• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang menghubungkan dunia ini. Peralatan jaringan adalah wadah yang. agar komunikasi kita dapat terjadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. yang menghubungkan dunia ini. Peralatan jaringan adalah wadah yang. agar komunikasi kita dapat terjadi."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Peralatan jaringan

Menurut CCNA Exploration 1 Versi 4.0, Modul 2.1.4 – 2.1.6 jalur yang diambil oleh pesan dari sumber ke tujuan bisa saja sesederhana kabel yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lain atau serumit jaringan yang menghubungkan dunia ini. Peralatan jaringan adalah wadah yang mendukung jaringan kita. Ia menyediakan jalur yang stabil dan dapat dipercaya agar komunikasi kita dapat terjadi.

Device dan media adalah komponen fisik atau hardware dari jaringan. Hardware ini biasanya adalah komponen yang bisa terlihat dalam jaringan, seperti laptop, PC, switch, atau kabel yang digunakan untuk menghubungkan devices. Ada kalanya beberapa komponen bisa tidak terlihat. Seperti pada wireless media, pesan-pesan di kirimkan melalui udara menggunakan frekuensi radio yang tidak terlihat ataupun gelombang infrared.

2.1.1. End device

Peralatan jaringan yang paling dikenal oleh manusia adalah end device. Alat ini membentuk tampilan antara jaringan kita dengan jaringan komunikasi global.

(2)

Beberapa contoh dari end device adalah:

1. Komputer (work station, laptop, file server, dan web server)

2. Network printer 3. VoIP phone 4. Security camera

5. Mobile handheld device (seperti wireless barcode scanner, PDA)

Didalam konteks jaringan, end device dideskripsikan sebagai host. Host device adalah sumber maupun tujuan dari pesan yang dikirimkan melalui jaringan. Untuk membedakan antara satu host dengan yang lain, setiap host dalam jaringan diidentifikasikan oleh alamat. Ketika host memulai komunikasi, ia menggunakan alamat dari host tujuan untuk menentukan kemana pesan harus dikirimkan.

Didalam jaringan modern, Host bisa bertindak sebagai client, server, ataupun keduanya. Software yang diinstal pada host menentukan tugas apa yang dilakukannya di dalam jaringan.

Server adalah host-host yang telah diinstal Software yang memungkinkan mereka untuk menyediakan informasi dan layanan, seperti e-mail atau halaman web, kepada host-host lain didalam jaringan.

Client adalah host-host yang telah diinstal Software yang memungkinkan mereka untuk meminta dan menampilkan informasi yang didapatkan dari server.

(3)

2.1.2. Intermediary device

Disamping end device yang sudah dikenal oleh manusia, jaringan bergantung pada Intermediary device untuk menyediakan koneksi dan bekerja dibelakang layar untuk memastikan data dapat melalui jaringan. Alat ini menghubungkan host dengan jaringan dan dapat menghubungkan beberapa jaringan untuk membentuk sebuah internetwork.

Contoh – contoh Intermediary devices adalah:

1. Network Access Device (Hub, switch, dan wireless access points).

2. InterNetworking Devices (router). 3. Communication Server dan Modem. 4. Security Device (Firewall).

Peran lain dari Intermediary device adalah mengatur data ketika data melewati jaringan. Alat ini menggunakan alamat host tujuan dan informasi mengenai jaringan-jaringan yang terhubung untuk menentukan jalur yang diambil data ketika melewati jaringan.

(4)

Proses yang berjalan pada Intermediary device menghasilkan fungsi-fungsi berikut:

1. Membuat dan mengirimkan sinyal data.

2. Mengumpulkan informasi mengenai jalur-jalur yang ada didalam suatu jaringan.

3. Memberitahu alat lain jika terjadi kesalahan maupun komunikasi yang gagal.

4. Mengarahkan data pada jalur alternatif jika jalur utama gagal atau putus.

5. Mengelompokkan dan menyalurkan data sesuai dengan prioritasnya (Quality of Service).

6. Mengizinkan atau memblok arus data sesuai dengan security setting.

2.1.2.1 Router

Router menggunakan routing protocol untuk menentukan jalan yang terbaik untuk paket-paket (berdasarkan alamat Internet Protocol). Sehingga di setiap port yang dimiliki sebuah router harus memiliki alamat IP yang berbeda jaringan. Router bekerja pada layer 3 model OSI. Router membagi collision domain dan broadcast domain

(5)

2.1.2.2 Switch

Switch bekerja pada layer 2 model OSI dan mengambil keputusan berdasarkan MAC address. Switch harus meneruskan frame broadcast. Switch membagi collision domain tetapi tidak membagi broadcast domain. Switch ada juga yang bekerja pada layer 3. Switch ini meneruskan paket berdasarkan informasi layer 3 dan biasanya digunakan untuk jaringan LAN.

2.1.2.3 Hub

Hub menggunakan sistem broadcast dan bekerja pada layer 1 model OSI. Hub tidak membagi collision domain maupun broadcast domain.

Collision domain merupakan sejauh mana daerah yang terpengaruh jika terjadi tabrakan pengiriman data. Sedangkan broadcast domain merupakan sejauh mana daerah yang dikirimkan data broadcast.

2.1.2.4 Firewall

Hardware atau Software aplikasi yang didesain untuk melindungi peralatan jaringan pengguna dari jaringan lain ataupun aplikasi yang berbahaya.

(6)

2.1.2.5 Modem (CSU/DSU)

Modem (Modulator Demodulator) merupakan peralatan yang mengubah sinyal digital ke dalam sinyal analog di sumber. Di tempat tujuan, sinyal analog dikembalikan ke bentuk digitalnya. CSU/DSU berasal dari singkatan Channel Service Unit/Data Service Unit yang menyediakan signal timing untuk komunikasi antar peralatan tersebut. Berbeda dengan modem, CSU/DSU tidak mengubah sinyal, tetapi menerima dan mengirim sinyal digital. Keduanya beroperasi di layer pertama OSI.

2.1.2.6 Communication server

Communication server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan remote access

(7)

2.2. Media jaringan

Komunikasi melalui jaringan dibawa oleh sebuah media. Media menyediakan saluran yang memungkinkan data bergerak dari sumber ke tujuan.

Jaringan modern umumnya menggunakan tiga jenis media untuk menghubungkan antar alat dan menyediakan jalur yang bisa dilewati oleh data.

Media-media tersebut adalah:

1. Kawat metalik dalam kabel ( Copper ). 2. Serat kaca atau plastik (Fiber Optic). 3. Transmisi tanpa kabel ( Wireless ).

Jenis media jaringan yang berbeda memiliki fungsi dan keuntungan yang berbeda pula. Tidak semua media jaringan memiliki karakteristik yang sama dan sesuai untuk tujuan yang sama pula.

Kriteria yang digunakan untuk memilih media adalah:

1. Jarak yang bisa ditempuh media secara sukses dalam mengirimkan signal.

2. Lingkungan dimana media digunakan.

3. Jumlah dan kecepatan data yang harus dikirimkan. 4. Biaya dari media beserta penggunaannya.

(8)

2.2.1. Copper

2.2.1.1 Kabel Coaxial

Kabel Coaxial memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah dapat dipasang dengan jarak yang lebih panjang dibandingkan dengan STP atau UTP tanpa membutuhkan repeater. Kabel Coaxial relatif lebih murah dibandingkan dengan kabel Fiber-optic. Panjang maksimum kabel Coaxial adalah 500 meter.

