DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
PENDIDIKAN JASMANI
PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN KESEHATAN
OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PEDAGOGIK
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:
P
P
RINSIP-PRINSIP
RINSIP-PRINSIP
KURIKULUM
KURIKULUM
Tujuan Pembelajaran
A. KOMPETENSI DASAR
•Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta
diklat dapat mengidentifikasi , model kurikulum pjok, kurikulum pjok Indonesia terkini dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum PJOK secara terperinci.
B.INDIKATOR
1.Mengidentifikasi Model Kurikulum PJOK di jenjang SMA secara terperinci.
Model Kurikulum PJOK
•
Model kurikulum adalah suatu pola umum untuk menciptakan
atau membentuk desain program (Jewett, Bain dan Ennis,
1994:15). Ditambahkan oleh Wuest dan Lombardo (1994:62)
bahwa model kurikulum merupakan suatu metode untuk
mengintegrasikan atau menyatukan proses pembelajaran dan
hasilnya, mempergunakan suatu sistem nilai atau teori belajar
tertentu sebagai alat pemersatunya.
•
Jewett, Bin dan Ennis (1993:44) menyatakan bahwa
•
Kelima model kurikulum dimaksud adalah
KURIKULUM PJOK INDONESIA KINI
•
Kurikulum PJOK terkini menggunakan kurikulum
•
Landasan Kurikulum 2013;
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum
baru, landasan filosofis, dan landasan empirik.
•
Landasan Yuridis;
UUD’45, UU NO.20/2003, PP NO. 19 Tahun 2005,
Permen no. 23/2006, Permen no. 22/2006, RJPMN, Inpres RI/2010.
•
Landasan Filosofis ;
untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi
bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan
untuk Konsep Perubahan Kurikulum
•
Landasan Empiris ;
kurikulum harus mampu membentuk manusia
Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan
masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa
•
Landasan Teoritik ;
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar
teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.
•
Karakteristik
Kurikulum
2013;
kurikulum
berbasis
kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah
outcomes-based curriculum dan oleh karena itu
pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dari SKL.
•
Proses Pembelajaran ;
Proses pembelajaran Kurikulum 2013
A. Rasional Pengembangan
Kurikulum 2013
1. Tantangan Internal
a. Mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya,
Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses,
Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.
b. Terkait dengan faktor perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif.
Lanjutan…
LANJUTAN…
c. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
mengglobal.
d. Memiliki minat luas dalam kehidupan.
f. Memiliki kesiapan untuk bekerja.
g. Memiliki kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya.
Lanjutan…
2
. Tantangan Eksternal
a. Persepsi Masyarakat
•
Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
•
Beban siswa terlalu berat
•
Kurang bermuatan karakter
b. Fenomena Negatif yang Mengemuka
•
Perkelahian pelajar
•
Narkoba
•
Korupsi
•
Plagiarisme
A. Rasional Pengembangan
Kurikulum 2013
LANJUTKAN….
c. Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
•
Neurologi
•
Psikologi
•
Observation based [discovery] learning dan
3. Penyempurnaan Pola Pikir
a. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
b. Penguatan pola pembelajaran interaktif
c. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
d. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pendekatan pembelajaran
saintifik);
e. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
f. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
g. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan
tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
h. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(
multidisciplines
); dan
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
a. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
b. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
c. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
5. Penguatan Materi
a. Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan
materi yang tidak relevan serta pendalaman dan
6. Karakteristik Kurikulum 2013
a.Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
b.Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
c.Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
d.Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
1 6
B. Elemen Perubahan
Standar
Kompetensi Lulusan
Standar Proses
Standar Isi
Standar Penilaian
1 7
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi
Lulusan Adanya peningkatan dan keseimbangan yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan soft skills dan hard skills pengetahuan
Kedudukan mata pelajaran (ISI)
Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan
(ISI) Tematik terpadu Kompetensi dikembangkan melalui: dalam semua
mata pelajaran
Mata
1 8
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Struktur
Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI)
• Holistik berbasis
sains (alam, sosial, dan budaya)
• Jumlah mata
pelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam
bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan
pendekatan pembelajaran
• TIK menjadi media
semua mata pelajaran
• Pengembangan diri
terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler
• Jumlah mata pelajaran
dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah
6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Perubahan
sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan • Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam
bertambah 1 JP/minggu akibat perubahan
pendekatan pembelajaran
• Penambahan jenis
keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan (6 program keahlian, 40 bidang keahlian, 121 kompetensi keahlian)
• Pengurangan adaptif
dan normatif, penambahan produktif
• produktif disesuaikan
dengan trend perkembangan di Industri
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Proses
pembelajar-an
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan
terpadu • IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu
• Adanya mata
2 0
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil belajar
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • UKS
• PMR
• Bahasa Inggris
• Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll
• Pramuka (wajib) • OSIS
• UKS • PMR • Dll
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No
Implementasi
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1
Materi disusun untuk memberikan
pengetahuan kepada siswa
Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
2
Pendekatan
pembelajaran adalah siswa diberitahu tentang materi yang harus
dihafal [siswa diberi tahu].
Pendekatan pembelajaran berdasarkan
pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui
pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]
3 Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian
Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
PROSES PEMBELAJARAN
PROSES PENILAIAN
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
Observing [mengamati] Questioning [menanya] Associating [menalar]
Experimenting [mencoba]
Networking [Membentuk jejaring]
Proses yang Mendukung
Kreativitas
Pendekatan saintifik dan
kontekstual
penilaian berbasis portofolio
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
menilai proses pengerjaannya bukan hanya
hasilnya,
penilaian spontanitas/ekspresif, dll
Penilaian Otentik
LK.5.1/KK.5 (PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM)
•
Untuk memastikan bahwa anada memahami konsep
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Pembelajaran Penjas baik menggunakan
kurikulum 2006 ataupun kurikulum 2013 sudah melakukan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dimana letak perbedaan dan penerapannya dalam proses penilaian
pembelajaran!
2 Mengapa perlu adanya pengembangan kurikulum!
3 Mana model pembelajaran PJOK yang paling baik! Jelaskan!
4 Apa sajakah elemen perubahan kurikulum 2013?
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PJOK
PJOK
Tujuan
1. Kompetensi Dasar
Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran
mengacu pada konsep keilmuan pendukung PJOK secara profesional serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat sesuai dengan kebijakan yang berlaku
1. Indikator
– Menganalisis standar proses pendidikan.
– Mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran
(pendahuluan, inti dan penutup).
– Mengimplementasikan pendekatan scientific dalam
1. Konsep Pembelajaran PJOK
Pembelajaran adalah proses interaksi
antar peserta didik, antara peserta didik
dengan tenaga pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan suatu proses
pengembangan potensi dan
pembangunan karakter setiap peserta
didik sebagai hasil dari sinergi antara
Mekanisme dalam proses
Pembelajaran
TUJUAN DARI PJOK DISATUAN
PENDIDIKAN FORMAL DAN NON
FORMAL ADALAH
•
Mengembangkan aspek organik tubuh
•
Mengembangkan aspek neoromuskuler
•
Mengembangkan aspek perseptual
•
Mengembangkan aspek kognitif
•
Mengembangkan aspek sosial
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik
(
soft skills
) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk
hidup secara layak (
hard skills
) dari
peserta didik yang meliputi aspek
Ruang Lingkup PJOK
1. POLA GERAK DASAR
2. AKTIVITAS PERMAINAN DAN OLAHRAGA
TERMASUK TRADISIONAL
3. AKTIVITAS KEBUGARAN
4. AKTIVITAS SENAM DAN GERAK RITMIK
5. AKTIVITAS AIR,
2. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran
terdapat persyaratan yang harus diketahui
oleh pendidik sebelum memulai aktivitas
pembelajaran yaitu:
a)
.
