• Tidak ada hasil yang ditemukan

Andrea 21020111150017 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Andrea 21020111150017 BAB IV"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 36

BAB IV

PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR

4.1 Pendekatan Aspek Fungsional

Aspek fungsional berkaitan dengan pelaku aktivitas, kapasitas dan besaran ruang

serta besaran spesifik ruang yang digunakan untuk perencanaan dan perancangan Kantor

Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara.

4.1.1. Pendekatan Pelaku

Pelaku kegiatan merupakan salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan

dalam perencanaan arsitektur. Pelaku kegiatan pada Kantor Bersama Pemerintah

Kabupaten Jepara Terdiri dari :

a. Kelompok Kegiatan Dinas Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara

Bentuk kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas,badan dan Bagian

pada Kantor Bersama, seperti :

o Dinas, Badan dan Bagian terkait

o Staff

o Karyawan

o Pengunjung terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :

a) Masyarakat umum yang berkepentingan dengan Dinas Terkait

b) Pegawai instansi pemerintah lain yang berkepentingan melakukan koordinasi

penyelenggaraan dinas terkait

c) Wartawan/reporter, kelompok orang yang meliput kegiatan di Kantor

Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara pada saat tertentu.

b. Kelompok Kegiatan Penunjang

Kelompok kegiatan penunjang ini timbul karena adanya aktifitas dari masing-masing

penghuni Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang, antara lain :

o Kegiatan makan minum (kantin)

o Kegiatan transaksi (Bank)

o Kegiatan pertemuan

o Kegiatan ibadah

c. Kelompok Kegiatan Pelayanan

Kelompok kegiatan pelayanan ini sebagai fasilitas layanan serta perawatan Kantor

Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara, seperti :

(2)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 37 o Kegiatan pengamanan gedung

o Kegiatan perawatan gedung

o Kegiatan pelayanan lavatory

o Kegiatan pelayanan teknis bangunan

4.1.2. Pendekatan Kapasitas Pengguna

Jumlah pegawai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besaran ruang. Data jumlah pegawai yang akan menempati Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara :

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Dinas terkait

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang, 2012 A. Badan Kepegawaian Daerah

TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)

2009 46

2010 46 0 0 %

2011 47 1 1,07 %

2012 48 1 1,05 %

2013 50 1 1,02 %

Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara

X = 0% + 1,07% + 1,05% + 1,02%

4

= 0,78%

Jumlah kenaikan per tahun = 0,78% x 50 = 0,39

Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :

Keterangan :

Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan

Po = Jumlah pegawai tahun terakhir

r = Angka kenaikan rata-rata

t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir

Jumlah Unit tahun 2013 adalah :

NO DINAS TEKNIS JUMLAH PNS JUMLAH

KARYAWAN

1 Badan Kepegawaian Daerah 46 4

2 DISPERINDAG 32 6

3 BAPERMADES 23 3

4 SATPOL PP 47 6

5 SANTEL 10 3

Jumlah 186

(3)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 38

Pt = Po + r x t

P2023 = 50 + (0,39 x 10)

P2023 = 50 + 4(pembulatan)

P2023 = 54

B. Disperindag

TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)

2009 34

2010 35 1 1,45 %

2011 37 2 2,78 %

2012 37 0 0 %

2013 38 1 1,34 %

Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara

X = 1,45% + 2,78% + 0% + 1,34%

4

= 1,39%

Jumlah kenaikan per tahun = 1,39% x 38 = 0,52

Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :

Keterangan :

Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan

Po = Jumlah pegawai tahun terakhir

r = Angka kenaikan rata-rata

t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir

Jumlah Unit tahun 2013 adalah :

Pt = Po + r x t

P2023 = 38 + (0,52 x 10)

P2023 = 38 + 5

P2023 = 43

C. Bapermades

TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)

2009 23

2010 24 1 2,13 %

2011 25 1 2,04 %

2012 25 0 0 %

2013 26 1 1,96 %

(4)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 39

X = 2,13% + 2,04% + 0% + 1,96%

4

= 1,53%

Jumlah kenaikan per tahun = 1,53% x 26= 0,4

Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :

Keterangan :

Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan

Po = Jumlah pegawai tahun terakhir

r = Angka kenaikan rata-rata

t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir

Jumlah Unit tahun 2013 adalah :

Pt = Po + r x t

P2023 = 26 + (0,4 x 10)

P2023 = 26 + 4

P2023 = 30

D. SATPOL PP

TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)

2009 51

2010 52 1 0,97 %

2011 52 0 0 %

2012 53 1 0,95 %

2013 53 0 0 %

Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara

X = 0,97% + 0% + 0,95% + 0%

4

= 0,48%

Jumlah kenaikan per tahun = 0,48% x 53= 0,25

Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :

Keterangan :

Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan

Po = Jumlah pegawai tahun terakhir

r = Angka kenaikan rata-rata

t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir

Jumlah Unit tahun 2013 adalah :

Pt = Po + r x t

(5)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 40

Pt = Po + r x t

P2023 = 53 + (0,25 x 10)

P2023 = 53 + 3

P2023 = 56

E. SANTEL

TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)

2009 6

2010 6 0 0%

2011 6 0 0 %

2012 7 1 7,69 %

2013 7 0 0 %

Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara

X = 0% + 0% + 7,69% + 0%

4

= 1,92%

Jumlah kenaikan per tahun = 1,92% x 7= 0,13

Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :

Keterangan :

Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan

Po = Jumlah pegawai tahun terakhir

r = Angka kenaikan rata-rata

t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir

Jumlah Unit tahun 2013 adalah :

Pt = Po + r x t

P2023 = 7 + (0,13 x 10)

P2023 = 7 + 1

P2023 = 8

4.1.3. Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2006, tentang standarisasi sarana dan prasaran kerja Pemerintah Daerah, ruang-ruang dalam kantor terdiri dari beberapa bagian. Berikut adalah pendekatan ruang di dalam Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang yang didasarkan pada aktifitas pengguna. Pendekatan aktifitas dan kebutuhan ruang yang terjadi di dalam Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara dapat dijabarkan seperti dalam tabel 4.2

(6)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 41 a. Pegawai

Tabel 4.2 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pegawai Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara

b. Karyawan

Tabel 4.3 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Karyawan Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara

Aktifitas Pelayanan

No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang

1 Karyawan

Memberikan informasi kepada pengunjung, memantau

kegiatan di sekitar area resepsionis

Ruang resepsionis

Koordinasi informasi kepada pengunjung, menerima tamu sementara, menerima titipan pesan/barang bagi pegawai

Ruang informasi

Memantau kegiatan yang berlangsung di dalam gedung

Ruang monitor

Aktifitas Lavatory Lavatory Aktifitas Ibadah Musholla

Aktifitas Utama

No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang

1 Kepala Dinas Bekerja, istirahat Ruang kerja

Menerima tamu Ruang tamu

Berkumpul atau pertemuan Ruang rapat

Koordinasi Kerja Ruang staff Penyimpanan dan Fotokopi

Arsip

Ruang arsip dan penyimpanan

Berisitirahat Ruang istirahat Aktivitas lavatory Lavatory 2 Kepala Bidang Bekerja, istirahat Ruang kerja

Menerima Tamu Ruang tamu Koordinasi Kerja Ruang kerja Penyimpanan Arsip Ruang arsip

