakarta.

Aliadi A, dkk. 2006. Promoting Good Forest Governance Practice in Indonesia. Lembaga Alam Tropika Indonesia. Bogor.

Alifianto, Hastoto. 2015. Strategi Pengelolaan Ekowisata Air Terjun Grenjengan Kembar di Taman Nasional Gunung Merbabu. Tesis Magister Ilmu Lingkungan. Universitas Diponegoro.

Alikodra HS. 2002. Pengelola an Satwa Liar . Jilid I, Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Arief, A. 1994. Hutan: Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Arizona, Yance. 2010. Kuasa dan Hukum: Realitas Pengakuan Hukum Terhadap Hak Masyarakat Adat Atas Sumber Daya Alam di Indonesia. Kertas Kerja EPISTEMA No. 05/2010

Aryanto, Toto., Purnaweni, Hartuti., dan Soeprobowati, T, R. 2015. Potensi Ekowisata Jalur Pendakian Bukit Raya di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro.

Asthon, PS. 1982. Dipterocarpacea. Flora Malesiana, Series I. Netherlands: Martinus Nijhoff Publisher.

Atmoko, Tri. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata pada Habitat Bekantan (Nasalis larvatus Wormb) di Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian dan Konservasi Alam, 2010, Vol. VII, No. 4: 425-437.

(2)

Begon, M., C. R. Townsend, and J. L. Harper. 2006. Ecology: F rom individua ls to ecosystems fourth edition. Blackwell publishing, U SA.

Belsky, J. 1999. Misrepresenting Communities: The Politics of Community-based Rural Ecotourism in Gales Point Manatee, Belize. Rural Sociology 64:641-666.

Berkes F. 2004. Knowledge, Learning and the Resilience of Social-Ecological Systems. Paper for the Panel "Knowledge for the Development of Adaptive Co-Management", session organizers.IACSP '04, Oaxaca, Mexico, Agustus 2004.

Bischoff, W., et al. 2005. Secondary Succession and Dipterocarp Recruitment in Bornean Rain Forest After Logging. For Ecology Manifestasi. 218: pp 174-192.

Blangy, Sylvie., Mehta, Hitesh. 2006. Ecotourism and Ecological Restoration. Journal for Nature Conservation 14 (2006) 233-236.

Blaustein, A. R., D. B. Wake, and W., P, Sousa. 1994. Amphibia n Declines: Judging Stability, P ersistence, a nd Susceptibility of P opula tions to Loca l a nd Globa l Extinctions. Conservation Biology, 1994, 8: 60-71.

Booi, Menno, et al. 2009. Comia and Rhaciphyllum from the Early Permian of Sumatra, Indonesia. Jurnal of Palaebotany and Plynology 156. pp 418-435.

BPDAS Batanghari. 2006. Laporan Akhir: Penyusunan Arahan Pemanfaatan Ruang di DAS Batanghari. Jambi.

BPS Provinsi Jambi. 2009. Jambi Dalam Angka. Jambi.

BPS Kabupaten Merangin. 2013. Merangin Dalam Angka. Bangko.

Bromley DB. 1989. Making The Commons Work (Ed). San Francisco, CA: Institute for Contemporary Studies.

Butler, RW. 1980. The Concept of A Tourism. A New Prespetive. Prentice Hall International Ltd. Hemel Hempstead.

Campbell, L,. 2002. Conservation Narratives and the “Received Wisdom” of Ecotourism: Case Studies from Costa Rica. International Journal of Sustainable Development, 2002, 5:300-325.

Cattarinich, X. 2001. Pro-poor Tourism Initiatives in Developing Countries: Analysis of Secondary Case Studies. PPT working paper no.8.

(3)

Corbet, G. B. dan Hill, J. E. 1992. The Ma mma ls of The Indomala ya n Region: A Systema tic Review. Oxford University Press. Oxford.

Coria, J., Calfucura, E. 2012. Ecotourism and The Development of Indigenous Communities: The God, The Bad, a nd The Ugly. Ecological Economics 73, (2012) 47-55.

