• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDAGOGIK PJOK SMA KK E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEDAGOGIK PJOK SMA KK E"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016

PENDIDIKAN JASMANI

PENDIDIKAN JASMANI

OLAHRAGA DAN KESEHATAN

OLAHRAGA DAN KESEHATAN

PEDAGOGIK

(2)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:

P

P

RINSIP-PRINSIP

RINSIP-PRINSIP

KURIKULUM

KURIKULUM

(3)

Tujuan Pembelajaran

A. KOMPETENSI DASAR

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta

diklat dapat mengidentifikasi , model kurikulum pjok, kurikulum pjok Indonesia terkini dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum PJOK secara terperinci.

B.INDIKATOR

1.Mengidentifikasi Model Kurikulum PJOK di jenjang SMA secara terperinci.

(4)

Model Kurikulum PJOK

Model kurikulum adalah suatu pola umum untuk menciptakan

atau membentuk desain program (Jewett, Bain dan Ennis,

1994:15). Ditambahkan oleh Wuest dan Lombardo (1994:62)

bahwa model kurikulum merupakan suatu metode untuk

mengintegrasikan atau menyatukan proses pembelajaran dan

hasilnya, mempergunakan suatu sistem nilai atau teori belajar

tertentu sebagai alat pemersatunya.

Jewett, Bin dan Ennis (1993:44) menyatakan bahwa

(5)

Kelima model kurikulum dimaksud adalah

(6)

KURIKULUM PJOK INDONESIA KINI

Kurikulum PJOK terkini menggunakan kurikulum

(7)

Landasan Kurikulum 2013;

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan

ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum

baru, landasan filosofis, dan landasan empirik.

Landasan Yuridis;

UUD’45, UU NO.20/2003, PP NO. 19 Tahun 2005,

Permen no. 23/2006, Permen no. 22/2006, RJPMN, Inpres RI/2010.

Landasan Filosofis ;

untuk membangun kehidupan masa kini dan masa

akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi

bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan

untuk Konsep Perubahan Kurikulum

Landasan Empiris ;

kurikulum harus mampu membentuk manusia

Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan

masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa

(8)

Landasan Teoritik ;

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar

teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based

education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Karakteristik

Kurikulum

2013;

kurikulum

berbasis

kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah

outcomes-based curriculum dan oleh karena itu

pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian

kompetensi yang dirumuskan dari SKL.

Proses Pembelajaran ;

Proses pembelajaran Kurikulum 2013

(9)

A. Rasional Pengembangan

Kurikulum 2013

1. Tantangan Internal

a. Mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan

yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya,

Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan

Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses,

Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.

b. Terkait dengan faktor perkembangan penduduk

Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia

produktif.

(10)

Lanjutan…

LANJUTAN…

c. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang

mengglobal.

d. Memiliki minat luas dalam kehidupan.

f. Memiliki kesiapan untuk bekerja.

g. Memiliki kecerdasan sesuai dengan

bakat/minatnya.

(11)

Lanjutan…

2

. Tantangan Eksternal

a. Persepsi Masyarakat

Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif

Beban siswa terlalu berat

Kurang bermuatan karakter

b. Fenomena Negatif yang Mengemuka

Perkelahian pelajar

Narkoba

Korupsi

Plagiarisme

(12)

A. Rasional Pengembangan

Kurikulum 2013

LANJUTKAN….

c. Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi

Neurologi

Psikologi

Observation based [discovery] learning dan

(13)

3. Penyempurnaan Pola Pikir

a. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

b. Penguatan pola pembelajaran interaktif

c. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat

menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat

dihubungi serta diperoleh melalui internet);

d. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pendekatan pembelajaran

saintifik);

e. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);

f. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

g. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan

tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang

dimiliki setiap peserta didik;

h. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak

(

multidisciplines

); dan

(14)

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

a. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;

b. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan

c. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

5. Penguatan Materi

a. Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan

materi yang tidak relevan serta pendalaman dan

(15)

6. Karakteristik Kurikulum 2013

a.Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

b.Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

c.Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

d.Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;

(16)

1 6

B. Elemen Perubahan

Standar

Kompetensi Lulusan

Standar Proses

Standar Isi

Standar Penilaian

(17)

1 7

Elemen Perubahan

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Kompetensi

Lulusan Adanya peningkatan dan keseimbangan yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan soft skills dan hard skills pengetahuan

Kedudukan mata pelajaran (ISI)

Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan

(ISI) Tematik terpadu Kompetensi dikembangkan melalui: dalam semua

mata pelajaran

Mata

(18)

1 8

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Struktur

Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI)

• Holistik berbasis

sains (alam, sosial, dan budaya)

• Jumlah mata

pelajaran dari 10 menjadi 6

• Jumlah jam

bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan

pendekatan pembelajaran

• TIK menjadi media

semua mata pelajaran

• Pengembangan diri

terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler

• Jumlah mata pelajaran

dari 12 menjadi 10

• Jumlah jam bertambah

6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• Perubahan

sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan • Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa

• Jumlah jam

bertambah 1 JP/minggu akibat perubahan

pendekatan pembelajaran

• Penambahan jenis

keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan (6 program keahlian, 40 bidang keahlian, 121 kompetensi keahlian)

• Pengurangan adaptif

dan normatif, penambahan produktif

• produktif disesuaikan

dengan trend perkembangan di Industri

(19)

Elemen Perubahan

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Proses

pembelajar-an

• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan

Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah

dan masyarakat

• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.

• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

• Tematik dan

terpadu • IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu

• Adanya mata

(20)

2 0

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Penilaian hasil belajar

• Penilaian berbasis kompetensi

• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan

berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]

• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar

didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)

• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL

• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama

penilaian

Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • UKS

• PMR

• Bahasa Inggris

• Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll

• Pramuka (wajib) • OSIS

• UKS • PMR • Dll

(21)

Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran

No

Implementasi

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

1

Materi disusun untuk memberikan

pengetahuan kepada siswa

Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

2

Pendekatan

pembelajaran adalah siswa diberitahu tentang materi yang harus

dihafal [siswa diberi tahu].

Pendekatan pembelajaran berdasarkan

pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui

pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]

3 Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian

Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.

(22)

PROSES PEMBELAJARAN

PROSES PENILAIAN

Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

Observing [mengamati]Questioning [menanya]Associating [menalar]

Experimenting [mencoba]

Networking [Membentuk jejaring]

Proses yang Mendukung

Kreativitas

Pendekatan saintifik dan

kontekstual

penilaian berbasis portofolio

pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,

menilai proses pengerjaannya bukan hanya

hasilnya,

penilaian spontanitas/ekspresif, dll

Penilaian Otentik

(23)

LK.5.1/KK.5 (PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM)

Untuk memastikan bahwa anada memahami konsep

(24)

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Pembelajaran Penjas baik menggunakan

kurikulum 2006 ataupun kurikulum 2013 sudah melakukan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dimana letak perbedaan dan penerapannya dalam proses penilaian

pembelajaran!

2 Mengapa perlu adanya pengembangan kurikulum!

3 Mana model pembelajaran PJOK yang paling baik! Jelaskan!

4 Apa sajakah elemen perubahan kurikulum 2013?

(25)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PJOK

PJOK

(26)

Tujuan

1. Kompetensi Dasar

Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran

mengacu pada konsep keilmuan pendukung PJOK secara profesional serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat sesuai dengan kebijakan yang berlaku

1. Indikator

Menganalisis standar proses pendidikan.

Mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran

(pendahuluan, inti dan penutup).

Mengimplementasikan pendekatan scientific dalam

(27)

1. Konsep Pembelajaran PJOK

Pembelajaran adalah proses interaksi

antar peserta didik, antara peserta didik

dengan tenaga pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan suatu proses

pengembangan potensi dan

pembangunan karakter setiap peserta

didik sebagai hasil dari sinergi antara

(28)

Mekanisme dalam proses

Pembelajaran

(29)

TUJUAN DARI PJOK DISATUAN

PENDIDIKAN FORMAL DAN NON

FORMAL ADALAH

Mengembangkan aspek organik tubuh

Mengembangkan aspek neoromuskuler

Mengembangkan aspek perseptual

Mengembangkan aspek kognitif

Mengembangkan aspek sosial

(30)

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Hasil akhirnya adalah peningkatan dan

keseimbangan antara kemampuan

untuk menjadi manusia yang baik

(

soft skills

) dan manusia yang memiliki

kecakapan dan pengetahuan untuk

hidup secara layak (

hard skills

) dari

peserta didik yang meliputi aspek

(31)

Ruang Lingkup PJOK

1. POLA GERAK DASAR

2. AKTIVITAS PERMAINAN DAN OLAHRAGA

TERMASUK TRADISIONAL

3. AKTIVITAS KEBUGARAN

4. AKTIVITAS SENAM DAN GERAK RITMIK

5. AKTIVITAS AIR,

(32)

2. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran

terdapat persyaratan yang harus diketahui

oleh pendidik sebelum memulai aktivitas

pembelajaran yaitu:

a)

.