2.2.1.2 Kabel STP

Kabel STP mengkombinasikan teknik cancellation, shielded dan twisted wire. STP mengurangi noise antar kabel seperti crosstalk. STP juga mengurangi noise dari luar kabel seperti interferensi. Kekurangan STP lebih mahal dan sulit dipasang.

2.2.1.3 Kabel UTP

Keuntungan kabel UTP yaitu lebih mudah dipasang dan lebih murah daripada media lainnya. Kekurangan kabel UTP yaitu sangat rentan terhadap noise dan interferensi serta memiliki jarak sinyal yang lebih pendek dibandingkan dengan kabel Coaxial dan kabel Fiber optic. Kabel UTP memiliki panjang maksimum 100 m.

(9)

Design kabel UTP :

1. Straight-through Cable

Ciri-ciri kabel ini memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujungnya. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan Network device yang berbeda. Misalnya : Switch – PC.

2. Cross-Over Cable

Ciri-cirinya urutan kabel ini yaitu pin 1 ditukar dengan pin 3 dan pin 2 ditukar dengan pin 6. Hal tersebut terjadi karena pin pengirim dan penerima berada pada lokasi yang berbeda. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan Network device yang sama.misalnya PC to PC.

3. Rollover Cable.

Ciri-ciri Rollover adalah kombinasi pin dibalik pada ujung yang satunya. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan PC ke port console pada Network device .

(10)

2.2.2. Optical Media

Media yang digunakan adalah Fiber optic. Dalam pengiriman sinyal, Fiber optic menggunakan cahaya sebagai pengganti arus listrik. Data digital direresentasikan sebagai bit 1 dan bit 0. Fiber optic memiliki berbagai macam keunggulan yaitu memiliki kecepatan koneksi yang tinggi tanpa terpengaruh interferensi elektromagnet dan tidak mengalami crosstalk seperti menggunakan kabel lainnya dan juga karena menggunakan cahaya sebagai sinyal, Fiber optic bisa menjangkau jarak yang lebih jauh dibanding dengan kabel tembaga. Namun Fiber optic lebih mahal dan lebih sulit dipasang dan ditangani daripada media kabel. Fiber optic mempunyai dua tipe yaitu:

1. Single mode fiber

Tipe ini mengirimkan satu sinyal yang mengalir lurus sepanjang Fiber core. Ukuran ketebalan single mode Fiber core mencapai 8.3 sampai 10 micron, dan sumber sinyalnya adalah cahaya laser. Fiber single mode mempunyai jangkauan yang lebih jauh dari multi mode. 2. Multi mode Fiber

Tipe ini mampu mengirimkan beberapa sinyal dalam satu fiber. Ukuran ketebalan multimode Fiber core mencapai 50 atau 62.5 micron. Sumber cahaya sinyalnya adalah Light Emitting Diodes (LED), dan sinyal

(11)

dipantulkan pada inner cladding yang menyelimuti Fiber core dengan menggunakan prinsip pemantulan sempurna.

2.2.3. Wireless

Wireless Network adapter adalah alat untuk penghubung jaringan wireless pada suatu host. Dalam penggunaan wireless dapat ditingkatkan kompabilitasnya dengan memasang access point (AP) yang berfungsi sama dengan hub bagi infrastruktur WLAN. AP mempunyai antena untuk menyediakan konektivitas wireless untuk jangkauan daerah tertentu, biasanya disebut sebagai cell. Untuk melingkupi area yang lebih luas, AP dapat dipasang secara overlap hingga host dapat melakukan roaming di antara cell.

2.3. Klasifikasi Jaringan Komputer

2.3.1. Berdasarkan Topologi Jaringan

Menurut CCNA 1 Versi 4.0 modul 2.1.4, Topologi jaringan menjelaskan struktur jaringan, dimana topologi jaringan terbagi menjadi dua kelompok, antara lain physical topology dan logical topology.

(12)

2.3.1.1 Physical topology

Physical topology merupakan gambar susunan sebenarnya dari kabel maupun medianya.

Physical topology yang umumnya digunakan, antara lain: 2.3.1.1.1 Bus

Menggunakan “single backbone segment” sebagai penghubung semua komputer yang ada pada jaringan. Semua komputer terhubung secara langsung ke kabel tersebut.

2.3.1.1.2 Ring

Menghubungkan satu komputer dengan komputer berikutnya, dan seterusnya sehingga membentuk suatu loop tertutup.

2.3.1.1.3 Star

Menghubungkan semua kabel ke satu pusat

(13)

2.3.1.1.4 Extended star

Menggabungkan beberapa topologi star menjadi satu. Hub atau switch yang dipakai untuk menghubungkan beberapa komputer pada satu jaringan dengan menggunakan topologi star dihubungkan lagi ke hub atau switch utama.

2.3.1.1.5 Hierarchical

Dibuat mirip dengan topologi extended star tetapi pada sistem jaringan yang dihubungkan dapat mengontrol arus data.

2.3.1.1.6 Mesh

Setiap host harus memiliki hubungan langsung dengan semua host lainnya dalam jaringan. Topologi ini juga merefleksikan internet yang memiliki banyak jalur ke satu titik.

(14)

Gambar 2.2 Physical topology

2.3.2. Logical topology

Logical Topology menjelaskan bagaimana host-host saling berkomunikasi melalui media (transmisi data). Logical Topology yang paling sering digunakan adalah :

2.3.2.1 Broadcast

Setiap host mengirimkan data ke semua host lainnya yang berada di jaringan. Khususnya pada topologi jaringan star, bus dan mesh. Tidak ada aturan mengenai jalannya data pada jaringan ini. Logical topology ini lebih dikenal dengan istilah

(15)

first come first serve. Salah satu teknologi yang mengaplikasikan teknologi ini adalah ethernet.

2.3.2.2 Token passing

Teknik ini mengatur jalannya data dan pemakaian jaringan dengan cara mengirimkan token elektronik secara estafet ke setiap host yang ada. Host yang mendapat giliran menerima token berhak untuk mengirimkan data di jaringan, begitu sebaliknya, Teknologi yang mengaplikasikan teknik ini adalah Token Ring dan FDDI (Fiber Distribute Data Interface).

2.3.3. Berdasarkan luas cakupan

Menurut CCNA Exploration 1 Versi 4.0 Modul 2.2.1 – 2.2.3 Berdasar dari luas area yang dicakup, jaringan computer terbagi menjadi tiga ukuran, yaitu Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), dan Internet.