Damanik, J., Weber, H. F. 2006. Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke Aplikasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Darsono, Febryandi. 2011. Koalisi Ornop Pasca Orde Baru: Studi tentang Jaringan Walhi dalam Kampanye Isu Hutan. Jurnal Sosiologi Masyarakat. Vol 16, No. 1, Januari 2011; 27-48.

Das, Madhumita., Chatterjee Bani. 2015. Ecotourism: A Panaceea or a Predicament?. Journals of Tourist Management Perspectives 14 (2015) 3-6

David, F. R. 2011. Manajemen Strategi, Konsep (12th ed.). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

De Groot, J.D., S.G. Hinch, J. S. Richardson. 2007 . Effects of Loggin g Second-Gr owth F or ests on Headwater Populations of Coastal Cutthr oat Tr out: A 6-Year , Multistr eam, Befor e-and- After F ield E xper iment. T ransactions of the American Fisheries Society, 2007, 136: 21 1–226.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. 2002. Blue Print Pariwisata. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata., dan WWF. 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. Jakarta.

De Rooij, N. 1 915. The Reptiles of Indo-Austra lia n Archipela go. E.J Brill, Ltd, Leiden.

Dewi, Y., dan A. Rosyidie. 2008. Kajian Pengembangan Kawasan Capolaga sebagai Daya Tarik Ekowisata. Jurnal Perencanaan Wilayah Kota. 2008. Vol 19 Hal: 23-36.

Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Merangin. 2013. Laporan Kegiatan Tahun 2013. Bangko.

Dowling, R.K., 1997, Plans for the Development of Regional Ecotourism : Theory and Practice, Irwin Publishers, Sydney.

(4)

Fandeli, C. 1999. Pengembangan Kepariwisataan Alam: Prospek dan Problematikanya, Seminar dalam rangka memperingati Hari Bumi, Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Fandeli, C. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Fandeli, C., dan Nurdin, M. 2005. Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di Taman Nasional. Yogyakarta. Fakultas Kehutanan UGM, Pusat Studi Pariwisata UGM dan Kantor Kementerian Lingkungan Hidup.

Fandeli, C., dan Nurdin, M. 2009. Prinsip-prinsip Dasar Mengkonservasi di Taman Nasional. Yogyakarta. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Fauna dan Flora Indonesia. 2011. Laporan Survei: Keanekaragaman Satwa Vertebrata di Hutan Desa Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Bangko.

Fennel, David A. 1999. Ecotourism: An Introduction. Routledge, London and New York.

Flamin, Alamsyah., Asnaryati. 2013. Potensi Ekowisata dan Strategi Pengembangan Tahura Nipa-Nipa, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. Vol. 2 No. 2, Juni 2013: 154-168.

Forest Watch Indonesia. 2011. Potret Keadaan Kehutanan Indonesia Periode 2000-2009. FWI. Bogor.

Forest Watch Indonesia. 2014. Potret Keadaan Kehutanan Indonesia Periode 2008-2013. FWI. Bogor.

Gaffar A. 2006. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Gerlanc, N. M., and G. A. Kaufm an. 2005. Ha bitat Origin a nd Changes in Wa ter Chemistry Influence Development of Western Chorus F rogs. Journal of Herpetology, 2005, 39: 254-265.

Graynoth, E. 1979. Effects of Loggin g on Str eam Envir onments And F aunas in Nelson. New Zealand Journal of Marine & Freshwater Research, 1979, 13(1): 79-109.

Gunn, C. A. 1988a. Tourism Planning (2nd ed). New York: Taylor and Francis.

(5)

Hadi, M. Choirul. 2013. Bahaya Merkuri di Lingkungan Kita. Jurnal Skala Husada. Volume 10 Nomor 2 September 2013: 175-183.

Handadari, T. 2013. “KPH Sebagai Kelembagaan Ideal Kehutanan: Konsep Versus

Realitas,” dalam Darurat Hutan Indonesia. 50 Tahun Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Penerbit Wana Aksara.