Alokasi Waktu Jam Tatap Muka

Pembelajaran

, misalnya di SD/MI: 35

menit,

b)

.

Buku Teks Pelajaran

,

(33)

a.

Pelaksanaan pembelajaran

merupakan

implementasi dari RPP,

meliputi

1. Kegiatan Pendahuluan

2. Kegiatan Inti

(34)

b.

Esensi Pendekatan Saintifik/Pendekatan Ilmiah

Pembelajaran pada Kurikulum 2013

menggunakan pendekatan saintifik atau

pendekatan berbasis proses keilmuan.

Kurikulum 2013 menggunakan modus

pembelajaran langsung (

direct

(35)

Pembelajaran langsung

menghasilkan pengetahuan dan

keterampilan langsung, yang

disebut dengan dampak

pembelajaran (

instructional effect

).

Pembelajaran tidak langsung

adalah pembelajaran yang terjadi

selama proses pembelajaran

langsung yang dikondisikan

(36)

Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas

perkembangan dan pengembangan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Dalam pendekatan atau proses kerja yang

memenuhi kriteria ilmiah

(37)

Langkah Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik

Langkah

Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan

Bentuk Hasil

Belajar

Mengamati (observing) Mengamati dengan indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat,

menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.

Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang

diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati.

Menanya (questioning) Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami,

informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.

Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual,

(38)

Lanjutan…

Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

Mengumpulkan informasi/mencoba

(experimenting) Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan.

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/ digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data.

Menalar/Mengasosiasi (associating) Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan

Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan

mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan

mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang

berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengomunikasikan (communicating) Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan

Menyajikan hasil kajian (dari

mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media

(39)

3. Penerapan Pendekatan Saintifik

dalam PJOK

Kurikulum 2013 menekankan pada

dimensi pedagogik modern dalam

pembelajaran, yaitu menggunakan

pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah

(

scientific

approach

)

dalam

pembelajaran sebagaimana dimaksud

meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi (mencoba),

mengasosiasi

(menalar/mengolah

informasi),

serta

menyajikan

(40)

Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas

perkembangan dan pengembangan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Dalam pendekatan atau proses kerja yang

memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih

mengedepankan penalaran induktif (

inductive

reasoning)

dibandingkan dengan penalaran

deduktif (

deductive reasoning

).

Penalaran deduktif melihat fenomena umum

(41)

LK. 5.2. Pelaksanaan Pembelajaran

PJOK

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam

mempelajari materi pelatihan ini mencakup

aktivitas individual dan aktivitas kelompok.

1. Pilihlah salah satu KD yang sudah disepakati,

lalu buatlah kegiatan pelaksanaan pembelajaran

(pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup),

dimana didalam kegiatannya terdapat pendekatan

saintifiknya.

2. Presentasikan salah satu KD yang dibuat oleh

anggota kelompok dan di berikan masukan dari

kelompok lain.

(42)

Tugas Kelompok

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran tahapan pendekatan Scientific harus sesuai urutannya? Jelaskan alasannya!

2 Sebutkan Tahapan

Pembelajaran sesuai dengan Standar Proses Dalam PJOK!

3 Sebutkan Permen beberapa yang berkaitan dengan

(43)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3:

M

M

EDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

EDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

(44)

Tujuan

1. Kompetensi Dasar

Memahami tentang media dan sumber pembelajaran

dalam mengelola pembelajaran PJOK.

1. Indikator

Menjelaskan pengertian media pembelajaran

Bentuk dan jenis media pembelajaran

Fungsi media pembelajaran

Manfaat media pembelajaran

Pemilihan dan penyusunan media pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran

Pengertian sumber belajar

Bentuk dan Jenis sumber belajar

(45)

1. Pengertian media

Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

jamak dari “Medium”

yang secara harfiah berarti “Perantara” atau

“Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber

pesan dengan penerima pesan.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa :

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,

perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri

(46)

2. Bentuk dan Jenis Media

Pembelajaran

Penggolongan media pembelajaran

menurut

Gerlach

dan

Ely

yang dikutip

oleh Rohani (1997: 16) yaitu :

a. Media Visual

b. Media Audial

c. Projected still media

d. Projected motion media

(47)

3. Fungsi Media Pembelajaran

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan

pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.

b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang

kelas.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi

langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,

konkrit, dan realistis.

f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang

anak untuk belajar.

h. Media memberikan pengalaman yang

(48)

4. Manfaat Media

Pembelajaran

– Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata– katanya, tetapi tidak tahu

maksudnya)

Mengatasi keterbatasan ruang,

waktu dan daya indera.

– Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.

Dapat menimbulkan persepsi yang

sama terhadap suatu masalah.

– Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001: 4) yaitu :

Membuat konkrit konsep yang

abstrak, misalnya untuk

menjelaskan peredaran darah.

– Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam

lingkungan belajar.

Manampilkan obyek yang terlalu

besar, misalnya pasar, candi.

Menampilkan obyek yang tidak dapat

diamati dengan mata telanjang.

Memperlihatkan gerakan yang terlalu

cepat.

Memungkinkan siswa dapat

berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

Membangkitkan motivasi belajarMemberi kesan perhatian individu

untuk seluruh anggota kelompok belajar.

Menyajikan informasi belajar secara

konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.

Menyajikan informasi belajar secara

serempak (mengatasi waktu dan ruang)

Mengontrol arah maupun kecepatan

(49)

5. Pemilihan & Penyusunan Media

Pembelajaran

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam

pemilihan media pembelajaran, yaitu :

a. Harus adanya kejelasan tentang maksud

dan tujuan pemilihan media

pembelajaran.

b. Karakteristik Media Pembelajaran

c. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah

media yang dapat dibandingkan atau

(50)

6. Penggunaan Media

Pembelajaran

a. Penggunaan Media menurut Teori

Komunikasi

b. Penggunaan media menurut teori

informasi

c. Penggunaan media menurut teori

kerucut pengelaman

(cone

(51)

7. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar (

learning resources

) adalah

(52)

8. Bentuk dan Jenis sumber Belajar

Dua Jenis Sumber Belajar yaitu:

1.Sumber belajar yang dirancang (

learning

resources by design

), yakni sumber belajar yang

secara khusus dirancang atau dikembangkan

sebagai komponen sistem instruksional untuk

memberikan fasilitas belajar yang terarah dan

bersifat formal.

2.Sumber belajar yang dimanfaatkan(

learning

resources by utilization

), yaitu sumber belajar yang

tidak didesain khusus untuk keperluan

pembelajaran dan keberadaannya dapat

(53)

Dari kedua macam sumber belajar,

sumber-sumber belajar dapat

berbentuk:

(1)pesan

(2)orang

(3)bahan

(4)alat/ perlengkapan

(54)

9. Pemilihan dan Penggunaan Sumber

Belajar

Dalam memilih sumber belajar harus

memperhatikan kriteria sebagai

berikut:

(1) ekonomis

(2) praktis

(3) mudah

(4) fleksibel

(55)
(56)

LK. 5.3. Media dan Sumber Belajar

1. Diskusikan berdasarkan definisi diatas, uraikan

perbedaan media pembelajaran dan sumber

belajar serta berikan masing-masing contohnya!

2. Bagaimana mengoptimalkan sumber belajar?

(57)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4:

PENILAIAN

(58)

Tujuan

1.

Kompetensi Dasar

Memahami tentang penilaian dalam pembelajaran

PJOK

2.Indikator

Merencanakan Penilaian Pembelajaran

Melaksanaan Penilaian Pembelajaran

Mengolah Hasil Penilaian Pembelajaran Tindak

Lanjut Penilaian Pembelajaran

(59)

1. KONSEP PENGEMBANGAN

PENILAIAN KELAS

1. KONSEP PENGEMBANGAN

PENILAIAN KELAS

Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang

berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran.

Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui

langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar

peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.

Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti

(60)

MANFAAT PENILAIAN KELAS

:

1. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.

2. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

3. Untuk umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.

4. Untuk masukan bagi pendidik guna merancang kegiatan belajar. 5. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite

satuan pendidikan tentang efektivitas pendidikan.

(61)

FUNGSI PENILAIAN KELAS

1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.

2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian

maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).

3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa

dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

(62)

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN KELAS

a. Valid;

b. Reliabel;

c. M

enyeluruh

d. Berkesinambungan

e. Obyektif;

(63)

PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran

(64)

RAMBU-RAMBU PENILAIAN KELAS

1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu. 2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat

penilaian sebagai cermin diri.