2.3.3.1 LAN

LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, umumnya LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi

(16)

Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

2.3.3.2 WAN

WAN adalah jaringan komputer yang mencakup area yang besar, sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

2.3.3.3 Internet

Internetwork adalah jaringan global yang saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi manusia. Beberapa dari jaringan global ini dimiliki oleh sekelompok orang dalam jumlah besar dan organisasi private, seperti agen pemerintah atau perusahaan industri, dan dipesan secara

(17)

eksklusif untuk mereka gunakan. Jaringan global yang paling dikenal dan dapat di akses oleh publik secara luas adalah internet

Internet diciptakan oleh interkoneksi jaringan yang dimiliki oleh Internet Service Provider (ISP). ISP jaringan ini saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk menyediakan akses kepada jutaan pengguna di seluruh dunia. Untuk memastikan komunikasi yang efektif melalui bermacam-macam prasarana, dibutuhkan aplikasi yang konsisten, teknologi yang dikenali secara umum, dan protokol ( aturan ) serta kerjasama dari semua agen administrasi jaringan

2.4. Protocol

Menurut CCNA Exploration 1 Versi 4.0 Modul 2.3.1 Semua komunikasi, baik face-to-face ataupun melalui jaringan diatur oleh aturan yang disebut dengan protokol. Protokol-protokol ini dikelompokan berdasarkan karakteristik dari komunikasi. Pada komunikasi probadi kita saat ini, aturan yang kita gunakan untuk berkomunikasi melalui satu media, seperti panggilan telepon, tidak memerlukan protokol yang sama ketika menggunakan media lain, seperti mengirim surat.

Bayangkan berapa banyak aturan atau protokol yang mengatur semua metode-metode komunikasi yang berbeda yang ada di dunia saat ini.

Komunikasi yang sukses antar host pada jaringan memerlukan interaksi dari berbagai macam protokol. Sekelompok protokol berkaitan yang diperlukan

(18)

untuk melakukan komunikasi disebut protocol suite. Protokol-protokol ini diimplementasikan di Software dan Hardware yang dipanggil dari setiap host dan peralatan jaringan.

Salah satu cara yang baik untuk memvisualisasikan bagaimana semua protokol berinteraksi pada host tertentu adalah dengan melihat itu sebagai sebuah tumpukan. Tumpukan protokol memperlihatkan bagaimana sebuah protokol dalam suite diimplementasikan pada host. Protokol dilihat sebagai lapisan hirarki, yang setiap level pelayanan yang lebih tinggi tergantung pada fungsi yang ditentukan oleh protokol pada pelayanan yang lebih rendah. Lapisan bawah dari tumpukan berkaitan dengan pemindahan data menggunakan jaringan dan menyediakan layanan ke lapisan atas, dimana difokuskan pada isi dari pesan yang dikirim dan tampilan pengguna.

2.5. Pengenalan Layer

Menurut CCNA Exploration 1 Versi 4.0 Modul 2.4.1 – 2.4.8 Konsep layer menjelaskan bagaimana komputer berkomunikasi satu dengan lainnya. Ketika komputer mengirimkan informasi melalui Network, semua komunikasi diatur oleh komputer sumber dan kemudian dikirim ke tempat tujuan.

Setiap paket data dikirimkan melalui source maka data tersebut akan melewati layer-layer dan informasi akan ditambahkan pada data tersebut di setiap layer yang dilaluinya. Informasi tambahan inilah yang berguna dalam keberhasilan komunikasi dengan komputer tujuan. Setiap informasi yg

(19)

ditambahkan pada source layer akan dibaca oleh layer yang sama pada komputer tujuan.

Standar utama dari konsep layer ini terdapat pada model Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dan Open System interconnection (OSI). Model ini menjelaskan bagaimana data berkomunikasi dari komputer yang satu ke komputer yang lain, hanya saja terdapat perbedaan dari jumlah layer dan fungsi dari masing masing model pe-layeran ini.

2.5.1. Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP)

TCP/IP dirancang dengan standar terbuka. Diciptakan awalnya oleh Departement of Defense U.S sebagai desain Network yang dapat berfungsi dalam kondisi apapun, setelah itu semua orang bebas untuk menggunakan standar TCP/IP dalam desain jaringannya.

Sebagai sebuah protokol TCP/IP memiliki referensi sendiri yang terdiri atas empat layer dengan keterangan sebagai berikut :

1. Application Layer

Layer ini berfungsi untuk menangani High-level Protocol. Seperti masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. Layer ini berisi spesifikasi protokol-protokol khusus yang menangani aplikasi umum seperti Telnet, File Transfer Protocol (FTP), Domain Name System (DNS),dll.

(20)

2. Transport Layer

Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara membuat logical connection antara ke duanya. Layer ini juga berfungsi untuk memecah data dan membangun kembali data yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data, Transport Layer juga menangani masalah reliability, flow control, dan error correction. Dengan terdiri atas dua protokol yaitu transmission control Protocol dan User Datagram Protocol (UDP). Protokol TCP memiliki orientasi terhadap reliabilitas data. Sedang Protokol UDP lebih berorientasi atas kecepatan pengiriman data.

3. Internet Layer

Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas untuk melakukan packet switching. Terdapat beberapa protokol yang berjalan pada layer ini seperti Internet Protocol (IP), Internet Control Message Protocol (ICMP), Address Resolution Protocol (ARP), dan Reverse Address Resolution Protocol (RARP).

(21)

4. Network Access Layer

Layer ini bertugas untuk mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik jaringan. Termasuk didalamnya detil Teknologi LAN dan WAN.

2.5.2. Open System Interconnection (OSI)

Pada awal tahun 1980an terjadi peningkatan pesat jumlah dan ukuran jaringan komputer di seluruh dunia. Awalnya alat jaringan tidak memiliki standar aturan, sehingga menimbulkan masalah komunikasi antara alat jaringan yang berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan alat-alat komunikasi jaringan yang mampu bekerja dengan standar yang sama.

Untuk menghindari terjadinya miskomunikasi antar alat alat jaringan ini, international Organization for Standardization (ISO) mengembangkan model jaringan seperti Digital equipment Corporation net (DECnet), System Network Architecture(SNA), dan TCP/IP untuk menetapkan aturan aturan yang dapat diterapkan ke semua jaringan. Dengan model yang dikembangkan oleh ISO, vendor dapat membuat alat jaringan yang mampu berkomunikasi dengan alat jaringan yang di buat oleh vendor lainnya.

(22)

Open System Interconnection (OSI) yang dikeluarkan oleh ISO pada tahun 1984 merupakan model jaringan dengan serangkaian standar yang menjamin kesesuaian yang lebih tinggi dengan teknologi jaringan lainnya.

Keuntungan dari model OSI layer adalah : 1. Mengurangi kerumitan

2. Standarisasi interface

3. Mempermudah perancangan secara modular 4. Mempermudah pengajaran dan pembelajaran

OSI merupakan sebuah framework yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana informasi berjalan dalam Network. Model referensi OSI memiliki 7 layer dengan fungsinya masing-masing. Sebuah data yang melewati model ini akan melalui seluruh atau sebagian tujuh layer secara berurutan sesuai dengan asal data tersebut.

Layer-layer OSI berikut fungsinya dari layer teratas (ketujuh) adalah sebagai berikut :

1. Application Layer

Berhubungan dengan aplikasi-aplikasi seperti email, transfer file, web browser dan lainnya. Dengan Protocol Data Units (PDU) pada layer ini disebut data.

(23)

2. Presentation layer

Menangani representasi data seperti format, encoding/encryption dan compression, dengan Protocol Data Units (PDU) berupa data.

3. Session layer

Membuat, mengatur dan memutuskan sesi antar aplikasi, dengan Protocol Data Units (PDU) masih berupa data.

4. Transport Layer

Menyediakan end-to-end-connection yang menjamin reabilitas data, dengan Protocol Data Units (PDU) pada layer ini yaitu Segment.