Hardin, G. 1968. The Tragedy Of The Commons, The Science and Management Of Sustainability. New York: Colombia University Press.

Hidayati, D., Mujiyani, L., Rachmawati, A., Zaelani. 2002. Ekowisata: Pembelajaran dari Kalimantan Timur. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Holland, J., Burian, M., and Dixey, L. 2003. Tourism in Poor Rural Areas. PPT working no. 12. ODI, IEED, ICRT.

Hudson, J, Brian. 1998. Waterfalls Resources for Tourism. Jurnal Annals of Tourism Research, Vol 25, No. 4, pp. 958-973, 1998.

Inger RF. 1960. A Review of the A gamid Lizards of the Genus Pho xophrys Hubrecht. Copeia, No.3, p p 221-225.

Inger, R. F., and R . B. Stuebin g. 2005 . a Field Guide to the Frogs of Borneo. Natural History Publications (Borneo), Kota Kinabalu, Sabah .

Inskeep, E. 1991. Tourism Planning: an Integrated and Sustainable Development Approach. New York: van Nostrand Reinhold.

Irwanto, 2007. Analisis Vegetasi untuk Pengelolaan Kawasan Lindung Marsegu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Tesis Pascasarjana. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Iskandar, D. T. 2004. The Amphibians a nd Reptiles of Ma linau Region, Bulunga n Resea rch Forest, Ea st Ka lima nta n. CIFOR, Bogor.

IUCN. 2011. The IUCN red list of threa tened species. Accessed from

http://www.iucnredlist.org/on 17th Mei 2016.

Jeffrey, O., Jalani, A. 2012. Local People’s Perception on The Impacts and Importance of Ecotourism in Sabang, Palawan, Philippines. Procedia-Social and Behavioral Sciences. 57, 2012, (9), 247-254.

(6)

Kementerian Kehutanan. 2014. Statistik Kementerian Kehutanan Tahun 2013. Kementerian Kehutanan. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Data Luas Kebakaran; Rekapitulasi Luas Kebakaran (Ha) per-Provinsi di Indonesia Tahun 2010-2015. Portal: Sipongi/KemenLHK, diunduh tanggal 20 Januari 2016 pukul 20.05 wib.

Kesuma, F. 2000. Potensi Pengembangan Ekowisata di Wilayah Pesisir Pulau Talise Sulawesi Utara. Tesis Magister. Istitut Pertanian Bogor. Bogor.

Kitchener, D. J., Boeadi, Charlton, L. dan Maharadatunkamsi. 1990. Wild Ma mma ls of Lombok Isla nd Nusa Tengga ra , Indonesia: Systema tic a nd Na tura l History. Western Australian Museum.

Komunitas Konservasi Indonesia-Warsi. 2011. Data Pohon Asuh Hutan Adat Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin. Jambi.

Kusuma, Deni. 2013. Pola Penguasaan Sumberdaya Lahan dan Dinamika Pola Nafkah Masyarakat Sekitar Hutan (Studi Kasus Desa Baru Pengkalan Jambu Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Bogor, Tesis Magister Sosiologi Pedesaan. Institut Pertanian Bogor.

Lambert, F.R. & N.J. Coll ar. 2002. The F uture for Sunda ic Lowla nd Forest Birds: Long-term Effects of Commercia l Logging a nd fra gmenta tion. Forktail (18), 2002; 127 – 146.

Lammertink, M. 2001. a Multiple-Site Compa rison of Woodpecker Communities in Bornea nLowla nd a nd Hill F orests. Conservation Biology Journal, 2001, 18 (3), 746-757.

Luckveerawattana, S. 2012. Cultural Landscape for Sustainable Tourism Case Study of Amphawa Community. International Congress in Interdiciplinary Bussines and Social Science 2012, Vol. 65, pp. 387-396.