Alokasi Waktu Jam Tatap Muka
Pembelajaran
, misalnya di SD/MI: 35
menit,
b)
.
Buku Teks Pelajaran
,
a.
Pelaksanaan pembelajaran
merupakan
implementasi dari RPP,
meliputi
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
b.
Esensi Pendekatan Saintifik/Pendekatan Ilmiah
Pembelajaran pada Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan saintifik atau
pendekatan berbasis proses keilmuan.
Kurikulum 2013 menggunakan modus
pembelajaran langsung (
direct
•
Pembelajaran langsung
menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung, yang
disebut dengan dampak
pembelajaran (
instructional effect
).
•
Pembelajaran tidak langsung
adalah pembelajaran yang terjadi
selama proses pembelajaran
langsung yang dikondisikan
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah
Langkah Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Bentuk Hasil
Belajar
Mengamati (observing) Mengamati dengan indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat,
menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati.
Menanya (questioning) Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami,
informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual,
Lanjutan…
Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Mengumpulkan informasi/mencoba
(experimenting) Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan.
Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/ digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
Menalar/Mengasosiasi (associating) Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan
Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan
mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan
mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang
berbeda dari berbagai jenis sumber.
Mengomunikasikan (communicating) Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan
Menyajikan hasil kajian (dari
mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media
3. Penerapan Pendekatan Saintifik
dalam PJOK
Kurikulum 2013 menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah
(
scientific
approach
)
dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi (mencoba),
mengasosiasi
(menalar/mengolah
informasi),
serta
menyajikan
•
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
•
Dalam pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan penalaran induktif (
inductive
reasoning)
dibandingkan dengan penalaran
deduktif (
deductive reasoning
).
•
Penalaran deduktif melihat fenomena umum
LK. 5.2. Pelaksanaan Pembelajaran
PJOK
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
mempelajari materi pelatihan ini mencakup
aktivitas individual dan aktivitas kelompok.
1. Pilihlah salah satu KD yang sudah disepakati,
lalu buatlah kegiatan pelaksanaan pembelajaran
(pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup),
dimana didalam kegiatannya terdapat pendekatan
saintifiknya.
2. Presentasikan salah satu KD yang dibuat oleh
anggota kelompok dan di berikan masukan dari
kelompok lain.
Tugas Kelompok
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran tahapan pendekatan Scientific harus sesuai urutannya? Jelaskan alasannya!
2 Sebutkan Tahapan
Pembelajaran sesuai dengan Standar Proses Dalam PJOK!
3 Sebutkan Permen beberapa yang berkaitan dengan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3:
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3:
M
M
EDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
EDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Tujuan
1. Kompetensi Dasar
Memahami tentang media dan sumber pembelajaran
dalam mengelola pembelajaran PJOK.
1. Indikator
•
Menjelaskan pengertian media pembelajaran
•
Bentuk dan jenis media pembelajaran
•
Fungsi media pembelajaran
•
Manfaat media pembelajaran
•
Pemilihan dan penyusunan media pembelajaran
•
Penggunaan media pembelajaran
•
Pengertian sumber belajar
•
Bentuk dan Jenis sumber belajar
1. Pengertian media
Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk
jamak dari “Medium”
yang secara harfiah berarti “Perantara” atau
“Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber
pesan dengan penerima pesan.
•
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa :
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri
2. Bentuk dan Jenis Media
Pembelajaran
•
Penggolongan media pembelajaran
menurut
Gerlach
dan
Ely
yang dikutip
oleh Rohani (1997: 16) yaitu :
a. Media Visual
b. Media Audial
c. Projected still media
d. Projected motion media
3. Fungsi Media Pembelajaran
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang
kelas.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi
langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,
konkrit, dan realistis.
f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang
anak untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang
4. Manfaat Media
Pembelajaran
– Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata– katanya, tetapi tidak tahu
maksudnya)
– Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indera.
– Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.
– Dapat menimbulkan persepsi yang
sama terhadap suatu masalah.
– Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001: 4) yaitu :
– Membuat konkrit konsep yang
abstrak, misalnya untuk
menjelaskan peredaran darah.
– Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam
lingkungan belajar.
– Manampilkan obyek yang terlalu
besar, misalnya pasar, candi.
– Menampilkan obyek yang tidak dapat
diamati dengan mata telanjang.
– Memperlihatkan gerakan yang terlalu
cepat.
– Memungkinkan siswa dapat
berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
– Membangkitkan motivasi belajar – Memberi kesan perhatian individu
untuk seluruh anggota kelompok belajar.
– Menyajikan informasi belajar secara
konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
– Menyajikan informasi belajar secara
serempak (mengatasi waktu dan ruang)
– Mengontrol arah maupun kecepatan
5. Pemilihan & Penyusunan Media
Pembelajaran
•
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media pembelajaran, yaitu :
a. Harus adanya kejelasan tentang maksud
dan tujuan pemilihan media
pembelajaran.
b. Karakteristik Media Pembelajaran
c. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah
media yang dapat dibandingkan atau
6. Penggunaan Media
Pembelajaran
a. Penggunaan Media menurut Teori
Komunikasi
b. Penggunaan media menurut teori
informasi
c. Penggunaan media menurut teori
kerucut pengelaman
(cone
7. Pengertian Sumber Belajar
•
Sumber belajar (
learning resources
) adalah
8. Bentuk dan Jenis sumber Belajar
Dua Jenis Sumber Belajar yaitu:
1.Sumber belajar yang dirancang (
learning
resources by design
), yakni sumber belajar yang
secara khusus dirancang atau dikembangkan
sebagai komponen sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan
bersifat formal.
2.Sumber belajar yang dimanfaatkan(
learning
resources by utilization
), yaitu sumber belajar yang
tidak didesain khusus untuk keperluan
pembelajaran dan keberadaannya dapat
•
Dari kedua macam sumber belajar,
sumber-sumber belajar dapat
berbentuk:
(1)pesan
(2)orang
(3)bahan
(4)alat/ perlengkapan
9. Pemilihan dan Penggunaan Sumber
Belajar
•
Dalam memilih sumber belajar harus
memperhatikan kriteria sebagai
berikut:
(1) ekonomis
(2) praktis
(3) mudah
(4) fleksibel
LK. 5.3. Media dan Sumber Belajar
1. Diskusikan berdasarkan definisi diatas, uraikan
perbedaan media pembelajaran dan sumber
belajar serta berikan masing-masing contohnya!
2. Bagaimana mengoptimalkan sumber belajar?
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4:
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4:
PENILAIAN
Tujuan
1.
Kompetensi Dasar
Memahami tentang penilaian dalam pembelajaran
PJOK
2.Indikator
•
Merencanakan Penilaian Pembelajaran
•
Melaksanaan Penilaian Pembelajaran
•
Mengolah Hasil Penilaian Pembelajaran Tindak
Lanjut Penilaian Pembelajaran
1. KONSEP PENGEMBANGAN
PENILAIAN KELAS
1. KONSEP PENGEMBANGAN
PENILAIAN KELAS
• Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran.
• Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar
peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.
• Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti
MANFAAT PENILAIAN KELAS
:
1. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
2. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
3. Untuk umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
4. Untuk masukan bagi pendidik guna merancang kegiatan belajar. 5. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite
satuan pendidikan tentang efektivitas pendidikan.
