ANALISIS BIAYA OPERASI KENDARAAN ANGKUTAN BUS KOTA DI SURAKARTA (STUDI KASUS: TRAYEK KARTOSURO-PALUR JALUR A DAN C) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Teks penuh
Dokumen terkait
Sedangkan dari evaluasi kinerja pelayanan angkutan kota didapat faktor muat pada jam sibuk sebesar 2,06, faktor muat diluar jam sibuk sebesar 1,13, kecepatan perjalanan 31,16
Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) yang dikhususkan pada bus ekonomi Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) yang dikhususkan pada bus ekonomi trayek Malang –
Angkutan publik merupakan salah satu jenis transportasi yang sering digunakan masyarakat untuk menempuh perjalanan dari Kota Bandung menuju Kota Lembang dan
a) Waktu relatif (lama) perjalanan (Relative Travel Time) mulai dari lamanya waktu menunggu kendaraan di pemberhentian (terminal), waktu jalan ke terminal (Walk to terminal time)
Biaya variabel dapat berupa jumlah bahan bakar yang dipergunakan, jumlah pemakaian oli, biaya servis, biaya pergantian ban dalam dan ban luar, biaya tak terduga, biaya suku
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Biaya Operasi Kendaraa roda dua (sepeda motor), menganalisis Biaya
Untuk kendaraaan umum AKAP dan AKDP dari arah Lubuk Pakam melalui Terminal Terpadu Amplas menuju Binjai melalui Terminal Terpadu Pinang Baris adalah: Jl6. Gatot
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tarif pada trayek Tabing- Pasar Raya Padang sebesar Rp 2.998,90/pnp, dan besaran tarif yang ditetapkan oleh Walikota Padang sebesar Rp 3.000/pnp,