Mackinnon, John., K . Phillips & Bas van Balen. 1999. Burung-burung di Suma tera , Ja wa , Ba li da n Ka lima nta n (terma suk Sa ba h da n Sa ra wa k). Birdlife International Indonesia Programme. Bogor

Manurung. 2002. Ecotourism in Indonesia. In: Hundloe, T (ed.). Linking Green Productivity to Ecotourism : Experiences in the Asia -Pacific Region. Asian Productivity Organization (APO), Tokyo, Japan. 98-103.

(7)

Muhammad, Fuad. 2012. Model Ekowisata Kawasan Hutan Mangrove Berbasis Daya Dukung Fisik Kawasan dan Resiliensi Ekologi (Kasus Ekowisata Mangrove, Blanakan, Subang, Jawa Barat). Disertasi Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mulyadi, Muhammad. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Adat Dalam Pembangunan Kehutanan Studi Kasus Komunitas Battang Di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian dan Ekonomi Kehutanan Vol. 10 No. 4 Desember 2013, Hal. 224-234.

Mbaiwa, J., Stronza, A. 2010. The Effect of Tourism Development on Rural Livehoods in Okavango Delta, Botswana. Journal of Sustainable Tourism, 2010, 18 (5), 535-656.

Molles, M. C . JR . 2005. Ecology: Concepts a nd Applica tions. McGraw Hill, San Fransisco, U SA.

Morrison E. 2007. Governance Reform and Forests. www. IIED.org/NR/forestry/project/forest.html.pdf. diunduh pada tanggal 13 April 2015 pukul 12.10 wib.

Ms.Climate-Data.Org. Data Iklim, Curah Hujan, Suhu Harian dan Bulanan Desa Guguk Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. JPEG, diunduh pada tanggal 19 Mei 2016 pukul 20.10 wib.

Nababan, A. 2008. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Adat. Makalah disampaikan dalam Seminar “Hutan Tanaman Rakyat, Untuk Apa dan Siapa”, Pertemuan Mitra Siemenpuu Foundation, Muara Jambi, 5 November 2008.

Nazir, M. 2011. Metode Penelitian (Ketujuh). Bogor. Penerbit Ghalia Indonesia.

Newman, MF., Burges, PF., Whitmore, TC. 1996. Manual of Dipterocarps for Forest: Borneo Island Light Hargdwoods, Anisptera,Parashorea, Shorea (red, White and Yellow Meranti). Jakarta; Royal Botanic Garden Edinburgh and Cifor.

Noerdjito dan Maryanto, I (Eds). 2005. Kriteria Jenis Ha ya ti ya ng Ha rus dilindungi oleh da n untuk Ma sya ra ka t Indonesia .. LIPI dan ICRAF. Bogor.

(8)

Novitri, Qorina., Syafri, M. 2014. Determinan Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata di Kab/Kota Provinsi Jambi Periode 2000-2012. Jurnal Paradigma Ekonomika. Vol. 9, No. 02, Oktober 2014.

Nugroho. A. 2005. Antropologi Kehutanan. Wana Aksara. Banten.

Nurrochmat, D. R. 2005. Strategi Pengelolaan Hutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Palmer, Charles., Engel, Stefanie. 2007. For Better or For Worse? Local Impact of the Decentralization of Indonesia’s Forest Sector. World Development, 2007, Vol. 35, No. 12, pp 2131-2149.

Patton, Michael Quinn. 1991. Metode Evaluasi Kualitatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Pemerintah Desa Guguk. 2013. Profil Desa dan Kelurahan. Bangko. BPMPD Merangin.

Pemerintah Desa Guguk. 2015. Penyampaian Data Desa Guguk Tahun 2015. Guguk.

Primack, R.B., Supriatna, J., Indrawan, M. & Kram adibrata, P. 1998. Biologi Konserva si. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

Pulungan, M. Soleh. 2013. Optimalisasi Pengembangan Potensi Ekowisata Sebagai Objek Wisata Andalan di Kabupaten Kutai Kertenegara Provinsi Kaltim. Jurnal Bina Praja, Vol. 5 No 3, September 2013; 205-214.