FUNGSI PENILAIAN KELAS
1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian
maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN KELAS
a. Valid;
b. Reliabel;
c. M
enyeluruh
d. Berkesinambungan
e. Obyektif;
PENILAIAN HASIL BELAJAR
•
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
RAMBU-RAMBU PENILAIAN KELAS
1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu. 2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat
penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan dan hasil belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan teknik atau cara penilaian unjuk kerja,
penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
RANAH PENILAIAN
• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari
standar isi dan standar kompetensi lulusan.
• Muatan dari standar isi pendidikan adalah standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan atau dikembangkan oleh pendidik dalam hal ini gujru mata pelajaran dan komite satuan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi satuan pendidikan/daerah masing-masing
• Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan
TEKNIK PENILAIAN DAN LANGKAH-LANGKAH
PENILAIAN
1. Penilaian Unjuk Kerja; Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
- Teknik Penilaian Unjuk Kerja; Daftar Cek (Check-list)
No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak
baik
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Skor yang dicapai
Skor maksimum Keterangan :
Baik mendapat skor 1 Tidak baik mendapat skor 0
LANJUTAN
- SKALA PENILAIAN (Rating Scale)
Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten.
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Jumlah
•
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut :
•
Jika seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat ditetapkan
sangat kompeten
•
Jika seorang siswa memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan
kompeten
•
Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan
cukup kompeten
•
Jika seorang siswa memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan
PENILAIAN TERTULIS
•
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis
•
TEKNIK PENILAIAN
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: (1) memilih
jawaban yang dibedakan menjadi: (a) pilihan ganda, (b)
dua pilihan (benar-salah, ya-tidak), (c) menjodohkan, (d)
sebab-akibat, (2) mensuplai jawaban, dibedakan
PENILAIAN PROYEK
•
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu.
•
Teknik Penilaian Proyek
Contoh Penilaian Proyek
• Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan
• Nama Proyek : Penyusunan rangkaian
gerak senam lantai
• Alokasi Waktu : Satu Semester • Nama Siswa : _______________ • Kelas : ...
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi peserta didik/sekolah
** Skor diberikan kepada peserta didik
tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan
N
o Aspek * Skor (1 – 5)**
1 .
Perencanaan:
a. Persiapan b. Rumusan Judul
(kesesuaian dengan aktivitas yang akan disusun)
2 .
Pelaksanaan
a. Inventarisir dan pemilihan gerakan (contoh sikap kapal terbang (sagital scale), tigersprong, dan berguling depan)
b. Pelaksanaan perangkaian gerak (tidak harus berturutan seperti pilihan gerak di atas)
c. Pemberian aksen dan transisi gerak
d. Finalisasi rangkaian gerak
3
.Laporan Proyeka. Tampilan rangkaian gerak
b. Dokumen penyusunan
PENILAIAN PORTOPOLIO
•
Pengertiannya Penilaian portofolio merupakan
penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan
Teknik Penilaian Portopolio
1. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya
merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri.
2. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
3. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah.
4. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
5. Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat karyanya .
6. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.
7. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru
perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
8. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan
portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
Penilaian Diri (
self assessment
)
• Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
• langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
d) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
Langkah-langkah Pelaksanaan Penilaian
1. Langkah Pertama:
menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
2. Langkah kedua:
menetapkan Kriteria Ketuntasan setiap
indikator
3. Langkah ketiga:
pemetaan Stanar Kompetensi, Kompetensi
Dasar, Indikator, kriteria ketuntasan dan Aspek yang terdapat
pada raport
4. Langkah keempat:
pemetaan Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator, Kriteria Ketuntasan, Aspek
penilaian dan Teknik Penilaian
2. Bentuk Penilaian Sikap, Pengetahuan,
keterampilan dan Kebugaran
2. Bentuk Penilaian Sikap, Pengetahuan,
keterampilan dan Kebugaran
•
Dalam program PJOK pembelajaran juga diarahkan untuk
mencapai tiga kategori atau domain kompetensi, sebagaimana
yang diungkapkan oleh Bloom dan kawan-kawan seperti yang
dikutip oleh Marilyn M. Buck (2007: 91) yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor.