3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.

4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.

5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan dan hasil belajar peserta didik.

6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan teknik atau cara penilaian unjuk kerja,

penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

(65)

RANAH PENILAIAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari

standar isi dan standar kompetensi lulusan.

Muatan dari standar isi pendidikan adalah standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh pendidik dalam hal ini gujru mata pelajaran dan komite satuan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi satuan pendidikan/daerah masing-masing

Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan

(66)

TEKNIK PENILAIAN DAN LANGKAH-LANGKAH

PENILAIAN

1. Penilaian Unjuk Kerja; Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.

- Teknik Penilaian Unjuk Kerja; Daftar Cek (Check-list)

No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak

baik

1. Teknik awalan    

2. Teknik tumpuan    

3. Sikap/posisi tubuh saat di udara    

4. Teknik mendarat    

Skor yang dicapai  

Skor maksimum   Keterangan :

Baik mendapat skor 1 Tidak baik mendapat skor 0

 

(67)

LANJUTAN

- SKALA PENILAIAN (Rating Scale)

Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten.

No. Aspek Yang Dinilai Nilai

    1 2 3 4

1. Teknik awalan        

2. Teknik tumpuan        

3. Sikap/posisi tubuh saat di udara        

4. Teknik mendarat        

Jumlah        

(68)

 

Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut :

Jika seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat ditetapkan

sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan

kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan

cukup kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan

(69)

PENILAIAN TERTULIS

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis

TEKNIK PENILAIAN

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: (1) memilih

jawaban yang dibedakan menjadi: (a) pilihan ganda, (b)

dua pilihan (benar-salah, ya-tidak), (c) menjodohkan, (d)

sebab-akibat, (2) mensuplai jawaban, dibedakan

(70)

PENILAIAN PROYEK

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap

suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu

tertentu.

Teknik Penilaian Proyek

(71)

Contoh Penilaian Proyek

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan

Nama Proyek : Penyusunan rangkaian

gerak senam lantai

Alokasi Waktu : Satu SemesterNama Siswa : _______________Kelas : ...

* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi peserta didik/sekolah

** Skor diberikan kepada peserta didik

tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan

N

o Aspek * Skor (1 – 5)**

1 .

Perencanaan:

a. Persiapan b. Rumusan Judul

(kesesuaian dengan aktivitas yang akan disusun)

 

2 .

Pelaksanaan

a. Inventarisir dan pemilihan gerakan (contoh sikap kapal terbang (sagital scale), tigersprong, dan berguling depan)

b. Pelaksanaan perangkaian gerak (tidak harus berturutan seperti pilihan gerak di atas)

c. Pemberian aksen dan transisi gerak

d. Finalisasi rangkaian gerak

 

3

.Laporan Proyeka. Tampilan rangkaian gerak

b. Dokumen penyusunan

 

(72)

PENILAIAN PORTOPOLIO

Pengertiannya Penilaian portofolio merupakan

penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada

kumpulan informasi yang menunjukkan

(73)

Teknik Penilaian Portopolio

1. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya

merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri.

2. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.

3. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah.

4. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

5. Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat karyanya .

6. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.

7. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru

perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.

8. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan

portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

(74)

Penilaian Diri (

self assessment

)

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta

untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.

c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.

d) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.

e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.

(75)

Langkah-langkah Pelaksanaan Penilaian

1. Langkah Pertama:

menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam

Indikator Pencapaian Hasil Belajar

2. Langkah kedua:

menetapkan Kriteria Ketuntasan setiap

indikator

3. Langkah ketiga:

pemetaan Stanar Kompetensi, Kompetensi

Dasar, Indikator, kriteria ketuntasan dan Aspek yang terdapat

pada raport

4. Langkah keempat:

pemetaan Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar, Indikator, Kriteria Ketuntasan, Aspek

penilaian dan Teknik Penilaian

(76)

2. Bentuk Penilaian Sikap, Pengetahuan,

keterampilan dan Kebugaran

2. Bentuk Penilaian Sikap, Pengetahuan,

keterampilan dan Kebugaran

Dalam program PJOK pembelajaran juga diarahkan untuk

mencapai tiga kategori atau domain kompetensi, sebagaimana

yang diungkapkan oleh Bloom dan kawan-kawan seperti yang

dikutip oleh Marilyn M. Buck (2007: 91) yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotor.

