• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 97

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

Oleh : Febry Puspita Sari

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Febrypuspita08@gmail.com

Abstrak: Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kesalahan fonologi, dan (2) kesalahan morfologi dalam karangan berbahasa Jawa siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2014/ 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini berupa karangan berbahasa Jawa siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2014/ 2015. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, teknik catat, dan teknik dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah penulis sendiri sebagai instrumen utama dibantu catatan berupa lembar karangan siswa dan kartu pencatat data. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dalam penyajian hasil analisis digunakan teknik informal dan formal. Berdasarkan hasil peneitian disimpulkan bahwa (1) kesalahan fonologi yang meliputi penulisan vokal bahasa Jawa sebanyak 104 kesalahan, kesalahan penulisan konsonan sebanyak 15 kesalahan, kesalahan penggunaan huruf kapital sebanyak 18 kesalahan, kesalahan penggunaan tanda baca sebanyak 9 kesalahan. (2) kemudian kesalahan morfologi yang meliputi pengimbuhan di awal (prefiks) sebanyak 4 kesalahan, pengimbuhan di tengah 0 kesalahan, pengimbuhan di akhir (sufiks) sebanyak 3 kesalahan dan penggulangan atau rangkep sebanyak 1 kesalahan.

Kesalahan terbanyak yaitu terdapat pada kesalahan penulisan vokal bahasa Jawa dan paling sedikit mengalami kesalahan yaitu kesalahan pengulangan atau rangkep. Banyaknya kesalahan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) siswa tidak teliti dalam menuliskan karangannya, (2) banyak siswa yang belum memahami EYD Bahasa Jawa secara menyeluruh, (3) presepsi bahwa setiap kata yang dituliskan sesuai dengan apa yang diucapkan, (4) pengaruh dialek setempat, dan (5) pengaruh kebiasaan mengetik sms.

Kata kunci: kesalahan, menulis, karangan, berbahasa Jawa Pendahuluan

Pengajaran bahasa Jawa merupakan pelajaran muatan lokal wajib, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruan. Pengajaran bahasa Jawa memuat aspek kompetensi berbahasa dan bersastra dalam kerangka budaya Jawa yang masing-masing terbagi atas menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut harus mendapatkan porsi yang seimbang dalam pembelajaran di sekolah kerena tujuan pengajaran bahasa adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara lisan maupun tertulis.

Berdasarkan observasi pada tanggal 18 April 2015 melihat hasil tulisan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo, terlihat masih banyak kesalahan yang dilakukan

(2)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 98 siswa. Kesalahan yang terdapat dalam karangan siswa adalah penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan. Kesalahan dapat disebabkan karena ketidaktahuan siswa akan kaidah kebahasaan yang benar atau dapat juga disebabkan oleh faktor lain. Sebagai contoh, kesalahan berbahasa Jawa disebabkan karena siswa tidak terbiasa menulis tulisan berbahasa Jawa, bahkan tidak hanya dalam aktivitas tersebut, akan tetapi juga membaca, berbicara, dan menyimak. Akibatnya, ketika menulis akan ada kesulitan yang dialami. Kesalahan berbahasa jawa dalam karangan akan menyebabkan kesulitan memahami isi, bahkan dapat menimbulkan salah tafsir.

Hal tersebut disebabkan karena dalam tulisan harus tercipta komunikasi yang benar antara peneliti dan pembaca. Pemakaian ejaan, tata bahasa, serta pemilihan kata secara tepat akan menentukan makna tulisan tersebut secara menyeluruh. Oleh karena itu, hasil tulisan sedapat mungkin terhindar dari kesalahan.

Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan kesalahan berbahasa Jawa yang dilakukan siswa yang tidak terbiasa menggunakan bahasa Jawa. Dengan penelitian ini pula, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pengajar untuk menentukan langkah pembelajaran agar tercapai keberhasilan tujuan pembelajaran.

Hal tersebut menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk meneliti kesalahan berbahasa Jawa di SD Muhammadiyah Purworejo. Selain alasan tersebut, di SD Muhammadiyah Purworejo juga belum pernah dilakukan penelitian tentang analisis kesalahan berbahasa Jawa.

Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dialami suatu subjek penelitian yang dilakukan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata atau bahasa. Sumber data dari penelitian ini berupa hasil karangan berbahasa Jawa siswa kelas V B SD Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 23 karangan siswa yang bertemakan pengalaman pribadi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik catat dan dokumentasi. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 45 siswa yang terbagi

(3)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 99 menjadi dua kelas yaitu kelas VA yang berjumlah 22 siswa dan kelas VB yang berjumlah 23 siswa. sampel dalam penelitian ini yaitu 23 siswa, yang diambil melalui teknik simple random sampling. Instrumen penelitian meliputi instrumen utama yaitu peneliti itu sendiri dan instrumen bantu yaitu catatan berupa lembaran karangan berbahasa Jawa siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo dan kartu pencatat data.

Peneliti menggunakan uji keabsahan data dengan uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap hasil penelitian yaitu dengan cara meningkatkan ketekunan. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan secara menyeluruh data yang didapat selama proses penelitian. Teknik penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik informal.

Pembahasan Data 1. Kesalahan Fonologi

Kesalahan dalam bidang fonologi meliputi kesalahan penulisan vokal, kesalahan penulisan konsonan, kesalahan penggunaan huruf kapital, dan kesalahan tanda baca. Kesalahan tersebut lebih terperinci dapat dilihat pada tabel berikut:

a) Kesalahan Penulisan Vokal

Kesalahan kalimat karena penulisan vokal yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pembelajaran 2014/2015 sebanyak 104 kata. Adapun kesalahan penulisan vokal /a/ ditulis /o/ sebanyak 62 kata, kesalahan penulisan vokal /i/ ditulis /e/ sebanyak 30 kata, kesalahan penulisan vokal /u/ ditulis /o/ sebanyak 10 kata, kesalahan penulisan vokal (+) e sebanyak 2 kata. Berikut ini contoh data kesalahan penulisan vokal dan pembahasannya.

‘ aku menunggu bis di depan bank BNI bersama teman- teman sekelas dengan guru- guru’ (Vinaldi)

Kalimat di atas termasuk kalimat yang menyimpang dari kaidah Ejaan Yang Disempurnakan. Hal itu terlihat dari pemakaian huruf /a/ pada konco

‘teman’. Penulisan fonem *ɔ] pada kata tersebut berubah menjadi suara /a/

(4)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 100 miring penulisan fonem [ɔ] pada kata tersebut harus ditulis dengan huruf /a/.

Dengan demikian, penulisan konco ‘teman’ pada kalimat tersebut seharusnya ditulis menjadi kanca ‘teman’. Perbaikan kalimat di atas dipaparkan di bawah ini.

Aku nunggu bis ing ngarep Bank BNI karo kanca- kanca.

‘saya menunggu bis di depan Bank BNI bersama teman- teman’.

b) Kesalahan Penulisan Konsonan

Pada data kesalahan penulisan huruf konsonan terdapat kesalahan yang berjumlah 15 kata. Kesalahan konsonan /dh/ ditulis d sebanyak 13 kata, kesalahan konsonan /d/ ditulis dh sebanyak 1 kata, dan kesalahan konsonan /t/

ditulis th 1 kata. Berikut contoh data penulisan konsonan dan pembahasannya.

‘... rumah, saat sampai rumah budhe sama pakdhe mengajak aku pergi ke Malioboro disana...’ (Rizky)

Kalimat di atas termasuk kalimat yang menyimpang dari EYD Bahasa Jawa. Hal tersebut terlihat dari penulisan kata pakde dan budeku. Berdasarkan kaidah EYD Bahasa Jawa, pada kata tersebut seharusnya menggunakan fonem /dh/. Dengan demikian penulisan yang benar adalah pakdhe dan budhe. Jadi, kalimat di atas dapat diperbaiki berikut ini.

Pas tekan omah budheku karo pakdheku ngejei aku lungo menyang Malioboro

‘saat sampai rumah budhe sama pakdhe mengajak aku pergi ke Malioboro’.

c) Kesalahan Pemakaian Huruf Kapital

Kesalahan penulisan huruf kapital yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pembelajaran 2014/2015 sebanyak 18 kalimat. Berikut contoh data kesalahan penulisan huruf kapital dan pembahasannya.

(5)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 101

‘saya pergi ke Geger Menjangan bersama temanku’ (Reza)

Pada kalimat di atas merupakan kalimat yang menyimpang dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa Yang Disempurnakan. Hal itu terlihat pada kata aku dan geger menjangan huruf pertama ditulis dengan huruf kecil.