•
Domain kognitif meliputi pembelajaran terhadap pengetahuan dan
penerapannya, domain afektif meliputi akuisisi terhadap sikap
perilaku, apresiasi dan penghargaan terhadap sikap perilaku
•
Merujuk dari
National Association for Sport
and Physical Education
(NASPE) dalam
Marilyn M. Buck (2007: 19) menguraikan
lima area pernyataan keluaran (
outcome
statements
) yang dapat dijadikan sebagai
acuan dalam upaya mencetak anak yang
terdidik secara pendidikan jasmani sekaligus
sebagai makna pembelajaran PJOK, yaitu
keterampilan fisik
,
kebugaran jasmani
,
berpartisipasi secara reguler dalam
3. Penentuan KKM setiap Penilaian
3. Penentuan KKM setiap Penilaian
• Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
menyebutkan bahwa Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).
• PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan
pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
• Selanjutnya pada Permendikbud No. 104 Tahun 2014 bahwa
Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi
•
Nilai ketuntasan
kompetensi sikap
dituangkan dalam
bentuk predikat,
yakni predikat
Sangat Baik (SB),
Baik (B), Cukup
(C), dan Kurang
(K) sebagaimana
tertera pada tabel
berikut
•
Nilai ketuntasan kompetensi
pengetahuan dan
keterampilan dituangkan
dalam bentuk angka dan
huruf, yakni 4,00 – 1,00
untuk angka yang
ekuivalen dengan huruf A
sampai dengan D
[image:79.720.60.283.49.442.2]sebagaimana tertera pada
tabel berikut.
Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84
A-3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84
B-2,18 – 2,50 C+
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84
C-1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D
Nilai Ketuntasan Sikap (Predikat)
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2)
ditetapkan dengan predikat Baik (B).
Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan
skor rerata 2,67 untuk keterampilan ditetapkan
dengan capaian optimum 2,67.
Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan
keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang
a. Instrumen Penilaian Sikap
Aspek yang Diukur Deskripsi Sikap yang Diukur T BT
1. Disiplin
Hadir tepat waktu
Mengikuti seluruh proses pembelajaran
Selesai tepat waktu
1. Kerja sama
Bersama-sama menyiapkan peralatan
Mau memberi umpan ketika bermain
Mau menjadi penjaga bola
1. Tanggung jawab
Mau mengakui kesalahan yang dilakukan
Tidak mencari cari kesalahan teman
Mengerjakan tugas yang diterima
b. Instrumen Penilaian Pengetahuan
No Kompetensi
Dasar Indikator Esensial PengetaLevel huan
Jumlah
Butir SoalNo Pen-skoran
1. Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola besar
a. Menyebut jenis-jenis teknik dasar yang dapat divariasikan dan dikombinasikan
C-1 1 1 Skor 3, jika jenis disebut secara lengkap
Skor 2, jika jenis disebut secara kurang lengkap Skor 1, jika jenis disebut tidak lengkap
a. Menjelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar
C-3 1 2 Skor 4, jika penjelasan benar dan lengkap
Skor 3, jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap Nilai2, jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap
Skor 1, jika hanya sebagian penjelasan yang benar dan tidak lengkap
a. Menjelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan bola besar (contoh; sepakbola)
C-3 1 2 Skor 4, jika urutan benar dan lengkap
Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap Nilai2, jika sebagian urutan tidak benar dan kurang lengkap
