• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (StudipadaBijiHitamCoffeBerastagi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (StudipadaBijiHitamCoffeBerastagi)"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (StudipadaBijiHitamCoffeBerastagi)

SKRIPSI

DiajukanSebagai Salah SatuSyaratUntukMenyelesaikanPendidikan Pada Program StudiIlmu Administrasi Niaga/Bisnis

FakultasIlmuSosialdan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

DisusunOleh:

HASINA 130907163

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : HASINA

NIM : 130907163

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul :Pengaruh harga, lokasi dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen (studi pada Biji Hitam Coffe Berastagi)

Medan, April 2017

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Anggia Sari Lubis, S.E., M.Si

NIDN : 0129078701 NIP: 19590816 198611 1 003 Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

NIP: 19740930 200501 1 002 Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si

(3)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

SURAT PERNYATAAN

Nama : HASINA NIM : 130907163

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

Pengaruh Harga, Lokasi, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Biji Hitam Coffe Berastagi).

Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri serta seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan. Apabila terbukti tidak demikian, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku.

Medan, April 2017

Hasina

(4)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA, LOKASI, DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA BIJI HITAM BERASAGI)

Nama : Hasina

NIM : 130907163

Program Studi : IlmuAdministrasiNiaga/Bisnis Fakultas : IlmuSosialdanIlmuPolitik DosenPembimbing : Anggia Sari Lubis S.E, M.Si

Perkembangan yang terjadi di era globalisasi saat ini, menyebabkan tumbuhnya berbagai macam bisnis seperti coffe shop. Pola perilaku masyarakat yang berubah membuat coffe shop menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan harga, lokasi dan gaya hidup sebagai variabel independen yang akan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.

Penelitianinibertujuanuntukmenganalisisdanmengujiseberapabesarpengaru hharga, lokasidangayahidupterhadapkeputusanpembelian pada Biji Hiam Coffe Berastagi. Metodepengambilan yang digunakanadalahsimple random sampling.

Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang responden.Metodeanalisis yang digunakanadalahmetodeanalisiskuantitatif yang meliputiujivaliditas, ujireliabilitas, ujiasumsiklasik, analisisregresiberganda, pengujianhipotesismelaluiuji t danuji F, sertaanalisiskoefisiendeterminasi.

Data-data yang telahmemenuhiujivaliditas, ujireliabilitasdanujiasumsiklasikdiolahsehinggamenghasilkanpersamaanregresiseb agaiberikut :

Y= 11,955 + 0,253 X1 +0,042 X2 + 0,841 X3 + e

Dimanavariabelkeputusanpembelian (Y), harga (X1), lokasi (X2) dangayahidup (X3). Pengujianhipotesismenggunakanuji t menunjukkanbahwaharga,

lokasidangayahidupberpengaruhsignifikanterhadapkeputusanpembelian.

Melaluiuji F dapatdiketahuibahwaharga, lokasidangayahidupberpengaruhsignifikanterhadapkeputusanpembelian.

Koefisiendeterminasi yang terlihatpadaAdjusted R Square sebesar 0,382 menunjukkan bahwa 38,2% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel harga, lokasi, dan gaya hidup sedangkan sisanya 61,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : Keputusan Pembelian, Harga, Lokasi dan Gaya Hidup

(5)

ABSTRACT

The influence of price, location, and lifestyle on consumer purchase decisions (Studies at Biji Hitam Coffe Berastagi)

Name : Hasina

NIM : 130907163

Departement : Business Administration Faculty : Political and Social Science Advisor : Anggia Sari lubis S.E, M.Si

Developments that occur in the current era of globalization, causing the growth of various businesses such as coffe shop. The changing behavior patterns of the community make coffee shop one of the promising business opportunities.

In this study the authors use price, location and lifestyle as independent variables that will be examined how the effect on purchasing decisions.

This study aims to analyze and test how much influence the price, location and lifestyle to the purchase decision on Biji Hitam Berastagi. Retrieval method that is used is the simple random sampling. The sample in this research is 100 people respondents.Methods of analysis used is the method of quantitative analysis that includes a test of validity, reliability test, test the assumptions of multiple regression analysis, classical, hypothesis testing through the test of t and F-test, as well as analysis of the coefficient of determination.

Data which has filled test validity; test reliability and test assumption classical tillable thus producing the regression equation is as follows :

Y= 11,955 + 0,253 X1 +0,042 X2 + 0,841 X3 + e

Where variable decision purchase (Y), price (X1), location (X2), and lifestyle (X3). The testing of hypotheses test using T show that price, location, and lifestyle influential insignificant of the decision purchase. Through test F can be known that prices, location and lifestyle influential insignificant of the decision purschase. A coefficient of determination seen on adjusted R Square of 0,382 show that 38,2% variable decision purchase can be explained by variable price, location, and lifestyle the remaining 61,8% described by variable another not investigated in this research.

Keywords : Decision of Purchase, Price, Location and Lifrstyle

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, anugrah dan kesetiaan-Nya di dalam menemani dan menuntun penulis selama menjalani masa perkuliahan di Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Harga, Llokasi, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Biji Hitam Berastagi)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua terkasih Bapak Alm. Muhammad Rafi dan Ibu Supartik sinaga, atas segala kasih sayang, kesabaran, motivasi, serta doa dan dukungan baik moril maupun materil serta semangat yang tiada henti-hentinya.

Selama masa perkuliahan masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini peneliti telah banyak mendapat bimbingan, saran, motivasi, serta doa dari berbagai pihak. Oleh Karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(7)

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Anggia Sari Lubis S.E, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan selama penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Staff Pengajar Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

6. Kak Siswati Saragi S.Sos, M.SP dan Bang Farid, S.H selaku staff pegawai Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang berperan dan membantu penulis selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Pemilik dan Pegawai Biji Hitam Coffe yang membantu dalam penelitian dan memberikan kesempatan untuk meneliti Biji Hitam Coffe.

8. Abang dan adik-adik saya muhammad kiki, iqbal, dan naza nazli. Terima kasih atas doa, bantuan, dan motivasi.

9. Seluruh keluarga besar penulis, terimakasih atas doa dan semangatnya yang tidak henti menyemangati agar sukses dikemudian hari.

10. Teman yang selalu memberikan dukungan selama proses penulisan skripsi ini Tassha, Dolesman, dan Agasta,. Terima kasih untuk waktu yang

(8)

11. Teman-teman seperjuangan dan terkasih yang tidak pernah lelah untuk mendorong dan memberikan semangat Arihta, Saras, Kak aisyah, Bang Bayudan Aditya terima kasih untuk waktu, saran, dan motivasi yang diberikan. Serta teman yang selalu bersama Maria jernita, Ega tamita, dan Fitra amalia .

12. Teman-teman kelas C Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah dengan tulus ikhlas memberikan doa dan dukungan hingga dapat terselesainya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, April 2017 Penulis,

Hasina

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran ... 8

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 8

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 8

2.2 Harga (price) ... 9

2.2.1 Pengertian Harga ... 9

2.2.2 Tujuan Penetapan Harga ... 10

2.2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi Penetapan Harga ... 12

2.3 Lokasi ... 13

2.3.1 Pengertian dan Pentingnya Lokasi ... 13

2.3.2 Faktor yang dipertimbangkan dalam Pemilihan lokasi ... 15

2.4 Gaya Hidup (Lifestyle) ... 15

2.4.1 Pengertian Lifestyle (Gaya Hidup) ... 15

2.4.2 Klasifikasi Lifestyle (Gaya Hidup) ... 16

2.4.3 faktor-faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup ... 18

2.4.4 Dimensi Gaya Hidup AIO (Activity,Interest,Opinion) ... 18

2.5 Keputusan Pembelian ... 19

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen ... 19

2.3.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen ... 20

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 21

2.5 Kerangka Berpikir ... 24

2.6 Penelitian Terdahulu ... 27

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 30

(10)

3.3.2 Sampel ... 31

3.4 Hipotesis ... 31

3.5 Definisi Operasional ... 32

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.7 Teknik Penentuan Skor ... 36

3.8 Teknik Analisis Data ... 37

3.8.1 Uji Instrumen ... 37

3.8.1.1 Uji Validitas ... 37

3.8.1.2 Uji Reliabilitas ... 37

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.8.2.1 Uji Normalitas ... 38

3.8.2.2 Uji Multikolonieritas ... 38

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 39

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 40

3.8.4 Uji Hipotesis ... 41

3.8.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji – t) ... 41

3.8.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji – f) ... 41

3.8.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 42

BAB IV : HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 43

4.1.1 Sejarah Singkat Biji Hitam Coffe Berastagi ... 43

4.1.2 Logo Biji Hitam Coffe... 44

4.1.3 Struktur Organisasi Biji Hitam Coffe ... 44

4.2 Penyajian Data ... 45

4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ... 46

4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 48

4.2.2.1 Deskripsi Data Variabel Harga(X1) ... 48

4.2.2.2 Deskripsi Data Variabel Lokasi(X2) ... 51

4.2.2.3 Deskripsi Data Variabel Gaya Hidup(X3) ... 55

4.2.2.4 Deskripsi Data Variabel Keputusan Pembelian(Y) ... 58

4.3 Analisis Data ... 63

4.3.1 Uji Instrumen ... 63

4.3.1.1 Uji Validitas... 63

4.3.1.2 Uji Reliabilitas ... 65

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 66

4.3.2.1 Uji Normalitas ... 66

4.3.2.2 Uji Multikolonieritas ... 67

4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 68

4.3.3 Uji Analisis Regresi Berganda ... 69

4.3.4 Uji Hipotesis ... 71

4.3.4.1 Uji T (Parsial) ... 71

4.3.4.2 Uji F (Simultan) ... 73

4.3.5 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ... 74

4.4 Pembahasan ... 75

4.4.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ... 75

4.4.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian... 76

(11)

4.4.4 Pengaruh Harga, Lokasi dan gaya hidupTerhadap

Keputusan Pembelian ... 77 BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 78 5.2 Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Usaha-usaha didaerah Berastagi ... 4

Tabel 2.1 Dimensi Gaya Hidup ... 19

Tabel 3.1 Defenisi Operasionalisasi Variabel ... 34

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 36

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 47

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan jumlah berkunjung ... 47

Tabel 4.5 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe terjangkau ... 48

Tabel 4.6 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe bervariasi sesuai dengan jenisnya ... 48

Tabel 4.7 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe sesuai dengan kualitas ... 49

Tabel 4.8 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe sesuai dengan hasil yang diinginkan ... 49

Tabel 4.9 Distribusi tanggapan responden mengenai harga yang ditawarkan Biji Hitam Coffe dapat bersaing dengan cafe lain ... 50

Tabel 4.10 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe lebih ekonomis ... 50

Tabel 4.11 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe terletak ditempat yang strategis/mudah dijangkau ... 51

Tabel 4.12 Distribusi tanggapan responden mengenai akses jalan menuju Biji Hitam Coffe dilewati oleh kendaran umum ... 51

Tabel 4.13 Distribusi tanggapan responden mengenai letak Biji Hitam Coffe berada di dekat pusat keramaian ... 52

Tabel 4.14 Distribusi tanggapan responden mengenai letak Biji Hitam Coffe berada didekat fasilitas umum ... 52

Tabel 4.15 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe memiliki lahan parkir yang luas ... 53

Tabel 4.16 Distribusi tanggapan responden mengenai area parkir yang luas membuat nyaman konsumen ... 53

Tabel 4.17 Distribusi tanggapan responden mengenai penetapan lokasi Biji Hitam Coffe yang baik membuat nyaman konsumen ... 54

Tabel 4.18 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe memiliki tingkat keamanan yang tergolong aman ... 54

Tabel 4.19 Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung keBiji hitam coffe karena melihat lingkungan sekitar ... 55 Tabel 4.20 Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji

(13)

Tabel 4.21 Distribusi tanggapan responden mengenai saya datang ke biji Hitam

Coffe karena keinginan saya ... 56

Tabel 4.22 Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji Hitam coffe karena memiliki ketertarikan sendiri dibanding cafe lain ... 56

Tabel 4.23 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe merupakan tempat yang cocok untuk bersantai/nongkrong ... 57

Tabel 4.24 Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji hitam coffe karena memiliki pendapat baik tentang cafe ini ... 57

Tabel 4.25 Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji Hitam coffe untuk memenuhi kebutuhan ... 58

Tabel 4.26 Distribusi tanggapan responden mengenai Makanan/minuman di Biji Hitam Coffe sesuai selera saya... 58

Tabel 4.27 Distribusi tanggapan responden mengenai mencari informasi mengenai Biji Hitam Coffe dari orang lain ... 59

Tabel 4.28 Distribusi tanggapan responden mengenai mencari informasi lebih lanjut mengenai Biji hitam Coffe dari jejaring Sosial (instagram, twitter, facebook) ... 59

Tabel 4.29 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe adalah salah satu alternatif saya dalam berkunjung ke cafe ... 60

Tabel 4.30 Distribusi tanggapan responden mengenai saya melakukan evaluasi terhadap cafe-cafe yang ada di Berastgai sebelum saya memilih Biji Hitam Coffe ... 60

Tabel 4.31 Distribusi tanggapan responden mengenai melakukan pembelian makanan/minuman yang ada di Biji Hitam Coffe ... 61

Tabel 4.32 Distribusi tanggapan responden mengenai merasa yakin dengan keputusan pembelian di Biji Hitam di Biji Hitam Coffe ... 61

Tabel 4.33 Distribusi tanggapan responden mengenai saya bersedia berkunjung kembali ke Biji Hitam Coffe ... 62

Tabel 4.34 Distribusi tanggapan responden mengenai saya merekomendasi untuk berkunjung ke Biji Hitam Coffe ... 62

Tabel 4.35 Hasil Uji Validitas ... 63

Tabel 4.36 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

Tabel 4.37 Uji Kolmogrov Smirnov ... 67

Tabel 4.38 Uji Multikolonieritas ... 68

Tabel 4.39Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 70

Tabel 4.40 Hasil Uji t ... 71

Tabel 4.41Hasil uji f ... 73

Tabel 4.42Koefisien Determinasi (𝑹𝑹𝟐𝟐) ... 74

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1Skema Kerangka Konseptual ... 24

Gambar 4.1 Logo Biji Hitam Coffe ... 44

Gambar 4.2Normal P-Plot Uji Normalitas ... 66

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 69

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, menyebabkan tumbuhnya berbagai macam industri baru, termasuk di dalamnya industri-industri bisnis yang muncul dari kreativitas dan inovasi pemiliknya. Mulai dari kebutuhanakan makanan, minuman, pakaian, alat tulis, transportasi, sampai kebutuhan yang ditujukan hanya untuk pemenuhan keinginan diri semata.Peluang ini kemudian menciptakan manusia-manusia yanglebih kreatif dalam berpikir dan berkarya. Kreativitas ini kemudian diterapkan oleh sebagian orang dalam berbisnis. Banyak usaha-usaha yang muncul akibat dari ide-ide kreatif yang kemudian berhasil menciptakan pasarnya sendiri, ataupun tercetus ide usaha kreatif yang terinspirasi dari hasil pengamatan terhadap perilaku orang lain. Hal ini ditandai dengan menjamurnya warung-warung makan dan coffee shop.

Dalam hal ini, warung makan, restoran, dan kafe dengan harga terjangkau masihmenjadi andalan bagi para konsumen. Begitu juga dengan maraknya bisnis minuman. Hal ini dapat dilihat dari maraknya fenomena kemunculan coffee shop, atau yang akrab di telinga kita biasa disebut kafe yang bergeser makna. Kini orang pergi ke coffee shoptidak hanya untuk mencicipi minuman khas coffee shop itu sendiri, melainkan untuk sekedar nongkrong dan bersantai dengan kelompoknya.Namun, konsumen memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu karena setiap konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda

(16)

puas diharapkan melakukan tindakan pembelian, pembelian ulang dan bahkan memberitahukannya.

Strategi pemasaran juga berperan penting dalam menciptakan suatu keputusan pembelian. Strategi pemasaran yang efektif harus meliputi upaya mencari prospek baru dan mempertahankan prospek yang telah ada. Dalam hal ini, prospek adalah orang atau pelanggan yang membutuhkan produk atau jasa perusahaan dan telah memiliki kemampuan membeli (Kotler, 1999:12). Upaya mendatangkan pelanggan dan mempertahankan pelanggan, yaitu menumbuhkan minat beli dan akhirnya melakukan keputusan pembelian tidak mudah. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu faktor harga, lokasi dan gaya hidup.

Harga merupakan faktor yang paling utama dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Konsumen menginginkan harga produk yang sesuai kulitas dari produk yang bersangkutan. Penetapan harga oleh para pebisni harus sesuai dengan lingkungan dan perubahan yang terjadi. Perbedaan harga antara pesaing juga memberikan dampak pada keputusan pembelian.

Selain faktor harga, lokasi juga menjadi faktor penting lainnya dalam keputusan pembelian. Konsumen cenderung memilih lokasi yang mudah dijangkau dibanding lokasi yang sulit untuk dijangkau. Selain itu, kenyamanan dan keamanan lokasi serta suasana area parkir menjadi salah satu pilihan konsumen dalam karena dapat memberikan kepuasan yang lebih bagi

(17)

konsumen.Pemilihan lokasi yang salah akan mengakibatkan ketidakefektifan dalam kegiatan operasional perusahaan yang akan berdampak pada kurangnya produktivitas usaha hingga akhirnya perusahaan dapat mengalami kerugian (Herjanto, 2004:22).

Harga dan lokasi merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Gaya hidup juga memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut Rhenald Kasali (Amir, 2005: 282), lifestyle (gaya hidup) adalah bagaimana orang menghabiskan waktu dan uangnya, dan semua tercermin pada aktivitas-aktivitas, minat, dan opini mereka. Lifestyle (gaya hidup) menuntut konsumen untuk menentukan pilihan-pilihan pada barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhannya. Lifestyle (gaya hidup) merupakan bagian prilaku konsumen dalam mempengaruhi tindakan konsumen dalam membeli barang dan jasa.

Lifestyle (gaya hidup) seseorang menunjukkan bahwa pola kehidupan orang yang bersangkutan akan tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Gaya hidup yang lagi trend di kota Berastagi baru-baru ini adalah ngopi. Gaya hidup ini diikuti oleh semua umur dan semua kalangan. Dengan mengikuti gaya hidup yang sedang trend ini, konsumen menganggap dapat meningkatkan status sosialnya.

Salah satu coffe shopyang berkembang di kota Berastagi adalah Biji Hitam. Biji Hitam Coffeberdiri pada tahun 2016 yang berlokasi di jalan Kolam no.23 Berastagi. Biji Hitam Coffemempunyai pengunjung rata-rata tiap bulannya kurang lebih 1500 orang, tiap bulannya. Biji Hitam Coffe sangatlah cocok untuk menghabiskan waktu bersantai karena dekat dengan objek wisata didaerah Berastagi. Pengunjung Biji Hitam Coffetidak hanya berasal dari masyarakat lokal,

(18)

kafe yang menarik seperti dekorasi. Biji Hitam merupakan coffe shop pertama di Kota Berastagi.

Pada tahun yang sama, bermunculan para pesaing-pesaing baru yang sejenis di daerah berastagi dengan keunggulan produknya masing-masing. Jumlah binis coffe shop juga semakin bertambah seiring perkembangan waktu sehingga persaingan semakin ketat. Berikut ini merupakan beberapa pesaing di daerah berastagi dan sekitarnya :

Tabel 1.1

Usaha-usaha didaerah Berastagi

No Nama Usaha

1 Biji Hitam Coffe 2 Deep art Café

3 BfC

4 Kede Kopi Jecio 5 Subur Coffe Stage

6 Gasena

7 Waroeng Zie-zie

Persaingan tidak hanya datang dari pesaing sejenis saja, namun juga dari cafe-cafe yang menjual kuliner yang berbeda yang sedang marak dikalangan masyarakat juga. Hal ini dikarenakan, coffe shop tidak hanya menjual minuman khas coffe mereka saja namun juga varian makanan yang menyebabkan persaingan semakin ketat antara para pebisnis didaerah tersebut. Meskipun Biji Hitam Coffe banyak diminati para konsumen, namun persingan yang ketat di

(19)

tersebut mengakibatkan terjadinya fluktuasi pada volume penjualan dalam jumlah konsumen. Penjualan dibiji hitam berjumlah konstan, artinya terjadi naik turu terhadap volume penjualan dan jumlah konsumen setiap bulannya yang berdampak pada pendapatan Biji Hitam Coffe.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kurang optimalnya sistem manajemen di Biji Hitam Coffe dalam menerapkan strategi pemasaran, sehingga berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen.

Mnajemen biji hitam coffe perlu dievaluasi untuk memberikan kepuasan dan keyakinan kepada para konsumen untuk melakukan keputusan pembelia agar volume penjualan terus meningkat.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH HARGA, LOKASI, DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (STUDI PADA BIJI HITAM COFFE BERASTAGI)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Seberapa Besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada Biji hitam Coffe Berastagi?

2. Seberapa Besar pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada Biji hitam Coffe Berastagi?

3. Seberapa Besar pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian pada Biji hitam Coffe Berastagi?

(20)

4. Seberapa Besar pengaruh harga, lokasi, dan gaya hidup secara simultan terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam Berastagi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam coffe Berastagi.

2. Mengetahui besar pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi.

3. Mengetahui besar pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi.

4. Mengetahui besar pengaruh harga, lokasi, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Memperluas informasi dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu pengetahuan, dan untuk menerapkan teori-teori yang penulis peroleh selama mengikuti perkuliahan dan kenyataan yang dihadapi dilapangan mengenai harga, lokasi, dan gaya hidup yang mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Bagi Pemilik Usaha Biji Hitam

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna mengenai harga, lokasi dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian.

(21)

3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi serta refrensi sebagai sumber pustaka dan karya ilmiah untuk pengetahuan tentang bisnis, dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya serta menjadi bahan masukan bagi mahasiswa/i program studi ilmu administrasi bisnis dimasa yang akan datang.

(22)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.Menurut Kotler (2007:7), Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Ma’ruf (2005:1) Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatanmemasarkan barang atau jasa umumnya kepada masyarakat, dan khususnya kepada pembeli potensial.Pemasaran dikembangkan sebagai suatu pola yang tertata dalam suatu sistem yang sering kali disebut sebagai ilmu dan juga dikembangkan dengan cara masing-masing pelaku sehingga disebut improvisasi dan karenanya disebut seni. Dalam prakteknya, pemasaran dijalankan dengan kedua cara itu, ilmu dan seni. Pemasaran ritel sebagai kegiatan pemasaran dalam perdagangan eceran juga dijalankan dengan kedua cara itu. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang mengakibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

(23)

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:98) mengatakan, Marketing Mixadalah campuran dari variabel pemasaran yang dapat dikendalikan (controllable variabels)yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjual

an yang diinginkan dalam pasar sasaran. Marketing Mixterdiri dari 4 (empat) unsur, yaitu:

1. Product(Produk), yaitu merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar sasaran.

2. Price(Harga), yaitu merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk tersebut.

3. Place (Tempat), yaitu merupakan berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan atau dijual menjadi lebih terjangku dan tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promotion (promosi), yaitu kegiatan perusahan untuk mengkonsumsi dan memperkenalkan produk pada sasaran.

2.2 Harga (Price) 2.2.1Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:439) harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Harga adalah estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan

(24)

(Kartajaya, 2002:481). Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi, selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat mempengaruhi aspek kegiatan suatu usaha baik yang menyangkut kegiatan penjualan ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu lini usaha.

Menurut Saladin (2003:95) pengertian harga adalah “sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen”. Harga memiliki pengaruh paling utamadalamposisi kompetitif perusahaan dan pangsa pasarnya. Karena itu harga menentukan pendapatan perusahaan dan laba bersih. Konsumen memandang harga sebagai persepsi tingkatan baik buruknya kualitas produk, terutama jika konsumen harus mengambil keputusan pembelian dengan informasi yang tidak cukup. Maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan. Jadi harga tidaklah sekadar perhitungan biaya-biaya ditambah sejumlah persentase tertentu sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan.

Konsumen sangat mempertimbangkan harga sebelum melakukan keputusan pembelian. Menurut Stanton (dalam Rosvita, 2010), terdapat 4 ukuran harga, yaitu:

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk c. Daya saing harga

d. Kesesuaian harga dengan manfaat

(25)

4.2.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Lovelock dan Patterson (Tjiptono, 2005:193) tujuan umum penetapan harga adalah untuk mendukung strategi bauran pemasaran secara keseluruhan. Setiap keputusan mengenai strategi penetapan harga harus didasarkan pada pemahaman secara mendalam atas tujuan spesifik yang ingin perusahaan capai. Ada 3 (tiga) tujuan spesifik penetapan harga, yakni:

1. Tujuan berorientasi pendapata a. Mengejar profit

1) Menghasilkan surplus sebesar mungkin

2) Mencapai tingkat target spesifik, tetapi tidak berusaha memaksimalkan laba

b. Menutup biaya

1) Menutup biaya teralokasi secara penuh (termasuk biaya overheadinstitusional).

2) Menutup biaya penyediaan satu kategori jasa atau produk tertentu(setelah dikurangi biaya overhead institusional dan segala macam hibah spesifik).

3) Menutup biaya penjualan inkrimental kepada satu pelanggan ekstra.

2. Tujuan berorientasi kapasitas

Mengubah harga sepanjang waktu untuk memastikan bahwa permintaan sesuai dengan penawaran yang tersedia pada setiap waktu tertentu (sehingga mengoptimalkan kapasitas produktif).

(26)

3. Tujuan berorientasi pelanggan

a. Memaksimumkan permintaan (apabila kapasitasnya tidak terbatas) dalam rangka mencapai tingkat pendapatan minimum tertentu.

b. Menetapkan harga sesuai dengan perbedaan kemampuan membayar berbagai segmen pasar yang menjadi target pemasaran organisasi.

c. Menawarkan metode pembayaran (termasuk fasilitas kredit) yang bisa meningkatkan kemungkinan membeli.

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua faktor yang harus dipertimbangkan (Kotler & Armstrong, 2001:154), yaitu:

1. Faktor Internal Perusahaan, meliputi:

a. Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menetukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

b. Strategi bauran pemasaran

Harga adalah salah satu komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi.

c. Biaya

(27)

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya.

2. Faktor Eksternal Perusahaan, meliputi:

a. Sifat pasar dan permintaan Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopoli, maupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya ialah elastisitas permintaan.

b. Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda. Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar, antara lain: pasar persaingan murni, pasar persaingan monopoli, pasar persaingan oligopoli, pasar monopoli murni.

Menurut Simamora (2001:200), langkah-langkah yang dapat dilakukan dalampenetapan harga adalah :

1. Analisis keadaan pasar, yakni memeahami hubungan permintaan dan harga, karena perubahan harga dapat memberikan pengaruh besar terhadap permintaan.

2. Identifikasi faktor-faktor pembatasan adalah faktor yang membatasi perusahaan dalam menetapkan harga.

3. Menetapkan sasaran yang menjadikan sasaran umum adalah memperoleh keuntungan harga harus lebih tinggi dari biaya rata-rata operasional

(28)

4. Analisis potensi keuntungan suatu usaha perlu mengetahui beberapa keuntungan yang ingin mereka peroleh.

5. Penentuan harga awal harga disepakati bahwa harga awal bagi produk baru yang pertama kali diluncurkan berdasarkan kesepakatan bersama.

6. Penetapan harga disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah, oleh karena itu, harga harus disesuaikan.

2.3 Lokasi

2.3.1 Pengertian dan Pentingnya Lokasi

Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah usaha yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah usaha yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penempatan usahanya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen (Utami,2012:89).

Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai dimana operasi akan ditempatkan. Hal yang paling penting dari lokasiadalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.

Dalam bisnis, mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas yang paling penting karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan suatu bisnis.Dalam menentukan lokasi usaha, faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu kestrategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau bukan. Hal lain yang juga harus dipertimbangkan yaitu arus lalu lintasnya. Arus lalu lintas mempengaruhi penempatan lokasi usaha karena dapat menarik konsumen untuk mengunjungi bisnis tersebut dan bahkan juga memungkinkan konsumen untuk membeli (Utami, 2012:89).

(29)

Lokasi juga seringkali menentukan kesuksesan suatu bisnis, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan sejauh mana suatu bisnis dapat bereaksi terhadap situasi ekonomi yang berubah karena keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang bersifat capital intensif, maka suatu perusahaan haruslah benar-benar mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi yang responsif terhadap perubahan-perubahan ekonomi, demografis, budaya, dan persaingan di masa mendatang (Tjiptono, 2004:41). Dalam menentukan lokasi dimulai dengan memilih komunitas.Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas maupun persaingan serta iklim politik (Utami, 2012:93).

2.3.2 Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Lokasi

Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut (Tijptono, 2004:42-43) :

1. Akses, lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying (proses pembelian tidak terencana).

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan.

4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.

(30)

7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing.

8. Peraturan Pemerintah 2.4 Lifestyle (Gaya Hidup)

2.4.1 Pengertian Lifestyle (Gaya Hidup)

Menurut Suratno dan Rismiati 2001 (Yuniarti, 2015:27), gaya hidup adalah.pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapat yang bersangkutan. Menurut Brandon dan Forney 2002 (Yuniarti, 2015:29), menyatakan bahwa gaya hidup berasal dari nilai-nilai dasar individu yang mendasari perilaku konsumen seseorang yang dapat merefleksikan suatu tren dan gaya berpakaian orang tersebut.

Menurut Reynold (Yuniarti, 2015:29), menyatakan bahwa remaja putri lebih banyak membelanjakan uangnya daripada remaja putra untuk keperluan penampilan, seperti pakaian, kosmetik, aksesoris, dan sepatu termasuk yang bermerek eksklusif dan mahal. Gaya hidup yang mengutamakan penggunaan produk dengan merek eksklusif dan terkenal disebut gaya hidup brand minded.

Menurut Mowen dan Minor (2002:282) lifestyle (gaya hidup) menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Lifestyle (gaya hidup) dan kepribadian sangat erat hubungannya.

Menurut Rhenald Kasali (Amir, 2005: 53) lifestyle (gaya hidup) adalah bagaimana orang menghabiskan waktu dan uangnya, dan semua tercermin pada aktivitas-aktivitas, minat, dan opini mereka.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan lifestyle (gaya hidup) adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam aktivitas, minat, dan opini,

(31)

serta ditunjukkan dengan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya.

2.4.2 Klasifikasi Lifestyle (Gaya Hidup)

Menurut Susan et al, ”Nine Consumtion Lifestyles”, (Mowen dan Minor (2002:295), terdapat sembilan gaya hidup konsumsi:

1. Functionalists. Menghabiskan uang untuk hal-hal yang penting. Pendidikan rata-rata, pendapatan rata-rata, kebanyakan pekerja kasar (buruh). Berusia kurang dari 55 tahun dan telah menikah serta memiliki anak.

2. Nurturers. Muda dan berpendapatan rendah. Mereka berfokus pada membesarkan anak, baru membangun rumah tangga dan nilai-nilai keluarga.

Pendidikan diatas rata-rata.

3. Aspirers. Berfokus pada menikmati gaya hidup tinggi dengan membelanjakan sejumlah uang di atas rata-rata untuk barang-barang berstatus, khususnya tempat tinggal. Memiliki karakteristik “Yuppie” klasik.

Pendidikan tinggi, pekerja kantor, menikah tanpa anak.

4. Experientials. Membelanjakan jumlah di atas rata-rata terhadap barang- barang hiburan, hobi, dan kesenangan (convenience). Pendidikan rata-rata tetapi pendapatannya di atas rata-rata karena mereka adalah pekerja kantor.

5. Succeeders. Rumah tangga yang mapan. Berusia setengah baya dan berpendidikan tinggi. Pendapatan tertinggi dari kesembilan kelompok ini.

Menghabiskan banyak waktu pada pendidikan dan kemajuan diri.

Menghabiskan uang di atas rata-rata untuk hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

(32)

6. Moral majority. Pengeluaran yang besar untuk organisasi pendidikan, masalah politik dan gereja. Berada pada tahap empty-nest. Pendapatan tertinggi kedua. Pencari nafkah tunggal.

7. The golden years. Kebanyakan adalah para pensiunan, tetapi pendapatannya tertinggi ketiga. Melakukan pembelian tempat tinggal kedua atau me- remodelling tempat tinggal. Melakukan pengeluaran yang besar pada produk-produk padat modal dan hiburan.

8. Sustainers. Kelompok orang dewasa dan tertua. Sudah pensiun. Tingkat pendapatan terbesar dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari dan alkohol.

Pendidikan rendah, pendapatan terendah kedua.

9. Subsisters. Tingkat sosial ekonomi rendah. Presentase kehidupan pada kesejahteraan di atas rata-rata. Kebanyakan merupakan keluarga-keluarga dengan pencari nafkah dan orang tua tunggal. Jumlahnya di atas rata-rata kelompok minoritas.

2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lifestyle (Gaya Hidup)

Kotler dan Armstrong (2012:48) mengemukakan bahwa gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Lebih lanjut Kotler dan Armstrong (2012: 48) menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri individu (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan,

(33)

kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi. Sedangkan faktor eksternal yaitu kelompok referensi, keluarga, dan kelas sosial.

2.4.4 Dimensi Lifestyle (Gaya Hidup) AIO (Activity, Interest, Opinion)

Psikografik adalah ilmu tentang pengukuran dan pengelompokkan lifestyle (gaya hidup) konsumen (Kotler, 2002:193). Sedangkan psikografik menurut Sumarwan (2003:58), adalah suatu instrumen untuk mengukur lifestyle (gaya hidup), yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Analisis psikografik biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografik sering juga diartikan sebagai suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal kehidupan, pekerjaan dan aktivitas lainnya. Psikografik berarti menggambarkan psikologis konsumen.

Psikografik adalah pengukuran kuantitatif lifestyle (gaya hidup), kepribadian dan demografik konsumen. Psikografik sering diartikan sebagai pengukuran AIO (activity, interest, opinion), yaitu pengukuran kegiatan, minat, dan pendapat konsumen. Psikografik memuat beberapa pernyataan yang menggambarkan kegiatan, minat, dan pendapat konsumen.

Tabel 2.1 Dimensi Gaya Hidup

Activity (Aktivitas) Interest (Minat) Opinion (Opini) Setelah kerja

Hobi

Kegiatan sosial Liburan

Hiburan

Keluarga Rumah Pekerjaan Komunitas Rekreasi

Diri sendiri Sosial Politik Bisnis Ekonomi

(34)

Komunitas Belanja Olahraga

Makanan Media Prestasi

Produk Masa depan Budaya Sumber: Joshep Plummer (Amir, 2005: 110)

2.5 Keputusan Pembelian

2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen

Konsumen memiliki perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya, oleh karena itu seorang pemasar harus mengerti bagaimana perilaku konsumen agar dapat menentukan cara yang paling tepat untuk menjual dan mengembangkan produk yang akan memuaskan konsumen dan sekaligus memperoleh laba. Perilaku ini mengantarkan kosumen kedalam proses keputusan pembelian. Terdapat berbagai definisi mengenai perilaku konsumen antara lain seperti yang dikemukakan oleh Hendri Ma’ruf (2006:50), yaitu: “keputusan pembelian adalah proses yang terjadi pada konsumen ketika ia memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana, kapan, dan bagaimana membelinya”.

MenurutPrasetijo dan Ihalaw (2005:9) yang diterjemahkan dari Schiffman dan Kanuk, perilaku konsumen adalah: “Proses yang dilalui oleh seorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan”.

2.5.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (Sangadji dan Sopiah, 2013:36), proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yang meliputi :

1. Pengenalan Masalah

Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen mengenali suatu masalah atau

(35)

kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan. Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul, apa yang memunculkan mereka, dan bagaimana, dengan adanya masalah tersebut, konsumen akan termotivasi untuk memilih produk tertentu.

2. Pencarian informasi

Pencarian informasi (information search) merupakan tahap dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam hal ini, konsumen mungkin hanya akan meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi. Konsumen dapat memperoleh informasi dari sumber manapun, misalnya :

a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan

b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan c. Sumber publik : media massa, organisasi penilai pelanggan

d. Sumber pengalaman : menangani, memeriksa, dan menggunakan produk.

3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi berbagai alternatif (alternative evaluation) merupakan tahap dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam susunan pilihan. Bagaiman konsumen mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen dan situasi pembelian tertentu.

4. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk.

5. Perilaku Pascapembelian.

(36)

Perilaku pascapembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.

2.5.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu (1) faktor internal, (2) faktor eksternal, dan (3) faktor situasional. Menurut Sangadji dan Sopiah (2013 : 41), faktor internal meliputi : persepsi, keluarga, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, pembelajaran, kelompok usia, dan gaya hidup sedangkan faktor eksternal meliputi : budaya, kelas sosial, dan keanggotaan dalam suatu kelompok.

1. Faktor Internal

Faktor internal atau faktor pribadi memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen, khususnya bila ada keterlibatan yang tinggi dan risiko yang dirasakan atas produk atau jasa yang memiliki fasilitas publik.

a. Persepsi

Persepsi adalah proses individu untuk mendapatkan, mengorganisasi, mengolah, dan menginterpretasikan informasi. Informasi yang sama bisa dipersepsikan berbeda oleh individu yang berbeda (Sangadji & Sopiah, 2013 42).

b. Keluarga

Menurut Schiffman dan Kanuk (Bilson Simamora, 2003 : 7) keluarga adalah dua atau lebih orang yang dipersatukan oleh hubungan darah,

(37)

c. Motivasi dan Keterlibatan

Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antar yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.

d. Pengetahuan

Menurut Engel dalam Sangadji dan Sopiah (2013 : 43) pengetahuan dapat dedefinisikan sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan.

Himpunan bagian dari informasi total yang relevan dengan fungsi konsumen di dalam pasar disebut pengetahuan.

e. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan faktor motivasional yang belum menjadi tindakan. Sikap merupakan hasil belajar, sikap merupakan nilai yang bervariasi (suka-tidak suka). Sikap ditujukan kepada suatu objek, bisa personal atau nonpersonal (Sangadji & Sopiah, 2013 : 44).

f. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan secara sadar yang berdampak terhadap adanya perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor secara konsisten dan relatif permanen. Pembelajaran terjadi ketika konsumen berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan (Sangadji &

Sopiah, 2013 : 45).

g. Gaya hidup

Gaya hidup didefinisikan sebagai “bagaimana seseorang hidup”, gaya

(38)

yang berinteraksi dan kelompok orang yang lebih besar, seperti segmen pasar (Limakrisna & Supranto, 2007:145).

