4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Studi Pustaka 2.1.1 Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut Wahyu Nugraha, Muhamad Syarif, dan Weiskhy Steven Dharmawan adalah “suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan” [6]. Sistem informasi juga bisa didefinisikan sebagai kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yaitu informasi.
2.1.2 Arsip Surat
Arsip secara umum adalah wujud tulisan dalam bentuk corak teknis, bagaimanapun juga dalam keadaan tunggal, berkelompok, atau dalam suatu kesatuan bentuk fungsi dari usaha perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan umumnya, dan arsip secara khusus adalah kumpulan surat atau bahan penolong lainnya dengan memastikan suatu ingatan dalam dalam administrasi negara dibuat secara fisik (kasat mata) atau yuridis (sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku) dengan perkembangan organisasi, yang disimpan dan dipelihara selama diperlukan [5]. Sedangkan pengertian surat dalam jurnal Jurnal Khatulistiwa Informatika yang ditulis oleh A.Suwardi “Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain” [5]. Pada Umumnya bentuk Arsip Surat berupa lembaran kertas yang disatukan menjadi buku besar yang terkumpul dari macam-macam surat masuk dan surat keluar dari berbagai kegiatan operasional.
2.1.3 Tata Usaha Sekolah Dasar Negeri 1 Donowarih Malang
Tata Usaha Sekolah Dasar Negeri 1 Donowarih Malang merupakan salah satu unit kerja atau kegiatan yang dilakukan meliputi, membantu proses belajar
5
mengajar, urusan kesiswaan, kepegawaian, peralatan sekolah, urusan infrasturcture sekolah, keuangan, perpustakaan dan hubungan masyarakat. Tata Usaha juga mengatur segala dokumen-dokumen yang terkait dengan semua aktivitas Sekolah salah satunya yaitu pengarsipan surat.
2.1.4 Software Development Life Cycle (SDLC)
SDLC atau Software De- velopment Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses mengem- bangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lu- nak dengan menggunakan model-model dan metod- ologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya, ber- dasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik [7].
Dalam rekayasa sistem atau rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunaka untuk mengembangkan sebuah sistem.
SDLC(Software Development Life Cycle) mempunyai beberapa tahap, yaitu:
1. System Palnning (Perencanaan sistem) 2. System Analysis (Analisis Sistem) 3. System Design (Perancangan Sistem)
4. System Implementation (Implementasi Sistem) 5. System Maintenance (Pemeliharaan Sistem)
2.1.5 RAD (Rapid Application Development)
RAD (Rapid Application Development) merupakan salah satu metode pengembangan sebuah sistem dari SDLC (Software Development Life Cycle). RAD merupakan suatu metode pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan berorientasi objek (object oriented approach) terhadap pengembangan sistem.
Metode ini bertujuan untuk mempersingkat waktu dalam perencanaan, perancangan dan penerapan suatu sistem bila dibandingkan dengan metode tradisional [8].
Metode ini bertujuan untuk mempersingkat waktu dalam perencanaan dan pengembangan system. Siklus Rapid Aplication Development (RAD) dapat dilihat pada Gambar 2. Berikut :
6
Gambar 2. 1 Rangkaian Metode RAD (Sumber : Fatmasari, 2019)
Gambar 1 menunjukkan rangkaian RAD dengan 3 tahap yaitu : a. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)
Dalam tahapan rencana kebutuhan hal yang wajib dilakukan adalah melakukan pertemuan antara pengguna dan analyst sistem yang bertujuan mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan informasi kearsipan apa saja yang akan dicapai [9]. Identifikasi kebutuhan informasi kearsipan ini harus menyeluruh ke semua tingkatan organisasi, sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing pengguna dapat terpenuhi dengan baik.
Dalam hal ini tentunya diperlukan peran aktif pengguna dalam tahapan ini.
b. Proses Design (Design Workshop)
Dalam tahap ini penggunaan proses design kearsipan elektronik masih sangat diperlukan karena dalam proses design pengguna dapat memberikan saran atau masukan terhadap prototype design yang telah dihasilkan. Sistem dengan model prototype mengijinkan pengguna agar mengetahui seperti apa tahapan sistem dibuat sehingga sistem mampu beroperasi dengan baik [10].
Apabila terdapat ketidaksesuaian pada prototype tersebut, maka prototype dapat segera dievaluasi dan diperbaiki kembali, hingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan informasi kearsipan yang diinginkan oleh pengguna.
c. Implementasi (Implementation)
Setelah design prototype kearsipan elektronik disetujui oleh pengguna dan software analyst, maka hasil design prototype kearsipan elektronik ini
7
diserahkan ke programmer untuk di implementasikan ke dalam sebuah program. Programmer akan melakukan pengujian terhadap program yang telah dihasilkan baik itu Sebagian maupun keseluruhan. Untuk memastikan apakah dalam program tersebut masih terdapat kesalahan atau tidak. Pada tahap ini pengguna masih dapat memberikan kontribusi berupa saran atau masukan terhadap program yang dihasilkan. Jika program sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna maka program dapat segera diimplementasikan.
2.1.6 MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial [1]. MySQL juga merupakan salah satu jenis database yang banyak digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web dengan manajemen basis data. MySQL juga mendukung Bahasa pemrograman PHP.