Beristirahat Ruang istirahat Aktivitas lavatory Lavatory 3 Kepala Seksi Bekerja, menerima tamu,

istirahat

Ruang kerja

Koordinasi Kerja Ruang kerja Aktivitas lavatory Lavatory 4 Sekretaris Bekerja, menerima tamu,

istirahat

Ruang kerja, ruang istirahat

5 Staff Bekerja, menerima tamu, istirahat

Ruang kerja, ruang istirahat

(7)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 42 Penyediaan makanan dan

minuman untuk kegiatan besar

Dapur

Melakukan transaksi keuangan Bank Penyediaan makanan dan

minuman untuk kegiatan rutin

Pantry

Makan, minum, istirahat Kantin Pengadaan barang kebutuhan Koperasi

Penjagaan keamanan gedung Pos Jaga Memarkir kendaraan Area Parkir Penyimpanan perlengkapan

kantor

Gudang

Aktifitas operasional teknis Ruang Mekanikal

c. Pengunjung

Tabel 4.4 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara

4.1.4. Pendekatan Hubungan Kelompok Ruang

Ruang-ruang di dalam Kantor Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara dikelompokkan berdasarkan fungsi atau kegiatan yang diwadahi, hal ini ditujukan agar penataan ruang di dalam Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas. Maka diperlukan pendekatan hubungan antar kelompok ruang yangdapat dilihat pada skema berikut ini.

Keterangan :

: Hubungan yang erat : Hubungan yang tidak erat

Aktifitas Utama

No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang

1 Pengunjung Mencari informasi Dinas Terkait

Ruang resepsionis

Mendapatkan informasi Ruang Tunggu

2 Instansi Lain Menunggu dan pertemuan Ruang Tunggu, Ruang Rapat, Ruang Serbaguna 3 Wartawan/Report

er

Menunggu dan pertemuan Ruang Konferensi Pers/ Ruang Serbaguna

Kelompok Kegiatan Pelayanan (Servis)

Kelompok Kegiatan Dinas

Kelompok Kegiatan Pengunjung

(8)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 43 4.1.5. Pendekatan Sirkulasi

Sirkulasi yang terjadi di Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara yaitu sebagai berikut :

4.1.6. Pendekatan Kapasitas dan Besaran Ruang

Ruang merupakan wadah aktifitas pelaku. Oleh karena itu, rencana besaran ruang

harus mempertimbangkan kapasitas, perabot yang dipakai dan area sirkulasi agar

terciptanya kenyamanan saat beraktifitas. Adapun sumber-sumber yang digunakan untuk

mencari standar besaran ruang adalah sebagai berikut :

Kode Sumber

DA Neufert, Ernst, terjemahan Sunarto Tjahjadi dan Ferryanto Chaidir, Data Arsitek, JIlid 2 Edisi:33, Jakarta, Penerbit Erlangga, 1995

HD Human Dimension & Interior Space, Billboard Publication, Inc.

PM Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana Dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah

SB Studi Banding

A Asumsi

Gambar 4.2 Sirlkulasi Kantor Bersama Kab. Jepara Sumber : Studi Banding, 2013

Pegawai

Karyawan

Instansi Lain

Masyarakat

Wartawan

ME Hall Utama

Resepsionist Hall/Lobby - R. Kepala Dinas -R. Sekretariat - R. Kepala Bidang -R. Arsip - R. Kasie -R. Staff - Lavatory -R. Rapat - Mushola -Kantin - gudang

R. Kerja Dapur R. Petugas Kebersihan Koperasi Lavatory Kantin Mushola

R. Kerja R. Tunggu R. Rapat R. Serbaguna

R. Dinas Yang Dituju R. Tunggu R. Serbaguna

(9)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 44 Berikut adalah rincian mengenai dasar penentuan prosentase sirkulasi.

Tabel 4.5Penentuan Prosentase Sirkulasi

Prosentase Sirkulasi Keterangan

5-10 % Standar Minimum

20 % Kebebasan atau keleluasan sirkulasi 30 % Tuntutan kenyamanan fisik 40 % Tuntutan kenyamanan psikis 50 % Tuntutan spesifik kegiatan 70-100% Keterkaitan dengan banyak kegiatan