5. Network layer

Memberikan alamat logik data dan menentukan jalur yang akan dilalui informasi, dengan PDU yaitu packet

6. Data link Layer

Menangani perpindahan data dari Network-interface menuju ke medium fisik. Dengan PDU berupa Frame

7. Physical Layer

Mengatur bagaimana data dapat ditransmisikan dalam sebuah medium fisik, dengan PDU berupa Bits

(24)

Gambar 2.3 PDU dari informasi antar host yang saling berkomunikasi

2.5.3. Perbandingan OSI layer dan TCP/IP layer

Menurut CCNA Exploration 1 Versi 4.0 Modul 2.4.8, perbedaan antara model OSI dan TCP/IP :

1. TCP/IP menggabungkan presentation layer dan session layer OSI ke dalam Application Layer-nya.

2. TCP/IP meggabungkan dataling layer dan physical layer OSI ke dalam Network access layer.

3. TCP/IP lebih sederhana karena memiliki 4 layer.

4. Protocol TCP/IP merupakan standar untuk pengembangan internet sehingga model TCP/IP mendapatkan kredibilitas hanya karena protokolnya. Sebaliknya, jaringan tidak bisa

(25)

dibangun dengan protokol OSI, meskipun OSI digunakan sebagai panduan.

(26)

2.6. Teknologi WAN 2.6.1. Leased Lines

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.2 Link point-to-point menyediakan komunikasi WAN dari customer premises ke penyedia jaringan sampai tujuan. Point-to-point lines biasanya dikeluarkan oleh carrier, sehingga disebut leased lines.

Sirkuit yang dikhususkan dihargai berdasarkan Bandwidth yang dibutuhkan dan jarak antara dua tempat yang dihubungkan. Kecepatan leased line sendiri bisa mencapai 64 Kbps-45Mbps.

Secara umum, Link point-to-point lebih mahal daripada layanan yang dibagi-bagi, seperti Frame relay. Biaya Leased line bisa menjadi mahal ketika digunakan untuk menghubungkan banyak tempat.

Keuntungan menggunakan leased line adalah tidak adanya latency dan jitter antara dua tempat, dan koneksi yang selalu tersedia. Leased line digunakan untuk membangun WAN dan memberikan kapasitas tersendiri yang permanen. Karena lalu lintas WAN sering berubah-ubah, sehingga kapasitas Bandwidth yang tersedia sering tidak sama. Pada setiap ujungnya, membutuhkan sebuah interface pada router, yang mana akan menaikan biaya peralatan. Namun leased lines juga mempunyai kelemahan, antara lain : penggunaan Bandwidth yang kurang optimal karena kapasitasnya yang tetap, setiap end-point memerlukan penambahan interface, dan perubahan kapasitas terhadap leased lines memerlukan kunjungan carrier langsung ke tempat.

(27)

Gambar 2.5 Topologi Leased Line

(28)

2.6.2. Analog Dialup

MenurutCCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.3.1 ketika perpindahan data dibutuhkan, modem dan analog dialed telephone line menyediakan koneksi berkapasitas rendah dan switch yang pribadi, dan mengidentifikasi tipe dari skenario bisnis yang mempunyai banyak keuntungan dari pilihan ini.

Telepon tradisional menggunakan kabel tembaga, yang disebut local loop, untuk menghubungkan ke Public Switched Telephone Network (PSTN). Local loop tidak sesuai untuk mengirimkan langsung data biner komputer, tetapi dengan bantuan modem, data komputer bisa melalui jaringan telepon.

Local hoop tradisonal dapat mengirim data komputer binari melalui jaringan suara telepon melalui modem. Modem memodulasikan data binari ke sinyal analog pada asal dan medemodulasi sinyal analog ke data binari pada tujuannya. Karakteristik fisik dari loop count dan koneksi ke PSTN kecepatannya dibatasi hanya sampai dengan 56 kb/s.

Untuk bisnis yang relatif kecil, analog dialup cukup memadai untuk pertukaran harga, laporan rutin, email, dan gambar-gambar penjualan, dimana transfer data tidak memerlukan bandwith yang besar dan tidak digunakan terus-menerus Menggunakan dialup pada malam hari dan hari libur untuk pertukaran data yang besar dan back-up data memberi keuntungan dengan tarif yang lebih murah. Tarifnya berdasar pada jarak antar kedua titik, waktu dan lama koneksi.

(29)

Keuntungan dari modem dan jaringan analog adalah kemudahan, dan implementasi yang murah. Kerugiannya adalah transfer data yang lambat dan cenderung lama tersambung. lalu lintas suara dan video tidak akan beroperasi dengan memadai.

Gambar 2.7 Topologi Analog Dial-Up

2.6.3. Integrated Services Digital Network (ISDN)

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.3.2 ISDN merupakan jaringan yang menyediakan koneksi digital dari sumber ke tujuan untuk mendukung sekumpulan layanan termasuk layanan suara dan data. ISDN memperbolehkan beberapa saluran digital beroperasi secara terus-menerus melalui kabel telepon yang sama dengan yang digunakan untuk seluruh analog dan memperbolehkan sinyal digital dikirim melalui kabel telepon yang ada serta menyediakan Bandwidth

(30)

lebih dari koneksi dialup 56 Kbps. Pada umumnya ISDN digunakan untuk back up data. Konektivitasnya sendiri tidak permanen.

ISDN mengubah local loop menjadi koneksi digital Time- Division Multiplexed (TDM). Koneksinya menggunakan jalur 64 kbps B channel.

Struktur transmisi ISDN dibentuk dari beberapa channel yang terhubung menjadi satu dan terintegrasi menjadi satu sistem. Channel tersebut antara lain:

1. Channel B (64 Kbps)

Channel ini digunakan untuk membawa semua tipe data digital.

2. Channel D (16 Kbps)

Channel ini digunakan untuk membawa Signaling information.

Ada dua macam tampilan ISDN :

1. Basic Rate Interface (BRI)-ISDN digunakan untuk rumah dan perusahaan kecil dan menyediakan dua 64kb/s channel B dan satu 16 kb/s channel D. Channel D BRI didesign untuk mengatur dan sering dibawah penggunaan, karena hanya mempunyai dua channel B untuk diatur. Beberapa provider mengizinkan channel d untuk mengangkut data pada low bit rate seperti koneksi X.25 pada 9.6 kb/s

(31)

2. Primary Rate Interface (PRI)-ISDN juga tersedia untuk instalasi yang lebih besar. PRI mengirim 23 channel B dan satu channel D dengan kecepatan 64 kb/s di Amerika utara, untuk bit rate sampai dengan 1.544 Mb/s. pada Amerika utara, PRI cocok untuk koneksi T1.

(32)

2.6.4. X.25

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.4 X.25 merupakan protokol layer ketiga model OSI dimana virtual circuits (VC) bisa dibuat dalam jaringan dengan memanggil paket request. Dengan kata lain X.25 menggunakan Switched Virtual Circuit.

Meresponi mahalnya leased line, dibuatlah X.25. Namun X.25 sudah tidak dapat dipakai lagi karena mempunyai kapasitas yang rendah. Hal ini disebabkan dengan penggunaan extensive error checking, yaitu error dan flow control. Saat ini X.25 sudah digantikan Frame relay.