Purwanto, Y. 2004. Etnobotani Masyarakat Tanimbar-kei, Maluku Tenggara: Sistem Pengetahuan dan Pemanfaatan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan. Perhimpunan Masyarakat Etnobotani Indonesia- Bogor: Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Pretty, J., and H. Ward. 2001. Social Capital and the Environment. World Development. 29: 209-227.

(9)

Riga, S., et al. 2016. Lubuk Larangan Ujung Tanjung Desa Guguk: Upa ya Pelestarian Lingkungan dan Sumberdaya Perikanan pada Daerah Aliran Sungai Tipe Transporting System. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai ke-2. Magister Pengelolaan Daerah Pesisir dan Daerah Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada. ISBN: 978-979-8786-61-7. Badan Penerbit Fakultas Geografi. Jogjakarta

Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ribot, J.C. 2003. Democratic Decentralization of Natural Resource. Research report. Washington DC. World Resource Institut.

Roslinda E. 2008. Hutan Kemasyarakatan Buku Ajar Mata Kuliah. Bandung: ALFABETA.

Santosa, A., Silalahi, M. 2011. Laporan Kajian Kebijakan Kehutanan Masyarakat dan Kesiapannya dalam REDD+ . Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM). Bogor, Indonesia. 115.

Sardjono. M. A. 2004. Mosaik Sosiologis Kehutanan : Masyarakat Lokal, Politik, dan Kelestarian Sumberdaya. Debut Press. Jogjakarta.

Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saskara, I Ketut. 2013. Strategi Pengembangan Daya Tarik Ekowisata Berbasis Kerakyatan di Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Agustus 2013, Vol. 3 No. 1, pp. 55-62.

Simanjuntak, Susi Watina., Agung, Suryanto., Dian, Wijayanto. 2015. Strategi Pengembangan Pariwisata Mangrove di Pulau Kemujan, Karimunjawa. Diponegoro Journal of Maquares Management of Aquatic Resources. Vol.4, No. 1, Tahun 2015, Hal. 25-34.

Sekartjakrarini S., dan Legoh, N.K. 2004. Rencana Strategis Ekowisata Nasional. Penerbit Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta

(10)

Steege, H., Hammond, D.S. 2001. Character Convergence, Diversity, and Disturbance In Tropical Rain Forest in Guyana. Ecological Society of Ameriica 82, 2001, (11). Pp: 3197-3212.

Stiling, P . 1999. Ecology: Theories a nd Applica tions. A Pearson Education Comp any, New Jersey, USA.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. CV. ALFABETA. Bandung

Sukmantoro, W et al. 2007. Da fta r Burung Indonesia 2. PILI – NGO movement. Bogor

Suhardjito, D., A. Khan., W. A. Djatmiko, M. T. Sirait, dan S. Evelyna. 2000. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Aditya Media.

Sumarto, H. S. 2003. Inobasi, Partisipasi dan Good Governance. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Sunarto. 2000. Perencanaan dan Pengembangan Wisata Sungai, Danau dan Pantai dalam Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan UGM, Pustaka Pelajar, Unit Konservasi Sumberdaya Alam DIY. Yogyakarta.

Sunderlin, W. D., Resosudarmo, I. A. P., Rianto, E., dan Angelsen, A. 2000. The Effect of Indonesia’s Crisis on Small Farmers and Natural Forest Cover in the Outer Islands, Occasional Paper 28. Bogor, Indonesia:The Center for International Forestry Research (CIFOR).

Supriatna, J., dan Edy H. W. 2000. Pa ndua n La pa ngan Prima ta Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Surendran, a., dan Sekhar, C. 2011. A Comparative Analysis on the Socio-Economic Welfare of Dependents of the Anamalai Tiger Reserve (TR) in India. Margin: The Journal of Applied Economic Research, 2011, 5 (3), 361-379.

Sutrisno, Djoko., et all. 2012. Bukan Mimpi Hutan Desa; Catatan Pembelajaran Fasilitasi Pengembangan 17 Hutan Desa di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Poros Masyarakat Kehutanan Merangin.

Stronza, A. 2007. The economic promise of ecotourism for conservation. Journal of Ecotourism, 2007, 6 (3), 210-221.