Sumber : Data Arsitek Jilid 2, 1995

1. Kelompok Kegiatan Utama

Tabel 4.6 Besaran Ruang Dinas Perindustrian Dan Perdagangan

NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN

RUANG STANDAR SUMBER

(10)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 45

Total Kebutuhan Ruang 577,46 m²

dibulatan 578 m²

Tabel 4.7 Besaran Ruang Badan Kepegawaian Daerah

NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN

RUANG STANDAR SUMBER

(11)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 46

Total Kebutuhan Ruang 685,36 m²

dibulatkan 690 m²

Tabel 4.8 Besaran Ruang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN

RUANG STANDAR SUMBER

(12)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 47

Sirkulasi 30 % 126,36m²

Total Kebutuhan Ruang 547,56 m²

dibulatkan 548 m²

Tabel 4.9 Besaran Ruang Satuan Polisi Pamong Praja

NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN

RUANG STANDAR SUMBER

(13)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 48

Total Kebutuhan Ruang 639,86 m²

dibulatkan 640 m²

Tabel 4.10 Besaran Ruang Bagian Sandi dan Telekomunikasi

NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN

RUANG STANDAR SUMBER

(14)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 49

Total Kebutuhan Ruang 119,86 m²

dibulatkan 120 m²

2. Kelompok Kegiatan Penunjang

Tabel 4.11 Besaran Ruang Kegiatan Penunjang

NO FASILITAS KEBUTUHAN

RUANG

Total Kebutuhan Ruang 899.76 m²

2 Koperasi Ruang Pengelola

Ruang Kepala 9 m² PM 1 9 m²

Etalase Penjualan 3.6875 m²

Total Kebutuhan Ruang 111,29 m²

3 Musholla Ruang Solat 0.96 m² DA 100 96 m²

Tempat Wudlu 15 m² SB 15 m²

Rak Sepatu 0.875 m² DA 3 3.63 m²

114.63 m²

Sirkulasi 30 % 34.39 m²

Total Kebutuhan Ruang 149.02 m²

Luas kebutuhan Ruang 1153,9 m²

3. Kelompok Kegiatan Pelayanan (Servis) Teknis

Tabel 4.12 Besaran Ruang Kegiatan Pelayanan (Servis)

(15)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 50 4. Kelompok Kegiatan Parkir

Besaran Ruang Kegiatan Parkir

- Jumlah Pengunjung = ± 100 orang =20 mobil / 50 motor

- Pengunjung Pemerintah Kota Lain (Diasumsikan 30 % dari jumlah pengunjung Dinas) = 35 orang, jika asumsi 1 mobil untuk 3-5 orang maka ada 7-10 mobil

- Pengunjung wartawan (diasumsikan 20 % dari jumlah pengunjung Dinas) = 20 orang = 4-5 mobil / 10-20 motor

- Jumlah pegawai yang akan menempati Kantor Bersama = 186 orang

- Jumlah pegawai yang menggunakan Mobil dinas (Eselon II dan III) = 19 orang - Jumlah pegawai yang menggunakan Motor dinas (Eselon IV dan v) = 167 orang

Tabel 4.13 Besaran Ruang Kegiatan Parkir

Sumber : analisa penyusun Tabel 4.14 Total Luas Bangunan

3 Ruang Pompa 20 m² SB 1 Unit 20 m²

Jumlah 108 m²

Sirkulasi 30 % 52 m²

Luas Kebutuhan Ruang 160 m²

NO Jenis Kendaraan STANDAR SUMBER KAPASITAS LUAS

1 Mobil

- Mobil PNS 12.5 m² DA 19 237,5 m² - Mobil

Pengunjung

12.5 m² DA 35 437,5 m²

Jumlah 675 m²

2 Motor

- Motor PNS 1.5 m² DA 167 250,5 m² - Motor

Pengunjung

1.5 m² DA 70 105 m²

Jumlah 355,5 m²

Luas Kebutuhan Ruang Parkir 1030,5 m²

NO KELOMPOK KEGIATAN RUANG LUAS (m²)