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri atas budaya, kelas sosial, dan keanggotaan dalam suatu kelompok.

a. Budaya Budaya merupakan variabel yang memengaruhi perilaku konsumen yang tercermin dari hidup, kebiasaan, dan tradisi dalam permintaan akan bermacam-macam barang dan jasa yang ditawarkan.

b. Kelas sosial

Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota-anggota masyarakat ke dalam suatu hirarki kelas-kelas status yang berbeda, sehingga anggota dari setiap yang relatif sama mempunyai kesamaan.

c. Keanggotaan dalam suatu kelompok (group membership)

Setiap orang akan bergabung dengan kelompok-kelompok tertentu.

Alasan bergabungnya individu dengan suatu kelompok bisa bermacam- macam, misalnya karena ada kesamaan hobi, profesi, pendidikan, suku, etnis, budaya, agama, bangsa, dan lain-lain. Suatu kelompok akan memengaruhi perilaku anggotanya, termasuk dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk (Sangadji & Sopiah, 2013 : 49).

3. Faktor Situasional

Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari

(39)

karakteristik konsumen dan karakteristik objek menurut Engel dalam Sangadji dan Sopiah (2013 : 49).

2.6 Kerangka Konseptual

Dalam suatu proses pembelian, biasanya konsumen mempertimbangkan lebih dahulu tentang produk apa yang akan dibelinya, apa manfaatnya, apa kelebihannya dari suatu produk, sehingga konsumen mempunyai keyakinan untuk mengambil keputusan pembelian. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen, seperti harga, lokasi, dan juga gaya hidup yang merupakan salah satu faktor pendorong keputusan pembelian.

Harga (X1) merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi, selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat mempengaruhi aspek kegiatan suatu usaha, baik yang menyangkut kegiatan penjualan atau pun aspek keuntungan yang ingin dicapai suatu usaha. Menurut Saladin (2003: 95) pengertian harga adalah “ sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga (X1) dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen”.

Harga (X1) memiliki pengaruh paling utama dalam posisi kompetitif perusahaan dan pangsa pasarnya. Karna itu harga menentukan pendapatan perusahaan dan laba bersih. Konsumen memandang harga sebagai persepsi tingkatan baik buruknya kualitas produk , terutama jika konsumen harus

(40)

Tingkat harga sering kali dianggap dapat mencerminkan kualitas dari barang dagangan dan pelayanan yang diberikan, sehingga akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya untuk berbelanja pada sebuah bisnis (Utami, 2012:87).

Lokasi (X2) merupakan struktur fisik dari sebuah usaha yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah usaha yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penempatan usahanya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen (Utami, 2012: 89). Lokasi (X2) berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai dimana operasi akan ditempatkan. Hal yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.

Dalam bisnis, mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas yang paling penting karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan suatu bisnis. Dalam menentukan lokasi usaha, faktor yang harus dipertimbangkan yaitu, ke strategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau bukan. Hal lain yang juga harus dipertimbangkan yaitu harus lalu lintasnya. Arus lalu lintas mempengaruhi penempatan lokasi usaha karena dapat menarik konsumen untuk mengunjungi bisnis tersebut dan bahkan juga memungkinkan konsumen untuk membeli (Utami, 2012: 89).

Gaya hidup merupakan keseluruhan pola hidup seseorang yang diekspresi dalam aktifitas, minat dan opini yang berinteraksi dengan lingkungannya (Hasan, 2008:135). Gaya hidup mempengaru segala aspek perilaku konsumsi seseorang.

Seperti yang dikemukakan (Supranto dan Nanda, 2007:145) bahwa gaya hidup seseorang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen.

(41)

Berdasarkan teori maka dapat dilihat kerangka konseptual yangmenggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam hal ini adalah harga (X1), lokasi(X2), dan gaya hidup (X3) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) yang dilakukan oleh konsumen.

Variabel-variabel tersebut akan dianalisis dalam penelitian sehingga diketahui beberapa besar pengaruh masing-masingvariabeltersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kerangka konseptual dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Konseptual

Sumber: Diolah Peneliti, 2016

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan faktor pendukung bagi sebuah penelitian.

Demikian penelitian ini juga dibuat dengan dukungan penelian terdahulu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dian Hartati Lubis (Universitas Sumatera Utara, 2012) dalam Skripsi dengan Judul “Pengaruh Harga, Lokasi, Produk dan Gaya Hidup terhadap

LOKASI (X2) KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Y) HARGA (X1)

GAYA HIDUP (X3)

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENETAPAN ANGGOTA DAN FOKUS TUGAS DEWAN RISET NASIONAL PERIODE 2012-2014.. PERTAMA

Berdasarkan analiiswasa data yang diperoleh pada siklus I dan siklus II dalam proses pembelajaran pendidikan agama Hindu dengan penerapan metode Resource Based Learning

Dari hasil olah data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa lokasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada ritel tradisional

Nama-nama lain yang turut berperanan di dalam perkembangan ilmu botani ini termasuklah seperti Abu Nadr Ibn Shumayl, Abu Zayd al-Ansari dan Ibn Sikkit Abu Said

Penulis sangat menyadari hanya karena pertolongan dan kemudahan dari-Nya penelitian yang berjudul Hubungan Penerapan Program Penilaian Tenaga Penunjang Dengan Motivasi Kerja

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan juga tidak merinci siapa yang dapat melakukan pelanggaran wilayah kedaulatan Indonesia, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009

q Intrinsic KPC/Arutmin present value of its combined coal reserves and resources of 8 billion tons at $5/ ton amounts to $40.6 billion.. q KPC/Arutmin's intrinsic valuation