Biaya tergantung dari banyaknya data yang dikirim, bukan dari lamanya koneksi, ataupun jarak koneksi sehingga X.25 menjadi terjangkau.

Kecepatan X.25 bervariasi dari 2400 b/s sampai dengan 2 Mb/s. Biasanya jaringan publik memakai kapasitas rendah jarang diatas 64kb/s.

Jaringan X.25 sekarang digantikan dengan teknologi layer 2 yang lebih baru seperti frame relay, ATM, dan ADSL. X.25 masih ambil bagian dalam memajukan dunia, dimana ada akses terbatas untuk teknologi yang lebih baru.

(33)

Gambar 2.9 Topologi X.25

2.6.5. ATM (Asynchronous Transfer Mode)

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.4 ATM merupakan teknologi yang mampu mengirim suara, video dan data melalui jaringan pribadi ataupun umum. ATM dibuat berdasarkan arsitektur cell. Besar sebuah cell selalu 53 bytes, dimana 5 bytes-nya merupakan headernya. Header cell ATM mengandung Virtual Path Identifier (VPI) dan Virtual Channel Identifier (VCI). Kecepatan ATM bisa mencapai 1.544 Mbps- 9953 Mbps.

Bandwidth yang dibutuhkan 20% lebih besar untuk mengirimkan data yang sama dibandingkan Frame relay. Besar paketnya adalah 53 bytes, sementara jaringan biasa dapat mengirim 1500 bytes. Pengguna jaringan umumnya terkoneksi dengan menggunakan ethernet, dan

(34)

peralatan ethernet tidak menghasilkan cell. Ketika sebuah router menerima sebuah paket yang akan dikirim ke jaringan ATM, router tersebut akan membuat cell dengan memecahkan paket menjadi beberapa cell yang kecil.

ATM diperuntukkan untuk skala besar dan dapat mendukung T1/E1 OC12 (622 Mb/s) dan lebih tinggi.

Kelebihan ATM antara lain kemampuannya untuk mendukung PPP links atau multipoint links, Class of Service (CoS) , Quality of Service (QoS), dan mengirim data, suara dan video.

(35)

2.6.6. Frame relay

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.4 Walaupun mirip dengan X.25, Frame relay berbeda dengan X.25 beberapa sisi. Paling pentingnya, protokol yang digunakan lebih sederhana yang bekerja pada layer data link dibanding dengan layer Network. Frame relay mengimplementasikan no error atau flow control. Frame relay menawarkan kecepatan sampai dengan 4 Mbps, bahkan beberapa jaringan menawarkan kecepatan yang lebih cepat.

Frame relay VC (Virtual Circuit) dapat dikenali dari DLCI (Data Link Connection Identifier), ketika memastikan komunikasi jaringan dari satu alat DTE ke peralatan lainnya. Kebanyakan koneksi frame relay menggunakan PVC (Permanent Virtual Circuit) daripada SVC (Switched Virtual Circuit).

Frame relay memberikan koneksi permanen, shared, dan koneksi bandwith medium yang mengirim baik suara maupun lalu lintas trafik. Frame relay ideal untuk menghubungkan LAN perusahaan. Router pada LAN hanya membutuhkan satu alat, meskupun banyak VC yang dipakai. Koneksi short-leased line ke jaringan frame relay dapat menghemat biaya diantara LAN yang berantakan.

(36)

Gambar 2.11 Topologi Frame relay

2.6.7. DSL (Digital Subscriber Line)

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.5.1 teknologi DSL merupakan teknologi broadband yang menggunakan saluran telepon yang ada untuk mentransportasi data yang besar untuk pelanggannya. Dimana broadband merupakan suatu teknik yang menggunakan banyak frekuensi dalam media fisik yang sama untuk mengirim data.

Kabel-kabel DSL pelanggan disatukan menjadi satu, kapasitas tinggi menggunakan DSL access multiplexer (DSLAM) pada lokasi penyedia jaringan. DSLAM dipadu dengan teknologi TDM untuk

(37)

mengumpulkan banyak kabel pelanggan menjadi satu media. Biasanya koneksi T3 (DS3). Sekarang teknologi DSL digunakan coding canggih dan teknik modulasi untuk mengambil kecepatan sampai dengan 8.192 Mb/s

Banyak macam tipe DSL, standar. DSL sekarang pilihan populer pada departemen perusahaan IT untuk mendukung pekerja rumah. Biasanya pelanggan tidak dapat memilih untuk menghubungkan jaringan perusahaan langsung, tetapi harus terhubung ke ISP kemudian koneksi IP terhubung ke perusahaan melalui internet. Resiko keamanan terjadi pada proses ini tetapi dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan keamanan.

(38)

2.6.8. Cable Modem

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.5.1 kabel Coaxial banyak digunakan di perkotaan untuk menyalurkan sinyal televisi. Dimana akses jaringan tersedia pada beberapa jaringan televisi. Hal ini mengijinkan Bandwidth yang lebih besar daripada local loop yang menggunakan kabel tembaga. Sebuah cable modem mampu mengirim data 30-40 Mbps.

Cable modem menyediakan koneksi yang selalu aktif dan pemasangan yang mudah. Namun koneksi yang selalu aktif berarti komputer yang terhubung rentan terhadap masalah keamanan, sehingga cable modem services menyediakan kemampuan untuk menggunakan koneksi Virtual Private Network (VPN) ke server VPN, yang berada pada lokasi perusahaan.

Pelanggan cable modem harus memakai ISP dan bekerjasama dengan penyedia jaringan. Semua pelanggan lokal memiliki bandwith yang sama. Semakin banyak orang yang ikut serta semakin kecil bandwith yang kita dapat.

(39)

Gambar 2.13 Topologi Cable Modem

2.6.9. VPN Technology

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.5.2. Resiko keamanan akan banyak muncul ketika pekerja telekomunikasi menggunakan pelayanan broadband untuk mengakses WAN lebih dari internet. Untuk memperhatikan keamanan alamat, broadband service menyediakan kemampuan untuk menggunakan koneksi Virtual Private Network (VPN) untuk VPN server.

VPN mengenkripsi koneksi antara jaringan private diatas jaringan public seperti internet. VPN menggunakan koneksi virtual yang disebut VPN tunnel (terowongan VPN), dimana jalur internet dari jaringan private perusahaan menuju ke pegawai dan penerima.

(40)

Manfaat VPN:

1. Mengurangi biaya

Dengan menggunakan VPN, perusahaan menggunakan internet global untuk berhubungan dengan cabang dan pengguna lainnya, sehingga menghapus kemahalan harga jalur WAN dan modem bank.

2. Keamanan

VPN menyediakan level keamanan tertinggi dengan menggunakan enkripsi yang maju dan autentifikasi protocol untuk menjaga keamanan data dari para pencuri data.

3. Skalabilitas

VPN menggunakan infrastruktur internet dalam ISP dan perlengkapannya untuk mempermudah user yang baru.Perusahaan bisa menambahkan kapasitas dalam jumlah besar tanpa menambah infrastruktur penting

4. Kesesuaian dengan teknologi broadband

VPN teknologi didukung oleh broadband service seperti DSL dan kabel, jadi mobile workers dan telecommuter bisa menggunakan pelayanan internet berkecepatan tinggi untuk mengakses jaringan perusahaan mereka.