Skor 1, jika hanya sebagian urutan yang benar dan tidak lengkap
2. ………. ………. ………
c. Instrumen Penilaian Keterampilan Gerak
1. Instrumen Keterampilan Proses Gerak (kisi-kisi penilaian ket. proses)
No Kompetensi
Dasar Indikator Esensial Uraian Gerak Pen-skoran
1. Mempraktikka n keterampilan dasar permainan bola besar dengan kontrol yang baik (contoh passing bawah bolavoli)
a. Posisi dan
sikap awal 1. Kedua kaki dibuka selebar satu setengah bahu 2. Badan agak condong ke depan, berat
badan antara kedua kaki
3. Kedua lengan dan tangan relaks di samping badan
4. Pandangan mata ke arah datangnya bola
Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar
a. Pelaksana
an gerakan
1. Kedua atau salah satu kaki dilangkahkan untuk menyesuaikan dengan letak bola 2. Badan agak condong ke depan, berusaha
meletakkan bola di tengah badan
3. Kedua lengan disatukan di depan pinggang dan diayun ke depan atas hingga setinggi dada
4. Pandangan mata ke arah lepasnya bola
Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar
a. Posisi dan sikap akhir
1. Kedua kaki dikembalikan terbuka selebar satu setengah bahu
2. Badan kembali agak condong ke depan, dan berat badan antara kedua kaki
3. Kedua lengan dan tangan kembali relaks di samping badan
4. Pandangan mata ke arah lepasnya bola
Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 2, jika hanya dua uraian gerak dilakukan dengan benar
Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar
contoh instrument lembar pengamatan
No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya
(1) Tidak (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak
a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3.
Posisi dan Sikap Akhir
a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
No Nama Peserta Didik
Posisi/ Sikap
Awal Pelaksanaan Gerak Posisi/ Sikap Akhir Jumlah Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Budi Santosa
2. Roji
3. Suherman
……. ……… …. …. …. …. … … … … …
. …. …. …. ….
Perolehan skor peserta didik (P) dibagi dengan skor maksimum (Max) (sesuai contoh; 3 Indikator Esensial X 4 = 12) dikalikan dengan satuan
penilaian (satuan, atau puluhan). Rumus : P/ Max X 100
Contoh : 9/ 12 X 100
2). Instrumen Keterampilan Produk Gerak
Perolehan Passing Kriteria Skor Status Putera Puteri>30 kali 25 10 Sangat Baik
22 – 29
kali 18 24 90 Baik
14 – 21
kali 13 17 80 Cukup
7 – 13
kali 6 12 70 Kurang
<7 kali <6 60 Kurang Sekali
Penilaian produk gerak keterampilan dasar passing bawah dilakukan peserta didik sendiri selama 30 detik dengan lambungan bola
minimal setinggi 242 sentimeter dengan cara:
Mula-mula peserta didik berdiri dengan
memegang bola.
Setelah petugas pengukuran memberi
aba-aba “mulai” peserta didik mulai memasing bola setinggi 242 sentimeter;
Petugas menghitung ulangan yang dapat
dilakukan oleh peserta didik;
- Jumlah ulangan passing yang dilakukan
86
•
Konversi Jumlah Ulangan dengan skor
Kriteria Pen-skoran (produk),
Contoh; Peserta didik putera
melakukan passing bawah sebanyak 20
kali, sehingga skor
yang diperoleh adalah 80.
•
Penilaian terhadap keterampilan produk gerak dapat pula
dilakukan melalui penerapan keterampilan tersebut pada
permainan yang sesungguhnya, sehingga diperoleh persentasi
keberhasilan antara jumlah passing benar yang dilakukan dengan
kesempatan yang diperoleh untuk melakukan passing.
•
Contoh: jika seorang peserta didik bermain bolavoli kemudian
3.
