• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Administrasi

Kota Bandar Lampung merupakan Ibu kota Provinsi Lampung, oleh karena itu selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah Lampung. Kota Bandar Lampung memiiliki letak yang strategis karena merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan dan pengembangan Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.

Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5°20‟ sampai dengan 5°30‟ Lintang Selatan dan 105°28‟ sampai dengan 105°37‟ Bujur Timur. Ibu Kota Bandar Lampung berada di Teluk Betung yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 19,722 Ha (197,22 KM2) yang terdiri dari 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan.

Secara administratif Kota Bandar Lampung bebatasan langsung dengan beberapa wilayah Kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu:

 Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan di sebelah Utara.

 Kecamatan Padang Cermin (Kabupaten Pesawaran) dan Katibung (Kabupaten Lampung Selatan) serta Teluk Lampung di sebelah Selatan.

 Kecamatan Gedong Tataan dan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran di sebelah Barat.

 Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan di sebelah Timur.

(2)

52

Sumber: Hasil Analisis, 2020

GAMBAR 3.1 PETA ADMINISTRASI KOTA BANDAR LAMPUNG

3.2. Penggunaan Lahan

Pengggunaan lahan di Kota Bandar Lampung didominasi oleh kawasan permukiman dengan persentase luas Sebasar 44,01% sedangkan diurutan kedua didomiasi oleh kawasan RTH dengan persentase luas sebesar 19,29%, dan untuk guna lahan dengan persetase luasan yang paling kecil didomnasi oleh guna lahan embung sebesar 0,04%

TABEL III.1 GUNA LAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

TGL Luas

Embung 73007.74

Kawasan Industri 9471540.96 Kawasan Lindung 20824171.64 Kawasan Pariwisata 557284.85 Kawasan Pelabuhan 410018.02 Kawasan Pelayanan Umum 3888051.73 Kawasan Pertambangan 1039290.06

Lahan Kosong 11727596.29

Perdagangan dan Jasa 4819147.33

(3)

53

TGL Luas

Perkantoran & Pemerintahan 773809.48

Permukiman 93888459.29

Pertanian 14021533.46

RTH 35457534.34

Jumlah 197111958.86

Sumber : Bapeda Kota Bandar Lampung,2016

Sumber: Hasil Analisis, 2020

GAMBAR 3.2 PETA GUNA LAHAN KOTA BANDAR LAMPUNG

3.3 Kependudukan

3.3.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Kota Bandar Lampung terdiri dari 20 kecamatan dengan total jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 997728 jiwa dengan total jumlah penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Panjang. Berikut jumlah penduduk per kecamatan di Kota Bandar Lampung dari tahun 2012– 2019.

(4)

54

TABEL III.2 JUMLAH PENDUDUK KOTA BANDAR LAMPUNG BERDASARKAN KECAMATAN TAHUN 2011-2016

No Kecamatan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Teluk Betung Barat 60041 61210 28671 29239 29799 30365 2 Teluk Betung Timur 40070 40864 41645 42439 3 Teluk Betung Selatan 93156 93665 37864 38615 39353 40103

4 Bumi Waras 54595 55677 56742 57823

5 Panjang 64192 64925 71495 72912 74506 75716 6 Tanjung Karang Timur 90295 90812 35703 36410 37108 37815

7 Kedamaian 50601 51605 52592 53593

8 Teluk Betung Utara 63342 63935 48679 49642 50593 51556 9 Tanjung Karang Pusat 73169 74586 49189 50165 51126 52098

10 Enggal 27019 27556 28084 28620

11 Tanjung Karang Barat 64439 65124 52640 53681 54710 55750 12 Kemiling 72248 72582 63153 64402 65637 66885 13 Langkapura 32657 33305 33944 34587 14 Kedaton 89273 89695 47197 48134 49055 49990 15 Rajabasa 43727 45848 46210 47125 48027 48941 16 Tanjung Seneng 41672 42279 44042 44915 45775 46647 17 Labuhan Ratu 43145 44000 44843 45696 18 Sukarame 71530 72751 54765 55850 56921 58005 19 Sukabumi 64288 65473 55182 56262 57334 58436

