• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELESAIAN SENGKETA PERALIHAN HAK ATAS TANAH PADA TANAH HAK PENGELOLAAN YANG DILAKUKAN PIHAK KETIGA DI PELABUHAN BENOA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYELESAIAN SENGKETA PERALIHAN HAK ATAS TANAH PADA TANAH HAK PENGELOLAAN YANG DILAKUKAN PIHAK KETIGA DI PELABUHAN BENOA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Home /Archives /Vol. 06, No. 01, Januari 2018 Published: 2018-01-19

Articles

PENYELESAIAN SENGKETA PERALIHAN HAK ATAS TANAH PADA TANAH HAK PENGELOLAAN YANG DILAKUKAN PIHAK KETIGA DI PELABUHAN BENOA

I Kadek Arinata, I Made Sarjana, I Nyoman Darmadha PDF

POLITIK HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Ida Ayu Imasz Casabana, Desak Putu Dewi Kasih PDF

AKIBAT HUKUM JUAL BELI HAK MILIK TANAH MAKAM MUSLIM DI DESA BANYU BIRU KABUPATEN JEMBRANA

Dicky Virdianto Joened, Marwanto Marwanto, I Nyoman Darmadha PDF

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI DENPASAR NOMOR: 01/PDT.SUS-PHI/2015/PN.DPS I Gusti Bagus Oka Budi Sudarma, I Ketut Markeling, I Nyoman Darmadha

PDF

PEMBEBASAN KEWAJIBAN PENANGGUNG ASURANSI MEMBAYAR GANTI RUGI, DISEBABKAN OLEH KELALAIAN TERTANGGUNG

Rika Basa Sabatini, Ida Bagus Putra Atmadja, A.A Sagung Wiratni Darmadi PDF

IMPLEMENTASI TERHADAP PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN TAMBANG BAHAN GALIAN GOLONGAN BATUAN DI KABUPATEN KARANGASEM

Komang ` Tatik Triana Robed, I Made Sarjana, I Made Dedy Priyanto PDF

PELAKSANAAN KETENTUAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI WILAYAH KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

Ida Bagus Gede Bayu Suryagara, Ni Ketut Supasti Dharmawan, Anak Agung Sri Indrawati PDF

UPAYA HUKUM BAGI PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA AKIBAT TIDAK DIPENUHI HAK-HAK NYA OLEH PERUSAHAAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Anak Agung Lita Cintya Dewi, I Made Dedy Priyanto, Ida Bagus Putu Sutama

(3)

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA KONTRAK DALAM PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA MASA KONTRAK

Komang Dendi Tri Karinda, Suatra Putrawan PDF

PENYELESAIAN WANPRESTASI BERKAITAN DENGAN JAMINAN FIDUSIA PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTIFINANCE CABANG DENPASAR

Bella Intan Permata Sari, Anak Agung Ketut Sukranatha PDF

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ANGKUTAN DARAT TERHADAP BARANG KIRIMAN APABILA MENGALAMI KERUSAKAN (STUDI PADA PT.GED DENPASAR BALI)

Kadek Ayu Anggreni Putri, Anak Agung Ketut Sukranatha, I Made Pujawan PDF

ANALISIS PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK Made Agus Arya Wirawan, I Ketut Westra, I Nyoman Darmadha

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA OJEK ONLINE DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN YANG MENIMBULKAN KERUGIAN PADA PENUMPANG A A Bramahasta Pramana, Dewa Gde Rudy, Suatra Putrawan

PDF

PENERAPAN ASAS ITIKAD BAIK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE I Gede Krisna Wahyu Wijaya, Nyoman Satyayudha Dananjaya

PDF

PELAKSANAAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31/POJK.05/2016 TERHADAP KERUSAKAN BARANG JAMINAN DEBITUR YANG DIKUASAI OLEH KOPERASI KARISMA PERKASA KABUPATEN KLUNGKUNG

Putu Lingga Mahasaskara Suarta, Marwanto Marwanto, Anak Agung Sri Indrawati PDF

PENERAPAN PERJANJIAN BAKU PADA PERBANKAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Umi Aliffa, Dewa Gede Rudy PDF

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI PERJANJIAN JASA INVESTASI KONDOMINIUM HOTEL Cecilia Andriana Suwarno, I Gede Yusa

PDF

(4)

KEDUDUKAN REKLAME DALAM JUAL BELI BARANG SECARA ONLINE Niluh Putu Yorika Dewi, I Ketut Suardita

PDF

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI KERAJINAN TULANG DI DESA TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR

`I Dewa Ayu Widiantari, I Wayan Wiryawan, I Nyoman Mudana PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA HARIAN LEPAS DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

I Wy Subangun Wirang Garda Satria, Ni Nyoman Mas Aryani, I Mudana PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA HARIAN LEPAS DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

I Wayan Subangun Wirang Garda Satria, Ni Nyoman Mas Aryani PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) YANG BERBENTUK BUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT)

Ni Luh Ristha Ariani, Made Suksma Prijandhini Devi Salain PDF

BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN SELAKU PLAYER GAME ONLINE ATAS TERINSTALNYA KEYLOGGER PADA KOMPUTER WARNET

I Gusti Agung Krisna Ary Ananda, I Made Sarjana, Ida Bagus Putu Sutama PDF

PENYELESAIAN KASUS TENTANG KREDIT MACET PADA PT BPR LESTARI Ngurah Pradita Putra, Dewa Gde Rudy, Ida Bagus Putra Atmadja

PDF

TANGGUNG JAWAB HUKUM ATAS WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA

Luh Widya Utami Dewi, Ibrahim R.

PDF

PELAKSANAAN UPAH MINIMUM KOTA DENPASAR TERHADAP PEKERJA TETAP PADA PT. PRUDENTIAL LIFE INSURANCE CABANG RENON

I Kadek Yoga Semarayana, I Ketut Markeling, I Nyoman Mudana PDF

PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL Dewa Ayu Febryana Putra Nuryanti, Putu Gede Arya Sumertayasa

PDF

(5)

PELAKSANAAN KETENTUAN PEKERJA ASING SEBAGAI PEKERJA PADA ALILA VILLA’S ULUWATU

Ragil Prawira Ramadhan, I Ketut Markeling, I Nyoman Darmadha PDF

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK DIDAFTARKAN Claudia Verena Maudy Sridana, I Ketut Suardita

PDF

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA TIDAK MAMPU BPJS KESEHATAN DALAM MENGAKSES JASA PELAYANAN KESEHATAN DI RSU PURI RAHARJA (DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN)

Nyoman Rexa Danandhika, Suatra Putrawan, I Nyoman Bagiastra PDF

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMBIAYAAN KONSUMEN MOBIL PADA PT. CLIPPAN FINANCE DENPASAR

Anak Agung Anom Dimas Wiraputra, Anak Agung Sri Indrawati, Ida Ayu Sukihana PDF

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR TERHADAP TANAH JAMINAN DEBITUR YANG DISITA TERKAIT DENGAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Ni Made Zelly Lonanza Andara Lofa, Marwanto Marwanto, I Nyoman Darmadha PDF

TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT TERHADAP PENGANGKUTAN TERNAKMELALUI KAPAL LAUT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN

I Dewa Ayu Dindi Maharani Wardana, Ngakan Ketut Dunia PDF

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

Ni Luh Putu Astriani, I Nyoman Mudana PDF

PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN BELANJA ONLINE DI LUAR PENGADILAN

Ni Komang Ayuk Tri Buti Apsari, Dewa Gede Rudy PDF

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU TERKAIT FUNGSI

PENGAWASAN DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN SOSIAL DI PT SARANA ARGA GEMEH AMERTA DENPASAR

Gusti Ayu Inten Ardianti Dewi, I Nyoman Mudana PDF

(6)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG DIRUGIKAN AKIBAT PEMBALUT PRODUK CHARM YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA

AA Indah Damayanthi, AA Ngurah Yusa Darmadi PDF

PEMEGANG POLIS YANG MELAKUKAN WANPRESTASI PEMBAYARAN PREMI DALAM PERJANJIAN ASURANSI JIWA

Liana Gunawan Wilatikta, A. A. Gede Oka Parwata PDF

PEMUTUSAN KUASA SEBAGAI AKIBAT DARI WANPRESTASI (Studi Kasus : Perkara Perdata No. 100/Pdt.G/2016/PN.SGR)

Citra Novia Antono, I Wayan Wiryawan, Suatra Putrawan PDF

IMPLEMENTASI KLAIM POLIS ASURANSI DI BIDANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PT PRUDENTIAL DI KOTA DENPASAR