Menurut Ejaan Bahasa Jawa Yang Disempurnakan, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat dan huruf kapital juga dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Jadi, kalimat tersebut digolongkan kalimat salah karena kata aku merupakan awal kalimat yang seharusnya ditulis dengan huruf kapital dan geger menjangan merupakan huruf pertama nama geografi yang seharusnya ditulis dengan huruf kapital. Perbaikan kalimat di atas dipaparkan di bawah ini

Aku lunga ing Geger Menjangan karo kancaku

‘saya pergi ke Geger Menjangan bersama temanku’.

d) Kesalahan Pemakaian Tanda Baca (1) Tanda Titik

Kesalahan penggunaan tanda baca titik yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pembelajaran 2014/2015 hanya terdapat tiga kesalahan. Berikut ini contoh data kesalahan penulisan tanda baca titik dan pembahasannya.

“Aku pulang kerumah naik mobil bersama Setelah itu. Sangat lelah sekali aku tidur” (Kika)

Pada kalimat di atas termasuk kalimat yang menyimpang dari kaidah Ejaan Bahasa Jawa Yang Disempurnakan. Hal itu dikarenakan tanda titik digunakan di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Seharusnya tanda titik digunakan pada akhir kalimat. Kalimat di atas dapat diperbaiki seperti berikut.

Setelah itu, sangat lelah sekali aku tidur.

(6)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 102 (2) Tanda Koma

Kesalahan penggunaan tanda baca koma yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pembelajaran 2014/2015 terdapat lima kesalahan. Berikut contoh data kesalahan penulisan tanda baca koma dan pembahasannya.

‘jam 05.00 aku bersama budheku pulang ke rumah kakekku’ (Rizky) Pada kalimat di atas termasuk kalimat yang menyimpang dari kaidah Ejaan Bahasa Jawa Yang Disempurnakan. Hal itu dikarenakan tanda koma dipakai di akhir kalimat. Seharusnya tanda titik yang harus dipakai pada akhir kalimat. Kalimat di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.

jam 05.00 aku karo budeku bali menyang omah embah ku.

(3) Tanda Titik Dua

Kesalahan penggunaan tanda baca titik dua yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pembelajaran 2014/2015 hanya terdapat satu kesalahan. Berikut contoh data kesalahan penulisan tanda baca titik dua dan pembahasannya.

“... cerita- cerita. Setelah itu sampai ke kolam renang: aku ganti baju”

(kika)

Pada kalimat di atas termasuk kalimat yang menyimpang dari kaidah Ejaan Bahasa Jawa Yang Disempurnakan. Hal itu dikarenakan tanda titik dua digunakan di tengah kalimat. Seharusnya tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian. Kalimat di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.

Setelah itu sampai ke kolam renang aku ganti baju.

(7)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 103 2. Kesalahan Morfologi

Kesalahan dalam bidang morfologi meliputi proses pengimbuhan dan proses pengulangan. Kesalahan tersebut lebih terperinci dapat dilihat pada pembahasan berikut:

a) Kesaalahan Pengimbuhan di Depan

Kesalahan karena penulisan morfologi (pengimbuhan) khususnya pengimbuhan di depan atau prefiks yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo terdapat 4 kesalahan. Berikut contoh data dan pembahasannya.

“Sampainya bis aku langsung ada bangku ke dua dari depan” (Vinaldi) Kata saktekane ‘sesampainya’ pada kalimat di atas adalah kata yang mengalami kesalahan pembentukan kata dengan pengimbuhan awalan {sak-}.

Kata saktekane ‘sesampainya’ berasal dari kata dasar teka ‘sampai’ yang mendapat awalan {sak-}, sehingga menjadi saktekane ‘sesampainya’. Dalam Bahasa Jawa, tidak terdapat awalan {sak-}. Awalan yang seharusnya melekat pada kata dasar teka ‘sampai’ pada kalimat di atas adalah awalan {sa-}, sehingga menjadi satekane ‘sesampainya’.

b) Kesalahan Pengimbuhan di Belakang

Kesalahan pengimbuhan di belakang atau sufiks yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo terdapat 3 kesalahan.

Berikut contoh data dan pembahasannya.