20 Way Halim 59162 60336 61498 62663

Jumlah 891372 902885 942039 960695 979292 997728 Sumber : Kota Bandar Lampung dalam angka 2020

Sumber : Bandar Lampung dalam angka,2020

GAMBAR 3.3 LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK 800000

850000 900000 950000 1000000 1050000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Chart Title

(5)

55

Jumlah pendduk Kota Bandar Lampung Mengalami Peningkatan setiap tahun, berdasarkan data tahun 2011-2016 rata-rat jumlah penduduk Kota Bandar Lampung meningkat sebanyak 2%

TABEL III.3 PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA BANDAR LAMPUNG Tahun Jumlah Penduduk Rate

2011 891374

2012 902885 1.29%

2013 942039 4.34%

2014 960695 1.98%

2015 979287 1.94%

2016 997728 1.88%

Rata Rata Laju Pertumbuhan 2.29%

Sumber : Kota Bandar Lampung dalam Angka, 2020

Dari tabel di atas diketahui bahwa rata – rata laju pertumbuhan penduduk di Kota Bandar Lampung sebesar 2.29% pertahun. Diketahui pula pada tahun 2013 terjadi kenaikan jumlah penduduk yang signifikan dengan laju pertumbuhan 4.34%. Hal ini dapat disebabkan faktor – faktor yang pempengaruhi pertumbuhan penduduk seperti kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar.

3.3.2 Kepadatan dan Distribusi Penduduk

Dilihat dari distribusi penduduk pada tahun 2019 di Kota Bandar Lampung, jumlah penduduk yang memiliki proporsi terbanyak di Kecamatan Panjang dengan proporsi persebaran penduduk sebanyak 7,59% dari total penduduk di Kota Bandara Lampung, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan enggal yaitu 2,87%

TABEL III.4 DISTRIBUSI DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

No Kecamatan Jumlah Penduduk Distribusi Penduduk

1 Teluk Betung Barat 30365 3.04%

2 Teluk Betung Timur 42439 4.25%

3 Teluk Betung Selatan 40103 4.02%

4 Bumi Waras 57823 5.80%

5 Panjang 75716 7.59%

(6)

56

No Kecamatan Jumlah Penduduk Distribusi Penduduk

6 Tanjung Karang Timur 37815 3.79%

7 Kedamaian 53593 5.37%

8 Teluk Betung Utara 51556 5.17%

9 Tanjung Karang Pusat 52098 5.22%

10 Enggal 28620 2.87%

11 Tanjung Karang Barat 55750 5.59%

12 Kemiling 66885 6.70%

13 Langkapura 34587 3.47%

14 Kedaton 49990 5.01%

15 Rajabasa 48941 4.91%

16 Tanjung Seneng 46647 4.68%

17 Labuhan Ratu 45696 4.58%

18 Sukarame 58005 5.81%

19 Sukabumi 58436 5.86%

20 Way Halim 62663 6.28%

Total 997728 100.00%

Sumber : Kota Bandar Lampung dalam Angka, 2020

Kepadatan Penduduk Di Kota Bandar Lampung secara total berdasarkan standar SNI 03-1733-2004 dapat dikategorikan sebagai Kota dengan kepadatan penduduk rendah yaitu 50 jiwa/Ha. Kecamatan dengan kepadatan penduduk terpadat di Kota Bandar Lampung yaitu Kecamatan Tanjung Karang Timur yaitu 183 jiwa/ha termasuk dalam kategori kecamatan dengan kepadatan penduduk sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL III.5 KRITERIA KEPADATAN PENDUDUK No Kepadatan Penduduk Kriteria