Mengolah skor keterampilan proses gerak dan skor
keterampilan produk gerak
•
Dari perolehan tersebut dapat diolah skor akhir:
a. Skor Keterampilan Proses Gerak Peserta Didik:
75
b. Skor Keterampilan Produk Gerak:
80
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan
sesuai
dengan tujuan akhir dari pembelajaran (contoh
70% untuk skor keterampilan proses gerak, dan 30% untuk
skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir
keterampilan produk gerak
adalah:
75 X 70%
=
52,50 ditambah dengan
d. Instrumen Penilaian Kebugaran Jasmani
• Brian Mackanzie dalam The Nine Key Elements of Fitness (2005:iii)
mengemukakan bahwa para pakar latihan telah mengidentifikasi sembilan elemen kunci dalam kebugaran, yaitu: kekuatan (strength),
power, kelincahan (agility) , keseimbangan (balance), kelentukan
(flexibility), daya tahan otot lokal (local muscle endurance), daya tahan kardiovaskuler (cardiovascular endurance), daya tahan kekuatan
(strength endurance), koordinasi (co-ordination).
• kebugaran jasmani menurut Nieman (2011:25), Komponen tersebut
adalah: a. Kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (health related physical fitness) yang meliputi daya tahan jantung-paru,
kekuatan otot, daya tahan otot, kelentukan, dan komposisi tubuh. b.
• IMT dihitung dari massa badan (M) dan
kuadrat tinggi atau height (H), atau IMT= M/HxH, di mana M adalah massa badan dalam kg, dan H adalah tinggi badan dalam meter. BMI sebagai alat bantu untuk menyatakan seseorang terlalu kurus, ideal, di atas ideal, gemuk, dan obesitas.
• Berikut adalah contoh penghitungan indeks
ini; jika tinggi badan seseorang adalah 1,82 meter, maka bilangan pembaginya akan menjadi 1,82X1,82 = 3,3124. Jika berat badan seseorang 70,5 kg, (70,5/ 3,3124) maka IMT nya adalah 21,3 sehingga peserta didik dapat dikatakan memiliki indeks massa tubuh ideal.
BMI Status
Kurang dari
18.5 Kurus
18.5 - 24.9 Ideal
25 - 29.9 Melebihi berat ideal
30 - 39.9 Kegemukan
Lebih dari 39.9 Obesitas
2)
Mengukur derajat kebugaran jasmani secara umum dari
McCloy
•
Tes kebugaran jasmani dengan
McCloy
ini
mempersyaratkan testee untuk melakukan serangkaian
kegiatan berupa
pull ups, press ups, squat thrusts, squat
jumps, dan sit ups.
•
Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani ini dilakukan
Prosedur dan langkah pelaksanaan tes tersebut
1. Testee melakukan pemanasan kurang lebih selam 10
menit
2. Testee melakukan
Pull Ups
(dagu melewati palang)
sebanyak yang mampu ia lakukan
3. Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah
pengulangan yang bisa dilakukan testee
4. Testee
istirahat
selama tiga (3) menit
5. Testee melakukan
Press Ups
sebanyak yang mampu ia
lakukan
7. estee istirahat selama tiga (3) menit
8. Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Squat Thrusts
9. Testee melakukan Squat Thrusts sebanyak-banyaknya selama 1 menit
10. Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan testee
11. Testee istirahat selama tiga (3) menit
12. Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Squat Jumps
13. Testee melakukan Squat Jumps sebanyak-banyaknya selama 1 menit
14. Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan testee
15. Testee istirahat selama tiga (3) menit
16. Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Sit Ups
17. Testee melakukan Sit Ups sebanyak-banyaknya selama 2 menit
4. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran
•
Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 laporan hasil
penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan
pemerintah. Laporan oleh pendidik berbentuk nilai dan
deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian
pengetahuan dan keterampilan.
•
Secara lebih rinci pelaporan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik
b. Bentuk Laporan
c. Isi Laporan
LK. 5.4.
Latihan/ Kasus/ Tugas
• langkah
kegiatan: jawablah pertanyaan ini dan
presntasikan di depan kelas
N
O PERTANYAAN JAWABAN
1 Sebutkan tujuh teknik atau cara yang digunakan dalam
penilaian!
2 Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian unjuk kerja!
3 Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian tertulis!
4 Jelaskan yang dimaksud dengan penilaian proyek!
9 5