• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN HUKUM INTERNASIONALNTERHADAP PEREMPUAN PELAKU PERKAWINAN CAMPURAN DAN ANAK- ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN HUKUM INTERNASIONALNTERHADAP PEREMPUAN PELAKU PERKAWINAN CAMPURAN DAN ANAK- ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN HUKUM INTERNASIONALNTERHADAP PEREMPUAN PELAKU PERKAWINAN CAMPURAN DAN ANAK- ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN

NURUL LIZA A

ABSTRAK

Perkawinan merupakan suatu hal yang dianggap sakral dan penting dalam kehidupan setiap manusia, sebab tidak hanya menyangkut kedua calon mempelai tetapi juga menyangkut keluarga dan masyarakat. Perkawinan yang dilakukan di Indonesia tidak hanya dilakukan dengan sesama Warga Negara Indonesia saja, akan tetapi juga semakin banyak juga yang dilakukan dengan seorang pria atau wanita berkewarganegaraan asing. Perkawinan semacam itu sering disebut dengan perkawinan campuran Pengaturan mengenai perkawinan campuran salah satunya diatur dalam Konvensi-Konvensi Hukum Internasional seperti Convention on Certain Question Relating to the Conflict of Nationality Laws 1930 yang didalamnya mengatur mengenai status kewarganegaraan perempuan pelaku perkawinan campuran serta anak- anak yang lahir dari suatu perkawinan campuran.

Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data sekunder dari literatur- literatur, perundangan Indonesia, serta Konvensi-Konvensi Hukum Internasional. Hasil penelitian yang dilakukan berkaitan dengan perkawinan campuran, dalam hal ini adalah mengenai status kewarganegaraan perempuan pelaku perkawinan campuran serta anak- anak yang lahir dari suatu perkawinan campuran. Seorang perempuan yang menikah dengan seorang laki- laki berkewarganegaraan asing tidak akan secara otomatis memperoleh kewarganegaraan suaminya, kecuali ia mengajukan permohonan pewarganegaraan. Sedangkan mengenai seorang anak yang lahir dari suatu perkawinan campuran, sebelum anak- anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun, maka kewarganegaraan anak tersebut akan mengikuti kewarganegaraan ibu atau ayahnya. Ia akan menentukan sendiri kewarganegaraannya setelah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin.

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum terhadap anak yang lahir dari perkawinan campuran setara dengan anak-anak yang lahir dari perkawinan ibu dan bapak Warga Negara Indonesia,

Perkawinan merupakan suatu peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Persoalan yang rentan dan sering timbul dalam perkawinan campuran, adalah masalah kewarganegaraan

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh kemajuan zaman yang ditandai arus globalisasi yang membuat semakin mudah terjadinya perkawinan campuran, hal ini salah satunya

Sebelum UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan , status anak dihubungkan dengan hukum sang Ayah , dia tidak mempunyai hubungan hukum dengan Ibunya. Status hukum anak

Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Waris Islam, maka anak yang lahir dari perkawinan beda agama tidak mempunyai hak untuk mendapatkan harta waris apabila tidak seagama

Upaya hukum terhadap akibat yang timbul dari pembatalan perkawinan terhadap suami dan istri yang dibatalkan perkawinannya bisa bersatu kembali sebagai suami dan istri

Hasil penelitian kasus gugatan pembatalan perkawinan yang diakibatkan berpindahnya agama (murtad) dari salah satu pihak suami/ isteri setelah perkawinan berjalan lebih

yang lahir dari suatu perkawinan akan mempunyai suatu kedudukan hukum di. dalam keluarganya, hal ini diatur dalam pasal 42-44