1 < 150 Jiwa/ha Rendah

2 151-200 Jiwa/ha Sedang

3 201-400 Jiwa/ha Tinggi

4 >400 Jiwa/ha Sangat Tinggi

Sumber : SNI 03-1733-2004

(7)

57

TABEL III.6 KEPADATAN PENDUDUK BERDASARKAN SNI 03-1733-2004

No Kecamatan

Jumlah Penduduk

(2016)

Luas Wilayah

(Ha)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)

Klasifikasi Kepadatan Penduduk

1 Teluk Betung Barat 30365 1102 28 Rendah

2 Teluk Betung Timur 42439 1483 29 Rendah

3 Teluk Betung Selatan 40103 379 106 Rendah

4 Bumi Waras 57823 375 154 Sedang

5 Panjang 75716 1575 48 Rendah

6 Tanjung Karang Timur 37815 203 186 Sedang

7 Kedamaian 53593 821 65 Rendah

8 Teluk Betung Utara 51556 433 119 Rendah

9 Tanjung Karang Pusat 52098 405 129 Rendah

10 Enggal 28620 349 82 Rendah

11 Tanjung Karang Barat 55750 1499 37 Rendah

12 Kemiling 66885 2424 28 Rendah

13 Langkapura 34587 612 57 Rendah

14 Kedaton 49990 479 104 Rendah

15 Rajabasa 48941 1353 36 Rendah

16 Tanjung Seneng 46647 1063 44 Rendah

17 Labuhan Ratu 45696 797 57 Rendah

18 Sukarame 58005 1475 39 Rendah

19 Sukabumi 58436 2360 25 Rendah

20 Way Halim 62663 535 117 Rendah

Total 997728 19722 50.59 Rendah

Sumber : Kota Bandar Lampung dalam Angka, 2020

(8)

58

Sumber: Hasil Analisis, 2020

GAMBAR 3.4 PETA KEPADATAN PENDUDUK KOTA BANDAR LAMPUNG

3.4 Sarana Perkotaan 3.4.1 Sarana Pendidikan

Perkembangan pembangunan Kota sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia tentu saja dipengaruhi dengan ketersediaan sarana pendidikan yang lengkap dan memiliki standar baik nasional maupun internasional. Selain berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendidikan juga diharapkan memasukkan unsur keagamaan yang akan menciptakan sumber daya manusia yang berpendidikan dan berahlak baik.

Kota Bandar Lampung memiliki Sarana pendidikan berdasarkan Bandar Lampung dalam angka 2016, yang didata dalam skala kelurahan dan kecamatan terdiri dari: Taman Kanak-Kanak, Sekolah dasar dan Madrasah Ibtida‟yah, Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Umum dan madrasah Aliyah, Sekolah Tinggi atau Universitas. Berikut tabel yang menunjukkan jumlah eksisting sarana pendidikan pada tahun 2015, yang dibatasi pada tingkat sekolah menengah umum, yaitu:

(9)

59

TABEL III.7 JUMLAH SARANA PENDIDIKAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