(41)

Ada 2 tipe akses VPN :

1. Site-to-site VPN : menghubungkan seluruh jaringan agar dapat diakses oleh jaringan lainnya, sebagai contoh :mereka dapat menghubungkan jaringan cabang perusahaan ke jaringan perusahaan pusat. Setiap site harus menggunakan VPN gateway seperti router,Firewall,VPN concentrator atau alat-alat keamanan lainnya.

2. Remote-access VPN : memungkinkan individual host, seperti telecommuters,mobile user,dan pelanggan extranet,untuk mengakses jaringan perusahaan dengan aman lebih dari menggunakan internet.Setiap host harus memiliki VPN client Software atau menggunakan web-based client

(42)

Gambar 2.14 Topologi VPN

2.6.10. Metro Ethernet

Menurut CCNA Exploration 4 Versi 4.0 Modul 1.3.5.3 Metro ethernet merupakan teknologi jaringan yang berkembang dengan cepat yang menyalurkan ethernet kepada jaringan publik oleh perusahaan telekomunikasi. Penghubung IP-aware ethernet memungkinkan jasa provider untuk memberi tawaran kepada perusahaan untuk pengumpulan suara, data dan layanan video seperti IP telephony, video streaming, gambar dan simpanan data. Dengan memperpanjang ethernet ke daerah metropolitan, perusahaan dapat menyediakan kantor terpencil mereka dengan akses yang dapat dipercaya untuk aplikasi dan data pada kepala bagian LAN perusahaan.

(43)

Keuntungan metro ethernet meliputi:

1. Mengurangi biaya, dan administrasi metro ethernet menyediakan sebuah penghubung, lapisan luas bidang dua jaringan yang sanggup mengelola data, suara dan video pada infrastruktur yang sama. Karakteristik ini meningkatkan lebar jalur dan menghapus penukaran yang mahal dari ATM ke frame relay. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk berhubungan dengan banyak tempat dengan biaya yang tidak mahal dalam area metropolitan ke semua dan ke internet.

2. Integrasi yang mudah dengan jaringan metro ethernet yang ada dapat dengan mudah terhubung ke LAN ethernet lain yang ada, mengurangi biaya dan waktu instalasi.

3. Ditingkatkannya produktivitas metro ethernet memungkinkan perusahaan mengambil banyak keuntungan dari peningkatan produktivitas aplikasi IP yang sulit diimplementasikan pada TDM atau jaringan frame relay, seperti pusat komunikasi IP, VoIP, dan video streaming serta siaran video.

(44)

Gambar 2.15 Topologi Metro Ethernet

2.7. Routing

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 1.3.3 routing merupakan pemilihan rute dalam sebuah jaringan untuk mengirim data ataupun lalu lintas fisik. Routing loop dapat terjadi saat terjadi inkonsistensi dalam tabel routing karena konvergensi yang lambat pada saat terjadi perubahan jaringan.

(45)

Routing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Static Routing

Remote Network ditambahkan ke routing table manapun dengan configuring routes atau menggunakan dynamic routing protocol.Ketika IOS mempelajari tentang remote network dan alat penghubungnya itu akan digunakan untuk mencapai suatu jaringan,itu menambah rute itu untuk routing table selama exit interface ada.

Static route itu termasuk alamat network dan subnet mask dari remote Network, bersama dengan alamat IP tentang next-hop router atau exit interface. Static route ditandai dengan kode S didalam routing table yang diketahui di dalam figur.

2. Dynamic Routing

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 1.3.4 Remote jaringan dapat juga ditambahkan pada routing table dengan menggunakan dynamic routing protocol.Dynamic routing protocol digunakan router untuk menyebarkan informasi tentang rute dan status dari remote network.

Protokol dynamic routing melakukan beberapa pekerjaan, termasuk :

1. Network discovery atau pencarian sebuah Network.

(46)

2.7.1. Classful dan Classless Routing

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 10.1.1 untuk meningkatkan efisiensi, biasanya sebuah jaringan yang relatif besar dipecah-pecah menjadi jaringan yang lebih kecil (subnet). Dimana setiap subnet mempunyai subnetmask yang terdiri dari 32-bit address mask yang digunakan IP untuk mengidentifikasi bit-bit yang dimiliki alamat IP yang akan digunakan untuk alamat subnet.

2.7.1.1 Classful Routing

Routing protocol yang menggunakan Classful Routing memiliki subnetmask yang sama di setiap subnet yang berada dalam jaringannya.

2.7.1.2 Classless Routing

Routing protocol yang menggunakan Classless Routing memiliki subnetmask yang berbeda di setiap subnet yang berada dalam jaringannya.

(47)

2.7.2. Algoritma Routing

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 4.1.2 umumnya algoritma routing digolongkan menjadi dua kategori:

1. Distance vector

Seperti namanya distance vector berarti bahwa rute itu disebutkan sebagai distance (jarak) dan direction (arah) garis vektor. Distance digambarkan dalam suatu matrik seperti hop-count dan direction mudahnnya adalah next-hop router atau exit interface.

Sebuah router menggunakan vector routing protocol tidak memiliki pengetahuan tentang seluruh jalur untuk ke jaringan yang dituju. Router itu hanya mengetahui :

1. Direction atau interface paket harus di sampaikan.

2. Distance atau seberapa jauhnnya paket tersebut ke jaringan tujuan.

Yang termasuk distance vector adalah Routing Information Protocol (RIP) versi 1, RIP versi 2, Interior Gateway routing Protocol (IGRP).

(48)

2. Link-State

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 10.1.1 algoritma ini menghitung dan menggunakan jalan yang terpendek ke router lain, update dikirim jika ada perubahan topologi jaringan, lebih cepat untuk converge, tidak rentan terhadap routing loop, lebih sulit untuk dikonfigurasi, membutuhkan lebih banyak memori dan processing power, lebih sedikit menghabiskan bandwidth dibanding distance vector, mengambil pandangan umum seluruh topologi jaringan. Yang termasuk link-state adalah OSPF, dan IS-IS.

2.7.3. Routing Protocol

Routed protocol merupakan protokol yang dijalankan dalam internetwork.

Yang termasuk dalam routed protocol adalah Internet Protocol (IP), DECnet, AppleTalk, Novell NetWare, OSI, Banyan VINES, dan Xerox Network System (XNS).

Routing protocol merupakan protokol yang mengimplementasi algoritma routing, seperti algoritma distance vector dan algoritma linkstate. Intinya, Routing protocol digunakan untuk membangun tabel yang digunakan untuk menentukan pemilihan jalan dari routed protocol.