I Putu Endra Wijaya Negara, A.A. Sri Indrawati, Ida Ayu Sukihana PDF

TANGGUNG JAWAB PIHAK BANK TERHADAP KARYAWAN SAAT BANK MELAKUKAN AKUISISI

Ni Wayan Evi Hariyastini, I Wayan Windia PDF

PERTANGGUNGJAWABAN DEBITOR PAILIT TERHADAP UTANG YANG BELUM TERLUNASI DALAM PERKARA KEPAILITAN

Muhammad Ackbar, Marwanto Marwanto, A.A. Gede Agung Dharmakusuma PDF

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA SECURITY DI ALILA VILLAS ULUWATU I Gede Surya Prayoga, I Made Udiana

PDF

PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

Ida Ayu Ratna Kumala, Yohanes Usfunan PDF

(7)

1

PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

Oleh

Dewa Ayu Febryana Putra Nuryanti Putu Gede Arya Sumertayasa

Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

This paper is entitled Role and Function of Government in Industrial Relations.

As for the background of this article to find out how the role and function of government in industrial relations. The method used is a normative legal research. Normative legal research is the study of law with the approach of legislation (the statue approach). The conclusion of this study is the role and function of government in the conduct of industrial relations has been regulated in the law, namely Law Number 13 Year 2003 on Manpower so that government functions are cumulative.

Key Words : Role, Functions, Government, Industrial Relations

ABSTRAK

Tulisan ini berjudul Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Hubungan Industrial.

Adapun yang melatar belakangi tulisan ini untuk mengetahui bagaimana peran dan fungsi pemerintah dalam hubungan industrial. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif merupakan penelitian hukum dengan pendekatan perundang-undangan (the statue approach). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu peran dan fungsi pemerintah dalam melaksanakan hubungan industrial telah diatur didalam perundang-undangan yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan sehingga fungsi pemerintah bersifat kumulatif.

Kata Kunci :Peran, Fungsi, Pemerintah, Hubungan Industrial

(8)

2 I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Pasal 102 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan fungsi pemerintah dalam melaksanakan hubungan industrial adalah menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

Keempat fungsi pemerintah apabila dikaitkan dengan menjalankan fungsi negara terdiri dari tiga bentuk yaitu: bestur, politie, dan rechtspraak. Pemerintah sebagai penyelenggara negara di bidang ketenagakerjaan harus dapat melaksanakan fungsi itu dengan baik, fungsi pemerintah bersifat kumulatif. Konsep yuridis sociale rechtstaat P.

Schnabel dalam Lanny Ramly, menyebutkan bahwa tugas negara di samping melindungi kebebasan sipil juga melindungi gaya hidup (levenstjil) rakyat yang merupakan perluasan fungsi negara.

1

Dalam sociale rechtstaat kepentingan umum diartikan sebagai kepentingan seluruh rakyat. Hak-hak asasi yang menyangkut hak sosial yang diakui dalam socialerechstaat meliputi hubungan industrial.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan ini adalah selain untuk mengembangkan pengetahuan hukum, juga untuk mengetahui bagaimana peran dan fungsi pemerintah di dalam hubungan industrial, khususnya mengenai hal perlindungan hukum pemerintah wajib melindungi hak asasi warganya berdasarkan prinsip persamaan hak, demokrasi keadilan sosial setara dan anti diskriminasi.

II. ISI MAKALAH

2.1 METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian hukum normatif, karena meneliti asas-asas hukum serta mengkaji serta meneliti peraturan-peraturan tertulis.

2

Sumber data yang digunakan dalam penelitian hukum normatif ini adalah berupa bahan hukum primer yaitu undang-undang dan bahan hukum

1De Haan, Bestuurecht in de Siciale Rechstaat, Ontwikkeling Organisatie Instrumentarium, Kluwer. Deventer, 1996 dalam Lanny Ramly, “Karakter Yuridis Kewenangan Mediator Pegawai Negeri Sipil Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial”, Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya, 2010, hal.14.

2 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, hal.15.

(9)

3

sekunder berupa buku dan artikel hukum di internet.

3

Jenis pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan perundang-undangan (The Statute Approach).

Analisis terhadap bahan-bahan hukum tersebut dilakukan dengan cara deskriptif, analisis, dan argumentatif.

4

2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

2.2.1 Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Hubungan Industrial

Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD N RI 1945). Dari definisi hubungan industrial tampaknya ada tiga pihak, yakni pekerja/buruh, pengusaha, pemerintah, ini menunjukkan adanya pemerintah campur tangan dalam hubungan pekerja dan pengusaha. Negara dalam hal ini diwakili oleh pemerintah sebagai alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antara manusia di masyarakat.

5

Menurut pandangan Soeharto, bahwa negara berwenang untuk menjaga keselarasan dan keseimbangan antar hak asasi dan kewajiban asasi.