No Kecamatan

Fasilitas Pendidikan Jumlah SD dan

sederajat

Jumlah SMP dan sederajat

Jumlah SMA dan sederajat

1 Teluk Betung Barat 17 10 4

2 Teluk Betung Timur 9 4 5

3 Teluk Betung Selatan 22 8 5

4 Bumi Waras 22 5 2

5 Panjang 21 12 6

6 Tanjung Karang Timur 16 4 7

7 Kedamaian 13 8 3

8 Teluk Berung Utara 17 12 13

9 Tanjung Karang Pusat 18 15 12

10 Enggal 7 11 11

11 Tanjung Karang Barat 20 4 8

12 Kemiling 21 12 13

13 Langkapura 13 3 2

14 Kedaton 17 8 10

15 Rajabasa 17 10 12

16 Tajung Seneng 12 7 8

17 Lauhan Ratu 12 7 7

18 Sukarame 14 10 12

19 Sukabumi 17 11 7

20 Way Halim 16 2 1

Jumlah 321 163 148

Sumber: Kota Bandar Lampung Dalam Angka, 2020

Dari tabel terlihat sarana pendidikan tingkat Taman Kanak-kanak memiliki jumlah terbanyak sebesar 325 unit, diikuti tingkat sekolah dasar sebanyak 314 unit, tingkat sekolah menengah pertama sebanyak 152, dan tingkat sekolah menengah umum sebanyak 143 unit sekolah. Kota Bandar Lampung memiliki beberapa perguruan tinggi dengan 6 perguruan tinggi berstatus negeri dan 19 perguruan tinggi berstatus swasta.

3.4.2 Sarana Kesehatan

Secara umum ketersediaan sarana kesehatan yaitu menurut penggolongannya dibedakan menjadi beberapa jenis sarana kesehatan antara lain yaitu rumah sakit, BKIA, poliklinik, Puskesmas, apotik dan praktik dokter.

Berdasarkan data BPS yang tertera dalam Kecamatan Dalam Angka (KCDA)

(10)

60

Kota Bandar Lampung, pada tahun 2016 di Kota ini terdapat 834 unit sarana kesehatan yang tersebar di seluruh kecamatan. Dari jumlah tersebut, terdapat 19 (sembilan belas) Rumah Sakit yang tersebar di Kecamatan Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Utara, Tanjung Karang Pusat, Kemiling, Langkapura, Rajabasa, Labuhan Ratu, Way Halim dan terdapat 52 (lima puluh dua) unit Poliklinik yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali kecamatan Bumi Warass,Teluk Betung Utara,Tanjung Karang Barat,Tanjung Senang,Sukarame dan terdapat 30 (tiga puluh) unit Puskesmas dan Bp yang tersebar di 20 (dua puluh) kecamatan serta terdapat Puskesmas Pembantu sebanyak 50 (lima puluh) unit tersebar diseluruh kecamatan,kemudian Rumah Bersalin sebanyak 3 (tiga) unit yang tersebar hanya di kecamatan yaitu Tanjung Karang Barat,Labuhan Ratu dan Sukarame.Untuk sarana kesehatan Posyandu sebanyak 680 (enam ratus delapun puluh) unit yang tersebar di seluruh kecematan di Kota Bandar Lampung.Sarana kesehatan yang memiliki jumlah dan sebaran sarana kesehatan paling banyak adalah Kecamatan Panjang dengan jumlah 60 unit dengan presentasi terbesar adalah Posyandu.

Pembahasan mengenai sarana kesehatan ini dibedakan menjadi jumlah sarana kesehatan,kondisi serta pola persebaran serta jarak rata-rata (m/km) antar sarana kesehatan di Kota Bandar Lampung, khusunya rumah sakit dan Puskesmas.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana kesehatan,di Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL III.8 JUMLAH SARANA KESEHATAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

No Kecamatan

Fasilitas Kesehatan Puskesmas Rumah

Bersalin Posyandu

1 Teluk Betung Barat 1 26

2 Teluk Betung Timur 2 30

3 Teluk Betung Selatan 2 2 36

4 Bumi Waras 1 42

5 Panjang 1 1 51

6 Tanjung Karang Timur 1 31

7 Kedamaian 1 31

8 Teluk Berung Utara 1 46

9 Tanjung Karang Pusat 2 34

10 Enggal 1 2 23

11 Tanjung Karang Barat 2 34

(11)

61

No Kecamatan

Fasilitas Kesehatan Puskesmas Rumah

Bersalin Posyandu

13 Langkapura 1 1 36

14 Kedaton 1 31

15 Rajabasa 1 38

16 Tajung Seneng 1 29

17 Lauhan Ratu 1 1 28

18 Sukarame 3 35

19 Sukabumi 3 49

20 Way Halim 1 1 38

Jumlah 30 8 714

Sumber : Kota Bandar Lampung dalam Angka, 2016

Sarana Kesehatan yang ada di Kota Bandar Lampung memiliki akses pelayanannya yang sangat dekat dengan masyarakat dan merupakan sarana kesehatan yang dikelola langsung oleh pihak pemerintah.