(49)

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 10.1.1 Routing protocol terbagi menjadi dua bagian, antara lain:

1. Interior Gateway Protocols (IGPs)

Interior Gateway Protocols (IGPs) digunakan untuk penyaluran dalam daerah penyaluran yang mana jaringannya dalam pengawasan organisasi tunggal. Sebuah sistem autonom biasanya terdiri atas banyak jaringan individu yang dimiliki oleh perusahaan, sekolahan dan institusi lain. IGP digunakan sebagai rute dalam sistem autonom dan juga rute dalam jaringan individu milik mereka. Sebagai contoh, CENIC mengoperasikan sistem autonom yang terdiri atas sekolah, kampus dan universitas di California. CENIC menggunakan IGP untuk rute dalam sistem autonomnya supaya semua institusi tersebut saling berhubungan. Masing-masing institusi pendidikan tersebut juga menggunakan IGP pada pilihan mereka untuk rute pada jaringan individu mereka. IGP digunakan oleh masing-masing badan untuk menyediakan determinasi lintasan yang tepat dalam area rute mereka, seperti CENIC yang menggunakan IGP untuk menyediakan lintasan rute yang terbaik dalam sistem autonom mereka. IGP untuk IP terdiri dari RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan IS-IS.

(50)

2. Exterior Gateway Protocols (EGPs)

Exterior Gateway Protocols (EGPs) pada sisi lain, diciptakan untuk penggunaan antar dua sistem autonom yang berbeda yang berada di bawah pengawasan administrasi yang berbeda. BGP merupaka satu-satunya EGP yang sekarang ini masih terus berjalan dan merupakan protokol penyalur yang digunakan oleh internet. BGP merupakan vektor lintasan protokol yang dapat menggunakan berbagai macam atribut yang berbeda untuk mengukur rute. Pada tingkatan ISP, sering terdapat banyak jaringan daripada hanya memilih lintasan yang tercepat. BGP khas digunakan antar ISP dan kadang antar perusahaan dan ISP.

2.7.4. Routing Information Protocol (RIP)

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 4.1.1 RIP routing protocol original yang pertama ditetapkan di RFC 1058.RIP memiliki Karakteristik kunci :

1. Hop count digunakan sebagai matrik untuk pemilihan jalur yang akan ditempuh.

2. Jika hop count untuk Network lebih dari 15, RIP tidak dapat menyediakan suatu rute untuk network tersebut. 3. Routing update dengan broadcast atau multicast setiap 30

(51)

2.7.5. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 4.1.1 IGRP adalah tatacara pengaturan protokol yang dimiliki dan dikembangkan oleh cisco. IGRP memiliki desain karakteristik:

1. Bandwidth,delay,load dan kehandalannya digunakan untuk membuat gabungan matrik.

2. Melakukan routing update setiap 90 detik (by default)

IGRP adalah pendahulu EIGRP,dan sekarang sudah jarang bahkan hampir tidak ada yang menggunakannya.

2.7.6. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 4.1.1 EIGRP adalah routing protocol yang mengatur tentang jarak vektor yang dikembangkan dan menjadi hak milik cisco.Karakteristik kunci EIGRP :

1. Dapat mengubah pengeluaran beban keseimbangan menjadi tidak sama.

2. Dapat menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk perhitungan jalur terpendek.

3. Tidak ada update secara periodik seperti RIP dan IGRP.Update Routing hanya dikirimkan ketika ada perubahan di topologi.

(52)

2.7.7. Open Shortest Path First (OSPF)

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 11.0.1 – 11.5.2 Open Shortest Path First (OSPF) merupakan protokol Link State yang dikembangkan sebagai pengganti Distance Vector protokol RIP. RIP merupakan protokol penyalur yang dapat diterima saat ini oleh jaringan maupun internet, namun mereka percaya kepada hop count sebagai satu-satunya ukuran untuk memilih rute terbaik dengan cepat menjadi tak dapat diterima dalam jaringan yang lebih besar yang dibutuhkan untuk solusi penyaluran yang lebih baik. OSPF merupakan protokol penyalur yang tidak dibedakan golongannya yang menggunakan konsep area untuk skalabilitas. RFC 2328 menetapkan metrik OSPF sebagai sebuah nilai sebarang yang disebut harga. IOS Cisco menggunakan luas bidang sebagai metrik harga OSPF. Keuntungan utama OSPF diatas RIP adalah konvergennya yang cepat dan skalabilitasnya terhadap implementasi jaringan lebih besar.

OSPF mempunyai 11 tipe LSA, yaitu:

1. Router LSA ( Link State Advertisement )

Tipe LSA ini dibuat untuk setiap area yang terhubung ke router dan hanya disebarkan dalam area OSPF tersebut. Router LSA menjelaskan biaya dan status link router dalam area.

(53)

Network LSA dibuat oleh DR dalam jaringan multi-akses dan mengandung informasi untuk semua router yang terhubung dengan jaringan multi-akses.

3. Network Summary LSA

Tipe LSA ini dihasilkan oleh ABR, disebarkan ke area OSPF selain area 0, dan mengandung informasi mengenai prefix inter-area OSPF.

4. ASBR Summary LSA

Tipe LSA ini dihasilkan oleh ABR dan mempunyai format yang sama seperti Network Summary LSA, namun ASBR Summary LSA hanya berisi lokasi sebuah ASBR bukan informasi prefix IP yang spesifik. 5. AS External LSA

Tipe LSA ini dihasilkan oleh ASBR dan mengandung informasi mengenai prefix diluar domain OSPF.

6. Multicast OSPF LSA

Tipe LSA ini digunakan ketika OSPF menggunakan multicast.

(54)

NSSA Eksternal LSA dihasilkan oleh ASBR ketika sebuah area telah dikonfigurasi sebagai NSSA. External routes hanya disebarkan dalam NSSA.

8. External Atributes LSA untuk Border Gateway Protocol Tipe LSA ini digunakan dalam internetworking OSPF dan Border Gateway Protocol (BGP).

9. Opaque LSA

Opaque LSA tipe 9 dibanjiri dalam sebuah subnetwork lokal.

10. Opaque LSA

Opaque LSA mengandung informasi yang harus dibanjiri dalam sebuah area namun tidak diteruskan di luar perbatasan area yang berhubungan.

11. Opaque LSA

Opaque LSA yang dibanjiri kemanapun selain area stub. LSA ini setara dengan tipe LSA 5.

Sebuah router menyadari ada perubahan dalam topologi jaringan, jika :

1. Router tersebut kehilangan koneksi pada jaringan yang terhubung, baik pada layer 1 maupun layer 2.

(55)

2. Router tersebut tidak menerima sejumlah pesan Hello OSPF yang berurutan dan telah ditentukan.

3. Router tersebut menerima update LSA dari adjacent neighbor, yang memberitahu ada perubahan dalam topologi jaringan.

Sekumpulan LSA yang dihasilkan semua router disebut sebagai link-state database. Router memproses informasi tentang link-states dan membangun link-state database. Oleh karena itu, setiap router mempunyai informasi link-states dan neighbors dari setiap router.

Jika LSA baru, maka router ditambahkan ke dalam database dan di-flood ke links yang lain. Jika nomor urutan LSA sama, maka router tidak menggubris LSA tersebut. Namun jika nomor urutan LSA lebih tua, maka router akan mengirimkan LSA yang lebih baru ke pengirim LSA yang lebih tua tersebut

Setiap router juga mempunyai adjacency database yang berisi daftar neighbor routers dimana router tersebut telah membangun komunikasi dua arah secara langsung. Untuk mengurangi jumlah pertukaran informasi routing antar beberapa neighbor dalan jaringan yang sama, router-router OSPF memilih sebuah designated router (DR) dan sebuah backup designated router (BDR).

(56)

OSPF mengenali empat kelas router, antara lain :

1. Internal router merupakan router yang berada di dalam satu area.

2. Area Border router (ABR) menghubungkan 2 atau lebih area.

3. Backbone router (BR) merupakan router yang terhubung dengan dua atau lebih area.

4. AS boundary router (ASBR) berkomunikasi dengan router yang berada di AS lain.

OSPF mendukung tiga macam koneksi dan jaringan, antara lain: point-to-point lines antara dua router, dan jaringan multiaccess dengan broadcasting ataupun nonbroadcasting.

Router OSPF menentukan router mana yang menjadi adjacent berdasarkan tipe jaringan yang terhubung.

Ada empat macam jaringan yang dikenali oleh interfaces OSPF, antara lain:

1. Broadcast multiaccess

Pada tipe jaringan ini, jumlah router yang akan dihubungkan tidak diketahui. Jika setiap router harus membangun adjacency penuh dengan setiap router dan saling bertukar informasi dengan setiap neighbor-nya maka akan terjadi overhead. Untuk menanggulangi masalah overhead tersebut, maka dilakukan pemilihan

(57)

DR. Dimana router DR akan adjacent ke semua router dalam broadcast segment.

Semua router dalam segment akan mengirim informasi link-state ke DR. DR yang akan menyebarkannya dengan alamat multicast 224.0.0.5 ke semua router OSPF. Jika DR gagal, maka router yang dipilih sebagai BDR akan menggantikan DR dalam melakukan tugasnya. Untuk meyakinkan DR dan BDR melihat link-states semua router, digunakan alamat multicast 224.0.0.6.

2. Jaringan Point-to-point

Tipe jaringan ini tidak memerlukan pemilihan DR dan BDR, karena kedua router tersebut mempunyai adjacent penuh.Contoh broadcast multiaccess antara lain : Ethernet, Token Ring, atau FDDI.

3. Nonbroadcast multi-access (NBMA)

NBMA melakukan pemilihan DR dan BDR. Contoh NBMA antara lain PPP, HDLC.

4. Point-to-multipoint

Tipe jaringan ini biasanya dikonfigurasi oleh seorang administrator, sehingga tidak memerlukan pemilihan DR dan BDR.

(58)

Area merupakan suatu jaringan atau sebuah kelompok jaringan yang berurutan. Area backbone disebut sebagai area 0. Pada area 0, jaringan OSPF mengenali beberapa tipe area, antara lain:

1. Standar area

Area ini dilihat sebagai sebuah SPF domain ke dalam dirinya sendri. Setiap router mengetahui tentang setiap prefiks di dalam area, dan mempunyai database topologi yang sama.

2. Stub area

Area ini tidak akan menerima rangkuman route dari luar AS. Area ini berguna karena dapat melindungi router yang kurang kuat dari router luar yang bagus.

3. Not so stubby area

Area ini merupakan stubby area yang dapat merubah informasi dari luar sehingga dapat dikirim ke area 0.

4. Totally stubby area

Area ini tidak menerima rangkuman LSA dari luar area maupun AS. Totally stubby area melindungi router-router internal dengan memperkecil routing table dan merangkum semua yang berada di luar area dengan sebuah default route.

(59)

Ada lima macam pesan yang dikenali dalam OSPF: 1. Hello untuk menemukan siapa tetangganya.

2. Link-state update yang menyediakan biaya pengirim ke tetangganya.

3. Link-state ack yang Acknowledges link-state update.

4. Database description mengumumkan update yang mana yang dimiliki pengirim.

5. Link-state request untuk meminta informasi dari rekan.

Ketika sebuah router memulai proses routing OSPF pada sebuah interface, router tersebut mengirim sebuah Hello packet dan tetap mengirimnya secara teratur dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

Jika router tersebut berada dalam jaringan multi-access, Hello protocol menentukan DR dan BDR. Kemudian setiap router mengirimkan LSA dalam link-state update (LSU) packets. Setiap LSA menjelaskan semua link router. Setiap router, yang menerima LSA dari tetangganya, mencatat LSA tersebut ke dalam link-state database. Setelah database lengkap, setiap router menghitung untuk membuat topologi logikal yang bebas loop.

Kelebihan OSPF antara lain: mendukung multi-area, adanya fitur stub area, menggunakan multicast untuk routing update, memiliki fitur authentikasi, mendukung penggunaan VLSM, mendukung summarization.

(60)

2.7.8. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 10.1.1 IS-IS merupakan protokol IGP yang digunakan oleh router untuk menentukan jalan yang terbaik untuk mengirim datagram atau paket melalui jaringan packet switching. IS-IS menganut algoritma link-state.

IS-IS menyebarkan status link dengan menggunakan link-state packets (LSPs). IS-IS menggunakan dasar model OSI dan bisa mendukung jaringan yang lebih besar dibanding dengan OSPF walaupun dengan peralatan yang sama. IS-IS diadaptasi untuk mengirim paket-paket IP sebagai tambahan paket-paket-paket-paket Network Service Access Point (NSAP).

2.8. Border Gateway Protocol (BGP)

Menurut CCNA Exploration 2 Versi 4.0 Modul 3.1.1 BGP merupakan EGP yang menggunakan algoritma distance vector. Sesuai dengan yang tertulis pada BGP sering digunakan diantara AS yang membentuk Internet Service Provider (ISP) dan ISP-clients.

Tetangga BGP bertukar semua informasi routing ketika koneksi TCP antara tetangga pertama kali terjalin. Ketika perubahan terhadap routing table diketahui, router BGP mengirim route yang berubah dan optimal route ke tetangganya. Router BGP tidak mengirimkan update routing secara berkala.

Gambar

Gambar 2.2 Physical topology
Gambar 2.3  PDU dari informasi antar host yang saling berkomunikasi
Gambar 2.5 Topologi Leased Line
Gambar 2.7 Topologi Analog Dial-Up
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada perbedaan syarat dukungan dan penutupan basis pada kasus gigitiruan sadel berujung bebas dengan gigititiruan penuh baik rahang atas atau rahang bawah, oleh karena

Dalam usaha melahirkan graduan yang mempunyai ciri-ciri unggul dan hebat KUKUM telah merancang untuk melaksanakan pembangunan sahsiah pelajar yang berteraskan kepada konsep

Lukisan berjudul Women III adalah merupakan hasil karya yang dibuat oleh seniman yang menganut aliran lukisan abstrak ekspresionis willem de Kooning dan merupakan salah satu

Berdasarkan penelitian prefalensi Infeksi Saluran Reprodukusi (ISR) pada kalangan WPS di 7 Kota di Indonesia pada tahun 2007 melaporkan pada WPS dengan masa kerja

Menggunakan persamaan (3.1) safety factor yang didapat sebesar 2,74. Hal ini berarti komponen tidak akan mengalami kegagalan bila diberi beban statis ini. LPG 3kg material SG295:

Penelitian yang dilakukan oleh Riska (2013) berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei)”

Akad” (makalah, Seminar Hukum Islam Semasa VII (SHIS VII) Peringkat Kebangsaan, Jabatan Fiqh & Usul, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya, 14-15 Disember 2011).. Kertas

(2004 dalam Larivie`re, Aksoy, Cooil, dan Keiningham, 2011: 47-48) juga mengamati bahwa, "Dibandingkan dengan konsumen yang tidak puas yang bisa beralih dalam