6

Landasan konstitusi Pasal 28-D ayat (1) yang menyatakan : “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta pengakuan yang sama di hadapan hukum.” Dan dalam Pasal 28-D ayat (2) menyatakan : “setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.”

Indonesia merupakan negara hukum yang dimana setiap tindakan pemerintahan harus berdasarkan peraturan perundang-undangan atau berdasarkan pada kewenangan ini memang dianut di setiap negara hukum.

7

Peranan pemerintah dalam hal penyelesaian perselisihan hubungan industrial dapat dilihat pada :

3 Amiruddin, dan H. Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal.118.

4Ibid, Hal.131.

5 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1992, hal.38.

6 Udiana, I Made, 2015, Kedudukan dan Kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial, Udayana University Press, Denpasar, hal.64.

7I Kadek Indyana Pranantha, Anak Agung Sri Utari, “Kewenangan Pemerintah Provinsi Bali Terhadap Perlindungan Disabilitas”, Kertha Negara, Vol.04, No.05, Juli 2016, hal.2, ojs.unud.ac.id, URL : http://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/view/21995/14588, diakses pada tanggal 9 Oktober 2016, pada pukul 20.45 WITA

(10)

4

1. Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI); setelah menerima pencatatan dari salah satu atau para pihak, instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan setempat wajib menawarkan kepada para pihak menyetujui memilih penyelesaian melalui konsiliasi, atau melalui arbitrase.

2. Pasal 4 ayat (4) Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang PPHI dalam hal para pihak tidak menetapkan pilihan penyelesaian melalui konsiliasi ataupun arbitrase dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja, maka instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan melimpahkan penyelesaian perselisihan kepada mediator.

Prosedur dan upaya hukum dalam penyelesaian hubungan industrial dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu acara pemeriksaan di pengadilan hubungan industrial dan dengan upaya hukum.

8

Peranan pemerintah, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mewajibkan penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui mediasi.Dalam hal pekerja dan pengusaha melakukan hubungan kerja melalui pembuatan suatu perjanjian kerja.Perselisihan hubungan industrial adalah tentang penyelesaian perselisihan dalam hubungan industrial yaitu pertentangan antara majikan atau perkumpulan majikan dengan serikat pekerja atau gabungan serikat pekerja, berhubung dengan tidak adanya persesuaian paham mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja dan atau keadaan pekerja.

9

Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menegaskan bahwa semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.Peranan pemerintah juga dalam rangka mewujudkan peran aktif dalam memberikan perlindungan hukum.

Secara garis besar ada tiga macam perbuatan pemerintah, yaitu perbuatan pemerintah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan (regeling), perbuatan pemerintah dalam penertiban ketetapan (bescking) dan perbuatan pemerintah dalam

8 Nyoman Wahyu Triana, I Made Udiana, 2016, “Kesepakatan Pemutusah Hubungan Kerja (PHK) Melalui Perjanjian Bersama Ditinjau dari Aspek Hukum Ketenagakerjaan”, Kertha Semaya,

Vol.04, No.04, Juli 2016, hal.4, ojs.unud.ac.id, URL :

http://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/ view/21760/14400, diakses pada tanggal 9 Oktober 2016, pada pukul 23.00 WITA

9 I Made Wirayuda Kusuma, A.A. Ngurah Wirasila, 2013, “Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Antara Pekerja dan Pengusaha”, Kertha Semaya, Vol.01, No.05, Juli 2013, hal.3, ojs.unud.ac.id, URL : http://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/6202/4694, diakses pada tanggal 9 Oktober 2016, pada pukul 21.50 WITA

(11)

5

bidang keperdataan (materiele daad), dua bidang yang pertama kali dalam bidang publik, sedangkan yang terakhir khusus dalam bidang perdata. Fungsi pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya sejalan dengan konsep democrtische rechstaat, konsep ini fungsi pemerintah terikat oleh kelima asas fundamental, yaitu:

1. Asas legalitas 2. Hak asasi manusia 3. Pengawasan hukum 4. Pembagian kekuasaan 5. Demokrasi

10

Pengertian tindakan pemerintah dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan hukum dan perbuatan materiil yang dilakukan oleh penguasa

11

dalam menjalankan fungsi pemerintahan. Tindakan yang dilakukan untuk pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat secara spontan yang dilakukan oleh penguasa tinggi dan tindakan secara hakiki. Ini artinya dalam penyelenggaraan kepentingan umum organ-organ pemerintahan disertai kewenangan untuk melakukan aktivasi-aktivasi menurut hukum publik. Fungsi pemerintahan dalam hubungan industrial di Indonesia, berkaitan dengan pegawai negeri sipil sebagai perantara hubungan industrial yang diberikan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan hubungan industrial serta penyelesaian hubungan industrial. Hubungan antar warga masyarakat sendiri (hubungan horizontal) diatur oleh hukum privat, sedangkan hukum privat itu asalnya dari kesadaran hukum yang bersifat umum, karena kedudukannya lebih tinggi dari pada pemerintah maupun undang-undang. Hukum privat adalah yang berkedudukan pertama.