(11)

Tarigan, S. et al. 2015. Expansion of Oil Palm Plantatios and Forest Cover Change in Bungo and Merangin Districts, Jambi Province, Indonesia. The 1st International Symposium on LAPAN-IPB Satellite for food security and environmental monitoring. Procedia Environmenta Sciences 24, 199-205.

Taylor, B., D., et al. 2005. Proximity to P ollution Sources a nd Risk of Amphibia n Limb Forma tion. Environmental Health Perspectives, 2005, 113: 149 7-1501.

Thiollay, J.M. 2005. The Role of Tra ditiona l Agroforests in the Conserva tion of Ra in Forest Bird Diversity in Suma tera. Conservation Biology 9:335-353.

Tran, Linh., Pierre Walter. 2013. Ecotourism, Gender and Development in Northern Vietnam. Jurnal annals of Tourism Research 44 (2014) : 116-130.

Turner, C., A. Tamblyn, P. Raines. 2006. Ma la ysia Tropica l Forest Conserva tion P roject Report of the Setiu Wetla nds P ha se. Coral Cay Conservation, Ltd

van Balen. 1999. Birds on f Ra gmented Isla nds. P ersistence in the Forest of Ja va a nd Ba li. Doctoral thesis and Tropical Resources Management Papers No. 30. Wageningen University and Research Centre, the Netherlands.

Vickery, M.L. 1984. Ecolgy of Tropical Plants. John Wiley and Sons. New York. HLM. 56-76. Penerbit Yayasan Obor Indonesia.

Vitt, L. J., J. P . C aldwell, H. M. Wilbur, an d D. C. Smith. 1 990. Amphibia ns a s Ha rbingers of Deca y. BioScience 40: 418.

Wall G. 1995. Intrduction to Ecotourism. Dalhausie University. Environmental Center Development in Indonesia Project. Jakarta. 121p.

Weaver, D. 2009. Indigenous Tourism Stage and their Implications for Sustainability. Journal of Sustainable Tourism, 2009, 18 (1), 43-60.

Weber, F., Damanik, J. 2006. Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Weinberg, A., S. Bellows, and D. Ekster. 2002. Sustaining Ecotourism: Insights and Implications from Two Successful Case Studies. Society and Natural Resources 15;371-380.

(12)

Peraturan Perundangan

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar

Keputusan MK Nomor: 35/PUU-X/2012 tentang Keputusan pengujian kesesuaian pasal-pasal dalam UU Kehutanan No. 41 Tahun 1999 terhadap Undang-Undang Dasar Tahun 1945, terkait dengan areal hutan negara dalam hutan adat.

Piagam Kesepakatan Pemeliharaan dan Pengelolaan Hutan Adat Guguk Tahun 2003

CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora)

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan Jaringan Pipa Air Minum Desa Mulya Abadi Kecamatan Muara Belido. ( HPS =

Dari gambaran tersebut maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai kebijakan swasembada 5 komoditi tersebut, kaitannya dengan kendala yang dihadapi,

Sistem Informasi Persediaan Gudang Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame Kota Semarang menyediakan menu transaksi yang terintegrasi antara data barang, jumlah,

Kurs juga dapat mempengaruhi nilai maupun volume ekspor CPO Indonesia dimana jika mata uang negara eksportir mengalami depresiasi atau penurunan nilai mata uang, maka

Beberapa indikasi untuk meningkatkan hal-hal yang berkaitan dengan faktor Perceived Usefulness antara lain: Internet dapat memudahkan guru pencarian bahan ajar lebih

Hasil dari penelitian tersebut adalah menjadikan sebuah permainan tradisional yang bisa dimainkan dengan kecanggihan teknologi pada jaman sekarang,

Hasil dari pengujian tabel 15 di atas menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja dengan keterampilan komunikasi pemimpin sebagai

Setelah pemilihan material, penyimpanan material dan lokasi kerja yang telah dipenuhi dengan baik maka penyimpangan terjadi sangat minim dan diharapkan hasil dari