Domain kognitif meliputi pembelajaran terhadap pengetahuan dan

penerapannya, domain afektif meliputi akuisisi terhadap sikap

perilaku, apresiasi dan penghargaan terhadap sikap perilaku

(77)

Merujuk dari

National Association for Sport

and Physical Education

(NASPE) dalam

Marilyn M. Buck (2007: 19) menguraikan

lima area pernyataan keluaran (

outcome

statements

) yang dapat dijadikan sebagai

acuan dalam upaya mencetak anak yang

terdidik secara pendidikan jasmani sekaligus

sebagai makna pembelajaran PJOK, yaitu

keterampilan fisik

,

kebugaran jasmani

,

berpartisipasi secara reguler dalam

(78)

3. Penentuan KKM setiap Penilaian

3. Penentuan KKM setiap Penilaian

Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian

menyebutkan bahwa Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).

PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan

pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan

pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

Selanjutnya pada Permendikbud No. 104 Tahun 2014 bahwa

Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi

(79)

Nilai ketuntasan

kompetensi sikap

dituangkan dalam

bentuk predikat,

yakni predikat

Sangat Baik (SB),

Baik (B), Cukup

(C), dan Kurang

(K) sebagaimana

tertera pada tabel

berikut

Nilai ketuntasan kompetensi

pengetahuan dan

keterampilan dituangkan

dalam bentuk angka dan

huruf, yakni 4,00 – 1,00

untuk angka yang

ekuivalen dengan huruf A

sampai dengan D

[image:79.720.60.283.49.442.2]

sebagaimana tertera pada

tabel berikut.

Nilai Ketuntasan

Pengetahuan dan Keterampilan

Rentang Angka Huruf

3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84

A-3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84

B-2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84

C-1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D

Nilai Ketuntasan Sikap (Predikat)

Sangat Baik (SB)   

Baik (B)

Cukup (C)

(80)

Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2)

ditetapkan dengan predikat Baik (B).

Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan

skor rerata 2,67 untuk keterampilan ditetapkan

dengan capaian optimum 2,67.

Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan

keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang

(81)

a. Instrumen Penilaian Sikap

Aspek yang Diukur Deskripsi Sikap yang Diukur T BT

1. Disiplin

Hadir tepat waktu    

Mengikuti seluruh proses pembelajaran

   

Selesai tepat waktu

   

1. Kerja sama

Bersama-sama menyiapkan peralatan

   

Mau memberi umpan ketika bermain

   

Mau menjadi penjaga bola    

1. Tanggung jawab

Mau mengakui kesalahan yang dilakukan

   

Tidak mencari cari kesalahan teman

   

Mengerjakan tugas yang diterima

(82)

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan

No Kompetensi

Dasar Indikator Esensial PengetaLevel huan

Jumlah

Butir SoalNo Pen-skoran

1. Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola besar

a. Menyebut jenis-jenis teknik dasar yang dapat divariasikan dan dikombinasikan

C-1 1 1 Skor 3, jika jenis disebut secara lengkap

Skor 2, jika jenis disebut secara kurang lengkap Skor 1, jika jenis disebut tidak lengkap

a. Menjelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar

C-3 1 2 Skor 4, jika penjelasan benar dan lengkap

Skor 3, jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap Nilai2, jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap

Skor 1, jika hanya sebagian penjelasan yang benar dan tidak lengkap

a. Menjelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan bola besar (contoh; sepakbola)

C-3 1 2 Skor 4, jika urutan benar dan lengkap

Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap Nilai2, jika sebagian urutan tidak benar dan kurang lengkap

Skor 1, jika hanya sebagian urutan yang benar dan tidak lengkap

2. ………. ………. ………

(83)

c. Instrumen Penilaian Keterampilan Gerak

1. Instrumen Keterampilan Proses Gerak (kisi-kisi penilaian ket. proses)

No Kompetensi

Dasar Indikator Esensial Uraian Gerak  Pen-skoran

1. Mempraktikka n keterampilan dasar permainan bola besar dengan kontrol yang baik (contoh passing bawah bolavoli)

a. Posisi dan

sikap awal 1. Kedua kaki dibuka selebar satu setengah bahu 2. Badan agak condong ke depan, berat

