• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR (PTK Pada Siswa Kelas X‐A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR (PTK Pada Siswa Kelas X‐A"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (3) “ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang”. Fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis. Oleh karena itu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

(2)

diinginkan, kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan materi disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan minat belajar siswa khususnya dalam pembelajaran matematika.

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di negara kita, pentingnya matematika dapat kita amati dari waktu yang digunakan dalam pelajaran matematika di sekolah, yaitu waktu yang digunakan lebih lama dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan yang dimulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan adanya pelajaran matematika pada semua jenjang pendidikan, diharapkan siswa dapat berpikir logis, kritis, rasional dan percaya diri. Namun sangat disayangkan, karena sampai saat ini, permasalahan yang menjadi rahasia umum di dunia pendidikan kita adalah prestasi belajar matematika siswa yang relatif rendah.

(3)

materi pelajaran, guru, siswa, alat belajar, sumber belajar dan strategi yang digunakan, serta evaluasi pembelajaran.

Tujuan pembelajaran akan dicapai dengan baik, jika strategi yang digunakan sesuai dengan kondisi pembelajaran. Setiap karakteristik bidang studi dan siswa yang berbeda memerlukan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Menurut Kemp (Sanjaya, W. 2008: 126) strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

(4)

Matematika merupakan pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa. Kemampuan guru yang diperlukan adalah kemampuan dalam mengelola kelas dengan sebaik- baiknya. Kemampuan dalam memilih metode mengajar serta media atau sumber belajar yang merupakan tugas utama guru (Dekdiknas, 2004:32).

Menurut Sudjana dan Rivai (2001:2) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada giliranya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Alasannya berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain: (a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan aktivitas belajar yang tinggi, (b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, (c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, (d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

(5)

siswa sebagai obyek untuk menerima apa-apa yang dianggap penting dan menghafal materi-materi yang disampaikan oleh guru serta tidak berani mengeluarkan ide-ide pada saat pembelajaran berlangsung yang mengakibatkan siswa jarang sekali mengajukan pertanyaan walaupun guru telah memancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya siswa belum jelas.

Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang sama juga terjadi di SMK Prawira Marta Kartasura dimana guru jarang sekali pada awal kegiatan pembelajaran memberikan motivasi, membangkitkan minat belajar siswa dan kegiatan pembelajaran matematika hanya berpusat pada guru sehingga minat belajar siswa kurang dan hanya pasif dalam mengikut kegiatan pembelajaran matematika. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan motivasi, menumbuhkan rasa percaya diri dan minat dalam diri siswa, atau media yang mendukung dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas. Model pembelajaran yang dapat memberikan motivasi dan rasa percaya diri dalam diri siswa sangat penting untuk diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevan, Interest, Assesment, Satisfaction). Model pembelajaran ARIAS adalah

(6)

Alat peraga merupakan salah satu media belajar yang tidak kalah pentingnya untuk menarik minat dan perhatian siswa dalam pembelajaran matematika khususnya dalam penyampaian materi geometri pada bangun datar, sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik dan siswa berantusias untuk mengikuti pelajaran serta dapat memahami materi yang disampaikan dengan baik. Kemampuan berhitung, menyelesaikan soal-soal bangun datar mutlak harus dikuasai oleh siswa sedini mungkin, selain sebagai bekal melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga untuk kepentingan hidup sehari-hari dalam masyarakat sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih maju.

Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian melalui model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevan, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan mengoptimalkan alat peraga.

(7)

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang muncul berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas yaitu :

1. Bagaimanakah proses pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan bangun datar siswa kelas X-AP SMK Prawira Marta Kartasura?

2. Apakah model pembelajaran ARIAS dengan mengoptimalkan alat peraga dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X-AP pada pembelajaran matematika di SMK Prawira Marta Kartasura?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan agar tercapai hasil yang diharapkan. Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalaui model

pembelajaran ARIAS dengan mengoptimalkan alat peraga.

(8)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan pada dunia pendidikan untuk meningkatkan minat belajar matematika pada peserta didik. Serta memberikan gambaran yang jelas pada guru tentang pembelajaran model ARIAS dengan mengoptimalkn alat peraga untuk meningkatkan minat belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi guru dan calon guru juga pada siswa.

a. Bagi guru dan calon guru matematika, model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevan, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan mengoptimalkn alat peraga dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

b. Bagi siswa proses pembelajaran ini dapat dapat memberikan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri, sehinnga diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika. c. Bagi peneliti dapat memberikan gambaran dalam penerapan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “ EVALUASI KINERJA RUANG KELAS SAMKN 5 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE MATRIC ” ini penulis mendapat banyak

Dikarenakan semakin berkembangnya pengendalian biologis terutama menggunakan predator dalam mengendalikan Brontispa longissima Gestro maka penulis tertarik untuk

Kumbang tersebut bisa ditemukan pada bagian dalam lipatan pinak daun atau di antara pinak-pinak daun dan menggerek lapisan epidermis sehingga menimbulkan bercak-bercak

Penulisan ilmiah ini menggunakan software macromedia flash 5.0 karena flash 5.0 merupakan salah satu software yang sekarang telah memperoleh jumlah pengguna yang cukup besar dan

PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL).. JURUSAN PENDIDIKAN

Uji Predasi Cecopet ( Forficula auricularia ) (Dermaptera : Nisolabodae) Terhadap Larva dan Imago Brontispa longissima Gestro (Coleoptera : Chrysomelidae) di

dan ditemukan oposisi yang berlawan yakni Satwa dan KBS .Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada makna mural "Gerakan Ikhlas " sebagai kritik

persoalan hierarki antara kedua perangkat hukum itu sehingga kemudian menimbulkan sudut pandang yang berbeda dalam aliran monisme. mengenai superioritas antara