1 Kelompok Kegiatan Utama DISPERINDAG 605 m²

BKD 690 m²

BAPERMADES 563 m²

SATPOL PP 671 m²

SANTEL 315 m²

2 Kelompok Kegiatan Penunjang Indoor Kafetaria 899.76 m²

Koperasi 105.12 m²

Musholla 149.02 m²

3 Kelompok Kegiatan ME House Power 63 m²

Ruang Travo 25 m²

Ruang Pompa 20 m²

4 Kelompok Kegiatan Parkir Mobil 675 m²

Motor 355,5 m²

(16)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 51 4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual

Pemilihan lokasi untuk tapak sudah ditentukan di Kecamatan Jepara sesuai dalam RTRW Kab. Jepara 2011-2031 menyebutkan bahwa :

Daerah Perkantoran, Perkantoran pemerintah berpusat di sekitar BWK 1 yaitu pusat kota, kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara dan masih dalam Kawasan Kantor Pemerintah Kab. Jepara. Perkantoran lainnya tersebar di berbagai tempat di sekitar jalan utama. Untuk bangunan Kantor Bersama ini sudah ditentukan lokasi tapaknya yaitu sebagai berikut :

Batas-batas :

Utara : JL. Brigadir Jenderal Katamso Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk

Barat : Jl. RA Kartini, Alun-alun Jepara  Data Tapak

- Lokasi : Kecamatan Jepara, Kab. Jepara

- Luas Lahan : ± 106 m x 65 m = 6890 m²

- BWK : BWK I (pusat kota di wilayah kawasan kantor kabupaten jepara)  Perda terhadap tapak

- GSB, KDB, KLB : 10 m, 80%, 3

- Batas – batas Kawasan perkantoran Kabupaten Jepara :

Utara : JL. Brigadir Jenderal Katamso Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk

Barat : Jl. RA Kartini, Alun-alun Jepara

- Batas – batas Tapak Terpilih :

Utara : Kantor Setda Lama Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk

Barat : Pemukiman penduduk/pertokoan Lokasi Tapak

(17)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 52 - Potensi tapak :

BWK I fungsinya sebagai pusat : 1. Permukiman

2. Perdagangan dan Jasa

3. Perumahan, Perdagangan dan Jasa (Campuran) 4. Perkantoran

5. Pelayanan Umum 6. Pendidikan 7. Kesehatan 8. Peribadatan 9. Terminal

10. Jaringan Jalan dan Utilitas

11. Konservasi dan Ruang Terbuka Hijau Lainnya

4.3. Pendekatan Aspek Kinerja

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/Prt/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara tentunya mengatur utilitas yang berada di dalam dan di luar bangunan gedung negara harus memenuhi SNI yang dipersyaratkan.

4.3.1.Penghawaan dan Pengkondisian Udara

a. Setiap bangunan gedung negara harus mempunyaisistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan yangcukup untuk menjamin sirkulasi udara yang segar didalam ruang dan bangunan

b. Dalam hal tidak dimungkinkan menggunakan sistem penghawaan atau ventilasi alami, dapat menggunakan sistem penghawaan buatan dan/atau pengkondisian udara dengan mempertimbangkanprinsip-prinsip konservasi energy

c. Pemilihan jenis alat pengkondisian udara harus sesuai dengan fungsi bangunan, dan perletakan instalasinyatidak mengganggu wujud bangunan

4.3.2.Pendekatan Sistem Pencahayaan

Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai pencahayaan alami dan pencahayaan buatan yang cukup sesuai dengan fungsi ruang dalam bangunan tersebut, sehingga kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan dapat terjamin. Ketentuan teknis dan besaran dari pencahayaan alami dan pencahayaan buatan mengikuti standar dan pedoman teknis yang berlaku.

4.3.3. Sistem Telekomunikasi

Pada prinsipnya, setiap bangunan gedung negara harus dilengkapi dengan sarana komunikasi intern dan ekstern. Penentuan jenis dan jumlah sarana komunikasi harus berdasarkan pada fungsi bangunan dan kewajaran kebutuhan.

4.3.4. Jaringan Listrik

(18)

KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 53 harus memenuhi syarat keamanan terhadap gangguan dan tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, knalpot diberi sillencer dan dinding rumahgenset diberi peredam bunyi.