“Bannya terbalik aku dan teman- teman jatuh semua” (Edi)

Kata banee ‘bannya’ pada kalimat di atas adalah kata yang mengalami kesalahan pembentukan kata dengan pengimbuhan akhiran {-ee}. Kata banee

‘bannya’ berasal dari kata dasar ban ‘ban’ yang mendapat akhiran {-ee}, sehingga menjadi banee ‘bannya’. Dalam Bahasa Jawa, tidak terdapat akhiran {- ee}. Akhiran yang seharusnya melekat pada kata dasar ban ‘ban’ pada kalimat di atas adalah akhiran {-e}, sehingga menjadi bane ‘bannya’.

(8)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 104 c) Perulangan atau Rangkep

Kesalahan perulangan atau rangkep yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo terdapat 1 kesalahan. Berikut contoh data dan pembahasannya.

“Disana gelap lalu ada patung besar- besar” (Bagus)

Kata gedi- gedi ‘besar- besar’ pada kalimat di atas berasal dari kata dasar gede ‘besar’ yang diulang tetapi masih mengalami pengurangan pada penulisan huruf konsonan dan mengalami perubahan bunyi. Jadi, pengulangan yang benar adalah gedhe- gedhe ‘besar- besar’.

Berdasarkan analisis data pada karangan berbahasa Jawa siswa kelas V SD Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2014/2015, penulis menyimpulkan bahwa banyak kesalahan dalam penulisan karangan berbahasa jawa yang ditemukan, terutama kesalahan ejaan yang meliputi penulisan vokal, penulisan konsonan, penggunaan huruf kapital, dan tanda baca dan kesalahan pembentukan kata yang meliputi pengimbuhan di awal (Prefiks), pengimbuhan di tengah (infiks), pengimbuhan di akhir (sufiks), penggulangan atau rangkap. Di antara data tersebut banyak ditemukan kesalahan- kesalahan yang sama.

Simpulan

Kesalahan yang ditemukan yaitu pada kesalahan ejaan yang meliputi penulisan vokal bahasa Jawa sebanyak 104 kesalahan, kesalahan penulisan konsonan sebanyak 15 kesalahan, kesalahan penggunaan huruf kapital sebanyak 18 kesalahan, kesalahan penggunaan tanda baca sebanyak 9 kesalahan, kemudian kesalahan pembentukan kata yang meliputi pengimbuhan di awal (prefiks) sebanyak 4 kesalahan, pengimbuhan di akhir (sufiks) sebanyak 3 kesalahan, penggulangan atau rangkep sebanyak 1 kesalahan. Kesalahan terbanyak yaitu terdapat pada kesalahan penulisan vokal bahasa Jawa dan paling sedikit mengalami kesalahan yaitu kesalahan pengulangan atau rangkep. Banyaknya kesalahan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) siswa tidak teliti dalam menuliskan karangannya, (2) banyak siswa yang belum memahami EYD Bahasa Jawa secara menyeluruh, (3) presepsi bahwa setiap kata yang

(9)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 105 dituliskan sesuai dengan apa yang diucapkan, (4) pengaruh dialek setempat, dan (5) pengaruh kebiasaan mengetik sms.

Daftar Pustaka

Pamungkas, 1972. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Surabaya: Giri Surya.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Poerwadarminto, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: Groningen.

Verhaar. 1996. Asas- Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Maka, seorang hamba tidak akan selamat dari siksaan neraka kecuali jika dia benar-benar melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla (dalam ayat ini) kepada dirinya sendiri dan

Nilai indeks ini berada dalam taraf optimis, artinya persepsi mayoritas konsumen (rumah tangga) terkait dengan pendapatan nominal yang diterima selama triwulan berjalan

Selanjutnya pada dari hasil uji organoleptik terhadap aroma dari sirup buah naga untuk hari ke 20 semua responden menyatakan bahwa produk sirup buah naga tersebut

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kekuatan serta berkat rahmat dan hidayah penulis dapat menyelesaikan

Terdapat 3 jenis arus kas, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan, dimana arus kas operasi

Jika pembelian tenda tidak bisa dilakukan, maka kita menggunakan cara yang lain dengan membangun stand secara manual dari kayu namun menyerupai kerucut atau limas,

Lima lapis abacca dan keramik memiliki diameter kerusakan yang lebih kecil dibandingkan dengan tujuh dan sembilan lapis, sementara energi yang diserab oleh keramik adalah sama,

Sedangkan aplikasi yang digunakan untuk membangun web server adalah menggunakan Apache.selain aplikasi web server, diperlukan juga software database untuk penyimpanan