2.1.7 CodeIgniter
CodeIgniter merupakan framework berisi fungsi-fungsi yang biasa digunakan dalam pembangunan perangkat lunak. CodeIgniter disebut Model, View, dan Controller atau disingkat dengan sebutan MVC. MVC memisahkan antara logika pemrograman dengan presentasi. Hal ini dapat terlihat dari adanya minimalisir script presentasi (HTML, CSS, JavaScript, dan sebagainya) yang dipisahkan dari PHP (Hypertext Preprocessor) script [11]. Model MVC (model, view, controller) terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu pola dalam suatu aplikasi yaitu :
• Model
Model mewakili struktur data atau database. Biasanya model berisi fungsi- fungsi yang membantu seseorang dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan data ke database untuk melakukan manipulasi data (insert, update, dalete, search), pembaruan data dan lain-lain.
8
• View
View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa dikatakan berupa halaman web atau sajian informasi (yang mudah dimengerti) kepada user sesuai dengan instruksi dari controller.
• Controller
Controller adalah bagian yang mengatur hubungan antara view dan juga model. Dimana, controller adalah bagian yang akan menerima request dari user lalu menentukan proses yang harus dikerjakan.
2.1.8 Black-Box
Pengujian Black-Box adalah metode pengujian perangkat lunak yang meneliti fungsionalitas aplikasi tanpa melihat struktur atau cara kerja internalnya.
Pendekatan pengujian Black-Box adalah metode pengujian di mana data tes berasal dari persyaratan fungsional yang ditentukan tanpa memperhatikan struktur program akhir [12]. Pengujian Black-Box dilakukan agar memastikan sistem sudah berjalan benar dan sesuai dengan konsep perangcangan. Hasil pengujian digunakan untuk evaluasi agar aplikasi dapat lebih disempurnakan sesuai permintaan dari kebutuhan
2.1.9 User Acceptance Test
User Acceptance Test (UAT) merupakan pengujian yang dilakukan oleh end-user dimana user tersebut adalah pengguna yang langsung berinteraksi dengan sistem dan dilakukan verifikasi apakah fungsi yang ada telah berjalan sesuai dengan kebutuhan/fungsinya. Setelah dilakukan sistem testing, acceptance testing menyatakan bahwa sistem perangkat lunak memenuhi persyaratan.
Pengujian User Acceptance Test (UAT) adalah fase terakhir dari proses pengujian perangkat lunak. Selama UAT, perangkat lunak diuji untuk memastikan tugas-tugas apakah sudah sesuai dengan fungsinya. UAT adalah salah satu prosedur proyek perangkat lunak final dan paling penting yang harus terjadi sebelum perangkat lunak tersebut dikembangkan dan diluncurkan. UAT juga dikenal sebagai pengujian beta, pengujian aplikasi atau pengujian pengguna akhir.
Proses UAT memastikan bahwa aplikasi e-arsip yang peneliti implementasikan tersebut akan memberi solusi, memenuhi harapan pengguna SDN
9
1 Donowarih Malang dan berfungsi seperti yang diharapkan serta meyakinkan pengguna aplikasi tersebut apakah sistem bisa diterima dengan baik atau tidak. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa user acceptance testing adalah pengujian yang dilakukan oleh pengguna dari sebuah sistem untuk memastikan fungsi-fungsi yang ada pada sistem tersebut telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Proses dalam UAT adalah pemeriksaan dan pengujian terhadap hasil perangkat lunak yang di buat. Diperiksa apakah item-item yang ada dalam dokumen requirement sudah ada dalam perangkat lunak yang diuji atau tidak. Diuji apakah semua item yang telah ada telah dapat memenuhi kebutuhan penggunanya.
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Hasil Studi Literatur Penelitian yang Relevan Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Hasil Muhammad Dedi
Irawan, Selli Aprilla Simargolang
2018 Implementasi E-Arsip Pada Program Studi Teknik Informatika
Aplikasi E-Arsip memiliki fungsi scan yang kegunaan menginputkan scan surat yang ingin disimpan sehingga dapat menimalkan kehilangan dan rusaknya
dokumendokumen penting serta Proses pencarian data dan informasi arsip pada program studi teknik informatika menjadi lebih mudah
sehingga mudah ditemukan
10
kemudian Aplikasi yang dihasilkan cukup akurat dan cukup valid, sehingga dapat membantu proses penyelenggara kearsipan yang sesuai dengan prinsip Perbandingan:
Sekolah Dasar Negeri 1 Donowarih Malang menggunaan Metode RAD serta 2 metode pengujian yaitu Black-Box dan User Acceptance Test (UAT).
Muhammad Amin, Maskur, Wildan Suharso
2020 Rancang Bangun Sistem Informasi Rekam Medis Menggunakan Model Rapid Application Development (RAD)
Dalam penelitian ini aplikasi sistem rekam medis berbasis Web ini dapat memudahkan bagian admin rekam medis untuk
mengelola data dan informasi data rekam medis pasien maupun data
identitas pasien yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan aplikasi ini sudah digunakan oleh pengguna selama kurang lebih 4 bulan sebelum
11
penulis melakukan sidang tugas akhir.[4].
Perbandingan :
Perbedaan terletak pada kebutuhan pembangunan sistem, namum menggunakan meotde dan pengujian yang sama.
Ade Suryadi, Yuli Siti Zulaikhah
2019 Rancang Bangun Sistem Pengelolaan Arsip Surat Berbasis Web
Menggunakan Metode Waterfall (Studi kasus Kantor Desa Karangrau Banyumas)
Dengan adanya sistem informasi arsip surat berbasis web akan
mempermudah proses pencarian arsip surat dengan akurat, cepat dan efesien dan Sistem yang dihasilkan dapat
mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar sehingga memudahkan pengaksesannya pada saat diperlukan.
Perbandingan :
Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak yaitu metode air terjun (waterfall).