A. Jarak Rata-Rata (m/km)

Jarak rata-rata sarana kesehatan di Wilayah Timur

Wilayah timur memiliki jarak ratarata 2,55 km untuk Puskesmas yang termasuk dalam kriteria sangat dekat. Kemudian untuk jarak ratarata rumah sakit di dapatkan hasil 0 karena pada wilayah ini hanya memiliki 1 rumah sakit.

Jarak rata-rata sarana kesehatan di Wilayah Barat

Wilayah Barat memiliki jarak rata rata 1,21 km untuk Puskesmas yang termasuk dalam kriteria sangat dekat.Kemudian untuk jarak rata- rata rumah sakit di dapatkan hasil 6,77 km yang termasuk dalam kriteria sangat dekat.

Jarak rata-rata sarana kesehatan di Wilayah Tengah

Wilayah Tengah memiliki jarak ratarata 1,20 km untuk Puskesmas yang termasuk dalam kriteria sangat dekat.Kemudian untuk jarak rata- rata rumah sakit di dapatkan hasil 0.91 km yang termasuk dalam kriteria sangat dekat.

Jarak rata-rata sarana kesehatan di Wilayah Utara

Wilayah Utara memiliki jarak ratarata 1,41 km untuk Puskesmas yang termasuk dalam kriteria sangat dekat.Kemudian untuk jarak rata-

(12)

62

rata rumah sakit di dapatkan hasil 0 karena pada wilayah ini hanya memiliki 1 rumah sakit.

Jarak rata-rata sarana kesehatan di Wilayah Selatan

Wilayah Selatan memiliki jarak ratarata 1,62 km untuk Puskesmas yang termasuk dalam kriteria sangat dekat.

Berdasarkan data tersebut,sarana kesehatan di Kota Bandar Lampung tersebut tersebar hampir diseluruh wilayah yang ada di Kota Bandar Lampung.

Jarak rata-rata prasarana kesehatan Kota Bandar Lampung (Puskesmas) yaitu sebesar 1,53 km sehingga jarak ini dikategorikan dekat, sedangkan jarak rata-rata sarana kesehatan (rumah sakit) yaitu sebesar 1,72 Km yang dikategorikan juga dalam kategori dekat.

3.4.3 Sarana Perdagangan Jasa

Sebagai salah satu PKN dalam rencana struktur ruang wilayah nasional, Kota Bandar Lampung memiliki berbagai sarana perdagangan dan jasa yang juga menjadi penggerak perekonomian Kota Bandar Lampung sendiri dan bahkan bagi Provinsi Lampung dan wilayah SUMBAGSEL (RTRW Provinsi Lampung). Di Kota Bandar Lampung terdapat Pelabuhan Utama Panjang yang merupakan pelabuhan dengan skala pelayanan internasional untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor. Selain itu Pelabuhan Utama Panjang saat ini juga sedang dikembangkan sebagai Pelabuhan orang yang melayani penumpang dan barang dengan tujuan Lampung - Surabaya. Secara umum ketersediaan sarana perdagangan dan jasa lainnya di Kota Bandar Lampung sudah terbilang cukup memadai. Berdasarkan data BPS yang tertera dalam Kecamatan Dalam Angka (KCDA) Kota Bandar Lampung, pada tahun 2015 di Kota ini terdapat 16.322 unit sarana perdagangan dan jasa yang tersebar di seluruh kecamatan. Dari jumlah tersebut, terdapat 9 (sembian) mall/supermarket yang tersebar di Kecamatan Kedaton dan terdapat 41 (empat puluh satu) unit/lokasi pasar tradisional yang tersebar di 20 (dua puluh) kecamatan di Kota Bandar Lampung. Jenis sarana perdagangan yang paling banyak ditemui di Kota ini adalah toko dengan jumlah 13.723 unit. Kecamatan yang memiliki jumlah dan sebaran sarana perdagangan paling banyak adalah Kecamatan Tanjung Karang Timur dengan jumlah 2.282