12

10Tatiek Sri Djatmiati, “Prinsip Izin Usaha Industri di Indonesia”, Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya, 2004, hal.32-34.

11Victor Situmorang, Dasar-Dasar Hukum Administrasi Negara, Bina Aksara, Jakarta, hal.100.

12 Indroharto, Perbuatan Pemerintah Menurut Hukum Publik dan Hukum Perdata, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Hukum Administrasi Negara, Bogor- Jakarta, 1995, hal.3.

(12)

6 III. KESIMPULAN

Dalam hal mencegah perselisihan hubungan industrial, pemerintah berperan penting karena bertindak sebagai pengayom, pembina dan pengawas di dalam Hubungan Industrial. Karena itu sikap pemerintah adalah:

1. Mengupayakan terciptanya hubungan yang harmonis antara serikat pekerja/pekerja dan pengusaha melalui pendidikan dan penyuluhan,

2. Selalu bersikap sebagai Pembina, pengayom dan pamong dalam menyelesaikan jika terjadi perbedaan pendapat antara pekerja/serikat pekerja dengan pengusaha.

Pasal 102 UU No. 13 tahun 2003 (UU Ketenagakerjaan) yang mengatur Fungsi Dan Peran Pemerintah, Pekerja Dan Perusahaan dalam hubungan industrial.

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Amiruddin, dan H. Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Indroharto, 1995, Perbuatan Pemerintah Menurut Hukum Publik dan Hukum Perdata, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Hukum Administrasi Negara, Bogor- Jakarta.

Miriam Budiardjo, 1992, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta.

Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta.

Udiana, I Made, 2015, Kedudukan dan Kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial, Udayana University Press, Denpasar.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, 2006, Pustaka Yustisia, Yogyakarta Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial (PPHI)

(13)

7 ARTIKEL INTERNET

I Kadek Indyana Pranantha, Anak Agung Sri Utari, “Kewenangan Pemerintah Provinsi Bali Terhadap Perlindungan Disabilitas”, Kertha Negara, Vol.04, No.05, Juli

2016, hal.2, ojs.unud.ac.id, URL :

http://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/view/21995/14588, diakses pada tanggal 9 Oktober 2016, pada pukul 20.45 WITA

I Made Wirayuda Kusuma, A.A. Ngurah Wirasila, 2013, “Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Antara Pekerja dan Pengusaha”, Kertha Semaya, Vol.01, No.05, Juli 2013, hal.3, ojs.unud.ac.id, URL : http://ojs.unud.ac.id/index.

php/kerthasemaya/article/view/6202/4694, diakses pada tanggal 9 Oktober 2016, pada pukul 21.50 WITA

Nyoman Wahyu Triana, I Made Udiana, 2016, “Kesepakatan Pemutusah Hubungan Kerja (PHK) Melalui Perjanjian Bersama Ditinjau dari Aspek Hukum Ketenagakerjaan”, Kertha Semaya, Vol.04, No.04, Juli 2016, hal.4, ojs.unud.ac.id, URL : http://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/

21760/14400, diakses pada tanggal 9 Oktober 2016, pada pukul 23.00 WITA

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian surat paksa yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa yang berbunyi bahwa surat paksa merupakan

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Adanya ketidaksamaan peran agama dan ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berpolitik dan bernegara dan antara persepsi sebagai ancaman dengan perasaan

Melalui gerakan ini, BPPT telah melakukan penurunan pemakaian air (38,13%) yang signifikan dan telah memperoleh pengakuan sebagai gedung yang hemat energi dan air dalam

Tahap pelaksanaan memberikan perlakuan media poster pada kelas eksperimen dengan Project Based Learning dan tanpa media poster pada kelas kontrol yang

<td

30 Bila orang tua membuat saya kesal, saya akan memberikan kritikan dengan kata-kata yang halus agar mereka tidak tersinggung. SS S

Ratna Setyaningsih, M.Si, selaku Kepala Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin