• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUN OLEH: BAGIAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUN OLEH: BAGIAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

0

DISUSUN OLEH:

BAGIAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

2012

PANDUAN PENELITIAN

DISUSUN OLEH:

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

(LPPM)

P O L I T E K N I K K E S E H A T A N M A J A P A H I T

(2)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 1

(3)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 2 PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN

DI POLTEKKES MAJAPAHIT A. Arah dan fokus penelitian

Kegiatan penelitian diarahkan pada pendekatan multidisipliner yakni dengan menggabungkan kepakaran yang dimiliki oleh dosen yang merupakan kekuatan ilmu pada masing- masing program studi dalam rangka mewujudkan visi dan misi Poltekkes Majapahit. Kepakaran yang terdapat pada masing- masing prodi disesuaikan dengan departemen yang dikelola oleh prodi. Untuk prodi keperawatan terdiri dari komunitas, gerontik, jiwa, medikal bedah, keperawatan dasar, Anak, gawat darurat dan manajemen keperawatan sedangkan kebidanan meliputi kehamilan, persalinan, nifas, bayi balita dan anak, KB, kesehatan reproduksi dan komunitas. Fokus penelitian disusun dengan memperhatikan visi Poltekkes Majapahit, kebijakan pembangunan nasional dan renstra kementrian kesehatan Republik untuk terbentuknya sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas melalui peningkatan kualitas upaya promotif, kuratif dan rehabilitatif melalui program

(4)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 3 holistic care yang mampu dilakukan secara mandiri oleh calon

tenaga kesehatan yang dicetak oleh Poltekkes Majapahit di masyarakat. Ada 12 fokus penelitian yang dikembangkan di Poltekkes Majapahit diantaranya:

1. Bayi, Balita, dan Anak 2. Kesehatan Reproduksi 3. Gerontik

4. Jiwa 5. Kehamilan 6. Persalinan

7. Pemberdayaan Masyarakat

8. Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular 9. Penanganan gawat darurat

10. Keluarga Berencana 11. Gizi

12. Lingkungan

Landasan pemikiran pengembangan fokus penelitian dapat dijelaskan dalam gambar sebagai berikut:

(5)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 4

POLTEKKES STATUTA

MAJAPAHIT

DASAR PENYUSUNAN RIP

POLTEKKES MAJAPAHIT PROGRAM KERJA

BAGIAN P2M POLTEKKES MAJAPAHIT

RENSTRA POLTEKKES MAJAPAHIT

Bidang Keperawatan:

1. Kesehatan Jiwa 2. Keperawatan Maternitas 3. Keperawatan Medikal

Bedah

4. Keperawatan Anak 5. Keperawatan Komunitas 6. Keperawatan Gerontik 7. Keperawatan Gawat

Darurat

8. Manajemen keperawatan 9. Perawatan Luka

Bidang Kebidanan:

1. Antenatal Care 2. Persalinan 3. Nifas

4. Neonatus, Bayi, Balita dan Anak

5. KB

6. Kebidanan Komunitas 7. Kesehatan Reproduksi 8. Persiapan Persalinan Bidang Penelitian :

1. Kebidanan 2. Keperawatan

Bidang Arah

Kebijakan:

Multidisiplin

Tipe Kebijakan:

Top down

(6)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 5 Dari masing-masing bidang dengan memperhatikan beberapa faktor maka diputuskan topik yang akan dikembangkan dalam penelitian Poltekkes Majapahit. Hal tersebut dijelaskan dalam bagan dibawah ini.

(7)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 6 B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dikembangkan antara lain:

1. Survey Pemula

2. Penelitian Fundamental 3. Aplikatif

4. Kreatif

5. Pemberdayaan Masyarakat C. Biaya Penelitian

Sumber pendanaan penelitian dapat berasal dari internal dan eksternal Poltekkes Majapahit, maupun dari peneliti sendiri (penelitian mandiri). Dana penelitian yang tersedia di Poltekkes Majapahit lebih diarahkan untuk peneliti- peneliti muda atau pemula, sebagai langkah awal untuk memperoleh pengalaman penelitian. Peneliti-peneliti senior atau yang sudah berpengalaman diharapkan dapat bersaing untuk mengajukan proposal dan memperoleh dana penelitian dari instansi di luar Poltekkes Majapahit, baik dari sumber dalam negeri/nasional maupun internasional.

(8)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 7 Beberapa ketentuan umum mengenai penggunaan dana penelitian:

a. Peralatan atau instrument yang dibeli dengan menggunakan dana penelitian (baik internal maupun eksternal) akan menjadi inventaris laboratorium. Peneliti berhak mendapat prioritas pemakaian untuk penelitian selanjutnya.

b. Setiap peneliti yang mendapatkan dana penelitian internal, eksternal, maupun penelitian mandiri yang mengikuti semua prosedur yang ditetapkan LPPM, berhak mendapatkan beban tugas penelitian dalam bentuk SKS selama berlangsungnya penelitian (sesuai jadual). Peneliti yang berstatus non dosen akan memperoleh penyetaraan SKS dalam rupiah.

Pembebanan SKS akan diberikan bersamaan dengan masa dimulainya penelitian, kecuali untuk penelitian mandiri, yang akan diberikan setelah laporan akhir penelitian diserahkan ke LPPM

(9)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 8 sesuai dengan jadual yang telah disepakati. Adapun jumlah SKS ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika peneliti tunggal (jumlah peneliti 1 orang), jumlah SKS yang dibebankan sebesar 2 SKS/bulan/semester selama berlangsungnya penelitian (sesuai jadual).

b. Jika peneliti ≥2 orang, jumlah total SKS yang dibebankan sebesar 4 SKS/bulan/semester. Pembagian SKS di antara ketua dan anggota peneliti umumnya adalah 60% untuk ketua dan total 40% atau berdasarkan kesepakatan di antara tim peneliti sendiri.

Mekanisme penggunaan dana penelitian baik internal maupun eksternal berada dalam satu pintu yakni bagian keuangan Poltekkes Majapahit. Komponen/ rincian biaya penelitian disesuaikan dengan keperluan penelitian. Petunjuk umum jenis/pos anggaran kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(10)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 9 Tabel 1: Komponen Rincian Biaya Penelitian

NO KOMPONEN PROSENTASE DARI

TOTAL ANGGARAN

PENELITIAN

1 Honor Peneliti maksimum 30%

2 Honor surveyor (kuesioner ataupun

wawancara mendalam)

maksimum 10%

3 Honor

Teknisi/Laboran/Mahasiswa/

Pembantu Peneliti

Rp. 10.000/jam

4 Biaya bahan habis pakai maksimum 40%

5 Biaya peralatan maksimum 40%

6 Biaya perjalanan maksimum 30%

7 Lain- lain (penggandaan laporan,

publikasi, biaya training, dan lain - lain)

maksimum 30%

Catatan:

- Honorarium peneliti dan biaya perjalanan mengikuti aturan yang berlaku.

- Biaya- biaya tersebut di atas harus sudah mempertimbangkan pajak (PPn, PPh 21, 22, dan 23).

untuk panduan honorarium peneliti per jam dibuat berdasarkan jabatan akademik dari peneliti yang bersangkutan, dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. Honorarium Peneliti per jam

JABATAN AKADEMIK HONOR/JAM

Guru Besar Rp. 50.000

Lektor Kepala Rp. 35.000

Lektor Rp. 25.000

Asisten Ahli Rp. 20.000

Non Jabatan Rp. 10.000

(11)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 10 Pendanaan penelitian dapat berasal dari pihak luar yang biasanya didapatkan melalui kompetisi. Research eksternal ini sangat diharapkan bisa diraih dosen - dosen/peneliti Poltekkes Majapahit.

Topik penelitian bisa berasal dari Poltekkes Majapahit atau disesuaikan dengan permintaan/kebutuhan pemberi dana. Panduan dan aturan dari pemberi dana harus diikuti peneliti sebagai bagian dari seleksi administratif dari pemberi dana sepanjang tidak bertentangan dengan nilai- nilai yang dijunjung tinggi oleh Poltekkes Majapahit. Secara berkala LPPM melakukan proses monitoring dan evaluasi, hal ini dilakukan agar profesionalisme peneliti tetap terjaga, demi nama baik Poltekkes Majapahit. LPPM akan melakukan fungsi intermediasi dalam pemberian informasi sponsor maupun penyampaian proposal kepada pihak sponsor.

Penelitian juga dapat dilaksanakan tanpa menggunakan dana dari internal namun mandiri dibiayai oleh peneliti. Meskipun menggunakan dana mandiri peneliti tetap diwajibkan menyetorkan proposal, dan laporan penelitian di LPPM.

(12)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 11 D. Persyaratan Penelitian

1. Setiap peneliti yang akan melakukan penelitian wajib mengajukan proposal penelitian sebanyak dua eksemplar.

2. Topik penelitian yang diajukan mendukung fokus penelitian dengan pendekatan multidisipliner dan mengandung aspek orisinalitas.

3. Jika peneliti bekerjasama dengan institusi di luar Poltekkes Majapahit maka perlu dilampirkan dokumen pendukung pada tahap pengajuan proposal. Dokumen pendukung tersebut antara lain profil mitra, contact person, perjanjian kerja formal (jika ada), dan data- data lain yang terkait dengan institusi mitra.

4. Pengajuan anggaran dan jenis penelitian disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan ketentuan yang berlaku.

5. Untuk setiap penelitian minimal diperlukan satu kali presentasi kemajuan penelitian (progress report) paling lambat satu bulan sebelum berakhirnya masa penelitian.

(13)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 12 6. Peneliti wajib membuat buku catatan harian penelitian (Log Book) , khususnya untuk penelitian yang berorientasi ke arah Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Untuk penelitian yang tidak berorientasi ke HKI, peneliti diwajibkan membuat draft karya ilmiah untuk keperluan publikasi.

7. Pada akhir penelitian, peneliti wajib menyerahkan laporan akhir penelitian yang disertai dengan laporan keuangan, draft artikel ilmiah atau log book penelitian.

8. Format penulisan proposal penelitian, laporan kemajuan, laporan akhir, laporan keuangan dan log book mengikuti ketentuan yang berlaku. Contoh format- format yang diperlukan dapan diunduh di laman/ website LPPM.

E. Format Proposal dan Laporan Akhir

Sistematika proposal dan laporan Penelitian terdiri dari 1. Judul Penelitian

 Pilih kata-kata dengan hati

 Gunakan kata-kata sesedikit mungkin

 Menggambarkan isi penelitian dengan utuh

(14)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 13

 Jelas dan menarik

 Spesifik, tidak ada tafsir lain

2. ABSTRAK

Ditulis dengan singkat dan komprehensif

 Konseptual usulan

 Masalah ilmiah dan latar belakangnya

 (hipotesis)

 Tujuan jangka panjang

 Target khusus

 Kegunaan hasil penelitian

 Metode yang digunakan

 Tahapan penelitian 3. PENDAHULUAN

 Alur pikir pemilihan topik dan area riset

 Latar belakang, harus dapat menunjukkan :

Ada masalah yang harus dipecahkan dengan IPTEK

(15)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 14 Ada landasan ilmu dan penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan dasar pemecahan masalah

Usahakan dikaitkan dengan riset anda sebelumnya

4. PERUMUSAN MASALAH

 Tunjukkan secara ringkas masalah yang ada dan rencana penyelesaiannya

 Tergambar cara yang akan diajukan untuk memcahkan

 Masalah dengan jelas :

Rumusan masalah merypakan jantung penelitian

Pada umumnya rumusan masalah dideskripsikan dengan kalimat bertanya (meskipun tidak harus).

(16)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 15 5. METODE

 HARUS JELAS, dapat ditangkap oleh reviewer bahwa :

 Metode yang diajukan dapat memcahkan masalah yang ada

 Tunjukkan sub masalah pada setiap sub judul

 Metode yang diajukan akan dapat dilaksanakan

dengan sukses

Sarana dan prasarana ada

Peneliti mempunyai kemampuan / pengalaman

 Jika merupakan hal baru, tunjukkan bahwa anda betul-betul memahami dan dapat melakukannya.

 Metode yang diajukan harus canggih, sehingga nampak unggulan

 Tunjukkan sasarn yang akan dicapai pada setiap tahap penelitian

 Tunjukkan kaitan yang jelas antara kegiatan, biaya, dan waktu

(17)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 16

 Tunjukkan secara lohis bahwa kegiatan penelitian tersebut memerlukan waktu seperti yang diusulkan

 Proporsi antara komponen biaya logis dan tidak menyalahi ketentuan dalam panduan pengusulan

 Rincian biaya harus sesuai dengan kegiatan atau metodologi

 Hal yang ditulis dalam metode antara lain:

 Dimana dan kapan penelitian dilaksanakan

 Apa bahan yang digunakan

 Apa metode yang digunakan

 Pengambilan sampel, penentuan unit analisis

 Cara dan instrumen pengumpulan data

 Pengolahan dan analisis data 6. HASIL YANG DIHARAPKAN

 Tunjukkan bahwa penlitian ini : Baik

Penting

(18)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 17 dapat menjawab permasalahan bangsa atau

daerah

Memberikan sumbanan bagi IPTEKES

 Cantumkan hasil yang akan dicapai pada akhir

penelitian dan publikasi pada jurnal ilmiah 7. SIMPULAN DAN SARAN

 Bukan mengulang hasil penelitian

 Singkat, jelas dan tidak panjang lebar

 Paling tidak menjawab tujuan khusus yang telah dirumuskan.

 Contoh :

Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu hamil di desa “ X “ adalah rendah (lulusan SD ke bawah).

2. Kejadian BBLR di desa X cukup tinggi (65,7%)

(19)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 18 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan kejadian BBLR

Simpulam berisikan konklusi, yang diuraikan secara singkat dan jelas umum hasil akhir penelitian yang mengacu pada permasalahan dan tujuan umum maupun tujuan khusus. Dalam menyusun suatu simpulan, dapat menggunakan nomor atau ditulis sebagai suatu kesatuan uraian. jangan menulis atau menyajikan pernyataan baru yang tidak sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan. Simpulam merupakan sintesis dari embahasan yang sekurang-kurangnya terdiri atas :

1) Jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian 2) Hal baru yang ditemukan dan prospek penemuan

3) Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan (kalau ada) Simpulan bukan merupakan ringkasan atau pengulanagn hasil penelitian yang telah dilakukan pembahasan. Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber dari temuan penelitian, pembahasan,

(20)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 19 dan simpulan hasil penelitian. Dengan demikian saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian.

Saran yang baik nampak dan rumusannya yang bersifat rinci dan tidak operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakn saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau mengaplikasikannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya telas spesifik dan dapat diyujukan kepada pihak yang terkait. Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis.

Sekurang-kurangnya memberi saran bagi peneliti selanjutnya sebagai hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan.

F. Mekanisme Pengusulan Proposal

Seleksi proposal penelitian dengan sumber dana internal maupun penelitian mandiri dilakukan dan dikoordinasi oleh LPPM dengan melihat kelengkapan proposal, kesesuaian format proposal, kelayakan dan ketajaman proposal penelitian, baik dari segi isi ( content) proposal, jadual pelaksanaan,

(21)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 20 maupun kewajaran biaya (terkecuali penelitian mandiri).

Mekanisme tahapan seleksi proposal secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

1. Ketua peneliti beserta tim mengajukan proposal penelitian rangkap dua dengan sepengetahuan Dekan/Ketua Jurusan/Ketua Kelompok Studi/ Pusat Studi yang terkait dengan jenis penelitian yang diajukan. Untuk topik penelitian yang berhubungan dengan peminatan ( interest ) dari Pusat Studi/Kelompok Studi yang ada di lingkup Jurusan/Fakultas/ Universitas, maka pengajuan proposal penelitian dilakukan melalui (atau dengan sepengetahuan) Ketua Kelompok Studi/Pusat Studi terkait.

2. LPPM menetapkan Dewan Penilai Proposal (DPP) yang terdiri dari dua orang dosen Poltekkes Majapahit. Dalam kasus tertentu, LPPM dapat mengundang dosen/ahli dari luar Poltekkes Majapahit bila tidak ditemukan ahli di Poltekkes Majapahit yang relevan dengan topik penelitian yang diusulkan.

(22)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 21 3. LPPM mengirimkan berkas proposal kepada DPP bersamaan

dengan lembar penilaian yang sudah dibuat oleh LPPM . 4. Ketua bersama anggota peneliti mempresentasikan proposal

penelitian dalam suatu seminar yang diselenggarakan oleh LPPM. Presentasi wajib dihadiri oleh DPP untuk memberikan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan proposal dan sifatnya terbuka bagi dosen dan mahasiswa Poltekkes Majapahit.

5. DPP memberikan penilaian secara substantif dari proposal penelitian yang diajukan peneliti kepada LPPM.

6. LPPM memutuskan persetujuan penyelenggaraan dan pendanaan (terkecuali untuk penelitian mandiri) penelitian berdasarkan pertimbangan hasil penilaian dari DPP, jadual, dan anggaran yang tersedia.

7. Untuk penelitian dengan sumber dana eksternal, LPPM akan memfasilitasi pemeriksaan proposal penelitian secara administratif dan menyiapkan DPP untuk memberi masukan

(23)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 22 guna penyempurnaan proposal sebelum dikirim ke pihak pemberi dana.

(24)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 23

(25)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 24

(26)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 25

(27)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 26

(28)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 27

(29)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 28

(30)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 29 G. Penyerahan Laporan Akhir

Berkas laporan akhir penelitian yang telah diperbaiki dan selesai dipertanggung jawabkan harus dikumpulkan dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:

1. Hard copy satu buah berupa:

a) Laporan penelitian yang sudah disesuaikan dengan format laporan penelitian yang berlaku.

b) Draft artikel ilmiah dengan standar aturan tata tulis sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh jurnal/seminar/conference yang dituju oleh peneliti.

c) Laporan keuangan.

2. Soft copy dalam bentuk CD satu buah dengan format pdf dan microsoft word.

3. Penomoran laporan penelitian diberikan oleh perpustakaan Poltekkes Majapahit, sedangkan penggandaan, dan penjilidan laporan dilakukan oleh peneliti yang bersangkutan.

(31)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 30 H. Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual ( Intellectual Property Rights ) merupakan suatu hak yang timbul dari hasil olah pikir manusia yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna bagi manusia atau dapat pula dikatakan hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual yang lahir karena kemampuan intelektual manusia. Oleh karena itu setiap peneliti yang akan mengajukan proposal penelitian berpotensi memperoleh HKI diwajibkan untuk melakukan penelusuran atas prior art atau pengetahuan terdahulu berkaitan dengan tema penelitian yang diusulkan serta membuat pernyataan bahwa kegiatan yang akan dilakukan bukan plagiat. Dari penelusuran tersebut harus dilakukan analisis untuk identifikasi roadmap teknologi terkait, originalitas, kebaharuan ( novelty) dan langkah inventif. Untuk itu, para pengusul dapat melakukan penelusuran database, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Database penting yang tersedia dapat berupa jurnal

(32)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 31 ilmiah maupun paten atau desain industri. Pengelolaan HKI Hasil Penelitian meliputi:

a. Pengaturan Kepemilikan

Hasil penelitian baik berupa data hasil pengukuran/observasi maupun data yang digunakan oleh suatu kegiatan penelitian di dalam program penelitian Poltekkes Majapahit , baik berupa publikasi, data mentah, maupun kekayaan intelektual, seperti paten, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, dan hak cipta (copyright) yang sepenuhnya dibiayai program penelitian Poltekkes Majapahit dan atau sebagian dari pihak lain merupakan milik Poltekkes Majapahit dan pihak lain yang bersangkutan secara bersama.

b. Pengelolaan Kepemilikan

Pengelolaan kekayaan intelektual dan hasil penelitian yang dibiayai dari sumber dana internal dilimpahkan kepada Poltekkes Majapahit.

(33)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 32 c. Sumber Dana Pengelolaan HKI

Penyediaan dana untuk pengajuan HKI hasil penelitian program penelitian Poltekkes Majapahit , antara lain biaya penulisan deskripsi (drafting), pendaftaran, dan pemeriksaan subtantif menjadi tanggungjawab LPPM.

d. Pembagian Royalti dan Lisensi

Setiap HKI hasil program penelitian Poltekkes Majapahit yang berhasil dikomersialkan mengikuti pembagian pembayaran royalty dan lisensi sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara peneliti dan Poltekkes Majapahit.

Identifikasi dan penentuan nama- nama peneliti yang termasuk sebagai inventor akan dilakukan dan ditetapkan oleh penanggung jawab program penelitian Poltekkes Majapahit (melalui LPPM ) yang dibantu oleh pakar HKI berdasarkan laporan tahunan dan/atau laporan khusus peneliti dan log book yang dimiliki setiap peneliti.

(34)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 33 I. Sanksi atas pelanggaran ketentuan penelitian

Pelanggaran ketentuan penelitian yang dimaksud yaitu keterlambatan penyelesaian laporan penelitian lebih dari 30 hari dari jadual yang sudah ditetapkan, adanya indikasi plagiasi yang dilakukan oleh peneliti, penyalahgunaan dana penelitian, dan ketentuan- ketentuan lain yang tertulis dalam surat pernyataan penelitian.

Sanksi yang diberikan kepada peneliti dapat berupa pengembalian dana penelitian, penundaan pemberian dana penelitian, teguran secara lisan dan atau tertulis dari Kepala LPPM, atau yang lainnya sesuai peraturan disiplin pegawai. Sanksi diberikan dengan mempertimbangkan kasus dan tingkat pelanggarannya.

Keputusan pemberian sanksi menjadi tanggung jawab penuh dari pihak pengelola dana. Hal ini mengingat bahwa penandatanganan Penelitian dilakukan oleh pihak pengelola dana dan peneliti. Untuk penelitian dana eksternal, maka yang bertanggung jawab memberikan sanksi adalah Kepala LPPM.

(35)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 34 Lampiran 1. Cover Proposal/ Laporan Penelitian

USULAN PROPOSAL / PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN

Oleh:

Nama Ketua Peneliti Nama Anggota Peneliti 1 Nama Anggota Peneliti 2

PROGRAM STUDI

...

POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

TAHUN

(36)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 35 Lampiran 2.

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN

1 Judul Penelitian : ...

2 Bidang Penelitian : ...

3 Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : ...

b. Jenis Kelamin : ...

c. NIP : ...

d. Disiplin ilmu : ...

e. Pangkat/Golongan : ...

f. Jabatan : ...

g. Fakultas/Jurusan : ...

h. Alamat : ...

i. Telpon/Faks/E-mail : ...

j. Alamat Rumah : ...

k. Telpon/Faks/E-mail : ...

4 Jumlah Anggota Peneliti : ...

Nama Anggota : 1. ...

2. ...

5 Lokasi Penelitian : ...

Jumlah biaya penelitian ...

Menyetujui

Ka Prodi ...

NIK. ...

Mojokerto, ...

Ketua Peneliti,

NIK...

Diketahui oleh Direktur

NIK ...

Menyetujui, Ketua LPPM

Eka Diah Kartiningrum, MKes NIK. 220 250 031

(37)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 36 Lampiran 3. HALAMAN KETERLIBATAN MAHASISWA DALAM PROSES PENELITIAN DOSEN (minimal 2 orang mahasiswa)

BERITA ACARA

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan penelitian yang berjudul ..., maka Poltekkes Majapahit memberikan tugas kepada:

No Nama

Mahasiswa

NIM Bentuk Keterlibatan T. Tangan

Mhs.

1 ... ... ... ...

2 ... ...

...

...

3 ... ...

...

...

Pemberian tugas ini berlaku mulai tanggal ...s/d ...

Dengan demikian yang bersangkutan dimohon kerjasama dan bantuannya demi kelancaran tugas ini.

Menyetujui

Ka.Prodi...

...

NIK. ...

Mojokerto, ...

Ketua Peneliti,

...

NIK ...

(38)

Panduan Penelitian Poltekkes Majapahit Page 37 Team Penyusun:

Ketua : Eka Diah Kartiningrum, SKM., MKes Sekretaris : Widya Puspitasari, AMd

Anggota : Dwiharini Puspitaningsih, Skep.Ns., MKep Sari Priyanti, SSiT., SKM., MKes

Dian Irawati, SsiT., SKM., MKes

Referensi

Dokumen terkait

Ia juga boleh ditakrifkan sebagai satu sistem politik yang memberi peluang kepada rakyat membentuk dan mengawal pemerintahan negara (Hairol Anuar 2012). Dalam hal

Adalah sebuah fakta bahwa jumlah perempuan di dunia ini lebih banyak dari

(BOS) based on instruction and technical in aspects of application, distribution, and stakeholders engagement in planning, forming, and reporting of BOS in SMA Negeri 37

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi /

Saudara dianjurkan untuk membawa Berkas Dokumen Asli yang berkenaan dengan data isian sebagaimana yang telah saudara sampaikan pada Dokumen Penawaran Admnistrasi,

Menurut Syed Ahmad Hussein (1996) terdapat beberapa rumusan dan hipotisis utama yang timbul dari kajian-kajian ini yang dijadikan panduan am kepada mereka yang berminat untuk

Setiap blok penyimpanan di gudang ini hanya menampung satu jenis produk dan satu tanggal kadaluarsa, sehingga penempatan barang harus di blok yang kosong dan tidak

Therefore, the respective Kendeng Mountains play an important role in building the narratives of the anti-cement movement that is strongly influenced by Sikep doctrines,