(13)

63

unit. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa terpusat di wilayah ini dan sesuai dengan kebijakan dalam RTRW Kota Bandar Lampung sebagai kawasan strategis Pusat Perdagangan dan Jasa Tanjung Karang dan Teluk Betung.

TABEL III.9 JENIS DAN SEBARAN JUMLAH SARANA PERDAGANGAN DAN JASA DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

No Kecamatan

Sarana Perdagangan Pasar

Tradisio nal

Mall/

Super mark et

Min i Mar

ket Tok

o

Restora n/RM

Ban k

Kope rasi

Hot el

Tota l

1

Teluk Betung

Barat 2 1 335 2 1 341

2

Teluk Betung

Timur 1 3 326 6 1 337

3

Teluk Betung

Selatan 1 1 1431 25 4 1462

4 Bumi Waras 1 1434 15 1 6 1457

5 Panjang 1 6 1438 25 1 3 1474

6

Tanjung

Karang Timur 1 2 1 2088 26 5 2123

7 Kedamaian 2 2 1484 61 17 1566

8

Teluk Berung

Utara 1 9 55 16 15 96

9

Tanjung

Karang Pusat 4 9 15 1159 65 14 13 1279

10 Enggal 1 1 13 118 20 20 173

11

Tanjung

Karang Barat 282 26 4 312

12 Kemiling 4 2 13 420 38 1 478

13 Langkapura 8 120 5 1 134

14 Kedaton 4 4 114 54 4 180

15 Rajabasa 4 2 10 484 52 3 555

16

Tajung

Seneng 2 5 962 11 3 983

17 Lauhan Ratu 2 1 3 79 32 1 118

18 Sukarame 3 3 6 394 25 2 433

19 Sukabumi 1 2 5 431 11 1 11 462

20 Way Halim 1 2 5 742 71 2 3 826

Jumlah 33 31 106 1372

3 723 0 59 114 1478 9 Sumber : Kota Bandar Lampung dalam Angka, 2016

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu perbankan syariah yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil akan lebih tahan ketika terjadi krisis karena berpijak pada sector riil, sehingga pihak bank atau pihak

Telah dilakukan penelitian terhadap aktivitas penyembuhan luka sayat ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) dalam bentuk sediaan gel yang diujikan pada kelinci

Ada perbedaan antara praktek pencampuran golongan pestisida organofosfat, karbamat dan campuran dengan rata-rata kadar kolinesterase pada petani bawang merah di

produk dalam negeri, tekstur produk meliputi aroma dan warna, kualitas, efek yang dijanjikan, pengalaman penggunaan sebelumnya, kesesuaian dengan tipe kulit,

Hasil observasi selama survei, konsumen yang memiliki selera dan pemahaman tentang batik yang baik serta budget yang tinggi, lebih banyak memilih batik tulis

bongkahan batu. Di sela-sela bongkahan terdapat hasil pelapukan batuan. Jadi, masih ada batu yang belum melapuk secara sempurna. Lapisan batuan induk, berupa bebatuan yang

Terdapat beberapa komponen pada antarmuka menu utama yaitu Grafik untuk peta lokasi, input parameter dan nama gudang, input data pasar, edit data koordinat dan bobot, tombol

Dalam kontek ini, perkawinan yang dilakukan pada usia dini ataupun diskriminasi umur di mana perempuan ditetapkan uisa minimal 16 tahun untuk melakukan perkawinan dan berbeda