4.3.5. Jaringan Air Bersih

a. Negara harus dilengkapi dengan prasarana air minum yang memenuhi standar kualitas, cukup jumlahnya dan disediakan dari saluran air berlangganan kota (PDAM), atau sumur, jumlah kebutuhan minimum 100 lt/orang/hari

b. Setiap bangunan gedung negara, selain rumah negara (yang bukan dalam bentuk rumah susun), harus menyediakan air minum untuk keperluan pemadaman kebakaran dengan mengikuti ketentuan SNI yang dipersyaratkan, reservoir minimum menyediakan air untuk kebutuhan 45 menit operasi pemadaman api sesuai dengan kebutuhan dan perhitungan

c. Bahan pipa yang digunakan dan pemasangannya harus mengikuti ketentuan teknis yang ditetapkan

4.3.6. Jaringan Air Kotor

a. Pada dasarnya pembuangan air kotor yang berasal dari dapur, kamar mandi, dan tempat cuci, harus dibuang atau dialirkan ke saluran umum kota

b. Semua air kotor yang berasal dari dapur, kamar mandi, dan tempat cuci, pembuangannya harus melalui pipa tertutup dan/atau terbuka sesuai dengan persyaratan yang berlaku

c. Dalam hal jika ketentuan tersebut tidak mungkin dilaksanakan, karena belum terjangkau oleh saluran umum kota atau sebab-sebab lain yang dapat diterima oleh instansi teknis yang berwenang, maka pembuangan air kotor harus dilakukan melalui proses pengolahan dan/atau peresapan

d. Air kotor dari kakus harus dimasukkan ke dalam septictank yang mengikuti standar yang berlaku

4.3.7. Pembuangan Air Limbah

a. Setiap bangunan gedung negara yang dalampemanfaatannya mengeluarkan limbah domestik cair atau padat harus dilengkapi dengan tempat penampungan dan pengolahan limbah, sesuai dengan ketentuan

b. Tempat penampungan dan pengolahan limbah dibuat dari bahan kedap air, dan memenuhi persyaratan teknis yang berlaku sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan

c. Ketentuan lebih lanjut mengikuti SNI yang dipersyaratkan

4.3.8. Sarana Pencegahan Penanggulangan Kebakaran

Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai fasilitas pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam :

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan

- Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

- Peraturan Daerah tentang Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; beserta standar-standar teknis yang terkait.

4.3.9. Penangkal Petir

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Dinas terkait
Tabel 4.3 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Karyawan Kantor Bersama Pemerintah Kab
Tabel 4.4 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Kantor Bersama Pemerintah Kab
Gambar 4.2 Sirlkulasi Kantor Bersama Kab. Jepara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Aktivitas siswa dalam belajar pasca erupsi Merapi dapat dengan baik jika lingkungan belajar kondusif,

Kontak langsung dengan saliva pasien atau darah yang terinfeksi dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme melalui luka atau dermatitis pada kulit. Semprotan atau aerosol

d) Menurut kesimpulan Ibnu S{alah, bahwa sebuah hadis dipandang sha>dh apabila hadis yang diriwayatkan secara fard mut{laq oleh perawi yang thiqah itu bertentangan

Audit K3 bertujuan untuk menentukan apakah system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan perencanaan dan memenuhi persyaratan dari standar yang telah di terapkan oleh

Click Here kadar asam lemak bebas dalam minyak goreng curah diamati dengan cara Kata kunci:?. kitosan nanopartikel, vitamin C (asam askorbat), adsorpsi,

Penelitian mengenai produksi karkas dan non karkas domba ekor tipis jantan lepas sapih yang digemukkan dengan imbangan protein dan energi pakan berbeda

suatu teknologi informasi adalah kecepatan pemrosesan data atau transaksi dan penyiapan laporan, dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, meminimalisir

Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Pe- rempuan Klas IIA Tangerang hanya memfasili-tasi untuk para narapidananya melalui penye-diaan seperti halnya informasi tentang agama,