badan antara kedua kaki

3. Kedua lengan dan tangan relaks di samping badan

4. Pandangan mata ke arah datangnya bola

Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar

a. Pelaksana

an gerakan

1. Kedua atau salah satu kaki dilangkahkan untuk menyesuaikan dengan letak bola 2. Badan agak condong ke depan, berusaha

meletakkan bola di tengah badan

3. Kedua lengan disatukan di depan pinggang dan diayun ke depan atas hingga setinggi dada

4. Pandangan mata ke arah lepasnya bola

Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar

a. Posisi dan sikap akhir

1. Kedua kaki dikembalikan terbuka selebar satu setengah bahu

2. Badan kembali agak condong ke depan, dan berat badan antara kedua kaki

3. Kedua lengan dan tangan kembali relaks di samping badan

4. Pandangan mata ke arah lepasnya bola

Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan dengan benar

Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar

(84)

contoh instrument lembar pengamatan

No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya

(1) Tidak (0)

1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki    

b. Badan    

c. Lengan dan tangan    

d. Pandangan mata    

2.       Pelaksanaan Gerak      

a. Kaki    

b. Badan    

c. Lengan dan tangan    

d. Pandangan mata    

3.

     

Posisi dan Sikap Akhir  

 

 

a. Kaki    

b. Badan    

c. Lengan dan tangan    

d. Pandangan mata    

No Nama Peserta Didik

Posisi/ Sikap

Awal Pelaksanaan Gerak Posisi/ Sikap Akhir Jumlah Skor

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. Budi Santosa      

2. Roji      

3. Suherman      

……. ……… …. …. …. …. … … … … …

. …. …. …. ….

Perolehan skor peserta didik (P) dibagi dengan skor maksimum (Max) (sesuai contoh; 3 Indikator Esensial X 4 = 12) dikalikan dengan satuan

penilaian (satuan, atau puluhan). Rumus : P/ Max X 100

Contoh : 9/ 12 X 100

(85)

2). Instrumen Keterampilan Produk Gerak

Perolehan Passing Kriteria Skor Status Putera Puteri

>30 kali 25 10 Sangat Baik

22 – 29

kali 18 24 90 Baik

14 – 21

kali 13 17 80 Cukup

7 – 13

kali 6 12 70 Kurang

<7 kali <6 60 Kurang Sekali

Penilaian produk gerak keterampilan dasar passing bawah dilakukan peserta didik sendiri selama 30 detik dengan lambungan bola

minimal setinggi 242 sentimeter dengan cara:

Mula-mula peserta didik berdiri dengan

memegang bola.

Setelah petugas pengukuran memberi

aba-aba “mulai” peserta didik mulai memasing bola setinggi 242 sentimeter;

Petugas menghitung ulangan yang dapat

dilakukan oleh peserta didik;

- Jumlah ulangan passing yang dilakukan

(86)

86

Konversi Jumlah Ulangan dengan skor

Kriteria Pen-skoran (produk),

Contoh; Peserta didik putera

melakukan passing bawah sebanyak 20

kali, sehingga skor

yang diperoleh adalah 80.

 

Penilaian terhadap keterampilan produk gerak dapat pula

dilakukan melalui penerapan keterampilan tersebut pada

permainan yang sesungguhnya, sehingga diperoleh persentasi

keberhasilan antara jumlah passing benar yang dilakukan dengan

kesempatan yang diperoleh untuk melakukan passing.

Contoh: jika seorang peserta didik bermain bolavoli kemudian

(87)

3.

Mengolah skor keterampilan proses gerak dan skor

keterampilan produk gerak

Dari perolehan tersebut dapat diolah skor akhir:

a. Skor Keterampilan Proses Gerak Peserta Didik:

75

b. Skor Keterampilan Produk Gerak:

80

Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan

sesuai

dengan tujuan akhir dari pembelajaran (contoh

70% untuk skor keterampilan proses gerak, dan 30% untuk

skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir

keterampilan produk gerak

adalah:

75 X 70%

=

52,50 ditambah dengan

(88)

d. Instrumen Penilaian Kebugaran Jasmani

Brian Mackanzie dalam The Nine Key Elements of Fitness (2005:iii)

mengemukakan bahwa para pakar latihan telah mengidentifikasi sembilan elemen kunci dalam kebugaran, yaitu: kekuatan (strength),

power, kelincahan (agility) , keseimbangan (balance), kelentukan

(flexibility), daya tahan otot lokal (local muscle endurance), daya tahan kardiovaskuler (cardiovascular endurance), daya tahan kekuatan

(strength endurance), koordinasi (co-ordination).

kebugaran jasmani menurut Nieman (2011:25), Komponen tersebut

adalah: a. Kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (health related physical fitness) yang meliputi daya tahan jantung-paru,

kekuatan otot, daya tahan otot, kelentukan, dan komposisi tubuh. b.

(89)

IMT dihitung dari massa badan (M) dan

kuadrat tinggi atau height (H), atau IMT= M/HxH, di mana M adalah massa badan dalam kg, dan H adalah tinggi badan dalam meter. BMI sebagai alat bantu untuk menyatakan seseorang terlalu kurus, ideal, di atas ideal, gemuk, dan obesitas.

Berikut adalah contoh penghitungan indeks

ini; jika tinggi badan seseorang adalah 1,82 meter, maka bilangan pembaginya akan menjadi 1,82X1,82 = 3,3124. Jika berat badan seseorang 70,5 kg, (70,5/ 3,3124) maka IMT nya adalah 21,3 sehingga peserta didik dapat dikatakan memiliki indeks massa tubuh ideal.

BMI Status

Kurang dari

18.5 Kurus

18.5 - 24.9 Ideal

25 - 29.9 Melebihi berat ideal

30 - 39.9 Kegemukan

Lebih dari 39.9 Obesitas

(90)

2)

Mengukur derajat kebugaran jasmani secara umum dari

McCloy

Tes kebugaran jasmani dengan

McCloy

ini

mempersyaratkan testee untuk melakukan serangkaian

kegiatan berupa

pull ups, press ups, squat thrusts, squat

jumps, dan sit ups.

Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani ini dilakukan

(91)

Prosedur dan langkah pelaksanaan tes tersebut

1. Testee melakukan pemanasan kurang lebih selam 10

menit

2. Testee melakukan

Pull Ups

(dagu melewati palang)

sebanyak yang mampu ia lakukan

3. Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah

pengulangan yang bisa dilakukan testee

4. Testee

istirahat

selama tiga (3) menit

5. Testee melakukan

Press Ups

sebanyak yang mampu ia

lakukan

(92)

7. estee istirahat selama tiga (3) menit

8. Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai

Squat Thrusts

9. Testee melakukan Squat Thrusts sebanyak-banyaknya selama 1 menit

10. Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan testee

11. Testee istirahat selama tiga (3) menit

12. Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai

Squat Jumps

13. Testee melakukan Squat Jumps sebanyak-banyaknya selama 1 menit

14. Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan testee

15. Testee istirahat selama tiga (3) menit

16. Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai

Sit Ups

17. Testee melakukan Sit Ups sebanyak-banyaknya selama 2 menit

(93)

4. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran

Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 laporan hasil

penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

pemerintah. Laporan oleh pendidik berbentuk nilai dan

deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian

pengetahuan dan keterampilan.

Secara lebih rinci pelaporan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik

b. Bentuk Laporan

c. Isi Laporan

(94)

LK. 5.4.

Latihan/ Kasus/ Tugas

langkah

kegiatan: jawablah pertanyaan ini dan

presntasikan di depan kelas

N

O PERTANYAAN JAWABAN

1 Sebutkan tujuh teknik atau cara yang digunakan dalam

penilaian!

2 Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian unjuk kerja!

3 Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian tertulis!

4 Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian proyek!

(95)

9 5

Gambar

tabel berikut.2,51 – 2,84

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna yang terkandung dalam lirik lagu NamaMu Tuhan, Pujian Hanya Tuk Tuhan, Yaa Rohman, Allah Penguasa Hari Akhir,

Panduan baru manajemen Penyakit Ginjal Kronis (PGK) yang telah dikembangkan oleh The Canadian Society of Nephrology menyebutkan bahwa PGK ditandai dengan GFR (

Besi dibutuhkan untuk produksi Hb, sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan Hb yang rendah. Besi juga

Berdasarkan hasil grafik tersebut diperoleh sebuah pola yang menunjukkan bahwa nilai A (Luas Penampang) berbanding terbalik dengan nilai Pi (Gaya Prategang)..

Jawa Tengah Keputusan Gubernur Nomor 550/52/2011 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi pada Badan Publik di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 22 Agustus 2011 1

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

Pemerintah daerah provinsi sekarang ini mengambil alih kewenangan pemerintah kabupaten/kota untuk mengeluarkan izin tambang berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 10-30% ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum ternyata tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05)